BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan penguna dana (fund

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. perencanan tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam menjalankan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan. perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia perusahaan perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang diberikan kepercayaan oleh masyarakat guna penyimpanan kelebihan dana yang dimiliki oleh masyarakat, selain itu perbankan memegang peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan lain sebagainya. Dana simpanan masyarakat yang terkumpul kemudian dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Untuk menilai kinerja pada perusahaan perbankan, para investor lebih terfokus pada penilaian kinerja perbankan dari tingkat kesehatan bank, tingkat kesehatan bank tersebut dinilai menggunakan teknik analisis CAMELS (Capital, Assetsquality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) (Sukma, 2013). Berdasarkan Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menjelaskan bahwa bila kesehatan lembaga keuangan bank meningkat maka kesehatan dan kinerja bank tersebut juga meningkat, sehingga dapat menunjang reputasi bank, terutama bagi bank yang terdaftar di pasar modal. 1

2 Untuk menjalankan kegiatannya dalam bidang perekonomian, bank memiliki tujuan yaitu mencapai tingkat pertumbuhan profitabilitas yang maksimal. Jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas perbankan. Apabila rasio profitabilitas mengalami peningkatan maka hal tersebut ditunjukkan dengan kinerja bank yang efisien. Untuk pengukuran profitabilitas menggunakan proksi rasio yaitu Return On Asset (ROA). Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap total asset. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan ROA sangat penting, dikarenakan pada pengukuran efektivitas perusahaan dan dalam menghasilkan keuntungan dengan cara aktiva yang dimiliki oleh bank tersebut dimanfaatkan, dan pada pengukurannya menggunakan ROA. Maka dari itu ROA memiliki peran sangat penting didalam pertumbuhan profitabilitas perbankan. Pada suatu bank yang memiliki ROA semakin besar, maka pada tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut semakin besar dan posisi bank yang dilihat dari segi asset yang digunakan semakin baik. (Dendawijaya, 2009:118). Kinerja perusahaan yang meningkat ditunjukkan dengan semakin besar ROA, itu dikarenakan bank memperoleh tingkat pengembalian ( return) semakin besar. Jika Profitabilitas perusahaan meningkat, maka itu dapat di pastikan ROA meningkat. Dari profitablitas yang semakin meningkat memiliki dampak yaitu dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

3 Pada pemberian kredit yang akan diberikan kepada masyarakat, maka bank memerlukan sumber dana, sumber dana tersebut adalah sesuatu yang terpenting. Bank yang memiliki dana semakin banyak, maka bank tersebut berpeluang dalam menjalankan fungsi dari bank tersebut semakin besar. Danadana yang dimaksud adalah dana yang berasal dari bank tersebut, dana yang berasal dari lembaga lain, dan dana yang berasal dari publik atau masyarakat (Kasmir, 2002:62). Bank memperoleh dana yang bersumber dari simpanan masyarakat maka dapat disebut dengan Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK). Menurut Kasmir (2002:64) menjelaskan bahwa dana yang berasal dari masyarakat luas atau biasa disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber dana yang mempunyai peran penting bagi aktivitas operasional pada perbankan dan merupakan suatu tolak ukur keberhasilan bank jika aktivitas operasional dapat dibiayai dari sumber dana ini. Apabila DPK mengalami peningkatan, maka pengalokasian dana untuk pemberian kredit kepada masyarakat juga semakin meningkat. Memiliki dampak pada peningkatan profitabilitas bank. Bank memiliki aktivitas operasional. Suatu aktivitas operasional bank tersebut dapat berjalan dengan baik apabila bank telah memiliki modal yang mencukupi dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya dengan baik, dan bank yang berada pada posisi yang aman dikarenakan bank memiliki cadangan modal di Bank Indonesia. Kecukupan modal pada penelitian ini menggunakan proksi pengukuran rasio Capital Adequacy Ratio (CAR).

4 Menurut Dendawijaya (2009:121) menjelaskan bahwa rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko, dan ikut dibiayai dari dan modal sendiri, dana-dana yang diperoleh bank yang bersumber di luar bank adalah definisi dari Capital Adequacy Ratio (CAR) Suatu modal yang tercukupi, aktivitas operasional bank dapat berjalan dengan maksimal dan akan menghasilkan profit bagi bank tersebut. Usaha bank yang semakin stabil disebabkan dari stabilnya rasa percaya masyarakat kepada bank, dan ditunjukkan tingkat CAR yang tinggi. Suatu risiko dapat ditanggung bank dari setiap aktiva produktif yang berisiko ditunjukkan dengan tingkat CAR tinggi. Semakin tingginya CAR yang dicapai oleh bank ditunjukkan pula dengan semakin baiknya kinerja bank dan dapat membuat laba bank yang semakin meningkat. Bank melakukan pemberian kredit kepada masyarakat. Kredit yang diberikan tersebut mengandung risiko kredit yaitu berupa tidak lancarnya kredit yang dibayarkan atau dapat disebut dengan risiko kredit. Suatu risiko yang kemungkinan terjadinya kerugian pada bank diakibatkan dari debitur yang tidak melunasi kewajibannya yaitu untuk melunasi kredit yang telah diberikan oleh bank, suatu risiko tersebut dapat disebut dengan Risiko Kredit. Pada penelitian ini Non Performing Loan (NPL) digunakan untuk proksi pengukuran risiko kredit. Non Performing Loan (NPL) adalah suatu perbandingan antara total kredit yang bermasalah dengan total kredit yang diberikan kepada debitur.

5 Efisiensi Operasional dalam penelitian ini diukur menggunakan proksi pengukuran Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). BOPO adalah salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu bank. Bank yang dapat mengendalikan biaya operasionalnya secara efisien, maka dapat ditunjukkan dengan semakin rendahnya tingkat BOPO pada suatu bank. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Edo dan Ni Luh (2014) dan Sudiyanto (2010) menunjukkan bahwa DPK memilki pengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas. Akan tetapi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauzia (2014) dan Sukma (2013) menunjukkan bahwa DPK tidak memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Edo dan Ni Luh (2014) yang meneliti mengenai Kecukupan Modal (CAR) menunjukkan bahwa Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas. Akan tetapi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustiningrum (2013) dan Dewi (2014) menujukkan bahwa Kecukupan Modal (CAR) tidak mempengaruhi Profitabilitas. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukma (2013) yang meneliti mengenai Risiko Kredit (NPL) menunjukkan bahwa Risiko Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Akan tetapi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi (2014) menunjukkan bahwa Risiko Kredit tidak mempengaruhi profitabilitas.

6 Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi (2014) menunjukkan bahwa Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Profitabilitas. Latar belakang dari dilakukan kembali penelitian mengenai Simpanan Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas adalah dikarenakan ketidak- konsistensian hasil dari penelitian sebelumnya. Maka dari itu peneliti ingin melakukan kembali penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti akan mengambil judul Analisis Pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Efisiensi Operasional Terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015). Penelitian ini replikasi dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sukma (2013). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah dengan adanya penambahan variabel independen yaitu Efisiensi Operasional yang diukur menggunakan proksi Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Simpanan Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas?

7 2. Apakah Kecukupan Modal memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas? 3. Apakah Risiko Kredit memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas? 4. Apakah Efisiensi Operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah : 1. Simpanan Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. 2. Kecukupan Modal memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. 3. Risiko Kredit memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas 4. Efisiensi Operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas. D. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel independen yang diuji secara empiris pada penelitian iniadalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Keukupan Modal (CAR), Risiko Kredit (NPL) dan Efisiensi Operasional (BOPO). Untuk variabel dependen yang di uji secara empiris dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA). 2. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015.

8 E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat yang menyimpan dananya di bank dapat melihat apa yang menjadi pengaruh pada penyaluran kredit dan keamanan nasabah dalam menyimpan kelebihan dananya dengan melihat tingkat risiko usaha dan kredit. 2. Bagi investor atau pemegang saham, dengan adanya penelitian ini diharapkan kontribusi dapat diberikan untuk investor dalam kegiatan investasinya. 3. Bagi kalangan akademis dan peneliti, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan, dan dapat menjadi pedoman, acuan dan motivasi untuk penelitian yang dilakukan selanjutnya dengan menambah variabel agar kajian yang dibahas lebih luas 4. Bagi penulis atau peneliti, penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 5. Bagi pengambil keputusan atau para emiten, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan yang digunakan sebagai landasan untuk merencanakan pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan ROA atau dalam rangka meningkatkan profitabilitas.