LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

dokumen-dokumen yang mirip
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Tahunan. Strengthening The FoundaTion To Transform

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

Laporan Tahunan. Strengthening The Foundation to Transform

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indrianto dan

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)


- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/14/PBI/2012 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/SEOJK.04/2016

I. UMUM. Lampiran 1. Daftar Item Checklist Bapepam L-K 2012 Mandatory Diclosure

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

No. 15/29/DKBU Jakarta, 31 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

Pedoman Tugas Akhir AKL2

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

LAPORAN KEUANGAN BANK

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan rupiah) No. POS - POS 31 Mar

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Transkripsi:

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2016

KANTOR PUSAT Jl. RTA Milono No. 12, Palangka Raya Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah - 73111 Telp. (0536) 322 5603 (Hunting) Fax. (0536) 322 6893 website : www.bankkalteng.co.id e-mail : bank.kalteng@bankkalteng.co.id

PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah menyalurkan kredit menjadi sebesar Rp 4.074.752 Juta meningkat 11,95% atau sebesar Rp435.100 juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp3.639.652 Juta. Peningkatan penyaluran kredit tersebut antara lain dari sektor produktif dengan share kredit Produktif mencapai 27,17% atau meningkat sebanyak 6,36% dibandingkan posisi akhir tahun 2015 sebesar 20,81%. Hal ini masih dibawah komposisi portofolio kredit produktif terhadap total pinjaman sebagaimana tertuang didalam Corporate Plan PT. Bank Kalteng 2015-2018 sebagai berikut : Tahun 2015 : 19 % Tahun 2016 : 31 % Tahun 2017 : 42 % Tahun 2018 : 60 % TOTAL ASET Total aset Bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp5.858.589 juta, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp4.626.162 juta menunjukkan peningkatan sebesar Rp1.232.427 juta atau 26,64% TOTAL DPK Dana Pihak Ketiga Penerimaan simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, dan pinjaman yang diterima sebesar Rp4.615.645 juta menunjukan adanya peningkatan sebesar Rp1.169.167 juta atau 33,92 % dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp3.446.478

TOTAL KREDIT Jumlah kredit yang diberikan Tahun 2016 sebesar Rp4.074.752 juta meningkat sebesar Rp435.100 juta atau 11,95% dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp3.639.652 juta. PENDAPATAN & BIAYA LABA RUGI Pada Tahun 2016 PT. Bank Kalteng membukukan total pendapatan sebesar Rp702.115 Juta, mengalami peningkatan 10,83 % atau sebesar Rp68.637 juta dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp633.479 Juta. Pada Tahun 2015 PT. Bank Kalteng mengeluarkan total biaya sebesar Rp. 438.568 Juta, mengalami peningkatan 17,30 % atau sebesar Rp64.675 juta dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp373.893 Juta Kemampuan Bank untuk menghasilkan laba dari hasil usahanya pada posisi keuangan, tercermin pada angka perolehan laba sebelum pajak penghasilan, yang pada Tahun 2016 menunjukkan posisi Rp263.547 juta mengalami peningkatan sebesar Rp3.962juta atau 1,53% jika dibandingkan dengan posisi Tahun 2015 sebesar Rp259.585 juta. Dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran 2016 yang menargetkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp245.585juta maka realisasi Tahun 2016 berada diatas target yang telah ditetapkan sebesar Rp17.962 juta atau di atas target sebesar 7,31%

PENGHARGAAN YANG DIRAIH PT. BANK KALTENG TAHUN 2016 Selama tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah berhasil meraih beberapa penghargaan antara lain : 1. Penghargaan atau award dengan predikat SANGAT BAGUS dari Majalah InfoBank yang berarti selama 10 (sepuluh) tahun berturut-turut (tahun 2005 s/d 2015), Peringkat Ke-3 Bank Terbaik dengan Aset Rp. 2,5 Triliun sampai dengan di bawah Rp. 5 Triliun; 2. BPD terbaik dengan Aset di bawah Rp. 10 Triliun dari MAJALAH INVESTOR Tahun 2015. 3. Bank Kalteng meraih Penghargaan dari Penyelenggaraan TOP BUMD 2016 berupa : 1). Top BPD On Economic Profit Improvement 2016; 2). Direktur Utama Bank Kalteng sebagai CEO Top BUMD Manajemen Inovasi; 3). Drs. Hadi Prabowo MM, Pj. Gubernur Kalteng sebagai Top Pembina BUMD 2016

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUN 2016 NO I S I HALAMAN 1. IKHTISAR PT. BANK KALTENG TAHUN 2016 - Ikhtisar Keuangan 1 sd 2 - Grafik Keuangan Tahun 2016 3 sd 4 - Grafik Laba Rugi Tahun 2016 5 sd 6 - Ikhtisar Modal Setor 7 - Peristiwa Penting Tahun 2016 8 sd 12 2. LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN - Laporan Dewan Komisaris 13 sd 19 - Laporan Direksi 20 sd 26 3. PROFIL PERUSAHAAN - Identitas Perusahaan 27 - Sejarah Singkat Perusahaan 27 sd 30 - Logo Perusahaan 31 - Kegiatan Usaha 32 - Produk Layanan Perbankan 33 - Struktur Organisasi 34 - Visi Perusahaan 35 - Misi & Motto Perusahaan 36 - Budaya Perusahaan 37 PROFIL DEWAN KOMISARIS & DIREKSI 38 sd 44 INFORMASI BAGI INVESTOR - Komposisi Pemegang Saham 45 sd 47 - Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi 47 - Kronologis Pencatatan Efek Lainnya 47 - Struktur Group Perusahaan 47 - Nama dan Alamat Kantor 48 sd 53 - Penghargaan yang diterima tahun 2015 54 sd 59

SUMBER DAYA MANUSIA & TEKNOLOGI INFORMASI - Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) 60 sd 63 - Pengembngan Teknologi & Informasi (TI) 64 sd 68 4. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN - Tinjauan Per Segmen Usaha Perkreditan 69 sd 73 Dana Pihak Ketiga 74 sd 79 - Kinerja Keuangan Aset 80 sd 81 Kewajiban 82 Modal 83 Laba Tahun Berjalan 84 sd 86 Grafik-grafik 87 sd 88 Arus Kas 89 sd 90 - Rasio & Kolektibilitas Rasio Keuangan 91 Kolektibilitas Kredit 92 - Struktur Modal 93 sd 94 Kebijakan Permodalan 95 - Investasi Barang Modal 96 Ikatan Material Investasi Barang Modal 96 - Realisasi Pencapaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Target, dan Proyeksi Tahun 2016 97 - Informasi dan Fakta Material setelah tanggal pelaporan 98 - Prospek Usaha Perusahaan 99 sd 102 - Aspek Pemasaran 103 - Kebijakan Dividen 104 - Kepemilikan Saham oleh Karyawan & Manajemen Perusahaan 105 - Peraturan Perundang-Undangan yang berpengaruh terhadap Perusahaan 105 sd 109 - Kebijakan Akuntansi yang diterapkan Perusahaan pada tahun buku terakhir dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan 109 sd 110

5 TATA KELOLA PERUSAHAAN - Pendahuluan 111 sd 112 - Dewan Komisaris 112 sd 140 Kedudukan dan Pelaksanaan Tugas serta Tanggung Jawab Dewan Komisaris 112 sd 115 - Jumlah Komposisi, Kriteria dan Indepedensi anggota Dewan Komisaris 112 sd 113 - Tugas dan Tanggung Jawa Dewan Komisaris 114 - Rekomendasi Dewan Komisaris 115 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite 116 sd 137 - Keahlian dan Independen Anggota Komite 116 - Struktur Keanggotaan 116 sd 116 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko 116 sd 125 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Audit 125 sd 138 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi 138 sd 140 - Frekuensi Rapat Dewan Komisaris 140 sd 141 - Direksi 141 sd Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 142 Hubungan Komisaris dan Direksi 142 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 143 Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi 143 sd 144 Direktur Kepatuhan 144 sd 145 - Fungsi Kepatuhan 146 sd 150 - Fungsi Audit Ekstern 150 - Fungsi Audit Intern 151 sd 152 - Penerapan Manajemen Risiko 152 sd 153 - Penilaian Profil Risiko 153 - Rencana Strategis Bank 154 sd 156 - Intervensi Pemilik, Perselisihan Internal dan Permasalah yang timbul sebagai dampak Kebijakan Remunerasi - Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkapkan dalam Laporan Lainnya 156 156

- Kepemilikan Saham Anggota Dewan komisaris dan Direksi, serta hubungan keuangan dan hubungan keluarga - Penyediaan dana kepada Pihak Terkait (RelatedParty) dan Penyediaan Dana Besar (Large Eksposure) - Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah 157 - Shares Option, Buy Back Shares, dan Buy Back Obligasi 157 - Penyimpangan Internal (Internal Fraud) 157 sd 158 - Permasalah Hukum 158 sd 161 - Benturan Kepentingan 161 - Corporate Social Responsibility (CSR) 162 sd 163 - Self Assessment Pelaksanaan GCG 163 - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 (RUPS Tahunan) 164 Agenda RUPS tahun sebelumnya 164 Keputusan RUPS tahun sebelumnya 165 sd 168 Realisasi Hasil RUPS pada Tahun Buku 2014 168 - Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 169 6. LAPORAN TAHUNAN AUDITED 157 157

I. Umum KRITERIA 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun PENJELASAN Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha; 2. Laba (rugi): a. Distribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 4. Laba (rugi) per saham. Catatan : Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik* 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir * III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi / sukuk / obligasi konversi yang beredar (outstanding); 2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk. 1. Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. 2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan; 2. Analisis tentang prospek usaha;

3. Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi IV. Profil Perusahaan 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website. 2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Catatan : apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan 3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. 4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi. 5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup: 1. Visi perusahaan;

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi 8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (missal : aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) 2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris; dan 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan

5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 9. Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%. 10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 11. Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV). 12. Kronologis pencatatan saham* Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 13. Kronologis pencatatan efek lainnya* Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;

14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal* 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional 16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) 17. Informasi pada Website Perusahaan Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan : apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak / cabang / perwakilan, agar diungkapkan. Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan (jika ada); 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); 5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi. V. Analisa Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;

2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan 4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain; dan 5. Arus kas. Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang. Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan Akuntan 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan : apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan : apabila tidak terdapat realisas investasi barang modal, agar diungkapkan. Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan : apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.

10. Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)* 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan / atau transaksi dengan pihak afiliasi* Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP / MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada). Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan 16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan : apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan : apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 17. Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan : apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku. VI. Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).

2. Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masingmasing Komisaris Independen. 3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3. Pihak yang melakukan assessment. 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi 6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangkapendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat; 2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat.

untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu 8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali; 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali. Catatan : apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. 9. Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 10. Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;

11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh Perusahaan 12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan 13. Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya 14. Uraian mengenai unit audit internal 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan / atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan 7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. Mencakup antara lain: 1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2 Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.

15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. Catatan : apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan 17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern 18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas system manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO internal control framework); dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas system pengendalian intern. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah

19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja 20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan 21. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen 22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan. terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan : dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.

23. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. 24. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan : apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 25. Pengungkapan mengenai whistleblowing system 26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi VII. Informasi Keuangan 1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Catatan : apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.

Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan* 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. 4. Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; 6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). 5. Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya:

8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar asset tetap (untuk model biaya); dan

11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi* 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan : penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Informasi umum yang meliputi faktorfaktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 13. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

01 IKHTISAR PT. BANK KALTENG TAHUN 2016

IKHTISAR KEUANGAN POSISI KEUANGAN (dalam Jutaan Rupiah) KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016 % 1. TOTAL ASSET 3.941.086 3.972.968 4.581.097 4.626.162 5.858.589 26,64 2. DANA PIHAK KETIGA 3.168.931 3.193.472 3.576.043 3.422.549 4.089.942 19,50 - Giro 2.008.702 1.943.299 2.252.465 1.840.490 2.168.725 17,83 - Tabungan 962.343 1.024.502 1.053.667 1.125.124 1.204.442 7,05 - Deposito 197.886 225.671 269.911 456.935 716.774 56,87 3. PENEMPATAN & SURAT BERHARGA 175.000 440.000 733.000 100.000 1.113.000 91,02 4. KREDIT YANG DIBERIKAN 2.277.744 2.473.277 2.854.413 3.639.652 4.074.752 10,68 5. AKTIVA TETAP & INVENTARIS 120.547 132.662 146.543 181.820 217.745 16,50 6. DANA LAINNYA 205.399 104.090 151.544 177.059 101.230 (74,91) 7 PINJAMAN YANG DITERIMA 20.089 20.560 21.654 23.573 25.489 7,52 8. AKTIVA PRODUKTIF 2.548.690 3.123.367 3.674.955 3.904.014 5.413.743 27,89 9. AKTIVA NON PRODUKTIF - - - - - 10. EKUITAS 531.275 614.740 803.679 954.639 1.108.502 13,88 - LABA RUGI (dalam Jutaan Rupiah) KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016 % 1. PENDAPATAN 532.480 496.467 578.801 633.479 702.115 9,45 - Pendapatan Bunga 413.791 465.442 528.904 592.810 660.536 12,08 - Pendapatan Operasional 116.508 27.701 49.170 39.638 40.225 (19,39) - Pendapatan non operasional 2.181 3.324 727 1.031 1.354 41,83 2. BIAYA 371.268 319.855 349.119 373.893 438.568 7,10 - Biaya Bunga Dana 111.802 106.573 117.638 116.837 109.158 (0,68) - Biaya operasional 258.504 212.170 230.277 254.874 328.491 10,68 - Biaya non operasional 962 1.113 1.204 2.183 919 81,29 3. LABA - Laba Operasional 159.993 174.400 230.159 260.737 263.112 13,29 - Laba sebelum pajak 161.212 176.612 229.682 259.585 263.547 13,02 - Pajak penghasilan 41.104 48.251 60.660 66.116 73.302 8,99 - Laba setelah pajak 120.108 128.361 169.022 193.470 190.245 14,46 1

IKHTISAR KEUANGAN PERKEMBANGAN MODAL & SAHAM (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016 % 1. Modal Setor 273.490 323.521 434.863 533.237 656.115 22,62 2. Jumlah Lembar Saham Yang Ditempatkan 50.000 50.000 100.000 100.000 100.000-3. Jumlah Lembar Saham Yang Disetor 27.349 32.352 43.486 53.324 65.612 22,62 RASIO-RASIO KEUANGAN KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016 % 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / CAR 23,75 24,52 29,15 31,19 26,79 2,04 2. Laba sebelum pajak thd Total Asset (ROA) 3,41 3,52 4,09 4,34 4,24 0,25 3. Laba setelah pajak terhadap Modal (ROE) 29,88 25,31 27,59 22,99 20,63 (4,60) 4. Rasio Kredit thd Dana Pihak Ketiga (LDR) 71,88 77,45 79,82 106,34 99,63 26,52 5. NPL (Non Perfoming Loans) Gross 0,84 0,81 0,82 0,47 0,41 (0,35) 6. NPL (Non Perfoming Loans) Nett 0,22 0,23 0,28 0,16 0,09 (0,12) 7. Net Interest Margin (NIM) 7,67 8,23 8,74 8,56 9,41 (0,18) 8. Giro Wajib Minimum (GWM) 28,26 13,86 13,21 13,11 13,26 (0,10) 9. BOPO 69,72 64,43 61,07 59,52 64,06 (1,55) 10 Persentase pelanggaran dan pelampauan BMPK kepada Pihak Terkait dan Pihak Tidak Terkait - - - - - - 11. Posisi Devisa Netto (PDN) - - - - - 12. Rasio Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif 13. Rasio Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 14. Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap Total Aset Produktif 0,75 0,64 0,68 0,47 0,36 (0,21) 0,77 0,67 0,70 0,47 0,39 (0,23) 0,66 0,48 0,56 0,42 0,35 (0,14) 2

GRAFIK KEUANGAN TAHUN 2016 PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 26,64 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 19,50 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 11,95 % 3

GRAFIK KEUANGAN TAHUN 2016 PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 19,76 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 38,67 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 16,12 % 4

GRAFIK LABA RUGI TAHUN 2016 PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 10,83 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 17,30 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 0,91 % 5

GRAFIK LABA RUGI TAHUN 2016 PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 1,53 % PERTUMBUHAN 2015-2016 NAIK 10,87 % PERTUMBUHAN 2015-2016 TURUN 1,67 % 6

IKHTISAR MODAL SETOR (dalam jutaan rupiah) NO PEMEGANG SAHAM 2012 2013 2014 2015 2016 1 Pemerintah Provinsi Kalimantan 111.000 124.000 180.000 205.000 245.010 Tengah 2 Pemerintah Kota Palangka Raya 3.376 4.576 6.076 11.076 16.400 3 Pemerintah Kabupaten Barito Selatan 12.980 15.110 20.688 26.266 31.844 4 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin 13.478 16.152 21.520 26.890 32.260 Timur 5 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin 14.188 19.188 22.688 28.688 34.688 Barat 6 Pemerintah Kabupaten Barito Utara 14.402 16.768 22.014 27.261 32.507 7 Pemerintah Kabupaten Kapuas 10.911 12.327 15.327 18.827 27.096 8 Pemerintah Kabupaten Barito Timur 9.750 11.000 16.600 31.600 39.000 9 Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau 5.400 6.900 9.900 11.900 21.900 10 Pemerintah Kabupaten Katingan 11.250 12.750 16.250 19.750 26.250 11 Pemerintah Kabupaten Murung Raya 10.750 12.750 18.000 23.250 28.500 12 Pemerintah Kabupaten Seruyan 14.630 19.500 22.000 25.500 30.000 13 Pemerintah Kabupaten Gunung Mas 13.250 16.250 20.800 25.350 29.900 14 Pemerintah Kabupaten Lamandau 14.375 16.750 19.500 24.380 29.260 15 Pemerintah Kabupaten Sukamara 13.750 19.500 23.500 27.500 31.500 T O T A L 273.490 323.521 434.863 533.238 656.115 PERKEMBANGAN MODAL SETOR TAHUN 2012 S/D 31 DESEMBER 2016 323.521,00 434.863,00 533.238,00 656.115,00 2013 2014 2015 2016 7

PERISTIWA PENTING TAHUN 2016 8

9

10

11

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN 12

02 LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

LAPORAN DEWAN KOMISARIS Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat. Assalamu alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Puji dan syukur kepadatuhan Yang Maha Esa karena hanya oleh nikmat-nya, Bank Kalteng berhasil melalui tahun 2016 yang penuh rintangan dan tantangan dengan pencapaian kinerja yang relative memuaskan. Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan kami menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan dan penasehatan kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha Bank Kateng selama tahun2016. Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 tumbuh sebesar 6,4%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 tersebut mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 yang sebesar 7,0%. Dalam kondisi ekonomi regional yang demikian, Bank Kalteng pada tahun 2016 mampu mencapai kinerja yang relative lebih baik dibandingkan pencapaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya. PELAKSANAAN PENGAWASAN Pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi yang diakukan oleh Dewan Komisaris dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut : a. Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap Anggota Dewan Komisaris, menunjuk keputusan Dewan Komisaris Nomor: 003/Kep/Dekom/PT.BPKT/VII.2014 tanggal 01 Juli 2014 b. Menunjuk PBI Nomor : 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI Nomor : 8/14PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 serta Surat Edaran BI Nomor : 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, kegiatan pengawasan, pengendalian dan pemberian nasihat dilakukan secara bertahap dan mengikuti prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG) yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian. Demikian juga dalam pengelolaan, pengurusan dan operasional Bank, Direksi pun harus mengikuti prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang sama. 13

c. Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional bank yang berbasis risiko terus dilaksanakan di semua jenjang organisasi masih perlu ditingkatkan di bawah koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi dan pembinaan. Hal ini tercermin dari risalah-risalah Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi. PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA BISNIS TAHUN ANGGARAN 2016 Evaluasi Kinerja Keuangan Penilaian Dewan Komisaris tentang pelaksanaan Rencana Bisnis Bank, berupa penilaian aspek kuantitatif terhadap Realisasi Rencana Bisnis Bank secara lengkap dalam bentuk Table, dapat terlihat dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Pengurus Tahun Buku 2016, secara ringkas dapat disampaikan sebagai berikut : 1) Capital Adequacy Ratio (CAR) akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar 28.87 % dalam realisasinya tercatat sebesar 26,79 %, sehingga terdapat deviasi sebesar 2,06 % di dibawah target. Realiasi tahun 2016 meskipun dibawah target tetapi dinilai masih baik karena berada di atas regulasi yang harus tersedia 8 %. 2) Rasio Likuiditas (Cash Ratio) sampai dengan per 31 Desember 2016 ditarget terealisasi sebesar 17,30 %, dan realiasi per 31 Desember 2015 sebesar 21,17%. Kesediaan Likuiditas dinilai baik karena masih di atas regulasi likuiditas yang ditetapkan harus tersedia 12%. 3) NPL Gross tahun 2016 ditargetkan maksimal sebesar 1,15%, realisasi pada akhir Desember 2016 tercatat sebesasr 0,41%, yang artinya masih dibawah target maksimal sebesar 0,74%, sedangkan realisasi tahun 2015 sebesar 0,47%. Realisasi tahun 2015 dan tahun 2016 dinilai sangat baik karena jauh di bawah regulasi sebesar 5%. Pencapaian ini disebabkan oleh : Penurunan Kredit bermasalah selama tahun 2016 sebesar Rp. 118,8 juta (70.4%) dibandingkan tahun 2015. Pemberian kredit yang cukup besar pada tahun 2016 sehingga posisi 31 Desember 2016 dibandingkan posisi 31 Desember 2015 ada kenaikan sebesar Rp. 435,101 atau meningkat dengan 11,95 %. 4) Return On Asset (ROA) akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar 3.91%, realisasinya sebesar 4.24 % sehingga terdapat deviasi sebesar 0,33% di atas target. Realiasi tahun lalu sebesar 4,34% dan Regulasi memberikan pedoman minimum 1,2%. 5) Return On Equity (ROE) akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar 16.44%, realisasi tercatat sebesar 20.63% sehingga terdapat deviasi sebesar 4.19 % di atas target. Capaian ini di bawah realisasi tahun lalu sebesar 29,99%. Pencapaian ini masih dinilai cukup baik karena di atas regulasi memberikan pedoman 5% 12%. 6). Net Interest Margin (NIM) akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar 9.57 % realisasi tercatat sebesar 9.41 % sehingga terdapat deviasi - 0,16% di bawah target, namun diatas realisasi tahun lalu sebesar 8.56%, sementara Regulasi memberikan pedoman NIM sebesar 5,5%. 14

7) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) akhir Desember 2016 ditargetkan maksimum 66.01% realisasi tercatat 62.97% sehingga terdapat deviasi sebesar 3,04% dibawah target maksimum. Realisasi tahun lalu 59,52%. Regulasi memberikan pedoman maksimum BOPO sebesar 90%. 8) LFR akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar 91.67 % realisasinya tercatat sebesar 99.63%, sehingga terdapat deviasi sebesar 7,96 % di atas target dan tidak melampaui ketentuan yang berlaku untuk batas LFR atas sebesar 70-100%. sedangkan realisasi akhir tahun 2015 sebesar 106.34%. 9) Total aset akhir Desember 2016 ditargetkan sebesar Rp. 6,277,472 juta realisasinya tercatat sebesar Rp. 5,858,589 juta, realisasi di bawah target sebesar Rp. 418,883 juta. Realisasi akhir tahun 2015 sebesar Rp. 4,626,162 juta. Dibanding tahun 2015 untuk tahun 2016 ada kenaikan Total Asset sebesar Rp. 1,232,427 juta. 10). Target Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2016 sebesar Rp 4,539,233 juta sedangkan realisasi sebesar Rp. 4,089,942 juta, yang artinya masih di bawah target sebesar Rp. 449,291 juta (9.89 %). Sedangkan realisasi tahun 2015 sebesar Rp. 3.422,549 juta, sehingga DPK tahun 2016 ada kenaikan dibanding tahun 2015 sebesar Rp. 667,393 juta. 11) Kredit yang diberikan sampai dengan akhir Desember tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp. 4,161,330 juta, sedangkan realisasinya tercatat sebesar Rp. 4,074,752 juta, berarti di bawah target sebesar Rp. 86,578 juta atau 2,08 %, sedangkan realisasi tahun 2015 sebesar Rp. 3,639,651 juta. Dengan demikian ada kenaikan sebesar Rp. 435,101 juta atau 11,95%. 12) Laba / Rugi setelah audit Tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp. 182,822 juta, realisasi tercatat sebesar Rp. 190.245, berarti capaian di atas target sebesar Rp. 7,423 juta atau 4,06 %. Capaian ini tidak bisa dibandingkan dengan capaian tahun 2015, karena ada perubahan dalam akuntansi laba bersih. Penilaian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Bank 1) Aspek Penghimpunan Dana Direksi telah berupaya untuk meningkatkan penghimpunan dana, khususnya Tabungan melalui promosi undian berhadiah mobil, pelayanan mobil kas keliling dan lain-lain, walaupun hasilnya masih belum optimal. Hal ini perlu menjadi perhatian Direksi untuk pencapaian target RBBU tahun 2017. Adanya himbauan dari bapak Gubernur Kalimantan Tengah agar perusahaan di bidang Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan yang beroperasi di Kalimantan Tengah untuk menyimpan uang di Bank Kalteng, agar dimanfaatkan secara tepat oleh Direksi. 2) Aspek Perkreditan Direksi telah memberdayakan pegawai yang baru diterima / diangkat sebagai analis kredit untuk ditempatkan di semua Kantor Cabang / Kantor Cabang Pembantu yang masih kekurangan tenaga analis kredit, walaupun hasilnya masih belum optimal. Hal ini perlu menjadi perhatian Direksi untuk pencapaian Target RBBU tahun 2017. Pemberian kredit kepada UMKM dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat perlu menjadi perhatian dan prioritas. 15

3) Aspek Likuiditas Direksi telah berupaya untuk mengantisipasi kekuranga likuiditas dengan melakukan perhitungan antara Perolehan dana dan penggunaan dana, namun hasilnya masih belum optimal. Hal ini perlu menjadi perhatian Direksi untuk pencapaian target RBBU tahun 2017. 4) Aspek Rentabilitas Direksi telah berupaya melakukan efisiensi antara lain, Rasio BOPO yang lebih rendah dari target yang ditetapkan. Hal ini kiranya dapat dipertahankan Direksi, bahkan ditingkatkan tentunya dengan tidak mengorbankan / mengurangi jumlah dan kualitas kegiatan, terutama untuk pengadaan barang dan jasa dalam rangka pencapaian Target RBBU tahun 2016. 5) Aspek Permodalan Direksi telah berupaya untuk mempertahankan CAR sesuai target yang telah ditetapkan dan mengingatkan masing-masing Pemegang Saham untuk kewajiban setoran modal. Sesuai dengan RPJMD Kalteng 2016-2021, Pemerintah Provinsi sudah menganggarkan penyetoran modalnya akan lunas pada tahun 2017 ini. Hal ini perlu menjadi perhatian Direksi untuk merencanakan Target RBBU tahun 2017. Memperhatikan kemungkinan untuk masuk dalam BUKU 2 di tahun 2017, maka diperlukan upaya persiapan dalam meningkatkan modal Bank Kalteng melalui beberapa scenario, misalnya melalui kerjasama dengan mitra strategis, peningkatan modal saham pemilik saham lama serta peluang untuk masuk dalam pasar modal. 6) Aspek Perusahaan a. Manajemen Direksi telah memperhitungkan agar kegiatan pendidikan dan pelatihan tidak mengganggu program kerja strategis lainnya. Selain itu agar menjadi perhatian Direksi, dalam anggaran Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 yang telah disusun berdasarkan rencana keperluan pegawai / Direksi, dalam pelaksanaannya tidak melampaui plafon anggaran yang telah disediakan. b. Pindah alamat dan penambahan UPK, Pembukaan Cabang Pembantu serta penambahan unit ATM. Direksi telah berupaya untuk menyelesaikan rencana pindah alamat dan penambahan UPK dan Cabang Pembantu serta penambahan unit ATM. Hal ini perlu dilanjutkan untuk tahun 2017. 7) Aspek Profil Risiko Direksi telah berupaya untuk mencapai Target Profil Risiko, namun hasilnya masih belum optimal, sehingga target tidak tercapai. Hal ini perlu menjadi perhatian Direksi agar target tahun 2017 dapat tercapai. 16

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Berdasarkan hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah oleh Bank Indonesia untuk triwulan IV, pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan akan berada pada rentang 8,6% (ctc). Tingginya pertumbuhan ekspor di tahun sebelumnya akan memberikan factor base effect terhadap pertumbuhan sisi ekspor Kalimantan Tengah, dimana sektor Pertambangan diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017. Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan I 2017 diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5-8,2 % (yoy). Realisasi serapan anggaran oleh Pemerintah Daerah diperkirakan akan melambat pada awal tahun 2017 seiring pola siklikalitasnya. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh PT. Bank Kalteng untuk melakukan pembiayaan jangka pendek khususnya untuk sektor produktif dan optimalisasi pemanfaatan dana untuk mengatur likuiditas perusahaan. PT. Bank Kalteng akan terus berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan dengan belajar dari pengalaman pada tahun sebelumya. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sistem Tekhnologi Informasi (TI) tetap menjadi prioritas utama pada tahun 2017, sehingga PT. Bank Kalteng dapat terus maju, tumbuh dan berkembang serta mampu menghadapi tantangan,kuat bersaing,dan semaksimal mungkin memanfaatkan peluang serta potensi yang ada. TINGKAT KOMPOSIT / KESEHATAN DAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peringkat Risiko B ank Umum Konvensional dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to high) dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory). Manajemen PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 telah berkomitmen untuk berupaya meningkatkan Tingkat Kesehatan dari Peringkat 3 (moderate) mejadi Peringkat 2 (Low To Moderate) dengan berbagai upaya antara lain dengan memaksimalkan Fungsi Pengawasan dan Fungsi kepatuhan. Namun, dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2016, risiko inheren PT. Bank Kalteng berpredikat Moderate dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Fair, sehingga risiko komposit masih berada pada posisi Moderate, sebagaimana Hasil Laporan Profil Risiko PT. Bank Kalteng bulan laporan Desember 2016. Sehingga Dewan Komisaris selalu berupaya untuk memberikan dorongan dan dukungan guna memenuhi ketentuan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik, Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko agar PT. Bank Kalteng dapat berkembang dengan dalam kondisi yang baik dan sehat. 17

PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris wajib membentuk komite yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Komite Nominasi. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris menilai bahwa Komite-Komite telah melaksanakan pekerjaan secara maksimal sebagai penunjang pelaksanaan tugas oleh Dewan Komisaris. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kehadiran oleh masing-masing komite dalam rapat rutin antara Dewan Komisaris dan Komite-Komite yang mencapai 100%. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Selama tahun 2016, tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan terhadap lingkungannya sudah cukup baik, hal ini terlihat dari Anggaran CSR Tahun 2016 Rp. 4,800 juta direalisasikan sebanyak Rp. 2,510 Juta atau 53%. Dewan Komisaris mengharapkan kepada jajaran Direksi agar dapat secara maksimal merealiasikan Anggaran CSR namun dengan tetap memperhatikan efektifitas dan ketepatan dari program-program yang akan dibiayai. KESIMPULAN DEWAN KOMISARIS Berdasarkan hal pengawasan, pemantauan, pengendalian dan supervisi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris secara terus menerus pada tahun 2016 dan didukung dengan hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka hasil pengawasan Dewan Komisaris terhadap PT. Bank Kalteng dapati disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara umum kinerja PT. Bank Kalteng, dalam hal ini Direksi dan jajarannya dilihat dari aspek : Sumber Daya Manusia (SDM), Pemasaran, Operasional, Pelayanan, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit, Penempatan Investasi, dan keterlibatan Bank dalam Kegiatan Sosial Kemasyarakatan dan Peduli Lingkungan, dinilai oleh Dewan Komisaris cukup baik, cukup efisien, dan cukup efektif sehingga mampu memberikan kinerja yang memadai. 2. Namun demikian, dalam rangka menghadapi ketatnya persaingan dalam industri Perbankan, pada setiap aspek tersebut masih terdapat berbagai elemen yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan antara lain : a. Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan keberadaan bank belum bersifat total dan menyeluruh, karena masih ada Pemerintah Daerah yang belum berhasil dirangkul oleh Dewan Direksi dalam pengelolaan anggaran daerahnya sehingga PT. Bank Kalteng belum menjadi andalan bagi Pemerintah Daerah yang bersangkutan; b. Keterlibatan dan peran perusahaan besar atau korporasi yang ada di Kalimantan Tengah dalam memanfaatkan PT. Bank Kalteng relatif masih renda dan memerlukan upaya atau pendekatan khusus di satu pihak dan perlunya membenahi sistem, produk dan pelayanan Bank di lain pihak; 18

c. Kontribusi Bank sebagai agen of Development yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah masih harus dipacu dengan memperbesar proporsi kredit produktif dengan tetap memberikan prioritas yang tetap tinggi kepada Usaha Kecil Menengah / Mikro (UMKM) dalam struktur perkreditan PT. Bank Kalteng dengan tingkat suku bunga yang kompetitif; d. Struktur atau Organisasi Bank sudah menuntut penyesuaian degan perkembangan dan tuntutan usaha dan keadaan persaingan; e. Management berbasis kinerja (Sistem Manajemen Kinerja) sudah saatnya diimplementasikan, sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh dan sekaligus mencegah terjadinya inefisiensi dan pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. f. Pelayanan prima dan pengembangan atau inovasi produk dan fitur layanan baru perlu dilakukan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dalam industri perbankan; g. Pelayanan dan sistem operasional Bank yang berbasis elektronik Banking tidak dapat dihindari lagi dan karena itu investasi di bidang teknologi informasi harus dan segera dilakukan; h. Kerjasama, soliditas dan koordinasi antara Direksi dan Satuan Kerja baik secara horizontal dan vertikal hendaknya terus diperkuat sehingga tercipta sinergitas dalam mencapai Visi, Misi dan Goals yang telah ditetapkan berama. Demikian kami sampaikan Laporan Pengawasan oleh Dewan Komisaris dan tidak lupa kepada semua pihak, khususnya kepada para Pemegang Saham, Nasabah, Relasi, Mitra Usaha dan Masyarakat Kalimantan Tengah yang telah memberikan kepercayaan, dukungan dan kerjasamanya kepada PT. Bank Kalteng diucapkan banyak terima kasih dengan harapan agar dimasa-masa mendatang kerjasama tersebut dapat terus ditingkatkan lagi. Wassalamu alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh Salam Sejahtera Palangka Raya, 10 April 2017 Atas nama Dewan Komisaris AHIM S. RUSAN Komisaris Utama 19

LAPORAN DIREKSI Assalamu alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Pemegang Saham Yang Terhormat, Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rakhmat-nya, sehingga PT. Bank Kalteng dapat melewati tahun 2016 dengan baik dan selamat. Selanjutnya, atas nama Direksi PT. Bank Kalteng kami menyampaikan laporan pengelolaan PT. Bank Kalteng selama Tahun Buku 2016 berserta pencapaian kinerja utamanya kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Kondisi Makro Ekonomi dan Perbankan Kalteng Tahun 206 Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang membaik ditopang oleh permintaan domestic yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan mencapai 5,0% (yoy), meningkat dari 4,8% pada tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi yang membaik tersebut didukung oleh konsumsi dan investasi, khususnya bangunan, yang tercatat cukup kuat. Sementara itu, ekspor masih mengalami kontraksi meskipun mulai membaik pada triwulan IV 2016. Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III 2016 tumbuh meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan tengah triwulan III 2016 tumbuh sebesar 6,0% (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan II 2016 hanya tumbuh sebesar 5,7% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah juga tercata lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan Nasional yang hanya tumbuh 5,01% (yoy). Pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan penurunan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) menjadi faktor penyebab turunnya realisasi pendapatan daerah triwulan II 2016. Penurunan anggaran dan kendala pengadaan proyek menahan pertumbuhan belanja daerah pada triwulan laporan. Inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan III 2016 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi Kalimantan Tengah tercatat 3,18% (yoy) lebih rendah dari inflasi Kalimantan sebesar 3,98% (yoy), namun lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,07% (yoy), sedangkan kredit pada triwulan III 2016 mengalami penurunan menjadi -3,61% (yoy) dari sebelumnya -0,61% (yoy) pada triwulan II 2016. (sumber : Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah) Kebijakan dan Langkah Strategis Tahun 2016 Sebagai upaya untuk mewujudkan misi PT. Bank Kalteng dalam membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat, pada tahun 2016 PT. Bank Kalteng membuat 11 (sebelas) Kebijakan dan Langkah Strategis sebagai berikut : 20

1. Meningkatkan Kuantitas, kualitas serta Kompetensi SDM; 2. Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal dan peningkatan Jaringan Kantor, ATM dan Mobil Kas Keliling; 3. Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat dan mampu beroperasi secara efisien; 4. Melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi yang dapat mendukung pengembangan produk, layanan, informasi keuangan dan laporan yang berorientasi pada Operasional Excellence, Business solutions Excellence dan Information Excellence; 5. Meningkatkan pelayanan unggul dan penguatan Struktur Dana Pihak Ketiga; 6. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sehingga memperkuat peran sebagai Agen Pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah dengan meningkatkan share Kredit Produktif dan UMKM, prioritas pemberian kredit UMKM, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan standby loan sektor usaha konstruksi; 7. Memperkuat Manajemen Risiko dan, GCG (Good Corporate Governance); 8. Memperkuat Fungsi Kepatuhan; dan 9. Memperkuat pelaksanaan Fungsi Satuan Pengawasan Intern. Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan kinerja PT. Bank Kalteng khususnya di sektor penghimpunan dan penyaluran dana yang berkualitas. Kinerja PT. Bank Kalteng Tahun 2015 Pada Tahun Buku 2016, Kinerja PT. Bank Kalteng mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini tercermin dari Neraca Bank per 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Jakarta, sebagai berikut : Total Asset di tahun 2016 meningkat menjadi Rp5.858.589 juta, naik 26,64% atau Rp.1.232.426 juta dibanding tahun 2015 sebesar Rp4.626.162 juta; Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2016 sebesar Rp4.089.942 juta, naik 19,50% atau Rp.667.393 juta dibanding tahun 2015 sebesar Rp3.422.549 juta; Kredit Yang Diberikan di tahun 2016 sebesar Rp.4.074.752 juta, meningkat 11,95% atau Rp.435.100 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp3.639.652 juta; Laba Sebelum Pajak di tahun 2016 sebesar Rp263.547 juta, naik 1,72% atau Rp33.865 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp229.682 juta; Laba Setelah Pajak Setelah Pajak tahun 2016 sebesar Rp190.245 juta, atau turun 1,91% dari tahun 2015 sebesar Rp193.470 juta, laba yang diperoleh tahun 2016 telah mempergunakan penerapan perhitungan dengan PSAK 24 Revisi 2013 sehingga wajib dilakukan pencadangan untuk Tantiem Pengurus sehingga langsung menambah beban operasional; Total Ekuitas tahun 2015 meningkat menjadi sebesar Rp.1.108.502 juta, naik 16.12% atau Rp. 150.960 dari tahun 2014 sebesar Rp954.639 juta; Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2016 tercatat 64,06%, naik sebesar 7,63% dibanding tahun 2015 yang tercatat 59,52%; Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2016 tercatat 4,24%, turun 2,30% dibanding tahun 2015 yang tercatat 4,34%; 21

Rasio Return On Equity (ROE) tahun 2016 tercatat 20,63%, turun 10,27% dibanding tahun 2015 yang tercatat 22,99%; Loan to Fund Ratio (LFR) tahun 2016 tercatat 99,63%, turun 6,31% dibanding tahun 2015 yang tercatat 106,34%; Rasio Non Perfoming Loan (NPL) gross tahun 2016 tercatat 0,41%, mengalami perbaikan 12,77% dibanding tahun 2015 yang tercatat 0,47%; Rasio Non Perfoming Loan (NPL) nett tahun 2016 tercatat 0,09%, mengalami perbaikan 43,75% dibanding tahun 2015 yang tercatat 0,16%; Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2016 tercatat 9,41%, naik 9,93% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat 8,56%. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2016 tercatat 26,79%, turun 14,11% dibanding tahun 2015 yang tercatat 31,19%. Berdasarkan hasil Audit Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 dengan opini Wajar Dalam semua Hal Yang Material atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, pada tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah melaksanakan perluasan jaringan Kantor dan penambahan ATM serta Mobil Kas Keliling sebagai berikut : a. Penambahan Kantor 1) Kantor Capem Kandui; 2) Kantor Capem Samuda; 3) Kantor Capem Tumbang Talaken; 4) Kantor Capem Timpah; 5) Kantor Capem Rantau Pulut; 6) Kantor Capem Tumbang Miri; dan 7) Kantor Capem Bukit Raya. b. Peningkatan Status Kantor Kas Tewah menjadi Kantor Capem Tewah; c. Penambahan 51 (lima puluh satu) unit ATM yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah; d. Penambahan 6 (enam) unit Mobil Kas Keliling dengan Fasilitas ATM pada Cabang Utama Palangka Raya, Cabang Pangkalan Bun, Cabang Sampit, Cabang Kuala Kapuas, Cabang Buntok, dan Cabang Tamiang Layang. Perluasan jaringan kantor sebagaimana diatas, telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku. Kendala yang dihadapi tahun 2016 Kondisi pertumbuhan perekonomian nasional yang cenderung melambat khususnya di Kalimantan Tengah dan berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara langsung mempengaruhi kinerja PT. Bank Kalteng, mengharuskan dilakukannya berbagai upaya dan langkah strategis untuk mengatisipasi hal tersebut. 22

Untuk menjaga kecukupan likuiditas, PT. Bank Kalteng senantiasa berupaya memelihara likuiditas dalam jumlah yang mencukupi untuk kewajiban jangka pendeknya serta melakukan control Giro Wajib Minimum (GWM) Primer,Sekunder dan GWM LDR secara berkala untuk mengantisipasi adanya penarikan dana yang cukup besar, Bank menempatkan dananya pada bank lain dalam bentuk giro dan penempatan pada bank Indonesia dan Bank lain. Tantangan di Tahun 2017 Berbagai kebijakan-kebijakan perekonomian yang dibuat oleh Pemerintah sebagaimana terjadi pada tahun sebelumnya yang berpengaruh pada kinerja PT. Bank Kalteng, menjadi pembelajaran bagi PT. Bank Kalteng dalam menyusun perencanaan khususnya terkait penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) untuk memenuhi kecukupan likuiditas. Penghimpunan dana pihak ketiga pada tahun 2017 akan masih menjadi salah satu prioritas utama, Walaupun pada tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah berhasil meningkatkan penghimpunan DPK secara cukup signifikan sebesar 33,92%, namun Pengurus merasa belum cukup berpuas diri karena masih banyak peluang yang bisa diraih sehingga diharapkan dengan penghimpunan DPK yang lebih maksimal dapat mengimbangi pertumbuhan kredit yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyaluran kredit untuk meningkatkan share kredit produktif setiap tahunnya mengharuskan PT. Bank Kalteng memanfaatkan secara maksimal potensi dan kesempatan yang ada di tengah tingkat persaingan perbankan yang semakin ketat, namun dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Arah Kebijakan dan Prospek Usaha Tahun 2017 Untuk mewujudkan Visi dan Misi PT. Bank Kalteng, pada tahun 2017 ditetapkan 9 (sembilan) arah kebijakan, sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kuantitas, Kualitas, serta Kompetensi SDM; 2. Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal dan peningkatan Jaringan Kantor, ATM dan Mobil Kas Keliling; 3. Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat dan mampu beroperasi secara efisien; 4. Melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi yang dapat mendukung pengembangan produk, layanan, informasi keuangan dan laporan yang berorientasi pada Operasional Excellence, Business solutions Excellence dan Information Excellence; 5. Meningkatkan pelayanan unggul dan penguatan Struktur Dana Pihak Ketiga; 6. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sehingga memperkuat peran sebagai Agen Pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah dengan meningkatkan share Kredit Produktif dan UMKM, prioritas pemberian kredit UMKM, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan standby loan sektor usaha konstruksi; 7. Memperkuat Manajemen Risiko dan, GCG (Good Corporate Governance); 8. Memperkuat Fungsi Kepatuhan; dan 9. Memperkuat pelaksanaan Fungsi Satuan Pengawasan Intern PT. Bank Kalteng berharap dengan arah kebijakan tersebut, dapat secara maksimal memanfaatkan kesempatan dan potensi yang dimiliki pada tahun 2016, sehingga dapat meningkatkan pencapaian kinerja. 23

Penerapan Budaya Kerja PT. Bank Kalteng senantiasa berupaya meningkatkan penerapan Budaya Kerja ke setiap lini kerja dengan berbagai upaya antara lain melalui : 1. Pelaksanaan sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan mengenai Budaya Kerja antara lain kualitas standar layanan sehingga diharapkan dapat membuat keseragaman di setiap kantor cabang; 2. Membuat kajian dengan melalui survey layanan yang dilakukan oleh tenaga-tenaga frontliner dengan memberikan apresiasi kepada tenaga frontliner terbaik, yang diharapkan dapat memacu semangat sekaligus kontrol terhadap pelaksanaan kualitas standar layanan di setiap kantor cabang; 3. Mewajibkan setiap karyawan/karyawati untuk mengetahui dan memahami budaya kerja yang ada dengan memajang setiap point budaya kerja di ruang kerja pada Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, hingga Unit Pelayanan Kas. Menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar serta rencana Pemberlakuan Organisasi Baru PT. Bank Kalteng, maka sejak Oktober 2016 Visi dan misi Bank Kalteng mengalami Perubahan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor : DPP.03/SK-0225/X-2016 tanggal 19 Oktober 2016 tentang Visi, Misi, Motto, dan Core Values PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, sebagai berikut : Visi : Menjadi Bank Pilihan Utama, Kuat, Terpercaya, Unggul Bersaing, Kontributif dan Kebanggaan Kalimantan Tengah Misi : M E D I A, dijabarkan menjadi Melayani Nasabah, Pemda dan -Empati terhadap harapan Nasabah, Dampak dan kontribusi nyata bagi pembangunan perekono Layanan dan Produk yang Inovatif, Kompetitif bagi Pemda dan Aktif dalam pembangunan daerah dan pertumbuhan kesejahteraan Masyarakat Motto Core Values : KREATIF : Mitra Terpercaya Meraih Sukses Kebersamaan Togetherness; Rendah Hati Proactive dan Sincerity ; Energi Positif Proactive; Akuntabel Result Driven; Tulus Sincerity; Inovatif Inspiring ; dan Fokus thd Sesama Togetherness dan Inspiring 24

Pelaksanaan Pengendalian Internal PT. Bank Kalteng selalu berusaha meningkatkan Pengendalian Internal dengan menempuh berbagai upaya antara lain sebagai berikut : 1. Memperkuat fondasi audit internal sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal dengan sistim ketuk tular yaitu memanfaatkan knowlege sharing para pegawai DPI yang sudah mendapatkan sertifikasi auditor internal dan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperbaharui Standar praktik dan implementasi audit sesuai dan menurut Standar Profesi Audit Internal (SPAI 2. Memastikan kecukupan jumlah tenaga / pegawai untuk tenaga Auditor dengan standar kualifikasi yang telah ditentukan; Sumber Daya Manusia (SDM) Bahwa di era modern Karyawan/karyawati dipandang tidak hanya sebatas Sumber Daya Manusia (SDM) akan tetapi merupakan salah satu aset/modal utama bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan, sehingga harus dijaga dan selalu ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pemenuhan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Bank Kalteng dilakukan secara profesional dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga diharapkan dapat diperoleh SDM yang handal dan berkualitas dan dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Pendidikan / pelatihan merupakan hal wajib yang harus dipenuhi setiap tahun untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diharapkan dapat bersaing dan memberikan efek yang baik untuk kinerja perusahaan. Adapun selama tahun 2016, PT. Bank Kalteng telah melakukan investasi untuk peningkatan kualitas SDM dengan nilai nominal mencapai Rp. 13.560 Juta. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. PT. Bank Kalteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Kalimantan Tengah menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi perusahaan, PT. Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh praktik-praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal 9 ayat (1) PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006). Komitmen yang tinggi dari Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan PT. Bank Kalteng merupakan modal utama PT. Bank Kalteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan (transparancy), akuntabel (accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen (independency) dan wajar (fairness). 25

Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya PT. Bank Kalteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang dengan berbagai aturan seperti penerapan kualitas manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance), mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Bank yang merupakan milik pemerintah daerah, PT. Bank Kalteng sangat menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh selama ini tidak lepas dari peran serta dan kontribusi dari Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kalimantan Tengah. Dan oleh karena itu PT. Bank Kalteng berkomitmen dan mendukung setiap program pembangunan yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah, sehingga setiap pelaksanaan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) diselaraskan dengan program pembangunan tersebut. Pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT. Bank Kalteng meliputi Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Kebudayaan, & Sosial Lingkungan, yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dari segi jumlah dan untuk Tahun 2016 jumlah dana CSR yang direalisasikan adalah sebesar Rp. 2.510 Juta. Penutup Akhirnya atas nama Direksi PT. Bank Kalteng, kami memberikan apresiasi kepada seluruh Karyawan/Karyawati atas kinerja, dedikasi, dan loyalitas yang secara maksimal. Dan kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, dan Pemangku Kepentingan lainnya secara khusus disampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas segala dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Tidak lupa kepada seluruh mitra bisnis, nasabah dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, kami atas nama seluruh karyawan/karyawati PT. Bank Kalteng menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas dukungan dan kepercayaannya selama ini sehingga menjadikan PT. Bank Kalteng sebagai Mitra Terpercaya Meraih Sukses. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha kita bersama, dalam upaya membangun Kalimantan Tengah yang kita cintai bersama, sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh Salam Sejahtera Palangka Raya, 10 April 2017 Atas nama Direksi YOSAPATASI Direktur Utama 26

03 PROFIL PERUSAHAAN

Identitas Perusahaan Nama Nama Panggilan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah PT. Bank Kalteng Kode Bank 125 Bidang Usaha Perbankan Status Perusahaan Kepemilikan Saham Dasar Hukum Tanggal Pendirian 28 Oktober 1961 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 1. Pemerinah Provinsi Kalimantan Tengah 2. Pemerintah Kota/Kabupaten se-kalimantan Tengah 1. Akta Notaris 2. Surat Keputusan Menteri Kehakiman 3. Berita Negara Republik Indonesia Modal Dasar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) Modal Disetor Rp. 533.237.416.830,- (lima ratus tiga puluh tiga milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh rupiah) Jumlah Karyawan 779 Orang N P W P 01.124.169.2.711-000 1) Dana Pihak Ketiga Produk 2) Pembiayaan / Kredit 3) Layanan Jasa Jaringan Kantor Kantor Pusat : 1 Kantor Cabang Utama : 1 Kantor Cabang : 13 Kantor Cabang Pembantu : 24 Kantor Kas : 6 Unit Pelayanan Kas : 12 Mobil Kas Keliling : 7 ATM : 102 Kantor Pusat Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya Telepon (0536) 3225602, 3226812, 3226815, 3226891 Faximile (0536) 3224066, 3223052, 3226893, 3226237 Alamat Kontak Divisi Perencanaan & Pengembangan, Lantai 3 Jl. RTA Milono No. 12 Palangka Raya Email bpk@bp-kalteng.com bank.kalteng.@bankkalteng.co.id Website www.bankkalteng.co.id 27

Sejarah Singkat Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk Perseroan Terbatas (PT), didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24 dengan nama PT. BPD Kalimantan Tengah. Dalam akta pendirian tersebut PT BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha bank di Provinsi Kalimantan Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-3/II tanggal 22 Januari 1962 dengan modal dasar ditetapkan Rp 10 juta, jumlah modal setor sebesar Rp 2.660 ribu terdiri dari Rp 2.500 ribu saham Pemda Tingkat I Kalimantan Tengah dan Rp 160 ribu saham swasta. Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah yang menetapkan antara lain bahwa Bank Pembangunan Daerah harus didirikan dengan Peraturan Daerah (Perda), maka Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2/DPRD-GR/64, kemudian Peraturan Daerah Nomor 5/DPRD-GR/64 tanggal 3 September 1964 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor Des 9/4/9-18 tanggal 2 Maret 1965 menjadi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang sebagian sahamnya dimiliki swasta. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu disesuaikan kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1976 jo Nomor 19 tahun 1978 jo Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 973.97-42- 1277 tanggal 30 September 1982. Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah sehingga Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah. Sesuai perkembangannya berdasarkan Perda Nomor 8 tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor 584-42-420 tanggal 23 Maret 1993, menetapkan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sebagai Bank Umum dengan modal dasar Rp 15 miliar. 28

Perda tersebut diubah dengan Perda Nomor 1 tahun 1997 yang disahkan Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor 584.42-1240 tanggal 21 November 1997 menetapkan bahwa modal dasar Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah ditingkatkan menjadi Rp 50 miliar. Selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum Bank dari Perusahaan Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank Pembangunan Kalteng dengan modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 60 miliar yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, yakni dimiliki oleh Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten se Kalimantan Tengah. Tindak lanjut dari perubahan bentuk Badan Hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tersebut telah dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor 110 tanggal 22 Mei 2000 tentang Pendirian PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI Nomor: C-17902 HT.01.01-TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 11/2001 tanggal 6 Februari 2001 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 846/2001. Sedangkan pengalihan izin usaha dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) ditetapkan dengan SK Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor: 2/30/KEP.DSG/2000 tanggal 22 Nopember 2000. Perubahan bentuk badan hukum ini telah diumumkan pada tanggal 30 Nopember 2000 dan diberitakan di media massa tanggal 01 Desember 2000. Dalam rangka mengantisipasi Program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diberlakukan bagi seluruh Perbankan Indonesia, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 60 milyar menjadi Rp 150 milyar. Perubahan modal dasar ini telah disetujui oleh para Pemegang Saham pada RUPS Luar Biasa tanggal 14 Juni 2004 yang dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 4 tanggal 14 Juni 2004 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor : C-03581.HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Februari 2005 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Kalteng. Sesuai UU No : 40 Tahun 2007 yang mencabut UU No 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah disingkat PT. Bank Kalteng atau disebut Bank Kalteng telah menyesuaikan Anggaran Dasar (AD) dengan UU PT yang baru ini sekaligus melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 150 milyar menjadi Rp 500 milyar, sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 30 tanggal 27 April 2010 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-29875.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 11 Juni 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. 29

Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal 17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH. MH., Notaris Palangka Raya telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp. 500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah) menjadi Rp. 1.000.000.000.000,- (Satu triliun rupiah) dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-35100.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013. 30

Logo Perusahaan Warna Merah Warna Merah (Neon Red) mencerminkan keceriaan, semangat sportivitas dan pandangan modern. Warna Hijau Warna hijau memiliki arti : hidup dan kemakmuran dan harapan masa depan Warna Kuning Warna kuning keemasan mempunyai arti : sukses dan kejayaan. baik. Logo Bank Kalteng ditetapkan dengan SK Direksi Bank Kalteng Nomor : II.12/SK-0012/PEB-2001 tanggal 07 Pebruari 2001 dan tetap bertahan sampai sekarang. Deskripsi Logo Bank Kalteng Citra budaya Kalimantan Tengah disampaikan melalui citra simbolik Perahu. Perahu merupakan alat transportasi sungai yang dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai. Elemen-elemen budaya ini ditampilkan sebagai identitas Bank Kalteng yaitu lembaga perbankan yang bersifat bisnis serta memiliki inisial kedaerahan. Lingkaran Menggambarkan Bank Kalteng sebagai Bank Sentral di Kalimantan Tengah yang memiliki peran dominan dalam pembangunan perekonomian. Bentuk lingkaran atau bulat mencerminkan sifat usaha perbankan yang dinamis dan global. Perahu Di antara elemen-elemen warna merah, hijau dan kuning terdapat garis putih berbentuk kepala perahu. Perahu menggambarkan gerak usaha yang dinamis dan sebagai gambaran citra visual daerah Kalimantan Tengah. 31

Kegiatan Usaha a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Giro, Tabungan, Deposito berjangka, Sertifikat Deposito dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan hutang; d. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : 1. Surat-surat wesel termasuk yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; 2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang mana berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; 3. Kertas pembendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Retail Indonesia (ORI); 4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Fasilitas Bank Indonesia (FASBI); 5. Obligasi; 6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; 7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun; e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan Pemerintah dan nasabah; f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik berupa surat, cek atau surat berharga lainnya dan/atau dengan menggunakan sarana Teknologi Sistem Informasi (TSI); g. Menerima pembayaran dan tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang-barang dan surat berharga; i. Melakukan kegiatan jasa penitipan (Kustodian) barang dan/atau surat-surat berharga untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu perjanjian/kontrak; j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, kartu debet dan wali amanal; l. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan/atau sebagai Bank Devisa dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; m. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank atau perusahaan lain dalam bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; n. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; o. Bertindak sebagai pendiri Dana Pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan Dana Pensiun yang berlaku; p. Membantu Pemerintah Daerah dan/atau pihak lainnya dalam membina Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan atau lembaga sejenisnya di Provinsi Kalimantan Tengah; q. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank termasuk melakukan kegiatan Unit Usaha Syari ah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan per Undang- Undangan yang berlaku. 32

Produk Layanan Perbankan Giro Rupiah Deposito Rupiah Tabungan Simpeda Tabungan Taheta TabunganKu Produk Simpanan Kredit Multiguna Produktif Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Kredit Usaha Konstruksi Kredit Usaha Komersial Non Kosntruksi Kredit Program SUP-005 Kredit Usaha Rakyat (KUR) Produk Pinjaman Referensi Bank Kliring Nasional Real Time Gross Settlement (RTGS) Inkaso Rupiah BPD Net Online Jasa Bisnis Jasa Kelembagaan Layanan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bea Perolah Ha katas Tanah dan Bangungan (BPHTB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan (PPh) Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Gaji Kolektif 33

Struktur Organisasi 34

Visi Perusahaan Misi Perusahaan M E D I A, dijabarkan menjadi: Melayani Nasabah, Pemda dan Masyarakat dengan tulus. Ber-Empati terhadap harapan Nasabah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Memberikan Dampak dan kontribusi nyata bagi pembangunan perekonomian daerah Memberikan Layanan dan Produk yang Inovatif, Kompetitif bagi Pemda dan Masyarakat Berpartisipasi Aktif dalam pembangunan daerah dan pertumbuhan kesejahteraan Masyarakat Visi dan Misi Bank Kalteng telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris dengan Surat Keputusan Direksi Nomor : DPP.03/SK-0225/X-2016 tanggal 19 Oktober 2016 tentang Visi, Misi, Motto, dan Core Values PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. 35

Motto Perusahaan Mitra Terpercaya Meraih Sukses Core Values Nilai-nilai Inti Bank Kalteng KREATIF Kebersamaan Togetherness Rendah Hati Proactive dan Sincerity Energi Positif Proactive Akuntabel Result Driven Tulus - Sincerity Inovatif Inspiring Fokus thd Sesama Togetherness dan Inspiring 36

Budaya Perusahaan 1. Kepuasan Pelanggan / Nasabah 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Bermutu tinggi 3. Kepuasan Pemegang Saham 1. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Bersikap sebagai pemasar bagi Bank dan produk-produknya 3. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, reatif, dinamis dan praktif 4. Memelihara semangat kerja yang didasari kebersamaan 5. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah 6. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank 7. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara tepat dan cepat 8. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi etika pergaulan 9. Berfikir, bersikap dan bekerja secara professional yang didasari penguasaan dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku 10. Bersifat terbuka, rasa kebersamaan, toleransi dan menjaga keharmonisan antara sesama pegawai 37

Profil Dewan Komisaris & Direksi

Profil Dewan Komisaris AHIM S.RUSAN Komisaris Utama Lahir di Tumbang Tariak, 11 Mei 1947. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi tahun 1974 dan gelar Doktor Ilmu Ekonomi tahun 1991. Meniti karir di Universitas Palangka Raya dengan jabatan struktural maupun fungsional yang pernah diduduki diantaranya Kepala Tata Usaha Fakultas Ekonomi Unpar, Kepala UPBJJ-UT Palangka Raya, Pembantu Rektor IV, Pembantu Rektor I, Dekan Fakultas Pertanian UNPAR, Ketua Lembaga Penelitian UNPAR, Ketua Pengelola MSM Pasca Sarjana UNPAR, Guru Besar Fakultas Ekonomi Univ. Palangka Raya, Dosen S-2 Pasca Sarjana UNPAR, Konsultan Akhli Bappeda Propinsi Kal.Teng Penguji S-3 pada Pasca Sarjana UGM, UNPAD dan UNIBRAW. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti diantaranya Manajemen Risiko Tingkat I dan Tingkat II, serta Risiko Pasar (Standard Model Basel II), menjabat sebagai Komisaris Independen Periode 2009-2013 dan Komisaris Utama Periode 2014-2018. 38

Profil Dewan Komisaris MAS SAILY MOCHTAR Komisaris Indpenden Lahir di Pangkalan Bun tanggal 02 Maret 1958, Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya pada tahun 1985, membina karir di sebagai Wakil Ketua KUD Kalteng sejak tahun 1985 s/d awal tahun 1990. Dalam perjalanan Karir selanjutnya antara lain pernah menjabat sebagai Wakil Ketua APINDO Kalteng, Pengurus DPD Pemuda Pancasila Kalteng, Wakil Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia Kalteng, Ketua KADIN Kalteng, Executive Director Kalimantan Busines Developmen Organization (kerjasama Kalteng dan Australia), Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur an Kota Palangka Raya, Ketua KONI Kota Palangka Raya, Ketua Palang Merah Indonesia Kota Palangka Raya, Wakil Walikota Palangka Raya, Direktur Utama PT. Palangka Nusantara, Komisaris Utama PT. Bara Tingang Perkasa, dan Komisaris PT. Coalirons Murni Mining. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti Implementasi Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Diselenggarakan oleh Asbanda tahun 2014, Risk management Perspective : Operational Risk, Liquidity Risk, and Liquidity Stress Testing, Cara Pengelolaan Risiko Operasional dan Strategi Meningkatkan Kualitas Permodalan (Liquiditas) dalam Aspek BASEL III tahun 2015 di Jakarta. 39

Profil Dewan Komisaris Salian Djalin Komisaris Indpenden Lahir di Tumbang Labaning, 18 Agustus 1955. Mendapat gelar Sarjana tahun 1986. Meniti karir di PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sejak Tahun 1975. Jabatan struktural maupun fungsional yang pernah diduduki antara lain Wakil Kepala Seksi Personalia, Wakil Kepala Bagian Kesejahteraan, Kepala Bagian Kesejahteraan, Kepala Bagian Administrasi Pelaporan, Kepala Bagian Kredit II, KepalaBagian Pengawasan Pusat, Pjs. Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Kuala Kapuas, Pjs. Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Buntok, Kepala Biro Pengawasan Kepala Divisi Operasional, Pemimpin Cabang Utama, Kepala Div. SDM Log dan Kesekretariatan, Pemimpin Divisi Treasury, dan Pemimpin Divisi Pengawasan Intern. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti diantaranya Pelatihan dan Sosialisasi Prinsip Mengenal Nasabah bekerjasama dengan PPATK Jakarta, Sertifikasi Manajemen Risiko Level I, Sertifikasi Manajemen Risiko Level II, Sertifikasi Manajemen Risiko Level III, dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV. 40

Profil Direksi YOSAPATASI Direktur Utama Lahir di Kasongan tanggal 17 Nopember 1967. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Palangka Raya tahun 2008. Mulai membina karir di PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sejak tahun 1991 sebagai Kepala Seksi Cabang Kuala Kapuas, Pemimpin Cabang Pembantu Tamiang Layang, Pemimpin Bidang Pemasaran Cabang Utama, Pemimpin Cabang Tamiang Layang, Pemimpin Cabang Sampit, dan menjabat sebagai Direktur Utama sejak 25 Juni 2014 (Periode Tahun 2014-2018). Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti diantaranya Pelatihan dan Sosialisasi Pedoman Kebijakan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Pelatihan Risk Management, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 154, Ujian Manajemen Risiko Level 1-4 (Lulus), Information Certificate In Banking Risk and Regulation,, Implementasi PSAK 50 & 55 (Revisi 2006), Credit Market & Operation Risk Management Indonesia Banking The Challenge Practical Application, Maximing The Leadership Potentials tahun 2013, Seminar Penerapan Manajemen Risiko Operasional yang efektif & Pencegahan Fraud Perbankan. 41

Profil Direksi SAMSIAH NELLY Direktur Umum Lahir di Banut Kalamanan tanggal 06 Pebruari 1963. Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya pada tahun 1989 Jurusan Manajemen dan gelar Pasca Sarjana pada Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2005 Jurusan Pemasaran. Selama berkarir pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Kasi Akuntansi / PDE, Kabag PDE, Kasbdiv TI, Project Manager, Pindiv TI, Pemimpin Divisi TI & Akuntansi, dan sekarang menjabat Direktur Umum periode tahun 2014-2018. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Akuntansi Bank-25 Tahun 1994, Account Officer-57 1995, Programmer/Database Tahun 2000, Pelatihan Pengawasan/ Pemeriksaan Tahun 2000, Program Pengembangan Profesional Perbankan I tahun 2000, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 151 tahun 2006,, Ujian Manajemen Risiko Level 1-4 (Lulus), Ujian Market & Operational Risk Management Indonesiaan Banking, The Challenge & Practical Application tahun 2010, dan Maximing The Leadership Potentials tahun 2013. 42

Profil Direksi RUKMO SUSEDYANTO Direktur Pemasaran Lahir di Klaten Tanggal 13 Oktober 1958. Mendapat gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1981 Jurusan Kehutanan. Meniti karir di Bank Bumi Daya sejak tahun 1983 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Pembantu Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Exim (Ekspor Impor), OM/Manager Jkt Suryo Pranoto, Sub-Branch Manager Blitar-Jatim, Bank Mandiri Jakarta Simprug, Bank Mandiri Jakarta Mangga Besar, BM Makassar Cokroaminoto, Bank Mandiri Jkt Mid Plaza, AVP (Assistent Vice President) Kanwil IV, di Perusahaan Swasta sebagai Manager Keuangan dan sekarang menjabat Direktur Pemasaran Periode Tahun 2014-2018 Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Total Quality Management Tahun 1993, Branch Manager Course Tahun 1998, New Perspective On Branch Manager Tahun 2001, Managing Productivity 2002, Strategy & Managing Prod Tahun 2004, Insead Leadership Tahun 2004, Leadership Forum Tahun 2006, Fundamental Project Management 2007,, Becoming Knowledge Worker 2009, Legal Awareness Forum Tahun 2012, Ujian Manajemen Risiko Level 1-4 (Lulus). 43

Profil Direksi SARIFUDIN WINFRIED DARON Direktur Kepatuhan Lahir di Timpah Tanggal 07 Agustus 1959. Mendapat gelar Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi tahun 1988 Jurusan Ekonomi Perusahaan dan Pasca Sarjana tahun 2013 Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia STIE Indonesia Malang. Meniti karir di PT. Bank Kalteng sejak tahun 1979 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas antara lain Kasie Dana & Jasa, Kepala Seksi Kredit, Kepala Seksi Kas, Pemimpin Cabang Pembantu, Kepala Sub Divisi Adm. Dan Pengembangan Divisi Pengawasan Intern, Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Kepatuhan, Pemimpin Divisi Perkreditan, dan sekarang menjabat Direktur Kepatuhan Periode Tahun 2014-2018. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain, Program Pengembangan Profesional Perbankan I Tahun 2002, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 136 Tahun 2004, Pelatihan dan Sosialisasi KYC, LTKT & LTKM Tahun 2005, Implementasi PSAK 50 & 55 (Revisi 2006) Tahun 2008, International Certificate In Banking Risk and Regulation Tahun 2009, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1-4 (Lulus), Maximizing The Leadership Potentials Tahun 2013. 44

Informasi bagi Investor

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham berdasarkan Modal Disetor Per 31 Desember 2016 Rincian : NO PEMEGANG SAHAM MODAL DASAR MODAL DISETOR (%) 1 Pemprov. Kalteng 400.000.000.000 245.010.000.000 37,34 2 Pemkab. Barito Timur 39.000.000.000 39.000.000.000 5,94 3 Pemkab. Kobar 47.000.000.000 34.688.000.000 5,29 4 Pemkab. Barito Utara 43.000.000.000 32.507.200.004 4,95 5 Pemkab. Kotim 43.000.000.000 32.260.000.000 4,92 6 Pemkab. Barito Selatan 43.000.000.000 31.844.000.000 4,85 7 Pemkab. Sukamara 39.000.000.000 31.500.000.000 4,80 8 Pemkab. Seruyan 39.000.000.000 30.000.000.000 4,57 9 Pemkab. Gunung Mas 39.000.000.000 29.900.000.000 4,56 10 Pemkab. Lamandau 39.000.000.000 29.260.000.000 4,46 11 Pemkab. Murung Raya 39.000.000.000 28.500.000.000 4,34 12 Pemkab. Kapuas 43.000.000.000 27.096.200.000 4,13 13 Pemkab. Katingan 39.000.000.000 26.250.000.000 4,00 14 Pemkab. Pulang Pisau 31.000.000.000 21.900.000.000 3,34 15 Pemkot. Palangka Raya 27.000.000.000 16.400.000.000 2,50 16 Pihak Ketiga/Swasta 50.000.000.000-0,00 JUMLAH 1.000.000.000.000 656.115.400.004 100,00 45

Modal Disetor yang belum diterbitkan Lembar Saham per 31 Desember 2016 disebabkan oleh Nominal tidak mencukupi untuk Nilai Rp. 10.000.000,- / Lembar, sebagai berikut : NO PEMEGANG SAHAM MODAL DISETOR YANG SUDAH DITERBITKAN SAHAM JUMLAH LEMBAR SAHAM MODAL DISETOR YANG BELUM DITERBITKAN SAHAM 1 Pemprov. Kalimantan Tengah 245.010.000.000 24,501-2 Pemkab. Barito Timur 39.000.000.000 3,900-3 Pemkab. Kotawaringin Barat 34.688.000.000 3,468 8,000,000.00 4 Pemkab. Barito Utara 32.507.200.004 3,250 7,200,004.00 5 Pemkab. Kotawaringin Timur 32.260.000.000 3,226-6 Pemkab. Barito Selatan 31.844.000.000 3,184 4,000,000.00 7 Pemkab. Sukamara 31.500.000.000 3,150-8 Pemkab. Seruyan 30.000.000.000 3,000-9 Pemkab. Gunung Mas 29.900.000.000 2,990-10 Pemkab. Lamandau 29.260.000.000 2,926-11 Pemkab. Murung Raya 28.500.000.000 2,850-12 Pemkab. Kapuas 27.096.200.000 2,709 6,200,000.00 13 Pemkab. Katingan 26.250.000.000 2,625-14 Pemkab. Pulang Pisau 21.900.000.000 2,190-15 Pemkab. Palangka Raya 16.400.000.000 1,640-16 Pihak Ketiga/Swasta - - - JUMLAH 656.115.400.004 65,609 25,400,004.00 Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih berdasarkan Modal Disetor Per 31 Desember 2016 NO PEMEGANG SAHAM MODAL DASAR MODAL DISETOR (%) 1 Pemprov. Kalteng 400.000.000.000 245.010.000.000 37,34 2 Pemkab. Barito Timur 39.000.000.000 39.000.000.000 5,94 3 Pemkab. Kobar 47.000.000.000 34.688.000.000 5,29 46

Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Struktur Grup Perusahaan 47

NAMA dan ALAMAT KANTOR 1. Kantor Pusat Jl. RTA Milono No.12 Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Palangka Raya 2. Kantor Cabang NO NAMA CABANG ALAMAT KOTA NO TELEPON 1 Palangka Raya Jl. RTA Milono No.12 Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut 2 Buntok Jl. Pelita Raya No. 43 Kelurahan Buntok Kota Kecamatan Dusun Selatan 3 Sampit Jl. Ahmad Yani No. 7 Kelurahan Mentawa Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang 4 Pangkalan Bun Jl. Diponegoro No. 42 Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan 5 Muara Teweh Jl. Yetro Sinseng No. 73 Kelurahan Lanjas Kecamatan Teweh Tengah 6 Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 08 Kelurahan Selat Tengah Kecamatan Selat 7 Kasongan Jl. Cilik Riwut Km. 3 Kelurahan Kasongan Lama Kecamatan Katingan Hilir Palangka Raya 0536-3221154 Buntok 0525-21017 0525-21099 Sampit 0531-21850 Pangkalan Bun 0532-21062 Muara Teweh 0519-21104 Kuala Kapuas 0513-21138 Kasongan 0536-4041030 8 Tamiang Layang Jl. A.Yani No.34 Kelurahan Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur Tamiang Layang 0526-20191031 9 Puruk Cahu Jl. Jend. Sudirman, Puruk Cahu 0528-31623 10 Sukamara Jl. Tjilik Riwut No. 40 RT.09 RW.III Kelurahan Mendawai Kecamatan Sukamara Sukamara 0532-26062 48

11 Kuala Kurun Jl. Brigjen. Katamso, Kelurahan Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun 12 Pulang Pisau Jl. Panunjung Tarung RT.XII Kelurahan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir 13 Nanga Bulik Jl. Pangeran Antasari Kelurahan Nanga Bulik Kecamatan Bulik Kuala Kurun 0537-31032 Pulang Pisau 0513-61239 Nanga Bulik 0532-2071382 14 Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani Kelurahan Kuala Pembuang Dua Kecamatan Seruyan Hilir Kuala Pembuang 0538-21008 3. Kantor Cabang Pembantu NO NAMA CABANG ALAMAT KOTA NO TELEPON 1 Pasar Baru Jl. Halmahera No. 1, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, 2 Pasar Kahayan Jl. Tjilik Riwut Km. 2, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya Palangka Raya 0536-3225472 0536-3230725 Palangka Raya 0536-3227511 3 Tumbang Samba Jl. Tjilik Riwut No. 34 Kecamatan Katingan Tengah Tumbang Samba 0536-4044013 0536-4044014 4 Ampah Jl. Kapten R. Susilo No. 16 Kelurahan Ampah, Kecamatan Dusun Tengah Ampah 0522-31009 0522-31190 5 Pembuang Hulu Jl. Bakri Entong Kelurahan Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau Pembuang Hulu 0532-2033052 6 Pegatan Jl. A. Yani No. 25 Kelurahan Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala 7 Pujon Jl. Damang Rahu No. 23Pujon Kecamatan Kapuas Tengah, Pegatan 0536-3223551 Pujon 082254603392 8 Karang Mulya Jl. A. Yani Km. 66, Komp. Pasar Karang Mulya, Desa Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng. Karang Mulya 0532-2033682 49

9 Parenggean Jl. Kalikasa Kelurahan Parenggean Kecamatan Parenggean Parenggean 0531-2051071 10 Tumbang Jutuh Jl. Tjilik Riwut, Kelurahan Tumbang Jutuh. Kecamatan Rungan 11 Simpang Sebabi Jl. Jend. Sudirman Km. 86 Trans Kalimantan Sampit- Pangkalan Bun Kelurahan Sei Babi Kecamatan Telawang Tumbang Jutuh Simpang Sebabi 0536-3223534 082153208490 12 Kotawaringin Lama Jl. Pangkalan Muntai, Kelurahan Kotawaringin, Kec. Kotawaringin Lama,. Kotawaringin Lama 0532-2072020 13 Bahaur Jl. Hidayatullah No. 125 Kelurahan Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala 14 Patas Jl. Kantor Desa, Kelurahan Desa Patas 1. Kecamatan Dusun Hilir 15 Muara Laung Jl. Muara Lawung, Kecamatan Laung Tuhup 16 Kumai Jl. Bendahara No. 05 Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, 17 Tewah Jl. Gereja No. 13, Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas 18 Samuda Jl. Partoe Muksin Samuda Kecamatan Mentaya Hiir Selatan 19 Timpah Jl. Lintas Palangka Raya Buntok RT.03 Desa Timpah Kecamatan Timpah Bahaur 081251050601 Patas - Muara Laung - Kumai 0532-61747 Kuala Kurun 0537-3032017 Samuda - Timpah - 20 Tumbang Talaken Jl. Tumbang Talaken Palangka Raya Kecamatan Manuhing Tumbang Talaken - 21 Rantau Pulut Jl. Tajudin Kusuma Kelurahan Rantau Pulut Kecamatan Seruyan Tengah Rantau Pulut - 22 Tumbang Miri Jl. Damang Pijar Desa Tumbang Miri Kecamatan Kahayan Hulu Utara Tumbang Miri - 50

23 Bukit Raya Jl. Indokayu Desa Bukit Raya Kecamatan Manthobi Raya 24 Kandui Jl. A. Yani No. 110 Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang Bukit Raya - Kandui - 4. Kantor Kas NO NAMA CABANG ALAMAT KOTA NO TELEPON 1 Tangkiling Jl. Tjilik Riwut Km. 32, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya Palangka Raya 0811520919 2 Samsat Palangka Raya 3 Kantor Walikota Kota Palangka Raya 4 RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 5 Lingkungan Kantor Gubernur Kalteng Jl. RTA Milono Km 5,5, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5,Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya. Jl. Tambun Bungai No. 04 Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya Jl. RTA Milono No. 1 Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Palangka Raya 081350199798 Palangka Raya 085102371079 Palangka Raya 081253879900 Palangka Raya - 6 Sungai Hanyo Jl. Beringin Desa Sungai Hanyo Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Kuala Kurun - 5. Unit Pelayanan Kas NO NAMA CABANG ALAMAT KOTA NO TELEPON 1 UPK Pasar Beringin Buntok Jl. Merdeka No. 47/A8 Kelurahan Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan Buntok - 51

2 UPK Pasar Pendopo Muara Teweh 3 UPK Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun 4 UPK Selat Kuala Kapuas 5 Eks. Kantor PT. BP Kalteng lama 6 RSUD Sultan Imanuddin Jl. Sengaji Hulu, Pertokoan Barito Permai, Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara Jl. Pangeran Antasari No. 1 Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun Jl. A. Yani Simpang 4 Kelurahan Selat Hilir Kecamatan Selat Jl. Haji Ikap No. 17 Keluhan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya Jl. Sultan Syahrir No. 89 Keluaran Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun 7 Sangkurun Jl. Sangkurun No. 49, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kuala Kurun 8 Samsat Sampit Jl. Jendral Sudirman Km. 6 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur 9 Samsat Pangkalan Bun 10 Samsat Muara Teweh 11 Samsat Kuala Kapuas Jl. Sultan Syahrir No. 15 Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun Jl. A. Yani No. 81 Muara Teweh, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara Jl. Tambun Bungai Kelurahan Selat Tengah Kecamatan Selat Kapuas 12 Kasongan Baru Jl. Revolusi Kasongan, Kelurahan kasungan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabuptan Katingan Muara Teweh 0519-23455 Pangkalan Bun 0532-27906 Kuala Kapuas 0513-21138 Palangka Raya Pangkalan Bun 0532-29938 Kuala Kurun - Sampit - Pangkalan Bun 0532-25003 Muara Teweh - Kuala Kapuas 0513-24851 Kasongan - 52

PETA JARINGAN KANTOR 53

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN PERINGKAT 1 BPD TERBAIK ASET Rp2,5 T Rp5T Dari : Economic Review Magazine Padmamitra Award 2016 Atas pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Bidang Keterpencilan 54

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN Kinerja Keuangan Sangat Bagus 2006-2015 Dari : Infobank Award BPD dengan Pengelolaan Biaya Terefisien (Buku 1) Dari : Malam Apresiasi BPD 2016-Koran Sindo 55

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN Penghargaan TOP BUMD 2016 Kategori: Top Pembina, Top Profit, TOP CEO BUMD Dari : TOP BUMD Award 2016 56

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN BANK TERBAIK 2016 Kategori: BPD ASET < Rp 10 Triliun Dari : Majalah Investor Peringkat 1 FINANCE Kategori: Buku 1 BPD (Aset Rp2,5T s.d 5T) Dari : Economic Review Magazine 57

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN Peringkat 1 MARKETING Kategori: Buku 1 BPD (Aset Rp2,5T s.d 5T) Dari : Economic Review Magazine Peringkat 2 GOOD CORPORATE GOVERNANCE Kategori: Buku 1 BPD (Aset Rp2,5T s.d 5T) Dari : Economic Review Magazine 58

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN 2016 Peringkat 1 HUMAN CAPITAL Kategori: Buku 1 BPD (Aset Rp2,5T s.d 5T) Dari : Economic Review Magazine Peringkat 2 RISK MANAGEMENT Kategori: Buku 1 BPD (Aset Rp2,5T s.d 5T) Dari : Economic Review Magazine 59

Sumber Daya Manusia

Perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkembangnya bisnis dengan berbagai tantangan, mengharuskan PT. Bank Kalteng untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan strategi dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pendidikan dan Pelatihan yang merata dan tepat guna dan dilakukan secara berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM PT. Bank Kalteng, yang pada akhirnya akan memberikan dampak dan manfaat bagi perusahaan antara lain dengan peningkatan kesehatan dan kinerja keuangan. Untuk pengembangan SDM, PT.Bank Kalteng saat ini telah memiliki sistem pengembangan Human Capital walaupun belum sepenuhnya dapat dijalankan secara efektif karena masih belum didukung teknologi informasi yang memadai untuk menjalankan proses sistem pengembangan Human Capital. Untuk pengelolaan Human Capital yang saat ini berlaku, PT. Bank Kalteng sudah memiliki perangkat berupa Buku Pedoman Perusahaan (BPP) yang mengatur kebijakan Human Capital yang disusun menurut urutan mulai dari perencanaan kebutuhan pegawai, masuk bekerja sampai dengan saat berhenti/memasuki saat pensiun. Perkembangan data kepegawaian PT. Bank Kalteng berdasarkan tingkat pendidikan. No Uraian 2013 2014 Jumlah Per 31 Desember 2016 Naik (turun) (Orang) % Komposisi 1. SD 3 1 2 1 100,00% 0,25% 2. SLTP 5 5 4-1 (20,00)% 0,50% 3. SLTA/D-1/D-2/D-3 208 218 254 36 16,51% 31,71% 4. S-1 359 522 506-16 (3,07)% 63,17% 5. S-2 25 33 35 2 6,06% 4,37% J u m l a h 600 779 801 22 2.82% 100.00% 60

GRAFIK PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2016 S-2 SDSLTP SLTA/D-1/D-2 D-3 S-1 (Orang) JENIS 2014 2015 Pegawai Tetap / Organik 451 380 Pegawai Trainee 1 58 Admin 114 116 Non Adm 213 247 Total 779 801 61

500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 451 380 247 213 114 116 58 1 TETAP TRAINEE ADMIN NON ADM Tetap Trainee Admin Non Adm 2015 451 1 114 213 2016 380 58 116 247 Grafik Perkembangan SDM berdasarkan Status Kepegawaian Pengembangan Kualitas & Kompetensi Pada tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah melaksanakan Pelatihan bagi Pegawai PT. Bank Kalteng sesuai dengan kebutuhan masing-masing Pegawai dalam upaya memberikan dukungan untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab pekerjaan pada bidangnya. Program Pendidikan dan Pelatihan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi, dan dituangkan dalam jadwal pelaksanaan kegiatan. Pada tahun 2016 Pendidikan dan Pelatihan diberikan secara merata pada seluruh bidang pekerjaan PT. Bank Kalteng, secara garis besar kategori Pelatihan Internal dan Eksternal yang dibagi menjadi : 1. Teknis Perbankan; 2. Profesional; dan 3. Manajerial Berdasarkan rekapitulasi Pendidikan dan Pelatihan Januari s.d. Desember 2016 dilihat dari pengelompokan Technical Skill dan Soft Skill disampaikan sebagai berikut 62

1. Technical Skill Terdapat 884 orang pegawai yang ikut serta terdiri dari Pelaporan Bank diikuti oleh 265 orang pegawai, Perkreditan dan Treasury diikuti oleh 160 orang pegawai, Management Risiko diikuti oleh 9 orang pegawai, Sosialisasi ketentuan perbankan diikuti oleh 20 orang pegawai, Audit diikuti oleh 32 orang pegawai, Teknologi Informasi diikuti oleh 15 orang pegawai, Management Umum 144 orang pegawai, Management Perbankan diikuti oleh 212 orang pegawai dan Pelatihan lainnya yang bersifat Technical Skill diikuti oleh 27 orang pegawai. 2. Soft Skill Terdapat 8 orang pegawai mengikuti Pelatihan bersifat soft skill dengan materi Costumer Relationship. Sedangkan untuk pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan PT. Bank Kalteng ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi kemudian dituangkan dalam jadwal pelaksanaan kegiatan, dan sebelum direalisasikan terlebih dahulu melalui proses persetujuan terkait Waktu Pelaksanaan, Peserta Pelatihan, Pengajar Internal atau Pihak Ketiga yang ditunjuk sebagai Narasumber / Fasilitator / Trainer (jika bekerjasama dengan pihak ekstern), serta biaya pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan. Realisasi Pendidikan & Pelatihan Tahun 2016. Pendidikan & Pelatihan 2013 2014 2015 2016 Jumlah Peserta (Orang) 1,266 1,391 1,924 892 Jumlah Modul 1,355 1,533 2,106 1,083 Biaya (Rupiah) 5,091,581,986 6,351,953,952 13,559,579,622 8,050,326692 63

Pengembangan Tekhnologi & Informasi (TI) Perkembangan Teknologi Informasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak computer, sistem jaringan baik berupa LAN (Local Area Network) ataupun WAN (Wide Area Network) dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Untuk menunjang keberhasilan operasional Bank, diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online. Oleh karena itu pengembangan Teknologi Informasi (TI) merupakan elemen penting bagi suksesnya sebuah organisasi dimasa sekarang dan di masa yang akan datang. Karena hal itu sudah merupakan komitmen PT. Bank Kalteng untuk menciptakan Teknologi Informasi yang kuat, canggih, dan berdaya saing tinggi yang diterapkan dalam strategi dan kebijakan pengembangan teknologi informasi yang selaras dengan tujuan bisnis bank. Dalam jangka pendek investasi pengembangan TI ini relatif memerlukan dana yang mahal sehingga berpotensi mengurangi kemampuan Bank dalam menghasilkan laba, namun dalam jangka panjang justru akan menguntungkan baik untuk Bank, Pemegang Saham, maupun nasabah. Beberapa Pengembangan di Bidang Teknologi Informasi yang telah dilakukan oleh PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 antara lain : 64

Nama Proyek 1. Pelatihan dan Sertifikasi Keahlian Khusus TI Satker Pengguna TI & Akt Keterangan 1. Pelatihan DBMS Fundamental with Oracle 10 or 11g 2. Pelatihan networking security administrator (ENSA) & exam 3. Pelatihan Penetration Test 2. Implementasi Kas Keliling KC 6 unit mobil kas keliling. 3. Implementasi layanan e-mail & calendaring internal 4. Security Assessment (Vulnerability & Penetration Testing) TI & Akt TI & Akt Layanan e-mail dengan kapasitas 50 account bekerjasama dengan PT Aplikanusa Lintasarta Telah dilakukan pekerjaan security assessment bekerjasama dengan PT Solmit Bangun Indonesia sesuai PKS Nomor : DSDM.20/PKS- 0053/V.16 Nomor : 006/SBI/PKS/2016 tanggal 16-05-2016 tentang Pengadaan Jasa Konsultasi Penetration testing. 5. Inventarisasi dan Pengadaan/Peremajaan Lisensi TI & Akt Pengadaan : No. Jumlah Nama Keterangan 1. 2 unit Server Pajak Pengadaan untuk Kuala Kapuas dan Kotamadya 2. 5 unit OS Windows Server Lisensi OS Server 3. 2 unit OS Windows 10 Lisensi PC 4. 1 unit Scanner Digitalisasi dokumen TI 5. 3 unit KVM Switch ATEN CS1316 Untuk di rak server BPDNET 6. 56 unit USB KVM Cable Kabel konektor KVM 7. 1 unit Software PRTG Network Monitoring Aplikasi monitoring jaringan 8. 1 unit UPS Untuk perangkat PC dan Server yang belum terjangkau UPS 65

Nama Proyek Satker Pengguna Keterangan 6. Inventarisasi dan Peremajaan Hadware TI & Akt Peremajaan : No. Jumlah Nama Keterangan 1. 1 unit Server LBU Sentralisasi Mengganti yang rusak 2. 1 unit Server DB Repository Mengganti yang rusak 3. 5 unit Laptop Mengganti yang rusak 4. 8 unit Desktop PC Mengganti computer Batch dan operasional pegawai TI 5. 1 unit Printer Mengganti yang rusak 6. 3 unit KVM Switch ATEN CS1308 Mengganti KVM Switch yang rusak pada rak server core dan server citrix. 7. Implementasi back-up line TI & Akt Implementasi back-up line untuk 18 Kantor Cabang. 8. Maintenance Hardware / Application TI & Akt 1. Server Data Center. Maintenance masuk dalam PKS No. DSDM.20/PKS-0032/VI.13 -- LC001/BKLTG-ASSINDO/VI/13 Tanggal 18 Juni 2013. 2. Server DRC. Maintenance masuk dalam PKS No. DSDM.20/PKS-0158/VII.14 -- LC001/BKLTG-ASSINDO/VII/14 Tanggal 25/07/2014 3. Aplikasi ATM Switching X/Link. PKS No. DSDM.20/PKS-0036/III-16 -- KTNG/008/PKS/1603/NH Tanggal 12/06/15. 4. Aplikasi VBS. PKS No. DSDM.20/PKS-0103/IX-16 134/PKS-MGK/IX/16 Tanggal 23/09/16. Jangka waktu maintenance 1 tahun 9. Pedoman/Kebijakan TI & Akt 1. Kebijakan dan Prosedur TI Server Security Hardening. SK Direksi No. DTI.14/SK-0087/V.16 Tanggal 4 Mei 2016 2. Kebijakan dan Prosedur TI Aplikasi Severity. SK Direksi No. DTI.14/SK-0088/V.16 Tanggal 4 Mei 2016 3. Kebijakan dan Prosedur TI Pengamanan Data Center. SK Direksi No. DTI.14/SK-0089/V.16 Tanggal 4 Mei 2016 66

Nama Proyek Satker Pengguna Keterangan 10. Lainnya TI & Akt 1. Pelaksanaan Cleansing Data Tanggal 16 s.d 17 April 2016 Untuk meningkatkan kualitas data pada Core Banking System PT Bank Kalteng 2. Pelaksanaan Retensi Data Tanggal 23 s.d 24 April 2016 Aktivitas pengelolaan database pusat Data Center, dengan tujuan terciptanya tata kerja yang baik, patut dan berbasiskan risiko. 3. Pelaksanaan Switch Over Data Center Palangka Raya ke Data Recovery Center Kuala Kapuas Tanggal 17 s.d 25 September 2016 DRC sebagai backup Data Center kantor pusat perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui fasilitas pengganti tersebut dapat beroperasi dengan baik 67

RENCANA STRATEGIS TI YANG AKAN DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2017 Thn Satker Nama Proyek 2017 Pengguna 1. Implementasi Single User Directory TI & Akt 2. Pelatihan dan Sertifikasi Keahlian Khusus TI TI & Akt 3. Pembangunan Business Intelligence TI & Akt 4. Implementasi Home Banking Treasury 5. Implementasi Phone Banking Treasury 6. Implementasi Call Center SDM & Umum 7. Implementasi Cash Management System Treasury 8. Implementasi penggunaan bar-code atau QR code pada surat dan dokumen berharga 9. Implementasi penggunaan kartu & pin untuk otentikasi Nasabah pada transaksi tunai SDM & Umum KC 10. Implementasi penggunaan sidik jari untuk approval transaksi tunai KC 11. Otomasi Pengelolaan Insiden dan Masalah TI 12. Otomasi Pengelolaan Risiko TI TI & Akt 13. Perancangan Arsitektur TI 14. Sertifikasi Divisi TI (ISO 20000, ISO 27000 & PCI-DSS) TI & Akt 15. Pengembangan Sistem Aplikasi Persuratan SDM & Umum 16. Implementasi layanan file & print sharing TI & Akt 17. Implementasi layanan e-mail & calendaring internal TI & Akt 18. Implementasi Sistem Aplikasi e-learning SDM & Umum 19. Security Assessment (Vulnerability & Penetration Testing) TI & Akt 20. Inventarisasi dan Pengadaan/Peremajaan Lisensi TI & Akt 21. Inventarisasi dan Peremajaan Hadware TI & Akt 68

04 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN PER SEGMEN USAHA Pertumbuhan kredit PT. Bank Kalteng selama periode 31 Desember 2015 s.d. 31 Desember 2016 cukup signifikan, mencapai 11,95 %, dari Rp3.639 miliar posisi 31 Desember 2015 meningkat menjadi Rp4.074 miliar pada posisi 31 Desember 2016 atau terjadi peningkatan sebesar Rp435,1 miliar. KETERANGAN 31 Des 15 31 Des 16 NAIK (TURUN) GROWTH (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (%) JENIS KREDIT a. KREDIT MODAL KERJA 698.633 337.392 (361.241) (51,71) b. KREDIT INVESTASI 58.772 769.898 711.127 1.209,98 c. KREDIT KONSUMTIF 2.882.248 2.967.462 85.214 2,96 TOTAL KREDIT 3.639.652 4.074.752 435.100 11,95 Peningkatan kredit tertinggi terjadi pada Kredit Investasi yang mencapai 1.209,98% yaitu dari Rp58,772 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp769,898 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat Rp711,127 miliar, kemudian Kredit Konsumtif tumbuh sebesar 2,96% yaitu dari Rp2.882 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp2.967 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp85.214 miliar. Sedangkan Kredit Modal Kerja mengalami penurunan sebesar 51,71% yaitu dari Rp698,633 miliar per 31 Desember 2015 turun menjadi Rp337,392 miliar per 31 Desember 2016 atau menurun sebesar Rp361,241 miliar. Dalam grafik dapat digambarkan : 4.500.000 4.000.000 3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 - KREDIT MODAL KERJA KREDIT INVESTASI KREDIT KONSUMTIF TOTAL KREDIT 31 Des 15 698.633 58.772 2.882.248 3.639.652 31 Des 16 337.392 769.898 2.967.462 4.074.752 69

Kredit UMKM (Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah) secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 85,25% yaitu dari Rp479,966 miliar pada 31 Desember 2015 meningkat menjadi Rp889,159 miliar pada 31 Desember 2016 atau naik sebesar Rp409,193 miliar dengan share sebesar 21,82% terhadap total kredit. KETERANGAN 31 Des 15 31 Des 16 NAIK (TURUN) GROWTH (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (%) KREDIT UMKM a. KREDIT MIKRO 202.403 289.986 87.583 43,27 b. KREDIT KECIL 270.313 567.379 297.066 109,90 c. KREDIT MENENGAH 7.250 31.794 24.544 338,54 TOTAL KREDIT UMKM 479.966 889.159 409.193 85,25 SHARE KREDIT UMKM THD TOTAL KREDIT 13,19 21,82 8,63 0,65 Pertumbuhan kredit UMKM tertinggi terjadi pada segmen Kredit Menengah sebesar 338,54% yaitu dari Rp7,25 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp31,794 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp24,544 miliar, disusul Kredit Kecil yang tumbuh sebesar 109,9% yaitu dari Rp270,313 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp567,379 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp297,066 miliar. Sedangkan Kredit Mikro tumbuh sebesar 43,27% yaitu dari Rp202,403 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp289,986 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp87,583 miliar. Dalam grafik dapat digambarkan : 1.000.000 900.000 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 - KREDIT MIKRO KREDIT KECIL KREDIT MENENGAH TOTAL KREDIT UMKM 31 Des 15 202.403 270.313 7.250 479.966 31 Des 16 289.986 567.379 31.794 889.159 70

Beberapa segmen produk kredit PT. Bank Kalteng yang telah diberikan kepada masyarakat Kalimantan Tengah antara lain: a. KREDIT PROGRAM SUP 005 14.000 Grafik dalam jutaan rupiah 12.000 12.261 10.000 9.614 8.000 6.000 4.000 2.000-31 Des 15 31 Des 16 Yaitu kredit program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil dalam rangka pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi. Sejak 31 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2016 Kredit Program SUP 005 mengalami penurunan sebesar 21.59% yaitu dari Rp12,261 miliar per 31 Desember 2015 turun menjadi Rp9,614 miliar pada 31 Desember 2016 atau turun sebesar Rp2,647 miliar. b. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Grafik dalam jutaan rupiah 40.000 35.000 34.524 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 9.002 5.000-31 DES 15 31 DES 16 Yaitu kredit program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha Mikro dan Ritel dalam rangka pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi. Kredit Program KUR mengalami penurunan sebesar 73,93% yaitu dari Rp34,524 miliar per 31 Desember 2015 turun menjadi Rp9,002 miliar pada 31 Desember 2016 atau menurun sebesar Rp25,522 miliar. Penurunan outstanding KUR terjadi akibat dihentikannya program KUR oleh Pemerintah RI sejak tahun 2014. 71

c. KREDIT USAHA KONSTRUKSI 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000-68.431 Grafik dalam jutaan rupiah 135.532 31 DES 15 31 DES 16 Yaitu kredit modal kerja yang diberikan kepada perusahaan konstruksi dibidang pembangunan fisik dan penyediaan barang dan jasa dengan hasil kegiatan usaha berupa sarana infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan pengairan atau irigasi, bangunan tempat usaha seperti perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, atau pasar, perhotelan dan tempat rekreasi, bangunan industri seperti pabrik dan penyediaan barang dan jasa. Kredit Usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup singnifikan sebesar 98,06% yaitu dari Rp68,431 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp135,532 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp67,101 miliar. d. KREDIT USAHA KOMERSIAL NON KONSTRUKSI Grafik dalam jutaan rupiah 1.200.000 1.000.000 971.752 800.000 600.000 642.193 400.000 200.000-31 DES 15 31 DES 16 e. KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) 100.000 90.000 92.664 80.000 70.000 60.000 66.226 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000-31 DES 15 31 DES 16 Yaitu kredit non program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Korporasi dalam rangka pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi pada sektor non konstruksi. Kredit Usaha Komersial Non Konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 51,32% yaitu dari Rp642,193 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp971,752 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp329,559 miliar. Yaitu kredit konsumtif yang diberikan kepada masyarakat baik pegawai maupun pelaku usaha dalam rangka pembelian rumah baik rumah lama maupun rumah baru, baik dibangun secara perorangan maupun developer dengan jangka waktu maksimal 15 tahun. Kredit konsumtif KPR tumbuh sebesar 39,92% yaitu dari Rp66,226 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp92,664 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp26,438 miliar. 72

f. KREDIT MULTIGUNA KONSUMTIF Yaitu kredit konsumtif yang diberikan 2.880.000 2.860.000 2.874.798 kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon PNS, Pensiunan, Pegawai Kantor Pusat 2.840.000 (APBN), Pegawai BUMN, Pegawai BUMD, Anggota DPRD, TNI, POLRI, 2.820.000 Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan 2.800.000 2.816.022 Pegawai Perusahaan Swasta yang 2.780.000 berpenghasilan tetap perbulan yang dapat 31 DES 15 31 DES 16 dipergunakan untuk membeli, membangun atau memperbaiki rumah tempat tinggal, membeli kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, membeli perabotan rumah tangga, membiayai pendidikan anggota keluarga dan membiayai lain-lain. Kredit Multiguna Konsumtif mengalami pertumbuhan sebesar 2,09% yaitu dari Rp2.816 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp2.874 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp58,776 miliar. Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 109,51% yaitu dari Rp9,294 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp19,472 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp10,178 miliar, disusul sektor penyedia akomodasi dan makan minum, dan sektor konstruksi yang tumbuh masing-masng sebesar 99,42% dan 98,06%. No. SEKTOR EKONOMI TAHUN 2015 TAHUN 2016 Naik (Turun) Rupiah % 1 Rumah Tangga 2.882.443 3.024.198 141.755 4,92 2 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 69.897 117.338 47.441 67,87 3 Perikanan 13.121 23.505 10.384 79,14 4 Pertambangan dan Penggalian 125 46 (79) (63,30) 5 Industri Pengolahan 48.967 50.240 1.273 2,60 6 Listrik, Gas dan Air 95.875 100.777 4.902 5,11 7 Konstruksi 68.431 135.532 67.101 98,06 8 Perdagangan Besar dan Eceran 254.425 447.704 193.279 75,97 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 15.578 31.065 15.487 99,42 10 Transportasi, pergudangan & Komunikasi 5.229 9.414 4.185 80,03 11 Real Estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 32.876 9.407 (23.469) (71,39) 12 Administrasi Pemerintahan dan Pertanahan - - - - 13 Jasa Pendidikan 1.777 2.024 247 13,88 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.294 19.472 10.178 109,51 15 Jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan dan perseorangan 136.977 97.647 (39.330) (28,71) 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 4.635 6.383 1.748 37,71 TOTAL 3.639.652 4.074.752 435.100 11,95 73

DANA PIHAK KETIGA PT. Bank Kalteng menyediakan produk simpanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu Giro, Tabungan, dan Deposito. Sesesuai dengan kebijakan manajemen untuk memperkuat struktur dana pihak ketiga, dengan produk-produk tersebut diharapkan dapat menghimpun dana yang berkualitas sehingga dapat memberikan penguatan di sektor likuiditas. Pada tahun 2016 pencapaian kinerja penghimpunan Dana pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan secara keseluruhan mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tertinggi terjadi pada jenis Deposito sebesar 56,87% yaitu dari Rp456,935 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp716.774 miliar pada 31 Desember 2016. Giro meningkat 17,83% atau sebesar Rp328,236 miliar, Tabungan meningkat 7,05% atau sebesar Rp79,318 miliar, sehingga secara umum penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan 19,50% sebesar Rp 667,393 miliar dibandingkan tahun 2015. KETERANGAN 2015 2016 Naik (Turun) Rp % SHARE GIRO 1.840.490 2.168.725 328.236 17,83% 53,03 TABUNGAN 1.125.124 1.204.442 79.318 7,05% 29,45 DEPOSITO 456.935 716.774 259.839 56,87% 17,53 Total 3.422.549 4.089.942 667.393 19,50% 100,00 (%) 74

Judul Bagan 100% 80% 60% 40% 20% 0% 456.935 716.774 1.125.124 1.204.442 1.840.490 2.168.725 2015 2016 GIRO TABUNGAN DEPOSITO (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN GIRO TABUNGAN DEPOSITO TAHUN 2015 1.840.490 1.125.124 456.935 TAHUN 2016 2.168.725 1.204.442 716.774 KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA TAHUN 2015 GIRO TABUNGAN DEPOSITO 47,96% 52,04% 17,53% 75

Peningkatan jumlah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dipengaruhi oleh peningkatan jumlah nasabah, yang sampai akhir tahun 2016 jumlah nasaba PT. Bank Kalteng meningkat 25,31% atau sebanyak 51.688 nasabah dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Peningkatan jumlah nasabah terbanyak pada nasabah tabungan sebanyak 25.429 nasabah yang meningkat sebesar 12,95% dibanding tahun sebelumnya, kemudian deposito sebanyak 445 nasabah atau 28,31%, dan terakhir giro sebanyak 385 nasabah atau 6,04%. Naik (Turun) KETERANGAN 2015 2016 Jumlah % GIRO 6.379 6.764 385 6,04% TABUNGAN 196.293 221.722 25.429 12,95% Simpeda 70.415 71.743 1.328 1,89% Taheta 56.775 62.695 5.920 10,43% TabunganKu 69.103 68.395 (708) -1,02% SimPel - 18.889 18.889 0,00% DEPOSITO 1.548 1.993 445 28,75% Total 204.220 230.479 51.688 25,31% 250.000 1.993 200.000 1.548 150.000 100.000 196.293 221.722 DEPOSITO TABUNGAN GIRO 50.000-6.379 6.764 2015 2016 Grafik jumlah nasabah dana pihak ketiga 76

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui persyaratan yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. PT. Bank Kalteng memiliki produk-produk Tabungan yaitu Tabungan Simpeda, Taheta,,TabunganKu, dan Simpanan Pelajar (SimPel). Pada tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah berhasil menghimpun dana dalam bentuk Tabungan sebesar Rp1.204.442 juta yang artinya mengalami pertumbuhan sebesar 7,05% atau sebesar Rp79.318 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.125.124 juta. Produk Tabungan Taheta memberikan kontribusi sebesar 49,96% atau yang terbesar dibandingkan produk Tabungan lainnya yang masing-masing berkontribusi untuk SIMPEDA 47,48%; TabunganKu 2,22%; dan Simpanan Pelajar (SimPel) 0,34%. TABUNGAN 2015 2016 Naik (Turun) Rp % Share (%) - SIMPEDA 536.116 571.904 35.788 6,68% 47,48 - TAHETA 562.634 601.702 39.068 6,94% 49,96 - TabunganKu 26.374 26.699 326 1,23% 2,22 - Simpanan Pelajar (SimPel) - 4.137 4.137-0,34 Total 1.125.124 1.204.442 79.318 7,05% 100,00 Penjelasan produk-produk tabungan sebagai berikut: SIMPEDA adalah rekening tabungan yang menyediakan berbagai macam manfaat yang memudahkan nasabah dalam transaksi perbankan dan juga menyediakan program-program berhadiah yang menarik. Penghimpunan tabungan SIMPEDA PT. Bank Kalteng sebesar Rp571.904 juta meningkat 6,68% atau sebesar Rp35.788 juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp536.116 juta. Peningkatan jumlah tabungan SIMPEDA diikuti oleh peningkatan jumlah penabung sebesar 1,89% atau sebanyak 1.328 nasabah. TAHETA merupakan singkatan dari Tabungan Hari Esok Terencana. Tabungan yang dipersembahkan untuk masyarakat sebagai bentuk rasa terima kasih kami atas kesetiaan nasabah pada PT. Bank Kalteng. TAHETA merupakan tabungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Kalimantan Tengah. Pada tahun 2016 Tabungan Taheta mengalami peningkatan 6,94% atau sebesar Rp39.068 juta atau menjadi Rp601.705 juta dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp562.634juta dengan jumlah penabung sebanyak 62.695 nasabah yang artinya mengalami peningkatan 10,43% atau sebanyak 5.920 nasabah. TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2016, produk TabunganKu mengalami peningkatan 1,23% atau sebanyak Rp326juta atau menjadi Rp26.699juta dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp26.374juta. peningkatan tersebut tidak diikuti oleh jumlah nasabah yang justru mengalami penurunan 1,02% atau sebesar 708 nasabah. 77

Simpanan Pelajar (SimPel) adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bankbank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Tahun 2016, produk Simpanan Pelajar menghimpun dana sebesar Rp4.137juta dengan jumlah 18.889 nasabah. Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Giro pada PT. Bank Kalteng sudah online di seluruh kantor cabang PT. Bank Kalteng sehingga baik penarikan maupun penyetoran dapat dilakukan di seluruh kantor cabang PT. Bank Kalteng dan cek / bilyet giro PT. Bank Kalteng dapat juga dapat dikliringkan dimanapun. (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN 2015 2016 Selisih Growth (%) Share Growth (%) Giro Pemda 1.025.591 1.371.475 345.884 33,73 105,38 Giro Badan/Perusahaan Pemerintah 248.031 171.785 (76.246) (30,74) (23,23) Giro Lainnya 566.868 625.466 58.598 10,34 17,85 Jumlah 1.840.490 2.168.725 328.236 17,83 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk giro pada tahun 2016 mengalami peningkatan 17,83% atau sebesar Rp328.236juta menjadi Rp2.168.725juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.840.490 juta. Peningkatan simpanan giro pada tahun 2016 diikuti oleh pertumbuhan jumlah nasabah sebesar 6,04% atau 385 nasabah. Giro Pemda Adalah giro milik Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, yang pada tahun 2016 mengalami peningkatan paling besar yaitu sebesar Rp345.884 juta atau 33,73% dibandingkan posisi tahun 2015 Rp1.025.591 juta menjadi Rp1.371.475 juta. Giro Badan/Perusahaan Pemerintahan Daerah Adalah giro milik badan/perusahaan Pemerintah Daerah, Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang pada tahun 2016 mengalami penurunan 30,74% atau sebesar Rp76.246 juta dibandingkan pada posisi 2015 Rp248.031 juta menurun menjadi Rp171.785 juta. Giro Lainnya Adalah giro milik perorangan atau perusahaan swasta, yang pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp625.466 juta dan mengalami pertumbuhan sebesar 10,34% atau Rp58.598 juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp566.868 juta. 78

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan bank. Untuk memastikan uang nasabah diinvestasikan di tempat yang aman dan terpercaya sekaligus menguntungkan. Deposito adalah pilihan yang tepat dan dapat diandalkan dan dijamin oleh Pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. (dalam jutaan rupiah) DEPOSITO 2015 2016 1-3 Bulan 430.229 367.921 3-6 Bulan 20.969 173.725 6-12 Bulan 4.674 157.035 Lebih dari 12 bulan 1.063 18.093 Jumlah 456.935 716.774 Pada tahun 2016, deposito mengalami pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan produk simpanan (penghimpunan dana pihak ketiga) yang lain dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan mencapai 100% atau sebesar Rp456.935 juta, dibandingkan posisi tahun 2015 Rp456.935juta menjadi Rp716.774juta pada posisi tahun 2016. Peningkatan jumlah deposito juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah deposan 28,75% atau 445 deposan menjadi 1.993 nasabah. 79

KINERJA KEUANGAN Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh auditor Independen Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali yang disajikan dalam Laporan Tahunan (Annual Report) ini, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari analisis dan pembahasan pada bagian ini. Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Laporan Keuangan untuk tahun 2015 seluruhnya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Pada tahun 2016 jumlah aset PT. Bank Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp1.232.427juta atau 26,64% dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp4.626.162 juta menjadi Rp5.858.589 juta. Peningkatan yang cukup siginifikan ini diperoleh dari peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19,50% sebesar Rp 667,393 miliar dibandingkan tahun 2015. LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA TRIWULANAN PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No POS - POS 31 DES 2016 31 DES 2015 (NAIK/TURUN) (Diaudit) (Diaudit) SELISIH (%) 1. Kas 166.293 254.912 (88.619) (34,76) 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.068.820 484.730 584.090 120,50 3. Penempatan pada bank lain 201.708 2.425 199.283 8.217,87 4. Tagihan spot dan derivatif - - - - 5. Surat berharga - - - - a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan 15.000-15.000 - laba/rugi b. Tersedia untuk dijual - - - - c. Dimiliki hingga jatuh tempo 172.000 100.000 72.000 72,00 d. Pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - 6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli - - - - kembali (repo) 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan - - - - janji dijual kembali (reverse repo) - - - - 80

8. Tagihan akseptasi - - - - 9. Kredit - - - - a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - - - - b. Tersedia untuk dijual - - - - c. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 4.074.752 3.639.652 435.100 11,95 10. Pembiayaan syariah - - - - 11. Penyertaan 500 500 - - 12. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- - - a. Surat berharga - - - - b. Kredit (14.965) (15.348) 383 (2,49) c. Lainnya - - - - 13. Aset tidak berwujud 27.345 22.899 4.446 19,41 Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (24.563) (17.499) (7.064) 40,37 14. Aset tetap dan inventaris 217.745 181.820 35.925 19,76 Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- (86.680) (82.822) (3.858) 4,66 15. Aset non produktif a. Properti terbengkalai - - - - 16. b. Aset yang diambil alih - - - - c. Rekening tunda - - - - d. Aset antar kantor - - i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - - - ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - - - Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset non keuangan -/- - - - - 17. Sewa pembiayaan - - - - 18. Aset pajak tangguhan - 2.363 (2.363) (100,00) 19. Aset Lainnya 40.634 52.530 (11.896) (22,65) TOTAL ASET 5.858.589 4.626.162 1.232.427 26,64 81

Pada tahun 2016 total liabilitas PT. Bank Kalteng sebesar Rp4.750.088 juta atau mengalami peningkatan 29,38% atau sebesar Rp1.078.565 juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp3.671.523 juta. Peningkatan ini disebabkan antara lain oleh Pinjaman dari Bank lain Posisi 31 Desember 2016 yang mencapai Rp499.857 juta atau 140% dibandingkan Posisi 31 Desember 2015. No POS - POS KEWAJIBAN 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan rupiah) 31 DES 2016 31 DES 2015 (NAIK/TURUN) (Diaudit) (Diaudit) SELISIH (%) LIABILITAS 1. Giro 2.168.725 1.840.489 328.236 17,83 2. Tabungan 1.204.443 1.125.124 79.319 7,05 3. Simpanan berjangka 716.774 456.935 259.839 56,87 4. Dana investasi revenue sharing - - - - 5. Pinjaman dari Bank Indonesia 86 86 (0) (0,42) 6. Pinjaman dari bank lain 500.214 357 499.857 140.015,92 7. Liabilitas spot dan derivatif - - - - 8. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - - - 9. Utang akseptasi - - - - 10. Surat berharga yang diterbitkan - - - - 11. Pinjaman yang diterima 25.404 23.487 1.917 8,16 12. Setoran jaminan 12.052 21.074 (9.022) (42,81) 13. Liabilitas antar kantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - - - b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - - - 14. Liabilitas pajak tangguhan 720-720 #DIV/0! 15. Liabilitas lainnya 121.670 203.971 (82.301) (40,35) 16. Dana investasi profit sharing - - - - TOTAL LIABILITAS 4.750.088 3.671.523 1.078.565 29,38 82

MODAL 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan rupiah) NO POS - POS 31 DES 2016 31 DES 2015 (NAIK/TURUN) (Diaudit) (Diaudit) SELISIH (%) 1 Modal disetor a. Modal dasar 1.000.000 1.000.000 - - b. Modal yang belum disetor -/- (343.910) (468.170) 124.260 (26,54) c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - - - - 2 Tambahan modal disetor a. Agio - - - - b. Disagio -/- - - - - c. Modal sumbangan - - - - d. Dana setoran modal 25 1.407 (1.382) (98,19) e. Lainnya - - - - 3 Penghasilan komprehensif lain a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam - - - - kelompok tersedia untuk dijual c. Bagian efektif lindung nilai arus kas - - - - d. Keuntungan revaluasi aset tetap - - - - e. Bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - - - f. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (7.976) (12.828) 4.852 (37,82) g. Pajak Penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain - - - - h. Lainnya - - - - 4 Selisih kuasi reorganisasi - - - - 5 Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - - - - 6 Ekuitas lainnya - - - - 7 Cadangan a. Cadangan umum 153.687 144.967 8.720 6,02 b. Cadangan tujuan 116.430 97.083 19.347 19,93 8 Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu - (1.290) 1.290 (100,00) b. Tahun berjalan 190.245 193.470 (3.225) (1,67) TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 1.108.502 954.639 153.863 16,12 9 Kepentingan non pengendali - - - - TOTAL EKUITAS 1.108.502 954.639 153.863 16,12 83

NO LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) 31 DES 2016 31 DES 2015 NAIK/TURUN POS-POS (Diaudit) (Diaudit) SELISIH %) PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 660.536 592.810 67.726 11,42 b. Valuta Asing - - - - 2. Beban Bunga - - - - a. Rupiah 109.201 116.837 (7.636) (6,54) b. Valuta Asing - - - - Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 551.335 475.973 75.362 15,83 B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Spot dan Derivatif - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan - - - - c. Keuntungan penjualan aset keuangan - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Aset Keuangan Lainnya - - - - d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) - - - - e. Deviden 166 130 36 27,98 f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - - - g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 6.775 7.046 (271) (3,84) h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 29.165 9.834 19.331 196,57 i. Pendapatan lainnya 38.187 32.524 5.663 17,41 2. Beban Operasional Selain Bunga a. Penurunan nilai wajar aset keuangan 74.293 49.534 24.759 49,98 i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Spot dan Derivatif - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - 84

b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan - - - - c. Kerugian penjualan aset keuangan - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Aset Keuangan Lainnya - - - - d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) - - - - e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit 33.684 6.399 27.285 426,39 iii. Pembiayaan Syariah - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - f. Kerugian terkait risiko operasional - - - - g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - - - h. Komisi/provisi/fee dan administrasi - 48 (48) (100,00) i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - - - - j. Beban tenaga kerja 173.608 126.191 47.417 37,58 k. Beban promosi 11.295 6.262 5.033 80,38 l. Beban lainnya 142.918 126.569 16.349 12,92 Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (287.212) (215.935) (71.277) 33,01 LABA (RUGI) OPERASIONAL 264.123 260.038 4.085 1,57 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL - - 1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 706-706 #DIV/0! 2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing - - - - 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 337 (452) 789 (174,62) LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 1.043 (452) 1.495 (330,64) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 265.166 259.586 5.580 2,15 Pajak penghasilan a. Taksiran Pajak Tahun Berjalan 72.267 56.512 15.755 27,88 b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (2.654) (9.604) 6.950 (72,37) LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN *) 190.245 193.470 (3.225) (1,67) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi a. Keuntungan revaluasi Aset tetap - - - - b. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 8.189 (3.778) 11.967 (316,75) Bagian penghasilan komprehensif lain dari - - - - c. entitas asosiasi d. Lainnya - - - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (2.047) 944 (2.991) (316,84) 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi - - - - Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan a. dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - - - - - 85

c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - - - d. Lainnya - - - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - - - - - - PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 6.142 (2.834) 8.976 (316,73) TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 196.387 190.636 5.751 3,02 Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - - - PEMILIK 190.245 193.470 (3.225) (1,67) - KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - - - TOTAL LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 190.245 193.470 (3.225) (1,67) Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - - - PEMILIK 196.387 190.636 5.751 3,02 - KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - - - - TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 196.387 190.636 5.751 3,02 TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT - - - - DIVIDEN - - - - LABA BERSIH PER SAHAM - - - - 86

GRAFIK KINERJA KEUANGAN (dalam jutaan rupiah) TOTAL ASET 6.000.000 4.000.000 2.000.000-5.858.589 31 DES 2016 4.626.162 31 DES 2015 KEWAJIBAN (dalam jutaan rupiah) 6.000.000,00 4.000.000,00 2.000.000,00-4.750.088,00 31 DES 2016 3.671.523,00 31 DES 2015 87

GRAFIK KINERJA KEUANGAN (dalam jutaan rupiah) EKUITAS 1.200.000,00 1.100.000,00 1.000.000,00 900.000,00 800.000,00 1.108.501,63 31 DES 2016 954.639,00 31 DES 2015 LABA RUGI (dalam jutaan rupiah) 194.000,00 192.000,00 190.000,00 188.000,00 190.244,96 31 DES 2016 193.470,00 31 DES 2015 88

ARUS KAS POS - POS ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) 13-Des 31 DES NAIK/TURUN 2016 2015 SELISIH (%) Pendapatan bunga, provisi dan komisi 661.115 593.572 67.543 11,38 Beban bunga dan beban pembayaran lainnya yang (108.523) (116.910) 8.386 (7,17) dibayar Pendapatan operasional lainnya 41.580 40.669 911 2,24 Beban administrasi dan umum (175.772) (137.510) (38.262) 27,83 Beban kepegawaian (162.913) (128.610) (34.303) 26,67 Pajak Penghasilan (67.129) (83.953) 16.825 (20,04) Arus kas sebelum perubahan dalam - - - - aset dan liabilitas operasi 188.357 167.258 21.099 12,61 - - - Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan/(kenaikan) aset operasi - - - Efek-efek dan tagihan lainnya - - - - Kredit yang diberikan (435.100) (785.300) 350.200 (44,59) Aset Lain-lain 23 722 (700) (96,83) Kenaikan (penurunan) pada: - - - - Simpanan 1.167.250 (159.425) 1.326.675 (832,16) Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya (96.574) 20.834 (117.408) (563,54) Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 823.956 (755.910) 1.579.866 (209,00) ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (46.741) (26.942) (19.800) 73,49 Perolehan aset tidak berwujud (6.499) (6.641) 142 (2,14) Efek - Efek Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi (53.241) (33.583) (19.658) 58,54 ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) setoran modal 122.878 98.374 24.504 24,91 Pembayaran dividen (113.757) (98.033) (15.724) 16,04 Kenaikan pinjaman yang diterima 1.917 1.918 (2) (0,08) Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktvitas Pendanaan PENGARUH BERSIH PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS 11.038 2.260 8.778 388,47 89

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 781.754 (787.233) 1.568.987 (199,30) 842.068 1.629.301 (787.233) (48,32) 1.623.821 842.068 781.754 92,84 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN - - - Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: - - - Perolehan aset tetap melalui perjanjian sewa pembiayaan - - - Kas dan Setara Kas terdiri atas : Kas 166.293 254.912 (88.619) (34,76) Giro pada Bank Indonesia 342.820 484.730 (141.910) (29,28) Giro pada Bank lain 1.114.708 102.425 1.012.283 988,31 Kas dan Setara Kas akhir periode 1.623.821 842.068 781.754 92,84 90

RASIO & KOLEKTIBILITAS TABEL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN 31 DESEMBERBER 2016 DAN 2015 RASIO (dalam %) 31 DES 2016 31 DES 2015 (Diaudit) (Diaudit) RASIO KINERJA 1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 26,79 31,19 2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset 0,36 0,47 produktif dan aset non produktif 3 Aset produktif bermasalah terhadap total 0,39 0,47 aset produktif 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 0,35 0,42 aset keuangan terhadap aset produktif 5 NPL gross 0,41 0,47 6 NPL net 0,09 0,16 7 Return on Asset (ROA) 4,24 4,34 8 Return on Equity (ROE) 20,63 22,99 9 Net Interest Margin (NIM) 9,41 8,56 10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan 62,54 59,52 Operasional (BOPO) 11 Loan to Deposit Ratio (LDR) 99,63 106,34 1 a. Persentase pelanggaran BMPK KEPATUHAN (COMPLIANCE) i. Pihak terkait -- -- ii. Pihak tidak terkait -- -- b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait -- -- ii. Pihak tidak terkait -- -- 2 Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah 13,26 13,11 b. GWM Valuta asing -- -- 3 Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan -- -- 91

KOLEKTIBILITAS KREDIT Total kredit bermasalah atau NPL (Non-Performing Loan) PT. Bank Kalteng mengalami perbaikan dari 0,47% pada akhir tahun 2015 menjadi 0,41% pada akhir tahun 2016 turun sebesar 0,06%. NPL ini jauh di bawah ambang batas NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan apabila dilihat dari nominal, jumlah kredit bermasalah PT. Bank Kalteng mengalami penurunan sebesar Rp108.083.486 menjadi Rp16.980.889.626 pada tahun 2016 dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp17.088.973.112. KETERANGAN KOLEKTIBILITAS KREDIT (dalam rupiah) TAHUN 2016 2015 Jumlah Kredit Yang di Berikan 4.074.752.124.765,00 3.639.651.906.325,00 Lancar 4.024.802.110.808,00 3.470.845.276.989,00 Dalam Perhatian Khusus 32.969.124.331,00 151.717.656.224,00 Kurang Lancar 1.424.890.136,00 1.431.334.800,00 Diragukan 1.688.677.915,00 2.108.498.923,00 Macet 13.867.321.575,00 13.549.139.389,00 NPL 16.980.889.626,00 17.088.973.112,00 NPL Gross (%) 0,41% 0,47% NPL Nett (%) 0,09% 0,16% 92

STRUKTUR MODAL Pada tahun 2016 Modal Inti PT. Bank Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp128.441juta atau 15,51%% menjadi sebesar Rp956.329juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp827.888 juta. Peningkatan Modal ini didukung oleh faktor pemenuhan modal setor yang disetorkan oleh para Pemegang Saham pada tahun 2016 mencapai Rp122.877 juta. POS-POS (Dalam Jutaan Rupiah) 31 DES 2016 31 DES 2015 (Diaudit) (Diaudit) I. Modal Inti (Tier 1) 956.329,12 827.888,00 1. Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1) 956.329,12 827.888,00 1.1 Modal disetor (setelah dikurangi Treasury stock) 656.090,00 1.2 Cadangan Tambahan Modal *) 303.520,34 1.2.1 Faktor Penambah 343.957,47 1.2.1.1 Pendapatan komprehensif lainnya - 1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan - keuangan 1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari - peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap - 1.2.1.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other - disclosed reserves) 1.2.1.2.1 Agio - 1.2.1.2.2 Cadangan umum 153.687,11 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu - 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan 190.244,96 1.2.1.2.5 Dana setoran modal 25,40 1.2.1.2.6 Lainnya - 1.2.2 Faktor pengurang - 1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya - 1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan - keuangan 1.2.2.1.2 Potensi kerugian dari penurunan - nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other - disclosed reserves) 1.2.2.2.1 Disagio - 1.2.2.2.2 Rugi tahun-tahun lalu - 1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan - 1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan (40.436,13) Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif 93

1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book 1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk 1.2.2.2.7 Lainnya - 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama *) 3.281,23 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan - 1.4.2 Goodwill - 1.4.3 Seluruh aset tidak berwujud lainnya 2.781,23 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor 500,00 1.4.4 pengurang 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - 1.4.6 Eksposur sekuritisasi - 1.4.7 Faktor pengurang modal inti lainnya Penempatan dana pada instrumen AT 1 1.4.7.1 dan/atau Tier 2 pada bank lain Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena 1.4.7.2 hukum, hibah, atau hibah wasiat 2 Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT-1) *) - - 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT 1-2.2 Agio / Disagio - 2.3 Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan *) - Penempatan dana pada instrumen AT 1 dan/atau Tier 2-2.3.1 pada bank lain Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh - berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah 2.3.2 wasiat II Modal Pelengkap (Tier 2) 35.813,26 126.158,00 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi - 1. persyaratan Tier 2 2. Agio / Disagio - Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling 35.813,26 3. tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) 4. Faktor Pengurang Modal Pelengkap *) - 4.1 Sinking Fund - 4.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain - 4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat - TOTAL MODAL 992.142,38 954.046,00 - - - - 94

KEBIJAKAN PERMODALAN Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana tertuang dalam Akta RUPS Nomor : 26 tanggal 27 Juni 2009 Laba bersih perseroan dalam satu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut. Bahwa bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dan penyisihan laba bersih untuk cadangan sampai mencapai 20% (dua puluh per seratus) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain. Namun jika cadangan telah melebihi 20% (dua puluh perseratus), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan. 95

INVESTASI BARANG MODAL Selama tahun 2016, PT. Bank Kalteng tidak melakukan investasi barang modal. IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL Selama tahun 2016, PT. Bank Kalteng tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal. 96

REALISASI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 TERHADAP TARGET, DAN PROYEKSI TAHUN 2017 Target RKAP Realisasi Pencapaian Target RKAP URAIAN 31/12/2016 31/12/2016 (Lebih / Kurang) % 31/12/2017 POSISI KEUANGAN Asset 6.277.472,00 5.858.589,00 (418.883,00) 93,33 6.746.969,00 Modal disetor 701.086,00 656.115,00 (44.971,00) 93,59 834.300,00 Dana Pihak Ketiga 4.539.232,00 4.089.941,00 (449.291,00) 90,10 5.131.819,00 - Giro 2.024.538,00 2.168.725,00 144.187,00 107,12 2.658.120,00 - Tabungan 1.391.498,00 1.204.442,00 (187.056,00) 86,56 1.538.374,00 - Deposito 1.123.196,00 716.774,00 (406.422,00) 63,82 935.325,00 Kredit yang diberikan 4.161.330,00 4.074.752,00 (86.578,00) 97,92 4.535.850,00 Aktiva Tetap & Inventaris 260.072,00 217.745,00 (42.327,00) 83,72 279.545,00 PENDAPATAN Pendapatan operasional 724.649,00 700.761,00 (23.888,00) 96,70 827.749,00 Pendapatan non operasional 2.900,00 1.354,00 (1.546,00) 46,69 3.108,00 Jumlah pendapatan 727.549,00 702.115,00 (25.434,00) 96,50 830.857,00 BIAYA Biaya operasional 479.299,00 437.649,00 (41.650,00) 91,31 545.956,00 Biaya non operasional 2.665,00 919,00 (1.746,00) 34,48 2.754,00 Jumlah biaya 481.964,00 438.568,00 (43.396,00) 91,00 548.710,00 L A B A Laba sebelum pajak 245.585,00 263.547,00 17.962,00 107,31 282.147,00 Pajak penghasilan 62.763,00 73.302,00 10.539,00 116,79 71.645,00 Laba Bersih setelah pajak 182.822,00 190.245,00 7.423,00 104,06 210.502,00 Pada tahun 2016, pencapaian RKAP PT. Bank Kalteng tidak memenuhi target pada beberapa indikator, antara lain Total Asset dan Modal disetor. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tidak tercapainya target pada penghimpunan dana pihak ketiga khususnya pada jenis simpanan Tabungan dan Deposito. 97

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORAN Pada tahun 2016 tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 98

PROSPEK USAHA PERUSAHAAN PT. Bank Kalteng memiliki perencanaan jangka pendek untuk 1 (satu) tahun yang dituangkan dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2015, perencanaan jangka Panjang 4 (empat) tahunan dalam Corporate Plan untuk periode 2015-2018 yang penyusunanannya dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor baik internal maupun eksternal serta menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor : 12/21/PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) Nomor : 12/27/DPNP perihal Rencana bisnis Bank Umum. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Tujuan dan Sasaran PT. Bank Kalteng Tahun 2015-2018 1 Menjadi Bank kebanggan masyarakat Kalimantan Tengah dan Tuan rumah di daerah sendiri sebagaimana di Canangkan dalam BPD Regional Champion 2 Unggul pada Layanan Perbankan 3 Berperan aktip mengembangkan UMKM/ Usaha Retail, Kecil, Menengah dan Konsumer Banking 4 Memiliki jaringan Kantor Pelayanan disemua Kecamatan yang Potensial dan prasarana yang mendukung di Provinsi Kalimantan Tengah 5 Menjadi Bank yang memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah 6 Dapat mensejahterakan Stake holder (Pemegang Saham, Pegawai dan Nasabah) Arah Kebijakan PT. Bank Kalteng Tahun 2015 2018 1 Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien ditandai dengan: Strategi: - Mencapai Modal inti minimal Rp 1 triliun sebagai persyaratan bank pada kategori buku 2 dan menghindari sanksi tingkat Kesehatan Bank, untuk itu Pemegang saham wajib menyetorkan tambahan modal secara bertahap sesuai dengan komitmen yang disepakati. - Rasio kecukupan modal (CAR ) minimal 15 % - ROA minimal 2,5% - BOPO makasimal 75% - NIM minimal 9% 99

2 Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah. Strategi: - Pertumbuhan kredit minimal 10% - Portofolio kredit produktif menjadi maksimm 60% pada tahun 2018 - LDR minimal 78% - Penghimpunan dana masyarakat di luar dana Pemda maksimum 70%. - Menjadi mitra strategis lembaga keuangan mikro dan kecil di wilayahnya dalam rangka penyaluran kredit UMK 3 Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal. Strategi: - Jaringan pelayanan yang luas sampai ke tingkat kecamatan di wilayahnya; - Kualitas SDM profesional yang mampu memberikan pelayanan yang memenuhi standar nasional - Peran sebagai financial consultant bagi Pemda dalam mengelola keuangan daerah agar menjadi lebih optimal - Produk unggulan yang dipergunakan secara luas oleh masyarakat. 4 Memperhatikan dan menerapkan Manajemen Risiko. Strategi: - Ukuran, kompleksitas usaha serta kemampuan bank dalam mengelola risiko - Kecukupan kebijakan & prosedur manajemen risiko - Pengawasan aktif dari komisaris & direksi - Sistem pengendalian internal yang komprehensif 5 Menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG Strategi: - Transparansi - Accountability - Responsibility - Independency - Fairness 100

PROYEKSI SASARAN USAHA PT. BANK KALTENG 2015 2018 RASIO INTI 2015 2016 2017 2018 NIM 16 % 15 % 13 % 12 % BOPO 62 % 62 % 60 % 59 % LDR 78 % 87 % 87 % 90 % ROE 26 % 25 % 25 % 28 % ROA 4 % 4 % 4 % 4 % CAR 26.0 % 26.9 % 26.7 % 21.3 % RASIO DALAM GRAFIK 2015-2018 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% NIM BOPO LDR ROE ROA CAR 2015 16% 62% 78% 26% 4% 26,0% 2016 15% 62% 87% 25% 4% 26,9% 2017 13% 62% 87% 25% 4% 26,7% 2018 12% 59% 90% 28% 4% 21,3% 101

Sesuai dengan penyesuaian milestone dan strategi sebagaimana tertuang dalam Corporate Plan, untuk target sampai dengan tahun 2018 adalah tergambar sebagai berikut : PROSPEK PEREKONOMIAN DAN INFLASI Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini dan mencermati prospek risiko ke depan, pertumbuhan ekonomi Kalimantant Tengah pada 2017 diperkirakan akan stabil dengan kecenderungan lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yaitu berada pada rentang 7,8 8,2% (ctc). Dalam jangka menengah ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan tumbuh lebih tinggi karena ditopang membaiknya pasar komoditas dunia dan dukungan ketersediaan infrastruktur energy dan konektifitas hang lebih baik. Di sisi lain, prospek ekonomi akan semakin baik dan terjaganya daya beli masyarakat diperkirakan akan mendorong ekspektasi konsumen ke leel yang lebih tinggi. Sementara di sisi penawaran, akselerasi sektor pertanian seiring adanya pencetakan sawah baru dan peningkatan luas lahan porduktif kelapa sawit akan memberikan andil yang cukup tinggi pada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017. 102

ASPEK PEMASARAN PT. Bank Kalteng sangat menyadari akan semakin ketatnya persaingan dalam dunia perbankan yang mengharuskan untuk selalu dilakukan Inovasi baik untuk produk maupun layanan. Sampai saat ini PT. Bank Kalteng masih mengandalkan sarana media cetak dan elektronik Lokal untuk dijadikan alat promosi utama, baik itu melalui Televisi, Radio, maupun Koran harian. Pemanfaatan Website dan pelaksanaan undian berhadiah serta sponshorsip juga merupakan sebagai salah satu sarana promosi yang secara rutin dilaksanakan oleh PT. Bank Kalteng. Menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini bahwa sebagian besar nasabah masih didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka PT. Bank Kalteng masih menjadikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai target utama pemasaran. Namun secara perlahan PT. Bank Kalteng saat ini sedang menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga keuangan untuk pembiayaan proyek-proyek pemerintah di luar Kalimantan Tengah dalam bentuk kredit sindikasi. Beberapa aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 antara lain : 1. Gathering nasabah prioritas masih akan menjadi aktivitas utama dalam mempromosikan produk dan program; 2. Sponsorship event dan bekerjasama dengan cabang-cabang terkait; 3. Layanan nasabah prima; 4. Edukasi TabunganKu ke sekolah-sekolah; 5. Memperluas jaringan kantor layanan dan mesin ATM; 6. Pemberian Suku Bunga yang bersaing (special rate); 7. Kerjasama dengan Pemda dalam penyaluran dana untuk program-program Pemerintah Daerah seperti : Dana BOS, Dana Bantuan Desa, & Dana Pembangunan; 8. Peluncuran perdana Mobil Kas Keliling yang dilengkapi dengan Fasilitas ATM; 9. Membuat dan menyusun standar operasional prosedur bagi tenaga frontliner; 10. Pemanfaatan Baliho; dan 11. Undian dan hadiah langsung produk TAHETA. Exhibition atau Open Booth masih akan dilakukan khususnya untuk daerah daerah tertentu. Kekuatan Branding melalui event ini sangat baik mengingat di daerah tertentu Pameran-pameran masih menjadi tempat tujuan favorit. 103

KEBIJAKAN DIVIDEN Bahwa kebijakan dalam penentuan jumlah Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia, maka dalam penentuan jumlah Dividen memperhatikan beberapa faktor antara lain tingkat kecukupan modal dan tingkat kesehatan keuangan bank. Pembagian Dividen yang diambil dari Laba Bersih setelah Pajak, Dana Cadangan, dan hal-hal lain diajukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Akta Nomor 39 tanggal 28 Juni 2008 tentang Berita Acara RUPS Tahunan PT. Bank Pembangunan Kalteng Tahun Buku 2007, bagian Kesimpulan Butir 6 berbunyi Pembagian Deviden dan Dana Pembangunan Tahun Buku 2008 dan seterusnya akan dihitung berdasarkan tanggal penyetoran tambahan Modal secara proporsional. Maka sesuai dengan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 tanggal 09 Juni 2016, PT. Bank Kalteng telah membayar Dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp112.212 Juta dari laba bersih sebesar Rp193.022 Juta. Peroleh Dividen ini meningkat 14,46% atau sebesar Rp14.179 juta dibandingkan Dividen yang dibagikan tahun 2015 sebesar Rp98.033 juta. TAHUN BUKU LABA BERSIH JUMLAH DIVIDEN (dalam jutaan rupiah) KOMPOSISI 2011 105.325,00 61.088,00 58 2012 120.108,00 69.662,00 58 2013 128.361,00 74.449,00 58 2014 169.022,00 98.033,00 58 2015 193.470,00 112.212,00 58 (%) LABA BERSIH JUMLAH DIVIDEN 250.000,00 200.000,00 169.022,00 193.470,00 150.000,00 100.000,00 105.325,00 61.088,00 120.108,00 128.361,00 69.662,00 74.449,00 98.033,00 112.212,00 50.000,00-2011 2012 2013 2014 2015 104

KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN Sampai dengan tahun 2016 PT. Bank Kalteng tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perusahaan. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN Pada tahun 2016, beberapa Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap kinerja PT. Bank Kalteng antara lain adalah sebagai berikut : PERATURAN KETERANGAN Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 tanggal 16 Februari 2016 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Surat Edaran Bank Indonesia No.18/15/DKSP tanggal 20 Juni 2016 perihal Pengelolaan Standar Nasional Tekhnologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet Hal-hal yang diatur : a. Penyediaan modal minimum dihitung dengan menggunakan rasio kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); b. Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga (Buffer) berupa Capital Conservation Buffer, Countercylical Buffer; dan/atau Capital Surcharge untuk D-SIB; c. Dalam hal Bank memiliki dan/atau melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak, Kewajiban Penyediaan modal minimum dan kewajiban pembentukan tambahan modal sebagai penyangga (buffer) berlaku bagi Bank baik secara individu maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak; d. Bank wajib menyampaikan laporan perhitungan KPMM sesuai profil Risiko kepada Otoritas Jasa Keuangan yang disampaikan bersamaan dengan penyampaian hasil self-assessment tingkat kesehatan bank. Hal-hal yang diatur a. Penggunaan Standar Nasional Kartu ATM dan/atau Kartu Debet Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet wajib menggunakan Standar Nasional Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; b. Informasi mengenai penetapan Standar Nasional Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dan Informasi mengenai persetujuan pengelolaan Standar Nasional Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dipublikasikan oleh Bank Indonesia antara lain dalam situr Bank Indonesia. c. Pengelola bertugas melakukan fungsi manajemen sertifikasi, manajemen spesifikasi, manajemen vendor, certificate authorit, dan tugas lain yang diamanatkan oleh Bank Indonesia; d. Pengelola memeliki wewenang antara lain untuk menetapkan jenis dan besarnya biaya, menetapkan persyaratan dan prosedur pelaksanaan pengelolaan, memperoleh data dan informasi yang diperlukan serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. 105

e. Pengelola wajib memiliki struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap standar nasional, dengan memerhatikan prinsip keamanan, efisiensi, kepentingan nasional, dan tata kelola baik Peraturan Bank Indonesia No. 18/21/PBI/2016 perihal Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/14/PBI/2007 tentang Sistem Informasi Debitur Hal-hal yang diatur a. Pelapor dapat menyampaikan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara online melalui kantor Pelapor yang bersangkutan atau kantor pusat atau kantor cabang lainnya dari Pelapor dimaksud dengan tetap menggunakan sandi kantor Pelapor yang bersangkutan; b. Pihak yang dapat meminta Informasi Debitur terdiri atas Pelapor Debitur, Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan atau pihak lain c. Pelapor wajib menyampaikan informasi kepada Debitur terkait pelaporan Penyediaan Dana ke dalam Sistem Informasi Debitur; d. Penambahan definisi mengenai Informasi Debitur dan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan. POJK No.56/POJK.03/2016 perihal Kepemilikan Saham Bank Umum POJK No. 55/POJK.03/2016 perihal Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum Hal-hal yang diatur a. Dalam rangka penataan struktur kepemilikan, OJK menetapkan batas maksimum kepemilikan saham pada Bank berdasarkan : - Kategori Pemegang Saham; dan - Keterkaitan antar Pemegang Saham b. Batas maksimum kepemilikan saham pada Bank bagi setiap kategori pemegang saham ditetapkan : - 40% dari Modal Bank, untuk kategori Pemegang Saham berupa Badan Hukum Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank; - 30% dari Modal Bank, untuk Kategori Pemegang Saham berupa Badan Hukum bukan Lembaga Keuangan; dan - 20% dari Modal Bank, untuk Kategori Pemegang Saham perorangan (25% untuk Bank Umum Syariah). c. Bagi Pemerintah Daerah yang telah memiliki saham bank pembangunan daerah dapat menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham; d. Dalam hal bank pembangunan daerah memperoleh penilaian tingkat kesehatan bank dan/atau penilaian Tata Kelola dengan Peringkat 3, Peringkat 4 atau Peringkat 5 dan memerlukan tambahan modal maka : - Penambahan modal diutamakan berasal dari Investor yang tidak terkait dengan Pemerintah Daerah; dan - Pemerintah Daerah dapat tetap mempertahankan kepemilikan Pemerintah Daerah sebagai Pemegang Saham mayoritas. Hal-hal yang diatur a. Secara umum POJK ini menggantikan istilah Good Corporate Governance menjadi Tata Kelola yang baik b. Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi; c. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik paling sedikit diwujudkan dalam : - Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris; - Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; - Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern; - Penerapan manajemen resiko; - Penyediaan dana pada pihak terkait dan penyediaan dana besar; - Rencana stategis, dan; - Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 106

SE BI No. 18/28/DPU perihal Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya d. Otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Bank; e. Diatur mengenai Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi; f. Diatur mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi atas perencanaan ke pengurusan Bank; g. Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui Direksi dengan memperhatikan pengawasan sesuai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; h. Diatur mengenai Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris; i. Dewan Komisaris wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris; j. Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling sedikit 4(empat) kali dalam 1(satu) tahun; k. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk paling sedikit: - Komite audit; - Komite pemantau risiko, dan - Komite remunerasi dan nominasi. l. Bank wajib memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain; m. Bank wajib menerapkan fungsi audit intern secara efektif dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai penugasan direktur kepatuhan (compliance director) dan penerapan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank umum; n. Bank wajib menuju akuntan publik dan kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank; o. Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen resiko bagi bank umum; p. Bank wajub menyusun rencana trategi dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan); q. Dalam rangka pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, Bank wajib menyusun dan menyajikan laporan dangan tata cara, jenis, dan cangkupan sebagaimana dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai transparansi dan publikasi laporan bank; r. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris. Bank wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal yang didukun goleh system informasi manajemen yang memadai; 1. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris, Bank wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai. Hal-hal yang diatur a. Masyarakat dapat meminta klarifikasi kepada Bank Indonesia tentang Uang Rupiah yang diragukan keasliannya; 107

b. Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam huruf a meliputi: - Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk melakukan pengolahan Uang Rupiah; dan - Pihak selain Bank (persediaan, badan hukum, dan lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan penyidikan c. Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya diperoleh dari kegiatan layanan kas (front office), Bank harus melakukan hal sebagai berikut: - Menahan uang rupiah yang diragukan keasliannya yang diterima dari nasabah; - Mencatat identitas lengkap nasabah yang menyerahkan, menyetorkan, atau menukarkan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya, dan memberikan tanda terima atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada nasabah; - Menginformasikan kepada nasabah bahwa Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tidak dikembalikan untuk keperluan klarifikasi kepada Bank Indonesia; dan - Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya dengan tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tersebut seperti merobek, memotong, dan mencoret-coret. d. Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya diperoleh dari kegiatan pengelolahan uang rupiah atau berasal dari pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk melakukan kegiatan pengolahan Uang Rupiah (back office) maka Bank harus menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keaslianya dengan tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tersebut seperti merobek, memotong, dan mencoret-coret. e. Bank juga harus menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tidak diedarkan kembali. f. Pihak lain yang ditunjuk oleh Bank dalam memperlakukan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya apabila menerima atau menemukan Uang Rupiah agar tidak menyetorkan kepada Bank Indonesia, menjaga kondisi fisik uang, melaporkan kepada Bank dan menyerahkan fisik uang Rupiah kepada Bank atau menerima klarifikasi kepada Bank Indonesia atas persetujuan Bank. g. Bank Indonesia menyampaikan informasi hasil penelitian atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada masyarakat paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak Bank Indonesia menerima permintaan klarifikasi dan dapat lebih dari itu apabila diperlukan penelitian lebih mendalam dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang mengajukan klarifikasi; h. Berdasarkan hasil penelitian atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya, Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang Rupiah yang dinyatakan asli sebesar nilai nominal; i. Bank Indonesia tidak memberikan penggantian dan tidak mengembangkan fisik Uang Rupiah yang dinyatakan tidak asli. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum 2. Hal-hal yang diatur : a. Penerapan Manajemen Risiko paling sedikit mencakup : 1) Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; 2) Kecukupan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan Limit Risiko; 3) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan 4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 108

b. Dalam rangka pelaksanaan proses dan Sistem Manajemen Risiko yang efektif, Bank wajib membentuk : 1) Komite Manajemen Risiko; dan 2) Satuan Kerja Manajemen Risiko. c. Bank wajib menyampaikan laporan produk atau aktivitas baru kepada Otoritas Jasa Keuangan, yang terdiri atas : 1) Laporan rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; dan 2) Laporan realisasi penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. Laporan keuangan disusun sesuaidengan PSAK No.1(Revisi2013), Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali dinyatakan lain. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut. PT. Bank Kalteng telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan, yaitu: - Amandemen ISAK No. 30: Pungutan, yang diadopsi dari International Financial Reporting Interpretations Committee ('FRIG") No. 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No.57 Provisi, Liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAKNo.57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Interpretasi ini juga membahas akuntansi viabilitas membayar pungutan yang waktu dan jumlahnya pasti; - Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasianya; 109

- AmandemenPSAKNo.19.AsetTakBerwujud.PenyesuaianinimengklarifikasibahwadalamPSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasianya; - Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: luran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa. - Amandemen PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi : Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. - Amandemen PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihakberelasiyangdikenakanpengungkapanpihakberelasi.disampingitu,entitasmanajeman mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya; - Amandemen PSAK No.19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No.16 Aset Tetap dan PSAK No.19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dan pengoperasian usaha (yang mana asset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomi dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud; - Amandemen PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27; - Amandemen PSAK No. 66: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut di atas telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan 110

05 TATA KELOLA PERUSAHAAN

111 PENDAHULUAN Dengan tidak berlakunya lagi PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum maka dasar penyusunan laporan ini adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, maka diperlukan pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi Bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham PT. Bank Kalteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Kalimantan Tengah. Menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank, maka untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi perusahaan, PT. Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh praktik-praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang ada. Oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal 31 ayat (1) POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 ). Komitmen yang tinggi dari Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan PT. Bank Kalteng merupakan modal utama PT. Bank Kalteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan (transparency), akuntabel (accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen (independency) dan wajar (fairness). Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya PT. Bank Kalteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance), mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank. Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholders serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

112 Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat bagi Bank maupun para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan : 1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan/pengurusan Bank. 2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur, mengefektifkan manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para pemegang saham. 4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum. 5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank. 6. Diharapkan dapat memberikan kontribusi laba yang optimal. 7. Diharapkan PT. Bank Kalteng bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Struktur Tata Kelol I. DEWAN KOMISARIS a PT.Bank Kalteng adalah sebagai berikut: A. KEDUDUKAN DAN PELAKSANAAN TUGAS SERTA TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS 1. Jumlah dan Komposisi, Kriteria dan Independensi anggota Dewan Komisaris a. Jumlah dan Komposisi Berdasarkan Keputusan RUPS LB tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta No.22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, S.H., di Palangka Raya, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode Tahun 2014 2018 terhitung tanggal 25 Juni 2014, dengan susunan sebagai berikut : Dewan Komisaris Ahim Sian Rusan : Komisaris Utama Mas Saily Mochtar : Komisaris Independen Salian Djalin : Komisaris Independen Direksi Yosapatasi : Direktur Utama Samsiah Nelly : Direktur Umum Rukmo Susedyanto : Direktur Pemasaran Sarifudin W. Daron : Direktur Kepatuhan Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang (dibawah jumlah anggota Direksi) yang ada sebanyak 4 (empat) orang, dan semuanya berdomisili di Indonesia yaitu di daerah kerja Bank, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya.

113 b. Kriteria dan Independensi Sesuai dengan POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah Anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Independen (Sesuai Pasal 29 POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016). Nama Ahim S. Rusan Salian Djalin Mas Saily Mochtar Dewan Komisaris Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Direksi Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Pemegan g Saham Sebagai Anggota Dewan Komisaris Sebagai Anggota Direksi Sebagai Pemegang Saham y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Ket Dekom Periode Tahun 2014-2018 Dari tabel di atas, seluruh anggota Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain dan ataupun dengan anggota Direksi.Dalam POJK tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Komisaris adalah Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang tertib, objektif dan wajar serta kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya. Pada Pasal 24 ayat (1) POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum disebutkan Dewan Komisaris wajib terdiri dari Dewan Komisaris Independen dan Dewan Komisaris Non Independen, dimana pada saat ini PT. Bank Kalteng hanya mempunyai Dewan Komisaris Independen. Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, dalam RUPS para Pemegang Saham menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank, serta tidak melakukan kegiatan operasional usaha Bank. Sesuai Pasal 27 POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 bahwa setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi (ayat 1) dan seluruh Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) (ayat 3).

114 2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 Pasal 30 dan Pasal 31 Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen dan Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus dan bertugas mengawasi kebijakan-kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris berwenang melakukan pengawasan terhadap pengurus PT. Bank Kalteng, pengawasan kepada Direksi dan satuan kerja lainnya yang terdapat dalam susunan organisasi serta bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam melakukan pengawasan dimaksud Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi serta menasehati atau memberi masukan pelaksanaan serta meminta penjelasan rencana strategis Bank dan ataupun hal lain yang dirasa perlu kepada Direksi. Sejalan dengan hal itu maka sesuai dengan Akta Notaris Ellys Nathalina, SH, MH. Notaris di Palangka Raya No. 26 tanggal 27 Juni 2009 Anggaran Dasar pasal 15 ayat (4) menyebutkan bahwa Direksi dan setiap Anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris selama ini tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali : a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris adalah merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris, sehingga dengan demikian tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank cf. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 Pasal 31 ayat 5 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Disamping itu disebutkan pula bahwa dengan pemberian izin / persetujuan secara tertulis terhadap hal hal yang diusulkan Direksi bukan merupakan tindakan pengurusan oleh Dewan Komisaris (cf. Undang-Undang RI No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 17 ayat (1) berikut penjelasannya). Untuk mencapai pelaksanaan tugas pengawasan yang efektif maka dibuatkan pembagian tugas yang jelas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 006/SK/Dekom/PT.BPKT/I.15 tanggal 26 Januari 2015 tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng, dengan pengaturan sebagai berikut:

115 Komisaris Utama, ditugaskan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. Komisaris Independen, ditugaskan menangani Bidang Perencanaan & Pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi, Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Komisaris Independen ditugaskan menangani Bidang Umum, Perkreditan, Akuntansi dan Pengawasan Intern. 3. Rekomendasi Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2016, dalam menjalankan fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi, Dewan Komisaris secara aktif dan berkesinambungan berinteraksi aktif dengan pihak Direksi dan/atau dengan jajaran Bank terkait, baik melalui surat maupun rapat-rapat dan ataupun melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk membahas hal-hal penting yang dirasa perlu dan memberikan Rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dilaksanakan serta dipedomani sebagaimana mestinya. Dalam menjalankan fungsi pengawasan tersebut Dewan Komisaris juga telah memanfaatkan dan memberdayakan 3 (tiga) Komite yang ada di Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Rekomendasi dari Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi dituangkan dalam surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi dan Risalah Rapat yang selama tahun 2016 tercatat sebanyak 310 (tiga ratus sepuluh) buah surat dalam upaya-upaya pengawasan, pembinaan dan pengendalian. Dari hasil pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi sebagaimana yang tertuang dalam surat-surat Dewan Komisaris, secara umum rekomendasi dari Dewan Komisaris dapat diungkapkan sebagai berikut : a. Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan Komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris, menunjuk Keputusan Dewan Komisaris No. 003/Kep/Dekom/ PT.BPKT/VII.2014 tanggal 1 Juli 2014. b. Menunjuk POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, secara bertahap prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan Bank, oleh Direksi dan jajarannya terus diupayakan penerapannya dalam kegiatan operasional Bank. c. Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional Bank yang berbasis risiko terus dilaksanakan disemua jenjang organisasi dan masih perlu ditingkatkan dibawah koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi, pembinaan dan pengendalian. Hal ini tercermin dari risalah-risalah Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi.

116 B. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITE 1. Keahlian dan Independen Anggota Komite Menurut POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016, Dewan Komisaris Wajib membentuk 3 (tiga) komite untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan klasifikasi sebagai berikut : Anggota Komite Audit terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan atau Akuntansi ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Hukum atau Perbankan. Anggota Komite Pemantau Risiko, terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Manajemen Risiko. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Seorang Komisaris Utama ; Seorang Komisaris Independen ; Seorang Komisaris Independen ; dan Seorang Pejabat Eksekutif (Pemimpin Divisi SDM & Umum). 2. Struktur dan Keanggotaan a. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko 1) Struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi No. Nama Keanggotaan Keahlian 1. Mas Saily Mochtar Ketua Komite Pemantau Risiko Komisaris Independen 2. Martias Manjin Anggota Komite Pemantau Risiko Bidang Manajemen Risiko 3. Damayana Anggota Komite Pemantau Risiko Bidang Keuangan

117 2) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko. Diantara Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko yang diatur didalam Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor : 002/Kep/Dekom/PT.BPDKT/III-2015 Tanggal 2 Maret 2015 tntang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah adalah: a) Tugas Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan berkenaan dengan: Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko Bank dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam struktur organisasi Bank. b) Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala kecukupan kebijakan manajemen risiko dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan dan penyempurnaan manajemen risiko yang diperlukan. Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko Bank secara bulanan/triwulanan dan semesteran serta memberikan pendapat berupa saran dan rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan. Membantu kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko Bank. Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menganalisa semua usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang berdasarkan ketentuan terlebih dulu harus disetujui oleh Dewan Komisaris. Memantau dan mengevaluasi kepatuhan sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko. Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang berorientasi pada risiko. Membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan analisis usulan dan kinerja Direksi dan Staf berkenaan dengan rencana dan pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi serta Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

118 3) Frekuensi Rapat Komite Pemantau Resiko a) Tindak Lanjut Program Kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2016 Membantu melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam area penerapan Manajemen Risiko agar dapat terlaksana secara efektif, baik mengenai isu-isu manajemen risiko dan sistem pengawasan internal serta langkahlangkah antisipasi yang diambil Direksi dalam pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko dan perbaikan manajemen risiko. Secara garis besar selama tahun 2016 fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Pemantau Risiko antara lain sebagai berikut: Melakukan pertemuan baik internal/rapat maupun pertemuan dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam bentuk Diskusi dan Konsultasi. Melakukan pembahasan dan penelaahan untuk mengupayakan solusi penyelesaian agar setiap potensi risiko yang cenderung meningkat dapat dimitigasi secara baik sehingga tidak menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap operasional Bank berdasarkan sumber data dari Laporan Interim Bulanan, Laporan Profil Risiko Triwulanan dan halhal lain berdasarkan Rekomendasi pihak Auditor Ekstern dan Intern. b) Aktivitas Rapat Rutin Komite Pemantau Risiko Tahun 2016 Rapat Komite Pemantau Risiko selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri paling kurang 51 % (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen yang membawahi Komite Manajemen Pemantau Risiko dan apabila diperlukan diadakan Rapat Gabungan dengan Komite Audit dan dihadiri oleh Semua Dewan Komisaris baik Komisaris Independen maupun Komisaris Utama. Berdasarkan tugas dan fokus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2016 Komite Pemantau Risiko telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran-saran yang meliputi berbagai aktivitas penting yang dilakukan sebanyak 11 (sebelas) kali rapat/ pertemuan dalam satu tahun sebagai berikut :

119 No. Hari Tanggal Materi Rapat Kode 1 * 1 1. Februari Rabu, 10-02-2016 2 2. Maret Selasa, 08-03-2016 3 3. Maret Selasa, 29-03-2016 4 4. Mei Selasa, 03-05-2016 5 5. Juni Senin, 06-06-2016 6 6. Juli Rabu, 13-07-2016 1. Mengevaluasi Lap. Interim Desember 2015 2. Profil Risiko Triwulanan IV Tahun 2015 3. Membahas 8(delapan) Risiko 4. Permodalan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) 5. Kecukupan Penerapan GCG atas Dasar Laporan Ringkasan Eksekutif Pemeriksaan OJK 6. Hal-hal lain yang dianggap perlu 1. Mengamati Profil Risiko PT. Bank Kalteng Triwulan IV Desember 2015 atas 8 (delapan) Risiko 2. Mengevaluasi Laporan Interim Januari 2016 3. Lain-lain yang dianggap perlu 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan Bulan Februari 2016 2. Profil Risiko atas 8 (delapan) Risiko pada Bulan Februari 2016 3. Hal-hal lain yang dianggap perlu 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan Bulan Maret 2016. 2. Profil Risiko Triwulan I Bulan Maret 2016. 3. Lain-lain yang dianggap perlu antara lain Kecukupan Penerapan GCG, Budaya Risiko Bank, Evaluasi Kinerja Satuan Kerja Manajemen Risiko, dll 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim April 2016. 2. Evaluasi Profil Risiko bulan Maret 2016 yang masih Relevan diungkapkan atas 8 (delapan) risiko kepada Direksi. 3. Hal-hal lain yang dianggap perlu antara lain: - Hasil Pemeriksaan Khusus OJK TI & Treasury Pebruari 2015. - Evaluasi Rencana Bisnis Bank (RBBU) 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Mei 2016. 2. Evaluasi Profil Risiko bulan Maret yang perlu diungkapkan bulan Mei 2016 atas 8 (delapan) risiko. 3. lain-lain yang dianggap perlu tentang Evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan khusus TI oleh OJK. Kode 2* Kode 3* Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir

120 7 7. Agustus Senin, 01-08-2016 8 8. September Kamis, 01-09-2016 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Juni 2016. 2. Membahas Profil Risiko Bulan Juni 2016 Triwulan III (2016) atas 8 (delapan) Risiko. 3. Hal lain yang dianggap perlu antara lain: Mencermati Post Audit Monitoring Pemeriksaan Khusus Treasury oleh OJK yang sudah jatuh tempo Juni 2016 komitmennya yang masih berstatus pantau yang perlu mendapat perhatian Direksi. 1. Evaluasi laporan Bulanan Interim bulan Juli 2016. 2. Evaluasi laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2016 atas 8 (delapan) Risiko pada bulan Juli 2016. 3. lain-lain yang dianggap perlu dicermati antara lain: a.mencermati pos Audit Monitoring hasil Pemeriksaan OJK yang perlu mendapat perhatian Direksi yang sdh jatuh waktu komitmennya/status pantau Kecukupan Operasional IT meliputi Kebijakan dll. Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir b.mencermati atas Penilaian BPK RI yang perlu mendapat perhatian Direksi antara lain: Bidang SDM, Aktivitas Pemasaran, Kualitas Layanan, Penghimpunan DPK, Struktur Permodalan dan Pengelolaan Likuiditas dalam hal fungsi intermediasi. 9 9. Oktober Rabu, 05-10-2016 10. November Kamis, 10-11-2016 1. Evaluasi Laporan Interim Bulan Agustus 2016. 2. Evaluasi Laporan Profil Risiko triwulan II 2016 pada bulan Agustus 2016. 3. Lain-lain yang dianggap perlu antara lain : a. Post-post Audit Monitoring Hasil Pemeriksaan OJK pada 5 (lima) Cabang dan Kantor Pusat b. Membahas beberapa hal yang perlu menjadi perhatian catatan OJK tentang GCG dan Aktivitas Operasional Bank. 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan September 2016. 2. Evaluasi Laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2016 atas 8 (delapan) Risiko. 3. Hal-hal lain yang dianggap perlu dicermati bulan September 2016 antara lain: a. Evaluasi atas pemantauan terhadap kegiatan operasional Bank tentang kebijakan dan kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko terhadap 8 (delapan) risiko b. Evaluasi kepatuhan terhadap komitmen Bank terhadap hasil audit baik intern maupun OJK Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir

121 11. Desember Jum at, 04-12-2016 c. Evaluasi pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris meliputi Kebijakan Prosedur, Pemantauan, Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pengendalian Intern d. Kepatuhan Bank terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit, dll e. Kepatuhan terhadap Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) 1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Oktober 2016. 2. Evaluasi Profil Risiko pada bulan Oktober 2016. 3. Lain-lain yang dianggap perlu dicermati pada bulan Oktober 2016 antara lain: a. Laporan Hasil Pemeriksaan oleh OJK atas Pemeriksaan tanggal 29 Februari 2016 s/d Juni 2016 penilaian terhadap profil risiko secara komposit tergolong Moderat dengan penilaian risiko inheren kepatuhan dan strategik. b. Perihal surat OJK tentang Pengelolaan Likuiditas dan Proyeksi Ketersediaan Dana Bank pada Triwulan IV 2016 serta melakukan berbagai upaya penghimpunan Dana Pihak Ketiga diluar sumber dana Pemda dan pelaksanaan kebijakan bisnis Bank khusus dalam hal pemberian kredit produktif dan tata kelola biaya agar senantiasa terjaga dan memberikan rekomendasi c. Hasil pemantauan dari monitoring realisasi IT Investment 2015 yang dilanjutkan di tahun 2016 masih ada beberapa yang belum selesai dan masih berjalan dll Keterangan Kode Kehadiran Rapat * Hadir Hadir Hadir 1) Mas Saily Mochtar : Ketua Komite Pemantau Risiko (Komisaris Independen). 2) Martias Manjin : Anggota Komite Pemantau Risiko 3) Damayana : Anggota Komte Pemantau Risiko Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan suara terbanyak. Hasil Keputusan Rapat komite dituangkan di dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota komite yang hadir dan di dokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan kalau ada pada rapat tersebut. Hasil Rapat komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh Komisaris Independen yang membawahi Komite Pemantau Risiko dan hasil Rapat Komite dibawa pada rapat Dewan Komisaris untuk dibahas kembali bersama komite lainnya yaitu Komite Audit dan Dewan Komisaris dan apabila ditindak lanjuti dengan membuat rekomendasi kepada Anggota Direksi tentang hal-hal yang menjadi perhatian Direksi.

122 Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Pemantau Risiko baik secara internal maupun Rapat koordinasi adalah sebagai berikut: Nama Kode * Hadir Mas Saily Mochtar 1 100 % Martias Manjin 2 100 % Damayana 3 c) Rekomendasi Kepada Ketua Komite Pemantau Risiko: 1. Perihal : Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan SKNBI dan BI RTGS. 2. Perihal : Mohon Persetujuan Perjanjian Kerjasama antara Biro Keuangan Sekda Prov Kalteng dengan PT. Bank Kalteng. 3. Perihal : Surat Keputusan Direksi Nomor: DTI.16/SK-076/V.14 tanggal 16 Mei 2014 tentang Standar Pedoman Akuntansi PT. Bank Kalteng. 4. Perihal : Kesiapan Produk Laku Pandai Simpel PT. Bank Kalteng. 5. Perihal : Permohonan Persetujuan Kredit Modal Kerja Pihak Terkait. 6. Perihal : Permohonan Hapus Buku Inventaris PT. Bank Kalteng. 7. Perihal : Mohon Persetujuan Perjanjian Kerjasama Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Katingan dengan PT. Bank Kalteng. 8. Perihal : Evaluasi Laporan Tahunan Dana Pensiun PT. Bank Kalteng. 9. Perihal : Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Khusus Divisi Treasury Tahun 2015 Posisi Juni 2016. 10. Perihal : Undangan Exit Meeting Pemeriksaan PT. Bank Kalteng oleh OJK. 11. Perihal : Mohon Petunjuk atas Surat Pemimpin Cabang Utama Kepada Direksi dalam Hal Permasalahan dan Usulan Cabang Utama atas Dukungan Gubernur dalam Hal Pelayanan. 12. Perihal : Bantuan Untuk Koordinator Satpam PT. Bank Kalteng. 13. Perihal : Mohon Pendapat tentang Fasilitas Rumah Dinas Untuk Pejabat. 14. Perihal : Telaahan Hukum Permohonan Pendampingan Serta Memberikan Bantuan Hukum Terhadap Pegawai. 15. Perihal : Laporan Hasil Penutupan Audit Rutin Cabang Muara Teweh. 16. Perihal : Pertimbangan tentang Perubahan Usia Pensiun Menjadi 56 Tahun.

123 d) Surat Keluar ke Direksi dari Komite Pemantau Risiko : 1. Nomor : 026/DEKOM/PT.BPDKT/I.16 Tanggal : 28 Januari 2016 Perihal : Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai PT. Bank Kalteng Tahun 2016. 2. Nomor : 055/SB/DEKOM/PT.BPDKT/III.2016 TanggaL : 07 Maret 2016 Perihal : Post Monitoring Hasil Pemeriksaan OJK Terhadap PT. Bank Kalteng Tahun 2014-2015. 3. Nomor : 077/SB/DEKOM/PT.BPDKT/III.2016 Tanggal : 30 Maret 2016 Perihal : Program Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pegawai PT. Bank Kalteng. 4. Nomor : 083/KPR-DEKOM/PT.BPDKT/VI.2016 Tanggal : 08 April 2016 Perihal : Pertimbangan atas Penawaran Layanan Call Center 5. Nomor : 080/SB/DEKOM/PT.BPDKT/IV.2016 Tanggal : 07 April 2016 Perihal : Fasilitas Money Market Line. 6. Nomor : 164/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VII.2016 Tanggal : 11 Juli 2016 Perihal : Pelaksanaan Business Gathering. 7. Nomor : 165/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VII.2016 Tanggal : 13 Juli 2016 Perihal : Persetujuan Perjanjian Kerjasama Antara Dinas Pendapatan Daerah Katingan dengan PT. Bank Kalteng. 8. Nomor : 182/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VII.2016 Tanggal : 28 Juli 2016 Perihal : Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Khusus Divisi Treasury Tahun 2015 Posisi Juni 2016. 9. Nomor : 186/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VIII.2016 Tanggal : 01 Agustus 2016 Perihal : Undangan Exit Meeting Pemeriksaan Umum PT. Bank Kalteng Oleh OJK. 10. Nomor : 190/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VIII.2016 Tanggal : 08 Agustus 2016 Perihal : Laporan Perjalanan Dinas Direksi.

124 11. Nomor : 214/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VIII.2016 Tanggal : 29 Agustus 2016 Perihal : Laporan Kerusakan Server Domain pada Data Center PT. Bank Kalteng. 12. Nomor : 223/SB/DEKOM/PT.BPDKT/VIII.2016 Tanggal : 30 Agustus 2016 Perihal : Mohon Petunjuk tentang Dukungan Bapak Gubernur Kalimantan Tengah kepada PT. Bank Kalteng dalam Hal Peningkatan Layanan. 13. Nomor : 235/SB/DEKOM/PT.BPDKT/IX.2016 Tanggal : 14 September 2016 Perihal : Pendapat Hukum (Legal Opinion) Kredit Hapus Buku oleh Cabang Muara Teweh. 14. Nomor : 236/SB/DEKOM/PT.BPDKT/IX.2016 Tanggal : 15 September 2016 Perihal : Revisi Ketentuan Pelaksanaan Uji Kompetensi Manajemen Risiko. 15. Nomor : 242/SB/DEKOM/PT.BPDKT/IX.2016 Tanggal : 23 September 2016 Perihal : Sanggahan Pengenaan Sanksi Pelaporan SID. 16. Nomor : 254/SB/DEKOM/PT.BPDKT/X.2016 Tanggal : 06 Oktober 2016 Perihal : Telaahan Hukum Permohonan Pendampingan Serta Memberikan Bantuan Hukum Terhadap Sdr. Koprens Benung. 17. Nomor : 278/SB/DEKOM/PT.BPDKT/X.2016 Tanggal : 31 Oktober 2016 Perihal : Persetujuan Perjanjian Kerjasama Antara Biro Keuangan Prov Kalteng, Dinas Pendidikan Prov Kalteng dengan PT. Bank Kalteng. 18. Nomor : 280/SB/DEKOM/PT.BPDKT/X.2016 Tanggal : 01 November 2016 Perihal : Persetujuan Perjanjian Kerjasama antara PT. Telekomunikasi Seluler antara PT. Finnet Indonesia dengan PT. Bank Kalteng. 19. Nomor : 307/SB/DEKOM/PT.BPDKT/XII.2016 Tanggal : 01 Desember 2016 Perihal : Persetujuan Perjanjian Kerjasama Antara Biro Keuangan Sekda Prov. Dinas Pendidikan Prov Kalteng dengan PT. Bank Kalteng.

125 4) Program Kerja Komite Pemantau Risiko dan Realisasinya No Program Kerja Komite Realisasi 1. 2. 3. Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala kecukupan kebijakan manajemen risiko Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko Bank secara triwulanan Memantau dan mengevaluasi kepatuhan sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko. terpenuhi terpenuhi terpenuhi 4. Mendorong tumbuh kembangnya budaya terpenuhi 5. perusahaan yang berorentasi pada risiko. Mengevaluasi dan analisis rencana pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi serta Kepatuhan manajemen Risiko terpenuhi b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit 1) Struktur, keanggotaan, keahlian, dan indenpendensi - Periode 2 Maret 2016 s/d 1 Maret 2017 No Nama Struktur dlm Komite Keahlian / Independensi 1. 2. 3. Salian Djalin Noordimansyah Khristiano Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit Komisaris Independen Bidang Akuntansi / Independen 4. Perlimum. B. Anggota Komite Audit Bidang Perbankan /Independen Bidang Akuntansi / Independen 2) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut penyelesaian hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana butir diatas, Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku

126 Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Internal, Akuntan Publik, BPK RI, Hasil Audit Otoritas Jasa Keuangan dan Auditor Lainnya guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik / Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit laporan keuangan PT. Bank Kalteng kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Frekuensi Rapat Komite Audit Bulan Tgl Pelaksanaan Hal yang dibahas dalam rapat Rapat Januari 2016 11 Januari 2016 No.001/RKKA-Dekom/PT.BPDKT/I-2016 Pembahasan persiapan penjaringan KAP/AP untuk penawaran jasa audit Laporan Keuangan PT. Bank Kalteng tahun 2016 14 Januari 2016 No.002/RKKA-Dekom/PT.BPDKT/I-2016 Pemilihan dan penetapan KAP/AP yang diusulkan untuk dijaring melakukan audit terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Kalteng tahun 2016 No.003/RKKA-Dekom/PT.BPDKT/I-2016 25 Januari 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Desember 2015 Februari 2016 25 Februari 2016 No.004/KA-Dekom/PT.BPDKT/II-2016 tanggal 26 Februari 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Intern Gabungan bulan Januari 2016 29 Februari 2016 No.004/KA-Dekom/PT.BPDKT/II-2016 tanggal 26 Februari 2016 Penyaringan terhadap proposal penawaran jasa audit Laporan Keuangan PT. Bank Kalteng tahun buku 2016 yang diajukan oleh KAP/AP Maret 2016 28 Maret 2016 No.005/KA-Dekom/PT.BPDKT/III-2016 tanggal 28 Maret 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Februari 2016 April 2016 22 April 2016 No.006/KA-Dekom/PT.BPDKT/IV-2016 tanggal 25 April 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Maret 2016

127 Mei 2016 30 Mei 2016 No.007/KA-Dekom/PT.BPDKT/V-2016 tanggal 31 Mei 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan April 2016 Juni 2016 27 Juni 2016 No.008/KA-Dekom/PT.BPDKT/VI-2016 tanggal 29 Juni 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Mei 2016 Juli 2016 27 Juli 2016 No.009/KA-Dekom/PT.BPDKT/VII-2016 tanggal 28 Juli 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Juni 2016 Agustus 2016 29 Agustus 2016 No.010/KA-Dekom/PT.BPDKT/VIII-2016 tanggal 31 Agustus 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Juli 2016 September 2016 28 September 2016 Oktober 2016 28 Oktober 2016 No.011/KA-Dekom/PT.BPDKT/IX-2016 tanggal 30 September 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Agustus 2016 No.012/KA-Dekom/PT.BPDKT/X-2016 tanggal 31 Oktober 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan September 2016 November 2016 25 November 2016 No.013/KA-Dekom/PT.BPDKT/XI-2016 tanggal 30 November 2016 Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan bulan Oktober 2016 Desember 2016 Tidak ada rapat Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan November 2016 dilaksanakan awal Januari 2017

128 3) Program Kerja Komite dan Realisasinya No. Program kerja komite Realisasi 1. Melakukan evaluasi dan rekomendasi Laporan Bulanan Interim Gabungan setiap bulan. 2. Review pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik kesesuaian dengan standar akuntansi perbankan 3. Review Management Letter (ML) KAP. Rekomendasi penunjukan KAP yang akan mengaudit Laporan 4. Keuangan PT. Bank Kalteng tahun buku 2016 untuk diusulkan ke RUPS. 5. Pemantauan dan evaluasi tindak lanjut Direksi atas temuan Audit Internal dan Eksternal. 6. Menanggapi laporan Direksi dan Cabang-Cabang terhadap halhal yang dirasa perlu, disampaikan dengan surat kepada Direksi. Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi 4) Surat-surat Keluar dari Komite Audit Kepada Direksi yang Ditandatangani oleh Dewan Komisaris I. Bulan Januari 2016 1. Nomor : 002/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 7 Januari 2016 Perihal : Proses Pemberian Kredit 2. Nomor : 003/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 7 Januari 2016 Perihal : Corporate Social Responsibility 3. Nomor : 004/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 7 Januari 2016 Perihal : Hasil Pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 4. Nomor : 005/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 7 Januari 2016 Perihal : Laporan Keuangan Bulan November 2016 5. Nomor : 006/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 8 Januari 2016 Perihal : Koordinasi Antar Unit Kerja 6. Nomor : 011/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 15 Januari 2016 Perihal : Tindak lanjut hasil audit OJK 7. Nomor : 015/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 19 Januari 2016 Perihal : Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pertemuan 8. Nomor : 016/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 19 Januari 2016 Perihal : Notulen Rapat DPI 9. Nomor : 019/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 25 Januari 2016 Perihal : Tindak lanjut penyelesaian temuan audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan 10. Nomor : 020/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 25 Januari 2016 Perihal : Notulen Rapat Rutin Cabang Utama

129 11. Nomor : 031/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 29 Januari 2016 Perihal : Laporan Keuangan Gabungan bulan Desember 2016 12. Nomor : 032/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 29 Janurai 2016 Perihal : Tanggapan terhadap Surat2 Dewan Komisaris 13. Nomor : 033/SB/Dekom/PT.BPDKT/I.16 tanggal 29 Januari 2016 Perihal : Laporan KIC Muara Teweh II. Bulan Pebruari 2016 14. Nomor : 036/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 9 Pebruari 2016 Perihal : Temuan Berulang. 15. Nomor : 037/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 9 Pebruari 2016 Perihal : Tindak Lanjut Atas Hasil Pemeriksaan Khusus T.I. 16. Nomor : 038/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 9 Pebruari 2016 Perihal : Penyelesaian NPL KUR. 17. Nomor : 039/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 18. Nomor : 040/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Laporan Realisasi RBBU (Penyesuaian) Trw.IV/2015. 19. Nomor : 041/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Kebijakan Monitoring, Evaluasi dan Kontrol ATM. 20. Nomor : 042/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Staffing Model. 21. Nomor : 042/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Laporan Tahunan Penggunaan Teknologi & Informasi. 22. Nomor : 044/SB/Dekom/PT/BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Penagihan Imbalan Jasa/Fee Based Tahun Buku 2013 s/d 2015 23. Nomor : 045/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.16 tanggal 12 Pebruari 2016 Perihal : Pemeriksaan DPI tahun 2015 di Kantor Pusat. III. Bulan Maret 2016 24. Nomor : 056/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 11 Maret 2016 Perihal : Laporan Bulan Desember 2015. 25. Nomor : 057/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 11 Maret 2016 Perihal : LHP KIC Cabang Muara Teweh. 26. Nomor : 058/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 11 Mart 2016 Perihal : emeriksaan Divisi Pengawasan Intern Tahun 2015. 27. Nomor : 059/SB/dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 11 Maret 2016 Perihal : Surat-surat Dewan Komisaris. 28. Nomor : 064/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 16 Maret 2016 Perihal : KUR Non Lancar. 29. Nomor : 065/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 16 Maret 2016 Perihal : Laporan Bulanan Kontrol Intern Cabang (KIC).

130 30. Nomor : 066/SB/Dekom/PT.BPDKT/III.16 tanggal 16 Maret 2016 Perihal : Kantor Kas Pemko Palangka Raya. 31. Nomor : 067/SB/Dekom/PT/BPDKT/III.16 tanggal 16 Maret 2016 Perihal : Notulen Rapat Rutin Satker. 32. Nomor : 071/SB/Dekom/PT/BPDKT/III.16 tanggal 24 Maret 2016 Perihal : Laporan Bulanan Interim Gabungan. IV. Bulan April 2016 33. Nomor : 082/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 7 April 2016 Perihal : LHP KIC Cabang Utama. 34. Nomor : 083/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 11 April 2016 Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan Oleh DPI. 35. Nomor : 084/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 12 April 2016 Perihal : Surat-surat Dewan Komisaris yang Belum Ditanggapi. 36. Nomor : 085/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 12 April 2016 Perihal : Laporan Bulanan Kontrol Intern Cabang (KIC). 37. Nomor : 086/SB/Dekom/PT/BPDKT/IV.16 tanggal 12 April 2016 Perihal : Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku. 38. Nomor : 089/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 18 April 2016 Perihal : Notulen Rapat Rutin Capem Muara Laung. 39. Nomor : 090/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 18 April 2016 Perihal : Notulen Breifing dan Role Play Cabang Utama. 40. Nomor : 092/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 22 April 2016 Perihal : Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Audit. 41. Nomor : 093/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 22 April 2016 Perihal : Lampiran Data. 42. Nomor : 095/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 22 April 2016 Perihal : Lampiran Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku Bulan Maret 2016. 43. Nomor : 096/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 22 April 2016 Perihal : Rapat Rutin Satker Bulan Pebruari 2016. 44. Nomor : 098/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 25 April 2016 Perihal : LHP KIC Cabang Muara Teweh Bulan Maret 2016. 45. Nomor : 099/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 25 April 2016 Perihal : Tanggapan Surat. 46. Nomor : 100/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 25 April 2016 Perihal : Data-Data Keuangan Cabang Pembantu. 47. Nomor : 101/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 29 April 2016 Perihal : Penyelesaian NPL KUR. 48. Nomor : 102/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 29 April 2016 Perihal : LHP KIC Cabang Utama Bulan Maret 2016.

131 49. Nomor : 103/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 29 April 2016 Perihal : Permintaan Memohon Dukungan. 50. Nomor : 104/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.16 tanggal 25 April 2016 Perihal : Lampiran Surat. V. Bulan Mei 2016 51. Nomor : 107/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 11 Mei 2016 Perihal : Realisasi Action Plan Penagihan Kredit. 52. Nomor : 108/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 11 Mei 2016 Perihal : Kelebihan Pembayaran Pajak oleh Cabang Kuala Kapuas. 53. Nomor : 109/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 11 Mei 2016 Perihal : Rapat Rutin Satker 54. Nomor : 110/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 11 Mei 2016 Perihal : Materi Notulen Rapat Cabang Kuala Kapuas. 55. Nomor : 111/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 11 Mei 2016 Perihal : Agunan Debitur. 56. Nomor : 115/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 13 Mei 2016 Perihal : Laporan Bulanan Kontrol Intern Cabang (KIC). 57. Nomor : 117/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 20 Mei 2016 Perihal : Surat-surat Dekom yang Belum Ditanggapi. 58. Nomor : 118/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 20 Mei 2016 Perihal : Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Khusus T.I. Tahun 2015. 59. Nomor : 119/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 20 Mei 2016 Perihal : Kontrak Kinerja. 60. Nomor : 120/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 23 Mei 2016 Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan KAP DBSD&a Tahun Buku 2015. 61. Nomor : 122/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 30 Mei 2016 Perihal : Laporan Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku Cabang Sampit. 62. Nomor : 123/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 30 Mei 2016. Perihal : Rapat Rutin Satker. 63. Nomor : 124/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 30 Mei 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Kuala Kapuas. 64. Nomor : 125/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 30 Mei 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Utama. 65. Nomor : 126/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 30 Mei 2016. Perihal : Kegiatan Mobil Kas Keliling. 66. Nomor : 131/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 31 Mei 2016. Perihal : Konsultan Pendamping Pajak. 67. Nomor : 133/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 31 Mei 2016. Perihal : Notulen Rapat Rutin Capem Pasar Kahayan.

132 68. Nomor : 134/SB/Dekom/PT.BPDKT/V.16 tanggal 31 Mei 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) KIC Cabang Sampit. VI. Bulan Juni 2016. 69. Nomor : 137/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 3 Juni 2016. Perihal : Evaluasi Penyelenggaraan Rapat Rutin Satker. 70. Nomor : 139/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 10 Juni 2016. Perihal : Realisasi Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku dan Kredit Bermasalah. 71. Nomor : 140/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 10 Juni 2016. Perihal : Laporan KIC Kuala Kapuas Atas Aktivitas Operasional. 72. Nomor : 141/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 10 Juni 2016. Perihal : Setoran Pajak. 73. Nomor : 142/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 13 Juni 2016. Perihal : Penagihan kredit Hapus Buku. 74. Nomor : 143/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 13 Juni 2016. Perihal : Surat-surat Dewan Komisaris yang Belum Ditanggapi. 75. Nomor : 144/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 13 Juni 2016. Perihal : Laporan bulanan KIC Bulan April 2016. 76. Nomor : 145/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 13 Juni 2016. Perihal : Kinerja TKWT Cabang Kuala Kapuas. 77. Nomor : 149/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 27 Juni 2016. Perihal : Notulen Rapat Operasional MPN 62. 78. Nomor : 150/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 27 Juni 2016. Perihal : Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku Cabang Utama. 79. Nomor : 151/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 27 juni 2016. Perihal : Notulen Rapat. 80. Nomor : 152/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 27 Juni 2016. Perihal : Laporan Perkreditan Cabang Pulang Pisau. 81. Nomor : 153/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 27 Juni 2016. Perihal : Fungsi Kepatuhan. 82. Nomor : 154/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 28 Juni 2016. Perihal : Notulen Rapat Cabang Nanga Bulik. 83. Nomor : 155/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 28 juni 2016. Perihal : LHP Divisi Pengawasan Intern pada KCP Bahaur. 84. Nomor : 156/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 28 Juni 2016. Perihal : Realisasi Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku & Kredit Bermasalah. 85. Nomor : 157/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 28 Juni 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Utama Bulan Mei 2016.

133 86. Nomor : 162/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 30 Juni 2016. Perihal : Tindak Lanjut LHP Cabang Pulang Pisau dan Capem Bahaur. 87. Nomor : 163/SB/Dekom/PT.BPDKT/VI.16 tanggal 30 Juni 2016. Perihal : Penyelesaian LHP OJK pada Cabang Kuala Kapuas. VII. Bulan Juli 2016. 88. Nomor : 169/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 26 Juli 2016. Perihal : Rekening Aktiva Lainnya. 89. Nomor : 170/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 26 Juli 2016. Perihal : Penagihan Kredit Hapus Buku Cabang Muara Teweh. 90. Nomor : 171/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 26 Juli 2016 Perihal : Rekening Pos-Pos Tertentu. 91. Nomor : 172/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 26 Juli 2016. Perihal : Surat-surat Dewan Komisaris yang Belum Ditanggapi. 92. Nomor : 173/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 26 juli 2016. Perihal : Action Plan Penagihan kredit Hapus Buku Bulan Juni 2016. 93. Nomor : 174/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Punishment. 94. Nomor : 175/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Notulen Rapat Cabang Pembantu Muara Laung. 95. Nomor : 176/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Indikasi pelanggaran Ketentuan. 96. Nomor : 177/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Notulen Rapat Rutin Cabang Utama. 97. Nomor : 178/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) KIC. 98. Nomor : 179/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Agunan Debitur. 99. Nomor : 180/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Komitmen yang Belum Selesai. 100. Nomor : 181/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 28 Juli 2016. Perihal : Temuan Audit DPI pada Cabang Buntok dan Capem Patas. 101. Nomor : 183/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 31 Juli 2016. Perihal : Laporan Kegiatan Operasional Mobil Kas Keliling. 102. Nomor : 184/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 31 Juli 2016. Perihal : Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku Cabang Buntok. 103. Nomor : 185/SB/Dekom/PT.BPDKT/VII.16 tanggal 31 Juli 2016. Perihal : Laporan Realisasi RKA.

134 VIII. Bulan Agustus 2016. 104. Nomor : 187/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 01 Agustus 2016. Perihal : Kasus Sdr.Made Arya Dharma Raditya. 105. Nomor : 192/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Laporan Realisasi Action Plan Penyelesaian KUR Non Lancar. 106. Nomor : 193/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus2016. Perihal : Realisasi Biaya pada Cabang Muara Teweh. 107. Nomor : 194/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Action Plan Penyelesaian KUR bermasalah. 108. Nomor : 195/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan KIC Cabang Kasongan. 109. Nomor : 196/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Realisasi Kinerja Perkreditan Trw.II/2016. 110. Nomor : 197/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Kerja Sama Usaha. 111. Nomor : 198/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 10 Agustus 2016. Perihal : Informasi data. 112. Nomor : 199/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Penyelesaian Hasil Audit KAP DBSD&a. 113. Nomor : 200/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Laporan Bulan Hasil Pemeriksaan Kontrol Intern Cabang. 114. Nomor : 201/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Evaluasi dan Monitoring Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku. 115. Nomor : 202/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Notulen Rapat Cabang Utama. 116. Nomor : 203/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Pemantauan Tindak Lanjut LHP. 117. Nomor : 204/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Kontrak Kinerja. 118. Nomor : 205/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Rapat Rutin Satker. 119. Nomor : 206/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Kontrak Kinerja Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang. 120. Nomor : 207/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 15 Agustus 2016. Perihal : Surat-surat Dekom bulan Juli 2016 yang Belum Ditanggapi. 121. Nomor : 210/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 23 Agustus 2016. Perihal : Rapat Rutin Capem Pasar Kahayan. 122. Nomor : 211/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 23 Agustus 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan KIC Cabang Utama.

135 123. Nomor : 214/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 29 Agustus 2016. Perihal : Laporan Kerusakan Server. 124. Nomor : 216/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Rekening BB.31.01.99.000.000 Kewajiban Lainnya. 125. Nomor : 217/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Kontrol Intern Cabang (KIC). 126. Nomor : 218/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Laporan BMPK. 127. Nomor : 219/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Monitoring. 128. Nomor : 220/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Realisasi RBBU Periode 2016. 129. Nomor : 221/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Kebijakan Monitoring, Evaluasi dan Kontrol ATM. 130. Nomor : 222/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.16 tanggal 30 Agustus 2016. Perihal : Kontrak Kinerja Divisi Perkreditan. IX. Bulan September 2016. 131. Nomor : 227/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan Kas oleh KIC Cabang Utama. 132. Nomor : 228/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : Penanganan dan Pemantauan Kredit Hapus Buku Cabang Sampit. 133. Nomor : 229/SB/Dekom /PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : Tindak lanjut penyelesaian hasil audit OJK khusus TI thn.2015. 134. Nomor : 230/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : LHP OJK pada Cabang Pangkalan Bun per 31 Mei 2016. 135. Nomor : 231/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : Beban Biaya Cabang Muara Teweh. 136. Nomor : 232/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 06 September 2016. Perihal : Tindak Lanjut Hasil Audit KAP DBSD&a. 137. Nomor : 238/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 22 September 2016. Perihal : Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Audit OJK pada Cabang Pangkalan Bun. 138. Nomor : 239/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 22 September 2016. Perihal : Laporan Perkreditan Cabang Pangkalan Bun. 139. Nomor : 240/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 22 September 2016. Perihal : Penghapusbukuan Inventaris. 140. Nomor : 241/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 22 September 2016. Perihal : Risalah Rapat Direksi. 141. Nomor : 245/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Kebijakan Monitoring, Evaluasi dan Kontrol ATM.

136 142. Nomor : 246/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Rapat Rutin Satker Periode Bulan Juli 2016. 143. Nomor : 247/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Laporan Data Keuangan Cabang Pembantu. 144. Nomor : 248/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Surat Keputusan Direksi. 145. Nomor : 249/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Surat-Surat Dekom Bulan Agustus 2016 yang Belum Ditanggapi. 146. Nomor : 250/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Laporan Kontrak Kinerja Satker. 147. Nomor : 251/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Evaluasi Pembuatan dan Pengiriman Laporan. 148. Nomor : 252/SB/Dekom/PT.BPDKT/IX.16 tanggal 29 September 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) KIC bulan Juli 2016. X. Bulan Oktober 2016. 149. Nomor : 255/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Hasil Pemeriksaan OJK Tahun 2016. 150. Nomor : 256/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Rekening BB.31.01.99.000.000 151. Nomor : 257/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Data Keuangan Cabang Pembantu Tumbang Samba. 152. Nomor : 258/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Pangkalan Bun. 153. Nomor : 259/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Kontrak Kinerja. 154. Nomor : 260/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Rapat Rutin Satker Periode Agustus 2016. 155. Nomor : 261/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Penyelesaian Hasil Audit OJK. 156. Nomor : 262/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Notulen Rapat Rutin Capem Muara Laung. 157. Nomor : 263/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Notulen Rapat Intern Cabang Utama. 58. Nomor : 264/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Surat-Surat Dewan Komisaris. 159. Nomor : 265/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 13 Oktober 2016. Perihal : Kredit a/n PDAM Muara Teweh. 160. Nomor : 268/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : Action Plan Penanganan Kredit Bermasalah.

137 161. Nomor : 269/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Buntok. 162. Nomor : 270/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : Penggunaan Sandi Rekening. 163. Nomor : 271/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : Notulen Rapat Cabang Tamiang Layang. 164. Nomor : 272/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : BPP Kredit Multiguna Produktif. 165. Nomor : 273/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : LHP KIC pada Cabang Pembantu Pujon. 166. Nomor : 274/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : Action Plan Penagihan Kredit HB Cab.Kuala Pembuang. 167. Nomor : 275/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : Tagihan Subrogasi. 168. Nomor : 276/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 18 Oktober 2016. Perihal : LHP KIC Cabang Utama. 169. Nomor : 279/SB/Dekom/PT.BPDKT/X.16 tanggal 31 Oktober 2016 Perihal : Tertib Administrasi. XI. Bulan November 2016. 170. Nomor : 285/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Action Plan Penyelesaian KUR Non Lancar. 171. Nomor : 286/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Audit DPI di Muara Teweh. 172. Nomor : 287/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : LHP Audit Rutin DPI pada Cabang Pangkalan Bun & Capem. 173. Nomor : 288/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Data Keuangan Capem Parenggean. 174. Nomor : 289/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Laporan Perkreditan. 175. Nomor : 290/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Usulan Hapus Buku Barang Inventaris Cabang Sampit. 176. Nomor : 291/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Notulen Rapat Rutin Cabang Puruk Cahu. 177. Nomor : 292/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Rapat Rutin Satker. 178. Nomor : 293/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Audit KAP DBSD&a Tahun 2015. 179. Nomor : 294/SB/Dekom/PT/BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Kontrak Kinerja Tahun 2016.

138 180. Nomor : 295/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Realisasi Action Plan KUR Non Lancar per September 2016. 181. Nomor : 296/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan KIC Cabang Kuala Kapuas. 182. Nomor : 298/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Usul Penghapusan Aktiva Tetap dan Inventaris. 183. Nomor : 299/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Notulen Rapat Capem Muara Laung Bulan Oktober 2016. 184. Nomor : 300/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI.16 tanggal 30 November 2016. Perihal : Realisasi Action Plan Penagihan Kredit Hapus Buku & Kredit Bermasalah. c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite Remunerasi dan Nominasi 1) Struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi No. Nama Struktur dalam Komite Keahlian /Independensi 1. 2. 3. 4. Ahim.S.Rusan Mas Saily Muchtar Salian Djalin Yedija Soeling Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Komite Anggota Komite Anggota Komite Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Pindiv.SDM & Umum/Pejabat Eksekutif 2) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi & Nominasi a. Terkait dengan kebijakan Remunerasi : Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi Memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : - Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS - Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai Bank secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. b. Terkait dengan kebijakan Nominasi : Menyusun dan memberikan Rekomendasi mengenai sistem serta prosedur penjaringan, pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite-komite Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

139 Bulan Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris. c. Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menjalankan Tugas dan Tanggung Jawab terkait dengan kebijakan Remunerasi dan Nominasi : Kinerja Keuangan dan pemenuhan pembentukan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prestasi kerja, rekam jejak, dan kompetensi individual dan komitmen yang bersangkutan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya terhadap Bank. Kewajiban dikaitkan dengan peer group. Pertimbangan selaras dan strategi jangka panjang Bank. Membuat Nota Pertimbangan kepada Dewan Komisaris terhadap halhal yang dirasa perlu. Membantu Dewan Komisaris dalam evaluasi dan analisis usulanusulan dan kinerja Bank secara keseluruhan. 3) Frekuensi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Tgl.Pelaksanaan Rapat Pembahasan Januari 2016 21 Januari 2016 1. Membahas surat Direksi No. DSDM.17/SB-0086/I-16 perihal Usulan Alih Tugas Divisi Pengawasan Intern. 2. Lain-lain yang dianggap perlu yaitu memperpanjang kontrak Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi selama 1 (satu) tahun. Juni 2016 16 Juni 2016 1. Membahas pembayaran Tantiem tahun buku 2015 bagi Pengurus 2. Membahas pembayaran Dana Kesejahteraan tahun buku 2015 3. Membahas pembayaran tahap II sisa Jasa Produksi tahun buku 2015 4. Membahas pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan tahun buku 2016 5. Lain-lain yang dianggap perlu

140 Agustus 2016 18 Agustus 2016 30 Agustus 2016 1. Membahas usulan Penyesuaian Penghasilan Tenaga Kontrak PT. Bank Kalteng tahun 2016. 2. Lain-lain yang dianggap perlu 1. Membahas bantuan untuk Koordinator Satpam PT. Bank Kalteng 2. Membahas Fasilitas Rumah Dinas Jabatan bagi Pemimpin Divisi 3. Lain-lain yang dianggap perlu C. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS Sesuai POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum khususnya Pasal 37 dan 38 menyatakan bahwa : 1. Rapat Intern Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Dalam pelaksanaannya selama tahun 2016 Rapat Intern Dewan Komisaris telah dilaksanakan 15 (lima belas) kali termasuk rapat dengan Komite Dewan Komisaris. 2. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. 3. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. 4. Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Terhadap keputusan Rapat yang dirasa perlu disampaikan kepada Direksi. 5. Hasil Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan di dokumentasikan secara baik, dan pada Rapat berikutnya pelaksanaannya dievaluasi. 6. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Adapun jumlah Rapat Intern Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dengan Direksi dan Dewan Komisaris dengan Komite selama tahun 2016 yang dihadiri secara fisik adalah sebagaimana data tersebut dibawah ini : a. Rapat Intern Dewan Komisaris Periode Tahun 2014-2018, tahun 2016 sebanyak 7 (tujuh) kali : No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama 7 7 2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 7 7 3. Salian Djalin Komisaris Independen 7 7

141 b. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Periode 2014 2018, tahun 2016 sebanyak 3 (tiga) kali : No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Ahim S.Rusan Komisaris Utama 3 3 2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 2 3 3. Salian Djalin Komisaris Independen 2 3 4. Yosapatasi Direktur Utama 3 3 5. Samsiah Nelly Direktur Umum 3 3 6. Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran 3 3 7. Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan 3 3 c. Rapat Dewan Komisaris dengan Komite Dewan Komisaris Periode 2014 2018 pada tahun 2016 sebanyak 8 (delapan) kali: No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama 8 8 2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 8 8 3. Salian Djalin Komisaris Independen 8 8 4. Noordimansyah Komite Audit 8 8 5. Khristiano Komite Audit 7 7 6. Perlimum Baheman Komite Audit 8 8 7. Martias Manjin Komite Pemantau Risiko 8 8 8 Damayana Komite Pemantau Risiko 8 8 II. DIREKSI Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi PT. Bank Kalteng telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPS LB) tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir,S.H., Nomor 22 tentang Pemilihan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah periode Tahun 2014 2018, maka susunan Direksi PT. Bank Kalteng adalah sebagai berikut: Periode tahun Juli 2014-2018 Yosapatasi Samsiah Nelly Rukmo Susedyanto Sarifudin W. Daron Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan

142 A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi: 1. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4. Menindaklanjuti pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, BPK-RI dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 8. Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris. 9. Sebagai komitmen atas dilakukannya Good Corporate Governance, Bank telah menyusun dan menerbitkan Pedoman Tata Tertib Kerja yang berlaku untuk Direksi. Pedoman Tata Tertib Kerja berlaku bagi semua anggota Direksi tanpa perkecualian. Pedoman tersebut menjadi panduan dalam menjalankan tugas secara etis dan bebas dari benturan kepentingan. Rapat Direksi Bank Kalteng selama bulan Januari Desember 2016 No. Nama Jabatan Rapat Hadir Jumlah 1. Yosapatasi Direktur Utama 60 72 2. Samsiah Nelly Direktur Umum 51 72 3. Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran 62 72 4. Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan 52 72 B. Hubungan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi adalah check and balances serta konsultatif. Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen disemua lini organisasi.

143 C. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Bersama Dewan Komisaris-Direksi. Risalah Rapat ditandatangani anggota Dewan Komisaris-Direksi yang hadir serta didistribusikan ke seluruh anggota Dewan Komisaris-Direksi termasuk anggota Dewan Komisaris-Direksi yang tidak hadir selama rapat. Pendapat yang tidak setuju juga dicatat. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi Bank dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi kemufakatan. Hasil rapat Direksi Bank sepanjang tahun 2016 telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Rekomendasi dan/atau saran Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan dilaporkan dalam RUPS oleh Direksi. Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan pola hubungan check and balances tersebut, Komisaris dan Direksi telah menyepakati/kesamaan pendapat dalam halhal sebagai berikut: 1. Visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. 2. Rencana Jangka Panjang, Strategi, Sasaran Usaha, maupun Rencana Bisnis Bank. 3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. 4. Kebijakan dan metode penilaian Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya. 5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank. 6. Melaksanakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. D. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi antaralain: 1. Gaji Bulanan. 2. Tantiem. 3. Tunjangan Perumahan. 4. Tunjangan Pakaian. 5. Cuti Tahunan. 6. Tunjangan Hari Raya (THR). 7. Tunjangan Kesehatan. 8. Uang Makan. 9. Fasilitas Kendaraan Dinas.

144 Tabel Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi Pengurus PT. Bank Kalteng No Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain 1. Remunerasi (gaji,tantiem, THR, Penghargaan HUT, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Tahun Buku Januari s.d. Desember 2016 Jumlah yang diterima dalam 1 tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp 3 4.030 4 7.083 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (kesehatan, rumah, pakaian, telepon, asuransi) a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki 3 3 432-4 4 940 - TOTAL 4.462 8.023 Tabel jumlah remunerasi Pengurus PT. Bank Kalteng Januari Desember 2016 Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Komisaris Jumlah Direksi Diatas Rp. 2 Miliar - 1 Diatas Rp. 1 Miliar sd. Rp. 2 Miliar 3 3 Diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 Miliar - - Rp. 500 juta ke bawah - - 3 4 E. Direktur Kepatuhan Sesuai PBI No. 13/2/PBI/2011 yang berlaku bahwa Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan independensi, dilarang merangkap jabatan Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama dan dilarang membawahkan fungsi fungsi: bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan audit intern.

145 Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mencakup : 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan. 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi. 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Melakukan tugas tugas yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab seperti di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank.

146 III. FUNGSI KEPATUHAN Industri perbankan merupakan industri yang berkaitan erat dengan jasa pelayanan, penanganan dana dan kepercayaan nasabah yang menempatkan dananya di Bank, sehingga sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) yang membatasi kegiatannya. Dalam Tata Kelola Perusahaan, Bank mempunyai kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Kewajiban tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan Bank dengan berpedoman pada PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Sesuai dengan Pasal 10 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Direktur Kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab sekurangkurangnya untuk: a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Memantau tindak lanjut komitmen Bank atas hasil temuan Audit Ekstern maupun Audit Intern dari masing-masing satuan kerja yang membidangi. h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan beserta Divisi Kepatuhan wajib memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pendapat tanpa memihak kepada kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan PT. Bank Kalteng. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara bulanan dan telah dilaksanakan tepat waktu. Selain itu laporan Direktur Kepatuhan juga disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester dengan tepat waktu.

147 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan sesuai Pasal 15 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 yaitu: a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank Kalteng pada setiap jenjang organisasi; b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh PT. Bank Kalteng agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha PT. Bank Kalteng telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan sesuai Surat Keputusan Direksi No. DPP.03/SK-0156/VII.12 tanggal 31 Juli 2012 tentang perubahan ketiga atas Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DPAI.400/SK-3-0073/VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, yaitu : a. Merencanakan, mengembangkan serta mengelola sistem dan prosedur bidang Kepatuhan dan Hukum. b. Melaksanakan serta mengelola langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dalam pelaksanaan Kepatuhan. c. Melaksanakan serta mengelola kebijakan hukum di bidang usaha Perbankan, baik menyangkut hukum bidang Perkreditan maupun Non Perkreditan. d. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Pemerintah dan/atau Lembaga lainnya. e. Mencegah Direksi untuk tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. f. Melaksanakan pembinaan kepada Cabang dalam bidang Kepatuhan dan Hukum. h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi pokok dan kegiatannya.

148 A. Penyesuaian dengan peraturan yang ada PT. Bank Kalteng berupaya menyediakan pedoman, sistem dan prosedur untuk seluruh unit kerja, baik operasional maupun non operasional, yang secara bertahap dilakukan up date/penyesuaian dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku. Untuk mendukung pelaksanaan berbagai aturan tersebut, PT. Bank Kalteng memprogramkan pelaksanaan fungsi konsultatif dan sosialisasi, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat diwujudkan dan diupayakan pelaksanaan secara bertahap dengan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan PT. Bank Kalteng. Sepanjang tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap PBI, POJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan pada unit kerja operasional. Walaupun demikian masih terdapat kelemahan dan perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktek-praktek prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan praktek kepatuhan benar-benar melekat dalam kegiatan kerja sehari-hari. Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehati-hatian, adanya upaya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal PT. Bank Kalteng dengan sistem dan prosedur yang lebih baik serta berkurangnya non-compliance issue dalam uji kepatuhan atas rancangan keputusan bisnis. B. Kewajiban Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Dalam rangka optimalisasi dan efektivitas kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di PT. Bank Kalteng sesuai PBI Nomor :14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum yang merupakan penyempurnaan dari PBI Nomor 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, serta dengan terbitnya Undang- Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dalam pelaporannya telah menggunakan software Anti Money Laundering (AML), dimana akhir tahun 2015 Aplikasi AML telah terintegrasi dengan Aplikasi Core Banking Virtual Banking System (VBS) PT. Bank Kalteng sehingga Pelaporan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) telah go live disetiap Cabang/Capem PT. Bank Kalteng tidak manual lagi.

149 Pada tahun 2016 telah dibuat SOP VBS AML sesuai Keputusan Direksi PT. Bank Kalteng Nomor: DKR.21/SK-0125/VI-16 tanggal 08 Juni 2016 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerapan Program APU & PPT pada Sistem VBS Anti Money Laundering (VBS AML) PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dan SK AML sudah dikirimkan ke Cabang, Capem, serta Kantor Kas sesuai Surat Nomor: DKR.21/SB-1613/VII-16 tanggal 11 Juli 2016 perihal penyampaian SOP VBS AML sehingga pelaporannya menjadi seragam semua Cabang, Capem dan Kantor Kas. Pada tahun 2016 juga dilaksanakan Sosialisasi Ke Cabang PT. Bank Kalteng untuk penyempurnaan Pengisian dan penggunakan Aplikasi Anti Money Laundering (AML). Penyediaan Sistem Modul Anti Money Laundering baik itu software dan server Anti Money Laundering (AML) yang merupakan sistem modul yang terhubung dengan Core Banking System PT. Bank Kalteng yang menghasilkan: 1. Daftar Transaksi Diluar Kebiasaan (Unusual transaction), daftar ini memuat transaksitransaksi yang potensial menjadi Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk memastikan apakah transaksi dimaksud memenuhi kriteria sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan dan Daftar Transaksi Tunai Berpotensi Dilaporkan (Potensial Cash Transaction Report), daftar ini memuat transaksi-transaksi tunai yang wajib dilaporkan ke PPATK. 2. Melakukan pelatihan dan evaluasi tentang kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Undang- Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi petugas Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, dengan rincian sebagai berikut: a. Pelatihan Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence; b. Pendeteksian Beneficial Owner (BO) dan Proses Merge Customer; c. Pelatihan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan; d. Pelatihan Pengkinian Data Nasabah; dan e. Sosialisasi dan Implementasi Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 3. Melakukan kewajiban pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan Transaksi Keuangan Tunai (Cash Transaction Report) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Jakarta yang dikirim secara online melalui Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS) ke server PPATK, jumlah laporan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) sejumlah 6 laporan; b. laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) sejumlah 164 laporan. 4. Pemenuhan data profil nasabah kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melalui sistem Secured Email Communication (SEC).

150 C. Indikator Kepatuhan Berkaitan dengan pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian, kegiatan operasional PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, hal tersebut dapat tercermin dari: 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) CAR PT. Bank Kalteng sebesar 27,27%, lebih besar dari ketentuan BI 8% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2. 2. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif sebesar 0,29%, ketentuan BI maksimal 5%. 3. Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 0,42%, ketentuan BI maksimal 5%. 4. Non Performing Loan (NPL) Net sebesar 0,10%, ketentuan BI maksimal 5%. 5. Return On Asset (ROA) sebesar 4,38%, ketentuan BI minimal 1,62%. 6. Return On Equity (ROE) sebesar 22,82%, ketentuan BI minimal 15%. 7. Net Interest Margin (NIM) sebesar 9,41%, ketentuan BI maksimal 5%. 8. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 62,85%, ketentuan BI maksimal 80%. 9. Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar 99,63%, ketentuan BI maksimal 80-92%. Dari 9 parameter (benchmark) yang ditetapkan Bank Indonesia, rata-rata rasio Tingkat Kesehatan PT. Bank Kalteng Tahun 2016 menunjukkan tingkat rasio Bank yang sehat dan tidak ada pelanggaran yang signifikan terhadap ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. IV. FUNGSI AUDIT EKSTERN Pelaksanaan Audit Ekstern Tahun Buku 2016 dilakukan oleh 2 (dua) Audit Ekstern yaitu : 1. Kantor Akuntan Publik Dolly, Bambang Sulistyanto, Dadang dan Ali (Dbsd & a) dengan cakupan pemeriksaan dilakukan terhadap Laporan Keuangan dan Perpajakan (saat ini masih dalam proses pelaksanaan). Adapun cakupan pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik Dolly, Bambang Sulistyanto, Dadang & Ali (DBSD & a) antara lain: a. Laporan Posisi Keuangan Neraca PT. Bank Kalteng tanggal 31 Desember 2016 serta Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas, pembuatan laporan hasil pemeriksaan masih dalam proses. b. Melakukan pengujian atas Kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan perundangundangan, kontrak yang berlaku serta efektivitas pengendalian intern yang merupakan tanggung jawab manajemen Bank. c. Pemeriksaan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. d. Berdasarkan hasil audit laporan keuangan PT. Bank Kalteng posisi Keuangan PT. Bank Kalteng per 31 Desember 2013 dan 2012 menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Pemeriksaan Umum oleh OJK.

151 V. FUNGSI AUDIT INTERN Fungsi Audit Intern selama tahun 2016 : a. Tugas yang dilaksanakan bersifat independen dengan mengidentifikasikan dan mengevaluasi prinsip umum kegiatan operasional dan prinsip manajemen risiko yang baik. Dalam hal terdapat kesenjangan dalam kebijakan dan prosedur Bank maka Pengawasan Intern melakukan klarifikasi dengan auditee terhadap implementasi kebijakan dan prosedur yang dilakukan dan meminta auditee untuk melakukan perbaikan. b. Divisi Pengawasan Intern PT. Bank Kalteng telah melakukan pemeriksaan rutin pada tahun 2016 sesuai rencana yang ditetapkan yaitu 9 (sembilan) Kantor Cabang (termasuk Semua Kantor Cabang Pembantu yang dibawahnya), tambahan 1 (satu) KC Muara Teweh dan melakukan pemeriksaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) KC Utama dan pemeriksaan BI RTGS di Kantor Pusat. Selain itu melakukan pemeriksaan khusus terhadap kasus pada KCP Sebabi dan KC Kuala Kapuas. Adapun cakupan pemeriksaan meliputi aspek risiko dan unsur-unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan mempengaruhi kepentingan Bank dan masyarakat. c. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan penetapan pelaksanaan waktu yang tepat sesuai dengan signifikansi masalah dan prioritas kegiatan pengawasan intern. Perencanaan waktu yang tepat sangat diperlukan agar sumber daya yang terbatas dialokasikan secara optimal untuk melaksanakan strategi pemeriksaan dalam satu periode perencanaan. d. Cakupan pemeriksaan meliputi 8 (delapan) risiko dengan prioritas utama Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Hukum serta Risiko lainnya. Namun untuk Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas tidak dilakukan audit khusus hanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan rutin/umum setiap tahun dengan pertimbangan bahwa PT. Bank Kalteng aktivitasnya bukan sebagai Bank Devisa sehingga kompleksitas permasalahan tidak serumit Bank Devisa yang terutama terjadinya perubahan nilai tukar. Selain itu likuiditas Bank cukup aman karena dana Pemerintah daerah dominan dan komposisi kualitas aset yang ditempatkan hanya dalam bentuk pemberian kredit dan penempatan dana pada Bank yang aman walaupun laba yang diperoleh tidak maksimal. e. Setiap melakukan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Laporan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan (LKHP). f. Sebagian besar temuan-temuan pemeriksaan pada umumnya dapat ditindaklanjuti, namun ada beberapa temuan yang menyangkut kebijakan ditindaklanjuti secara langsung karena terkait dengan Divisi lainnya. g. Dalam rangka meningkatkan kualitas auditor saat ini semua tenaga auditor baik yang ada di Divisi Pengawasan Intern maupun petugas KIC mengikuti sertifikat auditor pada Lembaga Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPAI) Jakarta secara bertahap dan berkesinambungan. Saat ini 6 (enam) orang yang telah bersertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) dan 2 (dua) orang masih dalam tingkat lanjutan.

152 Jumlah Penyimpangan Internal: Pada tahun 2016 terdapat 2 (dua) penyimpangan yaitu: 1. Pada KCP Sebabi masalah penyimpangan terhadap prosedur perjalanan dinas, tindakan Bank terhadap pegawai yang bersangkutan penundaan kenaikan pangkat selama 2 (dua) tahun. 2. Pada KC Kuala Kapuas masalah disiplin pegawai, tindakan Bank pegawai yang bersangkutan telah diberhentikan. VI. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Proses Manajemen Risiko Sebagaimana diatur dalam POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI Nomor: 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan SE BI Nomor: 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka Ruang Lingkup Penerapan Manajemen Risiko secara umum mencakup 4 (empat) pilar. Ruang lingkup penerapan Manajemen Risiko PT. Bank Kalteng secara umum sesuai dengan BPP Pedoman Standar Manajemen Risiko (Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DKR.22/SK-063/III.12) mencakup 4 (empat) pilar yaitu : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit. 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Organisasi Manajemen Risiko Guna efektifitas penerapan Manajemen Risiko, Direksi PT. Bank Kalteng menetapkan struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko di PT. Bank Kalteng dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko, yaitu Direktur Kepatuhan. Untuk membantu Direktur Kepatuhan tersebut, PT. Bank Kalteng telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), yaitu Kelompok Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor : DPP.03/SK- 0140/VIII-11 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor : DPAI.400/SK-3-0073/VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Kelompok Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan, untuk melakukan fungsi evaluasi penerapan manajemen risiko secara independen. PT. Bank Kalteng juga membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang dipimpin oleh Direktur Kepatuhan, beranggotakan Direksi (kecuali Direktur Utama), seluruh Pemimpin Divisi dan Pemimpin Kantor Cabang Utama. Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam tugasnya membahas hal terkait kebijakan, strategi dan upaya untuk mengendalikan risiko yang terjadi pada PT. Bank Kalteng.

153 PT. Bank Kalteng memiliki struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja yang menangani manajemen risiko. Di dalam organisasi yang dimiliki, terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara Satuan Kerja Operasional (bussines unit) dengan Satuan Kerja yang melaksanakan pengendalian dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga Satuan Kerja Manajemen Risiko harus independen terhadap satuan kerja bisnis Bank seperti treasury, kredit, pendanaan, akuntansi serta terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. VII. PENILAIAN PROFIL RISIKO Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada PT. Bank Kalteng meliputi 8 (delapan) risiko antara lain: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Bank Umum Konvensional dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to high) dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat yaitu 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsatisfactory). Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2016, risiko interen PT. Bank Kalteng berpredikat LOW TO MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga risiko komposit berada pada posisi FAIR, sebagaimana Hasil Laporan Profil Risiko PT. Bank Kalteng bulan laporan Desember 2016 sebagai berikut : PERINGKAT Peringkat Jenis Risiko Kualitas Komposit Risiko Inhern Manajemen Risiko Risiko Risiko Kredit Low to Moderate Fair 2 Risiko Pasar Low to Moderate Fair 2 Risiko Likuiditas Low to Moderate Fair 2 Risiko Operasional Low to Moderate Fair 2 Risiko Hukum Low to Moderate Fair 2 Risiko Strategik Low to Moderate Fair 2 Risiko Kepatuhan Low to Moderate Fair 2 Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2 Peringkat Agregat Low to Moderate Fair 2

154 VIII. RENCANA STRATEGIS BANK a. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) 1 Teknologi Informasi Konsolidasi dan Revitalisasi teknologi Informasi sepenuhnya dapat mendukung pengembangan Produk, Layanan dan informasi Keuangan & Laporan 2015-2018 2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia yang produktif dan proaktif pada tahun 2015-2018 3 Pelayanan Unggul Meningkatkan Inovasi dan Pengembangan Produk sesuai kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat 2015-2018 4 Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG) - Memperkuat Manajemen Risiko dan GCG 2015-2018 - Pelaksanaan Pemeriksaan yang efektif dan efisien 2015-2018 5 Brand Awarenss Mendorong persepsi masyarakat melalui Awarenss Bank Kalteng 2015-2018 6 Inovasi Pengembangan Produk Meningkatkan inovasi dan pengembangan produk sesuai kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat 2015-2018 7 Permodalan Meningkatkan modal inti sesuai peningkatan ATMR 2015-2018 8 Portfolio Kredit Meningkatkan komposisi portfolio kredit produktif terhadap total pinjaman secara bertahap 2015-2018 9 Struktur Pendanaan Meningkatkan dan memperbaiki struktur pendanaan masyarakat ( Dana Pihak Ketiga) secara bertahap 2015-2018 10 Pemantapan Jaringan Layanan ( Channel Distribution) Pengembangan jaringan berupa kantor layanan dan jaringan elektronik secara bertahap dengan catatan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung operasi jaringan Bank 2015-2018 11 Strategic Partnership Optimalisasi partnership dengan lembaga yang terkait peningkatan Fee Based Income dan Dana 2015-2018

155 B. Program Jangka Menengah dan Pendek (Bussiness Plan) 1. Target Jangka Pendek 1) Meningkatkan kuantitas, kualitas serta kompetensi SDM. 2) Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal dan peningkatan jaringan kantor, ATM dan Mobil Kas Keliling. 3) Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat dan mampu beroperasi secara efisien. 4) Melakukan konsolidasi dan revitalisasi teknologi informasi yang dapat mendukung pengembangan produk, layanan, informasi keuangan dan laporan yang berorientasi pada Operasional Excellence, Business Solutions Excellence dan Informasi Excellence. 5) Meningkatkan pelayanan unggul dan penguatan struktur Dana Pihak Ketiga. 6) Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sehingga memperkuat peran sebagai agen pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah dengan meningkatkan share Kredit Produktif dan UMKM, prioritas pemberian kredit UMKM, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan Standby Loan sektor usaha konstruksi. 7) Memperkuat Manajemen Risiko dan GCG ( Good Corporate Governance). 8) Memperkuat Fungsi Kepatuhan. 9) Memperkuat pelaksanaan fungsi satuan pengawasan intern. 2. Target Jangka Menengah 1. Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien hal ini ditandai dengan : Modal inti minimal Rp1 triliun, bertahap sehingga memiliki tingkat permodalan yang sesuai dengan komitmen para pemegang saham Rasio kecukupan modal (CAR) minimal 15% ROA minimal 2,5% BOPO maksimal 75% NIM maksimal 9% 2. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah, hal ini ditandai dengan: Pertumbuhan kredit minimal 10% Portfolio kredit produktif menjadi maksimal 60% pada tahun 2018 LDR minimal 78% Penghimpunan dana masyarakat diluar DPK Non Pemda Minimal 70% Menjadi mitra strategis lembaga keuangan mikro dan kecil di wilayahnya dalam rangka penyaluran kredit UMKM

156 3. Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal, hal ini ditandai dengan: Jaringan pelayanan yang luas sampai ke tingkat kecamatan di wilayahnya Kualitas SDM profesional yang mampu memberikan pelayanan yang memenuhi standar nasional Peran sebagai financial consultant bagi Pemda dalam mengelola keuangan daerah agar menjadi lebih optimal Produk unggulan yang dipergunakan secara luas oleh masyarakat 4. Memperhatikan dan menerapkan Manajemen Risiko pedoman implementasikan arah kebijakan manajemen risiko mencakup ruang lingkup, yaitu: Ukuran, kompleksitas usaha serta kemampuan Bank dalam mengelola risiko Kecukupan kebijakan & prosedur manajemen risiko Pengawasan aktif dari komisaris & Direksi Sistem pengendalian internal yang komprehensif sehingga semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas operasional yang dilakukan telah memenuhi prinsip kehati-hatian. 5. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG pedoman implementasikan arah kebijakan menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG, yaitu: Transparansi Accountability Responsibility Independency Fairness IX. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN YANG TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan Pengurus Bank. Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada permasalahan yang timbul akibat dampak dari Kebijakan Remunerasi. X. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank (leaflet, brosur dan media elektronik/media cetak). Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya.

157 XI. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada PT. Bank Kalteng, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun perusahaan lainnya. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali. XII. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EKSPOSURE) Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar PT. Bank Kalteng selama tahun 2016. No Penyediaan Dana Jumlah Debitur Jumlah (rupiah) 1. Pihak terkait 57 8.353.944.587 2. Debitur Inti 25 263.231.925.022 XIII. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada PT. Bank Kalteng pada tahun 2016 dalam skala perbandingan sebagai berikut : Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 3,34 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3,06 : 1 XIV. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum dilakukan pada PT. Bank Kalteng. XV. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) PT. Bank Kalteng terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan.

158 Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 Internal Fraud dalam 1 tahun (1) Thn.2015 (2) Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Thn.2016 (3) Thn.2015 (4) Thn.2016 (5) Thn.2015 (6) Thn.2016 (7) Total Fraud - - - - 1* - Telah diselesaikan - - - - - - Dalam proses penyelesaian di - - - - - - internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - - Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum - - - - - - *) Pada tahun 2015 merupakan kasus Fraud Kantor Cabang Sukamara yang pada tanggal 01 Desember tahun 2015 kasus ini telah selesai. XVI. PERMASALAHAN HUKUM Permasalahan Hukum adalah permasalahan Hukum Pidana, Perdata dan Pajak yang dihadapi Bank selama periode tahun 2016 dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang dihadapi PT. Bank Kalteng untuk upaya penyelesaian pada tahun 2016 sbb : 1. Perkara Pidana Perkara Hukum ini berlanjut dari Tahun 2009 s.d. Tahun 2012 : a. Perkara Pidana selisih Dana Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas yang melibatkan 2 (dua) orang Oknum Pegawai PT. Bank Kalteng yaitu DSA (Eks. Pemimpin Cabang Pembantu) dan AKS (Eks. Staf Pelaksana). Perkembangan Terakhir Bahwa PT. Bank Kalteng telah menghubungi Pengadilan Negeri Palangka Raya, guna menerima salinan Putusan MA an DSA, dengan PUTUSAN Nomor: 1822 K/Pid.Sus/2012 dengan pengantar dari Panitera Mahkamah Agung-RI Nomor: 1065/Pan.Pid.Sus/1822 K/PID.SUS/2012 tanggal 30 Juni 2015, yang memutuskan: (1) Menyatakan Terdakwa DSA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. (2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.

159 (3) Menghukum pula Terdakwa tersebut untuk membayar uang pengganti sebesar Rp.1.100.000.000,- (Satu Milyar Seratus Juta Rupiah), dikurangi aset-aset yang disita dari Terdakwa, dengan ketentuan apabila uang pengganti tersebut tidak dibayar paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti tersebut, dan dalam hal Terpidana tidak mempunyai harta yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka akan diganti dengan Pidana Penjara selama 1 (satu) tahun. (4) Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Bahwa PT. Bank Kalteng telah menghubungi Pengadilan Negeri Palangka Raya, guna menerima salinan Putusan MA an. AKS, dengan PUTUSAN Nomor: 740 K/Pid.Sus/2013 dengan pengantar dari Panitera Mahkamah Agung-RI Nomor: 954/Pan.Pid.Sus/740 K/PID.SUS/2013 tanggal 24 Juli 2014, yang memutuskan: (1) Menyatakan Terdakwa AKS terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama melakukan korupsi sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair; (2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun, dan denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan. (3) Menghukum kepada Terdakwa untuk membayar uang pengganti kepada Negara sebesar Rp.1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah) dikurangi asetaset yang disita dari Terdakwa yaitu berupa: 1 (satu) bidang tanah seluas 162 m 2 (seratus enam puluh dua meter persegi) dan 1 (satu) unit rumah di atasnya terletak di perumahan Vila Bukit Tidar Blok A3-712 Malang sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 1726, tanggal 18 Januari 2007 atas nama pemegang hak: WILHAN ROEBERT DOHONG, dengan ketentuan apabila uang pengganti tersebut tidak dibayar, maka diganti pidana penjara selama 6 (enam) bulan. (4) Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan. (5) Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum Putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap akan dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan. Bahwa atas 2 (dua) Putusan tersebut di atas, PT Bank Kalteng menindaklanjutinya dengan menugaskan Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Yunior Yurist Hukum untuk menghadap, memantau, dan berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Kuala Kurun atas proses sita asset kedua Terdakwa dimaksud sebagaimana Surat Tugas Nomor: DKR.23/STS-0004/III- 16 tanggal 01 Maret 2016, dan Surat Kuasa Khusus Direksi Nomor: DKR.23/SKK-0001/III- 16 tanggal 01 Maret 2016.

160 Lebih lanjut juga PT Bank Kalteng telah menyurati Kepala Kejaksaan Negeri Kuala Kurun dengan surat Nomor: DKR.23/SB-0699/IV-16 tanggal 12 April 2016 Perihal Putusan MA an. AKS dan an. DSA, yang mana inti dari surat yang disampaikan tersebut adalah: 1. Bahwa PT Bank Kalteng mengharapkan pihak Kejaksaan Negeri Kuala Kurun dapat menjalankan proses sita aset maupun melakukan eksekusi pernyataan dari kedua terpidana sebagai pelaku tindak pidana korupsi tersebut. 2. Terkait proses lelang aset dari kedua terpidana, sekiranya dalam pelaksanaan proses lelang nantinya kepada Pejabat/yang ditunjuk oleh PT Bank Kalteng wajib diikutsertakan dalam proses pelelangan tersebut. 3. Sedangkan untuk proses eksekusi kurungan badan kepada AKS dan DSA, dimintakan informasi secara tertulis dari Kejaksaan Negeri Kuala Kurun kepada PT Bank Kalteng terkait tanggal eksekusi dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tempat kedua terpidana menjalani eksekusi kurungan badan tersebut. Atas surat tersebut, Kejaksaan Negeri Kuala Kurun telah mengirimkan surat kepada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dengan tembusan kepada PT Bank Kalteng dengan surat Nomor: B-418/Q.2.10.7/Fu/04/2016 tanggal 25 April 2016 Perihal Putusan MA an. AKS dan an. DSA, yang pada intinya meminta petunjuk terhadap pelaksanaan permohonan yang disampaikan oleh PT Bank Kalteng. Sebagai langkah selanjutnya, PT Bank Kalteng juga telah menyurati Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Palangka Raya dengan surat Nomor: DKR.23/SB-0830/V-16 tanggal 04 Mei 2016 Perihal Permintaan Data/Informasi Terkait Eksekusi Kurungan Badan an. AKS dan DSA. Surat Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Palangka Raya Nomor: W17.E1- PK.01.01.02-2230 tanggal 13 Mei 2016 Perihal Permintaan Data Terkait Eksekusi Narapidana an. AKS dan DSA, yang mana disampaikan bahwa: - Terhadap narapidana an. AKS telah dieksekusi per tanggal 11 September 2015, dengan pidana 4 tahun pidana denda Rp.200 juta sub 6 bulan, pidana pengganti Rp.1.700 juta sub 6 bulan, dengan keterangan tanggal bebas/expirasi tanggal 27 April 2020 (denda + uang pengganti tidak dibayar). - Terhadap narapidana an. DSA telah dieksekusi per tanggal 4 April 2016, dengan pidana 4 tahun pidana denda Rp.200 juta sub 6 bulan pidana pengganti Rp.1.100 juta sub 1 bulan, dengan keterangan tanggal bebas/expirasi tanggal 6 Mei 2021 (denda + uang pengganti tidak dibayar). - Pada tanggal 25 November 2016 PT. Bank Kalteng menyurati kembali Kejaksaan Negeri Kurun dengan nomor : DKR.23/SB-1106/XI-16 dengan perihal Mohon Informasi Pelaksanaan Lelang Aset, dan mendapat balasan surat dari Kejaksaan Negeri Kurun Nomor : B-1240/Q.2.10.7/Cu/12/2016 tanggal 05 Desember 2016 yang menyampaikan bahwa masih belum dapat dipastikan jadwal pelaksanaan pelelangan karena masih dalam proses melengkapi kekurangan berkas-berkas lelang yang diminta oleh KPKNL Malang dan menunggu informasi kepastian waktu dari KPKNL Malang, serta Kejaksaan Negeri Kurun juga menyampaikan Harga Limit berdasarkan hasil penghitungan daro Tim PenilaiKPKNL Malang dengan Nilai Wajar Objek sbb :

161 - Tanah Luas 162 M² = Rp. 297.636.000,- - Bangunan Luas = Rp. 203.728.000,- (+) Total Nilai Wajar = Rp. 501.364.000,- (Lima Ratus Satu Juta Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah) b. Perkara Pidana PT. Artha Ariesta Anthaloka (PT. AAA) Bahwa Perkara Tipikor Kredit Macet PT. Artha Ariesta Anthaloka yang melibatkan 2 (dua) orang oknum pegawai PT. Bank Kalteng yaitu AFM (mantan Pemimpin Cabang Utama) dan FF (eks. staf pelaksana) serta HFT (Direktur Utama PT.AAA). Perkembangan Terakhir Perkara atas nama AFM dan FF pada Tingkat Pengadilan Negeri Palangka Raya telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan Pidana Penjara masing masing 1 (satu) tahun dan tidak membayar uang pengganti kerugian negara. Sedangkan Perkara atas nama HFT pada tingkat Pengadilan Negeri Palangka Raya telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan Pidana penjara 1 (satu) tahun dan mengganti kerugian negara sebesar Rp. 4.657.797.236 (empat milyar enam ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan pulau tujuh ribu dua ratus tiga puluh enam rupiah), diganti oleh terdakwa melalui pelelangan barang bukti milik terdakwa yang telah disita oleh penyidik. Bahwa pelaksanaan pembayaran ganti kerugian negara Cq. PT. Bank Kalteng telah dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 dari hasil penjualan lelang barang bukti milik terdakwa sebesar Rp. 4.657.797.236. Bahwa sebagaimana surat Direksi PT. Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SB-1096/XII-2015 tanggal 18 Desember 2015 Perihal Hasil Lelang Barang Rampasan PT. Artha Ariesta Anthaloka, yang pada intinya meminta kepada Pemimpin Cabang Utama untuk memindahbukukan secara keseluruhan sebagai pelunasan pokok kredit PT. Artha Ariesta Anthaloka dan bunga kredit tidak diperhitungkan. Hal tersebut telah ditindaklanjuti oleh Pemimpin Cabang Utama bahwa terhadap pinjaman PT. AAA telah dilakukan penihilan/lunas pada tanggal 18 Desember 2015, sebagaimana surat Nomor: KCU.101/SPR-014/I.2016 tanggal 04 Januari 2016 Perihal Realisasi Action Plan PT. AAA sampai dengan Desember 2015. 2. Perkara Perdata NIHIL

162 XVII. BENTURAN KEPENTINGAN Selama tahun 2016 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Kalteng yang mengandung benturan kepentingan. Tabel Pengungkapan Benturan Kepentingan pada PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2015 No Nama & Jabatan Pihak yang memiliki benturan kepentingan Nama & Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan rupiah) Keterangan *) - - - - - - - - - - XVIII. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi PT. Bank Kalteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama kegiatan CSR PT. Bank Kalteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dilihat dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan PT. Bank Kalteng dapat memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat. Selama tahun 2016 realisasi kegiatan CSR PT. Bank Kalteng meliputi: NO KETERANGAN NILAI BANTUAN (RP) 1. Bantuan Dana Dalam Rangka Pembangunan Pastori Majelis Calon Resort GKE Mantangai Barat 2. Bantuan Dana Dalam Rangka Dukungan Sponsor Madya Untuk Kegiatan Liga Pelajar Kota Palangka Raya Piala Bank Kalteng 2016 3. Bantuan Dana Dalam Rangka Membangun Prestasi Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah 4. Bantuan Dana Dalam Rangka Sponsorship Pelaksanaan Program Kerja Sistem Deteksi dan Edukasi Tentang Informasi Pengelolaan Sampah 5. Bantuan Dana Dalam Rangka Pembangunan Gedung Gereja GBI Glow Fellowship Center Palangka Raya 6. Bantuan Dana Dalam Rangka Pelaksanaan Studi Banding Pendidikan Batik Tulis di Yogyakarta 7. Bantuan Dana Dalam Rangka Kegiatan Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan Tahun 2016 8. Bantuan Berupa Barang Dalam Rangka Kegiatan Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 25.000.000.- 17.100.000,- 250.000.000,- 15.400.000,- 5.000.000,- 5.000.000,- 10.000.000,- 1.980.000,-

163 9. Bantuan Dana Dalam Rangka Kegiatan Seminar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) yang Diadakan dari Tanggal 19 s.d 21 Oktober 2016 10. Bantuan Dana Dalam Rangka Percepatan Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan di Provinsi Kalimantan Tengah 13.250.000,- 20.000.000,- 11. Bantuan Dana Dalam Rangka Peringatan HUT PT. Bank Kalteng ke-55 20.000.000,- 12. Bantuan Sembako Dalam Rangka Peringatan HUT PT. Bank Kalteng ke-55 13. Bantuan Dana Kepada Lembaga Pembinaan Kreatifitas Perempuan MOHINI Kalimantan Tengah 14. Bantuan Dana Dalam Rangka Partisipasi Program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan 15. Iuran Partisipasi Perbankan Palangka Raya Untuk Kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2016 16. Bantuan Dana Kepada 4 (empat) Rumah Ibadah yang Berada di Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara 17. Bantuan Dana dan Sembako Dalam Rangka Kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2016 yang Dipusatkan di Kota Palangka Raya 40.575.000,- 3.500.000,- 3.000.000,- 2.000.000,- 20.000.000,- 105.000.000,- TOTAL 556.805.000,- XIX. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG Hasil Penilaian PT. Bank Kalteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2016 adalah Peringkat 2 dengan predikat BAIK. Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Kalteng tahun 2016 sebagai berikut : Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Peringkat Definisi Peringkat Individual 2 (BAIK) Berdasarkan hasil self assessment terhadap 3 (tiga) faktor yaitu: Governance Structure, Governance Process dan Gavernance Outcome yang mencakupi 11 (sebelas) Kriteria/Indikator, bahwa secara umum sesuai dengan ketentuan dan Peraturan yang berlaku, hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance, PT. Bank Kalteng telah melakukan Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan terhadap operasional Bank dan dapat diselesaikan dengan tindakan normatif oleh pihak Manajemen/Pengurus Bank.

164 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bank Kalteng merupakan sarana bagi seluruh Pemegang Saham untuk mengambil keputusan bagi PT. Bank Kalteng yang pelaksanaanyaa diatur dalam batas yang ditentukan sebagaimana tertuang dalam UU Perseroan Terbatas dan atau Anggaran Dasar PT. Bank Kalteng. RUPS berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk Akuntan Publik (Audiotr Eksternal), dan menentukan jumlah Kompensasi / Remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 (RUPS Tahunan) PT. Bank Kalteng melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 09 Juni 2016, bertempat di Aula Eka Hapakat (Lantai III) Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Materi dan agenda utama yang menjadi pembahasan yaitu : 1. Pembahasan dan pengesahan atas Laporan Tahunan untuk Tahun Buku sebelumnya yang telah ditutup, dalam kaitan itu Laporan Tahun Buku 2015 PT. Bank Kalteng; 2. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku yang sedang berjalan, dalam kaitan itu Audit atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2016 PT. Bank Kalteng; 3. Menetapkan keputusan atas hal-hal yang diusulkan yang menjadi agenda dari RUPS. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dipimpin oleh Komisaris Utama dan dihadiri oleh seratus persen (100%) Pemegang Saham. Agenda RUPS tahun sebelumnya Agenda 1 Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tahunan Tahun 2015 PT. Bank Kalteng Agenda 2 Agenda 3 Penetapan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2016 Pembebanan PPh 21 pada PT. Bank Kalteng Agenda 4 Visi Misi dan Arah Pengembangan PT. Bank Kalteng kedepan

165 Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya Dalam pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 telah disetujui dan disahkan hal-hal sebagai berikut : 1. Laporan Tahunan 2015 yang meliputi : Laporan Pertanggungjawaban Direksi; Laporan tentang Tugas Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam pengurusan dan Pengawasan Perseroan Tahun Buku 2015; dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan Publik (KAP) Ellya Noorlisyati & Rekan di Jakarta dengan opini Wajar Dalam Semua Hal Yang Material ; 2. Tambahan Modal Setor dalam tahun Buku 2015 (10 Juni 2015 s/d 31 Desember 2015) sebesar Rp1.380.000.000,- (satu milyar tiga ratus delapan puluh juta rupiah) sehingga menjadi Rp531.857.416.830,- + Rp1.380.000.000,- = Rp533.237.416.830,- (lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh rupiah), sehingga total modal tersebut sebagai dasar untuk menghitung pembagian dividen kepada masing-masing Pemegang Saham Tahun Buku 2015; 3. Pembagian Laba Bersih Tahun Buku 2015 sebesar Rp193.469.622.905,- (seratus Sembilan puuh tiga juta empat ratus enam puluh sembilan juta enam ratus dua puluh dua ribu sembilan ratus lima rupiah) dengan prosentase (komposisi) pembagian, yaitu : NO URAIAN KOMPOSISI 1 Dividen Peserta Modal 58,00 % 2 Cadangan Umum 15,00 % 3 Cadangan Tujuan 10,00 % 4 Dana Kesejahteraan 10,00 % 5 Tantiem Direksi & Dewan Komisaris 7,00 % Jumlah 100,00 % 4. Untuk Penghitungan Dividen tahun buku 2015 menjadi sebesar Rp112.212.381.284,90 (seratus dua belas juta dua ratus dua belas ribu tiga ratus delapan puluh satu ribu dua ratus delapan puluh empat rupiah sembilan puluh perseratus) dengan rincian :

166 Tahun Buku 2015 (dibagi ke Pemegang Saham Tahun 2016) NO PEMEGANG SAHAM Modal Per % Total Dividen 31 Desember 2015 1 Pemprov. Kalteng 205,000,010,134.00 38.44 43,956,983,237.32 2 Pemkab. Barito Timur 31,600,000,000.00 5.93 6,454,672,102.19 3 Pemkab. Kobar 28,688,000,000.00 5.38 6,062,757,192.44 4 Pemkab. Sukamara 27,500,000,000.00 5.16 5,842,332,075.56 5 Pemkab. Barito Utara 27,260,800,006.00 5.11 5,683,808,154.95 6 Pemkab. Kotim 26,890,000,000.00 5.04 5,698,978,749.57 7 Pemkab. Barito Selatan 26,266,000,000.00 4.93 5,432,423,402.76 8 Pemkab. Seruyan 25,500,000,000.00 4.78 5,435,012,879.75 9 Pemkab. Gunung Mas 25,350,000,000.00 4.75 5,313,040,885.32 10 Pemkab. Lamandau 24,380,000,000.00 4.57 4,897,522,046.46 11 Pemkab. Murung Raya 23,250,000,000.00 4.36 4,782,373,438.18 12 Pemkab. Katingan 19,750,000,000.00 3.70 4,143,123,625.20 13 Pemkab. Kapuas 18,827,000,000.00 3.53 3,935,747,315.29 14 Pemkab. Pulang Pisau 11,900,000,000.00 2.23 2,505,514,712.40 15 Pemkot. Palangka Raya 11,075,606,690.00 2.08 2,068,091,467.51 JUMLAH 533,237,416,830.00 100.00 112,212,381,284.90 5. Tambahan Modal Setor Tahun 2016 yang berasal dari : NO PEMEGANG SAHAM TANGGAL SETOR NOMINAL 1 Pemkab. Lamandau 03-03-2016 Rp. 4.880.000.000,00 2 Pemkab. Barito Selatan 11-03-2016 Rp. 5.578.000.000,00 3 Pemkab. Kotawaringin Timur 31-03-2016 Rp. 5.370.000.000,00 4 Pemkab. Barito Timur 29-03-2016 Rp. 7.400.000.000,00 5 Pemkab. Katingan 31-03-2016 Rp. 6.500.000.000,00 6 Pemkab. Sukamara 04-04-2016 Rp. 4.000.000.000,00 7 Pemprov. Kalteng 06-04-2016 Rp. 40.009.989.866,00 8 Pemkot. Palangka Raya 15-04-2016 Rp. 5.324.393.310,00 9 Pemkab. Barito Utara 18-04-2016 Rp. 5.246.399.998.00 10 Pemkab. Pulang Pisau 18-04-2016 Rp. 10.000.000.000,00 11 Pemkab. Murung Raya 02-05-2016 Rp. 5.250.000.000,00 12 Pemkab. Seruyan 11-05-2016 Rp. 4.500.000.000,00 13 Pemkab. Kapuas 25-05-2016 Rp. 8.269.200.000,00 14 Pemkab. Kotawaringin Barat 27-05-2016 Rp. 6.000.000.000,00 15 Pemkab. Gunung Mas 03-06-2016 Rp. 4.550.000.000,00 Total Rp.122.877.983.174,00 Sehingga total Modal Setor sampai dengan RUPS dilaksanakan menjadi : Rp 533.237.416.830,00 + Rp 122.877.983.174,00 = Rp 656.115.400.004,00

167 6. Menetapkan dan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan Audit Keuangan PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2016 adalah KAP Akuntan Publik Dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto,Dadang & Ali di Jakarta; 7. Pembahasan terhadap pengembalian Saham Pihak Swasta / Ketiga sebesar 5% kepada Pemegang Saham Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota ditunda, dan akan dibahas dalam RUPS berikutnya; 8. Pembebanan PPh Pasal 21 atas penghasilan Pengurus dan Karyawan tahun buku 2016 dan seterusnya tetap menggunakan metode Gross-Up (dibebankan kepada Bank) sebagaimana tahun sebelumnya; 9. Kekurangan pembayaran pajak PT. Bank Kalteng berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palangka Raya dan Jasa Konsultan Pajak yang digunakan untuk membantu PT. Bank Kalteng dibebankan pada Dana Cadangan Umum; 10. Tantiem Pengurus dicadangkan setiap bulan sesuai dengan PSAK 24 Revisi 2013 seperti pencadangan untuk Jasa Produksi sesuai saran Kantor Akuntan Publik (KAP) Akuntan Publik Dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto,Dadang & Ali dengan komposisi pembagian Laba Bersih Tahun Buku 2016 : NO URAIAN KOMPOSISI 1 Dividen Peserta Modal 75,00% 2 Cadangan Umum 12,50% 3 Cadangan Tujuan 10,00% 4 Dana Kesejahteraan 2,50% 5 Tantiem Pengurus 0,00% JUMLAH 100,00% 11. Perhitungan Jasa Produksi yang semula sebesar 10% (sepuluh persen) dari Laba Kotor diubah menjadi 17,5% (tujuh belas koma lima persen) dari Laba Kotor yang dicadangkan setiap bulannya, berlaku pada tahun 2016 (dua ribu enam belas) dan seterusnya; 12. Hapus Buku atas Tanah Kantor Unit Pelayanan Kas (UPK) terletak di Jl. H. Ikap dengan nilai buku Rp. 495.000,- yang telah diambil oleh pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah; 13. Hapus Buku barang-barang inventaris diberikan kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menghapusbukukan barang-barang inventaris yang nilai bukunya sudah habis; 14. Hapus Buku Kredit yang tergolong dalam kolektibilitas Macet ditunda untuk dibahas dalam RUPS berikutnya; 15. Pengembalian aset tanah Pemda Kabupaten Sukamara dan hibah bangunan Eks Kantor Cabang Pembantu Sukamara yang sudah habis nilai bukunya; 16. Pernyataan Pendiri untuk meningkatkan Program Manfaat pasti bagi para pensiunan PT. Bank Kalteng sejak RUPS;

168 17. Dana-dana Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten / Kota ditempatkan dan dikelola oleh PT. Bank Kalteng; 18. Permasalahan hukum PT. Bank Kalteng dengan PT. Surya Barokah dan H. Wardoyo tidak lagi dibahas dalam RUPS; 19. Pemegang Saham mengamanatkan kepada Pengurus PT. Bank Kalteng untuk mempersiapkan kajian-kajian dan perencanaan awal terkait rencana Pembangunan Menara Bank Kalteng dan dibahas dalam RUPS berikutnya. Realisasi Hasil RUPS Pada Tahun Buku 2015 Realisasi dari Keputusan RUPS tahun buku 2015 pada tanggal 09 Juni 2016 sebagaimana tertuang dalam setiap hasil keputusan RUPS telah dilaksanakan dan direalisasikan.

PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah menyalurkan kredit menjadi sebesar Rp 4.074.752 Juta meningkat 11,95% atau sebesar Rp435.100 juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp3.639.652 Juta. Peningkatan penyaluran kredit tersebut antara lain dari sektor produktif dengan share kredit Produktif mencapai 27,17% atau meningkat sebanyak 6,36% dibandingkan posisi akhir tahun 2015 sebesar 20,81%. Hal ini masih dibawah komposisi portofolio kredit produktif terhadap total pinjaman sebagaimana tertuang didalam Corporate Plan PT. Bank Kalteng 2015-2018 sebagai berikut : Tahun 2015 : 19 % Tahun 2016 : 31 % Tahun 2017 : 42 % Tahun 2018 : 60 % TOTAL ASET Total aset Bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp5.858.589 juta, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp4.626.162 juta menunjukkan peningkatan sebesar Rp1.232.427 juta atau 26,64% TOTAL DPK Dana Pihak Ketiga Penerimaan simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, dan pinjaman yang diterima sebesar Rp4.615.645 juta menunjukan adanya peningkatan sebesar Rp1.169.167 juta atau 33,92 % dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp3.446.478

TOTAL KREDIT Jumlah kredit yang diberikan Tahun 2016 sebesar Rp4.074.752 juta meningkat sebesar Rp435.100 juta atau 11,95% dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp3.639.652 juta. PENDAPATAN & BIAYA LABA RUGI Pada Tahun 2016 PT. Bank Kalteng membukukan total pendapatan sebesar Rp702.115 Juta, mengalami peningkatan 10,83 % atau sebesar Rp68.637 juta dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp633.479 Juta. Pada Tahun 2015 PT. Bank Kalteng mengeluarkan total biaya sebesar Rp. 438.568 Juta, mengalami peningkatan 17,30 % atau sebesar Rp64.675 juta dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp373.893 Juta Kemampuan Bank untuk menghasilkan laba dari hasil usahanya pada posisi keuangan, tercermin pada angka perolehan laba sebelum pajak penghasilan, yang pada Tahun 2016 menunjukkan posisi Rp263.547 juta mengalami peningkatan sebesar Rp3.962juta atau 1,53% jika dibandingkan dengan posisi Tahun 2015 sebesar Rp259.585 juta. Dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran 2016 yang menargetkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp245.585juta maka realisasi Tahun 2016 berada diatas target yang telah ditetapkan sebesar Rp17.962 juta atau di atas target sebesar 7,31%

PENGHARGAAN YANG DIRAIH PT. BANK KALTENG TAHUN 2016 Selama tahun 2016 PT. Bank Kalteng telah berhasil meraih beberapa penghargaan antara lain : 1. Penghargaan atau award dengan predikat SANGAT BAGUS dari Majalah InfoBank yang berarti selama 10 (sepuluh) tahun berturut-turut (tahun 2005 s/d 2015), Peringkat Ke-3 Bank Terbaik dengan Aset Rp. 2,5 Triliun sampai dengan di bawah Rp. 5 Triliun; 2. BPD terbaik dengan Aset di bawah Rp. 10 Triliun dari MAJALAH INVESTOR Tahun 2015. 3. Bank Kalteng meraih Penghargaan dari Penyelenggaraan TOP BUMD 2016 berupa : 1). Top BPD On Economic Profit Improvement 2016; 2). Direktur Utama Bank Kalteng sebagai CEO Top BUMD Manajemen Inovasi; 3). Drs. Hadi Prabowo MM, Pj. Gubernur Kalteng sebagai Top Pembina BUMD 2016

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUN 2016 NO I S I HALAMAN 1. IKHTISAR PT. BANK KALTENG TAHUN 2016 - Ikhtisar Keuangan 1 sd 2 - Grafik Keuangan Tahun 2016 3 sd 4 - Grafik Laba Rugi Tahun 2016 5 sd 6 - Ikhtisar Modal Setor 7 - Peristiwa Penting Tahun 2016 8 sd 12 2. LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN - Laporan Dewan Komisaris 13 sd 19 - Laporan Direksi 20 sd 26 3. PROFIL PERUSAHAAN - Identitas Perusahaan 27 - Sejarah Singkat Perusahaan 27 sd 30 - Logo Perusahaan 31 - Kegiatan Usaha 32 - Produk Layanan Perbankan 33 - Struktur Organisasi 34 - Visi Perusahaan 35 - Misi & Motto Perusahaan 36 - Budaya Perusahaan 37 PROFIL DEWAN KOMISARIS & DIREKSI 38 sd 44 INFORMASI BAGI INVESTOR - Komposisi Pemegang Saham 45 sd 47 - Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi 47 - Kronologis Pencatatan Efek Lainnya 47 - Struktur Group Perusahaan 47 - Nama dan Alamat Kantor 48 sd 53 - Penghargaan yang diterima tahun 2015 54 sd 59

SUMBER DAYA MANUSIA & TEKNOLOGI INFORMASI - Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) 60 sd 63 - Pengembngan Teknologi & Informasi (TI) 64 sd 68 4. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN - Tinjauan Per Segmen Usaha Perkreditan 69 sd 73 Dana Pihak Ketiga 74 sd 79 - Kinerja Keuangan Aset 80 sd 81 Kewajiban 82 Modal 83 Laba Tahun Berjalan 84 sd 86 Grafik-grafik 87 sd 88 Arus Kas 89 sd 90 - Rasio & Kolektibilitas Rasio Keuangan 91 Kolektibilitas Kredit 92 - Struktur Modal 93 sd 94 Kebijakan Permodalan 95 - Investasi Barang Modal 96 Ikatan Material Investasi Barang Modal 96 - Realisasi Pencapaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Target, dan Proyeksi Tahun 2016 97 - Informasi dan Fakta Material setelah tanggal pelaporan 98 - Prospek Usaha Perusahaan 99 sd 102 - Aspek Pemasaran 103 - Kebijakan Dividen 104 - Kepemilikan Saham oleh Karyawan & Manajemen Perusahaan 105 - Peraturan Perundang-Undangan yang berpengaruh terhadap Perusahaan 105 sd 109 - Kebijakan Akuntansi yang diterapkan Perusahaan pada tahun buku terakhir dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan 109 sd 110

5 TATA KELOLA PERUSAHAAN - Pendahuluan 111 sd 112 - Dewan Komisaris 112 sd 140 Kedudukan dan Pelaksanaan Tugas serta Tanggung Jawab Dewan Komisaris 112 sd 115 - Jumlah Komposisi, Kriteria dan Indepedensi anggota Dewan Komisaris 112 sd 113 - Tugas dan Tanggung Jawa Dewan Komisaris 114 - Rekomendasi Dewan Komisaris 115 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite 116 sd 137 - Keahlian dan Independen Anggota Komite 116 - Struktur Keanggotaan 116 sd 116 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko 116 sd 125 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Audit 125 sd 138 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi 138 sd 140 - Frekuensi Rapat Dewan Komisaris 140 sd 141 - Direksi 141 sd Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 142 Hubungan Komisaris dan Direksi 142 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 143 Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi 143 sd 144 Direktur Kepatuhan 144 sd 145 - Fungsi Kepatuhan 146 sd 150 - Fungsi Audit Ekstern 150 - Fungsi Audit Intern 151 sd 152 - Penerapan Manajemen Risiko 152 sd 153 - Penilaian Profil Risiko 153 - Rencana Strategis Bank 154 sd 156 - Intervensi Pemilik, Perselisihan Internal dan Permasalah yang timbul sebagai dampak Kebijakan Remunerasi - Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkapkan dalam Laporan Lainnya 156 156