BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 Penganggaran Modal

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gatot Subroto Kav 31, Jakarta Selatan. Modal Dasar berjumlah

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

Metode Penilaian Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

Investasi dalam aktiva tetap

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Judul Penulisan Ilmiah

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

Studi Kelayakan Bisnis Warung Rumah Makan Padang Bareno Jaya

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

CAPITAL INVESTMENT DECISIONS (PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANAMAN MODAL)

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

Transkripsi:

42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama yang dilakukan manajemen PT Estika Daya Mandiri adalah mengadakan survey lapangan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap berkaitan dengan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Data hasil survey lapangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Resume hasil survey lapangan dan perhitungan yang dilakukan berkaitan dengan data hasil survey tersebut seperti disajikan dalam tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Survey Lapangan per 31 Mei 2008 (dalam Rupiah) No Uraian Bio Solar Premium Jumlah 1 Kebutuhan BBM per hari (Liter) 26.168,75 18.673,53 44.842,28 2 Penebusan BBM per Tahun 50,762,141,250 39,640,169,484 90,402,310,734 3 Kebutuhan Modal Kerja 554,777,500 433,225,896 988,003,396 4 Penjualan BBM per Tahun 52,677,693,750 41,007,071,880 93,684,765,630 Berdasarkan data hasil survey tersebut (tabel 1) diperoleh gambaran kondisi awal sebagai berikut : 1) Proyeksi rata-rata kebutuhan BBM per hari adalah 26.168,75 liter untuk bio solar dan 18.673,53 liter untuk premium. 48

43 2) Proyeksi dana yang dibutuhkan untuk penebusan atau pembelian BBM per tahun adalah Rp 90.402.310.734,-. 3) Proyeksi kebutuhan modal kerja per hari adalah Rp 988.003.396,-. 4) Proyeksi penjualan BBM per tahun adalah Rp 93.684.765.630,-. Setelah melakukan survey lapangan, langkah selanjutnya adalah menyusun perencanaan anggaran biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang meliputi biaya modal investasi pembanguan SPBU dan biaya usaha (operasional). Perencanaan anggaran biaya modal investasi pembangunan SPBU dan biaya usaha selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3. Resume hasil perencanaan biaya modal investasi seperti disajikan dalam tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Perencanaan Anggaran Biaya Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang (dalam Rupiah) No Uraian Jumlah A Biaya investasi 1 Investasi pembangunan SPBU 5,016,806,896 2 Investasi non bangunan 408,900,000 3 Uang jaminan waralaba kelas C 300,000,000 4 Modal kerja 988,003,396 Total Investasi 6,977,550,637 Dibulatkan 7,000,000,000 B Biaya usaha (operasional) Per Tahun 1 Beban usaha penjualan 41,580,000 2 Beban pengelolaan 137,820,001 3 Sewa tanah 150,000,000 4 Biaya personil 442,089,218 5 Beban administrasi dan umum 87,504,000 6 Beban biaya lainnya 1,800,000 7 Pendapatan lainnya 7,560,000

44 Berdasarkan data hasil perencanaan anggaran biaya investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang (tabel 4) diperoleh total nilai biaya modal investasi adalah Rp 7 Milyar. Manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan batas maksimal jangka waktu pengembalian biaya modal investasi tersebut dalam lima tahun (umur investasi aktiva tetap adalah 5 tahun). Sumber pendanaan biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang berasal dari pinjaman bank. Hal ini dilakukan karena kondisi keuangan PT Estika Daya Mandiri per Desember 2007 tidak mampu menutup biaya modal investasi tersebut. Sumber pendanaan biaya modal investasi melalui pinjaman bank tersebut diklasifikasikan menjadi dua katagori sebagai berikut : 1) Pinjaman untuk investasi pembangunan SPBU adalah Rp 6 Milyar dengan tingkat suku bunga sebesar 13,50%. 2) Pinjaman untuk modal kerja adalah Rp 1 Milyar dengan tingkat suku bunga sebesar 14,00%. B. Rencana Investasi SPBU di KIIC Karawang Menggunakan Prinsipprinsip Metode Investasi 1. Proyeksi Cash Flow Berdasarkan hasil perencanaan anggaran biaya investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang diperoleh total biaya investasi adalah Rp 7 Milyar dengan umur investasi aktiva tetap (ekonomis) selama lima tahun. Sumber pendanaan biaya modal investasi tersebut direncanakan sepenuhnya berasal dari pinjaman bank. Kebijakan

45 manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang berarti perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap sehingga modal yang tertanam untuk investasi akan diterima kembali oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun (umur ekonomis aktiva), dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui depresiasi. Penganggaran biaya modal investasi harus dilakukan secara hati-hati, tepat, dan teliti sehingga investasi yang dilakukan memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Biaya modal (cost capital) merupakan biaya yang harus dikeluarkan PT Estika Daya Mandiri untuk mendapatkan modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Dalam praktiknya, seringkali biaya modal dianggap sebagai pembahas (cut off rate) terhadap investasi sehingga jika usulan investasi dapat menghasilkan keuntungan lebih besar daripada biaya modal investasinya, maka investasi layak dilakukan. Hasil perhitungan penggunaan biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan hasil perhitungan cut off rate diperoleh biaya penggunaan modal investasi adalah 9,50%. Hal ini berarti tingkat pengembalian wajib diperoleh dari beberapa tipe pendanaan investasi sebesar 9,50%. Pengeluaran biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang tersebut diklasifikasikan dalam beberapa kelompok (katagori) dengan umur investasi aktiva tetap (umur ekonomis) dan

46 nilai sisa (residu) yang direncanakan berbeda-beda sehingga perhitungan depresiasi terhadap investasi dilakukan pada masingmasing katagori investasi. Hasil perhitungan depresiasi dari masingmasing katagori investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. berdasarkan hasil perhitungan depresiasi aktiva tetap diperoleh total nilai depresiasi adalah Rp 380.364.071,-. Nilai depresiasi aktiva tetap tersebut merupakan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh PT Estika Daya Mandiri setiap tahunnya selama umur ekonomis yang diharapkan (lima tahun). Pengeluaran biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri harus mampu memberikan keuntungan secara finansial (profit) bagi perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini dapat diketahui melalui proyeksi cash flow dalam bentuk analisis laba (rugi). Berdasarkan data hasil survey, data perencanaan anggaran biaya investasi, data perhitungan depresiasi (lampiran 1 s.d. 5) dapat disusun proyeksi cash flow selama lima tahun pertama. Perhitungan proyeksi cash flow dilakukan dengan beberapa asumsi dasar sebagai berikut : 1) Kenaikan penjualan BBM adalah 5% dari tahun sebelumnya. 2) Kenaikan harga pokok penebusan BBM adalah 5% dari tahun sebelumnya.

47 3) Kenaikan biaya usaha (operasional) adalah 10% dari tahun sebelumnya. 4) Beban depresiasi aktiva tetap sebagai komponen biaya operasional adalah tetap atau sama untuk setiap tahunnya. 5) Kenaikan pendapatan-biaya lainnya adalah 10% dari tahun sebelumnya. 6) PPH final BBM adalah 0,3% dari penjualan BBM. Hasil perhitungan proyeksi Laba Rugi, dari investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang selama periode lima tahun pertama seperti dapat dilihat pada lampiran 6. Resume Proyeksi Laba Rugi disajikan pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5 Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang Proyeksi Laba Rugi Periode Lima Tahun Pertama (dalam Rp Jutaan) Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Penjualan BBM 93,684.77 98,369.00 103,287.45 108,451.83 113,874.42 Harga Pokok Penebusan BBM 90,402.31 94,922.43 99,668.55 104,651.97 109,884.57 Susut Penebusan BBM 401.25 421.31 442.38 464.50 487.72 Laba Kotor 2,881.21 3,025.27 3,176.53 3,335.36 3,502.12 Biaya Usaha 1,239.36 1,310.26 1,388.25 1,474.03 1,568.40 Laba Usaha 1,641.85 1,715.01 1,788.28 1,861.32 1,933.72 Pendapatan - Biaya Lainnya 5.76 6.34 6.97 7.67 8.43 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 1,647.61 1,721.35 1,795.25 1,868.99 1,942.16 Pajak Penghasilan Penjualan 281.05 295.11 309.86 325.36 341.62 Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak 1,366.55 1,426.24 1,485.39 1,543.63 1,600.53

48 Berdasarkan data hasil perhitungan proyeksi Laba Rugi ( Tabel 5) selama periode lima tahun pertama dan hasil perhitungan biaya depresiasi aktiva tetap (lampiran 5) diperoleh proyeksi data arus kas bersih (proced) seperti disajikan pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang Proyeksi Kas Bersih (Proceed) (dalam Rp Jutaan) Uraian Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Laba (rugi) bersih 1,366.55 1,426.24 1,485.39 1,543.63 1,600.53 Depresiasi 380.36 380.36 380.36 380.36 380.36 Kas Bersih (Proced) 1,746.92 1,806.60 1,865.75 1,924.00 1,980.90 Kas bersih (proced) = Laba (rugi) bersih + Depresiasi. Berdasarkan data hasil proyeksi cash flow (tabel 6) dan hasil analisis laba (rugi) dari investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang selama periode lima tahun pertama (lampiran 7) diperoleh gambaran kondisi keuangan sebagai berikut : 1) Laba kotor (usaha) yang diterima perusahaan pada tahun pertama sebesar Rp 2,88 Milyar dan untuk tahun berikutnya meningkat secara konstan sebesar 5,00%. Kondisi tersebut terjadi karena persentase peningkatan penjualan BBM, harga pokok penebusan BBM, dan susut penebusan BBM diasumsikan sama, yaitu sebesar 5,00% dari tahun sebelumnya.

49 2) Beban biaya usaha (operasional) pada tahun pertama sebesar Rp 1,24 Milyar dan untuk tahun berikutnya selalu meningkat dengan rata-rata peningkatan per tahunnya sebesar 6,06%. Kondisi tersebut terjadi karena komponen beban biaya operasional diasumsikan meningkat sebesar 10,00% dari tahun sebelumnya, tetapi komponen depresiasi aktiva tetap tidak diasumsikan mengalami peningkatan. 3) Laba (rugi) bersih setelah pajak yang diterima perusahaan pada tahun pertama sebesar Rp 1,37 Milyar dan untuk tahun berikutnya selalu meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar per tahun 4,03%. Hal ini terjadi karena peningkatan laba kotor (usaha) hasil penjualan BBM dan pendapatan lain-lain lebih besar dari pada peningkatan beban biaya operasional. Hasil perhitungan proyeksi cash flow selama periode lima tahun pertama tersebut dapat disimpulkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang mampu memberikan keuntungan secara finansial bagi PT Estika Daya Mandiri. Hal ini dapat dilihat dari laba (rugi) bersih setelah pajak yang diterima perusahaan per tahunnya selalu meningkat jika dibadingkan dengan tahun sebelumnya dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 4,03%. Meskipun laba (rugi) bersih setelah pajak per tahunnya selalu meningkat, tetapi peningkatan yang terjadi menunjukkan trend (cenderungan) yang semakin menurun. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan tingkat persentase kenaikan beban biaya operasional yang

50 harus dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya (naik 10,00%) lebih besar daripada persentase peningkatan penjualan BBM (naik 5,00%). Pertumbuhan laba (rugi) bersih setelah pajak yang diterima perusahaan per tahunnya menunjukkan trend semakin menurun tersebut, dalam jangka panjang dikawatirkan usaha bisnis SPBU di KIIC Karawang tidak menguntungkan lagi secara finansial bagi PT Estika Daya Mandiri. Oleh karena itu, implementasinya ke depan diperlukan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan sehingga beban biaya operasional yang harus dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya dapat lebih ditekan. Meskipun secara finansial, hasil proyeksi cash flow diperoleh investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang mampu memberikan keuntungan secara finansial selama periode lima tahun pertama yaitu laba (rugi) bersih yang diterima perusahaan selalu meningkat, tetapi hal ini belum menunjukkan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang layak dilakukan. Dalam upaya mengetahui layak tidaknya investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan oleh PT Estika Daya Mandiri dapat ditinjau dari aspek keuangan. Penilaian kelayakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang ditinjau dari aspek keuangan hendaknya menggunakan beberapa metode atau kriteria investasi sekaligus, artinya semakin banyak metode yang digunakan semakin memberikan gambaran lengkap sehingga diharapkan hasil analisis yang diperoleh menjadi lebih sempurna. Beberapa metode penilaian investasi atau metode untuk

51 menyusun ranking usulan investasi, yaitu payback period, net present value, internal rate of return, dan accounting rate ot return (Riyanto, 2001:124). Analisis kelayakan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan oleh PT Estika Daya Mandiri menggunakan beberapa metode atau prinsip-prinsip investasi selengkapnya diuraikan pada subbab berikutnya. 2. Metode Payback Period Penilaian kelayakan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang menggunakan metode Payback Period (PP) adalah mencari lamanya waktu yang diperlukan agar dapat menutup kembali seluruh pengeluaran biaya modal investasi menggunakan arus kas masuk. Berdasarkan data hasil perhitungan proyeksi cash flow selama periode lima tahun pertama diperoleh proyeksi data arus kas bersih (proced) seperti disajikan pada tabel 4, sehingga nilai Payback Period (PP) dihitung dengan cara sebagai berikut : Investasi = Rp. 7,000.00 Kas bersih (proced) tahun ke-1 = Rp. 1,746.92 Belum cukup = Rp. 5,253.08 Kas bersih (proced) tahun ke-2 = Rp. 1,806.60 Belum cukup = Rp. 3,446.48 Kas bersih (proced) tahun ke-3 = Rp. 1,865.75 Belum cukup = Rp. 1,580.73 Kas bersih (proced) tahun ke-4 = Rp. 1,924.00 Kelebihan = Rp. -343.27

52 Hasil perhitungan Payback Period tersebut diperoleh modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang belum tertutup sesudah akhir tahun ke-3 adalah Rp 1.580,73 Juta sedangkan kas bersih (proced) tahun ke-4 sebesar Rp 1.924,00 Juta. Hal ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh biaya modal investasi sebesar Rp 1.580,73 Juta dalam tahun ke-3 adalah : PP tahun ke-3 = 1.580,73 x 12 bulan 1.924,00 = 9,86 atau 10 bulan. Nilai PP = 3 tahun + 10 bulan. Hasil proyeksi perhitungan PP diperoleh nilai PP adalah 3 tahun 10 bulan, artinya jangka waktu pengembalian biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang selama 3 tahun 10 bulan. Data pada PT Estika Daya Mandiri diperoleh bahwa pihak manajemen perusahaan merencanakan batas maksimal jangka waktu pengembalian biaya modal investasi adalah lima tahun. Hal ini menunjukkan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang dapat diterima dan layak dijalankan (nilai PP < 5 tahun). 3. Metode Net Present Value Penilaian kelayakan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang menggunakan metode Net Present Value (NPV) digunakan untuk menghitung berapa nilai sekarang dari arus kas yang masuk.

53 Penilaian menggunakan metode NPV adalah dengan membandingkan besarnya jumlah arus kas masuk (cash in flow) tiap tahunnya dengan arus kas keluar (cash out flow). Berdasarkan data hasil proyeksi cash flow (tabel 4.3), proyeksi perhitungan NPV dengan beban biaya penggunaan modal investasi sebesar 9,50% (lampiran 4) atau dibulatkan menjadi 10,00% (DF 10%) sebagai berikut : Tabel 7 Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang Proyeksi Net Present Value (NPV) (dalam Rp Jutaan) Tahun EAT Depresiasi Kas Bersih DF 10% PV Kas Bersih (1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (4) x (5) 1 1,366.55 380.36 1,746.92 0.909 1,587.95 2 1,426.24 380.36 1,806.60 0.826 1,492.25 3 1,485.39 380.36 1,865.75 0.751 1,401.18 4 1,543.63 380.36 1,924.00 0.683 1,314.09 5 1,600.53 380.36 1,980.90 0.621 1,230.14 PV Kas Bersih 7,025.61 PV Investasi 7,000.00 NPV 25.61 Berdasarkan data pada tabel 7 diperoleh proyeksi perhitungan NPV sebagai berikut : NPV = t i = 1 Kas bersih ( 1+ r) t i - Investasi = 7.025,61 7.000,00 = 25,61

54 Hasil proyeksi perhitungan NPV diperoleh nilai NPV sebesar Rp 25,61 Juta (positif) artinya jumlah nilai tunai kas masuk bersih lebih besar daripada nilai investasi aktiva tetap dengan selisih nilai kas masuk bersih sebesar Rp 25,61 Juta. Hal ini menunjukkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan (nilai NPV positif). Hasil proyeksi perhitungan NPV tersebut dapat digunakan untuk menghitung profitability index (PI) dengan rumus sebagai berikut : PI = = 7.025,61 7.000,00 PV kas bersih PV investasi x 100% x 100% = 100,37% Hasil proyeksi perhitungan PI diperoleh nilai PI sebesar 100,37% artinya investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang memiliki indeks kemampulabaan sebesar 100,37% atau mampu menghasilkan laba (rugi) bersih lebih besar daripada periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan (nilai PI > 100%). 4. Metode Internal Rate Of Return (IRR) Penilaian kelayakan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang menggunakan metode Internal Rate Of Return (IRR) digunakan

55 untuk menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan penerimaan kas bersih di masa mendatang. Dalam menghitung nilai IRR dapat menggunakan metode trial and error dimana dua tingkat suku bunga yang berbeda menghasilkan nilai NPV berlawanan (NPV positif dan NPV negatif). Dalam hal ini, perbandingan tingkat suku bunga yang digunakan penulis adalah DF 10% (pembulatan dari biaya penggunaan modal investasi sebesar 9,50%) dan DF 15%. Berdasarkan data hasil proyeksi perhitungan NPV (tabel 7) dapat dilakukan proyeksi perhitungan IRR sebagai berikut : Tabel 8 Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang Proyeksi Internal Rate Of Return (IRR) (dalam Rp Jutaan) Tahun Kas Bersih DF 10% PV Kas Bersih DF 15% PV Kas Bersih (1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) (6) = (2) x (5) 1 1,747 0.909 1,587.95 0.870 1,381.52 2 1,807 0.826 1,492.25 0.756 1,128.14 3 1,866 0.751 1,401.18 0.658 921.98 4 1,924 0.683 1,314.09 0.572 751.66 5 1,981 0.621 1,230.14 0.497 611.38 PV Kas Bersih 7,025.61 4,794.67 PV Investasi 7,000.00 7,000.00 NPV-1 25.61 NPV-2-2,205.33 Berdasarkan data pada tabel 8 tersebut, proyeksi perhitungan IRR sebagai berikut : IRR = P1 C1 x P2 P1 C2 C1

56 dimana : P1 = tingkat bunga 1 (10%) P2 = tingkat bunga 2 (15%) C1 = NPV-1 = 25,61 C2 = NPV-2 = - 2.205,33 IRR = 10 (25,61) x 15 10 2.205,33 25,61 = 10 (25,61) x ( 0,0022412) = 10 ( 0,06) = 10,06%. Hasil proyeksi perhitungan IRR diperoleh nilai IRR sebesar 10,06% artinya tingkat suku bunga untuk menutup kembali modal investasi awal dan menghasilkan kembalian (return) sebesar 10,06%. Hasil perhitungan biaya penggunaan modal investasi diperoleh cut off rate sebesar 9,50%. Hal ini menunjukkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan (nilai IRR > 9,50%). 5. Metode Average Rate of Return (ARR) Penilaian kelayakan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang menggunakan metode Average Rate of Return (ARR) adalah mencari rasio atau perbandingan rata-rata kas masuk dengan investasi itu sendiri. Dalam melakukan perhitungan untuk dapat mengetahui ARR dari suatu investasi, terlebih dahulu harus dihitung rata-rata laba (rugi) bersih setelah pajak dari investasi tersebut, setelah itu dibandingkan dengan

57 investasi itu sendiri. Berdasarkan data hasil proyeksi cash flow (tabel 4.3) diperoleh rata-rata laba (rugi) bersih setelah pajak sebesar Rp 1.484,47 Juta dan rata-rata investasi adalah Rp 7 Milyar sehingga proyeksi perhitungan ARR sebagai berikut : ARR = Rata rata EAT Investasi x 100% = 1.484,47 7.000,00 x 100% = 21,21% Hasil proyeksi perhitungan ARR diperoleh nilai ARR sebesar 21,21% artinya rasio atau perbandingan laba (rugi) bersih terhadap investasi sebesar 21,21%. Hasil perhitungan biaya penggunaan modal investasi diperoleh cut off rate sebesar 9,50%. Hal ini menunjukkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan (nilai IRR > 9,50%). C. Analisis Kelayakan Investasi atas Rencana Pendirian SPBU di KIIC Karawang Dalam mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri melakukan perencanaan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Berdasarkan hasil perencanaan anggaran biaya investasi diperoleh nilai total biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang sebesar Rp 7 Milyar dengan perincian biaya modal investasi pembangunan SPBU di KIIC Karawang sebesar Rp 6 Milyar dan biaya modal kerja sebesar Rp 1 Milyar. Sumber pendanaan biaya

58 modal investasi tersebut diperoleh dari pinjaman bank dengan batas waktu maksimal pengembalian yang direncanakan manajemen PT Estika Daya Mandiri adalah selama lima tahun (umur investasi aktiva tetap adalah 5 tahun). Pengeluaran biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi PT Estika Daya Mandiri baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Di sisi lain, pengeluaran biaya modal investasi tersebut menimbulkan beban biaya penyusutan (depresiasi) dalam setiap tahunnya sebesar Rp 380,36 juta selama periode umur investasi aktiva tetap yang direncanakan (5 tahun). Oleh karena itu, penting bagi manajemen PT Estika Daya Mandiri untuk melakukan analisis kelayakan investasi agar kebijakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang dapat memberikan keuntungan secara finansial yang sangat berguna untuk tetap menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan usaha. Jika hal ini tidak dilakukan ada kemungkinan investasi yang dilakukan justru akan menjadi beban pada kemampuan keuangan perusahaan dalam pembiayaan kegiatan operasional usaha yang akhirnya dapat mengakibatkan kebangkrutan. Analisis kelayakan investasi melalui proyeksi perhitungan cash flow selama periode lima tahun pertama diperoleh investasi investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang mampu memberikan keuntungan laba (rugi) bersih setelah pajak yang diterima perusahaan selalu meningkat dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 4,03%. Meskipun laba (rugi) bersih setelah pajak per tahunnya selalu meningkat tetapi hal tersebut belum menunjukkan bahwa investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang dan diterima dan layak dijalankan. Oleh

59 karena itu, manajemen PT Estika Daya Mandiri perlu melakukan analisis kelayakan investasi ditinjau dari aspek keuangan menggunakan prinsip-prinsip investasi. Hasil analisis rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang dengan menggunakan metode atau prinsip-prinsip investasi diperoleh resume hasil analisis seperti disajikan pada tabel 7 sebagai berikut : Tabel 9 Resume Hasil Analisis Kelayakan Investasi Pendirian SPBU di KIIC Karawang No Metode Hasil Kriteria Keterangan 1 Payback Period (PP) 3 tahun 10 bulan 5 tahun Layak 2 Net Present Value (NPV) 25,61 Juta Positif Layak 3 Profitability Indeks (PI) 100,37% 100,00% Layak 4 Internal Rate Of Return (IRR) 10,06% 9,50% Layak 5 Average Rate of Return (ARR) 21,21% 9,50% Layak Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi (tabel 4.7) menunjukkan rencana investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan, terlihat dari semua metode penilaian investasi diperoleh hasil bahwa investasi layak untuk dilanjutkan. Hal ini berarti investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang dilakukan PT Estika Daya Mandiri akan memberikan keuntungan secara finasial (profit) bagi perusahaan. Secara lebih terinci hasil analisis investasi dari masingmasing metode penilaian kelayakan investasi diperoleh sebagai berikut : 1) Metode Payback Period (PP) Hasil analisis diperoleh nilai PP adalah 3 tahun 10 bulan berarti jangka waktu pengembalian biaya modal investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang

60 selama 3 tahun 10 bulan. Pihak manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan batas maksimal jangka waktu pengembalian investasi (umur investasi aktiva tetap) adalah 5 tahun. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima atau layak untuk dijalankan karena jangka waktu pengembalian biaya modal investasi lebih kecil dari batas maksimal jangka waktu pengembalian biaya modal investasi yang direncanakan (nilai PP < 5 tahun). 2) Metode Net Present Value (NPV) Hasil analisis diperoleh nilai NPV sebesar Rp 25,61 Juta berarti jumlah nilai tunai kas masuk bersih lebih besar daripada nilai investasi aktiva tetap dengan selisih nilai kas masuk bersih sebesar Rp 25,61 Juta. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima atau layak untuk dijalankan karena akan menghasilkan nilai selisih kas masuk bersih positif (nilai NPV positif). Hasil analsis NPV dapat digunakan untuk menghitung profitability index (PI). Hasil analisis diperoleh nilai PI sebesar 100,37% berarti investasi memiliki indeks kemampulabaan sebesar 100,37% atau mampu menghasilkan laba (rugi) bersih lebih besar daripada periode sebelumnya. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima atau layak untuk dijalankan karena meningkatkan laba (rugi) bersih (nilai PI > 100,00%). 3) Metode Internal Rate Of Return (IRR)

61 Hasil analisis diperoleh nilai IRR sebesar 10,06% berarti tingkat suku bunga untuk menutup kembali investasi awal dan menghasilkan kembalian (return) sebesar 10,06%. Hasil perhitungan biaya modal cost capital atau cut off rate diperoleh nilai 9,50% artinya biaya penggunaan modal investasi sebesar 9,50%. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima atau layak untuk dijalankan karena tingkat pengembalian investasi lebih besar dari tingkat pengembalian yang ditetapkan PT Estika Daya Mandiri (nilai IRR > 9,50%). 4) Metode Average Rate of Return (ARR) Hasil analisis diperoleh nilai ARR adalah 21,21% berarti rasio laba (rugi) bersih terhadap investasi sebesar 21,21%. Hasil perhitungan biaya penggunaan modal investasi diperoleh sebesar 9,50%. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan PT Estika Daya Mandiri dapat diterima atau layak untuk dijalankan karena rasio laba (rugi) bersih terhadap investasi lebih besar dari tingkat biaya penggunaan modal investasi (nilai ARR > 9,50%). Hasil analisis kelayakan investasi menggunakan beberapa metode penilaian investasi tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang yang direncanakan oleh PT Estika Daya Mandiri dapat diterima dan layak untuk dijalankan. Hal ini berarti kebijakan manajemen PT Estika Daya Mandiri untuk melakukan pengembangan usaha bisnisnya melalui investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang akan memberikan keuntungan bagi

62 perusahaan berupa laba (rugi) setelah pajak yang selalu meningkat setiap tahunnya dengan proyeksi rata-rata peningkatan tersebut sebesar 4,03%. Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa peningkatan laba (rugi) bersih setelah pajak tersebut menunjukkan kecenderungan semakin menurun sehingga dikawatirkan dalam jangka panjang justru akan menurunkan kemampuan keuangaan perusahaan dalam pembiayaan kegiatan operasional usahanya. Dalam mengantisipasi kondisi demikian, untuk implementasinya ke depannya manajemen PT Estika Daya Mandiri perlu melakukan upaya-upaya efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan sehingga tingkat pengeluaran beban biaya operasional dapat ditekan seefisien mungkin agar laba (rugi) bersih setelah pajak semakin meningkat.