BAB IV CISCO PACKET TRACER

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Cisco Packet Tracer

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

PERTEMUAN KE - 5 TOPOLOGI STAR MENGGUNAKAN HUB

MODUL 3 JARINGAN DAN APLIKASI

Tutorial Perancangan Jaringan Komputer Pada Cisco Paket Tracer

Packet Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi

32 bit. Gambar 1. Panjang bit IP Address

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

Modul 1. Topologi Jaringan

Materi bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga

CISCO PACKET TRACER & SIMULASINYA

IP Address dan Pengkabelan

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

SETTING JARINGAN KOMPUTER

Cisco Packet Tracer 5.3.2

Modul Praktikum Subnet dan Supernet

BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET

Tutorial Cisco Packet Tracer: Konfigurasi VLAN Pada Switch

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) (NETWORKING WITH CISCO PACKET TRACER) Disusun Oleh : Alex C. Andaria, ST

4. 1 Menginstal software jaringan 4. 2 Mengoperasikan jaringan PC dengan sistem operasi

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Siswa dapat menggunakan Paket Tracer. 2. Siswa dapat merancang jaringan Wireless LAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer

Materi Praktikum Studi Kasus Penyelesaian Subnetting dan Routing Static

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah

Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik

Membuat simulasi Jaringan Router Serial dengan Packet Tracer

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK)

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

MENGENAL LAN (LOCAL AREA NETWORK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TE Informatika Industri

Konfigurasi Dasar PC-Router dengan Windows 2003 Server

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Laporan Praktikum Keempat

Praktikum Jaringan Komputer, lumayan nyambung lah, plus, kuliah S1 banyak teorinya, pas nemu mata kuliah praktek, seger banget rasanya.

KONFIGURASI CISCO ROUTER

Modul 5 Cisco Router

MODUL B.1 INSTALASI JARINGAN KABEL UTP

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Pertemuan 2: ARP dan Ping

JARINGAN LAN. Jenis koneksi komputer yang secara umum di dukung oleh System-system Operasi versi terakhir saat ini ada 3 jenis yaitu:

RANGKUMAN CARA MEMBANGUN JARINGAN ANTARA A 2 KOMPUTER

RIP dan Static Routing

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Cara Setting IP Address DHCP di

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Nama Penulis

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER

BAB II. Kelebihan DNS server

IP Subnetting dan Routing (1)

Modul 5 Cisco Router

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP

PEMASANGAN VLAN PADA 10 KAMAR KOS

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

1. Mengetahui node IP Address versi 4

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

Simulasi Membuat Topology Star Dengan Cisco Packet Tracer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID

e. My Network Places dan Icon Tray 6. Pada gambar konektor kabel UTP berikut ini, dimanakah letak pin nomor 1

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PACKET TRACER 5.33 A. PROSES INSTALASI PACKET TRACER 5.33

IP Address dan Pengkabelan (2) Oleh : Tim Jarkom

Manual Book SID-SEKOLAH Manual Book SID-SEKOLAH

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

Sip, sekarang coba designkan saya sebuah jaringan Komputer seperti dibawah ini. Gambar 1 : Jaringan Komputer Lab A

CRIMPING KABEL UTP. Alat dan bahan yang digunakan dalam penyusunan kabel UTP untuk LAN, yaitu:

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

TUTORIAL PEMBUATAN KABEL JARINGAN TIPE CROSS DAN STRAIGHT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

TUGAS JARINGAN KOMPUTER KONSEP, DESIGN, dan IMPLEMENTASI VLAN

fm_iqbal

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

General Network Troubleshooting

Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masingmasing

Transkripsi:

BAB IV CISCO PACKET TRACER 4.1 Pendahuluan 4.1.1 Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer merupakan sebuah alat pembantu atau bisa disebut simulator untuk alat alat jaringan Cisco. Cisco Packet Tracer biasanya sering digunakan sebagai media pembelajaran dan penelitian, termasuk dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco System dan program ini gratis untuk fakultas, siswa, dan alumni yang telah berpartisipasi pada Cisco Networking Academy. Pada dasarnya Cisco Packet Tracer ini digunakan sebagai media pembelajaran bagi para pemula untuk merancang, mengkonfigurasi, dan memecahkan masalah mengenai jaringan komputer. Singkatnya Cisco Packet Tracer memberikan kemudahan bagi kita untuk belajar bagaimana merancang, membangun dan mengkonfigurasi sebuah jaringan. Mulai dari jaringaan yang sederhana sampai yang kompleks. Bahkan kita juga bisa mengetahui troubel apa saja yang sering kali terjadi dalam sebuah jaringan hingga kita bisa menganalisa dan memperbaikinya tanpa harus membeli perangkat yang super mahal bagi kalangan mahasiswa yang masih dalam tahap belajar. 4.1.2 Perangkat-Perangkat Jaringan 1. Hub Gambar 4.1 Hub 53

54 Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. 2. Switch Gambar 4.2 Switch Switch atau biasa disebut sebagai smart hub merupakan alat yang digunakan sebagai repeater atau penguat untuk menghubungkan kabel-kabel UTP dari satu komputer ke komputer lain. 3. Router Gambar 4.3 Router Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

55 4.1.3 Pengklasifikasian Kelas IP 1. IPv4 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation) yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni: a. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. b. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

56 Tabel 4.1 data mengenai IP 2. Class A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan. 3. Class B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. 4. Class C Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya

57 (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. 5. Class D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian alamat Multicast IPv4. 6. Ipv6 Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. 4.2 Tujuan 1. Praktikan dapat mengetahui fitur-fitur yang ada di Packet Tracer. 2. Praktikan dapat mengetahui macam-macam perangkat jaringan. 3. Praktikan dapat mengetahui konsep IP. 4. Praktikan dapat membuat simulasi jaringan sederhana pada Packet Tracer. 5. Praktikan dapat membuat kabel Cross-over untuk jaringan peer to peer.

58 4.3 Langkah Kerja 4.3.1 Simulasi jaringan LAN menggunakan Switch dan Hub 1. Desain Jaringan LAN menggunakan Switch Pada jaringan yang ingin kita buat menggunakan 1 switch dan 3 PC, jaringan ini dihubungkan dengan menggunakan kabel Tipe Copper Straight-Through. Pada jaringan switch berfungsi sebagai penyalur paket data antara komputer yang satu dengan yang lain secara langsung. Ke 3 komputer menggunakan IP dengan kelas C. Switch tidak memerlukan IP sendiri untuk menyambungkan antar PC. 2. Desain Jaringan LAN menggunakan Hub Pada jaringan LAN yang menggunakan 3 PC dan 1 buah HUB, jaringan ini dapat saling terkoneksi antara yang satu dengan yang lain, jaringan ini dihubungkan dengan menggunakan kabel Tipe Copper Straight-Through. HUB pada jaringan berfungsi sebagai penyalur paket data antara komputer yang satu dengan yang lain dengan sifat penyaluran paket data bersifat Broadcast. Jaringan ini yang ada dalam PC adalah IP kelas C, dengan ditunjukknan 192.168.1.x. 4.3.2 Simulasi 2 jaringan LAN menggunakan 1 Router 1. Desain Jaringan Pada desain tersebut membutuhkan perangkat 1 router, 2 switch, dan 4 PC. Pada jaringan tersebut 2 jaringan yang dihubungkan oleh sebuah router, pada percobaan yang dilakukan, digunakan 1 Switch menghubungkan 2 PC dan kedua switch dihubungkan oleh router. Sehingga terbentuk 1 jaringan. 2. Konfigurasi Router Mengkonfigurasi router ada dua cara yaitu dengan cara GUI (Graphic User Interface)dan cara CLI (Command Line Interface),

59 tapi biasanya menggunakan cara GUI karena lebih mudah dan cepat, cara mengkonfiguasikan router dengan menggunakan GUI seperti berikut: a. Klik kiri pada router0 lalau pilih menu config. b. Pilih interface lalu pilih sub menu FastEthernet 0/0. c. Setting IP Address dan subnet mask dengan IP kelas C 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0 dan memberi poin pada ON. d. Melakukan hal yang sama pada fastethernet 0/1 dengan IP 192.168.2.1 dan subnet mask 255.255.255.0. IP pada router akan menjadi default geteway pada tiap PC sesuai dengan fastethernetnya. 3. Konfigurasi IP host/pc Setelah selesai melakukan konigurasi pada Router selanjutnya melakukan konfigurasi pada tiap tiap PC dengan Default gateway yang telah ditentukan pada router dan sesuai dengan fastethernet 0/0 dan fastethernet 0/1. Seperti contoh konfigurasi pada PC0 sebagai berikut langkahnya: a. Klik kiri pada PC0 pilih menu desktop pilih IP Configuration. b. Lalu mensetting IP Address, Submask, dan Default Gateway. c. Melakukan konfigurasi dengan cara yang sama pada PC1, PC2, dan PC3. 4.3.3 Crimping Kabel Cross-over dan Jaringan Peer to Peer Langkah-langkah dalam membuat kabel cross over adalah sebagai berikut : 1. Kupas ujung kulit kabel UTP secukupnya menggunakan pemotong pada Crimp Tool. 2. Buka uliran setiap pasangan kabel dan luruskan. 3. Untuk membuat kabel Cross Over susun kabel pada salah satu ujung

60 dengan susunan T-568A dan yang lain dengan susunan T-568B. 4. Jepit kabel yang sudah tersusun dengan ibu jari dan telunjuk agar tetap merata dan terurut, kemudian ratakan ujung kabel dengan pemotong pada Crimp Tool. 5. Jangan lepaskan jepitan ibu jari dan telunjuk pada kabel agar susunan tidak bergeser, kemudian masukkan ujung kabel pada konektor RJ-45 sesuai dengan arah yang benar. 6. Pastikan setiap tembaga pada ujung kabel mencapai ujung konektor RJ-45. 7. Gunakan Crimp Tool untuk menekan tembaga di ujung konektor RJ-45 agar kabel terpasang pada konektor dengan sempurna. 4.4 Analisa dan Pembahasan 4.4.1 Simulasi jaringan LAN menggunakan Switch dan Hub 1. Topologi Switch dan HUB Gambar 4.4 Topologi Switch dan HUB Pada topologi di atas, nampak 3 PC masing masing terhubung ke Switch dan ke HUB. Topologi tersebut menggunakan topologi star. Semua device pada topologi diatas dihubungkan dengan Copper Straigh-Through. Setelah semua terhubung, isikan IP pada masing-masing PC atau End Device sesua IP yang tertera ada gambar diatas. Perlu diketahui, dalam satu jaringan pada Switch maupun HUB harus menggukan alamat jarinngan yang sama.

61 2. Perbedaan Switch dan HUB berdasarkan aliran data Gambar 4.5 Perbedaan Swith dan HUB Perbedaan aliran data yang terjadi pada jaringan LAN yang menggunakan HUB dan switch dapat terlihat, pada Jaringan LAN yang menggunakan HUB ketika data diterima HUB lalu HUB menstansmisikan data ke setiap PC yang terhubung dalam jaringan jadi setiap PC akan menerima data yang seharusnya bukan untuk PC tersebut. Berbeda dengan switch, swtich akan menerima salurkan data ke PC yang dituju saja, sehingga data terebut tidak direima oleh PC yang lain. Seperti pada gambar PC A mengirim data ke PC C maka Switch akan mengirim langsung ke PC C sebaliknya pada PC D mengirim data ke PC F HUB akan mengirim data kesetiap PC yang berhubungan dengan HUB tersebut. Hal ini dapat terjadi karena pada HUB tidak dapat mendeteksi MAC yang ada pada tiap PC. MAC disini adalah sejenis alamat logika tertentu yang terdapat pada NIC pada tiap-tiap PC. MAC juga bagaikan DNA dari masing-masing PC karena tiap PC memiliki MAC yang berbeda. Lain halnya dengan Switch, karena Swicth mampu mengenali MAC device yang terhubung dalam jaringannya, maka Swicth hanya akan mengirim data dari PC pengirim ke PC tujuan saja.

62 4.4.2 Simulasi 2 jaringan LAN menggunakan 1 Router 1. Topologi Jaringan Gambar 4.6 Topologi jaringan dengan Router Pada topologi diatas, tiap 2 PC terhubung pada satu Switch dan tiap Switch terhubung ke Router. Untuk dapat menjalankan jaringan diatas diperlukan setting konfigurasi IP pada Router dan tiap-tiap PC. Switch tidak memerlukan konfigurasi IP. 2. Setting konfigurasi Router a. Pada FastEthernet0/0 Gambar 4.7 Konfigurasi FastEthernet0/0 Setting diatas dilakukan untuk mengatur konfigurasi pada FastEthernet0/0. Dimana settingan tersebut nantinya akan

63 terhubung ke Switch sebelah kiri. IP Address pada konfigurasi router tersebut akan menjadi default gateway bagi PC0 dan PC1. Untuk port status harus dionkan atau diaktifkan agar jaringan dapat terhubung. b. Pada FastEthernet0/1 Gambar 4.8 Konfigurasi FastEthernet0/1 Setting diatas dilakukan untuk mengatur konfigurasi pada FastEthernet0/1. Dimana settingan tersebut nantinya akan terhubung ke Switch sebelah kiri. IP Address pada konfigurasi router tersebut akan menjadi default gateway bagi PC2 dan PC3. Untuk port status harus dionkan atau diaktifkan agar jaringan dapat terhubung. 3. Uji ping untuk membuktikan jaringan tersebut terhubung Gambar 4.9 Uji ping

64 Untuk menguji apakah antar PC dalam jaringan tersebut sudah terhubung, kita dapat menggunakan tes ping. Kita ping dari PC0 ke PC2 yang berbeda switch. Pada PC0 klik dan pilih Command Prompt, lalu ketikkan ping 192.168.2.2. 192.168.2.2 pada perintah ping diatas menunjukkan IP PC2 yang akan kita tuju. Dari hasil ping, dapat diketahui bahwa antar PC pada jaringan tersebut sudah terhubung dengan munculnya Replay dari PC2. Replay menunjukkan ada reaksi atau tanggapan dari PC2. Bytes=32 menunjukkan besar request packet yang dikirimkan. Time menunjukkan nilai round trip delay yang menunjukkan waktu yang diperlukan paket yang kita kirimkan untuk mencapai PC yang dituju. TTL menunjukkan nilai Time-to-Live yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. 4.4.3 Crimping Kabel Cross-over dan Jaringan Peer to Peer 1. Crimping kabel Cross-over Pada Uji koneksi jaringan peer to peer kelompok kami A2, berpasangan dengan kelompok A1, untuk membentuk jaringan peer to peer ini kami menggunakan masing-masing komputer dan sebuah kabel UTP yang telah di crimping oleh konektor RJ45, setelah selesai membuat kabel ternyata terkoneksi atau terhubung. Kami menggunakan Cross Over dengan ketentuan warna sebagai berikut. Gambar 4.10 Urutan warna kabel

65 Sesuai kesepakatan kelompok kami A2 menggunakan urutan dengan pola T-568A dan kelompok A1 dengan pola T-568B. Urutan warna kabel tersebut tidaklah sembarangan, karena telah ada aturan pokoknya. 2. Konfigurasi PC untuk Jaringan Peer to Peer Gambar 4.11 Konfigurasi IP untuk Peer to Peer Pada saat mengkonfigurasi IP untuk Jaringan Peer to Peer, kami sepakat menggunakan IP kelas C, dengan Nework 192.168.1. Pada PC kelompok kami menggunakan IP 192.168.1.2. Dalam satu jaringan Peer to Peer Network haruslah sama agar dapat terhubung, namun Host tidak boleh sama.

66 3. Uji ping jaringan Peer to Peer Gambar 4.12 Uji ping jaringan Peer to Peer Peer to Peer adalah adalah suatu teknologi sharing (pemakaian bersama) resource dan service antara satu komputer dan komputer yang lain. Pengertian yang lebih tepat mengenai peer to peer (p2p) adalah sistem terkomputerisasi Client-Server dimana suatu komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server, sehingga memungkinkan komunikasi dan pertukaran resource antara dua komputer secara langsung (real time). Untuk melakukan uji ping kita harus membuka Comman Prompt dengan cara menekan tombol Windows+R lalu ketik cmd dan tekan enter. Setelah terbuka ketikkan ping 192.168.1.1. 192.168.1.1 adalah IP untuk PC yang digunakan oleh kelompok A1. Dari hasil ping, dapat diketahui bahwa antar PC pada jaringan tersebut sudah terhubung dengan munculnya Replay dari PC2. Replay menunjukkan ada reaksi atau tanggapan dari PC2. Bytes=32 menunjukkan besar request packet yang dikirimkan. Time menunjukkan nilai round trip delay yang menunjukkan waktu yang diperlukan paket yang kita kirimkan untuk mencapai PC yang dituju. TTL menunjukkan nilai Time-to-Live yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan.

67 4.5 Kesimpulan 1. Kita dapat menggunakan Cisco Packet Tracer untuk mensimulasikan jaringan komputer. 2. IP address (alamat IP) merupakan alamat jaringan logika yang mengidentifikasikan host tertentu. Sebuah host memerlukan alamat IP agar dapat berkomunikasi dalam jaringan internet. 3. Jaringan peer to peer merupakan jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan komputer yang kedua, dengan kata lain ini hanya dua computer saja. 4. Jaringan LAN yang menggunakan HUB, data di salurkan kepada komputer tujuan broadcast sehingga semua komputer yang berada pada jaringan HUB akan mendapatkan data tersebut. 5. Pada jaringan HUB tidak memungkinkan antar komputer berkomunikasi secara duplex(saling mengirim pada waktu yang sama). 6. Jaringan LAN yang menggunakan switch, data disalurkan kepada komputer tujuan secara langsung. 7. Jaringan switch memungkinkan antar komputer berkomunikasi secara duplex(saling mengirim pada waktu yang sama). 8. Router merupakan alat yang berfungsi mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui proses yang bernama Routing. 9. Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Fungsi nya yaitu : a. Menghubungkan antara computer dengan switch b. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/dsl c. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/dsl d. Menghubungkan switch ke router e. Menghubungkan hub ke router 10. Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya. Fungsinya yaitu : a. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung b. Menghubungkan 2 buah switch

68 c. Menghubungkan 2 buah hub d. Menghubungkan switch dengan hub e. Menghubungkan komputer dengan router 11. Penyebab tidak terhubungnya computer diantaranya: a. Kabel UTP tidak terpasang dengan benar; b. Urutan warna kabel UTP yang salah atau terbalik; c. Kurang pas ujung kabel UTP dengan lubang RJ45; d. Salah hadapan dalam memasukkan kabel UTP pada RJ45; e. Salah pemilhan type kabel cross atau straight dalam penggunaan penyambungan.