ABSTRAK D alam sebuah Industri Galangan Kapal, mutlak di perlukan adanya sebuah Pemeliharaan dan pemeriksaan yang kontinyu pada lambung kapal. Hal ini di maksudkan untuk peningkatan performa dari kapal itu sendiri. Kebijaksanaan pemeliharaan itu sendiri biasanya selalu berorientasi pada biaya yang rendah, resiko yang kecil, waktu yang singkat, dan kerja yang efisien. Hal tersebut bisa di dapat jika perusahaan mempunyai arsip data yang baik dari tiap pemeriksaan atau inspeksi yang di lakukan terhadap lambung kapal. Melihat banyaknya data data yang ada tiap inspeksi, kesalahan pemindahan data akibat faktor manusia sangat besar, apalagi data data tersebut nantinya akan dijadikan sebuah objek dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya di perlukan adanya suatu dukungan teknologi informasi yang nantinya dapat membantu dalam proses analisa pengambilan keputusan. Berdasarkan situasi tersebut kami membuat sebuah perangkat lunak yang nantinya di harapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak galangan. Perangkat lunak yang dikembangkan disini beri nama Hull Inspection Module, dimana di dalamnya terdapat tiga bagian utama yaitu, Preventive maintenance, Colective maintenance, dan Emergency maintenance. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan untuk mengembangkan Database Management System yang di gunakan untuk mengolah basis data, digunakan Microsoft SQL Server 2000 yang kompatibel dengan Visual Basic 6.0 ii
Implementasi dari perangkat lunak ini, memungkinkan penyimpanan dan pencarian data yang efisien di bandingkan dengan menggunakan banyak kertas kerja, mengurangi dampak baik dari segi biaya, waktu dan resiko yang ada untuk meminimalisasi kerugian yang di bebankan kepada pemilik kapal. Kata kunci : Hull Inspection Module, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000, Maintenance, Data Base Perawatan, Inspeksi iii
KATA PENGANTAR P Uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga Sehingga pembuatan perangkat Lunak Hull Inspection Module dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Perangkat Lunak ini dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah inspeksi lambung kapal yang selama ini kami menilai pelaksanaannya sangat rumit dan faktor Human Error dalam pelaksanaan inspeksi yang masih sangat tinggi. Dengan perangkat lunak ini juga nantinya diharapkan dapat menentukan waktu untuk maintenance yang tepat sehingga di peroleh performance dan safety yang optimum dari suatu kapal. Terima Kasih kami sampaikan kepada Japan Society for Promoting of Science (JSPS) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dalam kerangka kerjasama DGHE-JSPS in Marine Transportation Engineering telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Juga kami sampaikan terima kasih kepada Prof. Kenji Ishida (International Maritime Education and Research Center-Kobe University) yang telah banyak memberikan komentar dan masukannya guna penyempurnaan penelitian ini. Juga kepada mahasiswa di Laboratorium keandalan dan Keselamatan Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-TS yang telah banyak membantu dalam penulisan program komputer Hull Inspection Module ini. Laporan penelitian ini disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat tersaji dengan jelas, ringkas dan aplikatif. Tentunya apa yang disajikan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu iv
sebagaimana lazimnya, masukan berupa saran dan perbaikan-perbaikan sangat kami butuhkan guna penyempurnaan selanjutnya. Surabaya, Nopember 2006 Penyusun, (Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc) v
DAFTAR ISI LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... ivi DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB 1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 5 1.4 Tujuan Penelitian......5 1.5 Luaran yang di harapkan...6 1.6 Kegunaan Penelitian... 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...7 2.1 Pemeriksaan oleh Biro Klasifikasi... 7 2.2 Konsep Database Perawatan Kapal... 13 BAB 3 METODOLOGI...19 BAB 4 HULL INSPECTION MODULE... 25 4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 25 4.2 Tahapan Pelaksanaan... 25 4.2.1 Umum... 26 4.2.2 Database... 27 4.3 Preventive Maintenance... 28 4.3.1 Requirement Analysis... 29 4.3.2 Data Modelling... 31 4.3.3 Data Arsitektur... 32 4.3.4 Kerangka Perancangan Perangkat Lunak... 35 4.3.5 Physical Data Flow Diagram... 37 4.4 Tampilan Program... 37 4.5 Corrective Maintenance... 57 4.5 Emergency Maintenance... 57 vi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...80 5.1 Kesimpulan... 80 5.2 Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA...82 vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22. Gambar 23. Gambar 24. Gambar 25. Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar 30. Gambar 31. Gambar 32. Gambar 33. Gambar 34. Gambar 35. Gambar 36. Gambar 37. Gambar 38. Gambar 39. Salah Satu Contoh Pekerjaan Inspeksi yang dilakukan Badan klasifikasi Hubungan antara annual, intermediate dan class renewal surveys (BKI, 2004) Konsep Hull Life Cycle Manager (HLCM) Hull Inspection Module Structure Management Decision Support Module Structure Repair Management Module Structure Diagram Alir Penelitian Simbol untuk Entiti Simbul untuk atribut Simbul untuk hubungan dua entiti Rencana bisnis proses preventive maintenance untuk lambung kapal Keterangan gambar rencana bisnis proses preventive maintenance untuk lambung kapal Entity Relationship Diagram ERD dari sistem Preventive maintenance untuk lambung kapal Model database inspection report dari preventive maintenance lambung kapal Model database non conformities report dari preventive maintenance lambung kapal Model database material demand and supply report dari preventive maintenance lambung kapal Model database monitoring report dari preventive maintenance lambung kapal Physical database general report dari preventive maintenance lambung kapal Architecture software yang direncanakan Tampilan Form input Data Tampilan Form Ship Data. Tampilan Form Inspection Report. Tampilan Form Non Conformities Report. Tampilan Form Material Demand & Supply Report Tampilan Form Monitoring Report Tampilan Form Manager of Class. Tampilan Form Inspector. Tampilan Form Inspection Detail Tampilan Form Superintendent Tampilan Form Ship Manager Tampilan Form Corrective Action Detail Tampilan Form Corrective Action Verified Detail Tampilan Form NC Detail. Tampilan Form Chief Officer. Tampilan Form Ship Master Tampilan Form Material Detail Tampilan Form logistic Staff. Tampilan Form Assistan Superintendent Tampilan Form Dock Monitoring. viii
Gambar 40. User Interface Inspection Report Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 41. User Interface Failure Report Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 42. User Interface Material Report Detail Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 43. User Interface Repair Work Detail Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 44. User Interface Repair List Outsource Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 45. User Interface Repair List Outsource Detail Input Data menu create using Visual Basic 6 Gambar 46. User Interface Ship Master menu create using Visual Basic 6 Gambar 47. User Interface Superintendent menu create using Visual Basic 6 Gambar 48. User Interface Ship Manager menu create using Visual Basic 6 Gambar 49. User Interface FMEA Form Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 50. User Interface Quay Time Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 51. User Interface Inspection Report Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 52. User Interface Inspection Report Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 53. User Interface Repair Work Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 54. User Interface Material Report Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 53. User Interface Repair Work Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 54. User Interface Material Report Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 55. User Interface Repair Work Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 56. User Interface Repair Work Detail Data Search menu create using Visual Basic 6 Gambar 57. Main Menu Module Gambar 58. Module Search Ship Data Gambar 59. Fill Ship Data Module Gambar 60. Fill Inspection Report Data Module Gambar 61. FILL Inspection Report Detail Data Module Gambar 62. Fill Branch Manager of Class Data Module Gambar 63. Fill Inspector Data Module Gambar 64. Fill Damage and Failure Report Data Module Gambar 65. Fill Damage and Failure Detail Report Data Module Gambar 66. Fill Corrective Action Detail Data Module Gambar 67. Fill Material Demand and Supply Report Data Module Gambar 68. Fill Monitoring Report Data Module Gambar 69. Fill Repair List Outsource Report Data Module Gambar 70. Module Search Hull Emergency Maintenance Inspection Detail Report Data Gambar 71. Module Search Hull Emergency Maintenance Damage and Failure Report Data Gambar 72. Module Search Hull Emergency Material Demand and Supply Detail Report Data Gambar 73. Module Search Hull Emergency Maintenance Repair Work Detail Report Data Gambar 74. Module Search Hull Emergency Maintenance Repair List Outsource Work Detail Report Data ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah K apal yang berfungsi sebagai alat transportasi laut harus diawasi dan dipantau oleh pemilik kapal, dioperasikan dan dirawat oleh anak buah kapal, dirawat dan diperbaiki oleh perusahan dok / galangan kapal serta dipantau dan diperiksa oleh badan klasifikasi dan kesyahbandaran agar selalu mencapai performance dan safety yang optimum. Eksploitasi dalam operasi atau kinerja kapal akan mengakibatkan kontruksi kapal terutama lambung kapal akan kehilangan sebagian atau seluruh mutu awalnya sehingga mengganggu pemakaian kapal selanjutnya. Proses pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan lambung kapal membutuhkan waktu dan biaya untuk memepertahankan fungsi dan usia kapal. Agar dapat mempertahankan sebagian atau seluruh mutu awal dari kontruksi lambung kapal yang merupakan usaha untuk memperpanjang fungsi dan usia operasi kapal, maka mengharuskan owner merencanakan serta menjadwalkan pemeliharaan/perawatan dan pemerikasaan untuk dilakukan pemeliharaan dan perbaikan oleh anak buah kapal / galangan kapal. Secara umum dapat dikatakan bahwa aktifitas pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan melakukan perbaikan, jika terjadi kerusakan. Aktifitas pencegahan telah dilaksanakan, maka kerusakan dapat dihindarkan. Namun dalam praktek, hal ini sulit terlaksana secara kontinyu. Yang sering terjadi di lapangan adalah walaupun aktivitas pencegahan telah dilakukan, tetapi kerusakan 1
masih tetap terjadi. Pada umumnya mencegah kerusakan lebih baik daripada memperbaiki setelah rusak. Kebijaksanaan pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan yaitu selalu berorientasi pada biaya rendah, waktu yang singkat dan resiko yang kecil. Biaya pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan terbesar biasanya bukan dari biaya pencegahan atau perbaikan, akan tetapi biaya yang timbul karena perbaikan yang dilakukan dengan skala besar. Pola pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan yang tepat dapat berkontribusi pada biaya, meminimalkan komponen rusak, mengembangkan kualitas, meningkatkan produktivitas dan keandalan komponen/sistem. Pola pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan yang benar, diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi dan usia kapal. Sebaliknya, jika pola perawatan kurang baik, maka akan mengurangi atau bahkan mempercepat kerusakan kapal. Dengan kata lain, pola perawatan dan pemeriksaan yang tepat diharapkan akan mengoptimalkan biaya, waktu, dan resiko yang diperlukan dalam beroperasinya kapal. Hal ini akan mengefektifkan dan mengefisienkan anggaran operasional dan waktu yang dibutuhkan serta resiko yang ada dari proses pemeliharaan /perawatan dan pemerikasaan secara umum. Pola pemeliharaan lambung kapal yang diterapkan kapal terutama oleh perusahaan pelayaran merupakan perawatan yang rutin dilakukan pada saat kapal docking, sedangkan perawatan harian yang sering dilakukan adalah perawatan diperuntukan mesin. Oleh karena itu,perlu dilakukannya perawatan lambung kapal secara rutin dengan manajemen perawatan yang efesien, terencana, terkontrol, dan efektif. Untuk sistem pengendalian arsip data pemeliharaan kapal pada saat ini masih banyak menggunakan sistem lama atau manual, dimana sistem ini memiliki kekurangan dalam hal keefesien dan keefektifan data yang akan diarsip. 2
Pemeliharaan yang efesien, terencana, terkontrol, dan efektif dapat terlaksana dengan baik apabila manajemen perawatan yang digunakan oleh perusahaan memiliki sistem pengendalian arsip data yang baik. Sehingga untuk perawatan terutama perawatan hull kapal yang dilakukan harian akan terlaksana dengan baik dengan menggunakan sistem pengendalian arsip data yang baik seperti halnya untuk perawatan mesin kapal yang dilakukan harian sehingga perawatan pencegahan dapat terlaksana dengan baik. Kebutuhan akan informasi berupa data-data yang cepat, tepat, dan sistematis yang berkelanjutan merupakan suatu hal pokok yang menjadi kebutuhan saat ini oleh pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan terutama lambung kapal. Prosedur ini akan menggunakan sistem database dalam proses pengaturan, pemilihan, pengelompokkan, dan pengoperasian data sehingga terbentuk suatu laporan menyeluruh tentang pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan lambung kapal. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat menampilkan sebuah kerangka kerja berdasarkan informasi keandalan untuk perencanaan yang efisien, aplikatif dan mampu sebagai pilihan terbaik dalam penyesuaian atau pengembangan model pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan lambung kapal. Hal ini mengingat semakin kompetitifnya hasil jual produk sehingga kebutuhan akan data-data dan informasi tersebut menjadi sesuatu yang dominan untuk menghasilkan keputusan yang akurat dalam hal pemeliharaan/perawatan dan perbaikan lambung kapal. Oleh karena itu perlu adanya suatu perangkat lunak yang akan membantu proses sistem pengendalian arsip data pemeliharaan yang dapat dilaksanakan dengan efesien, terencana, terkontrol, dan efesien yang membantu proses pemeliharaan hull kapal terutama manajemen perawatan dalam devisi yaitu devisi armada yang mengatur segala pemeliharaan kapal yang dimiliki. Kami menyebut perangkat lunak ini sebagai HULL INSPECTION MODULE. 3
Hull Inspection Module ini kami kembangkan dengan bantuan sebuah bahasa pemrograman buatan dari microsoft yaitu visual basic 6.0. Software ini sekarang menjadi bahasa pemrograman standar untuk PC karena pemakaiannya yang luas dan juga memiliki fitur yang canggih seperti internet, intranet, database, network dan pembuatan aplikasi yang user friendly. 1.2 Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana konsep pemeliharaan kapal yang dapat mengurangi waktu, biaya, dan resiko yang ada? Bagaimana menerapkan pola pemeliharaan kapal terutama lambung kapal yang terlaksana dengan efesien, terencana, terkontrol, dan efektif, dengan sistem pengendalian arsip data yang memadai bagi perusahaan dari sistem manul kedalam sistem komputerisasi? Bagaimana membuat prosedur pemeliharaan kapal yang menggunakan sistem pengendalian data arsip dengan komputerisasi dalam proses pengaturan, pemilihan, pengelompokkan, dan pengoperasian data sehingga kekurangan dari sistem manual dapat dikurangi semaksimal mungkin. Bagaimana menentukan down time periode dari historical data. maintenance 4
1.3 Batasan Masalah Secara umum, ruang lingkup materi / substansi dari studi ini adalah sebagai berikut: A. Studi pemilihan difokuskan pada konsep pemeliharaan /perawatan dan pemeriksaan yang hanya dilakukan untuk lambung kapal. Hull Inspection Module ini dibuat dengan mengikuti regulasi yang dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Semua data-data yang akan dianalisa dan dikerjakan, hanya diambil dari data-data hasil pemilihan perawatan dan pemeriksaan untuk lambung kapal. Tidak mengambil data-data lain diluar proses perawatan dan pemeriksaan untuk lambung kapal. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : A. Menentukan, mengembangkan dan mengevaluasi teknologi dan rekayasa hardware-software yang bisa dipergunakan dalam pemilihan pola perawatan dan pemeriksaan untuk lambung kapal yang lebih baik, cepat, tepat dan efisien. Melakukan evaluasi pada pola perawatan dan pemeriksaan yang digunakan pada suatu jenis kapal. Membangun sebuah database yang komprehensif kepada pihak pemilik kapal, pengoperasian kapal maupun Biro klasifikasi kapal dengan maksud mampu melaksanakan pola pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan yang tepat. 5
1.5 Luaran Yang Diharapkan Luaran penelitian ini adalah berupa sebuah software yang dapat dipergunakan oleh perusahaan pelayaran dalam melakukan pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan proses perbaikan lambung kapal. Software ini diberi nama Hull Inspection Module dimana diharapkan software ini dapat dihubungkan/ di-interface-kan dengan modul-modul data perawatan kapal lainnya. 1.6 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : A. Dapat memberikan akses data dalam proses inspeksi dari berbagai tempat dengan cepat. Dapat memberikan historical data perawatan lambung kapal yang berguna untuk mengetahui dan memprediksi kapan suatu komponen pada lambung kapal harus di perbaiki atau di ganti. Hasil database akan sangat bermanfaat untuk tujuan penelitian dan kajian-kajian terhadap strategi optimal dalam pemeliharaan/perawatan dan pemeriksaan untuk lambung kapal. Proses Update Database sangat mudah dan kemungkinan terjadinya Human Error sangat kecil. Dengan tersimpannya data-data perawatan dan optimalisasi pemeriksaan dalam database yang tersusun rapi dan aman, maka dapat memperjelas detil proses perawatan dan optimalisasi pemeriksaan yang terjadi. Data yang didapatkan semakin detil dan akurat yang berfungsi sebagai media informas 6
7