BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan data/gambaran lengkap mengenai hubungan antara fenomena yang diuji. Dimana data yang telah terkumpul kemudian disajikan kembali dengan disertai analisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Penelitian Metode Penelitian T-1 Deskriptif Deskriptif- Survey T-2 Deskriptif Deskriptif- Survey T-3 Deskriptif Deskriptif- Survey Unit Analisis PineGoods&Co. PineGoods&Co. PineGoods&Co. Time Horison Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui apa kriteria yang menjadi prioritas dalam pemilihan vendor PineGoods&Co. T-2 : Untuk mengetahui vendor yang sebaiknya dipilih dan dipertahankan oleh PineGoods&Co. agar dapat terjalin kerjasama dalam jangka waktu panjang. T-3 : Untuk mengetahui best practice seperti apa saja yang dapat diterapkan kepada vendor yang diangap tidak potensial sebagai acuan vendor tersebut agar lebih baik kedepannya. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 30
31 Tabel 3.2 Tabel Operasionalisasi Variable Konsep variable Dimensi Indikator Penentuan Kriteria Mengetahui Kriteria Prioritas Perbandingan Antar Kriteria Menentukan Ranking Kriteria AHP Pembobotan dan Penilaian Vendor Perbandingan Alternatif Dengan Kriteria Menentukan Ranking Alternatif Pengujian AHP Tahap Pengujian Hasil AHP Perhitungan Mendapatkan Pembobotan Terbesar Nilai Mengetahui Benchmarking Menentukan Best Practice Pembobotan Nilai Best Practice Tingkatan Nilai Kriteria Tiap Vendor Memberikan Hasil Terbaik 3.3 Jenis dan Sumber Data Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Variabel Jenis Sumber Data T-1 AHP Kuantitatif Sekunder T-2 AHP Kuantitatif Sekunder T-3 Benchmarking Kuantitatif Sekunder
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: 1. Pengamatan langsung (Observasi) Observasi dilakukan untuk mendapat informasi yang diperlukan dari perusahaan sehingga gambaran umum tentang perusahaan termasuk masalah masalah yang ada dapat diperoleh melalui langkah ini. Pengamatan dilakukan dengan melihat secara langsung proses produksi, bagaimana produk perusahaan dibuat, mengunjungi pihak pihak yang bekerja sama dengan perusahaan termasuk vendor mereka. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk menemukan pemasalah yang akan diteliti. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dengan pemilik perusahaan. Bahan wawancara mengenai latar belakang perusahaan, produk produk yang dihasilkan, strategi perusahaan dalam menjalakan bisnis, dan lainnya. 3. Studi kepustakaan Kegiatan ini mencakup berbagai hal yang untuk memperoleh data seperti melalui buku, jurnal terkait, website, artikel, serta literature lain yang mendukung objek penelitian ini. 32 3.5 Metod e Analisis 1. Analytical Hierarchy Process (AHP) Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. Konsep dasar AHP adalah penggunaan matriks pairwise comparison (matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di atasnya. Penilaian dalam membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidak konsistensian. Saaty (1990) telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrikber ordo n dapat diperoleh dengan rumus :
33 CI = (λmaks-n)/(n-1) Dimana : CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index) λmaks = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan eigen vector. Batas ketidak konsistensian di ukur dengan menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai pembangkit random (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Rasio konsistensi dapat dirumuskan : CR = CI/RI Bila nilai CR lebih kecil dari 10%, ketidak konsistensian pendapat masih dianggap dapat diterima. Dibawah ini akan dijelaskan simulasi tentang langkah-langkah pengolahan dengan menggunakan metode (AHP). a. Menentukan Kriteria Peneliti, pemilik perusahaan, manager operasional dan manager umum berdiskusi mengenai kriteria seperti apa yang diinginkan oleh pihak perusahaan untuk penentuan vendor potensial PineGoods&Co. Sehingga kedepannya perusahaan bisa berjalan sesuai dengan keinginan perusahaan. b. Menentukan Alternatif Setelah menentukan kriteria yang di inginkan, tahap selanjutnya memilih beberapa vendor yang dianggap potensial secara random menurut pihak perusahaan. c. Pengumpulan Data untuk Alternatif Pengumpulan data di dapatkan dari wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi vendor di beberapa tempat. Langkah ini di sesuaikan dengan kriteria yang sudah di tentukan sebelumnya. d. Menyusun pertanyaan wawancara Penyusunan pertanyaan wawancara dibuat berdasarkan metode perbandingan berpasangan untuk mengetahui tingkat bobot dari setiap kriteria, dan alternatif. Nilai bobot mulai dari angka 1 hingga 9, pemberian bobot ini bergantung pada tingkat kepentingan diantara kriteria. Kuesioner berisi
34 tentang perbandingan kepentingan antara tiap kriteria dengan kriteria lainnya begitu juga dengan tiap alternatif. e. Pertanyaan wawancara Pertanyaan yang sudah disusun lalu ditanyakan secara langsung ke pemilik perusahaan. f. Mengkaji data hasil wawancara Hasil wawancara yang diperoleh lalu dimasukkan ke dalam tabel-tabel kemudian diolah menjadi bahan perhitungan untuk langkah berikutnya. g. Melakukan Perhitungan Pembobotan pada Kriteria Melakukan perhitungan pemobotan pada kriteria dan alternatif pada tiap tingkat hierarki sesuai dengan rumus perhitungan metode AHP. Rumus dan cara perhitungannya sudah dijelaskan pada landasan teori dan untuk lebih rinci pada bab selanjutnya. h. Menguji Konsistensi Pada tahap ini dilakukan perhitungan konsistensi kepada bobot setiap kriteria dan alternatf. Tujuannya untuk mengetahui apakah data yang diperoleh layak dan dapat digunakan dan diterapkan. Jika hasil uji yang diperoleh tidak konsisten, maka akan dilakukan pengulang dari langkah awal. 2. Benchmarking (best practice) Pada tahap ini, nilai bobot yang keluar setelah hasil perhitungan (AHP) dapat membantu untuk menentukan nilai tingkatan kriteria yang ada dari setiap vendor. Lalu berdasarkan hasil dari tingkatan tersebut, dapat dijadikan bahan perbandingan oleh pihak vendor yang tidak potensial dan sebagai bahan masukan (best practice) pula agar kedepannya vendor yang dianggap tidak potensial dapat memperbaiki hal yang dianggap kurang oleh pihak peneliti dan perusahaan agar kedepannya dapat lebih baik. 3.6 Rancangan Implikasi Solusi Terpilih Berdasarkan hasil penjelasan dari semua metode analisis diatas dapat dijabarkan proses awal dimulai, yaitu dari tahap penentuan kriteria yang sesuai dengan perusahaan, perbandingkan antar kriteria, perbandingan alternatif dengan kriteria, proses perhitungan AHP sampai proses benchmarking untuk menentukan best practice.
35 Kemudian untuk proses perhitungan dengan metode AHP didapatkan nilai tiap vendor. Dan dari nilai nilai tersebut dapat dilihat dan dibandingkan satu dan yang lainnya untuk mengetahui nilai terbesar. Nilai terbesar dari perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan vendor mana yang terbaik. Setelah itu barulah proses benchmarking dilakukan untuk menentukan best practice yang mana hal tersebut dapat diberikan kepada vendor yang tidak potensial sebagai masukan agar lebih baik. Untuk membuktikan apakah metode yang dipakai merupakan metode yang terbaik maka hasil dari kedua metode tersebut di implementasikan kedalam kondisi perusahaan terkait. Dimana kondisi itu adalah penentuan pemilihan vendor potensial bagi perusahaan PineGoods&Co.