BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi global yang kompetitif saat ini, Total Quality Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai penyedia jasa pendidikan harus selalu siap dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha untuk dapat memberikan suatu nilai lebih pada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang cukup ketat ini, perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Oleh karena itu, menurut Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Demikian pentingnya pendidikan maka seringkali tingkatan pendidikan terutama pendidikan formal dijadikan tolak ukur kemampuan seseorang untuk berkarya dan bersosialisasi dalam mencapai jenjang karir dan keberhasilan bisnis. Bahkan di era sekarang ini, tingkat/strata pendidikan dijadikan sebagai salah satu syarat kualifikasi dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa pada masa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat dengan persaingan antarbangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global. Inti permasalahan yang dapat kita ketahui bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, berkompeten, serta dapat dijadikan investasi di masa yang akan datang, maka harus di dukung oleh suatu institusi di bidang pendidikan 1

2 yang mampu memberikan pelayanan jasa untuk mewujudkan suatu pendidikan yang berkompeten. Periode saat ini banyak universitas di Indonesia yang banyak memberikan pilihan program studi yang sudah berstandar nasional. Banyak fakultas di dalam suatu universitas yang benar-benar memberikan jaminan untuk menyelenggarakan program pendidikan berkompeten, baik mulai dari program Diploma III (D3), Strata 1, maupun Pasca Sarjana. Kebutuhan akan pendidikan di Indonesia masih sangat tinggi. Ini merupakan pangsa pasar yang besar, dan merupakan peluang bagi lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal termasuk dalam organisasi jasa dan yang tergolong dalam pendidikan formal di Indonesia adalah mulai dari tingkatan sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang berjenjang D3 (Diploma Tiga), S1 (Strata Satu), S2 (Strata Dua), maupun S3 (Strata Tiga). Banyaknya lembaga pendidikan tinggi yang ada secara otomatis persaingan tidak dapat dihindari dan sangat ketat, dimana konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan pada saat akan melakukan pembelian jasa pendidikan. Di tengah persaingan SDM yang sangat ketat, untuk meningkatkan kemampuan diri, pendidikan Diploma Tiga (D3) saja seringkali kurang cukup untuk mendukung karir. Sehingga Program Sarjana (S1) merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk lebih lagi meningkatkan kompetensi diri. Berikut ini adalah daftar perguruan tinggi swasta di Kota Bandung tahun 2014/2015:

3 Tabel 1.1 Perguruan Tinggi Swasta Kota Bandung no Perguruan tinggi swasta Jumlah 1 Universitas 21 2 Institut 5 3 Sekolah Tinggi 56 4 Akademi 29 5 Politeknik 13 Total 124 Sumber: http://direktori.kopertis4.or.id/# Universitas Widyatama Bandung (UTama) merupakan salah satu dari lembaga perguruan tinggi swasta, yang berfungsi menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. UTama merupakan perguruan tinggi swasta dalam memajukan sektor pendidikan untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, menjadi bangsa yang bermartabat, dan memiliki kedudukan sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Program Studi Manajemen D3 Universitas Widyatama memiliki visi yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang professional (ahli madya) dibidang Manajemen Perusahaan, dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam lingkungan global. Mahasiswa Program Studi D3 pada Jurusan Manajemen telah dipersiapkan untuk menjadi manusia yang siap kerja Profesional, unggul dan relevan dibidang Pemasaran, Human Capital, Keuangan, Operasional yang berwawasan global dan berpijak pada pilar-pilar kepakaran serta mampu melakukan inovasi dalam tata nilai masyarakat yang sesuai dengan kompetensi lulusannya. Berdasarkan kenyataan sekarang, dengan semakin tingginya pendidikan di era globalisasi ini mahasiswa D3 jurusan manajemen dipacu untuk melanjutkan jenjang

4 pendidikannya yang lebih tinggi ke Strata Satu (S1). Keinginan mahasiswa D3 untuk melanjutkan ke jenjang S1 dikarenankan minimnya perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan untuk mahasiswa D3, jenjang karir di perusahaan semakin ketat (diutamakan S1). Berikut ini adalah data mahasiswa D3 Manajemen UTama : Tabel 1.2 Data Mahasiwa D3 Manajemen UTama Tahun 2008-2014 Tahun Jumlah 2008 70 2009 91 2010 85 2011 80 2012 71 2013 75 2014 37 Total 509 Sumber : Biro Marketing Universitas Widyama Penurunan Mahasiswa D3 yang melanjutkan ke Program S1 juga dialami (Utama), saalah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Masalah ini jika dibiarkan saja akan berpotensi membahayakan keberlangsungan Utama selanjutnya, Utama harus mampu menjaga dan meningkatkan minat mahasiswa D3 untuk melanjutkan studi program S1 nya di kampus ini. Berkurangnya jumlah mahasiswa D3 yang mendaftar dan masuk menjadi mahasiswa S1 Utama pada tahun 2014 akan menjadi masalah di kemudian hari karena pendanaan operasional Utama berasal dari mahasiswa. Berikut ini data yang penulis peroleh dari bagian marketing adalah sebagai berikut :

5 Tabel 1.3 Data Mahasiswa D3 Manajemen ke Program S1 UTama Tahun 2008-2014 Tahun Jumlah 2008 2 2009 8 2010 8 2011 4 2012 12 2013 1 2014 5 Total 40 Sumber : Biro Marketing Universitas Widyatama Jika kita lihat data di atas, jelas sekali bahwa terjadi peningkatan dari tahun 2008 sampai 2009, tetapi dari tahun 2010 sampai tahun 2014 terjadi peningkatan serta penurunan yang berfluktuatif tentu akan memberi dampak negatif dalam jangka panjang, dengan demikian tentunya sangat penting bagi UTama untuk menjaga minat mahasiswa D3 yang melanjutkan ke Program S1. Universitas tentu memiliki pilihan-pilihan fakultas sesuai dengan jurusan basic ilmu masing-masing yang diinginkan mahasiswa, selain itu spesifikasi program studi pun juga telah dipaparkan mulai dari program Diploma III, S1, atau Pasca Sarjana. Inti dari fakta di atas adalah tergantung pada minat dari konsumen itu sendiri, konsumen menginginkan spesifikasi institusi pendidikan yang seperti apa, kualifikasi layanan jasa pendidikan yang bagaimana, yang pada akhirnya kembali pada minat konsumen itu sendiri.

6 Data-data yang telah dijabarkan tersebut menunjukan terdapat suatu masalah yang timbul dalam hal peminat program D3 Manajemen untuk melanjutkan studi pada program S1 Manajemen pada Universitas Widyatama. Berdasarkan konsep yang ada suatu masalah timbul apabila keadaan ideal tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, minat beli konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu pelayanan jasa, berdasarkan hal tersebut maka analisa proses minat beli dalam diri konsumen sangat penting dilakukan. Minat beli mahasiswa untuk melanjutkan studi pada perguruan tinggi yang diinginkan adalah dorongan dimana mahasiswa melakukan pertimbanganpertimbangan yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi yang ada. Jika keadaan atau kondisi yang terlihat tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, maka akan terjadi keraguan yang dapat berakibat pada keputusan untuk tidak memilih. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh harian Kompas (25 April 2011, hl. 4) di Jakarta, terdapat beberapa variabel yang sangat mempengaruhi calon mahasiswa dalam memutuskan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, yaitu faktor kualitas pelayanan, fasilitas yang disediakan, kurikulum yang ditawarkan, biaya pendidikan, dan faktor lokasi yang strategis (dalam Karina, 2011). Loudon (1993) mendefinisikan minat sebagai hasil suatu pemikiran seseorang dimana setelah melihat tentang spesifikasi suatu produk atau jasa, dan memiliki keinginan untuk mencoba untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan, di dalam hal ini konsumen akan cenderung benar-benar memilih, menimbang dan menilai apakah suatu produk atau jasa yang dianggap belum diketahui konsumen, sehingga apabila produk atau jasa tersebut benar-benar mampu memenuhi ekspektasi pelanggan, maka konsumen timbul suatu minat untuk mencoba produk atau jasa tersebut. Kotler dan Keller (2008) dalam model hirarki konsumen, minat beli merupakan tahap afektif dari model tanggapan, artinya minat beli masuk dalam tahap kecenderungan perilaku sebelum keputusan pembelian benar-benar

7 dilaksanakan. Menurut Mc. Carthy (2003) diterjemahkan oleh Dharma (2003) pengertian minat beli adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai derajat sejauh mana produk atau jasa memenuhi spesifikasi konsumen (Wyckoff, 1992). Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (service quality) yang dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry. Model ini dibangun atas yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan nyata yang konsumen terima (perceived service), jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu, apabila kenyataan sama dengan harapan maka pelayanan disebut memuaskan, dengan demikian kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antar kenyataan dengan harapan pelanggan atas pelayanan yang diterima oleh pelanggan. (Parasuraman, et al dalam Lupiyoadi, 2001). Menurut Hamdani (2006) Kualitas pelayanan adalah perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menetukan sejauh mana uang yang dikeluaran dapat memenuhi persyratan kebutuhan. Tjiptono (2011) Menyebutkan terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu sebagai berikut: 1. Wujud (Tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat di andalakan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bunkti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. 2. Keandalan (Reability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang di janjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan. 3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas.

8 4. Jaminan dan kepastian (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain: komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopansantun. 5. Empati (Empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individu atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggandengan berupaya memahami keinginan konsumen. dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara fisik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Mengingat kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting untuk mempengaruhi minat beli konsumen, maka penulis tertarik untuk meneliti: Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Mahasiswa D3 Manajemen Melanjutkan Studi Program S1 Manajemen Pada Universitas Widyatama. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi mahasiswa D3 manajemen atas kualitas pelayanan pada Universitas Widyatama? 2. Bagaimana minat beli mahasiswa D3 manajemen untuk melanjutkan studi Program S1 manajemen pada Universitas Widyatama? 3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa D3 manajemen untuk melanjutkan studi program S1 pada Universitas Widyatama?

9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang memberikan gambaran tentang pelaksanaan brand image dan pengaruhnya terhadap minat beli mahasiswa D3 manajemen untuk melajutkan program S1 manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa D3 manajemen atas kualitas pelayanan pada Universitas Widyatama. 2. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa D3 manajemen melanjutkan studi Program S1 manajemen pada Universitas Widyatama. 3. Untuk mengetahui Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli mahasiswa D3 manajemen melanjutkan studi program S1 manajemen pada Universitas Widyatama. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna dan sebagian dasar sumbangan pemikiran bagi Universitas mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli mahasiswa D3 manajemen untuk melajutkan studi program S1 manajemen Universitas Widyatama. 2. Bagi Penulis Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dalam bidang pemasaran khususnya tentang kualitas pelayanan dan minat mahasiswa D3 manajemen untuk melajutkan studi program S1 manajemen Universitas Widyatama. Selain itu ditujukan untuk penyusunan tugas akhir pada program studi S1 Manajemen Universitas Widyatama.

10 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan bacaan atau referensi tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli mahasiswa D3 manajemen untuk melajutkan studi program S1 manajemen pada Universitas Widyatama. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Universitas Widyatama Bandung yang bertempat di Jalan Cikutra 204 A Bandung Jawa Barat, Indonesia 40124. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan selesai.