KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

dokumen-dokumen yang mirip
Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

Pengeringan Untuk Pengawetan

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

Campuran udara uap air

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

JENIS-JENIS PENGERINGAN

PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI KANDUNGAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

Pada proses pengeringan terjadi pula proses transfer panas. Panas di transfer dari

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB II LANDASAN TEORI

Pengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration)

Teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Tujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prinsip Dasar Pengolahan Pangan. Nyoman Semadi Antara, Ph.D. Pusat Kajian Keamanan Pangan (Center for Study on Food Safety) Universitas Udayana

EVAPORASI 9/26/2012. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi.

Pengolahan dengan suhu tinggi

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

Sistem pengering pilihan

1. Pendahuluan PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PROSES PENGERINGAN SINGKONG (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK)

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

Kamariah Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

Judul PENGERINGAN BAHAN PANGAN. Kelompok B Pembimbing Dr. Danu Ariono

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

BAB II LANDASAN TEORI

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melimpah. Dalam sektor pertanian, Indonesia menghasilkan berbagai produk

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

Kemampuan yang ingin dicapai:

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

1/14/2014 FREEZE DRYING PROSES PENGERINGAN BEKU

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

KALOR DAN KALOR REAKSI

Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bawang daun adalah salah satu sayuran yang diminati

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

Makalah Teknik Pengolahan Pangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PENGERINGAN GABAH DENGAN PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

Transkripsi:

KONSEP DASAR PENGERINGAN

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep dasar pengeringan dan proses

Sub Pokok Bahasan Konsep dasar pengeringan Proses Pengeringan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan

KONSEP DASAR PENGERINGAN PROSES PERPINDAHAN PANAS (PINPAN) Proses pemanasan dan terjadi panas sensible dari medium pemanas ke bahan, dari permukaan bahan ke pusat bahan PROSES PERPINDAHAN MASSA (PINMAS) Proses pengeringan (penguapan), terjadi panas laten, dari permukaan bahan ke udara Illustrasi

Panas sensible adalah panas yang dibutuhkan/ dilepaskan untuk menaikan/ menurunkan suhu suatu benda Panas laten adalah Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud zat dari padat ke cair, cair ke gas dst, tanpa mengubah suhu benda tersebut

PROSES PENGERINGAN Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air Dengan cara menurunkan RH dengan mengalirkan udara panas disekeliling bahan. Sehingga tekanan uap air bahan lebih besar daripada tekanan uap air di udara. P menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara

Illustrasi Uap air kipas p e m a n a s Udara kering

Illustrasi Uap air P Terjadi perpindahan massa ( proses pengeringan) Bahan pangan P Terjadi perpindahan panas ( Proses pemanasan, air menjadi uap) T udara = T bahan Tp, udara panas

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PENGERINGAN Luas Permukaan Suhu Kecepatan udara Kelembaban udara (RH) Tekanan atm & vakum waktu

1. LUAS PERMUKAAN Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Contohnya dengan cara memotong kecil kecil gunanya dapat memperluas permukaan yang berhubungan dengan medium panas gunanya dapat memperluas t4 air /uap air keluar

2. SUHU Makin besar perbedaan suhu (medium pemanas dengan bahan) makin cepat pinpan makin cepat air menguap Atau Makin tinggi suhu udara pengering makin besar energi panas yang dibawa ke udara makin cepat pinpan makin cepat pinmas Tetapi suhu yang tinggi dapat menyebabkan case handering, sehingga dapat memperlambat laju pengeringan.

Case handering Permukaan keras Pindah panas ke pusat bahan menurun Dapat diatasi dengan cara membolak-balik bahan Pindah massa ke permukaan bahan lambat

3. KECEPATAN UDARA Makin tinggi kecepatan udara makin banyak pengambilan/penghilangan uap air dari permukaan bahan dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan

4. Kelembaban udara (RH) Makin lembab Makin lama kering Makin kering udara makin cepat pengeringan Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masing-masing.

Keseimbangan kelembaban nisbi (RH keseimbangan ) : kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari atmosfir Jika RH udara < RH keseimbangan bahan masih dapat dikeringkan Jika RH udara > RH keseimbangan bahan malahan akan menarik uap air dari udara

5. Tekanan atm & vakum P 760 mg = 1 atm air mendidih 100 o C P udara < 1 atm air mendidih < 100 o C P rendah dengan T rendah cocok untuk bahan yang sensitif terhadap panas Contohnya : pengeringan beku (freeze drying)

6. WAKTU HTST (High Temperature Short Time), Short time dapat menekan biaya pengeringan. Sayur dikeringkan 4 jam, mutu lebih baik daripada yang 2 hari

Pengaruh pengeringan terhadap beberapa sifat bahan pangan Gizi rendah daripada bahan segar Warna, bisa diberi perlakuan untuk megurangi perubahan warna Protein, KH, mineral lebih tinggi karena KA rendah Vit rendah, karena vitamin rentan terhadap panas Case handering, permukaan keras (kering) bagian dalam basah Mutu lebih rendah daripada bahan pangan segar

Pengeringan yang baik adalah pengeringan beku tetapi memerlukan biaya mahal, tetapi biaya mahal dapat diimbangi dengan mutu yang lebih baik

Pada Freeze drying : bahan dibekukan dahulu kemudian air dikeluarkan dari bahan secara sublimasi. Proses perubahan dari padat ke uap dilakukan dalam keadaan vakum ( P < 4 mmhg, T ± -12,2 o C). Cocok untuk bahan yang rentan terhadap panas, Contohya :...

Keuntungan Pengeringan secara mekanik memungkinkan pengeringan dilakukan di sembarang waktu tanpa terikat musim tertentu, walupun hari mendung/hujan, pengeringan masih dapat dilakukan Luas areal yang dibutuhkan untuk pengeringan dapat ditekan, mis : dengan memperbanyak rak-rak pengering Pengaturan suhu lebih mudah sehingga dapat disesuaikan dengan karakteristik bahan yang dikeringkan

Tetapi diperlukan dana investasi awal yaitu dana untuk pembuatan alat namun dana dapat tergantikan dengan keuntungan yang di dapat dari penggunaan alat.