STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI, SURABAYA PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI KEGIATAN REDUKSI UTARA

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN

ESTIMASI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN METODE IPCC DI KECAMATAN ULEE KARENG, BANDA ACEH

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

POTENSI GAS RUMAH KACA PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN

Laporan Kegiatan Workshop/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

Jukung Jurnal Teknik Lingkungan, 3 (2): 1-9, 2017 p-issn: , e-issn:

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT)

PENGHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI SEKTOR SAMPAH PERKOTAAN DI INDONESIA

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Pengolahan Sampah di Perguruan Tinggi dan Kontribusinya Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN GUBENG, KOTA SURABAYA DESIGN OF MATERIAL RECOVERY FACILITY AT GUBENG DISTRICT, SURABAYA CITY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Potensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

Komposisi Sampah dan Potensi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik: Studi Kasus TPA Winongo Kota Madiun

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO, KOTA SURABAYA DESIGN MATERIAL RECOVERY FACILITY IN SUKOLILO DISTRICT, SURABAYA CITY

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

Tagor, Gabriel B.A. Kristanto, Evy Novita. Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK

ABSTRACT ELECTRICAL ENERGY POTENTIAL RESULTING FROM METHANE GAS EMISSIONS IN SUWUNG LANDFILL BALI PROVINCE

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KOTA MALANG

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

Potensi Pencemaran Lingkungan dari Pengolahan Sampah di Rumah Kompos Kota Surabaya Bagian Barat dan Pusat

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

STUDI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH PLASTIK MULTILAYER SERTA UPAYA REDUKSI YANG DAPAT DITERAPKAN DI KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

Prediksi Dampak Lingkungan Pengelolaan Sampah di TPA Jabon, Kabupaten Sidoarjo

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU PERUMAHAN KOTA CITRA GRAHA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DARI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTA

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INSTITUSI KOTA PADANG GENERATED SOLID WASTE AND COMPOSITIONS OF INSTUTIONAL WASTE IN PADANG CITY

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA MADYA MAKASSAR DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

ANALISA TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TIPE SEDANG CONTOH KASUS PERUMAHAN TAMAN LOSARI 2000 MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

ANALISA TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TIPE MEWAH ( STUDI KASUS PERUMAHAN BOUGENVILLE PANAKUKKANG MAS MAKASSAR )

PERE CA AA MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATA KEDU GKA DA G, KOTA MALA G DESIG OF MATERIAL RECOVERY FACILITY I KEDU GKA DA G DISTRICT, MALA G CITY

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH NON PERMUKIMAN DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA ABSTRAK

Studi Carbon Footprint dari Aktivitas Rumah Tangga di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, KARAKTERISTIK, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH NON DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

1:.Y::::;jMSj STUDI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DIKOTABANDARLAMPUNG. Nama Mahasiswa HAPPY SURYATI H NIM. Program Studi

1.2 Tujuan Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

ANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA PADANG

Transkripsi:

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI, SURABAYA PUSAT STUDY OF CARBON EMISSION FROM MUNICIPAL SOLID WASTE WITH IPCC METHODS IN TEGALSARI DISTRICT, CENTRAL SURABAYA Fidhia Nailani Mubarokah a*, Susi Agustina Wilujeng b, a,b) Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111 a ef_nailani@enviro.its.ac.id b wilujeng@enviro.its.ac.id Abstrak Perkembangan sebuah kota dan meningkatnya jumlah penduduk membuat beban sampah yang dihadapi semakin bertambah. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat dan dipadati permukiman. Kecamatan Tegalsari di Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebesar 112.180 jiwa dengan kepadatan sebesar 29.579 jiwa/km 2. Sampah yang mengalami penimbunan akan terdekomposisi yang gas metana (CH 4 ) dan karbon dioksida (CO 2 ). Gas CH 4 dan CO 2 merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi dalam pemanasan global. Pengelolaan sampah di Kecamatan Tegalsari saat ini belum berjalan dengan baik karena pengelolaan sampah dengan kegiatan daur ulang dan pengomposan belum maksimal yang menyebabkan jumlah emisi dari sampah masih tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan survey untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah serta menghitung jumlah emisi karbon yang dihasilkan. Perhitungan dengan sampah permukiman dilakukan dari sampah permukiman pada kondisi eksisting, emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan sepenuhnya serta emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat. Metode pengukuran dan perhitungan sampel timbulan sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Pengambilan contoh sampah dikumpulkan dari dua kelurahan secara stratified random sampling untuk dilakukan perhitungan timbulan dan komposisi sampah yang digunakan untuk menghitung jumlah emisi. Metode perhitungan emisi yang dihasilkan dari sampah menggunakan metode IPCC (Intergovernmental Panel Climate Change). Penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di Kecamatan Tegalsari sebesar 0,23 kg/orang.hari atau 1,54 L/orang.hari. Komposisi sampah tebesar adalah sampah makanan 69,7%, sampah plastik 10,39%, sampah kertas dan kardus 8,56% dan lain-lain 11,35%. Emisi karbon yang dihasilkan pada kondisi eksisting pengelolaan sampah sebesar 487,16 MTCE/tahun. Emisi karbon apabila pendaurulangan dan pengomposan sampah dilakukan sepenuhnya sebesar 299,37 MTCE/tahun. Emisi karbon apabila pendaurulangan dan pengomposan sampah dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat sebesar 396,63 MTCE/tahun. Emisi karbon dengan pendaurulangan dan pengomposan sampah sepenuhnya turun sebesar 38,55%, dan apabila pendaurulangan dan pengomposan sampah sesuai kesediaan masyarakat turun sebesar 18,58%. Kata kunci:, emisi karbon, Kecamatan Tegalsari, metode IPCC Abstract The development of a city and the increasing amount of population are increasing the burden of waste that must be faced. Surabaya is the second biggest city where rapidly development ISBN XXXX-XXXX 1

ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY SCIENTIFIC CONFERENCE IX - 2012 and crowded settlement. The number of citizen in Tegalsari District at Surabaya is 112.180 and and has a population density of 29.579 people/km 2 Accumulation of solid waste be trough the decomposition process and produces a gas such as methane (CH 4 ) and carbon dioxide (CO 2 ). CH 4 and CO 2 are kind of the green house effect s that contribute to global warming. Waste management in Tegalsari District currently not running well yet because of waste management by recycling and composting activities have not been up that causes the emission of waste is still high.the studi was done by survey for determaining waste generation and waste composition and determain the amount of carbon from municipal solid waste. Calculation was done from excisting waste management, carbon emissions when recycling and composting activities are fully carried out and carbon emissions when recycling and composting activities carried out by taking into account the willingness of the citizen. Methods of measurement and calculation of waste generation based on SNI 19-3964-1994. Sampling waste is collected from two villages in stratified random sampling for the calculation of waste generation and composition that used to calculate the amount of emissions. Calculation method for determining the emissions used the IPCC (Intergovrenmental Panel Climate Change) methods.the result showes that solid waste generation ini Tegalsari District are 0.23 kg/people.day or 1.54 L/people.day. The largest composition of solid waste is food waste with 69.70%, 10.39% of plastic waste, paper and cardboard compositions is 8.56% and the the other waste is 11.35%. Carbon emissions from excisting waste management are 487.16 MTCE/year. Carbon emissions when recycling and composting activities are fully carried out are 299.37 MTCE/year. Carbon emissions when recycling and composting activities carried out by taking into account the willingness of the citizen are 396.63 MTCE/year. Carbon emissions when recycling and composting activities are fully carried out are decrease 38.55%, and when recycling and composting activities carried out by taking into account the willingness of the citizen are decrease 18.58%. Keywords: Tegalsari District, emissions carbon, IPCC methods 1. Pendahuluan Sampah merupakan sisa-sisa material dari barang atau benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses pengolahan. Sampah rumah tangga dihasilkan dari kegiatan masyarakat pada pemukiman. Sampah rumah tangga merupakan sampah yang kaya akan karbohidrat yang berpengaruh dalam memproduksi gas metana (Mataalvarez dkk., 1993). Menurut undang-undang no. 18 tahun 2008, pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan pengurangan sampah dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Pengelolaan sampah secara terpadu yang berorientasi pada reduksi dan pengolahan sampah untuk produk daur ulang dan kompos di tempat pengumpulan sampah salah satu cara yang efektif dan efisien untuk mengurangi emisi GRK (Sunarto, 2010). Tumpukan sampah akan menghasilkan gas karbondioksida (CO 2 ) dan gas metana (CH 4 ) dalam jumlah yang tidak sedikit yang merupakan salah satu penyebab meningkatnya suhu permukaan bumi. Jumlah emisi yang dihasilkan dari sampah dapat dihitung dengan metode IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang merupakan badan yang berperan untuk menyediakan data ilmiah terkini yang berkaitan dengan perubahan iklim. Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat dan dipadati pemukiman, oleh karena itu Kota Surabaya berpotensi menimbulkan masalah persampahan. Jumlah timbulan sampah pemukiman pada tahun 2010 diperkirakan 8.904,82 m 3 /hari dengan jumlah penduduk sebesar 2.956.569 jiwa dan bila diprosentasekan, kegiatan pemukiman menyumbangkan 86,48% dari total sampah kota (Badan Lingkungan Hidup Surabaya, 2011). Kecamatan Tegalsari merupakan salah satu kecamatan di Surabaya Pusat 2 ISBN XXXX-XXXX

yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi yaitu 29.579 jiwa/km 2. Perbedaan tingkat sosial pada masyarakat Kecamatan Tegalsari juga menyebabkan sampah yang dihasilkan memiliki persentase komposisi berbeda sehingga dibutuhkan kajian mengenai pengelolaan pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah rumah tangga, dan mengestimasi jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari sampah permukiman. 2. Metodologi Penentuan jumlah sampel dilakukan sebelum melakukan penelitian. Pengambilan jumlah sampel menggunakan stratified random sampling. Sampel yang diambil adalah 100 rumah untuk dilakukan perhitungan timbulan dan komposisi sampah yang dibedakan menjadi tiga kelas rumah yaitu rumah kelas atas, rumah kelas menengah dan rumah kelas bawah. Lokasi sampling diambil 2 dari 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Wonorejo dan Kelurahan Kedungdoro. Pemilihan rumah tiap kelas dilakukan berdasarkan bentuk fisik rumah di lapangan. Jumlah rumah kelas atas yang dipilih menjadi sampel sebanyak 8 rumah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 rumah untuk rumah kelas menengah dan 12 rumah untuk rumah kelas bawah. Pengukuran dan perhitungan sampel timbulan sampah mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai SNI 19 3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran sampel timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Data timbulan dan komposisi sampah Kecamatan Tegalsari serta data jumlah penduduk Kecamatan Tegalsari digunakan dalam perhitungan emisi karbon dengan metode IPCC dengan persamaan sebagai berikut: (IPCC, 2006) Keterangan : MSW T = timbulan sampah kota (Gg/yr) MSW F = prosentase sampah yang masuk ke TPA MCF = Faktor koreksi metana. DOC = degradable organic karbon dalam sampah (Gg C/Gg sampah) DOC F = fraksi DOC F = Fraksi dari CH 4 di TPA R = Recovery CH 4 OX = Faktor oksidasi...(1) Konversi satuan menurut US-EPA 2003: 1 ton = 0,9072 matric ton...(2) Emisi Karbondioksida=...(3) 44 : MR dari CO2 16 : MR dari CH4 Pengomposan sampah: Emisi CO 2 = Berat kering x FE kompos CO 2 (Kg/tahun)...(4) Emisi CH 4 = berat basah x FE kompos CH 4 (Kg/tahun)...(5) 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Timbulan dan Komposisi Sampah Timbulan sampah tiap orang per hari di Kecamatan Tegalsari berada pada kisaran 0,2 0,26 kg dengan rata-rata 0,23 kg/orang.hari atau 1,54 L/orang.hari dengan densitas sampah rata-rata adalah 150,54 kg/m 3. Pemilahan sampah dilakukan untuk mendapatkan komposisi jenis sampah. Timbulan dan komposisi sampah ini dalam perhitungan emisi karbon. Komposisi sampah permukiman Kecamatan Tegalsari dapat dilihat pada tabel 1. ISBN XXXX-XXXX 3

ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY SCIENTIFIC CONFERENCE IX - 2012 No Jenis sampah Rata-rata (%) 1 2 3 Basah Sisa makanan 69,70 sampah kebun 3,41 Total 73,11 Plastik Plastik HDPE 2,38 Plastik LDPE 1,90 Plastik PET 3,68 Plastik campuran 2,43 Total 10,39 Kertas dan Kardus Office paper 3,76 Papan bahan kertas 2,57 Tabel 1. Persentase Komposisi Sampah No Jenis sampah Rata-rata (%) Koran 0,64 Kertas campuran 1,59 Total 8,56 4 Residu Diapers 2,03 5 Kayu 0,74 6 B3 0,83 7 Kain 0,84 8 Kaca 0,44 9 Karet 0,31 10 Kaleng Kaleng alumunium 1,37 Kaleng baja 1,37 Total 2,74 Recovery Factor (RF) merupakan presentase jumlah sampah yang diambil oleh petugas sampah untuk dijual kembali kepada pengepul dibandingkan dengan jumlah total sampah yang dihasilkan. RF sampah plastik dan sampah kertas adalah 75% sedangkan RF sampah kaleng adalah 100%. RF sampah basah menggunakan data penelitian sebelumnya yaitu sebesar 71% (Kurniasari, 2012). Sampah diapers, kayu, B3, kain, kaca, dan karet tidak memiliki RF karena petugas sampah di Kecamatan Tegalsari tidak mengambil jenis sampah tersebut untuk dijual kembali. 3.2 Emisi Karbon Emisi karbon yang dihitung adalah emisi dari sampah rumah tangga Kecamatan Tegalsari dengan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dan kondisi eksisting. Perhitungan emisi dengan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dibagi menjadi dua skenario. Skenario 1 adalah perhitungan emisi dari kegiatan pendaurulangan dan pengomposan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Kecamatan Tegalsari dan skenario 2 adalah perhitungan emisi dari kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat. Emisi ini dihitung berdasarkan perhitungan metode IPCC. A. Emisi Karbon pada Kondisi Eksisting Emisi karbon kondisi eksisting merupakan emisi karbon yang dihasilkan dari sampah yang dihasilkan dengan pengelolaan yang telah dilakukan oleh masyarakat. Pengelolaan sampah tersebut berupa kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dan pembuangan langsung ke TPA. Emisi karbon yang dihasilkan adalah sebesar 487,16 MTCE/tahun. B. Emisi Karbon apabila Kegiatan Pendaurulangan dan Pengomposan Dilakukan Sepenuhnya Emisi karbon yang dihitung merupakan emisi karbon dengan estimasi seluruh masyarakat Kecamatan Tegalsari melakukan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan terhadap 4 ISBN XXXX-XXXX

sampah yang dihasilkan. Perhitungan estimasi emisi ini menggunakan recovery factor (RF) tiap jenis sampah yang dimiliki oleh Kecamatan Tegalsari. Emisi karbon yang dihasilkan sebesar 299,37 MTCE/tahun. C. Emisi Karbon apabila Kegiatan Pendaurulangan dan Pengomposan Dilakukan dengan Memperhatikan Kesediaan Masyarakat Emisi karbon dari potensi kegiatan pendaurulangan dan pengomposan yang dimaksud adalah estimasi emisi karbon yang dihasilkan apabila masyarakat Kecamatan Tegalsari memaksimalkan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dan merealisasikan potensi kegiatan pendaurulangan dan pengomposan tersebut. Potensi kegiatan pendaurulangan dan pengomposan disini diperoleh dari kegiatan pengisian kuisioner yang didapatkan persentase banyaknya orang yang melakukan pengomposan sampah, penggunaan sampah kering, dan yang tidak melakukan reduksi sampah serta persentase masyarakat yang bersedia melakukan pemilahan dan pengomposan yang merupakan potensi dalam mengurangi jumlah timbulan sampah. Emisi karbon yang dihasilkan dari estimasi kegiatan ini adalah sebesar 396,63 MTCE/tahun. D. Perbandingan Emisi Karbon Jumlah emisi yang dihasilkan dari tiap skenario pengelolaan sampah serta kondisi eksisting dan potensi memiliki hasil yang berbeda. Hasil perhitungan emisi karbon dari sampah permukiman pada kondisi eksisting, emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan sepenuhnya serta emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Perhitungan Emisi Karbon Sampah Permukiman Jenis Pengelolaan parameter 1 2 3 Emisi karbon (MTCE/tahun) 487,16 299,37 396,63 Keterangan: 1 : emisi karbon dari sampah permukiman pada kondisi eksisting 2 : emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan sepenuhnya 3 : emisi karbon apabila kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat Emisi karbon pada kondisi eksisting pengelolaan sampah Kecamatan Tegalsari digunakan untuk mengetahui laju penurunan maupun kenaikan emisi gas yang dihasilkan dari masingmasing kegiatan. Distribusi emisi karbon yang dihasilkan di wilayah Kecamatan Tegalsari dapat dilihat pada gambar 1. Keterangan : Emisi Karbon Kondisi Eksisting Gambar 1. Emisi Karbon di Kecamatan Tegalsari ISBN XXXX-XXXX 5

ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY SCIENTIFIC CONFERENCE IX - 2012 Jumlah emisi karbon yang dihasilkan dapat diturunkan dengan potensi kegiatan pendaurulangan dan pengomposan yang dimiliki oleh Kecamatan Tegalsari dan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dari seluruh sampah. Penurunan emisi karbon dari dua kegiatan ini adalah 38,55% untuk seluruh sampah yang dihasilkan dapat dilakukan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dan 18,58% untuk kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat Kecamatan Tegalsari. 4. Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat juga berkontribusi dalam pembentukan emisi karbon yang merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Presentase perubahan jumlah emisi yang dihasilkan dari tiaptiap pengelolaan sampah jika dibandingkan dengan kondisi eksisting pengelolaan di Kecamatan Tegalsari adalah penurunan emisi sebesar 38,55% akan terjadi apabila seluruh sampah yang dihasilkan dapat dilakukan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan serta penurunan emisi sebesar 18,58% dapat diwujudkan apabila merealisasikan kegiatan pendaurulangan dan pengomposan dilakukan dengan memperhatikan kesediaan masyarakat Kecamatan Tegalsari. 5. Daftar Pustaka Badan Lingkungan Hidup. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Surabaya Tahun 2011. Surabaya: Badan Lingkungan Hidup Badan Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Tegalsari dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik Mataalvarez, J. dan Mtzviturtia, A. 1993. Kinetic and Performance Study of Batch 2- Phase Anaerobic Digestion of Fruit and Vegetables Wastes. Biomass Energy. 5, 6:481-488 Kurniasari R. 2012. Studi Emisi Karbon dari Sampah Permukiman dengan Pendekatan Metode US-EPA dan IPCC Di Kecamatan Wonocolo. Tugas Akhir Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepulluh Nopember: Surabaya SNI 19-3964 Tahun 1994 Tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Sunarto. 2010. Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Persampahan dan Upaya Penurunan Melalui Pengolahan Sampah di Tempat Pengumpulannya. Program Studi ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro: Semarang Tchobanoglous, G., Theisen, H., dan Vigil, S. 1993. Integrated Solid Waste Management: Engineering Principles ang Management Issues. McGraw-Hill, Inc: Singapore Intergovernmental Panel On Climate Change (IPCC).2006. WASTE IPCC Good Practice Guidance and Uncertanty Management in National Greenhouse Gas Inventories 6 ISBN XXXX-XXXX

ISBN XXXX-XXXX 7