Kiat Menumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak SD Melalui Perpustakaan Sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Melalui Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Sekolah

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

DRAFT PROPOSAL PROGRAM GEMAR MEMBACA BERSAMA BANK BUKOPIN

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.

Makalah PPM Guru dalam perkembangan. Oleh Mada Sutapa, M.Si

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN MINAT BACA PADA SISWA. Dosen : Nanik Arkiyah, M.

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERPUSTAKAAN DAN MINAT BACA SISWA. Saroni

PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam. budaya dan intelektual manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kegiatan manusia untuk memperoleh hiburan setelah lelah

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

Manfaat Perpustakaan Di Sekolah Dasar Bagi Kecerdasan Anak

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

yang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan

ARTI PENTING PERPUSTAKAAN BAGI UPAYA PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

Transkripsi:

Kiat Menumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak SD Melalui Perpustakaan Sekolah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Disusun Oleh Vita Nurul Aviati 1300005071 Kelas : VII B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi minat atau gemar membaca pada bangsa Indonesia ini memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Dengan kondisi seperti itu, maka tak heran bila kualitas pendidikan di Indonesia juga buruk karena tidak suka membaca. Membaca merupakan kegiatan dan kemampuan khas manusia. Walaupun demikian, kemampuan membaca tidak terjadi secara otomatis karena harus didahului oleh aktivitas dan kebiasaan membaca yang merupakan wujud dari adanya minat membaca. Ketidakpedulian akan aktivitas membaca boleh jadi akibat dari kondisi masyarakat yang pergerakannya melompat dari keadaan praliterer ke dalam masa pascaliterer, tanpa melalui masa literer. Artinya dari kondisi masyarakat yang tidak pernah membaca akibat tidak terbiasa dengan budaya menulis (terbiasa dengan budaya lisan) ke dalam bentuk masyarakat yang tidak hendak membaca seiring masuknya teknologi telekomunikasi, informatika, dan broadcasting. Akibatnya, masyarakat kita lebih senang nonton televisi dari pada membaca. Kondisi ini diperburuk dengan semakin tidak pedulinya orang tua akan aktivitas membaca. Semakin banyak keluarga yang kedua orang tuanya sibuk bekerja sehingga mereka tidak lagi mempunyai cukup waktu dan energi untuk mendekatkan anaknya dengan buku, lewat mendongeng misalnya. Ironisnya ketika anak mulai masuk sekolah, materi baku kurikulum sering membuat guru tidak mempunyai ruang gerak untuk berkreasi. Akhirnya mereka hanya terpaku pada satu buku wajib. Oleh sebab itu perlu ada upaya menumbuhkan minat baca terutama pada usia Sekolah Dasar (SD) sebab pada usia ini anak dituntut untuk bisa calistung (mambaca, menulis, dan berhitung) dan hal tersebut sesuai dengan ungkapan yang mengatakan "Akan lebih mudah meluruskan batang pohon ketika ia masih kecil daripada meluruskannya setelah tumbuh menjadi besar." Pembinaan minat baca pada usia dini terutama penanaman pada anak SD akan lebih efektif bila orang tua berperan serta secara aktif dalam mendorong,

membimbing anaknya untuk gemar membaca. Orang tua harus memastikan bahwa kecintaan akan membaca adalah tujuan pendidikan yang terpenting bagi anaknya. Upaya orang tua akan lebih optimal apabila didukung oleh pihak lain. Dari pihak penerbit buku misalnya, dari segi kualitas perwajahan, ilustrasi, isi, dan cara penyajian hendaknya dapat terus diperbaiki. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan ketertarikan anak. Dari pihak sekolah, hendaknya diterapkan sistem pendidikan yang menimbulkan kegairahan belajar dengan mengintegrasikan aktivitas membaca dalam kurikulum. Misalnya dengan mendorong pendidik untuk memberi penugasan dan anak didik mencari jawabannya, antara lain di perpustakaan. Hingga sejauh ini perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, masih diperlukan usaha keras untuk mendorong anak berkenalan dengan perpustakaan sejak dini. Bahkan, perkenalan pertama anak dengan perpustakaan dapat dilakukan di rumah melalui pembuatan perpustakaan keluarga. Anak yang terbiasa melihat buku dan kebiasaan membaca dari orang tuanya akan membuat mereka gemar membaca. Dari pihak media massa (terutama radio/tv) hendaknya tidak saja mengeluarkan iklan layanan masyarakat mengenai ajakan membaca, tetapi harus juga mulai membuat program promosi membaca (reading promition). Sebuah program yang berkaitan dengan sebuah buku tertentu. Dalam makalah ini akan membahas tentang bagaimana cara menumbuhkan gemar membaca pada anak SD melalui perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar? 2. Sebutkan manfaat membaca? 3. Apa saja karateristik membaca yang menyenangkan untuk anak? 4. Bagaimana cara menumbuhkan gemar membaca pada anak SD melalui perpustakaan?

C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perpustakann sekolah sebagai sumber belajar. 2. Mengetahui manfaat membaca. 3. Mengetahui karakteristik membaca yang menyenangkan untuk anak. 4. Bagaimana cara menumbuhkan gemar membaca pada anak SD melalui perpustakaan.

BAB II PEMBAHASAN A. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Secara etimologis, perpustakaan berasal dari kata Pustaka, yang berarti buku. Buku atau kitab adalah rangkaian tulisan berisi buah pikiran manusia yang sekaligus merupakan cermin budaya bangsa yang mengungkapkan rasa, cipta, dan karsa guna dibaca orang lain. Sementara perpustakaan mengandung arti kumpulan buku buku yang disusun, ditata secara rapi, teratur menurut sistem tertentu, berdasarkan disiplin ilmu yaitu ilmu perpustakaan ( Koswara, 1998 : 1 ). Perpustakaan mempunyai beberapa fungsi yang ada, adapun fungsi perpustakaan yaitu: 1. Fungsi penyimpanan. Artinya, perpustakaan bertugas menyimpan koleksi buku atau bahan pustaka yang diterimanya. 2. Fungsi penelitian. Artinya, perpustakaan bertugas menyediakan buku untuk keperluan penelitian. Penelitian ini mencakup arti luas karena dapat dimulai dari penelitian sederhana hingga penelitian yang rumit dan canggih. Untuk keperluan ini, perpustakaan bertugas menyediakan jasa yang membantu keberhasilan sebuah penelitian, misalnya menyediakan daftar buku mengenai suatu objek, menyusun daftar artikel majalah mengenai suatu masalah, membuat sari karangan artikel majalah maupun pustaka lainnya, dan menyajikan laporan penelitian dalam bidang yang berkaitan. 3. Fungsi informasi. Artinya, perpustakaan bertugas menyediakan informasi yang diperlukan pengguna baik atas layanan perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta. Hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pengguna. 4. Fungsi pendidikan. Artinya, perpustakaan dalam arti umum merupakan tempat belajar public seumur hidup, terutama bagi mereka yang tidak ada lagi dibangku sekolah. Sebab, jika mengandalkan perpustakaan suatu instansi tertentu, tentu gunanya terbatas. Misalnya, perpustakaan sekolah hanya terbatas saat menjadi anggota komunitas sekolah tersebut. Atau perpustakaan

khusus yang hanya memberikan layanan perpustakaan kepada pengguna terkait dengan cakupan keanggotaan yang terbatas oleh ketentuan perpustakaan tersebut. 5. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya. 6. Fungsi kultural.artinya, perpustakaan menyimpan khazanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada dan juga meningkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan. Bacaan yang disediakan perpustakaan, terutama perpustakaan umum, dapat berupa bacaan serius maupun bacaan ringan. Bacaan serius artinya bacaan yang bertujuan menambah pengetahuan maupun membantu keperluan pembaca dalam pencarian informasi penting, dan sejenisnya. Sedangkan bacaan ringan adalah bacaan yang sifatnya menghibur atau bacaan rekreasi. Dalam hal ini, perpustakaan sekolah merupakan sebgai sumber belajar, melalui perpustakaan pembaca akan menampat berbagai fungsi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pembaca. B. Mengenal Manfaat Membaca Membaca adalah suatu bentuk aktivitas manusia. Kita tidak bisa membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa mempergunakan pikiran. Karena itu, keberhasilan dalam membaca ditentukan oleh kemampuan pembaca dalam menerjemahkan sesuatu yang ingin dikomunikasikan oleh penulis. Dalam hal ini, penulis berperan sebagai komunikator kepada pembacanya, sedangkan pembaca berperan sebagai komunikan. Dengan kata lain, keberhasilan penulis (komunikator) menyampaikan pesan (sehingga mendorong perilaku baru yang baru pada komunikasi) bergantung pada kemampuan komunikan dalam menerjemahkan maksud penulis dalam bahasa yang dimengerti oleh dirinya. Berbicara tentang membaca sebagai sebuah aktivitas yang sudah ada sejak berabad-abad silam, tentu ada manfaat di balik aktivitas tersebut. Sehingga, seseorang ingin terus melestarikan ajtivitas membaca. Pertanyaannya, apakah manfaat membaca? Dian Sinaga menjelaskan bahwa membaca sangat bermanfaat bagi siswa

untuk menambah wawasan cakrawala ilmu dan pengetahuan. Selain itu, terdapat empat belas manfaaat lainnya dari membaca. Di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah memahami berbagai mata pelajaran. Dengan membaca, siswa dapat menambah, memperluas, dan memperdalam pelajaran yang sudah diperolehnya dari guru. Dengan demikian, wawasan dan cakrawala berpikir siswa bertambah baik. 2. Mempertinggi kemampuan siswa dalam membandingkan, meneliti, dan mempertajam pelajaran yang sudah didapatnya di kelas. 3. Meningkatkan apresiasi seni sastra dan seni-seni lainnya. Dengan membaca, siswa meningkat kemampuan untuk menikmati berbagai karya seni. 4. Meningkatkan kemampuan untuk mengenal siapa dirinya dan mengenal lingkungannya yang lebih luas. 5. Meningkatkan keterampilan dan memperluas minat terhadap berbagai kegemaran dan aktivitas yang bermanfaat bagi pengembangan pribadi. Contohnya adalag hal berbisnis. 6. Mengembangkan watak dan pribadi yang baik. 7. Meningkatkan selera dan kemampuan dalam membedakan yang baik dan yang buruk. 8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. 9. Mendidik untuk belajar mandiri. Dengan membaca, siswa dapat mempelajari sesuatu secara mandiri. 10. Menambah perbendaharaan kata. 11. Mendidik untuk berpikir kritis dan mengetahui (well informed) berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungannya, baik lingkungan sekitar maupun lingkungan yang lebih luas. 12. Memicu timbulnya ide baru. 13. Memperluas pengalaman. 14. Sarana rekreasi yang mudah dan murah. Dengan membaca, buku-buku yang digemarinya, siswa dapat berekreasi dengan mudah dan murah. Buku-buku yang mengandung unsure rekreasi akan memberikan kesegaran dan kebahagiaan bagi siswa. Dari beberapa manfaat membaca yang dipaparkan diatas, maka sudah jelas bahwa sangat bermanfaat untuk menumbuhkan gemar membaca terutama pada usia anak SD, karena pada usia anak-anak lah mulai untuk penamanam

membaca agar anak gemar membaca, dan saran yang dapat mendukung salah satunya adalah perpustakaan sekolah. C. Karateristik membaca yang menyenangkan untuk anak Ibrahim Bafadal mengungkapkan bahwa paling tidak, ada sebelas ciri khas atau karakteristik membaca yang menyenangkan sehingga menghasilkan sebuah aktivitas yang bermakna dan bermanfaat bagi siswa. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Adanya tujuan yang ditetapkan sebelum membaca. 2. Selama kegiatan membaca berlangsung, selalu menerapkan berbagai teknik dan keterampilan membaca dengan harapan semakin lama semakin mahir. 3. Mampu menafsirkan berbagai peta, gambar, daftar, dan grafik, serta dapat menggunakan alat-alat penunjuk penelusuran buku-buku. 4. Seseorang yang membaca harus mempunyai latar belakang pemahaman sehingga dapat lebih mudah mengerti materi yang sedang dibacanya. 5. Seorang membaca yang baik membentuk sikap-sikap tertentu sebagai hasil pemahaman terhadap bahan yang sedang dibacanya. 6. Seorang membaca yang baik selalu mengembangkan minat bacaannya sebagaimana membina dan mengembangkan kemampuan bacanya. 7. Seorang pembaca yang baik tanpa tergantung pada orang lain. Ia selalu berusaha sepenuhnya menggunakan kemampuan sendiri. 8. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan kritis, baik kritis dalam membaca dan memahami materi yang imajinatif, faktual, terutama materi yang disusun untuk mempengaruhi pembaca, maupun materi yang bersifat opini. 9. Seorang pembaca yang baik selalu melihat atau mengamati hubungan antara bahan yang sedang dibaca dengan masalah yang sedang dihadapi. 10. Seorang pembaca yang baik selalu mengorganisasi konsep dari berbagai sumber dan membuat aplikasi praktis dari yang sedang dibacanya. 11. Seorang pembaca yang baik harus bisa membaca dengan penuh kenikmatan. Ia bisa duduk dengan santai dan memperoleh kesenangan dalam membacanya. Dari pemaparan diatas merupakan membaca yang menyenangkan, hal itu dapat diterapkan agar dapat menarik atau membuat gemar membaca pada anak SD melalui perpustakaan.

D. Cara Menumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak SD Melalui Perpustakaan Di sekolah mungkin saja ada beberapa murid-murid yang gemar membaca dan ada pula yang kurang gemar membaca. Rasa senang atau gemar membaca dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena ia tahu manfaat membaca, ia menyadari bahwa buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang baik dapat memperluas pengetahuannya. Salah satu tugas pustakawan sekolah dalam rangka memfungsikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah menumbuhkan rasa senang atau gemar membaca pada siswa, sebab, apabila pada diri murid-murid merasa senang dan gemar membaca, siswa akan merasa senang dan gemar membaca serta memanfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin. Ada beberapa cara atau upaya yang dapat dilakukan oleh pustakawan sekolah untuk menumbuhkan gemar membaca, diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, memperkenalkan buku-buku. Cara ini bisa dilakukan oleh guru pustakawan dengan jalan bekerja sama dengan para guru bidang studi. Jadi, biarkan para guru bidang studi tersebut memanfaatkan koleksi pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah sebagai bahan ajar. Dengan demikian, jika siswa tertarik, ia akan berkunjung ke perpustakaan sekolah. Kedua, memperkenalkan riwayat hidup para tokoh. Pada cara ini, yang perlu ditekankan adalah sewaktu memperkenalkan, yaitu kegigihan tokoh-tokoh tersebut dalam hal membaca, belajar mandiri untuk menambah pengetahuan sehingga menjadi tokoh yang besar dan masyhur. Ketiga, memperkenalkan hasil-hasil karya para sastrawan. Sementara itu, untuk cara ini, dapat dilakukan dengan memperkenalkan sastrawan-sastrawan Indonesia dengan berbagai macam mahakarya yang dihasilkannya. Dengan demikian, siswa bisa mengenali berbagai macam karya mereka. Keempat, dengan cara menyelenggarakan display dan pameran buku. Cara ini dilakukan dengan menempatkan dan menyusun buku-buku perpustakaan dengan posisi yang mencolok, sehingga membuat para siswa tertarik untuk melihat. Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca para siswa. Sementara itu, cara lain bisa diupayakan untuk menumbuhkan gemar membaca siswa yaitu dengan melibatkan peran serta lingkungan keluarga para siswa dan guru di sekolah. Untuk cara yang dilakukan dengan melibatkan lingkungan siswa ini, perlu disosialisasikan dengan cara membangun keyakinan di kalangan orang tua,

bahwa untuk memperbaiki taraf hidup taraf pendidikan harus ditingkatkan. Taraf pendidikan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan taraf belajar, dan taraf belajar dapat ditingkatkan salah satunya dengan upaya pembinaan gemar baca anak di rumah. Cara lainnya adalah dengan memperbesar peranan guru dalam menumbuhkan gemar baca siswa. Dalam hal ini, ada beberapa upaya yang dapat dilaksanakan, yaitu: a) perlu perbaikan metode belajar dan mengajar dari yang selama ini bersifat textbooks centered kepada metode yang lebih membuka kemungkinan penggunaan bahan bacaan yang lebih luas dan bervariasi, b) memberikan motivasi membaca kepada anak didik dengan pelaksanaan ulangan-ulangan, c) memberikan kebiasaan membaca yang intensif sejak awal, d) melengkapi koleksi perpustakaan sekolah dengan bahan-bahan bacaan yang menarik dan bermanfaat sesuai dengan kurikulum. Pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan selera (teste), kebutuhan (needs), dan tuntutan (demand) bisa menambah intensitas anak didik untuk berkunjung ke perpustakaan, e) seorang guru bisa saja bekerja sama dengan pustakawan sekolah dalam mempromosikan cara mendayagunakan perpustakaan sekolah dengan benar, bahan-bahan apa saja yang ada di perpustakaan, koleksi apa saja yang dianggap menarik dan baru, dan lain sebagainya, f) guru bisa menanamkan kebiasaan membaca kepada siswa melalui pemberian tugas-tugas membuat kliping, membuat karya ilmiah, ringkasan bab atau ringkasan buku-buku sastra, dan lain sebagainya. Dengan demikian, diharapkan perpustakaan dapat menjadi modal yang fundamental dalam proses interaksi edukatif yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu, dengan berkembangnya siswa gemar membaca, diharapkan turut mendorong minatnya untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan serta kebudayaan pada umumnya. Sehingga dari kesukaan membaca, diharapkan meningkat menjadi gemar belajar dan gandrung ilmu pengetahuan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan.namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya dengan membaca. Membaca sangat bermanfaat bagi siswa untuk menambah wawasan cakrawala ilmu dan pengetahuan, diantaranya memiliki banyak manfaat membaca. Selain itu, terdapat karakteristik membaca yang menyenangkan agar dapat menumbuhkan gemar baca pada anak SD. Adapun cara menumbuhkan gemar baca anak salah satunya yaitu dengan beberapa cara, yang pertama dapat dilakukan oleh pustakawan, yang kedua dengan melibatkan peran serta lingkungan keluarga para siswa dan guru di sekolah, dan yang ketiga dengan memperbesar peranan guru dalam membangkitkan gemar baca pada anak SD. B. Saran Demikian makalah yang saya sajikan, bila ada kesalahan dalam penulisan juga kekurangan dalam segi pembahasan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati, saya sebagai penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Andi, Prastowo. 2013. Manajemen Perpustakaan Sekolah Professional. Yogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI). Ibrahim, Bafadal. 2014. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara. Santoso, H., & Sos, S. 2008. Membangun Minat Baca Anak Usia Dini Melalui Penyediaan Buku Bergambar. http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=24 Dian, Sinaga. 2011. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana