PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN GAGASAN UTAMA MELALUI METODE ANALISIS SINTESIS PADA SISWA KELAS VII.4 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Nimastiti Subagyo Putri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE KLOS SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali

Peningkatan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kasreman Dengan Metode Investigasi Kelompok

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL TSTS DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

Oleh: Herni Febri Ariastanti Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

0leh Yadiman, S.Pd NIP

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

Oleh: Agustian Priyanata, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KEPIL TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak

Dwi Rahmawati, Haryadi, dan Deby Luriawati N. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Universitas Negeri Semarang

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: SRIYONO A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

KEMAMPUAN MENULIS SISWA MENGGUNAKANPENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA PADA MIS ASSALAM MARTAPURA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XIX/November 2015

Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Marsini 2. Abstrak

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

BAB III METODE PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA BERITA MELALUI PEMODELAN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN MELALUI METODE KONTRUKTIVISME. Dwiasih Tuhu Wahyuni SDN Slarang Lor 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal

Ahmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

Peningkatan Kemampuan Menulis Pengumuman Siswa Kelas IV SDK Mekar Sari Buranga Melalui Metode Latihan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II PADA MATERI MENCERITAKAN KEMBALI ISI DONGENG YANG DIDENGARKAN MELALUI KEGIATAN KOMIDI PUTAR DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS XI SMK SETIA KARYA DEPOK

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

BAB I PENDAHULUAN. wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasan, sehingga kita

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Naskah Publikasi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jurusan yang di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dimungkinkan karena beberapa sebab seperti kondisi pendidik, peserta didik,

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN GAGASAN UTAMA MELALUI METODE ANALISIS SINTESIS PADA SISWA KELAS VII.4 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI TORMAULI SIMARMATA Guru SMP Negeri 5 Kota Tebing Tinggi Email : tormaulisimarmata@gmail.com ABSTRAK Penelitian inimbertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode analisis sintesis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menetukan gagasan pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari sampai bulan April 2012 di SMP Negeri 5 Tebing Tinggi.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.4 yangn berjumlah 38 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research). Prosedur dalam penelitian ini meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pada penelitian ini terdiri dari indikator keberhasilan proses dan indikator keberhasilan hasil..hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I keberhasilan proses untuk keaktifan siswa 56,25 % dan keberhasilan hasilnya rata-rata 56,16. Pada siklus II keaktifan siswa menunjukkan angka 95,83 % dan hasil tesnya menunjukkan rata-rata 71,47.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa penggunaan metode analisis sintesis pada siswa kelas VII.4 di SMP Negeri 5 Tebing Tinggi dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa, dalam meentukan gagasan utama. Kata Kunci : Kemampuan, Gagasan Utama, dan Metode Analisis Sintesis PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu individu yang lebih baik. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang lebih baik, manusia yang lebih berkebudayaan, dan manusia yang memiliki kepribadian yang lebih baik (Munib 2004:29). Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan perkembangan peningkatan kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu merevisi kurikulum yang sudah ada selaras dengan perkembangan jaman, demikian pula dengan model pembelajaran yang diterapkan selalu mengalami perkembangan. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, membuka kemungkinan peserta didik (siswa) tidak hanya belajar di dalam kelas yang dibimbing oleh guru saja, akan tetapi peserta didik dapat belajar dari luar kelas seperti dari lingkungan masyarakat, pakar atau ilmuwan, birokrat, media cetak 126

maupun media elektronik, serta sarana-sarana lain yang ada di sekitar kita. Dengan belajar seperti itu, peserta didik akan lebih leluasa menuangkan gagasan mereka yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis diperoleh data bahwa kemampuan siswa untuk menentukan gagasan utama dari wacana pada siswa kelas VII masih sangat rendah yaitu dari 38 siswa yang mengerjakan soal yang diberikan hanya 11 siswa yang mampu menjawab sepuluh soal dengan benar ( di atas KKM 62). Sedang 27 orang siswa hanya dapat menjawab dengan benar satu sampai dengan enam soal. Jika kondisi ini terus berlanjut, siswa akan malas belajar Bahasa Indonesia. Melihat kondisi yang demikian dipandang guru segera membenahi metode dan strategi pembelajaran menentukan gagasan utama yang dilakukan selama ini. Dengan demikian siswa tidak salah dalam menangkap informasi yang disampaikan penulis pada penelitian ini. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran yag dapat membentuk perilaku sesuai dengan tujuan pembelajaran utama pada siswa kelas VII.4 SMP Negeri 5 Tebing Tinggi semester dua yaitu metode analisis sintesis. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, secara operasional permasalahan penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan metode Analisis Sintesis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan menentukan gagasan utama bagi siswa kelas VII.4 SMP Negeri 5 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2011 / 2012? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan gagasan utama melalui metode Analisis Sintesis pada siswa kelas VII.4 SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. KAJIAN TEORI Metode Analisis Sintesis Metode analisis adalah suatu metode pembelajaran membaca permulaan yanng dimulai dengan mempelajari ssebuah perkataan, dari perkataan itu diuraikan menjadi huruf-huruf. Sedangkan metode sintesis adalah menyatukan kembali huruf-huruf itu menjadi perkataan kembali (Sri Hastuti, 1996: 100). Dr. A.S.Broto telah mempelajari metode analisis sintesis dengan nama metode SAS (Struktural analitik sintetik). Dalam proses pembelajarannya metode SAS mempunyai langkahlangkah dengan urutan : Struktural menampilkan keseluruhan: Analitik melakukan proses penguraian: Sintetik melakukan penggabungan 127

kembali kepada bentuk struktur semula. Berdasarkan prosedur pembelajaran pada metode SAS, proses pembelajaran dengan Metode Analisis Sintesis ini, siswa membaca sebuah wacana, mengidentifikasi setiap paragraf. Paragraf dianalisis kalimat-kalimatnya, sehingga siswa dapat membedakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Dari kalimat-kalimat itu ditentukan katakata kuncinya. Kata-kata kunci itu disintesiskan menjadi sebuah gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama dan gagasan-gagasan penjelasnya disatukan lagi menjadi sebuah kalimat yaitu inti paragraf. Jadi prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode ini adalah 1. Memilih sebuah bacaan; 2. Menganalisis paragrafnya yang terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas; 3. Menentukan dan menandai kata-kata kuncinya; 4. Menyususn kata-kata kunci menjadi gagasan utama dan gagasan penjelas; 5. Menggabungkan gagasan utama dengan gagasan penjelas menjadi kalimat inti; 6.menggabungkan kalimat inti menjadi paragraf yang disebut dengan ringkasan wacana. Tahapan 1, 2, dan 3 merpakan tahapan analisis, sedangkan tahap 4, 5, dan 6 merupakan tahapan sintesis. Kebaikan metode analisis sintesis adalah : 1. Metode ini dapat melatih siswa berpikir analitis 2. Dengan langkah-langkah teratur membuat siswa terlatih bekerja dengan teratur pada kesempatan berikutnya. 3. Berdasarkan landasan linguistik, metode ini akan menolong siswa menguasai bacaan dengan lancar. Kemampuan Menentukan Gagasan Utama Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas, dapat juga terdiri dari atu kalimat panjang. Paragraf yang terdiri dari kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas, gagasan utamanya terdapat dalam kalimat utama dan gagasannya terdapat pada kalimat-kalimat penjelas. Gagasan utama biasanya terkandung dalam kalimat pertama atau kalimat terakhir dari paragraf. Gagasan utama paragraf adalah kesimpulan yang ditarik dari semua isi kalimat yang membentuk paragraf. Seseorang harus berusaha menjadi pembaca yang baik agar dapat menemukan dan mendapat keuntungan dari gagasan-gagasan yang terkandung dalam wacana. Seorang pembaca yang baik adalah : 1. Pembaca yang tahu mengapa dia membaca (tujuan 128

membaca), untuk mencari informasi atau menikmati bacaan. 2. Pembaca yang memahami apa yang dibacanya. Dalam hal ini menuntut perhatian, konsentrasi dan kemampuan memahami maksud serta keterampilan dalam meringkas. 3. Pembaca harus menguasai kecepatan membaca. Membaca cepat untuk memperoleh gagasan utama adalah membaca sekilas, memebaca scanning, memebaca demi kesenangan membaca skimming. 4. Pembaca harus menegenal media cetak, misalnya papersback, media grafika, majalah atau surat kabar (Guntur, 2008 : 120-122). Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penerapan Metode analisis sintesis dapat meningkatkan kemampuan menentukan gagasan utama pada siswa kelas VII 4 SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. METODE PENELITIAN Jenis dan Subjek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang terdiri dari 4 tahap, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII.4 di SMP Negeri 5 Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 38 Siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari empat komponen utama yaitu : 1. Perencanaa 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Refleksi PEMBAHASAN PENELITIAN Deskripsi Data Hasil tes uji kemampuan pada siswa kelas VII-4 adalah sebagai berikut :Hasil uji kemampuan pada siswa kelas VII-4, 5 siswa menjawab 8 pertanyaan, 6 siswa menjawab 7 pertanyan, 8 siswa menjawab 6 pertanyaan dengan benar, 9 siswa menjawab 5 pertanyaan dengan benar, 4 siswa menjawab 4 pertanyaan isi wacana dengan benar, 7 siswa hanya dapat menjawab 3 pertanyaan dengan benar, 4 siswa dapat menjawab 2 pertanyaan denagn benar, 2 siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar dan 1 orang siswa tidak dapt menjawab semua pertanyaan. Siswa yang dapat menyimpulkan isi wacana dengan tepat adalah sebanyak 5 orang.tes uji kemampuan yang dapat menjawab isi wacana dengan KKM 129

62 adalah 23,9 % dan yang dapt menyimpulkan isi wacana hanya 10,8%. Siswa yang mampu menentuakan gagasan utama sebanyak 18 siswa (37,5 %), Siswa yang mampu menentukan kalimat utama sebanyak 22 orang (45,8%), siswa yang dapat menemukan kalimat penjelas sebanyak 10 orang (20,8%), Siswa yang dapat menemukan gagasan penjelas sebanyak 8 orang (16,6 %) dan siswa yang dapat menyusun ringkasan wacana hanya 4 orang (8,4%). Berdasarkan hasil tes uji kemampuan dapat disimpulkan bahwa kesimpulan siswa dalam menentukan gagasan utama masih rendah 37,5%. Demikain pula kemampuan siswa dalam menyususn ringkasan wacan hanya 4 siswa. Hal ini sangat wajar karena siswa tidak akan dapat menyusun inti wacana kalau mereka tidak dapat menentukan gagasan utamanya. 4.1 Pembahasan Siklus I a. Siklus I No Nama Siswa Nilai Tugas Nilai Siklus I Peningkatan 1 Aditia Arip 73,33 69,23-4,1 2 Ana Pratiwi 0 34,46 34,46 3 Ari Haryanto 53,33 69,23 15,9 4 Bentar Pamungkas 73,33 84,61 11,28 5 Eka Pajar Pebrianti 26,67 30,77 4,1 6 Entin Kartini 26,67 23,08-3,59 7 Fadila Saban 46,67 69,23 22,56 8 Hanifah Ismayati 73,33 61,54-11,79 9 Hariyani 100 76,92-23,08 10 Jhonli Aji Casio 66,67 61,54-5,13 11 Kholidah Jiah 53,33 38,46-14,87 130

12 Laras 73,33 46,15-25,18 13 Lintang Putri Kusuma 53,33 38,46-14,87 14 Mansyur 53,33 46,15-7,18 15 Moh. Hapidyani 60 76,92 16,92 16 Muh. Roupul Badri 73,33 30,77-42,56 17 Neneng Khoiriyah 86,67 69,23-17,44 18 Novitasari 53,33 38,46-14,87 19 Nur Muhamad matin 13,33 38,46 25,13 20 Nurlela 53,33 76,92 23,59 21 Nuryanah 53,33 39,77-22,56 22 Ogi Firmansyah 13,33 38,46 25,13 23 Ratih adhani Pratiwi 80 46,15-33,85 24 Retno Mulya 33,33 38,46 5,13 Winarsih 25 Rio Bagas Alifudin 73,33 64,61 11,28 26 Riski Zaenal Mutakin 46,67 30,77-15,9 27 Rizka Puspita Sari 73,33 76,92 3,59 28 Saepul Anwar 53,33 69,23 13,9 29 Septania 33,33 61,53 28,2 30 Septiani Putri 46,67 61,53 14,86 Hardiyanti 31 Siska Febrianti 33,33 61,63 28,2 32 Siti Amaliyanti 80 61,53-18,47 33 Sri Erviyani 86,67 69,23-17,44 34 Sri Oktaviani 53,33 76,92 23,59 35 Syaripudin 53,33 30,77-22,56 131

36 Tita Toharoh 93,33 69,23-24,1 37 Yosa Yunita 46,67 61,53 14,86 38 Yunita Pratiwi 53,33 38,46-14,87 Jumlah 2566,63 2695,89 73,89 Rata-rata 53,47 5,616,438 3,212609 nilai/kenaikan KKM 62 62 Jumlah siswa tuntas 19 20 Jumlah siswa belum 29 28 tuntas % Ketuntasan 39,58% 41,67% Berdasarkan data yang diperoleh dari Siklus I disimpulkan bahwa dalam indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses kegiatan pembelajaran menentukan gagasan utama dalam membaca pemahaman wacana tulis, keaktifan siswa kategori Sangat Baik mencapai 27 siswa (56,25 %), Sedang 15 siswa (33,34 %) dan siswa yang kurang aktif 5 orang (10,41%). siswa yang memahami isi pembelajaran 87,5 %, 12,5 % siswa belum memahami gagasan utama. Sebanyak 29,1% siswa masih merasakan kesulitan untuk menentukan gagasan utama. Perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran meningkat. Siswa mau mencatat, mendengarkan penjelasan guru dan terjadi interaksi antara siswa dengan gur. Situasi pemebelajaran yang terjadi meneyenagkan serta siswa dapat mengetahui manfaan menentukan gagasan utama dalam kegiatan pemebelajaran yang lain namun data hasil uji kompetensi belum mencapai target. 132

b. Siklus II No Nama Siswa Nilai Siklus II 1 Aditia Arip 87,5 2 Ana Pratiwi 0 3 Ari Haryanto 81,25 4 Bentar Pamungkas 93,75 5 Eka Pajar Pebrianti 62,5 6 Entin Kartini 68,75 7 Fadila Saban 43,75 8 Hanifah Ismayati 93,75 9 Hariyani 81,25 10 Jhonli Aji Casio 93,75 11 Kholidah Jiah 31,25 12 Laras 18,75 13 Lintang Putri Kusuma 75 14 Mansyur 81,25 15 Moh. Hapidyani 56,25 16 Muh. Roupul Badri 43,75 17 Neneng Khoiriyah 75 18 Novitasari 81,25 19 Nur Muhamad matin 75 20 Nurlela 100 133

21 Nuryanah 68,75 22 Ogi Firmansyah 62,5 23 Ratih adhani Pratiwi 63,75 24 Retno Mulya Winarsih 0 25 Rio Bagas Alifudin 100 26 Riski Zaenal Mutakin 81,25 27 Rizka Puspita Sari 87,75 28 Saepul Anwar 92,75 29 Septania 68,75 30 Septiani Putri Hardiyanti 87,5 31 Siska Febrianti 62,5 32 Siti Amaliyanti 75 33 Sri Erviyani 87,75 34 Sri Oktaviani 93,75 35 Syaripudin 50 36 Tita Toharoh 100 37 Yosa Yunita 93,75 38 Yunita Pratiwi 81,25 Jumlah 3430,75 Rata-rata nilai/kenaikan 7,147,40 KKM 62 Jumlah siswa tuntas 38 Jumlah siswa belum tuntas 10 % Ketuntasan 79,17% 134

Berdasarkan analisis data keberhasilan proses yang telah diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan pemebelajaran, keaktifan siswa telah dapat ditingkatkan. Semua siswa terlihat juga meningkat. Dari 40 siswa menjadi 46 Siswa (95,8%). Perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran juga telah meningkat, siswa terlihat mau menulis, berani maju untuk melakukan persentasi serta frekuensi untuk bertanya meningkat. melakukan belajar dengan tekun, kerjasama siswa dalam berdiskusi Perbandingan Kemajuan antara SiklusI dan Siklus II No Nama Siswa Nilai Siklus I Nilai Siklus II Peningkatan 1 Aditia Arip 69,23 87,5 18,27 2 Ana Pratiwi 34,46 0-34,46 3 Ari Haryanto 69,23 81,25 12,02 4 Bentar Pamungkas 84,61 93,75 9,14 5 Eka Pajar Pebrianti 30,77 62,5 31,73 6 Entin Kartini 23,08 68,75 45,67 7 Fadila Saban 69,23 43,75-25,48 8 Hanifah Ismayati 61,54 93,75 32,21 9 Hariyani 76,92 81,25 4,33 10 Jhonli Aji Casio 61,54 93,75 32,21 11 Kholidah Jiah 38,46 31,25-7,21 12 Laras 46,15 18,75-27,4 13 Lintang Putri Kusuma 38,46 75 36,54 14 Mansyur 46,15 81,25 35,1 15 Moh. Hapidyani 76,92 56,25-20,67 135

16 Muh. Roupul Badri 30,77 43,75 12,98 17 Neneng Khoiriyah 69,23 75 5,77 18 Novitasari 38,46 81,25 42,79 19 Nur Muhamad matin 38,46 75 36,54 20 Nurlela 76,92 100 23,08 21 Nuryanah 39,77 68,75 37,98 22 Ogi Firmansyah 38,46 62,5 24,04 23 Ratih adhani Pratiwi 46,15 63,75 47,6 24 Retno Mulya Winarsih 38,46 0-38,46 25 Rio Bagas Alifudin 64,61 100 15,39 26 Riski Zaenal Mutakin 30,77 81,25 50,48 27 Rizka Puspita Sari 76,92 87,75 10,83 28 Saepul Anwar 69,23 92,75 23,52 29 Septania 61,53 68,75 7,22 30 Septiani Putri Hardiyanti 61,53 87,5 25,97 31 Siska Febrianti 61,63 62,5 0,97 32 Siti Amaliyanti 61,53 75 13,47 33 Sri Erviyani 69,23 87,75 18,52 34 Sri Oktaviani 76,92 93,75 16,83 35 Syaripudin 30,77 50 19,27 36 Tita Toharoh 69,23 100 30,77 37 Yosa Yunita 61,53 93,75 32,22 38 Yunita Pratiwi 38,46 81,25 42,79 Jumlah 2695,89 3430,75 734,66 Rata-rata nilai/kenaikan 5,616,438 7,147,40 15,395,833 136

KKM 62 62 Jumlah siswa tuntas 20 38 Jumlah siswa belum tuntas 28 10 % Ketuntasan 41,67% 79,17% Perbandingan kemajuan pada siklus I dan siklus II diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menetuakan gagasan utama mengalami kemajuan yang sangat memuaskan dari 20 orang yang tuntas (41,67%) menjadi 38 orang (79,17%). Rata-rata nilai kenaikan juga mengalami kenaikan dari 3,21 menjadi 15,31. Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah keaktifan siswa telah dapat ditingkatkan. Demikan juga perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran telah meningkat dan tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran telah dapat ditingkatkan pula. Demikian pula peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan gagasan utama telah mencapi target yang ditentukan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Analisi Sintesis ini keaktifan siswa dapat meningkat. Ketekunan siswa dalam belajar dapat lebih meningkat. Siswa sudah mulai berani melakukan persentasi walaupun masih belum banyak siswa yang belum mau menanggapi pekerjaan temannya. Dengan latihan menganalisis paragraf wacana dan mensistesiskan kembali siswa dapat menentukan kemampuannya dalam menentukan gagasan utamanya dan sekaligus dapt memotifasi siswa dalam belajarnya. Berdasarkan data hasil angket yang diperoleh kemampuan siswa dalam belajar tampak maju pesat. zdengan memberikan pembelajaran yang langsung membentuk oengalaman siswa, siswa tampak melakukannnya dengan giat. Siswa dapat merasakan kebermaknaan pembelajaran yang dilakukan. Siswadapat merasakan kegiatan pembelajarannya sangat bermanfaat dalam menghadapi perkembangan informasi daln ilmu pengetahuan. Saran 1. Dalam pemebelajaran membaca pemahaman isi wacana dengan kompetensi dasar menentukan gagasan utama diharapkan semua guru di SMP Negeri 5 dapat menggunakan metode pembelajaran analisis sintesis agar siswa lebih memahami manfaat gagasan utama. 2. Dalam membentuk kelompok belajar disarankan tidak banyak anggotanya agar setiap siswa 137

dapt berperan aktif dalam kelompoknya. RUJUKAN A.R Syamsudin. 1992. Studi wacana Teori-Analisis-Pengajaran. Bandung Mimbar pendidikan dan Seni. 88. Harjasujana A S & Mulyati, Yeti. 1996. Membaca 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, bagian Proyek penataran Guru SLTP Setara D III. 176. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores : Nusa Indah 68. Muchith, M. Saekhan. 2002. Pembelajaran Konsektual. Semarang : RASA II, Media Group 32. P.H Sri Hastuti 1996. Strategi belajar mengajar bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dsar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP SETARA DIII. 100. Silberman, Melvin L. ( terjemahan ). 1996. Active Larning 101 Srategi pembelajaran Aktif. Yayasan pengkajian dan Pengembangan ilmuilmu pendidikan Islam (YAPPENDIS). Yogjakarta : Pustaka Insan Madam. 8. Tampubolon, DP. 1987, Kemampuan membaca, Tehnik membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa. 87. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca sebagai keterampilan berbahasa. Bandung : Angkasa. 120 122. 138