PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI )

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD & BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

KATA PENGANTAR Pengaruh Quick Ratio dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PT. TRIKARYA CEMERLANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI KABUPATEN SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

3. Bapak Dr. H. Herry Achmad Buchory, Drs., SE., MM., selaku Wakil Ketua 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) EKUITAS, Dosen Wali, Dosen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi. (Titi Rapini, SE, MM) NIP Dosen Penguji

ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN DI JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS DENGAN METODE ANALISIS SENSITIVITAS LABA PADA BANK GO PUBLIK DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.

BAB II LANDASAN TEORI

0LEH RAHDISAL ABDI PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

A. Latar Belakang Masalah

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Tahun )

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.UNILEVER INDONESIA Tbk.

PENGARUH ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERCATAT DI BEI TAHUN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH BEBAN KERJA, PENGALAMAN AUDIT, TIPE KEPRIBADIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN

Transkripsi:

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN 2000-2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Oleh : DEDEN AHMAD NURUL HAQ NIM 208800126 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013 M / 1434 H

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA ) PADA PT. PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN 2000-2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Oleh : DEDEN AHMAD NURUL HAQ NIM 208800126 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013 M / 1434

ABSTRAK Deden Ahmad Nurul Haq (208800126) : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun 2000-2012. Perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat Return On Assets (ROA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap tingkat Return on assets (ROA) penelitian ini dilakukan pada PT. HM Sampoerna, Tbk selama periode 2000-2012. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan data time series dengan jumlah sampel 13 yaitu dari tahun 2000-2012. Dan adapun jenis data yang dipakai adalah data sekunder. Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dan dari ICMD. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan Uji koefisien determinasi (R 2 ) pada level signifikasi 5% (0,05). Dari hasil penelitian menyimpulkan Perputaran piutang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA). hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (-1,072 < 2,2281), dengan nilai sig 0,309 nilai sig lebih besar dari nilai probabilias 0,05, atau (0,309 > 0,05). Meskipun secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat return on assets (ROA) namun mempunyai hubungan yang kuat.perputaran persediaan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada PT, HM Sampoerna, Tbk. hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (8,046 > 2,2281 ), dan dilihat dari nilai signifikasi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau (0,000 < 0,05). Perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan atau secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA). hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian Uji F yang menunjukkan bahwa F hitung > F tabel. ( 36,831 > 2,97 ) dan tingkat signifikasi yang diperoleh dari tingkat signifikasi Uji F sebesar (0,000 < 0,05). Sementara hasil analisis koefisien determinasi (R square) dengan nilai 0.880 yang berarti 88%, artinya Perputaran Piutang dan Perputaran persediaan mempunyai pengaruh sebesar 88 % terhadap tingkat Return On Asset (ROA) sedangkan sisanya sebesar 12% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Return On Assets (ROA)

RIWAYAT HIDUP Deden Ahmad Nurul Haq Dilahirkan Pada Tanggal, Karawang, 06 Juni 1989. Putra dari Pasangan Bapak Muhammad Ma mun Nawawi, S.Pd dan Ibu Yati Sumiyati. Anak ke 3 Dari 5 bersaudara diantaranya : Neneng Sri Nurhasanah (kakak pertama), Dedeh Sri Nurussa adah (kakak kedua), Syarif Rahman Hakim, Alm (Adik Pertama), Muhammad Faiz Akbar (Adik Bungsu). Alamat Penulis : Jln Krajan 1 Panyingkiran Rt 01/01 No : 57 Kec, Rawamerta Kab, Karawang, Jawa Barat. Riwayat Pendidikan Penulis : SDN 1 Panyingkiran, ( Tahun 1995-2001 ), SMPN 1 Rawamerta ( Tahun 2001-2004 ), Pon-Pes Daar El-Qolam - Islamic Boarding School (IPA), Gintung, Jayanti, Tangerang. (Tahun 2004-2008), UIN Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung - Prodi Manajemen konsentrasi Keuangan ( Tahun 2008-2013). Organisasi : Anggota ISMI/OSIS (Daar El-Qolam 2007-2008) Al-Azhar - Arabic Curses, ( Daar El-Qolam 2006-2008) CEC Central English Curses ( Daar El-Qolam 2006-2008) ARSI (Anak Remaja Syi ar Islam) ( Daar El-Qolam 2006-2009) Ta mirul Masjid sebagai sekretaris ( Daar El-Qolam 2007-2008) HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan ) (2010-2011) Selanjutnya penulis menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2013 dengan menyusun tugas akhir (skripsi) dengan judul : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode tahun 2000-2012 dibawah bimbingan Bapak Herry Sutanto, SE.,MM dan Ibu Dewi Kurniasari, SE.,M.Si.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : 1. Hidup adalah permainan, mainkan duniamu! jangan dunia memainkanmu. 2. Hiduplah dengan mimpi, tapi jangan hidup dalam mimpi. 3. Jadilah pelopor jangan jadi pengekor. PERSEMBAHAN : skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ayahanda tersayang, Muhammad Ma mun Nawawi, S.Ag. dan Ibunda tersayang, Yati Sumiyati yang tak pernah lelah untuk mendo akan penulis dan yang telah bersusah payah untuk menjadikan penulis menjadi manusia yang berguna bagi bangsa, agama dan keluarga. 2. Kakak-kakakku tercinta : Neneng Sri nurhasanah dan dedeh sri nurussa adah yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menjadi orang yang sukses. 3. Teman-temanku tercinta yang selalu memberikan motivasi,semangat,bantuandan menjadikan harihariku penuh dengan warna.

KATA PENGANTAR Assalamualaikun Wr, Wb Tiada kata yang pantas diucapkan selain puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat-nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan rahmatan lil alamin. Adapun penulisan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk Periode tahun 2000-2012. Ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program memperoleh studi stara (S-1) jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak terdapat kendala yang harus dilalui dan dijalani oleh penulis. Dukungan moril dan bimbingan sangat dibutuhkan dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.oleh karenaitu berkat bantuan dan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penyusunan skripsi ini bias terselesaikan dengan lancer dan tepat waktu. Skripsi ini juga penulis mempersembahkan terutama buat keluargaku tercinta yang Insya Allah selalu dalam lindungan Allah SWT khususnya Ayahanda tercinta Muhammad Ma mun Nawawi, S.Pd dan ibunda Yati Sumiyati yang tak pernah lelah menguntaikan do a serta selalu memberikan ketulusan kasih dan sayangnya, pengorbanan dan keikhlasan dalam menuntun langkah saya untuk

melalui semua proses kehidupan. Terima kasih banyak Ayahanda dan ibunda tersayang, meski rasa terimakasih yang saya ucapkan tak kan membalas semua perjuangan Ayahanda dan ibunda dalam membesarkan saya. Saya berharap ayah dan ibu selalu memberikan restu hingga saya meraih kesuksesan didunia dan akhirat kelak dan memberikan kebahagiaan kepada ayah dan ibu, Amin. Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak Untuk itu dengan penuh rasa hormat, penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada : 1. Bapak Dr. Sahya Anggara, Drs, Msi selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung beserta jajarannya. 2. Bapak Heri Sutanto, SE.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen beserta jajarannya dan sekaligus selaku Pembingbing 1 yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dewi Kurniasari SE.,M.Si selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan juga pengarahannya selama menyusun skripsi ini.

4. Ibu Yulia Fithriyani Rahmah Sp.,ME, selaku Sekretaris Jurusan manajemen beserta jajarannya. 5. Bapak Setia Mulyawan SE,MM selaku dosen Analisis Laporan Keuangan sekaligus penguji seminar proposal yang telah banyak membantu masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi. 6. Bapak Muhammad Zaky, SE.,Msi. Selaku penguji seminar proposal terimakasih atas masukannya. 7. Seluruh staf dan karyawan Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Manajemen dan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 8. Terima kasih banyak kepada kakak-kakakku tercinta Neneng Sri Nurhasanah, dan Dedeh Sri Nurussa adah, Abdilah Hamidi, dan Nanang Abdul Hanan yang telah memberikan dukungan moril serta meteril serta yang selalu mendukung dan mendo akan adiknya, serta memberikan ketulusan kasih dan sayangnya. 9. Adik ku tercinta Alm Syarif Rahman Hakim, Muhammad Faiz akbar dan keponakan-keponakanku tercinta Maritza Atifha Hamidi dan Zihan Alicia Hamidi, Azka. yang selalu memberikan hari hariku tersenyum, semoga kalian menjadi anak-anak yang sholeh dan solehah dan berbakti kepada orang tua, Amin 10. Ade Ai Nurlaela yang kk sayangi dan cintai yang selalu mendo akan serta memberikan dukungan semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan, Aminn.

11. My Best Friend :, Aryanto, Bang Offay, Aryanto, Aditias Maqbul, Handry Lumban Purba Dimas jatmiko, indra rukmana,azis sauri terima kasih atas Do a dan dukungannya. 12. N nenk Syifa Fauziah teima kasih atas do a serta dukungannya. 13. Teman-temanku tercinta di manajemen Angkatan 2008 Yang tidak akan pernah aku lupakan kususnya Manajemen A 14. Sabahat-sahabatku tercinta di KKN 149 ( Rianny Lestari, Risma, Rini, Iif, Nita,Sari, bang offay, azis, Udhay, Cepi, Meidi ) saya akan merindukan suasana KKN dilembang yang begitu bnyak kenangan.. kalian adalah keluargaku. 15. Semua pihak yang tidak tercantum. Kalian yang saya kenal yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun dari semua pihak, dan semoga skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum, Wr,Wb Bandung, Agustus 2013 Penulis

DAFTAR ISI Abstrak... i Riwayat Hidup... ii Kata Pengantar.... iii Daftar Isi.... vii Daftar Tabel.... xi Daftar Grafik.... xiii Daftar Gambar.... xiv Daftar Rumus.... xv Daftar Lampiran.... xvi BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Identifikasi Masalah.... 9 1.3. Rumusan Masalah.... 9 1.4. Tujuan Penelitian.... 9 1.5. ManfaatPenelitian.... 10 1.6. Kerangka Pemikiran.... 11 1.7. Hipotesis.... 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 17 2.1 Piutang... 17 2.1.1 Pengertian Piutang.... 17 2.1.2 Faktor-Faktor Yang mempengaruhi besar kecilnya piutang.... 18 2.1.3 Biaya Atas Piutang.... 22 2.1.4 Variabel-variabel Penting Dalam Piutang.... 23 2.1.5 Penyebab Turunnya Rasio Perputaran Piutang.... 24 2.1.6 Perputaran Piutang... 25 2.1.7 Rasio Perputaran Piutang.... 26 2.2 Pengertian Penjualan.... 27 2.2.1 Transaksi Penyesuaian Penjualan.... 29 2.2.2 Persentase Penjualan.... 30 2.3 Persediaan... 30 2.3.1 Pengertian Persediaan.... 30 2.3.2 Jenis Persediaan.... 31 2.3.3 Biaya Atas Persediaan... 31 2.3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persediaan.... 34 2.3.5 Sistem Pencatatan Persediaan.... 35 2.3.6 Metode penilaian perediaan.... 36

2.3.7 Perputaran Persediaan.... 37 2.4 Harga Pokok Penjualan.... 39 2.5 Rentabilitas.... 41 2.5.1 Pengertian Rentabilitas.... 41 2.5.2 Rasio Pengukuran Rentabilitas.... 42 2.5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas... 44 2.5.4 Rasio-rasio Profitabilitas.... 45 2.5.5 Return On Assets (ROA).... 47 2.6 Aktiva Lancar... 49 2.7 Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA).... 51 2.8 Penelitian Terahulu... 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.... 55 3.1 Metode Penelitian.... 55 3.2 Poulasi dan Sampel.... 55 3.2.1 Populasi.... 55 3.2.2 Sampel.... 56 3.3 Jenis Data... 56 3.4 Teknik Pengumpulan Data.... 56 3.5 Operasional Variabel.... 57 3.6 Teknik Pengolahan Data.... 61 3.6.1 Uji Asumsi Klasik.... 61 3.6.1.1 Uji Normalitas Data... 61 3.6.1.2 Uji Multikoliearitas.... 62 3.6.1.3 Uji Auto Korelasi.... 63 3.6.1.4 Uji Heterokedastitas.... 63 3.6.2 Regresi Linier Berganda... 64 3.6.3 Uji Secara Parsial (Uji t).... 65 3.6.4 Uji Secara Simultan (Uji F).... 66 3.6.5 Uji Koefisien Determinasi (R2).... 67 3.6.6 Analisis Korelasi.... 68 3.7 Jadwal dan tempat.... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.... 70 4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian... 70 4.1.1 Sejarah Perusahaan.... 70 4.1.2 Visi dan Misi PT. HM Sampoerna, Tbk.... 72. 4.1.3 Stuktur Organisasi.... 74 4.1.4 Tata Kelola Perusahaan.... 75 4.2 Deskripsi Analisis Data Variabel Penelitian.... 83 4.2.1 Deskripsi Perputaran Piutang.... 85 4.2.2 Deskripsi Perputaran Persediaan.... 87 4.2.3 Return On Assets (ROA)... 89 4.3 Dinamika Pergerakan Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA).... 92 4.4 Uji Asumsi Klasik... 93 4.4.1 Uji Normalitas.... 93 4.4.2 Uji Multikolinieritas... 96 4.4.3 Uji Heteroskedastisitas.... 97 4.4.4 Uji Autokorelasi.... 99 4.5 Analisis Regresi Berganda... 100 4.5.1 Hasil Analisis Transformasi Regresi... 100 4.5.2 Uji Secara Parsial ( Uji t ).... 102 4.5.3 Uji secara Simultan ( Uji F ).... 105 4.5.4 Koefisien Determinasi R2.... 108 4.5.5 Korelasi.... 109 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian.... 112 4.6.1 Pengaruh (X 1 ) Perputaran Piutang terhadap (Y) Retun On Assets (ROA).... 112 4.6.2 Pengaruh Perputaran Persediaan(X 1 ) terhadap (Y) Return On Assets (ROA).... 115 4.6.3 Pengaruh (X1) Perputara Piutang dan (X2) Perputaran Persediaan terhadap (Y) Return On Assets (ROA).... 116

BAB V PENUTUP.... 116 5.1. Kesimpulan.... 116 5.2. Saran.... 120 DAFTAR PUSTAKA.... 123 LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.10 Hasil Penelitian Terdahulu....53 Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel...58 Tabel 3.7 Jadwal Penelitian....69 Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptive Statistic....83 Tabel 4.2.1 Perkembangan Perputaran Piutang... 86 Tabel 4.2.2 Perkembangan Perputaran Persediaan.... 88 Tabel 4.2.3 Perkembangan Return On Assets (ROA).... 90 Tabel 4.4.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 96 Tabel : 4.4.2 Uji Multikolinieritas.... 97 Tabel :4.4.3 Uji Heteroskedastisitas.... 98 Tabel : 4.4.4 Uji Autokorelasi.... 99 Tabel 4.5.1 Hasil Output SPSS Dengan Analisis Regresi Linier Berganda.... 100 Tabel 4.5.2 Uji Secara Parsial (Uji t).... 102 Tabel 4.5.3 Uji Secara Simultan (Uji F)... 106 Tabel 4.5.3 Koefisien Determinan (Uji R 2 )... 108 Tabel 4.5.5 Korelasi Perputaran Piutang terhadaptingkat Return On Assets (ROA).... 109 Tabel 4.5.5.1 Korelasi Perputaran Persediaan terhadaptingkat Return On Assets (ROA).... 110

Tabel 4.4.5.2 Korelasi Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadaptingkat Return On Assets (ROA).... 111.

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 Return On Asset (ROA).... 7 Grafik 4.2.1 Pergerakan Perputaran Piutang.... 87 Grafik 4.2.2 Pergerakan Perputaran Persediaan... 89 Grafik 4.2.3 Pergerakan Return On Assets (ROA) 91 Grafik 4.3.1 Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets (ROA).... 92 Grafik 4.3.2 Perputaran Persediaan Terhadap Return On Assets (ROA).... 93 Grafik 4.4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual.... 95

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.2 Gambar 4.5.2 Penjualan dengan kredit (Piutang)...25 Hasil Uji t pengaruh perputaran piutang terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho...104 Gambar 4.5.2 Hasil Uji t pengaruh perputaran persediaan terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho...105 Gambar 4.5.2 Hasil Uji F pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho...107

DAFTAR RUMUS Halaman Rumus 1 Perputaran Piutang.... 27 Rumus 2 Rata- rata Piutang.... 27 Rumus 3 Perputaran Persediaan... 38 Rumus 4 Rata-rata Persediaan.... 38 Rumus 5 Net Profit Margin (NPM).... 45 Rumus 6 Gross Profit Margin (GPM)... 46 Rumus 7 Return On Asset ( ROA).... 49 Rumus 8 Regresi Linier Berganda.... 64 Rumus 9 t hitung... 65 Rumus 10 F hitung.... 66

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Analisis Return On Asset (ROA) Lampiran 2 : Grafik Analisis Return On Assets (ROA) Lampiran 3 : Perkembangan Perputaran Piutang Lampiran 4 : Pergerakan Perputaran Kas Lampiran 5 : Perkembangan Perputaran Persediaan Lampiran 6 : Pergerakan Perputaran Persediaan Lampiran 7 :Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 8 : Pergerakan Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 9 : Perkembangan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 10: Pergerakan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 11: Pergerakan Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 9 : Perkembangan Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 12 : Pergerakan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 13: Hasil Analisis Deskriftive Statistic Lampiran 14: Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Statistik F

Lampiran 15 : Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Statistik t Lampiran 16 : Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Determinasi R2 Lampiran 17 : Analisis Transformasi Regresi Lampiran 18 : Korelasi Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 19 : Korelasi Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 20 : Korelasi Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 20 : Struktur Organisasi Lampiran 21 : Laporan Keuangan PT. HM Sampoerna,Tbk. Lampiran 22 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Lampiran 23 : Lembar Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi dan semakin pentingnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol. Pada hakekatnya masalah modal kerja dalam suatu perusahaan merupakan persoalan yang tidak akan pernah berakhir, mengingat bahwa masalah modal tersebut mengandung begitu banyak aspek. Modal kerja merupakan kelebihan dari aktiva lancar terhadap hutang lancar, dalam suatu perusahaan penggunaanya sangat penting bagi penganalisa extern maupun intern, selain digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari. modal kerja menunjukan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan dapat beroperasi seekonomis mungkin sehingga perusahaan tdak mengalami kesulitan akibat adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena menyianyiakan keuntungan. Modal kerja dalam suatu perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara tetap atau permanen. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menyenangkan para kreditor jangka pendek karena mereka memperoleh

kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit. Didalam perusahaan yang tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali ke bentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun ada kalanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat perusahaan kekurangan modal kerja sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tinggkat perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak dimanfaatkan dalam operasi perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat penjualan yang rendah. Dari uraian tersebut kita dapat mengambil suatu pegangan bahwa modal kerja yang sifatnya permanen sebaiknya dibiayai dengan menggunakan kredit jangka panjang sedangkan modal kerja yang berubah-ubah dibiayai dengan kredit jangka pendek. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh laba yang diperolehnya. Jika perusahaan terus-menerus rugi dalam menjalankan usahanya, akan menyebabkan perusahaan bangkrut dan artinya perusahaan tidak mampu bertahan hidup. Akan tetapi, apabila perusahaan memperoleh laba bersih yang tinggi maka perusahaan akan tetap bertahan dan mengembangkan perusahaannya. Laba bersih yang diperoleh perusahaan dapat dilihat dari tingkat rentabilitas perusahaan itu sendiri. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut (Riyanto, 2001:35). Dengan katalain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Akan tetapi, bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belum tentu meupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi suatu perusahaan baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain adalah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Rentabilitas erat kaitannya dengan penggunaan modal dalam perusahaan. Masalah permodalan merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional suatu perusahaan. Modal yang digunakan untuk kegiatan usaha ini disebut modal kerja. Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh periode perputaran masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini juga akan menentukan besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Perputaran modal kerja yang rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang dan saldo

kas yang terlalu besar (Munawir, 2001 : 80). Komponen modal kerja tersebut adalah kas dan bank, piutang dan persediaan. Piutang merupakan pos penting dalam suatu perusahaan karena merupakan bagian aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang dapat dijadikan (dikonversikan) menjadi kas dengan segera dimana jakangka waktu paling lama satu tahun. Semakin tinggi probabilitas piutang dapat diterima pada waktunya. Semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran kas yang telah dijadwalkan. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun disebut dengan perputaran piutang. Perputaran piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan secara tidak langsung yang berdampak pada tingkat perolehan keuntungan perusahaan yang bersangkutan.semakin tinggi perputaran piutang maka semakin tinggi pula Return On Assets (ROA) nya. Persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta mendistribusikannya kepadapara pelanggan. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan yang kemudian bertransformasi menjadi kas atau piutang.

Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan. Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, semakin kecil pula perolehan labanya. Tingginya tingkat perputaran persediaan menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga semakin cepat pula bagi perusahaan dalam memperoleh dana baik dalam bentuk uangtunai (Kas) ataupun piutang. Dana yang diperoleh tersebut kemudian dapat digunakan untuk pembiayaan aktiva lancar perusahaan sehingga akan menunjukan kondisi perusahaan yang baik. Perputaran piutang dan persediaan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dan persediaan secara efisien. Perputaran piutang menunjukkan kecepatan pelunasan piutang menjadi kas kembali. Sedangkan perputaran persediaan menunjukkan kecepatan digantinya persediaan barang dagangan melalui penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Dengan demikian makin tinggi perputaran piutang dan persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan. Akibatnya, laba yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya. Banyaknya laba yang diterima ini akan menaikkan tingkat return on assets (ROA). Namun kenyataannya, pada beberapa perusahaan tak jarang terjadi Return on assets (ROA) perusahaan semakin rendah ketika perputaran piutang meningkat. Demikian juga dengan persediaan walaupun perputaran persediaan semakin tinggi, return on assets (ROA) perusahaan malah semakin rendah. Hal ini berarti sudah tidak sesuai dengan teori yang ada.

Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menyenangkan kreditor jangka pendek karena mereka memperoleh kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit. Dalam perusahaan tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali kebentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun ada kalanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat perusahaan kekurangan modal kerja sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tingkat perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak dimanfaatkan dalam operasi perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat penjualan yang rendah. Rentabilitas suatu persahaan dapat diukur dengan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas didapat dengan membandingkan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Rasio rentabilitas yang dipakai dalam penelitian in adalah Return On Assets ( ROA ). untuk dapat mencapai return on assets (ROA) yang maksimal dari suatu perusahaan tidak lepas dari pengelolaan modal kerja. Tingkat perputaran piutang dan persediaan yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan dapat memaksimalkan rentabilitasnya. Perusahaan rokok merupakan perusahaan yang memiliki konsumen yang banyak diindonesia. Setiap tahun, perusahaan selalu berlomba untuk mengeluarkan inovasi baru dari produk-produknya untuk memuaskan pelanggan. Bebarapa perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memberikan return on assets (ROA) dengan jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Khususnya pada perusahaan PT. HM sampoerna, Tbk. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Return On Assets (ROA) PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun 2000-2012 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 ROA 11.89 10.09 17.02 16.39 17.02 19.97 27.89 23.11 24.14 28.71 31.28 41.72 37.89 Grafik 1.1 Return On Assets (ROA) PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun 2000-2012 45 40 35 30 25 20 ROA 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sumber : Laporan Keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. (Data diolah kembali oleh peneliti) Fenomena yang terjadi adalah ada kalanya saat perputaran piutang dan perputaran persediaan meningkat, laba yang diperoleh perusahaan justru lebih kecil dari tahun sebelumnya. Dan perusahaan dengan tingkat perputaran piutang dan persediaan yang tinggi belum tentu menghasilkan Return On Assets (ROA)

yang tinggi. Berdasarkan fenomena tersebut perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan pihak manajemen dalam menetapkan besarnya laba yang diperoleh. Ada banyak faktor yang mempengaruhi return on assets (ROA) perusahaan seperti perputaran aktiva tetap, faktor pengawasan, ketentuan dari pemerintah dan faktorlainnya. Hubungan perputaran modal kerja dengan return on assets (ROA) adalah dengan komposisi perputaran modal kerja yaitu perputran piutang dan perputaran persediaan yang tepat akan berpengaruh kepada tingkat return on assets (ROA) Tingkat return on assets (ROA) yang rendah bila dihubungkan dengan perputaran piutang dan perputaran persediaan dapat menunjukkan kemungkinan perusahaan tersebut mengalami penurunan. Sehingga untuk menghindari itu, diharapkan komposisi modal kerja yang tepat akan berpengaruh pada tingkat return on assets (ROA), dimana perusahaan yang dikatakan tinggi return on assets (ROA) berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Akan tetapi dengan modal kerja yang tinggi belum tentu perusahaan akan mendapatkan return on assets (ROA) yang tinggi pula (Munawir, 2000:87). Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perputaran modal kerja dengan komponen Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Return on Assets (ROA) dengan judul penelitian Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap tingkat Return On Assets (ROA) Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk. Periode Tahun 2000-2012

1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets ( ROA ) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Pada tahun 2000 sampai 2012. Yaitu bagaimana cara perusahaan dalam mengelola piutang dan pesediaannya dari tahun ke tahun apakah mengalami kenaikan atau penurunan. 1.3 Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diambil permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini diantaranya : 1. Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tahun 2000-2012? 2. Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun 2000-2012? 3. Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun 2000-2012? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh perputaran piutang terhadap

Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun 2000-2012? 2. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun 2000-2012? 3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun 2000-2012? 1.5 Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat berbagai pihak, diantaranya : 1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan didalam menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam bidang akuntansi keuangan dan pasar modal, khususnya tentang perputaran modal kerja dan implikasinya terhadap pengembalian modal return on assets (ROA). 2. Bagi perusahaan, mampu memberikan informasi sebagai bahan referensi kaitannya dalam perputaran modal kerja khususnya peputran piutang dan perputaran persediaan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan, selain itu sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan kebijakan yang akan dijadikan sebagai pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. 3. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya didalam melakukan penelitian lanjutan.

1.6 Kerangka Pemikiran Perputaran Piutang adalah sebagai bagian dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerjadalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran,berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. ( Bambang Riyanto, 2008:90). Menurut bambang Riyanto, tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivales) pada periode tersebut. Perputaran Persediaan adalah Persediaan merupakan elemen utama dari modal kerja yang berupa aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Menurut Riyanto (2008:70). Menurut Munawir (2007 : 77) Turn Over Persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Return On Assets (ROA) adalah : Menurut Bambang Riyanto (2008 : 35) mangatakan bahwa Return On Assets suatu perusahaan merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain Return On Assets adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Menurut Kasmir (2011 : 201) menyatakan bahwa Return on Inestment (ROI) atau Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Menurut Munawir (2007: 89) menyatakan bahwa ROI itu sendiri adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksud untuk mengatur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk oprasinya perusahaan untuk mengahasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari oprasinya perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net oprasting asset ) Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel terikat. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan hasil penelitian terdahulu yang memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan, maka dapat dibuat kerangka konseptual atas penelitian ini seperti yang digambarkan berikut ini :

Gambar 1.6 Kerangka Pemikiran Perputaran Piutang ( X1) Perputaran Persediaan (X2) Rentabilitas Ekonomis/Return On Assets ( ROA) ( Y) Keterangan : Variabel Bebas ( X1 ) : Perputaran Piutang Variabel Bebas ( X2 ) : Perputaran Persediaan Variabel Terikat ( Y ) : Rentabilitas Ekonomis ( ROA ) Perputaran piutang yaitu peredaran dana yang menunjukan beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang menjadi kas, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang berlangsung secara cepat sehingga resiko kerugian piutang dapat diminimalkan. Kas yang kembali tersebut dapat digunakan kembali untuk penjualan kredit atau pemberian pinjaman kembali sehingga kredit yang diberikan menjadi tinggi. Pada tingkat perputaran piutang yang tinggi maka piutang yang kembali menjadi kas dapat digunakan lagi sehingga operasional perusahaan tidak terganggu.dengan demikian pada tingkat perputaran piutang yang tinggi, dapat menghasilkan jasa pinjaman yang diterima dalam jumlah yang tinggiserta dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan, sehingga laba bersih yang diterima akan tinggi jumlahnya. Tingginya laba akan berpengaruh juga terhadap tingkat return on assets (ROA). Dengan demikian apabila tingkat perputaran piutang yang tinggi maka akan mengakibatkan tingkat return on assets (ROA) perusahaan

meningkat. berikut : Adapun Ayat Al-Qur an yang menjelaskan tentang Piutang adalah sebagai Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al-Baqarah : 283) Perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka akan semakin cepat pula kembalinya dana yang tertanam pada persediaan. Dengan demikian resiko serta biaya persediaan dapat diminimalkan. Pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi berarti akan terjadi pula tingkat penjualan yangtinggi.dengan demikian pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi dapat mengakibatkan penekanan pada biaya atau resiko yang ditanggung dan menghasilkan volume penjualan tinggi. Akibatnya, laba yang diterima akan mengalami peningkatan. Peningkatan laba yang diterima akan

menaikan tingkat rentabilitas ekonomi. Dengan demikian tingkat perputaran persediaan yang tinggi akan mengakibatkan tingkat rentabilitas perusahaan meningkat. Jadi, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. 1.7 Hipotesis Sugiyono (2008: 93) mengemukakan pengertian hipotesis sebagai berikut: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada faktafakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dikatakan dalam hipotesis merupakan jawaban sementara yang jawabanya belum final karena harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian. Berdasarkan indentifikasi permasalahan yang telah diuraikan pada bagian Atas, maka penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H o : Perputaran Piutang (X1) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) Ha : Perputaran Piutang (X1) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H o : Perputaan Persediaan (X2) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H a : Perputaan Persediaan (X2) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y)

H o : Perputaran Piutang (X1) dan Perputaran Persediaan (X2) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H a : Perputaran Piutang (X1) dan Perputaran Persediaan (X2) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang adalah merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan menurut Soemarso (2007:338). Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Transaksi paling umum yang menyebabkan munculnya piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Menurut Smith (2005 : 286) Piutang dapat didefenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Namun untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diterapkan sebagai klaim yang diharapkan dapat diselesaikan

melalui penerimaan kas. Selain itu juga menurut Smith (2005 : 286) Setiap penjualan yang terjadi secara kredit, maka secara langsung akan menyebabkan munculnya piutang bagi perusahaan. 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Piutang Perputaran piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit, sehingga didalam usaha pengendalian piutang dilakukan oleh perusahaan adalah melalui kebijaksanaan kredit yaitu harus memperhatikan tentang besarnya kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan terhadap hasil produksinya. Menurut Riyanto (2002:85) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang, yaitu: a. Volume Penjualan Kredit Makin besar volume penjualan kredit yang dilakukan, makin besar pula investasi yang ditanamkan dalam piutang. Semakin besarnya volume penjualan kredit tiap tahunnyaberarti perusahaan itu harus menyediakan investasi lebih besar lagi dalam piutang. Makin besar jumlah piutang berarti semakin besar resikonya, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitasnya.

b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayar penjualan kredit dapat bersipat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada profitabilitasnya. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya. c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit Pembatasan kredit juga harus ditetapkan oleh perusahaan dalam memberikan kredit. Makin tinggi pembatasan kredit yang ditetapkan bagi masing-masing langganan, berarti semakin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. d. Kebijakan Dalam Mengumpulkan Piutang Kebijakan pengumpulan piutang oleh perusahaan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Apabila perusahaan menerapkan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara aktif, artinya perusahaan melakukan penagihan sendiri, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun hal ini berbeda jika perusahaan menerapkan pengumpulan piutang secara pasif, maka investasi yang ditanamkan dalam piutang akan lebih besar.

e. Kebiasaan Membayar dari Para Pelanggan Kebiasaan membayar ini menyangkut pemenfaatan discount period oleh pelanggan, artinya semakin langganan ini memanfaatkan discount period, semakin kecil investasi yang ditanamkan dalam piutang. Piutang usaha dapat diklasifikasikan sebagai piutang lancar (piutang jangka Pendek) dan piutang tidak lancar (piutang jangka panjang). Piutang lancar (current receivable) diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi berjalan. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar (non current receivable). Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca sebagai piutang dagang atau non dagang. 1. Piutang dagang (trade receivable) Piutang dagang adalah jumlah terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang ini dapat dibagi menjadi piutang usaha dan wesel tagih. a. Piutang usaha ( account receivable) Piutang usaha berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat ditagih dalam waktu 30-60 hari. Biasanya piutang usaha tidak melibatkan bunga, meskipun pembayaran bungaatau biaya jasa dapat saja ditambahkanbilamana pembayarannya tidak dilakukan dalam periode tertentu. Dalam melakukan penjualan kredit, peruahaan biasanyamenawarkan diskon sebagai syarat pembayaran, biasanya 2/10, n/30. Iniberarti pelanggan diberikan diskon tunai 2% apabila

membayar dalam 10 hari dari hari penjualan, bila tidak maka pelanggan harus membayar penuh dalam kurun waktu 30 hari. b. Wesel tagih (notes receivable) Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uangtertentupada tanggal tertentu dimasa depan.weseltagih dapat berasal dari penjualan,pembayaran atau transaksi lainnya. Wesel tagih bisa bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Wesel tagih dapat digolongkan dalam 2 jenis,yaitu : 1) Wesel tagih berbunga (interest bearing notes) Wesel tagih berbunga ditulis sebagai perjanjian untuk membayar pokok atau jumlah nominal dan ditambahh dengan bungayangterhutang pada tingkat khusus. 2) Wesel tagih tanpa bunga ( not interest bearing note ) Pada wesel tagih tanpa bunga tidak dicantmkan persen bunga, tetapi jumlah nominalnya meliputi beban bunga. 2. Piutang non dagang ( nontrade receivable) Piutang non dagang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu. Karena sifatnya yang unik, piutang non dagang umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan sebagai pos terpisah dalam neraca.

2.1.3 Biaya atas Piutang Dengan dilaksanakannya penjualan secara kredit yang kemudian menimbulkan terjadinya piutang, maka perusahaan sebenarnya menanggung resiko akibat piutang tersebut. Resiko akibat piutang adalah berupa biaya-biaya yang tentu saja akan mengurangi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Biaya-biaya tersebut adalah berupa : 1. Biaya penghapusan piutang 2. Biaya pengumpulan piutang 3. Biaya administrasi 4. Biaya sumber dana Dengan adanya biaya yang ditimbulkan tersebut, maka piutang harus dikelola dengan baik, sehingga biaya-biaya yang ditimbulkan oleh piutang tersebut dapat diminimalkan. Beberapa kebijakan yang perlu diambil adalah penyaringan para pelanggan dan menaikkan perputaran piutang. Menurut Riyanto (2001 : 85-87) besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Volume penjualan kredit. Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang.

2. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya dan sebaiknya semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti semakin kecil besarnya jumlah piutang. 3. Ketentuan tentang batas penjualan kredit. Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relatif besar maka besarnya piutang juga semakin besar. 4. Kebiasaan membayar para pelanggan kredit. Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit mundur dari waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar. 5. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan. Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif maka besarnya jumlah piutang relatif besar. 2.1.4 Variabel-Variabel Penting Dalam Piutang Ada beberapa variabel penting yang terkait dengan piutang. Beberapa variabel penting tersebut akan dijelaskan dibawah ini. a. Standar kredit Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang diberi kredit dan berapa jumlah yang dapat diberikan.

b. Persyaratan kredit Adapun yang dimaksud dengan persyaratan kredit adalah kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Menurut Syamsudin (2000:2006), Persyaratan kredit meliputi tiga hal yaitu : potongan tunai, periode potongan tunai, dan periode kredit. c. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang Kebijakan kredit ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan dan pengumpulan piutang berdasarkan pada umur piutang yang telah ditetapkan sebelumnya. Kebijakan penagihan piutang menurut Sundjaja dan Barlian (2007:252) adalah sekumpulan prosedur penagihan suatu piutang dagang pada saat jatuh tempo. 2.1.5 Penyebab Turunnya Rasio Perputaran Piutang Makin tinggi perputaran piutang menunjukan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah, sebaiknya apabila rasio perputaran piutang semakin rendah maka akan terjadi over investment. Penurunan rasio perputaran piutang menurut S. Munawir (2007:75) dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagaiberikut : 1. Turunnya penjualan dan naiknya piutang 2. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjualan dalam jumlah lebih besar 3. Naikya penjualan diikuti oleh naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar

4. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap 5. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah Penurunan rasio perputaran piutang juga dapat disebabkan karena bagian kredit dan penagihan yang tidak bekerja dengan efektif atau mungkin karena ada perubahan dalam kebijakan pemberian kredit. 2.1.6 Perputaran Piutang Perputaran piutang sebagai bagian dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerjadalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran,berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini bahwa tingkatperputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. ( Bambang Riyanto, 2008:90). Gambar 2.2 Penjualan dengan kredit (Piutang) Kas 1 barang Piutang Kas 2 Pembelian Penjualan Penerimaan Uang Sumber : Bambang Riyanto (2008:62) Menurut bambang Riyanto, tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivales) pada periode tersebut.