QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

LAELA MIFTAHUL JANNAH

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Kata Kunci PENDAHULUAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Nugrahaning Pundi Astanti

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

TINJAUAN GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS DIABETES MILLITUS TERHADAP KLAIM BPJS DI RSUD Dr.R.SOEPRAPTO CEPU PADA TAHUN 2016

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

: SHITA ANINDYTA D

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. Tinjauan Spesifisitas Penulisan Diagnosis Dan Ketepatan Kode Berdasarkan ICD-10 Pada

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015

THE ANALYSIS OF QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF MEDICAL RECORD DOCUMENT INPATIENT OF HEART ON 2ST QUARTER 2015 IN RS DR KARIADI SEMARANG

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Tri Purnama Sari. : Kendala Petugas Rekam Medis, Kode Penyakit, BPJS ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

ANALISIS DESKRIPTIF NET DEATH RATE (NDR) DAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGAL PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH PENERAPAN SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA CLINICAL PATHWAY KASUS TYPHOID TRIWULAN I TAHUN 2016 DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

Transkripsi:

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR.CIPTO HOSPITAL IN SEMARANG IN FIRST QUARTER IN 2015 Yuliana Laraswati*), Dr.Zaenal Sugiyanto, M.Kes**) *) Alumni Fkultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No 5 11 Semarang Email : Yuliana09061992@gmail.com Abstract The medical record can be used as the measurement of the service quality in a hospital. The quality of services is determined by a quantitative and qualitative analysis used the quality assurance against the medical record document. The researcher conducted a research on medical record document for the cases of hypertension ( consideres as fifteen the most frequent cases) at the Panti Wilasa dr.cipto hospital in semarang. In the preliminary survey it is obtained that 90 % drm hypertension is incomplete. The objective is to ascertain an overall picture of quantitative analysis and qualitative incompleteness medical record document fo the cases of hypertension in the period of the first quarter in 2015 at the Panti wilasa dr.cipto hospita semarang. This research is descriptive research. The data were taken by the method of observation, checklist, undertake analysis on key aspects of inpatient medical record Documents of the hypertension that have been filled.the study sample is 65 in-patient medical record document. Based on the outcome of research on 65 samples, it can be found out that in 9 review of qualitative and quantitative shows that a review identification 22 % incomplete, review reporting 100 % incomplete, a review of the registration of 100 % incomplete, review autentification 100 % incomplete, review the incomplete and consistent diagnose 5 % incomplete, review the consistent recording diagnose 12 % incomplete, the registration of recording conducted at the care and medical treatment of 5 % incomplete, a review of the presence of informed consent 0 incomplete, review the manner or practice of recording 9 % incomplete.the percentage is inferred by delinquent medical of a record reached 100 % incomplete. From the results of the delinquent medical record which is 100 % incompleteness, the researcher suggested that it is necessary to have a consciousness and discipline between the officials and the doctors working to be more responsible for the filling of in-patient document Keywords: document medical record, quality assurance, hypertension, delinquent medical record Biografy :17 (1994 2015) PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit, bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis,

pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan, unit gawat darurat, dan unit rawat inap. Agar dokumen rekam medis berkesinambungan maka pengisian dokumen rekam medis harus diisi selengkap-lengkapnya dan juga dijadikan sebagai alat bukti hukum apabila dibutuhkan. Maka pengisian dokumen rekam medis harus diisi sebaik mungkin untuk kesinambungan informasi. Untuk menjaga hal tersebut maka pihak rumah sakit khususnya bagian rekam medis melaksanakan pemantauan kualitas tentang mutu berkas rekam medis rawat inap dengan melaksanakan analisa statistik, analisa kualitatif, dan kuantitatif.yang bertujuan untuk mengetahui lengkap dan tidak lengkapnya suatu berkas rekam medis maka dilakukan analisa mutu rekam medis secara kuantitatif. Yaitu 4 review yang terdiri dari review identitas, review pencatatan, review pelaporan, dan review autentifikasi. [5] Di RS Pantiwiloso Dr Cipto Semarang petugas assembling dalam meneliti kelengkapan dokumen rekam medis hanya menggunakan 2 review yaitu review identifikasi dan review autentifikasi. Untuk 2 review lainnya seperti review pencatatan dan pelaporan tidak digunakan sebagai acuan untuk meneliti kelengkapan dokumen rekam medis. Dan peneliti melakukan survey awal dengan mengambil 10 sampel Dokumen Rekam Medis pasien hipertensi untuk mengetahui ketidaklengkapan isi DRM. Dengan hasil yang diperoleh adalah 90% tidak lengkap terdapat pada review autentifikasi yaitu nama dokter yang bertanggung jawab dan tanda tangan yang tidak diisi, sedangkan untuk analisa kualitatif pada review lelengkapan kekonsistenan diagnosa didapatkan 80% DRM yang konsisten dan 20% yang tidak konsiten, pada review kekonsistenan pencatatan didapatkan sebesar 100% DRM yang konsisten, pada review pencatatan hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan didapatkan 100% DRM yang lengkap, pada review pencatatan informed consent didapatkan 100% DRM yang lengkap,review cara pencatatan didapatkan 30% DRM yang pencatatannya baik dan70% DRM yang pencatatannya tidak baik, dan berdasarkan review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi didapatkan 100% DRM yang lengkap. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang peneliti lakukan saat survey awal adalah 90% tidak lengkap pada analisa kuantitatif.peneliti memilih penyakit hipertensi karena penyakit tersebut masuk dalam 15 besar penyakit di RS Panti Wiloso Dr Cipto Semarang. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena pada saat melakukan survei masih ditemukan sebagian dokumen yang kurang lengkap dalam pengisiannya dan juga tenaga medis yang kurang sadar dalam mengisi kelengkapan data pasien seperti tidak dicantumkannya diagnosis, dan penulisan diagnosis menggunakan singkatan dan penulisan yang kurang jelas sehingga sulit dibaca, tidak adanya tanda tangan dokter, nomor rekam medis pada formulir rekam medis, penulisan tidak jelas, padahal kelengkapan data merupakan aspek yang sangat penting untuk keperluan pelayanan kesehatan. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah melakukan penelitian tersebut diharapkan peneliti dapat mengetahui kelengkapan analisa kuantitatif dan kualitatif dokumen rekam medis pada pasien hipertensi di RS Pantiwiloso Dr Cipto Semarang periode triwulan I tahun 2015. 2. Tujuan Khusus Secara khusus, setelah melakukan penelitian tersebut peneliti dapat : a. Menjelaskan kelengkapan analisa kuantitatif review identifikasi dokumen rekam medis rawat inap pada pasien b. Menjelaskan kelengkapan analisa kuantitatif review pencatatan dokumen

rekam medis rawat inap pada pasien c. Menjelaskan kelengkapan analisa kuantitatif review pelaporan dokumen rekam medis rawat inap pada pasien d. Menjelaskan kelengkapan analisa kuantitatif review autentifikasi dokumen rekam medis rawat inap pada pasien e. Menjelaskan kelengkapan analisa kualitatif review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dokumen rekam medis rawat inap pada pasien hipertensi periode triwulan I tahun 2015. f. Menjelaskan kekonsistenan pencatatan diagnosa terhadap dokumen rekam medis rawat inap pada pasien hipertensi periodetriwulan I tahun 2015. g. Menjelaskan kekonsistenan pencatatan hal-hal saat perawatan dan pengobatan pada dokumen rekam medis rawat inap pada pasien hipertensi periode triwulan I tahun 2015. h. Menjelaskan kelengkapan Informed Consent pada dokumen rekam medis rawat inap pada pasien hipertensi periode triwulan I tahun 2015. i. Menjelaskan kelengkapan cara atau praktek pencatatan datapada dokumen rekam medis rawat inap pada pasien j. Menjelaskan jumlah DMR (Deliquent Medical Record) pada dokumen rekam medis rawat inap pada pasien hipertensi. METODE Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dengan mengamati dan mengumpulkan data sehingga memperoleh gambaran secara objektif. Penelitian ini menggunakan metode observasi, yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan atau kegiatan. POPULASI Populasi penelitian adalah jumlah dokumen rekam medis penyakit hipertensi di RS Pantiwiloso Dr Cipto Semarang periode triwulan I tahun 2015 berjumlah 170 dokumen dengan sampel menggunakan teknik simple random yaitu setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. HASIL PENELITIAN 1. Total Analisa Kuantitatif Table Total Analisa Kuantitatif Rekam Medis Rawat Inap Pada Pasien Hipertensi di RS Pantiwiloso Dr.Cipto Semarang Periode Triwulan I Tahun 2014 Formulir Rekam Medis Lembar masuk dan keluar Asesmen pasien rawat inap Catatan perkemba Review Identifikasi Pelaporan Pencatatan Autentifikasi L TL L TL L TL L TL 65 0 62 3 65 0 65 0 59 6 4 61 1 64 7 58 65 0 65 0 65 0 65 0

ngan terintegra si Catatan tindakan keperawat an 65 0 65 0 65 0 65 0 Grafik 64 1 65 0 65 0 - - Catatan pemberia 62 3 62 3 63 2 62 3 n obat Hasil pemeriksa an laboraturi 65 0 65 0 65 0 65 0 um dan rontgen Resume keperawat 61 4 61 4 61 4 61 4 an Penempel an salinan - - - - 60 5 65 0 resep Resume keluar 65 0 8 57 4 61 61 4 Informed consent 65 0 65 0 65 0 65 0 Analisa Kualitatif Tabel Hasil Analisa Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Hipertensi Di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang Triwulan I Tahun 2015 No Review L TL 1 Kelengkapan dan kekonsistenan diagnose 62 3 2 Kelengkapan pencatatan diagnose 57 8 Pencatatan hal-hal yang 3 dilakukan saat perawatan dan pengobatan 62 3 4 Adanya informed consent 5 Cara atau praktek pencatatan 65 0 59 6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil analisis kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi triwulan I tahun 2015 adalah : Angka kelengkapan tertinggi terdapat pada review adanya informed consent sebesar 65 dokumen. Angka ketidak lengkapan tertinggi terdapat pada review kelengkapan pencatatan diagnose sebesar 8 dokumen PEMBAHASAN 1. Review Identifikasi menunjukan untuk review identifikasi dari 65 DRM yang diteliti pada masingmasing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 51 DRM (78%) dokumen lengkap dan 14 DRM (22%) dokumen tidak lengkap. Kelengkapan paling rendah pada asesmen pasien rawat inap sebanyak 59 DRM (91%) sebagian besar ketidaklengkap pada nomer rekam medis, nama pasien, umur, jenis kelamin, tanggal dan jam. Unit pencatatan yang bertanggung jawab atas kelengkapan review identifikasiyaitu khususnya pada asesmen pasien rawat inap adalah petugas tidak mengerti pentingnya kelengkapan isi DRM. 2. Review Pelaporan menunjukan untuk review pelaporan dari 65 DRM yang diteliti pada masingmasing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 0 DRM (0%) dokumen lengkap dan 65 DRM (100%) dokumen tidak lengkap. Kelengkapan paling rendah pada asesmen pasien rawat inap sebanyak 4 DRM (6%) sebagian besar ketidaklengkap pada data subjektif anamnesis,data objektif,asesmen dan program tidak terisi. 3. Review Pencatatan menunjukan untuk review pencatatan dari 65 DRM yang diteliti pada masingmasing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 0 DRM (0%) dokumen baik dan 65 DRM (100%) dokumen tidak baik. Kelengkapan paling rendah pada asesmen pasien rawat inap sebanyak 1 DRM (2%) sebagian besar ketidaklengkap dikarenakan tidak terisi. Unit pencatatan yang bertanggung jawab atas kelengkapan review pencatatan adalah perawat dan dokter. Ketidaklengkapan dalam pencatatan disebabkan karena perawat dan dokter kurang teliti dan harus lebih mengetahui bahwa cara pengisian formulir rekam medis yang benar. 4. Review Autentifikasi menunjukan untuk review autentifikasi dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 0 DRM (0%) dokumen lengkap dan 65 DRM (100%) dokumen tidak lengkap. Kelengkapan paling rendah pada asesmen pasien rawat inap sebanyak 7 DRM (11%) sebagian besar ketidaklengkap pada nama dan tanda tangan dokter tidak terisi. Unit pencatatan bertanggung jawab atas review autentifikasi adalah perawat dan dokter yaitu khususnya pada asesmen pasien rawat inap. Ketidaklengkapan pada tandatangan dan

nama terang yang tidak diisi yang seharusnya petugas yang bertanggung jawab lebih teliti dalam melengkapi lembar formulir tersebut dan rumah sakit mempunyai bukti hukum atas pelayanan medis yang diberikan jika terdapat tuntutan dari pihak pasien. 5. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 62 DRM (95%) dokumen akurat dan 3 DRM (5%) dokumen tidak akurat. Ketidaklengkapan pada penulisa diagnose yang tidak konsiten yang dikode hanya diagnose utamanya saja. Kelengkapan dan kekonsistenan diagnose sangat penting untuk proses klaim jika pasien berasuransi, selain itu jika dalam salah satu dokumen rekam medis pada diagnose lengkap dan konsisten maka bisa menjadi informasi yang akurat. Yang bertanggung jawab atas penulisan diagnose adalah dokter yang memeriksa pasien. 6. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 57 DRM (88%) dokumen akurat dan 8 DRM (12%) dokumen tidak akurat. Ketidak lengkapan pada pencatatan diagnose masuk sering tidak diisi. Hal ini menunjukkan bahwa pencatatan diagnosa lengkap.kekonsistenan dan kelengkapan pencatatan diagnosa pasien dalam satu lembar DRM tentu sangat penting. Yang perlu diperhatikan adalah kolom diagnosa masuk, diagnosa utama, diagnosa komplikasi ( jika ada ), diagnosa tindakan ( jika ada ), jika dalam 1 lembar DRM misal RM 1 bagian diagnosa masuk tidak terisi maka lembar tersebut dikatakan tidak lengkap untuk pencatatan diagnosa. Lengkapnya pencatatan diagnosa memudahkan dokter untuk memberikan tindakan dan pengobatan selanjutnya. [15] 7. Review Pencatatan saat Perawatan dan Pengobatan menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 62 DRM (95%) dokumen akurat dan 3 DRM (5%) dokumen tidak akurat. Ketidaklengkapan pada pengisian pemeriksaan fisik sering tidak diisi. Di review ini yang perlu diperhatikan pencatatan saat perawatan, pemeriksaan, dan pengobatan. Misal adanya pencatatan perjalanan penyakit pasien dari awal masuk sampai pasien pulang, perintah dokter termasuk pengobatan/tindakan, serta tanggal pemeriksaan lengkap terisi semua dari pasien masuk sampai pasien pulang. 8. Review adanya informed Consent menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 65 DRM (100%) dokumen akurat dan 0 DRM (0%) dokumen tidak akurat. Jika dalam DRM rawat inap pasien tidak terdapat informed consent,maka dokter tidak punya bukti

hukum yang sah atas tindakan yang telah diberikan kepada pasien. 9. Review Cara Praktek atau Pencatatan menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dari 65 DRM yang diteliti pada masing-masing formulir dokumen rekam medis rawat inap pasien hipertensi di RS Pantiwilasa Dr.Cipto Semarang triwulan I tahun 2015 dari total hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 59 DRM (91%) dokumen akurat dan 6 DRM (9%) dokumen tidak akurat. 10. DMR (Deliquent Medical Records) Berdasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif diatas yaitu review identifikasi, pelaporan, pencatatan, autentifikasi, kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa, kelengkapan pencatatan diagnosa, pencatatan hal-hal yang dilakukan saat pemeriksaan dan pengobatan, adanya informed consent, cara atau praktek pencatatan, yang didapat dari hasil 65 dokumen rekam medis pasien yang diteliti terdapat 0 DRM (0%) dokumen yang lengkap dan 65 DRM (100%) dokumen yang tidak lengkap. Hal ini menunjukkan kelengkapan pengisian pada Dokumen Rekam Medis rawat inap pasien hipertensi masih banyak tingkat kebandelannya. SIMPULAN 1. Review Identifikasi Dari 65 Dokumen Rekam Medis dapat disimpulkan bahwa kelengkapan paling banyak pada lembar masuk dan keluar,resume keluar,catatan perkembangan terintegrasi,catatan tindakan keperawatan,hasil pemeriksaan laboratorium dan rontgen, dan informed consent sebanyak 65 lengkap (100%) dan ketidaklengkapan tertinggi pada asesmen pasien rawat inap sebanyak 59 DRM (91%) tidak lengkap menunjukan bahwa pengisian identitas pasien belum baik harus perlu diperbaiki dengan penyuluhan agar tenaga medis mengetahui arti penting dari identitas itu sendiri. 2. Review Pelaporan Dari 65 DRM rawat inap pasien hipertensi yang diteliti dapat disimpulkan bahwa kelengkapan paling rendah pada review pelaporan terdapat pada asesmen pasien rawat inap yaitu sebanyak 4 lengkap (6%) ketidaklengkapan pada data subjektif anamnesis,data objektif,asesmen dan program menunjukan tingkat pengisian pelaporan belum baik harus perlu diperbaiki dengan penyuluhan agar tenaga medis mengetahui arti penting dari pelaporan itu sendiri. 3. Review Pencatatan Dari 65 DRM rawat inap pasien hipertensi yang diteliti tersebut dapat disimpulkan bahwa kelengkapan paling sedikit pada review pencatatan terdapat pada asesmen pasien rawat inap yaitu sebanyak 1 baik (2%) dan 64 (98%) tidak baik ketidaklengkapannya dikarenakan tidak terisinya item-item seperti data subyektif anamnesis,data obyektif, asesmen dan program tidak terisi hal ini menunjukan tingkat pengisian pencatatan belum baik harus perlu diperbaiki dengan penyuluhan agar tenaga medis mengetahui arti penting dari pencatantan itu sendiri. 4. Review Autentifikasi Dari 65 DRM rawat inap pasien hipertensi yang diteliti tersebut dapat disimpulkan bahwa kelengkapan paling sedikit pada review autentifikasi terdapat pada asesmen pasien rawat inap yaitu sebanyak 7 lengkap (11%) sedangkan ketidaklengkapan sebanyak 58 DRM (89%) yaitu pada Nama,tanda tangan dokter tidak terisi hal ini menunjukan tingkat pengisian dalam autentifikasi belum baik harus perlu adanya penyuluhan kepada pihak dokter dan

perawat agar mengetahui arti penting dari autentifikasi itu sendiri. 5. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa dapat disimpulkan bahwa review kelengkapan dan kekonsistenan diagnose terdapat 62 DRM (95%) lengkap dan 3 DRM (5%) tidak lengkap. 6. Review kelengkapan dan kekonsistenan pencatatan diagnose dapat disimpulkan bahwa review kelengkapan dan kekonsistenan pencatatan diagnosa terdapat 57 DRM (88%) lengkap dan 8 DRM (12%) tidak lengkap. 7. Review Pencatatan saat Perawatan dan Pengobatan dapat disimpulkan bahwa review Pencatatan saat Perawatan dan Pengobatan terdapat 62 DRM (95%) lengkap dan 3 DRM (5%) tidak lengkap. 8. Review adanya informed Consent dapat disimpulkan bahwa review adanya informed consent terdapat 65 DRM (100%) lengkap dan 0 DRM (0%) tidak lengkap. 9. Review Cara Praktek atau Pencatatan dapat disimpulkan bahwa review cara praktek atau pencatatan terdapat 59 DRM (91%) lengkap dan 6 DRM (9%) tidak lengkap. 10. DMR (Deliquent Medical Records) Berdasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif diatas yaitu review identifikasi, pelaporan, pencatatan, autentifikasi, kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa, kelengkapan pencatatan diagnosa, pencatatan hal-hal yang dilakukan saat pemeriksaan dan pengobatan, adanya informed consent, cara atau praktek pencatatan, yang didapat dari hasil 65 dokumen rekam medis pasien yang diteliti terdapat 0(0%) dokumen yang lengkap dan 65(100%) dokumen yang tidak lengkap. Hal ini menunjukkan kelengkapan pengisian pada Dokumen RekamMedis rawat inap pasien hipertensi masih banyak tingkat kebandelannya. SARAN Dari hasil penelitian, terdapat saran yang ditujukan kepada pihak yang bersangkutan untuk menigkatkan kualitas pelayanan 1. Bagi Manajemen Rumah Sakit a. Sosialisasi pada setiap dokter dan perawat yang bertanggung jawab dalam pengisian Dokumen Rekam Medis dan mengenai isi dari prosedur tetap yang telah dibuat serta arti penting dari fungsi dokumen rekam medis, agar petugas menjadi lebih paham dan peduli dalam mengisi kelengkapan dokumen rekam medis Rumah Sakit. b. Pembuatan prosedur tetap mengenai kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang lebih jelas mengenai item apa saja yang harus lengkap pada setiap dokumen rekam medis agar lebih jelas pengisiannya. 2. Bagi Unit Rekam Medis a. Bagian rekam medis khususnya bagian asembling harus lebih tegas lagi dalam mengingatkan dokter atau tenaga medis lainnya untuk sesegera mungkin melengkapi dokumen rekam medis pasien karena kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang baik menunjukan asuhan medis yang baik yang berpengaruh pada khualitas mutu pelayanan rumah sakit dan akan menghasilkan informasi yang berkesinambungan. b. Sebaiknya dalam meneliti kelengkapan Dokumen Rekam Medis menggunakan

analisa kuantitatif dengan 4 review yaitu identifikasi, pelaporan, pencatatan, dan autentifikasi agar isi rekam medis lebih lengkap. c. Perlu memberikan pemahaman secara dalam tentan rekam medis oleh tenaga kesehatan agar para tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam pengisian data rekam medis. d. Dilakukan penelitian atau penijauan tentan kelengkapan pengisian data rekam medis. DAFTAR PUSTAKA 1. Rustiyanto, Ery. Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2010 2. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta. 2010