BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Komando Operasi Angkatan Udara I atau Koopsau I sebagai salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara profesional serta produktif. Konsep pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang bertujuan untuk membentuk ketahanan fisik, terutama prajurit TNI

BAB I PENGANTAR. samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 18 / /2010 TENTANG KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH (KOMINDA) KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat diperlukan, agar segala aktifitas sehari-hari dapat berjalan. dan efisien, tidak mudah terserang penyakit.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENGANTAR. tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien.

BAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /14/ / 2011 TENTANG

Staf 3 / Personil. Kapten Kav Nasrokin FUNGSI UMUM, FUNGSI ORGANIK, TANGGUNG JAWAB, DAN TUGAS POKOK STAF 3 / PERS

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 06 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Denma Mabes TNI

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sesuai dengan UU no 3 th 2002 tentang Pertahanan Negara memperjelas

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

PENDAFTARAN DAN PELAKSANAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VIII PENUTUP. a. Direktorat Pembekalanan Makanan (Ditbekkan) yang merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

I. PENDAHULUAN. dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prajurit TNI adalah warga

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budi Setiawan Marlianto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA. No.251, 2013 KESEHATAN. Pelayanan. Operasional. Kemenhan. TNI. POLRI.

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

KEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan.

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

BAB I PENDAHULUAN. Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI, dalam pelaksanaan

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI

Tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah. dengan menggali segenap potensi yang terdapat di wilayah Indonesia, baik darat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) dan Polri (Polisi Republik Indonesia) sebagai intinya (Sumarsono,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa kali sampai akhirnya melembaga menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB II DESKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL TNI

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut tersedianya

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

Lampiran I. Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Status pernikahan : a. belum menikah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

A. Mengumpulkan dan Membaca Data

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG SANTUNAN DAN TUNJANGAN CACAT PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI

PROSEDUR TETAP PENULISAN, PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BUKU SEJARAH TNI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

No.1084, 2014 KEMENHAN. Veteran. Tanda Kehomatan. Pemberian. Pencabutan.

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA TNI AD. Skripsi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. paling tajam dalam pelaksanaan pekerjaan, menyangkut kesiapan, jumlah,

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan baik di bidang akademis maupun bidang olahraga. muda yang tinggal di pesantren Darul Arafah.

BAB V PENUTUP. Undang Undang Nomor 7 tahun 1946 tentang peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Komando Operasi Angkatan Udara I atau Koopsau I sebagai salah satu Kotama pelaksana, TNI Angkatan Udara mempunyai tugas melakukan pembinaan prajurit untuk mendukung tugas operasi TNI Angkatan Udara dan menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI Angkatan Udara dalam jajarannya serta melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka menjaga dan menegakkan kedaulatan negara di udara. Koops-AU I dalam melaksanakan tugas membawahi beberapa pangkalan udara yang salah satunya adalah Lanud Halim Perdanakusuma. Tugas TNI Angkatan Udara di antaranya melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara, melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara (Mabes-AU, 2006: 6). Lanud Halim Perdanakusuma adalah Pangkalan Udara tipe A yang dipimpin oleh Komandan Lanud yang berpangkat bintang satu atau Marsekal Pertama. Lanud Halim Perdanakusuma merupakan salah satu Pangkalan Udara pelaksana operasi di bawah Koops-AU I yang mempuyai tugas pokok membantu pelaksanaan tugas operasi militer perang dan tugas operasi militer selain perang. Pelaksanaan tugastugas tersebut dibutuhkan personel atau prajurit yang mempunyai kesiapan baik intelektual, fisik serta mental yang baik dalam menyelesaikan tugas satuan guna mendukung keberhasilan tugas pokok dalam operasi militer perang maupun operasi 1

militer selain perang. Lanud Halim Perdanakusuma mempunyai beberapa satuan kerja/satker antara lain : Wing 1, Dinas Operasi, Dinas Personel, Dinas Logistik, Dinas Staf Khusus, Satpom-AU, Skuadron Udara 2, Skuadron Udara 17, Skuadron Udara 31, Skuadron Udara 45 dan Skuadron Teknik 021. Dinas Personel adalah satker/satuan kerja yang merupakan staf komandan di bawah pimpinan Kepala Dinas Personel berpengkat Letkol/Kolonel mempunyai tugas melayanani administrasi berupa pendataan seluruh administrasi prajurit, kesejahteraan prajurit, cuti, usulan kenaikan pangkat, usulan kenaikan gaji berkala, urusan pernikahan, pembinaan jasmani prajurit, pelayanan dalam menyalurkan pembagian pakaian dinas dan perlengkapan (kaporlap), pelayanan penempatan rumah dinas prajurit, pelayanan setiap pejabat daerah, propinsi, negara yang datang ke Lanud Halim Perdanakusuma, pengusulan sekolah prajurit dan proses pengadaan/penerimaan prajurit baru. Mabes-AU, (2002: 1) menyatakan bahwa pembinaan personel TNI bertujuan menyiapkan personel yang sanggup dan mampu secara optimal mengemban setiap tugas yang dihadapinya sebagai kekuatan pertahanan. Untuk itu pembinaan personel pada dasarnya diarahkan guna mewujudkan keseimbangan kemampuan personel yang meliputi kejiwaan, kecerdasan dan ketrampilan serta kesamaptaa jasmani. Pembinaan jasmani TNI AU sebagai bagian dari pembinaan personel TNI bertujuan untuk membentuk personel yang memiliki kualitas kesamaptaan jasmani yang optimal sehingga setiap saat selalu siap melaksanakan tugas. Mengemban/melaksanakan tugas satuan bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan personel-personel TNI AU yang mempunyai kemampuan ilmu pengetahuan dan kemampuan fisik yang prima dalam melaksanakan tugas tersebut. Mabes-AU, (2003: 3) menyatakan bahwa kesamaptaan jasmani adalah kondisi fisik yang mampu mengatasi beban kerja dan menyelesaikan beban tugas dengan baik

tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga yang cukup untuk menghadapi beban tambahan apabila diperlukan. Dengan tingkat kesamaptaan jasmani dan kemampuan ilmu pengetahuan yang baik diharapkan personel-personel TNI AU dapat dengan mudah mengerjakan atau melaksanakan tugas yang diperintahkan komandan satuannya tanpa mengalami kesulitan dan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai tenaga cadangan untuk menerima perintah selanjutnya. Kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000: 67). Pelaksanakan program latihan pembinaan jasmani di Lanud Halim Perdanakusuma setiap hari Selasa dan Jum at, tujuannya adalah untuk meningkatkan fisik dan kesamaptaan jasmani agar tubuh tetap dalam kondisi prima sehingga mampu melaksanakan tugas secara optimal. Program latihan pembinaan jasmani setiap hari Selasa dan Jum at meliputi lari aerobik selama 12 menit 30 menit, kemudian dilanjutkan olahraga umum yang terdiri dari : sepak bola, bola voli, bola basket, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis diberi batas waktu pukul 09.00 Wib, artinya pelaksanaan aerobik dan olahraga umum alokasi waktu 2 jam. Pelaksanaan kegiatan lari aerobik dilaksanakan secara terpimpin oleh personel Binjas, kemudian untuk pelaksanaan olahraga umum dilaksanakan di satker masing-masing. Pembinaan jasmani salah satunya untuk meningkatkan kesamaptaan jasmani prajurit TNI AU. Pembinaan kesamaptaan jasmani bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan fisik atau kesamaptaan jasmani prajurit TNI AU. Setelah akhir periodik pertama, dilakukan tes penilaian untuk mengetahui hasil latihan selama satu periodik. Adapun tes fisik/kesamaptaan jasmani yang dilaksanakan secara periodik, dalam satu tahun

dilaksanakan 2 (dua) kali tes, yaitu setiap enam bulan sekali yang tujuannya untuk mengukur nilai kesemaptaan jasmani prajurit. Untuk mewujudkan kualitas fisik/kesamaptaan jasmani yang optimal tersebut diperlukan upaya pembinaan jasmani secara terarah, teratur, terus-menerus dan berlanjut (Mabes-AU, 2002: 1). Kesamaptaan jasmani/fisik/stamina merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan prajurit dalam melaksanakan tugastugasnya, sebab dengan kesamaptaan jasmani yang tinggi seorang prajurit dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya secara maksimal, dengan kesamaptaan jasmani yang tinggi seorang prajurit juga dapat menampilkan postur yang baik, selalu bersemangat serta dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal dan profesional. Tingkat kesemaptaan jasmani/fisik/stamina seorang prajurit akan meningkat apabila pembinaan jasmani dilaksanakan secara terprogram, terukur dan kontinyu. Ilmu olahraga dan Bujuknis TNI AU (Mabes-AU, 2002: 9) menyatakan bahwa latihan untuk meningkatkan dan memelihara kesamaptaan aerobik dilakukan sekurangkurangnya tiga kali per minggu karena ketahanan otot akan menurun setalah 48 jam tidak dilatih. Artinya dari pendapat di atas bahwa stamina/fisik seseorang akan menurun dalam waktu 2 (dua) x 24 jam apabila tidak melakukan latihan jasmani, maka otot/organ faal tubuh akan mengalami penurunan stamina/fisik. Sesuai dengan buku petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan jasmani TNI AU, program pembinaan jasmani/olahraga yang dialokasikan di Lanud Halim Perdanakusuma hari Selasa dan hari Jum at dari pukul 07.00 Wib 09.00 Wib, ini artinya prajurit tidak melakukan pembinaan jasmani/olahraga hari Sabtu, Minggu dan Senin, sehingga otot dan faal tubuh tidak mendapat latihan selama tiga (3) hari, dan selama tiga (3) hari, otot dan faal tubuh akan mengalami penurunan stamina/fisiknya. Keadaan seperti ini yang

berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan keadaan fisik/stamina prajurit selalu mengalami tingkat penurunan, sehingga program pembinaan jasmani terhadap kesamaptaan jasmani/kesegaran jasmani prajurit kurang optimal. Program pembinaan jasmani yang dilaksanakan di Lanud Halim Perdanakusuma yang bertujuan meningkatkan fisik/stamina/kesamaptaan prajurit untuk menciptakan ketahanan prajurit selama ini belum pernah diteliti seberapa besar pengaruh pelaksanaan program pembianaan jasmani terhadap ketahanan prajurit, sehingga penelitian ini akan sedikitnya dapat menyumbang pengetahuan dan pengaruh yang baik terhadap pengembangan program pembinaan jasmani selanjutnya, di Lanud Halim Perdanakusuma umumnya dan di Dinas Personel pada khusunya. 1.2 Rumusan Masalah Banyak program pembinaan jasmani untuk meningkatkan fisik, stamina dan kesamaptaan jasmani prajurit, salah satu diantaranya adalah program pembinaaan jasmani yang dilaksanakan seksi binjskemil. Program pembinaan jasmani dalam perkembangannya ke depan semakin memiliki peran penting dalam membina, meningkatkan dan memelihara kesamaptaan/fisik prajurit di Lanud Halim Perdanakusuma. Secara lebih khusus, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan program pembinaan jasmani dalam meningkatkan fisik prajurit? 2. Bagaimana pengaruh pelaksanaan program pembinaan jasmani terhadap ketahanan prajurit berdasarkan persepsi prajurit?

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Pelaksanaan Program Pembinaan Jasmani Dalam Meningkatkan Fisik Prajurit Terhadap Ketahanan Prajurit (Studi tentang persepsi prajurit pada Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta), penelitian dengan judul di atas, membahas program pembinaan jasmani terhadap ketahanan prajurit, judul ini baru pertama kali dibahas di Program Studi Ketahanan Nasional. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pembinaan jasmani dalam meningkatkan fisik prajurit di Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma. 2. Untuk mengkaji pengaruh program pembinaan jasmani terhadap ketahanan prajurit berdasarkan persepsi prajurit. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia akademis mengingat kajian dan penulisan tentang pembinaan jasmani belum banyak dibahas dalam tesis khususnya pada Program Studi Ketahanan Nasional. Disamping itu manfaat penelitian juga bermaksud untuk memberikan masukan bagi pemimpin/komandan dalam mengambil keputusan/kebijakan dalam rangka pembinaan jasmani di satuan masing-masing untuk meningkatkan fisik prajurit sehingga dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pelaksanaan tugas satuan dan terhadap ketahanan prajurit. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian tentang pembinaan jasmani telah ditulis Agus Suharyono tahun 2011, judul yang peneliti tulis ini ada kemiripan dengan judul tesis yang ditulis oleh

Agus Suharyono tahun 2011 dengan judul Peran Kesegaran Jasmani Terhadap Kesiapan Fisik Prajurit Dalam Menunjang Kinerja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Prajurit. Penelitian yang ditulis Agus Suharyono subyeknya adalah Kesegaran Jasmani, obyeknya adalah Prajurit Kodim 0609 Kabupaten Bandung yang merupakan kesatuan kewilayahan berada dalam wilayah Korem 062 Tarumanegara dan tempat penelitian juga di Kodim 0609 Kabupaten Bandung. Penelitian Agus Suharyono menitik beratkan pada bagaimana peran Kesegaran Jasmani terhadap fisik prajurit Kodim 0609 Bandung dalam menunjang kinerja dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit. Penelitian atau judul yang peneliti angkat adalah tentang Pengaruh Pelaksanaan Program Pembinaan Jasmani Dalam Meningkatkan Fisik Prajurit Terhadap Ketahanan Prajurit (Studi tentang persepsi prajurit pada Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta). Perbedaan penelitian ini adalah terdapat pada subyek, obyek dan tempat yang diteliti, subyek yang peneliti teliti adalah Program Pembinaan Jasmani dan Ketahanan Prajurit dan obyek yang peneliti teliti adalah Prajurit Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma serta tempat yang peneliti teliti adalah Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma. Penelitian yang peneliti tulis menitik beretkan pada bagaimana Pengaruh Program Pembinaan Jasmani dalam Meningkatkan Fisik Prajurit Terhadap Ketahanan Prajurit pada Prajurit Dinas Personel Lanud Halim Perdanakusuma. Jadi walaupun sama-sama meneliti jasmani prajurit terhadap ketahanan prajurit namun subyek, obyek dan tempat penelitiannya berbeda.

1.6 Sistematika Penulisan Tentunya dalam prosedur penulisan yang baku dan baik selalu mengikuti aturan dan kaidah-kaidah ilmiah secara runtut, logis dan obyektif, untuk itu penulis sampaikan sistematika penulisan yang dijabarkan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Keaslian Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II memuat Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Bab ini merupakan hasil penelitian kepustakaan terkait dengan obyek penelitian yang menguraikan tentang teori perilaku, teori sikap, teori prilaku, teori program pembinaan jasmani, teori pembinaan jasmani dan teori ketahanan prajurit. Bab III memuat tentang metode penelitian. Dalam Bab ini juga menguraikan dan menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tesis ini, yaitu tentang metode pemilihan lokasi, jenis penelitian, instrument penelitian, sampel dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV memuat tentang gambaran umum Lanud Halim Perdanakusuma. Bab V memuat tantang pelaksanaan program pembinaan jasmani dalam meningkatkan fisik prajurit. Bab VI memuat tentang analisis pengaruh pelaksanaan program pembinaan jasmani terhadap ketahanan prajurit. Bab VII berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi.