PARASIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR (IKAN CUPANG, GAPI DAN RAINBOW) Parasites in Fresh Water Ornamental Fish (Cupang, Guppy and Rainbow Fish)

dokumen-dokumen yang mirip
Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680, Indonesia 2) Balai Karantina Ikan, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Indonesia

Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume II, Nomor 2, Juni 2014

PENGENDALIAN INFESTASI EKTOPARASIT Dactylogyrus sp. PADA BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) DENGAN PENAMBAHAN GARAM DAPUR

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn) Di KOLAM BUDIDAYA PALEMBANG,SUMATERA SELATAN

PREVALENSI DAN JENIS-JENIS ENDOPARASIT IKAN YANG DITANGKAP DI SUNGAI PEMATANG IBUL KABUPATEN ROKAN HILIR

INVENTARISASI PARASIT PADA IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI PERAIRAN TELUK MUARA BARU, JAKARTA UTARA

Pengendalian Monogenea pada benih ikan Nila gift 31

I. Rustikawati, R. Rostika, D. Iriana & E. Herlina. Jurusan Pehkanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRACT

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN KERAPU (Epinephelus sp.) PASCA TERJADINYA HARMFULL ALGAL BLOOMS (HABs) DI PANTAI RINGGUNG KABUPATEN PESAWARAN ABSTRAK

ARTIKEL JURNAL PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT MONOGENEA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 3 Tingkat prevalensi kecacingan pada ikan maskoki (Carassius auratus) di Bogor

Marina F.O. Singkoh 1) * Diterima 15 Mei 2012, diterima untuk dipublikasikan 1 Agustus Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Ikan bawal air tawar (Colossoma macopomum) merupakan ikan yang

JENIS-JENIS PARASIT PADA IKAN BAUNG (Mystus nemurus C.V.) DARI PERAIRAN SUNGAI SIAK KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU

Mahmudin Arbie 1), Dr. Ir. Syamsuddin MP 2), Mulis S.Pi, M.Sc 3).

TEKNIK PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 3162, SKS 2/1) A. SILABUS

(Infestation of Parasitic Worm at Mujair s Gills (Oreochromis mossambicus)) ABSTRAK

JIMVET. 01(3): (2017) ISSN :

Noor Shiva Sari, Rokhmani, Edy Riwidiharso. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

I. PENDAHULUAN. pada tahun Ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Budidaya Perairan Mei 2016 Vol. 4 No. 2: 26-30

INVENTARISASI PARASIT LELE DUMBO Clarias sp. DI DAERAH BOGOR. Inventarisation of Parasite in Dumbo Catfish Clarias sp.

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

III. BAHAN DAN METODE

Di dalam pelaksanaannya, petugas karantina ikan hams mengetahui jenisjenis

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Buletin Veteriner Udayana

INVENTARISASI CACING PARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI TAMBAK DESA KETAPANG KECAMATAN MAUK KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI KABUPATEN ACEH BESAR

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

STUDI EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) PUNTEN KOTA BATU PADA BULAN AGUSTUS OKTOBER TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 5,8 juta

Inventarisasi Ektoparasit pada Beberapa Jenis Ikan di Unit Perikanan Rakyat (UPR) Kelurahan Bungus Timur, Kota Padang

Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

Inventarisasi, Prevalensi dan Intensitas Ektoparasit Pada Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) di Keramba Jaring Apung Perairan Teluk Hurun Lampung

Oleh : ONNY C

PENDAHULUAN. Perkembangan usaha budidaya ikan air tawar di Indonesia. merupakan salah satu sektor usaha yang sangat potensial, sehingga

PARASIT PADA IKAN GABUS (Channa striata, Bloch 1793) DI DESA SAWAH KECAMATAN KAMPAR UTARA

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI ENDOPARASIT PADA USUS IKAN BAWAL AIR TAWAR

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Intensitas Trichodina sp pada Ukuran Ikan Nila yang Berbeda

PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR YANG DIBUDIDAYA DI KOTA/KABUPATEN KUPANG. Yudiana Jasmanindar

Infeksi Larva Cacing Anisakis spp. pada Ikan Layur (Trichiurus lepturus)

JENIS POLIKAETA YANG MENYERANG TIRAM MUTIARA PINCTADA MAXIMA DI PERAIRAN PADANG CERMIN, LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Prospek perikanan dan budidaya sidat memiliki peluang baik untuk

DISTRIBUSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA BEBERAPA MAKROORGANISME DI SALURAN PERTAMBAKAN BUDIDAYA UDANG DI KABUPATEN BANYUWANGI DAN PROBOLINGGO

Inventarisasi Ektoparasit pada Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) Di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor

PERBANDINGANN PREVALENSI PARASIT PADA INSANG DAN USUS IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) DI RAWA DAN PALUH MERBAU PERCUT SEI TUAN SKRIPSI OLEH

Reprint: JURNAL ILMU-ILMU PERAIRAN DAN PERIKANAN INDONESIA

KERAGAMAN DAN KEBERADAAN PENYAKIT BAKTERIAL DAN PARASITIK BENIH KERAPU MACAN

PAPER. Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Tambakrejo, Kecamtan Pacitan, Kabupaten Pacitan

KEANEKARAGAMAN EKTOPARASIT PADA BIAWAK (Varanus salvator, Ziegleri 1999) DIKOTA PEKANBARU, RIAU. Elva Maharany¹, Radith Mahatma², Titrawani²

BAB I PENDAHULUAN. benih dan untuk membina usaha budidaya ikan rakyat dalam rangka

Intensitas dan Prevalensi Parasit Pada Ikan Betok (Anabas testudineus) dari Perairan Umum Daratan Aceh Bagian Utara

PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERKEMBANGAN PARASIT PADA BENIH GURAMI, Osphronemus goramy

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT IKAN NILA (Oreochromis nilaticus Tremavas) PADA KOLAM IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH) PABRIK SUSU DI JAWA TENGAH

Patogenisitas Ektoparasit Pada Benih Ikan Hias Komet (Carassius auratus) Yang Dijual Di Pasar Ikan Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas

INVENTARISASI PARASIT PADA BENIH IKAN GURAME DALAM KOLAM TERPAL DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SATWIKA FAJAR ARGIONO

PEMERIKSAAN EKTOPARASIT PADA KOMODITAS IKAN DI BALAI KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS II SEMARANG, JAWA TENGAH

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

JIMVET. 01(1): (2017) ISSN :

HUBUNGAN KUALITAS AIR TERHADAP PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO

PENGELOLAAN HAMA SECARA HAYATI Oleh : Awaluddin (Widyaiswara)

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI DAN POTENSI PARASIT PADA SUMBER DAYA IKAN HIAS DI DANAU LAIS KALIMANTAN TENGAH. Universitas Lambung Mangkurat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA/ KABUPATEN KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ikan mas tergolong dalam jenis ikan air tawar. Ikan mas terkadang juga

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat E. ictaluri Ikan Lele ( Clarias sp.)

IDENTIFIKASI DAN DERAJAT INFESTASI Lernaea PADA IKAN MASKOKI (Carassius auratus) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR

Identifikasi, Tingkat Insidensi, Indeks Dominasi dan Tingkat Kesukaan Parasit pada Sidat (Anguilla marmorata)

INTENSITAS DAN PREVALESI CACING PARASITIK PADA IKAN SELAR KUNING DI KARANGANTU DAN LABUAN

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA PADA BENIH IKAN MAS

Unnes Journal of Life Science

Gambar 2.1. Ikan nila (Oreochromis niloticus)

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

INVENTARISASI PARASIT PADA IKAN KEMBUNG (Rastrelliger kanagurta) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN MUARA ANGKE, JAKARTA UTARA

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

Unnes Journal of Life Science

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

1 Volume 2. Agustus Edisi 1 ISSN

Kelimpahan dan Intensitas Ektoparasit Pada Ikan Hasil Tangkapan Di Muara Sungai Serayu Di Adipala Kabupaten Cilacap

IMUNITAS NON-SPESIFIK DAN SINTASAN LELE MASAMO (Clarias sp.) DENGAN APLIKASI PROBIOTIK, VITAMIN C DAN DASAR KOLAM BUATAN ABSTRAK

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. ikan dilakukan di keramba jaring apung Danau Limboto, Kecamatan Batudaa,

III. METODE PENELITIAN

PARASITES IDENTIFICATION ON CORAL GROUPER (Plectropomus reolatus) IN FLOATING NET CAGE IN PAGIMANA SUB-DISTRICT OF BANGGAI REGENCY

IDENTIFIKASI DAN KERAGAMAN PARASIT PADA IKAN MAS KOKI (Carrasius auratus) DAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG BERASAL DARI LAMPUNG DAN LUAR LAMPUNG

(PSLK) 2016, ANALISIS EKTOPARASIT IKAN LELE DUMBO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK

PEMANFAATAN ULANG LIMBAH ORGANIK DARI SUBSTRAK Tubifex sp. DI ALAM. Reusing of Organic Waste from Tubifex sp. Substrate in nature

Pemasaran Ikan Hias pada Usaha Kelompok Diamond Fish Club di Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi Kedokteran Hewan

Transkripsi:

Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(2): 93-100 (2003) 93 PARASIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR (IKAN CUPANG, GAPI DAN RAINBOW) Parasites in Fresh Water Ornamental Fish (Cupang, Guppy and Rainbow Fish) M. Alifuddin, Y. Hadiroseyani & I. Ohoiulun 1) 1) Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga Bogor (16680), Indonesia ABSTRAK Inventarisi parasit telah dilakukan dengan metode survey pada ikan hias air tawar yakni, ikan cupang (Betta splendens Regan), ikan gapi {Poecilia reticulata Peters) dan ikan rainbow (Melanotaenia macculochi Ogilby). Pada ikan cupang ditemukan parasit Trichodinid (Ciliophora), Daclylogyrus sp. dan Gyrodactylus sp. (Platy-helminthes), Acanthocephala dan kiste); pada ikan gapi ditemukan Trichodinid (Ciliophora), Gyrodactylus sp. (Platyhelminthes) dan Lerneae sp. (Krustasea); pada ikan rainbowg ditemukan parasit Trichodinid (Ciliophora), Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp. (Platyhelminthes), Acanthocephala, Lerneae sp. {Krustasea) dan kista. Parasit yang ditemukan tergolong ekto, meso dan endoparasit. Dari penelitian ini terlihat adanya hubungan keberadaan parasit dengan ukuran panjang ikan. Kata kunci: Ikan hias air tawar, parasit ikan ABSTRACT Parasite inventory on some fresh water ornamental fish was done by survey methode. Parasites found from cupang fish namely Trichodinid (Ciliophora), Dactylogyrus sp. and Gyrodactylus sp. (Platyhelminthes), Acanthocephala and cystic form; in guppy fish Trichodinid (Ciliophora), Gyrodactylus sp. (Platyhelminthes) and Lerneae sp. (Crustasea); on rainbowg found Trichodinid (Ciliophora), Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp. (Platyhelminthes), Acanthocephala, Lerneae sp. (Krustasea) and cystic form. Parasites found known as ecto, meso and endoparasites. From this study, there is correlation between parastes present with length offish. Key word : Fish water ornamental fish, fish parasites PENDAHULUAN Budidaya ikan hias air tawar merupakan salah satu usaha agribisnis dengan prospek yang cerah, karena potensi pasarnya masih sangat terbuka, baik pasar domestik, regional maupun internasional. Hal ini dapat ditunjukkan oleh peningkatan ekspor ikan hias dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1994-1999 tejadi kenaikan nilai ekspor sebesar 30,35% dan volume meningkat sebesar 40,92% (Anonim 2000). Dengan keterbatasan lahan, intensifikasi merupakan pilihan untuk mengembangkan kegiatan usaha budidaya dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas. Dalam intensifikasi budidaya, kepadatan ikan dalam wadah budidaya ditingkatkan seberapa kali lipat, sehingga sangat berpotensi munculnya penyakit. Penyakit infeksi parasit merupakan salah satu kendala dalam pengembangan usaha budidaya ikan termasuk ikan hias air tawar. Penyakit parasiter menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas produk yang berimplikasi pada kerugian ekonomi bagi pembudidayanya. Pengendalian penyakit perlu dilakukan secara dini. Berkaitan dengan upaya penanggulangan dan pemberantasan penyakit diperlukan informasi mengenai jenis patogen, jenis ikan yang terserang dan waktu kejadiaannya (Hoffman 1987). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis parasit, habitat, prevalensi dan intensitasnya pada ikan hias air tawar : ikan cupang (Betta splendens Regan), ikan gapi (Poecilia reticulata Peters) dan ikan rainbow (Melanotaenia macculochi Ogilby). BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2001-Februari 2002. Penelitian dilakukan terhadap ikan hias yang dibudidayakan petani ikan hias di Jakarta Barat. Pemeriksaan ikan dan identifikai parasit dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, FPIK-IPB. Pengawetan parasit dilakukan melalui tahap pengambilan sampel, pemeriksaan dan identifikasi parasit yang ditemukan. Sampling dilakukan dengan metode survei pada petani ikan hias. Total sampel setiap jenis ikan hias adalah 60 ekor, sehingga keseluruhan ikan yang diperiksa adalah 180 ekor. Sampel ikan hias diambil secara acak dengan menggunakan serok dari populasi ikan yang ada di

lokasi usaha ikan hias. Sampel dibawa dalam keadaan hidup dengan menggunakan kantong plastik secara tertutup ke Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor di Kampus Darmaga, Bogor. Organ yang diperiksa meliputi bagian tubuh eksternal dan internal. Bagian eksternal yang diperiksa adalah permukaan tubuh, filamen insang, sedangkan bagian internal yang diperiksa adalah usus dan otot daging. Prosedur pemeriksaan parasit dilakukan mengikuti Fernando et al. (1972) & Kabata (1985). Preparasi dan preservasi parasit dalam bentuk sediaan awetan dilakukan mengikuti Alifuddin (1999). Parasit yang ditemukan diidentifikasi mengikuti petunjuk Kabata (1985), Hoffman (1967) & Fryer (1982). Data yang diperoleh meliputi jenis parasit, habitat, prevalensi dan intensitas parasit dianalisa secara deskriptif. Prevalensi parasit dihitung dengan menggunakan rumus : Jumlah ikan yang terserang parasit Prevalensi = ---------------------------------------x 100 % Jumlah ikan yang diperiksa dan intensitas parasit dihitung dengan menggunakan rumus : Jumlah parasit yang ditemukan Intensitas = ---------------------------------------------------- Jumlah ikan yang terinfeksi Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Parasit Parasit yang ditemukan adalah Trichodinid, Dacty-logyrus sp., Gyrodactylus sp., Acanthocephala, Lerneae sp. dan kista. Hasil seleng-kapnya parasit yang ditemukan disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Dari pemeriksaan makroskopik, ikan sampel tidak memperlihatkan kelainan patologis meskipun ditemu-kan parasit pada tubuhnya. Prevalensi dan Intensitas a. Ikan Cupang ukuran ikan cupang dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa prevalensi parasit cenderung menurun dengan bertambahnya ukuran panjang ikan cupang. Prevalensi tertinggi terdapat pada ukuran ikan 2,6-3,8 cm, yaitu sebesar 51,9%, prevalensi terkecil terdapat pada ukuran 5,2-6,4 cm, yakni sebesar 37,5%. Hubungan antara prevalensi parasit terhadap

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa secara umum intensitas parasit cenderung menurun dengan semakin bertambahnya ukuran panjang ikan. Intensitas parasit Acanthocephala tinggi pada ukuran 3,9-5,1 cm, kemudian menurun pada ukuran 5,2-6,4 cm. Hal yang sama terjadi pada serangan Trichodinia dan parasit lainnya. b. Ikan Gapi Hubungan antara prevalensi parasit terhadap ukuran ikan gapi dapat dilihat pada Gambar 3. Prevalensi tertinggi terdapat pada ukuran ikan 2,8-3,8 cm (63,0%), prevalensi terkecil terjadi pada ukuran 5,0-6,0 cm (33,3%). Hubungan antara intensitas parasit terhadap ukuran ikan gapi dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa intensitas parasit cenderung menurun dengan semakin ber- tambahnya ukuran ikan gapi. Ikan yang berukuran lebih besar (panjang) lebih tahan terhadap serangan parasit. Intensitas tridiodiit paling tinggi, kemudian Gyrrlactylus sp. dan Lerneal sp. Hubungan antara intensitas parasit terhadap ukuran ikan rainbow dapat dilihat pada Gambar 6. c. Ikan Rainbow Hubungan antara prevalensi parasit terhadap ukuran ikan rainbow dapat dilihat pada Gambar 5. Terlihat bahwa prevalensi parasit berfluktuasi terhadap ukuran ikan. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa intensitas parasit berfluktuasi terhadap ukuran ikan rainbow. Intensitas parasit Trichodinid tertinggi dan terjadi pada ukuran 6,7-7,6 cm, menurun pada ukuran-ukuran yang lebih rendah.

Pembahasan Parasit yang ditemukan pada ketiga jenis ikan uji meliputi ektoparasit, mesoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yang ditemukan pada ikan hias air tawar tersebut adalah Trichodnid (Ciliophora), Gyrodactylus sp, Dactylogyrus sp (Platyhelminthes), Lernaea sp (Krustase) dan endoparasit (Acanthocephala dan kista). Semua jenis parasit yang ditemukan tidak tergolong parasit ikan karantina seperti tecantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 841/Kpts/IK.220/8/ 1999. Ketiga kelompok parasit ini menyerang organ yang berbeda pada ikan inang. Hal ini disebabkan karena setiap jenis parasit mempunyai cara adaptasi yang berbeda terhadap kondisi inangnya. Namun, pada beberapa kasus, parasit juga dapat menginfeksi organ yang berbeda, yang tidak sesuai dengan organ spesifik inangnya (Bauer 1970). Dari kelompok ektoparasit, trichodinid mem-punyai penyebaran yang luas. Trichodinid menginfeksi insang dan permukaan tubuh dari semua jenis ikan uji, baik ikan cupang, gapi maupun rainbow. Trichodinid juga menginfeksi organ mata pada ikan cupang dan ikan gapi. Parasit Gyrodactylus sp. dan Dactylogyrus sp. ditemukan dapat menginfeksi permukaan tubuh maupun insang ikan uji. Lerneae sp. tergolong unik dalam pengelompokan parasit; bisa disebutkan sebagai ektoparasit, meso maupun endoparasit. Parasit ini mempunyai cara adaptasi yang unik. Sebagian tubuh, bagian anterior, tertanam ke dalam tubuh inang, sedangkan bagian tubuh lainnya berada di luar tubuh inang dengan peran fisologis yang berbeda. Bagian tubuh yang berada di dalam tubuh inang berperan untuk mengambil nutrien, sedangkan bagian tubuh yang berada di luar, termasuk kantung telur berperan untuk salah satunya berreproduksi. Kantung yang berada di luar tubuh tersebut memudahkan parasit ini melepaskan telurnya ke air. Endoparasit yang ditemukan pada ikan hias yang diperiksa adalah cacing Acanthocephala dan kista cacing yang tergolong heteroksen. Kedua jenis parasit ini ditemukan pada saluran pencernaan ikan. Keberadaan endoparasit ini berkaitan dengan jenis pakan alami yang digunakan dalam kegiatan budidaya. Kutu air dan ca-cing yang diberikan sebagai pakan alami dapat menjadi inang antara dari parasit ini. Dari pengamatan hubungan prevalensi parasit terhadap ukuran inang, terdapat dua pola hubungan. Pada ikan cupang dan ikan gapi, prevalensi parasit cenderung menurun dengan semakin bertambahnya ukuran panjang ikan. Pada ikan rainbow, prevalensi cenderung meningkat, kemudian mengalami sedikit penurunan. Pola hubungan yang berbeda ini disebabkan oleh perubahan ukuran ikan. Perubahan ukuran ikan berkaitan dengan perubahan umur morfologi, fisiologi dan perubahan ekologi ikan. Perubahan ini juga berkaitan erat dengan perubahan jenis makanan setiap umur/ukuran ikan (Bauer 1970). Pola hubungan prevalensi dan ukuran ikan ini berbeda-beda untuk setiap jenis ikan dan kelompok ukuran ikan. Selain hal di atas, nilai prevalensi (dan juga intensitas) parasit dapat juga dipengaruhi oleh perubahan musim. Namun hal ini tidak terlalu memberi pengaruh terhadap kemunculan parasit pada ikan uji. Hal ini disebabkan selama proses sampling, diperkirakan perbedaan musim tidak terlalu nyata. Frekuensi kejadian parasit yang paling dominan pada setiap jenis ikan uji adalah parasit Trichodinid. Hal ini disebabkan karena ukurannya yang relatif kecil dan gerakannya yang cenderung lebih aktif jika diban-dingkan dengan jenis parasit lain. Selain itu parasit ini mempunyai siklus hidup yang langsung dan cara repro-duksi yang sederhana. Reproduksi trichodinid dilakukan melalui pembelahan biner,

di mana satu individu membelah diri menjadi dua individu yang kemudian berkembang menjadi individu dewasa. Hal ini menye-babkan kemudahan dalam penyebaran parasit ini. Nilai intensitas dari setiap jenis parasit pada ikan uji bervariasi. Nilai intensitas ini penting diketahui untuk menduga kondisi kesehatan ikan, karena gangguan pada ikan inang akibat infeksi parasit umumnya disebabkan kepadatan parasit yang tinggi. Intensitas parasit yang ukurannya relatif besar, seperti Lernaea lophiara dan cacing Acanthocephala mempunyai arti yang penting. Hal ini disebabkan karena walaupun dengan intensitas yang relatif rendah, parasit ini dapat menyebabkan akibat yang signifikan bagi ikan inang. Hasil ini penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan panjang tubuh ikan hias yang diperiksa dengan prevalensi dan intensitas parasit. Dari Tabel 1 dan Gambar 1-6 memperlihatkan jelas hubungan tersebut. Kennedy (1975) mengemuka-kan, bahwa ada perbedaan infestasi parasit antara inang tua dan muda, karena perbe-daan diet keduanya atau karena resistensi. Dogiel et al. (1970) menambahkan, bahwa dalam banyak kasus, nilai intensitas dan prevalensi parasit berfluktuasi bersamaan dengan umur ikan. Kennedy (1975) menyatakan bahwa semakin tua ikan, berarti semakin lama waktu yang dimiliki ikan untuk kontak dengan parasit, sehingga prevalensi dan intensitas parasit meningkat sesuai dengan umur ikan. Tubuh inang merupakan tempat untuk kolonisasi parasit. Semakin luas permukaan tubuh ikan, maka koloni parasit juga bertambah, sehingga nilai intensitas dan prevalensi parasit meningkat. Menurut Noble et al. (1989), ikan yang menghabiskan seluruh siklus hidupnya hanya di satu tipe perairan akan memiliki parasit lebih sedikit daripada ikan yang berpindah-pindah. Ikan-ikan yang dipelihara terutama dalam akuarium, intensitas dan prevalensi parasitnya cenderung berfluktuasi sesuai dengan manaje-men kesehatan yang diterapkan dalam kegiatan budidaya. Dogiel et al. (1970) menyatakan, bahwa meningkatnya keberadaan beberapa parasit misalnya Trichodinid tidak ditentukan oleh umur ikan. Sementara Nobel et al. (1989), menyatakan bahwa beberapa spesies ikan; semakin meningkat umur ikan, maka ada kecendrungan intensitas parasitnya semakin berkurang. Beberapa parasit memiliki inang spesifik tertentu. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya beberapa jenis ikan yang hanya terinfeksi oleh satu jenis parasit saja (species spesifik), atau hanya satu organ saja yang terinfeksi oleh parasit tersebut (organ spesifik), selain itu masih ada beberapa spesifitas lainnya seperti spesifitas geografi dan spesifitas ekologi (Grabda 1981). Hubungan spesifik antara inang dengan parasit tersebut ditentukan oleh keberhasilan parasit dalam menginfeksi, menempati dan berkembangbiak pada habitat tertentu pada bagian tubuh inang (Olsen 1974). KESIMPULAN Parasit yang ditemukan pada ketiga jenis ikan uji meliputi ektoparasit, yakni Trichodina (Ciliophora), Gyrodactylus sp, Dactylogyrus sp (Platyhelminthes), Lernaea sp. (Krustase) dan endoparasit (Acantho-cephala dan kista). Parasit yang ditemukan tidak termasuk Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina. Keberadaam jenis parasit dipengaruhi oleh jenis ikan. Prevalensi ikan yang terinfeksi sebesar 33,3-76.7% dengan intensitas berkisar 1-84; kelimpahan parasit dipengaruhi oleh panjang tubuh ikan hias yang diperiksa. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Statistik Perikanan Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Jakarta Alifuddin, M. 1999. Tehnik Preservasi & Koleksi Spesimen Parasit Ikan. Laboraratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan. IPB, Bogor. 22 hal. Bauer, O.N. 1970. Relationship between host fishes and their parasites, p: 84-103. In, V.A. Dojil, G.K. Petroshevski & Y.I. Polyanski (Eds.) Parasitology of Fishes. T.F.H. Publishing Inc. Ltd. Dogiel, V. A., G. K. Petrushevski & Yu. I. Polyanski (Eds). 1970. Parasitology of Fishes. T.F.H Publ., Inc. Ltd., Hongkong. 384 p. Fernando, C.H., J.I. Furtado, A.V. Gussev & S.A. Kakonge. 1972. Methods for the study of freshwater fish parasites. University of Waterloo, Canada. Biology Series, 2: 1-44 p. Fryer, G. 1982. The Parasitic Copepoda and Branchiura of British Freshwater Fishes, A Handbook and Key. Freshwater Biological Association Acientific Publ. 46-87 pp. Grabda, J. 1981. Marine Fish Parasitology. VHC and PWN-Polish Scientific Publishers. New York. 266 hal

Hoffman, G.L. 1967. Parasites of North American Freshwater Fishes. University of California Press, Berkeley and Los Angeles. 486 p. Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropics. Taylor and Francis, London and Phidelphia. 318 p. Kennedy, C.R. 1975. Ecological Animal Parasitology. Blackwell Scientific Publications. Oxford. Noble, E.R., G.A. Noble, G.A. Schad & A.J. Mclnnes 1989. Parasitology. The Biology of Animal Parasites. 6th ed. Lea & Febiger. Philadelphia London. Olsen, O.W. 1974. Aniamal Parasites, Their Life Cycles and Ecology. Univ. Park Press, Baltimore, London, Tokyo. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 841/Kpts/ IK.220/8/1999. Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina dan Jenis-jenis Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina.