Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MOBILE PENGINGAT JADWAL IMUNISASI SERTA INFORMASI TEMPAT PRAKTEK DOKTER SPESIALIS ANAK Veny Alfiandari 1), Juni Nurma Sari 2), Agus Urip Ari Wibowo 3) Jurusan Komputer, Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru E-mail : 1) gals_26079@yahoo.co.id, 2) juni@pcr.ac.id, 3) agus@pcr.ac.id Abstrak Alarm Imunisasi adalah aplikasi yang memberikan informasi tentang vaksinasi, kemudian dapat sebagai pengingat jadwal imunisasi yang sudah dimasukan oleh user. Pemberian imunisasi yang teratur kepada bayi perlu di perhatikan, agar bayi kebal terhadap penyakit. Pada umumnya orang tua mencatat jadwal imunisasi secara manual pada kalender, Kartu Menuju Sehat (KMS), atau kartu kontrol. Hal ini dapat menjadi masalah jika orang tua tidak ingat jadwal imunisasi. Alarm imunisasi menggunakan teknologi android, dengan bahasa pemograman java berbasis android dan database SQLite. Dengan memasukkan tanggal lahir anak, maka orang tua akan mendapatkan jadwal imunisasi sesuai dengan KMS. Setiap jadwal vaksinasi mempunyai alarm. Aplikasi ini juga memberikan informasi tentang vaksin, informasi data anak, grafik perkembangan bayi, dan peta tempat praktek dokter spesialis anak di Pekanbaru. Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa 70% menyatakan aplikasi alarm imunisasi dapat membantu orang tua dalam menyimpan data jadwal imunisasi dan data perkembangan bayi. Kata Kunci : alarm imunisasi, jadwal imunisasi, vaksinasi, KMS, android. I. PENDAHULUAN Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dengan suntikan atau tetesan untuk mencegah agar bayi tidak sakit atau walaupun sakit tidak menjadi parah. Manfaatnya agar bayi kebal terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Orang tua yang memiliki bayi dapat datang ke puskesmas/posyandu, rumah sakit atau tempat praktek dokter spesialis anak untuk pelaksanaan imunisasi [1]. Pada umumnya orang tua mencatat jadwal imunisasi secara manual pada kalender, Kartu Menuju Sehat (KMS), ataupun kartu kontrol berobat yang dimilki orang tua. Hal ini dapat menjadi masalah jika orang tua tidak mampu mengingat jadwal imunisasi anak. Untuk memudahkan orang tua dalam mengingat jadwal imunisasi, perlu adanya suatu aplikasi yang dapat membantu orang tua dalam mengingat jadwal imunisasi. Aplikasi pengingat jadwal imunisasi berbasis android ini, dibangun untuk memberikan kemudahan bagi orang tua dalam mengingat jadwal imunisasi. Selain sebagai pengingat, aplikasi ini juga dilengkapi dengan informasi imunisasi, grafik perkembangan anak, dan peta tempat praktek dokter spesialis anak di Pekanbaru. Aplikasi ini menggunakan teknologi android, dengan bahasa pemograman java berbasis android dan database SQLite. Aplikasi alarm imunisasi ini membantu orang tua untuk mengetahui informasi tentang imunisasi, mengingatkan jadwal pemberian imunisasi, memperhatikan perkembangan anak dan informasi tempat praktek dokter spesialis anak di Pekanbaru. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Aplikasi Alarm Imunisasi pernah dibuat oleh Ardhitya Wiedha Irawan, pada tahun 2008 di Universitas Islam Indonesia (UII) dengan judul Aplikasi SMS Pengingat Agenda Kartu Menuju Sehat (KMS), terdapat perbedaan pada inputan data, output yang dihasilkan, dan teknologi yang digunakan dengan penelitian yang sekarang [2]. Tabel 1 Perbandingan aplikasi pengingat jadwal imunisasi. Kategori Input Output Penelitian Sebelumnya - Pesan yang di tulis oleh petugas posyandu. - Pesan yang di terima oleh anggota posyandu Teknologi SMS Gateway Android Penelitian Sekarang - Data bayi - Jadwal imunisasi bayi - Berat dan tinggi badan bayi - Pengingat jadwal imunisasi bayi - Grafik perkembangan bayi - Informasi tempat praktek dokter anak
2.2 Imunisasi Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan balita dengan suntikan atau tetesan untuk mencegah agar anak tidak sakit atau walaupun sakit tidak menjadi parah. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya [1]. Tujuan diberikannya imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B. 2.2.1 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit dan merupakan bagian kedokteran preventif yang mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut dimasukkan pada program imunisasi yaitu: 1. Tuberkulosis 2. Difteri 3. Pertusis 4. Tetanus 5. Poliomielitis 6. Campak 7. Hepatitis B 2.3 Kartu Menuju Sehat (KMS) Kartu Menuju Sehat yang disingkat dengan KMS adalah sebuah kertu berisi tentang kurva pertumbuhan anak di mana perhitungannya berdasarkan berat badan sesuai dengan umur. Kartu KMS balita ini diberikan secara gratis di rumah sakit tempat bayi dilahirkan, Puskesmas atau Posyandu yang ada di sekitar tempat tinggal anda. Kartu KMS balita ini beredar untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Kartu KMS berwarna biru untuk anak laki-laki sedangkan KMS berwarna merah muda untuk anak perempuan [3]. Gambar 1 Kartu menuju sehat [3] Gambar 2 Keterangan KMS [3] Gambar 3 Keterangan grafik KMS [3] Manfaat KMS balita adalah: 1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. 2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. 3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. 2. 4 Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam peranti bergerak [4]. 2.4.1 Arsitektur Android Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut: 1. Application dan Widgets 2. Application Frameworks
Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Frameworks adalah sebagai berikut: a. Views b. Content Provider c. Resource Manager d. Activity Manager 3. Libraries layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta: a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video. b. Libraries untuk manajemen tampilan c. Libraries grafik mencakup SQL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D. d. Libraries SQLite untuk dukungan database e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security. f. Libraries LiveWebcore mencakup web browser modern dengan engine embedded web view. g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API s. 4. Android Run Time Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Core Libreries b. Dalvik Virual machine 5. Kernel Linux 2.4.2 Versi Android Android telah memiliki beberapa versi, diantaranya adalah: 1. Android Versi 1.1 2. Android Versi 1.5 (Cupcake) 3. Android Versi 1.6 (Donut) 4. Android Versi 2.0/2.1 (Éclair) 5. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt) 6. Android Versi 2.3 (Gingerbread) 7. Android Versi 3.0/3.1 (Honeycomb) Gambar 4. Site flow diagram IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian pada aplikasi alarm imunisasi adalah sebagai berikut: 4.1 Pengujian Sistem Pengujian ini dilakukan dengan menjalankan aplikasi alarm imunisasi, dan dapat dilihat apakah aplikasi ini sesuai yang diharapkan atau mengalami kesalahan dalam pengaktifan alarm dan grafik. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian: 1. Pengujian terhadap aplikasi alarm imunisasi a. Jalankan aplikasi alarm imunisasi dan pengguna dapat memilih menu Informasi Imunisasi, Data Anak, Peta, atau Bantuan. III. PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Perancangan Site Flow Diagram Site flow diagram merupakan desain rancangan form dari aplikasi yang akan dibuat. Aplikasi ini terdiri dari empat form, diantaranya adalah: form informasi imunisasi, form data anak, form peta, dan form bantuan. Gambar 5 Menu Utama b. Jika pengguna memilih menu Informasi Imunisasi pada Gambar 5, maka dapat dilihat pada Gambar 6, terdapat beberapa jenis vaksin. Pilihlah salah satu jenis vaksin. Setiap jenis vaksin memiliki keterangan tentang vaksinasi tersebut.
f. Apabila memilih menu Alarm pada gambar 9, maka akan tampil form Data Alarm. Pada data alarm pengguna dapat mengubah data tanggal alarm sesuai dengan tanggal yang di berikan dengan menekan tombol Ubah terdapat di gambar10, ataupun mengaktifkan alarm dengan menekan tombol Aktifkan. Gambar 6. Form informasi vaksin c. Jika memilih Data Anak pada Gambar 5, maka dapat dilihat pada Gambar 7. Pada tab bagian kiri terdapat list nama anak, dan pada tab sebelah kanan merupakan form untuk menambah data. Gambar 10 Form data alarm Gambar 7 List nama anak d. Apabila memilih tab bagian kanan maka dapat dilihat seperti gambar 8. Data-data anak dapat di isi sesuai dengan data yang sebenarnya. g. Apabila pengguna memilih Ubah pada Gambar 10, maka dapat mengubah tanggal alarm dan jam alarm sesuai dengan jenis vaksin. Seperti pada Gambar 11. Setelah data di ubah, maka tekan tombol Simpan. Gambar 8 Form tambah data anak e. Pada Gambar 7 yaitu form list nama anak. Untuk melihat menu anak dapat dilakukan dengan menekan lama pada nama anak, kemudian hasilnya dapat dilihat pada gambar 9. Terdapat beberapa menu yaitu Hapus, Profil, Alarm, dan Grafik. Gambar 11 Form set alarm h. Untuk mengkatifkan alarm, pilih jenis vaksin yang akan menjadi alarm, pilih tombol Aktifkan Gambar 9 Form menu Gambar 12 Form aktifkan alarm
i. Setelah menekan tombol aktifkan pada gambar 12, maka alarm akan aktif tiga hari sebelum tanggal pelaksanaan imunisasi. Seperti Gambar 13. Untuk mematikan alarm yang berbunyi dapat dilakukan dengan menekan tombol matikan. Gambar 13 Form alarm aktif satu j. Kemudian alarm akan aktif lagi untuk dua hari sebelum tanggal pelaksanaan imunisasi. Seperti pada Gambar 14. Untuk mematikan alarm yang berbunyi dapat dilakukan dengan menekan tombol matikan. Gambar 17 Menu n. Pada form data grafik, apabila pengguna ingin melihat data grafik perkembangan bayi, dapat menekan tombol Lihat Grafik. Seperti pada Gambar 18. Gambar 14 Form alarm aktif dua k. Kemudian alarm akan aktif satu hari sebelum tanggal pelaksanaan imunisasi. Seperti pada Gambar 15. Untuk mematikan alarm yang berbunyi dapat dilakukan dengan menekan tombol matikan. Gambar 18 Data grafik o. Maka data grafik yang terdapat pada Gambar 18 tersebut akan tergambar dalam grafik dengan garis berwarna biru, seperti pada Gambar 19. Gambar 15 Form alarm aktif tiga l. Kemudian alarm akan aktif lagi pada tanggal yang ditentukan. Setelah menekan tombol Matikan maka akan tampil peringatan untuk mengaktfikan alarm selanjutnya. Seperti pada Gambar 16. Gambar 19 Form Grafik Gambar 16 Form alarm aktif empat p. Jika pengguna ingin menambah data grafik, maka pengguna dapat memilih tombol Tambah Data, kemudian pengguna dapat memsukan berat badan dengan satuan kg dan umur. Seperti pada Gambar 20. m. Apabila ingin melihat data perkembangan bayi, dapat memilih menu Grafik. Seperti pada Gambar 17. Gambar 20 Form tambah grafik
Dari hasil pengujian aplikasi di atas menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik, alarm dapat diaktifkan dan grafik dapat memberikan informasi perkembangan bayi. 4.3 Analisa Untuk dapat menganalisa aplikasi ini, maka dilakukan survei terhadap sepuluh responden yaitu ibu yang melaksanakan imunisasi untuk bayinya. No Tabel 1.Pernyataan Kuesioner Evaluasi 1 Aplikasi ini mudah digunakan. 2 Aplikasi ini memudahkan Anda dalam mengingat jadwal imunisasi. 3 Aplikasi ini dapat membantu Anda dalam melihat grafik perkembangan bayi. 4 Aplikasi ini membantu Anda dalam memyimpan data jadwal imunisasi dan perkembangan bayi. 5 Aplikasi ini membantu Anda untuk mengetahui informasi tempat praktek dokter anak di Pekanbaru. Hasil dari rekapitulasi kuesioner dapat dilihat pada Gambar 21. P e r s e n t a s e 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Gambar 20. Grafik rekapitulasi kuesioner Berdasarkan pengujian hasil kuesioner yang disebarkan kepada sepuluh orang ibu yang pernah melakukan imunisasi anak, maka didapatkan analisa berdasarkan pernyataan yaitu: 1. Dari pernyataan pertama 70% menyatakan bahwa apalikasi ini mudah untuk digunakan. 2. Dari pernyataan kedua 70% menyatakan bahwa aplikasi ini memudahkan pengguna dalam mengingat jadwal imunisasi. 3. Dari pernyataan ketiga 90% menyakan bahwa aplikasi ini dapat membantu dalam meilihat grafik perkembangan bayi. 4. Dari pernyataan keempat 70% meyatakan bahwa aplikasi ini membantu dalam menyimpan data jadwal imunisasi dan perkembangan bayi. 5. Dari pernyataan kelima 90% menyatakan aplikasi ini dapat membantu memberikan informasi tempat praktek dokter spesialis anak di Pekanbaru. V. KESIMPULAN DAN SARAN Aplikasi ini dapat berjalan dengan baik pada sistem operasi Android 2.2 keatas. Alarm aktif sesuai dengan tanggal yang di tentukan, dan tiga hari sebelum tanggal alarm. Grafik perkembangan bayi memberikan informasi sesuai dengan data yang dimasukan. Adapun saran dalam pengembangan lebih lanjut aplikasi ini meliputi: 1. Data grafik perkembangan agar dapat lebih lengkap. 2. Saat alarm aktif dapat menggunakan notification agar pengguna dapat mengetahuinya lebih jelas. DAFTAR REFERENSI [1] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak. Jakarta. [2] Irawan, A.W. (2008). Aplikasi SMS Pengingat Agenda Kartu Menuju Sehat (KMS). Graduate School of T. Informatika, Universitas Islam Indonesia. [3] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Penggunaan KMS Balita Dalam Pemantauan Perkembangan Balita. Jakarta. [4] H Safaat, Nazruddin. (2011). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung :Penerbit Informatika.