B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

Juknis Operasional SPM

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

BAB V HASIL KEGIATANPOSYANDU KUNTUM MEKAR 18. Tabel 5.1 Hasil Kegiatan Program Pokok NO INDIKATOR CAKUPAN K/S 100 % 100% -

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 46

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN. dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%.

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

Standar Ponkesdes 91

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN

BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS BERDASARKAN KEPMENKES RI NO.828/MENKES/SK/IX/2008 DI KABUPATEN BOJONEGORO

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

PROGRAM DAN KEGIATAN

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

Transkripsi:

B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu mandiri dan 4,13 % posyandu purnama. Tidak terdapat juga posyandu yang memiliki jumlah balita lebih dari 100 balita. PUSKESMAS Tabel 4.1.1. Strata dan Keaktifan Posyandu STRATA POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 0 0,00 0 0,00 1 8,33 11 91,67 12 12 100,00 TEBET BARAT 0 0,00 0 0,00 3 23,08 10 76,92 13 13 100,00 BUKIT DURI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00 KEBON BARU 0 0,00 0 0,00 1 5,00 19 95,00 20 20 100,00 MENTENG DALAM 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00 MANGGARAI SELATAN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 100,00 20 20 100,00 MANGGARAI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 100,00 14 14 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 0 0,00 5 4,13 116 95,87 121 121 100,00 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0 27 P r o f i l T a h u n a n

Untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) sudah tersedia di masing-masing kelurahan minimal 1. Jumlah total posbindu sebesar 12 posbindu dan terbanyak pada Kelurahan Tebet Timur yakni 4 posbindu. Tabel 4.1.2. UKBM PUSKESMAS UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU TEBET TIMUR - 0 4 TEBET BARAT - 0 1 BUKIT DURI - 0 1 KEBON BARU - 0 3 MENTENG DALAM MANGGARAI SELATAN - 0 1-0 1 MANGGARAI - 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 12 28 P r o f i l T a h u n a n

4.2. KESEHATAN LINGKUNGAN Berdasarkan tabel data capaian program kesehatan lingkungan ditemukan beberapa masalah terkait indikator capaian kinerja program kesehatan lingkungan. Berdasarkan metode identifikasi masalah diperoleh masalah cakupan tempat pengolahan makanan yang menerapkan higiene sanitasi yang baik masih rendah. No Kegiatan Capaian Indikator Deviasi / Besaran Masalah Peringkat Masalah 1 Rumah Sehat 40,39 85-44,61 III 2 Tempat-Tempat Umum 40 85-45,00 II Tempat Pengolahan 30,27 3 Makanan Laik Sehat 85-54,73 I Setelah melakukan identifikasi masalah dilakukan pencarian akar penyebab masalah. Metode Root Cause Analysis (RCA) yang digunakan adalah metode fishbone. Berdasarkan metode tersebut ditemukan setidaknya 5 penyebab masalah yang berperan terhadap rendahnya cakupan. 29 P r o f i l T a h u n a n

Manusia Metode Peralatan pemeriksaan jumlahnya terbatas Kurangnya kompetensi petugas dalam melakukan pemeriksaan Belum tersedia anggaran sanitarian kit Pemeriksaan dilakukan sendiri tanpa disertai surat tugas Kesiapan Tempat Pengolahan Makanan untuk dilakukan pemeriksaan Rendahnya Cakupan Tempat Pengolahan Makanan Laik Sehat Alat & Bahan Biaya Lingkungan Dari akar penyebab masalah tersebut dilakukan penyusunan alternatif penyelesaian masalah melalui brainstorming dengan para petugas porgram, kemudian alternatif penyelesaian masalah inilah yang menjadi bagian kegiatan program Kesehatan Lingkungan. 30 P r o f i l T a h u n a n

Penyebab Masalah Kurangnya kompetensi petugas dalam melakukan pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan sendiri tanpa disertai surat tugas Peralatan pemeriksaan jumlahnya terbatas Belum tersedia anggaran sanitarian kit Kesiapan Tempat Pengolahan Makanan untuk dilakukan pemeriksaan Altenatif Pemecahan Masalah Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM Pengadaan alat environmental Meter Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan No 1 2 3 4 5 Rencana Kerja Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM Pengadaan alat environmental Meter Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan Tahun 2017 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 31 P r o f i l T a h u n a n

4.3. KESEHATAN KELUARGA Identifikasi masalah dalam kesehatan keluarga untuk kesehatan ibu termasuk kontrasepsi dilakukan dengan membandingkan antara cakupan dan indikator kinerja. Berdasarkan identifikasi masalah, angka kematian ibu yang cukup tinggi menjadi masalah utama kesehatan keluarga tahun 2016. No Program Capaian Indikator Konversi Sesuai Indikator Deviasi / Besaran Masalah 1 Angka Kematian Ibu 3 0 300 200 I 2 K1 100,2 100 100,20 0,20 VII 3 K4 95,4 98 97,35-2,65 V 4 Persalinan Ditolong Oleh 95,9 99 96,87-3,13 IV Nakes 5 Penanganan Komplikasi Kebidanan 67 89 75,28-24,72 II Cakupan Bufas 6 Mendapatkan Pelayanan 95,8 99 96,77-3,23 III Kesehatan 7 Cakupan KB aktif 76,7 76,9 99,74-0,26 VI Peringkat Masalah Tingginya angka kematian ibu menjadi prioritas masalah yang kemudian dibuat RCA dengan metode fishbone. Akar penyebab masalah kemudian disusun alternatif pemecahan masalah melalui brainstorming yang selanjutnya dibuat rencana kerja program kesehatan keluarga. 32 P r o f i l T a h u n a n

Pemahaman masyarakat tentang hamil resiko tinggi masih rendah Manusia Belum ada petugas puskesmas yang bersertifikat PONED Posyandu balita dan Bumil belum optimal Bidan KPLDH belum semua wilayah yang ada Pelaksanaan RW Siaga dan Kelurahan Seiaga belum optimal Metode Penanganan komplikasi persalinan masih tidak sesuai standar Kunjungan rumah bumil risti belum optimal Kelas ibu hamil belum optimal Pembinaan fasyankes swasta dan BPM belum berjalan Angka Kematian Ibu yang Tinggi Puskesmas tidak memiliki RB yang dikelola sendiri / kerja sama RB swasta Nomenklatur anggaran operasional Kunjungan Rumah untuk petugas tidak ada Tidak tersedianya RB PONED Tidak tersedianya anggaran kunjungan rumah Bumil Risti Sistem rujukan yang belum berjalan efektifefisien Alat & Bahan Biaya Lingkungan 33 P r o f i l T a h u n a n

Penyebab Masalah Pemahaman masyarakat tentang hamil resiko tinggi masih rendah Belum ada petugas puskesmas yang bersertifikat PONED Bidan KPLDH belum semua wilayah yang ada Puskesmas tidak memiliki RB yang dikelola sendiri / kerja sama RB swasta Tidak tersedianya RB PONED Posyandu balita dan Bumil belum optimal Pelaksanaan RW Siaga dan Kelurahan Siaga belum optimal Kelas ibu hamil belum optimal Pembinaan fasyankes swasta dan BPM belum berjalan Kunjungan rumah bumil risti belum optimal Penanganan komplikasi persalinan masih tidak sesuai standar Nomenklatur anggaran operasional Kunjungan Rumah untuk petugas tidak ada Sistem rujukan yang belum berjalan efektif-efisien Altenatif Pemecahan Masalah Pembinaan pelayanan kesehatan ibu Pelatihan PONED untuk petugas Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017. Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi Kerjasama dengan porgram promosi kesehatan dalam pelaksanaan RW Siaga Pelaksanaan kelas ibu hamil lebih optimal Melakukan pembinaan pada fasyankes swasta dan BPM Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil 34 P r o f i l T a h u n a n

No Rencana Kerja 1 Pembinaan pelayanan kesehatan ibu 2 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 3 Penyuluhan Kespro Calon pengantin 4 Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017. 5 Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu Kunjungan rumah dilakukan dengan 6 berkoordinasi lintas program dan lintas sektor 7 Pelatihan PONED untuk petugas 8 Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH 9 10 Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil Tahun2017 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 35 P r o f i l T a h u n a n

a. KESEHATAN IBU dan BERSALIN Cakupan pelayanan kesehatan ibu tahun 2016 untuk kunjungan K4 yakni 95,4 % masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan tahun 2016 yakni sebesar 98 %. Terjadi selisih yang cukup besar antara K1 dan K4 yakni 107,2 % dan 95,4 % yang berarti adanya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan yang tidak sesuai standar Antenatal Care (ANC) yakni sebanyak 4 kali dengan 1 kali pada masing-masing trimester 1 dan 2 serta 2 kali pada trimester 3 kehamilan. Sementara itu cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 95,9 % juga masih lebih rendah dari target SPM 2016 sebesar 98 %. Masalah lain juga muncul pada ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan serta diberikan vitamin A yang cakupannya lebih rendah dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yakni sebesar 95,8 % dan 77,1 %. 36 P r o f i l T a h u n a n

Tabel 4.3.1. Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS PUSKESMAS JUMLAH K1 K4 JUMLAH PERSALINAN DITOLONG NAKES MENDAPAT YANKES NIFAS IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 391 214 54,7 183 46,8 371 135 36,4 135 36,4 135 36,4 TEBET BARAT 431 419 97,2 391 90,7 411 381 92,7 380 92,5 381 92,7 BUKIT DURI 587 745 126,9 659 112,3 568 651 114,6 651 114,6 635 111,8 KEBON BARU 632 636 100,6 631 99,8 613 613 100,0 611 99,7 0 0,0 MENTENG DALAM 637 647 101,6 640 100,5 611 607 99,3 607 99,3 553 90,5 MANGGARAI SELATAN 421 412 97,9 406 96,4 399 404 101,3 404 101,3 416 104,3 MANGGARAI 498 530 106,4 521 104,6 478 519 108,6 519 108,6 539 112,8 JUMLAH (KAB/KOTA) 3.597 3.603 100,2 3.431 95,4 3.451 3.310 95,9 3.307 95,8 2.659 77,1 Sementara itu, cakupan penangan komplikasi kebidanan tahun 2016 masih sebesar 67 %, berbeda jauh dengan target SPM 2016 yakni 89 %. Penanganan komplikasi neonatal juga masih rendah yakni sebesar 63 %. Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal yang baik sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan neonatal. 37 P r o f i l T a h u n a n

Tabel 4.3.2. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL PERKIRAA N BUMIL DENGAN KOMPLIK ASI KEBIDAN AN PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL L P L + P % L P L + P L P L + P % % % TEBET TIMUR 391 78 22 28,1 183 188 371 25 27 52 14 56,0 15 55,6 29 55,8 TEBET BARAT 431 86 53 61,5 203 208 411 28 30 58 20 71,4 16 53,3 36 62,1 BUKIT DURI 587 117 90 76,7 281 287 568 40 42 82 27 67,5 28 66,7 55 67,1 KEBON BARU 632 126 64 50,6 303 310 613 43 46 89 22 51,2 20 43,5 42 47,2 MENTENG DALAM 637 127 126 98,9 302 309 611 43 45 88 17 39,5 19 42,2 36 40,9 MANGGARAI SELATAN 421 84 58 68,9 197 202 399 28 29 57 21 75,0 22 75,9 43 75,4 MANGGARAI 498 100 69 69,3 237 241 478 34 35 69 47 138,2 24 68,6 71 102,9 JUMLAH (KAB/KOTA) 3.597 719 482 67,0 1.706 1.745 3.451 241 254 495 168 69,7 144 56,7 312 63,0 38 P r o f i l T a h u n a n

b. Keluarga Berencana (KB) Secara umum cakupan KB aktif tahun 2016 di wilayah Kecamatan Tebet sebesar 76,7 %. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target RPJMD tahun 2016 yakni sebesar 77,8 %. Cakupan KB aktif paling tinggi pada Kelurahan Menteng Dalam yakni 104 % dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan paling rendah pada Kelurahan Manggarai yakni 50,4% dari PUS. Sedangkan cakupan KB baru paling tinggi pada Kelurahan Tebet Timur yakni 9 % dari PUS dan yang paling rendah pada Kelurahan Kebon Baru yakni 3,6 % dari PUS. 39 P r o f i l T a h u n a n

PUSKESMAS Tabel 4.3.3. Cakupan KB Baru dan KB Aktif JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 3.243 293 9,0 2.929 90,3 TEBET BARAT 4.175 291 7,0 3.146 75,4 BUKIT DURI 6.164 310 5,0 5.947 96,5 KEBON BARU 6.851 246 3,6 4.614 67,3 MENTENG DALAM MANGGARAI SELATAN 5.092 357 7,0 5.297 104,0 3.904 196 5,0 2.497 64,0 MANGGARAI 7.036 560 8,0 3.547 50,4 JUMLAH (KAB/KOTA) 36.465 2.253 6,2 27.977 76,7 Sedangkan berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan, perbandingan cakupan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) paling tinggi pada Kelurahan Manggarai yakni sebesar 17 % dan paling rendah pada Kelurahan Menteng Dalam yakni sebesar 8,2 % dari total penggunaan metode kontrasepsi. Sebagaimana diketahui bahwa MKJP merupakan metode kontrasepsi yang lebih baik dengan masa perlindungan dari kehamilan lebih lama dan efek samping lebih minimal. 40 P r o f i l T a h u n a n

c. KESEHATAN ANAK Cakupan kunjungan neonatal pertama kali (KN 1) tahun 2016 sebesar 104,3 % sudah melampaui target SPM 2016 sebesar 100 %. Demikian juga, cakupan kunjungan bayi sebesar 113,7 % melebihi target SPM 2016 yakni 100 %. Tabel 4.3.4. Kunjungan KN 1 dan KN Lengkap PUSKESMAS KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI L P L + P L P L + P L+P P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 183 188 371 66 36,1 69 36,7 135 36,4 142 77,6 148 78,7 290 78,2 TEBET BARAT 203 208 411 186 91,6 195 93,8 381 92,7 177 87,2 191 91,8 368 89,5 BUKIT DURI 281 287 568 331 117,8 309 107,7 640 112,7 320 113,9 305 106,3 625 110,0 KEBON BARU 303 310 613 603 199,0 290 93,5 893 145,7 601 198,3 301 97,1 902 147,1 MENTENG DALAM MANGGARAI SELATAN 302 309 611 319 105,6 331 107,1 650 106,4 299 99,0 309 100,0 608 99,5 197 202 399 179 90,9 182 90,1 361 90,5 175 88,8 179 88,6 354 88,7 MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 270 112,0 539 112,8 269 113,5 270 112,0 539 112,8 JUMLAH (KAB/KOTA) 1.706 1.745 3.451 1.953 114,5 1.646 94,3 3.599 104,3 1.983 116,2 1.703 97,6 3.686 106,8 41 P r o f i l T a h u n a n

PUSKESMAS JUMLAH BAYI Tabel 4.3.5. Pelayanan Kesehatan Bayi PELAYANAN KESEHATAN BAYI L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 183 188 371 270 147,5 146 77,7 416 112,1 TEBET BARAT 203 208 411 129 63,5 134 64,4 263 64,0 BUKIT DURI 281 287 568 640 227,8 309 107,7 949 167,1 KEBON BARU 303 310 613 598 197,4 294 94,8 892 145,5 MENTENG DALAM 302 309 611 248 82,1 257 83,2 505 82,7 MANGGARAI SELATAN 197 202 399 175 88,8 179 88,6 354 88,7 MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 276 114,5 545 114,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1.706 1.745 3.451 2.329 136,5 1.595 91 3.924 113,7 42 P r o f i l T a h u n a n

d. IMUNISASI Cakupan kelurahan UCI (Universal Coverage Immunization) tahun 2016 yakni 100 % sudah sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %. Namun demikian, masih terdapat beberapa kelurahan dengan cakupan imunisasi tertentu yang masih rendah. Seperti pada Kelurahan Tebet Timur untuk cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari 94,98 % dan Kelurahan Tebet Barat untuk imunisasi DPT-HB-Hib 3 sebear 81,09 %. Keduanya masih di bawah rata-rata yakni 95 %. Tabel 4.3.6. Cakupan UCI PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI TEBET TIMUR 1 1 100,0 TEBET BARAT 1 1 100,0 BUKIT DURI 1 1 100,0 KEBON BARU 1 1 100,0 MENTENG DALAM 1 1 100,0 MANGGARAI SELATAN 1 1 100,0 MANGGARAI 1 1 100,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,0 43 P r o f i l T a h u n a n

44 P r o f i l T a h u n a n

4.4. GIZI MASYARAKAT Cakupan penanganan gizi buruk tahun 2016 sebesar 100 % sudah sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %. Namun demikian, angka gizi buruk masih cukup tinggi dimana terdapat 48 kasus gizi buruk dalam satu tahun. Angka tertinggi pada Kelurahan Manggarai Selatan sebanyak 12 kasus dan terendah pada Kelurahan Tebet Timur dan Tebet Barat dengan masingmasing 3 kasus. PUSKESMAS Tabel 4.3.7. Jumlah Kasus Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan JUMLAH DITEMUKAN KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P % % % TEBET TIMUR 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0 TEBET BARAT 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0 BUKIT DURI 3 3 6 3 100,0 3 100,0 6 100,0 KEBON BARU 5 4 9 5 100,0 4 100,0 9 100,0 MENTENG DALAM MANGGARAI SELATAN 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0 2 10 12 2 100,0 Selain masalah gizi buruk, cakupan penimbangan balita dibandingkan dengan jumlah balita (D/S) juga masih di bawah 80 %. Data se-kecamatan Tebet untuk cakupan D/S hanya 71,7 % yang artinya masih terdapat sekitar 18,3 % balita yang tidak melakukan penimbangan berat badan secara rutin di posyandu setiap bulan. Cakupan D/S paling tinggi pada Kelurahan Bukit Duri yakni 88,8 % dan paling rendah pada Kelurahan Tebet Timur yakni 45,3 %. 10 100,0 12 100,0 MANGGARAI 4 5 9 4 100,0 5 100,0 9 100,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 21 27 48 21 100,0 27 100,0 48 100,0 45 P r o f i l T a h u n a n

Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 6 bulan juga masih rendah. Cakupan se-kecamatan Tebet hanya 40,1 %. Kelurahan dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada kelurahan Tebet Barat yakni 19,1 % dan tertinggi pada Kelurahan Kebon Baru yakni 73 %. 46 P r o f i l T a h u n a n