Oleh : Muslihatul Ummah

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam. transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang


Jurnal Geodesi Undip April 2013

Tugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. OLEH : Dennis NIM.

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. ada dibumi khusunya manusia. Oleh karena itu, manusia menggunakan tanah

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada Proyek pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Pada UPTD

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN EVALUASI PROGRAM DIPLOMA I PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah : Sistem Informasi Spasial

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) NAMA MATA KULIAH SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

PENGUKURAN KEKOTAAN. Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Surveying and Mapping Study Program Dept. Of Geodetic Engineering

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan

KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN GEOMATIKA

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

KERANGKA ACUAN KERJA SURVEI DAN PEMETAAN TOPOGRAFI DAERAH TRAWAS

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3.4 PEMBUATAN. Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR HARGA ALAT SURVEY

Bab III KAJIAN TEKNIS

Fauzan Murdapa. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jaringan irigasi, baik secara operasi dan pemeliharaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ILMU UKUR TANAH SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Kerangka Dasar Pemetaan. Kode / SKS : C14310 / 1 SKS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bab IV ANALISIS. 4.1 Hasil Revisi Analisis hasil revisi Permendagri no 1 tahun 2006 terdiri dari 2 pasal, sebagai berikut:

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pita ukur... 2 Gambar 2. Bak ukur... 3 Gambar 3. Pembacaan rambu ukur... 4 Gambar 4. Tripod... 5 Gambar 5. Unting-unting...

Jurnal Geodesi Undip April 2016

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan hasil dari pelaksanaan praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH: Praktik Pengukuran dan Pemetaan Kadastral. Kode :...

BAB III DESKRIPSI TPLA DAN PELAKSANAAN TPLA

Bahan ajar On The Job Training. Penggunaan Alat Total Station

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PRONA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 STUDI REFERENSI. Gambar 2-1 Kamera non-metrik (Butler, Westlake, & Britton, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STUDI EVALUASI METODE PENGUKURAN STABILITAS CANDI BOROBUDUR DAN BUKIT

IMPLEMENTASI BAHASA PEMROGRAMAN UNTUK PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN HASIL PENGUKURAN DENGAN TS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) KERANGKA DASAR PEMETAAN

BAB IV PENUTUP. tanah, luasan bidang tanah, dan batas batas wilayah bidang tanah. Pentingnya

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN TAHUN 2017 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN. Nomor : 154/BA/PP1/D.I/VI/2011 Tanggal : 17 Juni 2011

Peta Tunggal BPN Untuk Peningkatan Kualitas Sistem Pendaftaran Tanah (Permasalahan, Peluang dan Alternatif Solusinya)

MODUL MKB-4/3 SKS/ MODUL I-IX PEMBUATAN GAMBAR UKUR DAN PENGEMBALIAN BATAS TANJUNG NUGROHO

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

DAFTAR ISI iv. ABSTRACT..ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR TABEL...v. DAFTAR GAMBAR.vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

Total Tahun

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada letak persebaran peserta keluarga berencana ini, akan membantu

BAB I PENDAHULUAN. ayat (2) UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

BAB III DESKRIPSI DAN PELAKSANAAN PENGUKURAN PRONA

Transkripsi:

Oleh : Muslihatul Ummah 3506 100 022

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 27, Pasal 37 dan Pasal 40 dalam UUPA Program reforma agraria Banyaknya ketidak tepatan dalam proses pengukuran dan pemetaan

apakah dalam pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dalam program reforma agraria sesuai dengan standarisasi teknis pengukuran dan pemetaan Badan Pertanahan Negara Republik Indonesia.

1) Wilayah kajian Desa Bogorame Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Jawa Tengah 2) Data yang digunakan adalah data gambar ukur, peta dasar teknik Kabupaten Rembang, peta situasi lokasi desa Bogorame, dan peta bidang tanah desa Bogorame. 3) Studi pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dalam program reforma agraria dikaitkan dengan standarisasi teknis. 4) Standarisasi yang akan dikaji adalah pengukuran poligon, pengukuran bidang tanah, pemetaan, hitungan luas, tenaga pelaksana dan komputer grafis.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pelaksanaan Reforma Agraria. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dalam program reforma agraria. Untuk mengetahui apakah pengukuran dan pemetaan yang dilaksanakan sesuai dengan standarisasi teknis. Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk dapat meminimalisasi kesalahan terjadinya pengukuran dan pemetaan dalam program reforma agrarian dengan standarisasi teknis

Desa Bogorame Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Identifikasi dan perumusan masalah Pengukuran dan Pemetaan Reforma Agraria Studi literatur mengenai pengukuran dan pemetaan reforma agraria serta standarisasinya baik dari BPN maupun dari sumber-sumber lain Pengumpulan data dari Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang yang berupa informasi-informasi tentang pengukuran dan pemetaan dalan reforma agraria yang berupa peta yang digunakan dan hasil pengukuran Pengolahan data dengan membandingkan pengukuran dan pemetaan dalam reforma agraria sesuai dengan standarisasi teknis Analisa hasil pengolahan data Penyusunan laporan tugas akhir

Standarisasi Teknis (PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997) 1. Data : 2. Informasi Tentang Pengukuran dan Pemetaan (Realisasi) Membandingkan Analisa Pengukuran Poligon Analisa Pengukuran Bidang Tanah Analisa Pemetaan Analisa Hitungan Luas Analisa Tenaga Pelaksana dan Komputer Grafis Kesimpulan

Lokasi penelitian di Desa Bogorame Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang luasnya 1.125.110 m2. Keadaan tanahnya merupakan tanah pertanian / tegalan yang tak terawat dan berstatus tanah Negara.

Peralatan yang digunakan: Theodolit digital Nikon NE 20S dengan pembacaan sudut terkecil 20 baik untuk poligon utama maupun poligon cabang. Untuk pengukuran jaraknya diukur secara optis yaitu menggunakan bak ukur.

Poligon Cabang Poligon Utama Bentuk Geometris

Dilakukan secara terrestris Metode yang digunakan metode polar dengan unsur sudut dan jarak. Peralatan : theodolit digital Nikon NE 20S dengan pembacaan sudut terkecil 20 Jarak diukur secara optis menggunakan bak ukur dan secara manual menggunakan rol meter 50 meter

Pengolahan data poligon dan bidang serta penggambaran menggunakan software Program Aplikasi Kadastral (P5T) - Auto Survey.

Pada perhitungan luas bidang di Kantor Pertanahan Kabupaten rembang menggunakan metode grafis, dimana pada pengolahan data dan penggambarannya menggunakan software Program Aplikasi Kadastral (P5T) Auto Survey dan AutoCAD 2004 dan data yang didapatkan berupa data digital. Sehingga luas bidang tanah dapat dihitung menggunakan software AutoCAD 2004.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan : Kerangka Poligon yang digunakan adalah kerangka poligon terbuka tidak terikat sempurna. Dalam pengukuran titik ikat pada pengukuran Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang menggunakan GPS handheld. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dalam program reforma agrarian di Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang sebagian besar tidak sesuai dengan standarisasi teknis yang berlaku, dimana persentase pelaksanaan yang sesuai dengan spesifikasi teknis 61,54% dan yang tidak sesuai 38,46% SDM (Sumber Daya Manusia) yang di Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Agraria No. 3 Tahun 1997.

Untuk mendapatkan pengukuran yang sesuai dengan yang diharapkan, sebaiknya dalam melaksanakan pengukuran harus mengikuti standarisasi teknis yang berlaku. Untuk menghindari permasalahan dalam pengukuran, sebaiknya pada pengukuran poligon dilakukan secara tertutup. Dalam pengukuran titik ikat sebaiknya Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang tidak menggunakan GPS handheld melainkan menggunakan GPS Geodetik. Diperlukan SDM (Sumber Daya Manusia) yang sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Agraria No. 3 Tahun 1997 di Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang