WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki yang akan ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Akademi Farmasi Yamasi Makassar Terhadap Penanganan Nyeri Haid (Dysmenorrhea)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DENGAN KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI DESA SUKOMULYO ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMK MANDIRI CIREBON. Badriah, Santi Wahyuni, Zaitun

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

BAB IV METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Tentang Aborsi 35

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea dengan. Penanganan Dismenorea pada Siswi Kelas XI Di SMA N 6 Cirebon Tahun 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

Transkripsi:

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS DI DESA PERTUMBUKEN KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2015 Harry Dito Meliala Dosen tetap Yayasan Arta Kabanjahe ABSTRAK Pada masa remaja terjadi proses pertumbuhan jasmani, dengan cara memberikannya masukan kehidupan yang suram dan terang, suasana yang lebih menantang dan memberontak suasana yang membawakannya pada kepatuhan dan kedisplinan serta suasana yang membawanya pada pengakuan ekstensi dan kemandirian. Masa remaja dikenal dengan masa perkembangan menuju kematangan jasmani, seksualitas, pikiran, dan emosiaonal, begitu juga masa remaja sering disebut sebagai masa dimana terjadinya berbagai perubahan pada manusia, baik perubahan jasmani, seksualitas, pikiran, kedewasaan, maupun sosial. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan menghadapi masa pubertas. Desain yang digunakan cross sectional dimana populasi adalah remaja putri yang pubertas di Desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo sejumlah responden. Besar sampel adalah responden melalui accedental sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dari responden menggunakan kuesioner dan data sekunder yang diambil dari kepala desa. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square = 0,05. Hasil analisa didapatkan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik 2 (6,7%) yang berpengetahuan cukup 15 (50%) dan yang berpengetahuan kurang 13 (43,3%) hasil uji statistik Chi- Square diperoleh ρ = 0,003 yang berarti ada hubungan kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan menghadapi masa pubertas. Melihat hasil penelitian tersebut sebaiknya Petugas Kesehatan di Desa Pertumbuken, diharapkan untuk lebih berperan aktif memberikan informasi, masukan,penyuluhan dan serta saran dalam meningkatkan pemahaman perubahan fisik yang dialami anak pada pada masa pubertas, sehingga remaja putri dapat memahami perubahan fisiknya ketika memasuki masa pubertas. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, Kesehatan Reproduksi, Kesiapan, Pubertas PENDAHULUAN Perkembangan fisik remaja merupakan perkembangan yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mangalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau pubertas. Hal ini ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada lakilaki. Dimana pubertas adalah suatu rangkaian perubahan fisik atau pertambahan tubuh yang membuat organisme secara matang mampu berproduksi. Perkembangan fisik seorang individu umumnya terjadi pada usia 12-21 tahun. Namun perlu diperhatikan bahwa perkembangan fisik setiap remaja itu berbeda anatara remaja yang satu dengan yang lain. Gejala-gejala perubahan fisik remaja mulai nampak ketika anak mulai memasuki masa awal remaja sebagai bagian pertama dalam masa remaja

460 secara keseluruhan. Perubahan fisik pada remaja hampir selalu disertai dengan perubahan-perubahan dalam sikap dan perilaku. Tidak sedikit terjadi keseimbangan pada diri remaja disebabkan karena perubahan tersebut merupakan pengalaman yang belum pernah dirasakannya, sebelum datangnya masa remaja tersebut (Dewi, 2012). Pada masa remaja terjadi proses pertumbuhan jasmani, dengan cara memberikannya masukan kehidupan yang suram dan terang, suasana yang lebih menantang dan memberontak suasana yang membawanya pada kepatuhan dan kedisplinan serta suasana yang membawanya pada pengakuan ekstensi dan kemandirian. Menurut survei dari DKT Indonesia (2011) di Terrace Cafe Hotel Four Season Jakarta tentang aktivitas seksual yang terjadi dikalangan remaja umur 15-25 tahun, bahwa remaja yang membicarakan aktivitas seksual mereka kepada orang tuanya hanya (12%), dengan rincian (10%) kepada ibu dan (2%) kepada bapak, sedangkan (88%) membicarakan aktivitas seksual mereka kepada orang lain termasuk sahabat dan pacar. Dalam melakukan pendekatan kepada anaknya, seorang ibu perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan reproduksi remaja, dengan begitu seorang ibu dapat mengimplementasikannya dalam membimbing serta mendampingi anaknya dengan baik ketika memasuki masa remaja dengan berbagai macam upaya yang sesuai dengan pengetahuan ibu (jurnal). Dari survei awal yang dilakukan oleh penulis di Desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo pada tanggal 31 Mei 2015 didapati bahwa 10 remaja putri hanya 3 orang yang mengetahui pengertian pubertas dan perubahan pada dirinya, dan 7 orang yang tidak mengerti tentang Kesehatan Reproduksi. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kesiapan menghadapi masa pubertas di Desa Kabupaten KaroTahun 2015?. Tujuan Penelitiaan Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang Kesehatan Reproduksi remaja dengan kesiapan remaja menghadapi masa pubertas di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015. TINJAUAN TEORITIS Remaja Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence adalah berasal dari bahasa adolescere yang artinya tumbuh untuh untuk menjadi dewasa atau tumbuh untuk mencapai kematangan tetapi ada sebagian yang beranggapan dan memandang bahawa masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupannya (Dewi, 2012). Remaja putri adalah Wanita yang mengalami banyak perubahan, atau masa gejolak dalam hati (http://www.subijakto25.com). Kesiapan Diri Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kondisi mencangkup setidak-tidaknya 3 aspek, yaitu: 1. Kondisi fisik, mental, dan emosional 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan 3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep dari penelitian dapat dijelaskan dalam bagan sebagai berikut:

461 Variabel Independent Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Variabel Dependent Kesiapan Remaja Menghadapi Masa Pubertas Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan menghadapi masa pubertas. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variabel independent dan dependent akan dilakukan dalam waktu bersamaan. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di Desa Kabupaten Karo. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah dari bulan April sampai Juli 2015. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2015 berjumlah 60 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian remaja putri yaitu orang. Analisa Data 1. Analisa Univariat Menjelaskan atau menggambarkan distribusi responden serta menggambarkan variabel bebas dan variabel terikat sehingga diketahui variasi dari masing-masing variabel. 2. Analisa Bivariate Melihat hubungan antara dua variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square ( = 0,05 ) jika nilai X 2 hitung > X 2 tabel, ini menunjukkan hipotesa alternatif (Ha) diterima artinya ada hubungan yang signifikan. Sedangkan jika X 2 hitung < X 2 tabel.ini menunjukkan hipotesa nol (H0) diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Adapun rumus chi-square yang digunakan adalah sebagai berikut : (fo X 2 fe)2 = [ ] fe Keterangan : X 2 : kolerasi chi-square f 0 : frekuensi yang diharapkan f e : frekuensi yang diperoleh/ diamati HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Data Univariate Analisa data univariate digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari variabel penelitian hubungan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan menghadapi masa pubertas di Desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo, yaitu: 1. Distribusi responden berdasarkan karaktristik Setelah dilakukan penelitian terhadap responden tentang kesiapan menghadapi masa pubertas di Desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2015, penulis mendapatkan hasil yang menggambarkan karaktristik remaja putri yaitu umur, tingkat pendidikan, dan sumber informasi. Dapat diketahui bahwa rata-rata umur remaja putri 10 tahun untuk melihat karaktristik responden lainnya dapat dilihat dari tabel berikut :

462 Tabel 1. Distribusi Karaktristik Remaja Putri Yang Menghadapi Masa Pubertas di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 Karaktristik Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) 10 12 tahun 24 80 Umur 13 15 tahun 6 20 Pendidikan Dasar (SD ) SMP 23 7 90 10 Sumber informasi Media massa Tenaga kesehatan Teman / keluarga Tidak ada informasi 5 6 9 10 16.7 20 33.3 Dari tabel 1 diatas menunjukkan karaktristik responden mayoritas berada umur 10-12 tahun 80%,berpendidikan dasar (SD) 90%, dan dilihat dari sumber informasi tidak mendapatkan informasi 33,3%. 2. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi di Desa Kabupaten Karo,dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase (%) Baik Cukup Kurang 2 15 13 6,7 50 43,3 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari responden mayoritas memiliki pengetahuan cukup (50%),dan responden minoritas memiliki pengetahuan baik (6,7%) tentang kesehatan reproduksi remaja. 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Tabel 3. Distribusi Kesiapan Remaja Putri Tentang Kesiapan Menghadapi Masa Pubertas di Desa Tahun 2015 Kesiapan Jumlah (orang ) Persentase (%) Siap Tidak siap 9 21 70 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat dari responden mayoritas tidak siap (70%) dan responden minoritas siap (%) tentang menghadapi masa pubertas Analisis Data Bivariate Analisis data bivariate digunakan untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent yang dilakukan dengan uji statistik chi- square (x 2 ).

463 Dari penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh data tentang hubungan kesiapan menghadapi masa pubertas adalah sebagai berikut : Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Kesiapan Menghadapi Masa Pubertas Di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 kesiapan uji Pengetahuan Siap tidak siap chisquare N % N % N % Baik 2 22.2 0 0 2 6,7 Cukup 5 55.6 10 47,6 15 50 ρ = 0,003 Kurang 2 22.2 11 52,4 13 43,3 9 21 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa dari responden yang memiliki pengetahuan baik hanya 2 responden mayoritas siap dalam menghadapi masa pubertas (22,2%), dari 13 remaja putri memiliki pengetahuan kurang mayoritas tidak siap menghadapi masa pubertas (52,4%) dan dari 15 remaja putri yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas tidak siap menghadapi masa pubertas (47,6%). Hasil uji statistik chi- square diperoleh oleh nilai ρ = 0,003. hal ini berarti nilai ρ lebih kecil dari α (0,05) dan dengan demikian H 0 Ditolak dan H a diterima yaitu pengetahuan remaja putri memiliki hubungan dengan kesiapan menghadapi masa pubertas. Pembahasan Pengetahuan Hasil analisis menunjukan bahwa dari responden mayoritas memiliki pengetahuan cukup tentang kesehatan reproduksi 50%, karena remaja putri mayoritas tidak anak pertama dalam keluarga, remaja putri yang berpengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi 6,7% karena responden yang berpengetahuan baik berpendidikan SMP dan remaja putri yang berpengetahuan kurang tentang kesehatan reproduksi 43,3% karena responden mayoritas berpendidikan SD dimana tingkat sumber informasi mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Dari data tersebut terlihat pula bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan dasar (SD) sebesar 90% sedangkan yang berpendidikan SMP 10%. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Siti Mardiyah (2012) sebanyak 70 siswa, 64 siswa (91,42%) mempunyai tingkat pengetahuan baik mengenai perubahan fisik pada masa pubertas dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 6 siswa (8,58%). Kesiapan Menghadapi Masa Pubertas Hasil analisis menunjukan bahwa dari responden mayoritas tidak siap dalam menghadapi masa purbertas 70% karena responden mayoritas berpendidikan SD (90%) dan tidak mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi (33,3%). Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa remaja putri kurang mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Responden mayoritas tidak siap menghadapi masa pubertas karena kekurangan informasi tentang kesehatan reproduksi, orang tua kurang memberikan arahan tentang informasi kesehatan reproduksi dan remaja putri mayoritas berpendidikan SD. Apabila remaja putri dikatakan siap untuk menghadapi masa pubertas apabila remaja putri memiliki pengetahuan yang baik.jika remaja putri tidak mendapatkan informasi yang cukup maka akan remaja putri tidak akan siap untuk menghadapi masa pubertas, akan merasa malu akan perubahan bentuk tubuhnya menyalahgunakan, pergaulan bebas. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Nadia Pratiwi,dkk, (2013), yang mengatakan bahwa remaja putri pada kategori siap sebesar 67,57% dengan frekuensi 25 orang yang kurang akan informasi tentang kesehatan reproduksi menyebabkan remaja putri tidak siap untuk menghadapi masa pubertas artinya semakin banyak informasi yang diperoleh oleh remaja putri tentang kesehatan

464 reproduksi maka makin siap pula ia menghadapi masa pubertas. Analisis Hubungan Pengetahuan dan Kesiapan Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden yang telah diberikan penyuluhan tentang kesiapan menghadapi masa pubertas di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 dari 2 remaja putri yang memiliki pengetahuan baik mayoritas siap menghadapi masa pubertas (22,2%), dari 5 orang remaja putri yang memiliki pengetahuan cukup mayoritas siap dalam menghadapi masa pubertas (55,6%), berpengetahuan cukup dan tidak menghadapi masa pubertas (47,6%) dan 13 remaja putri yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas tidak siap menghadapi masa pubertas (43,3%) Dari karaktristik remaja putri diperoleh hasil mayoritas remaja putri berada umur 10 12 tahun 80%,dan remaja putri berada umur 13 15 tahun 20%. Remaja putri mayoritas berpendidikan SD 90% dan berpendidikan SMP sebesar 10%, didapatkan juga bahwa remaja putri mayoritas tidak mendapatkan informasi sebanyak 10 orang (33,3 %). Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi sangat mempengaruhi kesiapan menghadapi masa pubertas. Dimana semakin tinggi pengetahuan remaja putri maka kemungkinan semakin siap pula remaja putri menghadapi masa pubertas. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai ρ = 0,003hal ini berarti nilai ρ lebih kecil dari α (0,05) dan dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti (2012), yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan anak menghadapi masa pubertas diperoleh dari hasil 24 (63,2%) remaja putri yang berpengetahuan baik dan siap dalam menghadapi masa pubertas dengan hasil uji statistik didapatkan ρ value = 0,021 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan menghadapi masa pubertas. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini ada hubungan menghadapi masa pubertas yang berarti semakin baik pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja maka remaja putri akan semakin siap dalam menghadapi masa pubertas, maka dari hasil penelitian ini tidak ditemukan kesenjangan antara hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan diatas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 berpengetahuan cukup yaitu 50% berpengetahuan kurang yaitu 43.3 % dan berpengetahuan baik yaitu 6.7%. 2. Kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas di Desa Kabupaten Karo Tahun 2015 tidak siap dalam menghadapi masa pubertas 70% dan siap dalam menghadapi masa pubertas %. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dan mengahadapi masa pubertas dimana semakin baik pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi kemungkinan semakin siap remaja putri untuk menghadapi masa pubertas,dengan nilai ρ = 0,03. Saran 1. Disarankan kepada petugas/tenaga kesehatan di Desa Pertumbuken, diharapkan untuk lebih berperan aktif memberikan informasi, masukan,penyuluhan dan serta saran dalam meningkatkan pemahaman perubahan fisik yang dialami remaja putri pada masa pubertas, sehingga remaja putri dapat memahami perubahan fisiknya ketika memasuki masa pubertas. 2. Disarankan kepada penulis selanjutnya untuk meneliti tentang faktor faktor penyebab kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan menghadapi masa pubertas dengan variabel yang berbeda.

465 3. Disarankan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dan mempersiapkan fisik,mental,dan sosial dalam mempersiapkan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya agar remaja putri lebih siap menghadapi masa pubertas https://ml.scribd.com/doc/128907382/defe nisi-remaja-putri diakses tanggal 29 Mei 2016 pukul 15.00 Wib. repository.uin-suska.ac.id/2940/3/bab %2011.pdf. diakses tanggal 1 Juni 2016 pukul 15. Wib. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Dewi, Heriana Eka. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta : Goysen Publishing. Irianto, Koes. 2013. Permasalahan Seksual. Bandung : CV. Yrama Widya. Kumalasari,Intan & Iwan Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika. Mubarak, Wahit Iqbal. 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Romauli, Suryati & Anna Vida Vindari. 2011. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Setiawan. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Rihama. http://www.subijakto25.com diakses tanggal 27 Mei 2016 pukul 14. Wib