CAMPUR KODE TUTURAN TUKUL ARWANA DALAM ACARA NEW FAMILI 100 INDOSIAR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA FILM JAGAD X CODE YANG DISUTRADARAI OLEH HERWIN NOVIANTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

CAMPUR KODE PADA WACANA IKLAN DI HARIAN SUARA MERDEKA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2014 KAJIAN SOSIOLINGUISTIK NASKAH PUBLIKASI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

PENGGUNAAN CAMPUR KODE CERAMAH USTAZ MAULANA. DALAM ACARA ISLAM ITU INDAH Di TRANS TV 5 NOVEMBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

JURNAL CAMPUR KODE PADA STATUS FACEBOOK SISWA SMA DI KEDIRI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA DIALOG FILM SANG PENCERAH YANG DISUTRADARAI OLEH HANUNG BRAMANTYO

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA WACANA IKLAN PLESETAN DI GOOGLE EDISI MARET 2013 JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

ANALISIS KATEGORIAL CAMPUR KODE JUDUL BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia terdiri dari bermacam macam suku bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA DALAM JUAL BELI DI PASAR SIMPANG LIMUN MEDAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI OLEH SRI RAHMI NIM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ohoiwutun (2002: 14) menyatakan bahasa digunakan sehari-hari oleh

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

Transkripsi:

CAMPUR KODE TUTURAN TUKUL ARWANA DALAM ACARA NEW FAMILI 100 INDOSIAR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK NASKAH PUBLIKASI Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh: ISVIYANI PERMANA KESWARI A310 110 103 Kepada: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA April, 2015

CAMPUR KODE TUTURAN TUKUL ARWANA DALAM ACARA NEW FAMILI 100 INDOSIAR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Isviyani Permana Keswari, A310110103, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis wujud campur kode tuturan Tukul pada acara New Famili 100 di Indosiar dan mendeskripsikan faktor penyebab terajadinya campur kode tuturan Tukul pada acara New Famili 100 di Indosiar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini tuturan Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar sebanyak 5 episode. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak dan catat. Data dianalisis menggunakan teknik padan, teknik padan digunakan oleh peneliti untuk meneliti hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dan mendskripsikan campur kode bahasa Jawa bahasa Arab dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang berupa kata frasa klausa dan kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode yang digunakan pada tuturan Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar terdapat (1) campur kode kata mencakup kata benda 9 campur kode, kata sifat 11 campur kode, kata kerja 9 campur kode, (2) campur kode berupa frasa mencakup frasa nomina 10 campur kode, frasa verba satu campur kode, frasa adjektiva 6 campur kode, dan frasa keterangan 7 campur kode, (3) campur kode berupa klausa tiga campur kode, (4) campur kode berupa kalimat mencakup kalimat berita 8 campur kode dan kalimat tanya lima campur kode. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam pemakaian bahasa pada tuturan Tukul Arwana ada empat yaitu faktor penutur, faktor keakraban, faktor bahasa, dan faktor kebiasaan. Kata Kunci: tuturan, campur kode, kuis New Famili 100

A. Pendahuluan Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat (bilingual) dapat menguasai dua bahasa atau lebih dan (multilingual), kedua bahasa itu digunakan pada satu tuturan dalam suatu dialog tertentu. Selain bahasa Indonesia yang dikuasai, terdapat bahasa daerah yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Penguasaan dua bahasa dalam sosiolinguistik disebut bilingualisme. Menurut Rahardi (2010:6) bilingualisme adalah penguasaan dua bahasa, yakni bahasa pertama dan bahasa kedua. Hal ini menunjukkan bahwa adanya percampuran bahasa yang disebut campur kode. Campur kode merupakan penggunaan lebih dari satu bahasa atau kode dalam satu wacana menurut pola-pola yang masih belum jelas (Ohoiwutun, 1997: 69). Campur kode dapat ditemukan pada tuturan mahasiswa, kernet bus, pedagang asongan, acara kuis di televisi, interaksi sosial di masyarakat, acara seminar dan jual beli di pasar. Campur kode pada tuturan menyisipkan bahasa asing dalam bertutur. Campur kode itu disebabkan oleh tidak adanya ungkapan yang terdapat dalam bahasa yang sedang digunakan. Saat menulis hal ini dinyatakan dengan mencetak miring, mencetak tebal atau menggarisbawahi kata/ungkapan bahasa asing yang bersangkutan. Campur kode dapat ditemukan pada acara kuis New Famili 100. Acara New Famili 100 dipandu oleh seorang komedian paling fenomenal saat ini yaitu Tukul Arwana. Kalimat Survei Membuktikan! dan Pertinyiinnyi merupakan ciri khas yang mudah diingat oleh pemirsa. Peneliti memilih tuturan tukul sebagai objek penelitian karena tuturan Tukul Arwana tidak memiliki struktur bahasa yang lengkap dan menggunakan bahasa campuran yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini berjudul Campur Kode Tuturan Tukul Arwana Dalam Acara New Famili 100 Indosiar: Kajian Sosiolinguistik. Peneliti merumusakan dua masalah yaitu Bagaimana wujud campur kode tuturan Tukul pada acara New Famili 100 di Indosiar dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya campur kode tuturan Tukul pada acara New Famili 100 di Indosiar. Tujuan penelitian ini yaitu Menganalisis wujud campur kode tuturan Tukul 1

pada acara New Famili 100 di Indosiar dan mendeskripsikan faktor penyebab terajadinya campur kode tuturan Tukul pada acara New Famili 100 di Indosiar. Nababan (1993: 3) mendefinisikan sosiolingusitik yaitu studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Dapat dikatakan bahwa sosiolingusitik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaanperbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dan faktorfaktor kemasyarakatan (sosial). Sosiolinguistik adalah ilmu tentang interdispliner. Ilmu yang terdiri dari bidang kajian sosiologi dan linguistik yang digunakan di masyarakat (Nurhayati 2009:3). Disiplin ilmu ini merupakan paduan antara sosiologi dan linguistik sehingga dengan ciri fungsi variasi bahasa itu digunakan dalam suatu masyarakat bahasa. Bilingualisme (bilingualism) atau kedwibahasaan adalah penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau suatu masyarakat (Ohoiwutun 2002: 66). Penggunaan lebih dari satu bahasa dipengaruhi oleh bahasa pertama yakni bahasa Indonesia dan bahasa kedua yang digunakan untuk berinteraksi seharihari dengan masyarakat, menyebabkan seseorang mampu menguasai lebih dari satu bahasa. Beardsmore dalam Iqbal (2011; 15) mendefinisikan campur kode sebagai penggunaan unsur-unsur bahasa dari satu bahasa melalui ujaran khusus ke dalam bahasa yang lain. Campur kode mengacu pada penggunaan unsur formal kode bahasa seperti fonem morfem kata frase kalimat dalam suatu konteks dari satu bahasa ke dalam bahasa yang lain. Bentuk-bentuk campur kode yaitu kata, frasa, klausa, dan kalimat. Azhar (2011:18-20) mengklasifikasikan faktor penyebab terjadinya campur kode menjadi tujuh. 1) Pembicaraan dan pribadi pembicara 2) Mitra bicara 3) Tempat tinggal dan waktu pembicaraan berlangsung 4) Modus pembicaraan 2

5) Topik 6) Fungsi dan tujuan 7) Ragam dan tingkat tutur bahasa B. Metode Penelitian Penelitiaan ini membahas menganai campur kode tuturan Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar. Waktu penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari November sampai dengan bulan April 2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moeloeng 2009:6). Subjek dalam penelitian ini adalah tuturan Tukul Rawana dalam acara New Famili 100 Indosiar. Objek penelitian ini meliputi data lisan yang diperoleh dari tuturan Tukul Arwana pada acara New Famili 100 Indosiar. Data dalam penelitian ini berupa kata frasa dan klausa. Data tersebut mengandung campur kode bahasa Jawa dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data diperoleh dari tuturan Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar sebanyak 5 episode. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik simak dan catat. Peneliti penyimak Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar. Penggunaan teknik simak karena merupakan penyimakan penggunaan bahasa. Istilah menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa lisan tetapi juga bahasa tulis (Mahsun 2005:92). Pada hal ini yang disimak adalah penggunaan bahasa secara lisan yang bersumber dari tuturan Tukul Arwana. Peneliti menganalisis data dengan menyimak setiap tuturan yang digunakan oleh Tukul Arwana pada acara New Famili 100. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi teori. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan prespektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik padan. Teknik padan digunakan 3

oleh peneliti untuk meneliti hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dan mendeskripsikan campur kode bahasa Jawa bahasa Arab dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang berupa kata frasa klausa dan kalimat. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Peristiwa campur kode terjadi karena pemakaian bahasa oleh penutur. Percampuran bahasa itu terjadi pada tuturan Tukul Arwana. Ia suka mencampurkan beberapa bahasa pada setiap bertutur, baik percampuran bahasa Jawa, bahasa Arab, maupun bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Pada bagian ini penulis membahas mengenai permasalahan yang telah dirumuskan. Pada rumusan penelitian ini, yakni mendeskripsikan wujud atau bentuk campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode. Berdasarkan data yang ditemukan, wujud campur kode dalam tuturan Tukul Arwana yaitu berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Berikut ini data hasil penelitian yang bentuk-bentuk campur kode. Tabel. 4.1. Wujud Campur Kode Kata Benda No Data Campur Kode 1 Tukul : Apa yang mau diputihkan? Elvira : Baju...blouse... Tukul : Apa penonton...blouse, kita buktikan (1) Apa penonton...blouse, kita buktikan Data (1) terdapat pembentukan campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata berbahasa Inggris, yakni berupa kata benda blouse yang berarti baju. Blouse digolongkan kata benda karena dapat diperluas dengan yang + kata sifat. Misalnya, Baju + yang + bagus baju yang bagus. Dapat dikatakan bahwa pada tuturan Tukul Arwana di atas terdapat campur kode, yaitu percampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. 4

Tabel 4.2. Wujud Campur Kode Kata Sifat No Data Campur Kode 10 Tukul : Untuk ustad Koko, saat suami sudah tidur apa yang istri lakukan bila susah tidur? Uatad Koko : Nonton TV Tukul : Nonton... TV. Nonton acaranya saya, kalau orang susah tidur...subhanallah... nonton acara saya itu subhanallah tidurnya akan nyenyak dan mimpimya akan buruk. (10) Subhanallah artinya Maha Suci Allah Data (10) terdapat pembentukan campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata berbahasa Inggris yakni berupa kata sifat subhanallah yang artinya Maha Suci Allah. Kata subhanallah termasuk kata sifat karena menunjukkan sifat yang dimiliki oleh Allah. Dapat dikatakan bahwa pada tuturan Tukul Arwana di atas terdapat campur kode, yaitu percampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Tabel 4.4. Wujud Campur Kode Frasa Nomina No Data Campur Kode 30 Tukul : Untuk memperingati HUT Indosiar yang ke- 20, seleberitis akan berkompetisi. Kali ini kita telah memasuki kompetisi tahap kedua, selangkah lagi memasuki grand final...grand final... 5

(30) Untuk memperingati HUT Indosiar yang ke-20, seleberitis akan berkompetisi. Kali ini kita telah memasuki kompetisi tahap kedua, selangkah lagi memasuki grand final Data (30) menunjukkan campur kode dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Inggris grand final artinya memasuki babak final atau babak terakhir. Dikatakan ke dalam proses penyisipan berwujud frasa karena merupakan kelompok kata yang terdiri dari dua kata yaitu grand artinya babak dan final artinya final atau trakhir. Frasa tersebut isinya menyatakan bahwa Tukul ingin membertitahukan bahwa untuk memperingatu ulang tahun Indosiar yang ke-20 para kontestan selangkah lagin akan memasuki babak final. Tabel 4.6 Wujud Campur Kode Frasa Adjectiva No Data Campur Kode 45 Tukul : Untuk mbak Susi kursus apa yang berhubungan dengan hiburan? Rianti : MC Tukul : MC atau bahasa Inggrisnya master of ceremony kalau dalam bahasa Jawa maju cangkeme...maju cangkeme... (45) Dalam bahasa Jawa maju cangkeme Data (45) menunjukkan campur kode dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Jawa maju cangkeme artinya maju kedepan bibirnya. Dikatakan ke dalam proses penyisipan berwujud frasa karena merupakan kelompok kata yang terdiri dari dua kata yaitu maju artinya maju ke depan dan cangkeme artinya bibirnya. Kata cangkem ditambah sufiks bahasa Jawa e menjadi cangkeme. Sufiks bahasa Jawa e artinya sepadan dengan imbuhan nya dalam bahasa Indonesia. Imbuhan e merupakan imbuhan ngoko. Kata cangkeme dalam bahasa Indonesia sepadan dengan bibirnya. Kata cangkeme, termasuk frasa adjektiva 6

karena digunakan oleh Tukul untuk memberitahukan kepada kontestan bahwa bahasa Jawa dari bibirnya maju kedepan yaitu maju cangkeme. Tabel 4.8. Wujud Campur Kode Klausa No Data Campur Kode 55 Tukul : Apa yang akan dipertimbangkan dalam membeli baju? Bella : Keuangan Tukul : bilang saja ssama saya, kamu mileh kelambine tinggal nunjuk...mileh klambine tinggal nunjuk... (55) bilang saja ssama saya, kamu mileh kelambine tinggal nunjuk Data (55) menunjukkan campur kode dengan memasukkan kalimat yang lebih komplek yaitu berupa klausa. Klausa pada data di atas merupakan klausa dalam bahasa Jawa mileh klambine tinggal nunjuk yang artinya kamu kalau mau milih baju tinggal menunjuk saja mau yang mana. Kata kelambni ditambah sufiks bahasa Jawa e menjadi kelambine. Sufiks bahasa Jawa e artimya sepadan dengan imbuhan nya dalam bahasa Indonesia. Imbuhan e merupakan imbuhan ngoko. Kata kelambine dalam bahasa Indonesia sepadan dengan bajunya. Tabel 4.9. Wujud Campur Kode Kalimat Berita No Data Campur Kode 57 Ustad Subki : Senyum juga sedekah mas Tukul...keep your Tukul : Wah... Luar biasa keep nyour smile to every one but get love to only one smile to every one but get love to only one... 7

(57) Wah... Luar biasa keep your smile to everyone but get love to only one Data (57) terlihat proses pembentukan campur kode dengan memasukkan kalimat berita atau pernyataan untuk diketahui oleh oang lain yaitu kalimat berita. Kalimat berita pada data di atas merupakan kalimat dalam bahsa Inggris keep your smile to every one but get love to only one yang artinya berikan senyumanmu untuk semua orang, tetapi memberikan cinta kepada satu orang. Kalimat tersebut isinya menyatakan bahwa Tukul ingin memberitahukan kepada kontestan untuk memberikan senyuman boleh ke semua orang, tapi memberikan cinta yang dimiliki hanya kepada orang yang dicintai saja. Faktor penyebab campur kode pada tuturan Tukul Arwana dalam acara New Famili 100 Indosiar yakni yaitu faktor penutur, faktor keakraban, faktor bahasa, dan faktor kebiasaan. Faktor yang pertama adalah penurut, karena Tukul Arwana dalam berkomunikasi menggunakan berbagai bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Tuturan yang dikemukakan Tukul selalu menggunakan istilah-istilah bahasa Inggris maupun kata-kata dalam bahasa Jawa dalam bertutur, sehingga terjadi peristiwa campur kode. Faktor yang kedua adalah keakraban, karena Bahasa yang digunakan oleh Tukul mempunyai rasa yang berbeda dengan yang lain. Rasa yang dimaksud adalah cara berkomunikasi dengan lawan tuturnya. Bahasa yang digunakan oleh Tukul agar lebih akrab dengan lawan tutur memakai bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Sehingga, Tukul sebagai penutur yang ingin menyatakan keakrabannya terhadap lawan tutur dapat menggunakan bahasa asli yang dimiliki. Faktor yang ketiga adalah bahasa, terjadi karena Bahasa yang digunakan Tukul dalam berkomunikasi tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia saja. Akan tetapi, juga menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Bahasa Jawa yang banyak digunakan oleh Tukul dalam berkomunikasi karena itu merupakan bahasa asli dari penutur. Faktor terakhir adalah faktor kebiasaan, terjadi karena Tukul Arwana dalam 8

berkomunikasi suka mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Persamaan hasil penelitian yang dilakukan Amrinawati (2013) dengan penelitian ini sama-sama menemukan bentuk/wujud dan faktorfaktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode. Perbedaan penelitian Amirnawati (2013) menemukan wujud campur kode berupa kata yang terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata sambung, kata tunjuk, dan kata depan. Untuk klausa terdiri dari klausa verba, klausa adjektiva, kalusa preposisional, dan klausa numeralia. Faktor penyebab terjadinya campur kode mencakup faktor sosial dan faktor situasional. Adapun hasil penelitian ini yakni menemukan wujud/bentuk campur kode berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode yaitu, faktor penurut karena Tukul Arwana dalam berkomunikasi menggunakan berbagai bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, faktor keakraban karena bahasa yang digunakan oleh Tukul mempunyai rasa yang berbeda dengan yang lain, faktor bahasa terjadi karena bahasa yang digunakan Tukul dalam berkomunikasi tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia saja faktor kebiasaan terjadi karena Tukul Arwana dalam berkomunikasi suka mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Persamaan hasil penelitian yang dilakukan Bawani (2013) dengan penelitian ini sama-sama menemukan wujud campur kode dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode. Perbedaan penelitian Bawani (2013) menemukan bentuk campur kode berupa kata bendda, kata kerja, kata ganti, kata sifat, kata ganti tujuk, kata ganti orang, kata ganti tanya, kata keterangan aspek, dan campur kode berwujud reduplikasi atau kata ulang. Untuk frasa meliputi frasa numeralia dan frasa verba, dan campur kode berupa klausa. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kod yang ditemukan terdiri dari faktor sosial budaya, faktor situasi sosial, faktor umur, dan faktor ekonomi. Adapun hasil penelitian ini yakni 9

D. Simpulan menemukan wujud/bentuk campur kode berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode yaitu, faktor penurut karena Tukul Arwana dalam berkomunikasi menggunakan berbagai bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, faktor keakraban karena bahasa yang digunakan oleh Tukul mempunyai rasa yang berbeda dengan yang lain, faktor bahasa terjadi karena bahasa yang digunakan Tukul dalam berkomunikasi tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia saja faktor kebiasaan terjadi karena Tukul Arwana dalam berkomunikasi suka mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Bentuk campur kode yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 67 campur kode. Adapun klasifikasi bentuk/wujud campur kode berupa kata, campur kode berupa frasa, campur kode berupa klausa, dan kalimat. Pertama, campur kode kata mencakup kata benda 9 campur kode, kata sifat 11 campur kode, kata kerja 9 campur kode. Kedua, campur kode berupa frasa mencakup frasa nomina 10 campur kode, frasa verba satu campur kode, frasa adjektiva 6 campur kode, dan frasa keterangan 6 campur kode. Ketiga, campur kode berupa klausa tiga campur kode. Keempat, campur kode berupa kalimat mencakup kalimat berita 8 campur kode dan kalimat tanya lima campur kode. Faktor penyebab terjadinya campur kode ada empat yaitu, faktor penutur, faktor keakraban, faktor bahasa, dan faktor kebiasaan. E. Daftar Pustaka Amrinawati, Ana. 2013. Analisis Campur Kode Pedagang Etnis Cina dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Gede Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/24498/. Diakses pada tanggal 22 November 2014. Bawani, Retno. 2013. Analisis Penggunaan Campur Kode pada Film Jagad X Code yang Disutradarai oleh Herwin Novianto. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/23305/. Diakses pada tanggal 22 November 2014 10

Azhar Iqbal Nurul. 2011. Sosiolinguistik:Teori dan Praktik. Surabaya:Lima- Lima Jaya. Mahsun. 2012. Metode Penelitian: Tahapan Strategi Metode dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moeloeng Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Nababan PWJ. 1993. Sosiolinguistik:Suatu Pengantar. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: PT Rahardi Kunjana. 2010. Kajian Sosiolinguistik:Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ohaiwutun Paul. 2002. Sosiolinguistik. Jakarta: Rukan Graha Cempaka Mas. 11