METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI POMPA AIR BERBAHAN BAKAR GAS UNTUK IRIGASI SPRINKLER PORTABLE

METODE PENELITIAN. Air Jurusan Teknik Pertanian. Dan Lahan Parkir Jurusan Teknik Pertanian di

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

Utilization of Portable Sprinkle Irrigation System for Pakcoy (Brassica juncea L.): Case of Marga Agung, Jati Agung, Soth Lampung Regency

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di Lahan Pertanian Terpadu,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Agustus 2012 pada lahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODE PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2015 dengan tempat

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung

MODIFIKASI DAN UJI KINERJA APLIKATOR PUPUK CAIR PADA PROSES BUDIDAYA TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Juli sampai November 2013 di Greenhouse Sarwo

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Pembuatan Alat Modifikasi Permeabilitas Lapangan Untuk Aplikasi di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Uji Tekanan Air Pompa dan Tinggi Riser terhadap Keseragaman Distribusi Air pada Irigasi Curah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB III METODE PENELITIAN

Sprinkler Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2015. 3.2. Alat Dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan adalah selang regulator kompor gas, regulator kompor gas, stick kompor gas, leher karburator, satu unit irigasi sprinkler portable (Tusi, 2013), soil moisture meter, Ombrometer, double ring infiltrometer, ring sample, oven, penggaris, gelas ukur, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gas LPG 3 kg, pipa PVC, lem pipa, sambungan pipa, pupuk NPK Mutiara, Pestisida (Prevathon 50 SC), pupuk daun (Gromess) dan benih tanaman Pakcoy.

25 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Modifikasi Tenaga Penggerak Pompa Tahapan-tahapan modifikasi pompa mengacu pada diagram alir pada Gambar 1 berikut ini. Mulai Melepas bagian sistem bahan bakar (karburator) Pasang Leher Karburator Universal dan Penutup Pasang Stick kompor gas, Selang Regulator dan Regulator high pressure Tidak Mesin dapat Beroperasi? Ya Selesai Gambar 1. Diagram Alir Modifikasi Tenaga Penggerak Pompa Tenaga penggerak yang digunakan pada pompa irigasi Sprinkler Portable adalah mesin dengan jenis singgle silinder dengan bahan bakar bensin dan mempunyai power output 5,5 HP. Tenaga penggerak pada pompa dimodifikasi

26 pada bagian sistem bahan bakar, modifikasi tenaga penggerak ini menggunakan metode coba-ralat. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memodifikasi tenaga penggerak ini adalah stick kompor gas, selang regulator, regulator kompor gas (high pressure), lem kaca (sealer), karet tali, leher karbulator motor universal, pelat besi 2 mm dan baut ukuran 10 mm. Modifikasi dilakukan dengan melepas bagian karbulator dan digantikan dengan leher karbulator motor universal. Pada bagian depan leher karburator diberi penutup berupa besi plat dengan tebal 2 mm. Penutup tersebut diberi lubang 10 mm atau dipasangkan kran kompresor. Kemudian leher karburator dihubungkan dengan selang regulator ke stik kompor gas. Stick kompor gas tersebut sebelumnya dilepas pada bagian nozzlenya dan dihubungkan ke regulator high pressure dan tabung LPG 3kg. Desain modifikasi pada tenaga penggerak pompa dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Keterangan gambar : 1. Tabung LPG 3 Kg 2. Regulator high pressure 3. Stick kompor gas 4. Selang regulator gas 5. Mesin satu silinder 4 langkah Gambar 2. Desain modifikasi tenaga penggerak. Setelah pemasangan leher karburator tahap berikutnya adalah pemasangan selang yang dihubungkan ke stick kompor gas. Selang yang digunakan berdiameter lubang dalam 10 mm dan diameter luar selang 12 mm. Pemasangan

27 selang ini dihubungkan dari leher karburator ke stick kompor gas. Stick kompor gas tersebut berfungsi sebagai kran pengatur bahan bakar yang masuk ke ruang bakar pada tenaga penggerak. Kemudian stick kompor gas tersebut dihubungkan dengan regulator high pressure melalui selang regulator. Regulator high pressure ini berfungsi sebagai penyuplai gas ke stick kompor sebelum ke ruang bakar mesin. Tekanan output gas dapat disesuaikan dengan memutar kran bagian atas regulator dan memutar kran pada stick kompor. Setelah semua komponen modifikasi terpasang, tahap selanjutnya adalah menguji tenaga penggerak dengan cara menyalakanya. Apabila tenaga penggerak pompa dapat berfungsi (mesin dapat dihidupkan) maka tahapan modifikasi telah selesai. Dan apabila tenaga penggerak tidak dapat beroperasi (mesin tidak dapat hidup) maka perlu dilakukan pengecekan ulang pada bagian sambungan selang. 3.3.2. Analisis Sifat Fisik Tanah. Analisis sifat fisik tanah menggunakan pengambilan contoh tanah. Pengambilan contoh tanah menggunakan metode tanah tidak terganggu. Pengambilan dilakukan sebanyak satu kali dengan menggunakan ring sampel. Adapun cara pengambilanya sebagai berikut: 1. Membersihkan permukaan bagian tanah yang akan diambil dari tumbuhan, serasah dan kemudian digali sedalam 30 cm untuk mendapatkan contoh tanah tidak terganggu. 2. Meletakkan ting sampel pada tengah galian dan kemudian menekannya secara perlahan sampai ring sampel terbenam penuh didalam tanah.

28 3. Menggali tanah disekeliling ring sampel sehingga ring sampel dapat diambil secara utuh. 4. Meratakan tanah lebihan dari ring sampel dengan menggunakan pisau tajam atau gergaji kecil, kemudian menutup ring sampel dengan menggunakan penutupnya. 3.3.3. Pengukuran Laju Infiltrasi Prosedur pengukuran laju infiltrasi adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Membersihkan dan meratakan lahan yang akan digunakan sebagai tempat peletakan double ring infiltrometer. 3. Memasang alat ring dengan hati-hati untuk mengurangi kerusakan struktur tanah. Ring infiltrometer dipasang vertikal pada permukaan tanah pada tempat yang kemiringanya 0-8%. 4. Memasang double ring infiltrometer. Ring yang berdiameter kecil diletakkan pada bagian dalam terlebih dahulu, kemudian ring yang berdiameter besar dipasang pada bagian luar. Pemasangan ring ini masing-masing ring dibenamkan sedalam 15 cm. 5. Memasukkan air kedalam kedua ring dengan ketinggian air sebanyak 10cm. Ketinggian air yang berada pada ring bagian dalam harus sama dengan ketinggian air pada ring bagian luar. 6. Menjalankan stopwatch untuk memulai pengukuran penurunan muka air. 7. Melakukan pengukuran penurunan muka air selama proses infiltrasi menggunakan penggaris berskala yang diletakkan pada ring bagian dalam.

29 Ring bagian luar hanya berfungsi sebagai pengkondisian tanah agar tidak terjadi rembesan air saat pengukuran. 8. Mencatat penurunan muka air pada rentang waktu 4, 8, 12, 16, 20, 24 dan 28 menit. Perhitungan nilai laju infiltrasi dilakukan menggunakan persamaan Model Horton yang dinyatakan dengan Persamaan 20 berikut: Dimana; f = laju infiltrasi nyata (cm/h) fc = laju infiltrasi tetap (cm/h) f0 = laju infiltrasi awal (cm/h) k = konstanta geofisik...(20) 3.3.4. Desain Tata Letak Perpipaan Irigasi Sprinkler Portable Tata letak (lay out) jaringan irigasi sprinkler portable ini memilki jarak antar nozzle head sprinkler sebesar 10 meter dan jarak sprinkler dari tepi lahan sepanjang 7,5 m dengan jumlah nozzle head sprinkler sebanyak 4 buah untuk sekali operasi. Suplai air irigasi diambil dari embung, kemudian ditampung kedalam kolam penampung dengan dimensi panjang 3,6 m, lebar 1,5 m dan tinggi 0,75 m. Pada Gambar 3 berikut adalah lay out yang digunakan untuk aplikasi irigasi sprinkler.

30 Sumber air pompa Selang cacing 7,5 m 10 m pressure gauge X X X X 9 m 45 m Gambar 3. Tata letak (lay out) jaringan irigasi sprinkler portable 3.3.5. Penyiapan Lahan a). Pengolahan Lahan Lahan yang digunakan pada penelitian ini adalah lahan persawahan yang berukuran 45 m x 9 m. Lahan tersebut diolah dengan bajak singkal dengan kedalaman 20 cm 30 cm kemudian dibentuk guludan-guludan dengan ukuran lebar guludan 1,75m dan panjang guludan 45 m, dengan jarak antar guludan 0,5m. Skema lahan yang akan digunakan untuk aplikasi irigasi sprinkler dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. 45 m 1,75 m 9 m 0,5 m Gambar 4. Skema lahan penanaman tanaman Pakcoy

20 cm 31 b). Penyemaian Penyemaian benih pakcoi dilakukan didalam bak semai dengan waktu penyemaian selama 10-15 hari. Sebelum disemai benih pakcoi direndam dahulu di air hangat selama 1-2 jam untuk memecah dormansi. Selanjutnya benih disebar merata pada permukaan bak semai, lalu ditutup dengan media semai dan disiram air. Media persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Selama penyemaian bibit tanaman pakcoy diberi naungan agar tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Setelah bibit memiliki daun sebanyak 4-5 helai( sekitar 15 hari sejak semai) bibit dapat dipindahkan ke lahan. c). Pindah Tanam Bibit tanaman pakcoi yang sudah siap tanam kemudian diletakkan di dalam luang yang sebelumnya sudah dibuat dilahan kedalaman lubang antara 3cm 5cm. Dengan jumlah bibit 1-2 bibit perlubang tanam. Jarak tanam antar barisan 20 cm x 20 cm dan jarak dengan tepi guludan 10 cm, seperti pada Gambar 5 berikut. 10 cm X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 20 cm Gambar 5. Tata letak penanaman bibit pakcoy

32 3.3.6. Aplikasi Pemberian Air Aplikasi pemberian air didasarkan dari perhitungan kondisi tanah pada lahan menggunakan persamaan 1-4. Perhitungan tersebut digunakan sebagai acuan batas kapasitas lapang, titik kadar air tanah kritis dan titik layu permanen. Adapun untuk penyiraman tanaman dilakukan sesuai dengan perhitungan menggunakan persamaan 7-12 setelah diketahui kadar air tanah yang terukur dengan menggunakan soil moisture meter. Fraksi penipisan yang digunakan untuk perhitungan penentuan penyiraman tanaman pakcoy diasumsikan sama dengan fraksi penipisan selada yakni 0,3 karena tanaman pakcoy memiliki struktur yang menyerupai dengan selada. 3.3.7. Variabel Pengamatan Beberapa variabel yang diamati untuk mendapatkan data primer pada penelitian ini adalah : 1. Koefisien keseragaman curahan Sprinkler (CU) Uji keseragaman irigasi sprinkler dilakukan dengan menggunakan persamaan Christiansen (Persamaan 5). Pengujian koefisien keseragaman curahan dilakukan dengan menggunakan data volume tampungan. Pengujian koefisien keseragaman curahan sprinkler ini dilakukan sebelum penanaman bibit pakcoy. Menurut Tusi (2013), prosedur pengambilan data keseragaman curahan irigasi sprinkler dapat dilakukan sebagai berikut :

33 Wadah penampung (cup) diletakkan pada area irigasi dengan jarak antara 1 atau 2 meter. Mesin pompa dihidupkan, kemudian gas dinaikkan secara perlahanlahan dan dalam hitungan detik (±20 detik) sampai pressure gauge menunjukan nilai tekanan 1,5 bar. Air curahan dibiarkan mengalir 15 menit. Selama proses irigasi berlangsung, dilakukan pengukuran jarak lempar tejauh untuk masingmasing sprinkler. Setelah selesai dilakukan pengukuran volume air tertampung dalam wadah dengan menggunakan gelas ukur. 2. Analisis keseragaman distribusi (Distribution Uniformity) Perhitungan nilai keseragaman distribusi lebih rendah dari koefisien keseragaman. Hal ini karena nilai koefisien keseragaman merupakan nilai rata-rata keseluruhan sedangkan nilai distribusi keseragaman merupakan nilai dari 25% atau seperempat data terendah dan data nilai distribusi keseragaman pada sprinkler berada pada daerah yang dekat dengan letak sprinkler itu sendiri. Perhitungan nilai keseragaman distribusi dilakukan dengan menggunakan Persamaan 6. 3. Pengamatan budidaya tanaman Pakcoy Pengamatan budidaya tanaman pakcoy meliputi pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan ini dilakukan dengan menetapkan beberapa plot tanaman dari lahan penelitian. Pemilihan plot dilakukan

34 secara acak berdasarkan curahan dari air dari sprinkler. Plot tersebut berukuran 1m x 1m yang ditandai dengan tali plastik. Pemilihan letak plot dapat dilihat pada Gambar 6 berikut. X 1 X 2 X 3 X 4 Gambar 6. Plot sampel tanaman pakcoy 4. Pengukuran kadar air tanah, dan data curah hujan Pengamatan kadar air tanah dan data curah hujan dilakukan setiap hari pada pagi hari. Pengukuran kadar air tanah menggunakan Soil moisture meter dan sedangkan penggukuran data curah hujan menggunakan ombrometer sederhana. Pengamatan kadar air tanah dilakukan untuk menentukan jumlah kebutuhan air irigasi dan lama penyiraman tanaman pakcoy perhari 5. Analisis biaya Analisis biaya budidaya pakcoy dengan menggunakan irigasi sprinkler dihitung menggunakan Persamaan 14-19. Analisis biaya tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan budidaya Pakcoy dengan aplikasi irigasi sprinkler portable menggunakan pompa berbahan bakar gas. Selain itu untuk menghitung jumlah Rupiah yang harus dibayar untuk pemompaan setiap 1 m 3 air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi tanaman pakcoy.

35 Mulai Persiapan lahan Persiapan alat dan bahan Analisis Sifat Fisik Tanah (Tektur Tanah, Uji Infiltrasi) Modifikasi Tenaga penggerak Pompa Uji Kelayakan Tenaga Penggerak pompa Instalasi Sistem Irigasi Sprinkler Uji Keseragaman Curahan Keseragaman Distribusi Debit Sprinkler Budidaya Pakcoi Pengamatan Vegetatif Pengamatan Kadar Air tanah Konsumsi Energi Evapotranspirasi Panen Analisis Biaya Selesai Gambar 7. Diagram alir pelaksanaan penelitian.