PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KOTAK AJAIB FURNITUR MULTIFUNGSI ATASI MASALAH RUANG SEMPIT KAMAR TIDUR RUMAH SUSUN

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANKER (BANTAL BEKER) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

DAFTAR ISI. iii. iv 1 1. iii

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODULAR OFFICE FURNITURE X-LAIRE BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL KAGACI KARDUS GANTUNGAN KUNCI SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN BERNILAI JUAL TINGGI BIDANG KEGIATAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Endhika Aulia Wildana ( Angkatan 2012 ) Maria Theresia Yessi K P ( Angkatan 2012 )

PANDUAN PEMBELIAN IVAR Solusi penyimpanan

BAB II METODE PERANCANGAN

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PERANCANGAN KURSI MAHASISWA UNION BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA. Diusulkan oleh :

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KALIGRAFI BERBAHAN DASAR DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK BERNILAI JUAL TINGGI. BIDANG KEGIATAN PKM-Kewirausahaan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM CUSTOM ORGANIZER THETALISA LANGKAH AWAL MEMBANGUN UKM BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 4. Konsep Desain

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. JUDUL PROGRAM Desain Meja Dinding Lipat BIDANG KEGIATAN PKM KARSA CIPTA

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

III. DATA PERANCANGAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

SARANA DAN PRASARANA RUANG PERPUSTAKAAN SEBAGAI ASPEK KEKUATAN DALAM MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN


OUTLINE PKM-KC. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi.

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.

BAB IV KONSEP DESAIN

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

APARTEMEN. LU 74 m 2

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.


EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

BAB III METODE PEMBUATAN

IVAR PANDUAN PEMBELIAN. Solusi penyimpanan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STARLING (SENTIR JELANTAH RAMAH LINGKUNGAN) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB 5 HASIL RANCANGAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MY BATIK CLOTHING USAHA BATIK TRENDI DAN MODERN ORIENTASI BUDAYA BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)


101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DESAIN LAMPU TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGOLAHAN LIMBAH BERBASIS TEKNOLOGI DAN KRIYA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

Teknis Menggambar Desain Interior

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Table (Tayamum Portable) : Solusi Suci Tanpa Rumit BIDANG KEGIATAN PKM KARSA CIPTA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

IV. KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KOTAK AJAIB FURNITUR MULTIFUNGSI ATASI MASALAH RUANG SEMPIT KAMAR TIDUR RUMAH SUSUN BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh : Al Sidrotul Muntaha C0815006/ 2015 S1 Desain Interior Winarti C0815040/ 2015 S1 Desain Interior A isah C0815001/ 2015 S1 Desain Interior FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 1 1.3 Luaran... 2 1.4 Manfaat... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1 Rumah Susun... 3 2.2 Furnitur... 3 2.3 Desain... 4 BAB III. METODE PELAKSANAAN... 5 3.1 Studi Literatur... 5 3.2 Pengumpulan Data... 5 3.3 Identifikasi...... 5 3.4 MetodeDesain... 5 3.5 Pengujian Produk... 6 3.6 Analisis... 6 3.7 Diagram Alur Pelaksanaan Program... 6 BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN... 7 4.1 Anggaran Biaya... 7 4.2 Jadwal Kegiatan... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 LAMPIRAN... 9 1. Biodata Ketua, Anggota Pelaksana dan Dosen Pendamping... 9 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan... 13 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas... 15 4. Gambaran Teknologi Yang Hendak Dikembangkan... 16 5. Surat PernyataanKetua Peneliti / Pelaksana... 18 iii

RINGKASAN Permintaan akan rumah tinggal semakin meningkat seiring dengan pesatnya laju penduduk. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah pedesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen) (bps.go.id). Sebagian besar rumah tangga menempati bangunan tempat tinggal dengan luas lantai perkapita 13 m 2 atau lebih (56,98 persen) serta sumber penerangan utamanya adalah listrik (93,89 persen) (bps.go.id). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak penduduk Indonesia yang tinggal di rumah dengan ruang yang sempit, terutama rumah susun. Masalahnya adalah penghuni rumah susun kebanyakan berjumlah empat orang atau lebih. Ditambah lagi dengan ukuran furnitur yang tidak didesain untuk rumah susun, dengan ruangan yang terbatas tersebut sangat sulit bagi penghuni untuk mengoptimalkan fungsi ruangan. Tim mencoba menjawab tantangan tersebut dengan membuat suatu furnitur yang didesain khusus untuk ruang sempit. Tim menggabungkan meja, kursi, alas setrika, tempat tidur, lemari dan rak dalam satu furnitur (6 in 1) berbentuk kotak yang tim sebut kotak ajaib. Kotak tersebut dirancang sedemikian rupa agar dapat dipindahkan dan dibongkar dengan mudah dan aman. Dengan demikian, pengguna dapat mengoptimalkan ruangan dengan cara menyimpan furnitur yang sedang tidak diperlukan. Tim juga menggunakan rancangan modern minimalis agar furnitur ini tidak terkesan kuno dan membosankan. Sehingga, furnitur ini dapat meningkatkan kesan indah dan nyaman dalam suatu ruangan serta memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kata kunci : ruang, rumah susun, desain, furnitur iv

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat pula. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen) (bps.go.id). Sejalan dengan kebutuhan akan perumahan di satu sisi, sedangkan di sisi lain harga tanah di perkotaan semakin mahal, maka menyewa atau memiliki rumah di rumah susun (rusun) menjadi satu pilihan. Idealnya satu unit rusun itu dihuni maksimal dua orang, namun kenyataannya banyak juga keluarga besar dengan empat orang anak bahkan lebih. Dengan banyaknya penghuni dan sedikitnya ruang gerak yang tersedia di dalam rusun, sering kali menjadi kendala tersendiri. Furnitur yang tersedia di pasaran pun tidak mendukung akan kondisi tersebut. Ukuran lemari, meja dan tempat tidur yang besar menjadikan ruang di rusun, terutama kamar tidur terasa sempit. Dari problematika tersebut tim mencoba merancang sebuah furnitur yang dapat digunakan untuk efektivitas ruang yang tersedia. Tim menggabungkan antara lemari, rak, meja, kursi, tempat tidur, dan alas setrika menjadi satu produk. Prototipe yang tim buat mengambil bentuk kotak yang dapat dibongkar dan memunculkan furnitur yang dibutuhkan. Dengan demikian, furnitur yang sedang tidak digunakan dapat disimpan dengan mudah. Ruangan yang tersedia pun dapat terlihat luas dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Desain furnitur yang modern juga dapat dimanfaatkan untuk mendekor rusun agar tidak terkesan kuno dan futuristik. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan untuk menghindari kerancuan dalam kegiatan ini, maka dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas: 1. Bagaimana menyiasati ruang sempit di rusun untuk berbagai aktivitas yang ada? 2. Bagaimana merancang furnitur multifungsi yang sesuai untuk kamar tidur sempit di rusun?

2 1.3 Luaran Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: 1. Furnitur multifungsi yang memiliki desain minimalis modern yang mampu menyiasati ruang sempit sekaligus memberikan optimalisasi fungsi praktis. 2. Furnitur multifungsi yang direalisasikan secara 3 dimensi dalam ukuran normal. 1.4 Manfaat Dengan ditemukannya cara mendesain furnitur ruang tidur yang awalnya hanya mengatur tata letak agar terlihat luas, maka tim mencoba menginovasikan furnitur yang praktis untuk ruang tidur yang sempit. Dengan menggabungkan furnitur yang terdiri dari meja, kursi, tempat tidur, lemari, rak dan meja tempat menyetrika. Sehingga, diharapkan dapat menghemat pengeluaran biaya serta menjadi solusi untuk mengatasi masalah ruang sempit, terutama pada kamar tidur di rusun.

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumah Susun Menurut UU No.16 tahun 1985 tentang rumah susun. Rumah Susun diartikan sebagai berikut : Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Satuan rumah susun" adalah rumah susun yang tujuan peruntukan utamanya digunakan secara terpisah sebagai tempat hunian, yang mempunyai sarana penghubung ke jalan umum. Bisa dikatakan bahwa rumah susun merupakan suatu pengertian yuridis arti bangunan gedung bertingkat yang senantiasa mengandung sistem kepemilikan perseorangan dan hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian atau bukan hunian. Secara mandiri ataupun terpadu sebagai satu kesatuan sistem pembangunan. (hukumonline.com). 2.2 Furnitur Menurut Majalah Furnitur (III: 4), Furnitur adalah benda dalam ruang sebagai alat bantu manusia untuk melakukan kegiatan. Furnitur dapat terbuat dari kayu, bambu, logam, plastik dan lain sebagainya. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi dan arti furnitur juga berkembang. Tak hanya mendukung aktivitas manusia, furnitur juga berperan dalam menghadirkan nilai estetis di dalam hunian. Bentuk, warna, dan detail rancangan furnitur kini menjadi faktor penting yang membuat hunian lebih enak dilihat. Bagaimanapun, furnitur tetap menjadi kebutuhan manusia yang fungsi dasarnya sama untuk setiap orang. Kursi untuk duduk, tempat tidur untuk tidur, lemari atau rak untuk menyimpan barang, dan meja untuk menulis. Fungsi dasar inilah yang diutamakan dalam furnitur untuk bisa mengakomodasi kegiatan manusia secara optimal. Jenis furnitur dibagi menjadi furnitur free-standing (bisa berpindah), Furnitur built-in (permanen dan dibuat khusus mengikuti kondisi ruang), furnitur modular (dapat dimodifikasi), furnitur knockdown (mudah dibongkar pasang), serta furnitur mobile (mudah dipindahkan, mempunyai roda di bagian bawah) (Furnitur III: 13). Berikut ini akan dijelaskan mengenai contoh-contoh furnitur yang bersangkutan dengan produk proposal: 2.2.1 Kursi Kursi adalah tempat duduk yang bentuk dasarnya diadopsi dari angka empat yang dibalik, berfungsi untuk menopang manusia saat duduk. Seiring berkembangnya desain interior, jenis dan macam tempat

duduk pun mengalami banyak perkembangan seperti tambahan aksesori dan variasi bentuk yang berfungsi menambah nilai estetika dan ergonomi. 2.2.2 Kasur Kasur (juga sering disebut matras atau ranjang) adalah produk manufaktur yang digunakan untuk alas tidur atau berbaring, yang terdiri dari bahan kain atau plastik, berisi kapuk, karet busa, dan ditutupi dengan kain luar atau kain kasur. Dalam bahasa Inggris, kasur disebut mattress yang berasal dari bahasa Arab, "matrah" yang berarti "melemparkan" atau "tempat di mana sesuatu dilemparkan". Selama Perang Salib, Eropa menerapkan metode Arab dalam tidur di bantal yang dilemparkan di lantai, dan kata matera akhirnya turun ke Inggris Pertengahan melalui rumpun bahasa Roman. 2.2.3 Tempat penyimpanan tempat penyimpanan adalah tempat khusus untuk menyimpan barangbarang rumah (storage). Storage dalam bentuk ruang diakomodasi oleh ruang gudang, sedangkan storage dalam bentuk perabot difasilitasi oleh rak dan lemari. Rak (rack) dapat didefinisikan sebagi perabot penyimpanan berbentuk kotak setengah tertutup dengan sisi depan dan atau belakang terbuka, berfungsi untuk meletakkan bendabenda pajangan, koleksi, dan aksesori ruangan. Sedangkan lemari (cupboard) merupakan penyimpanan berbentuk kotak yang tertutup seluruh sisinya. Sisi depannya diberi pintu bukaan yang bisa dibuat solid atau transparan dengan sistem ayun atau geser. 2.2.4 Meja Meja berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja umumnya dipasangkan dengan kursi. Meja dapat berfungsi saat makan, minum, menulis, menggambar, bekerja, menyetrika, dan sebagainya. 2.3 Desain Rancangan atau desain bermula dari ide-ide yang dipupuk dengan pengalaman dan pengamatan yang kesemuanya itu dapat dikembangkan dengan menerjemahkan bayangan gambaran yang diperoleh ke dalam sketsa bebas (Love, George, 1985: 155). Prinsip desain antara lain: a. Fungsi atau ketepatgunaan tujuan. b. Bentuk dan ukuran harus serasi satu sama lain. c. Konstruksi yang meyakinkan d. Bahan-bahan dan hiasan. 4

5 BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Studi Literatur Pada tahapan ini akan dilaksanakan studi literatur untuk mengetahui bagaimana produk ini dapat memecahkan permasalahan penempatan furnitur dalam rumah susun yang sempit. Di samping itu, pada tahapan ini digunakan pula untuk mengetahui dasar-dasar perancangan furnitur yang layak untuk digunakan dan ergonomis bagi penggunanya. 3.2 Pengumpulan Data Data-data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber baik buku, internet dan berbagai referensi lainnya. Dan tim mengelompokkan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi adalah teknik pengambilan data dengan cara terjun langsung ke lokasi seperti mengunjungi rumah susun dan melihat langsung ke dalamnya untuk mengetahui secara langsung bagaimana keadaan ruangan dalam rumah susun, seperti luas kamar dan tinggi atap. b. Metode Interview Metode Interview merupakan teknik wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak terkait di dalamnya untuk mengetahui secara langsung informasi dari penghuni rumah susun. Seperti bagaimana menempatkan perabotan rumah tangga di ruang sempit di dalam rumah susun dan bagaimana kenyamanan penghuninya. c. Metode Kepustakaan (Library Research) Metode Kepustakaan (Library Research) adalah teknik mengumpulkan data melalui buku-buku dan jurnal serta sumber lain untuk mengetahui data yang lebih lengkap seperti keadaan ruang sempit dan cara mendesain furnitur untuk ruang sempit. 3.3 Identifikasi Identifikasi produk furnitur dengan konsep minimalis namun dapat digunakan secara optimal. Produk ini berbentuk kotak berroda yang mudah untuk dipindahdalam menata dan menempatkannya. Produk ini dapat dibongkar membentuk meja, lemari, rak, alas setrika, kursi, dan kasur. Sehingga sangat praktis dan sesuai untuk ruangan sempit.dapat digunakan atau disembunyikan seperlunya. 3.4 Metodedesain Diperlukan metodedesain furnitur untuk membuat furnitur multifungsi yang dapat memudahkan para penghuni ruang sempit seperti rumah susun agar lebih nyaman, optimal dan fleksibel dalam melakukan kegiatannya. Furnitur multifungsi ini awalnya dirancang secara manual dengan sketsa, kemudian membuat model grafis tiga dimensi dengan memanfaatkan

6 aplikasi desain seperti Google Sketch Up sehingga model dapat dirancang sedetail mungkin untuk memudahkan dalam pengerjaan pembuatan furnitur dalam wujud nyata. 3.5 Pengujian Produk Produk yang telah didesain dibuat dengan bahan dasar kayu MDF yang harganya terjangkau, awet, dan ringan. Pengujian produk dilakukan untuk menentukan apakah masih terdapat kendala pada furnitur yang telah dirancang. Dalam tahap ini, produk diujikan untuk mengetahui apakah semua sistem yang telah dirancang dapat berfungsi dengan baik dan sesuai yang diharapkan. 3.6 Analisis Analisis dilakukan terhadap hasil dari pengujian sehingga dapat diketahui kondisi furnitur yang masih belum berfungsi atau mengalami kekurangan. Sehingga dapat dilakukan lagi penyempurnaan terhadap furnitur yang telah diciptakan dan dapat berfungsi optimal bagi masyarakat yang menggunakannya. 3.7 Diagram Alur Pelaksanaan Program Perumusan masalah Studi literatur Identifikasi dan pemodelan Perancangan furnitur dan teknik Pengujian dan analisa furnitur Sudah Baik Belum Baik Pembuatan furnitur tahap akhir

7 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel Ringkasan Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Peralatan penunjang 3.000.000 2 Bahan habis pakai 5.000.000 3 Perjalanan 1.000.000 4 Lain-lain 1.000.000 Jumlah 10.000.000 Rincian Justifikasi Anggaran Kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 2. 4.2 Jadwal Kegiatan No Jenis Kegiatan 1 Identifikasi 2 Survei 3 Perancangan 4 Pengumpulan alat dan bahan 5 Pembuatan 6 Simulasi 7 Produksi 8 Evaluasi 9 Laporan Bulan 1 2 3 4 5

8 DAFTAR PUSTAKA Akmal, Imelda. 2006a. Apa Itu Furnitur?. Furnitur, III:hal.4. -------. 2006b. Basic Furnitur. Furnitur, III: hal. 6-11. -------. 2006c. Mengenali Jenis Furnitur. Furnitur, III: hal. 12-14. Love, George. 1984. Teori dan Praktek Kerja Kayu (Edisi Keempat). Trans. E. Diraatmaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santosa, Sugeng Iman, dkk. 2013. 44 Desain Rak & Lemari (Edisi Keempat). Jakarta: Griya Kreasi. Wilson, Jennifer, dkk. 2011. Ide Desain Rumah di Lahan 100-200 m 2. Jakarta: Griya Kreasi. http://www.hukumonline.com/pusatdata Hukumonline.com. 2012. Undangundang RepublikIndonesia Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun. http://www.hukumonline.com/pusatdata (diakses pada tanggal 25 September 2015) http://sp2010.bps.go.id/ (diakses pada tanggal 24 September 2015) http://bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1558 (diakses pada tanggal 259 September 2015)

9

13 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah Pemakaian Satuan (Rp) (Rp) Gerinda Alat pemotong kayu 1 set 1.200.000 1.200.000 Meteran Alat pengukur 1 buah 300.000 300.000 Bor Pelubang kayu 1 buah 500.000 300.000 Kuas cat Alat untuk 1 pack 100.000 100.000 mengaplikasikan cat ke kayu Alat jahit Menjahit kasur 1 pack 100.000 100.000 Drawing Pad Alat pendukung 1 set 1.300.000 1.000.000 permodelan desain SUB TOTAL (Rp) 3.000.000 2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Kayu MDF Bahan baku utama 10 lembar 200.000 2.000.000 Busa Bahan isian kasur 200 x 90 cm 500.000 500.000 Cermin Untuk cermin pada 1 m 2 200.000 200.000 meja Karpet Karet Sebagai alas kasur 1 lembar 200.000 200.000 Kain Sebagai sarung kasur 3x2 meter 100.000 100.000 Cat kayu Untuk mengecat 6 kaleng 50.000 300.000 furnitur Pernis Untuk finishing 4 kaleng 50.000 200.000 furnitur Roda kecil Sebagai alat 4 buah 100.000 400.000 pelengkap agar furnitur mudah dipindah Resleting Sebagai resleting 2 lembar 50.000 100.000 sarung kasur Engsel Sebagai engsel 20 buah 20.000 400.000 furnitur Baut dan paku Sebagai alat 1 pack 100.000 100.000 pendukung furnitur Alumunium Sebagai pelengkap furnitur 5 batang 100.000 500.000 SUB TOTAL (Rp) 5.000.000

14 3. Perjalanan Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Beli bahan Membeli bahanbahan 3 orang 100.000 300.000 untuk membuat produk Survei Menyurvei ke 3 orang 100.000 300.000 rumah-rumah sempit atau susun Ke tempat Menuju tempat 3 orang 100.000 300.000 produksi produksi furnitur Lain-lain Menuju ke tempattempat lainnya seperti tempat cetak, dsb. 100.000 SUB TOTAL (Rp) 1.000.000 4. Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Buat proposal Menyusun proposal 2 eksemplar 50.000 100.000 Dokumentasi Mendokumentasikan 10 lembar 10.000 100.000 produk Konsumsi Pemenuhan 3 orang 100.000 300.000 konsumsi tim Brosur Menyosialisasikan 100 lembar 3.000 300.000 produk kepada masyarakat Tak terduga Persiapan untuk keperluan yang tak terduga 200.000 SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

15 Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No. Nama / NIM 1 Al Sidrotul Muntaha / C0815006 2 Winarti / C0815040 3 A isah / C0815001 Program Studi Desain Interior Desain Interior Desain Interior Bidang Ilmu Teknik Konsep Desain Alokasi Waktu(jam/ minggu) 5 jam/ minggu 5 jam/ minggu 5 jam/ minggu Uraian Tugas 1. Menyusun pendahuluan. 2. Menyusun ringkasan. 3. Merancang teknik pengerjaan furnitur. 4. Mengkoordinir jalannya kegiatan. 5. Menyusun langkah strategis. 1. Mencari tinjauan pustaka internet. 2. Menyusun metode pelaksanaan. 3. Menyusun konsep furnitur. 4. Mencari pihakpihak yang membantu mengimplementasikan. 5. Menyusun anggaran dan jadwal kegiatan 1. Mencari tinjauan pustaka buku. 2. Merancang pemodelan desain furnitur. 3. Membuat dokumentasi. 4. Menyusun lampiran dan daftar pustaka. 5. Editor proposal.

16 Lampiran 4. Gambaran Teknologi yang Hendak Dikembangkan Produk yang tim rancang ini berbentuk kotak minimalis ukuran 80 x 50 x 90 cm dengan empat roda di sudut-sudut alasnya agar memudahkan untuk memindahkannya. Berwarna hitam dan dilengkapi pegangan serta penyangga alumunium untuk memberi kesan modern. Tim merancang dengan optimal agar tiap sisinya memiliki fungsi masing-masing sehingga praktis dan memudahkan pengguna. Unit-unit furnitur yang dapat dihasilkan dari sebuah produk ini antara lain: Lemari, rak, meja, kursi, kasur lipat, dan meja alas menyetrika. Jika dibuka, sisi kanan dan kiri dapat membentuk rak, bagian atas dapat membentuk meja beserta rak yang dilengkapi cermin, terdapat pula meja tersembunyi dibawahnya dengan menggunakan sistem geser untuk digunakan sebagai alas menyetrika, di bagian depan terdapat lemari sebagai tempat penyimpanan, serta di bagian bawahnya difungsikan untuk menyimpan kursi dan kasur lipat. Berikut ini dilampirkan pula gambaran produk dalam bentuk grafis tiga dimensinya: Gambar1. tampak samping kiri* Gambar2. tampak samping kanan*

17 Gambar3. tampak depan* Gambar4. tampak atas* *Di sisi kiri merupakan gambaran produk sebelum dibuka, di sisi kanan merupakan gambaran produk setelah dibuka.

18