139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Akselerasi (Studi kasus di SMP Islam Pekalongan), maka dapat. 1. Desain pembelajaran PAI dalam program akselerasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. istilah ini dikenal Cerdas Istimewa adalah bentuk alternatif pelayanan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang unggul baik dalam bidang ilmu pengetahuan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. belajar siswa berada pada kategori sedang.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi. Karena itu, sumber daya manusia perlu dikelolah secara. organisasi dalam memenangkan berbagai macam persaingan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara garis besar masih lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

Manajemen program akselerasi belajar: studi kasus di SMA Negeri 3 Jombang / Iva Faradiana

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB).

2.3.3 Tujuan Kelas Akselerasi Manfaat Kelas Akselerasi Keunggulan Kelas Akselerasi Kelemahan Kelas Akselerasi...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem penyelenggaraan pendidikan dasar, lanjutan, dan menengah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dikemukakan juga beberapa rekomendasi yang dipandang relevan dalam

Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon

ADMINISTRASI PENDIDIKAN. Oleh : Claudia F Sitanayah ( ) Natalya P Sipahelut ( ) Natasya Y Sipahelut( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mengangkat harkat dan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muliah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

Suatu Penelitian Mengenai Penyusunan Model Kompetensi Guru Akselerasi di lembaga Pendidikan SMA X Kotamadya Bandung BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. bervariasi dalam suatu proses pembelajaran. Perbedaan tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar merupakan suatu gambaran tingkat keberhasilan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

KONSEPSI PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KM-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan terdahulu berdasarkan fenomena-fenomena esensial di lapangan, maka

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. dilihat dari beberapa sekolah di beberapa kota di Indonesia, sekolah-sekolah

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nida Sholiha, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Data yang berkaitan dengan fokus penelitian yang diperoleh dari lapangan telah dianalisis serta temuan-temuan yang dihasilkan dari penelitian juga telah dibahas dan dipaparkan pada bab IV. Selanjutnya pada bab V ini penlis akan mengemukakan kesimpulan-kesimpulan dan mengajukan beberapa saran. A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis bahwa layanan pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa di SMA Al Ma soem yakni berupa gabungan dari program percepatan dengan pengayaan (acceleration enrichment). Dari pembahasan dan temuan penelitian yang sudah dilakukan serta rumusan masalah dapat diperoleh kesimpulan bahwasannya: 1) Perencanaan Bahwa SMA Al Ma soem dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran pada program akselerasi telah menjalankan manajemen pembelajaran dengan baik sesuai dengan teori-teori yang ada. Perencanaan kurikulum program akselerasi di SMA Al Ma soem sudah sesuai untuk anak yang mempunyai kecerdasan istimewa. Dimana kurikulum yang digunakan adalah kurikulum program percepatan belajar dikembangkan secara berdeferensiasi. Untuk Guru yang mengajar di kelas akselerasi SMA Al Ma soem sudah sesuai dengan syarat-syarat yang tertera dalam buku pedoman penyelenggaraan program percepatan belajar. Sementara itu, sarana dan prasarana di SMA Al Ma soem sudah di kategorikan cukup baik karena telah sesuai dengan kriteria yang tertera dalam buku pedoman penyelenggaraan akselerasi. Pembiayaan program akselerasi di SMA Al Ma soem semuanya berasal dari orang tua siswa. 139

140 Sesuai pedoman pelaksanaan pembelajaran program akselerasi, siswa yang dapat masuk di kelas akselerasi SMA Al Ma soem adalah siswa yang memiliki kecerdasan istimewa, yang sebelumnya telah diseleksi secara ketat melalui proses rekruitmen dengan dibantu dari pihak Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk sebagai pihak penilai. Diantaranya dengan melakukan seleksi persyaratan dan tes psikologi. Proses perekrutan siswa akselerasi di SMA Al Ma soem teleh sesuai dan relevan dengan perencanaan peserta didik untuk kelas akselerasi. Untuk sosialisasi program akselerasi dilakukan ketika masa orientasi siswa baru SMA Al Ma soem, kegiatan pertemuan dengan orang tua siswa tahun ajaran baru serta dalam KBM kelas regular tahun ajaran baru. 2) Pengorganisasian Pengorganisasian di program akselerasi di SMA Al Ma soem masih kurang profesional, hal ini dikarenakan belum adanya kejelasan pembagian tugas, dimana personil yang mengajar program akslerasi banyak yang merangkap mengajar kelas reguler. Belum ada personil yang khusus mengajar dan mengenai program akselerasi. Selain itu, belum adanya uraian tugas secara spesifik untuk pengelola program pendidikan akselerasi karena pengelolaan program akselerasi di satukan dengan pengelolaan sekolah secara keseluruhan. 3) Pelaksanaan Kegiatan KBM kelas akselerasi SMA Al Ma soem sudah berjalan baik sesuai prosedur. Hal tersebut dilihat dari kurikulum program akselerasi berbeda dengan kurikulum program reguler maka RPP dan metode yang di gunakan akan berbeda dengan kelas reguler. Setiap proses kegiatan KBM di kelas akselerasi selalu menggunakan infokus, alat peraga, gambar, dan lain-lain untuk menunjang proses KBM dan di kelas akselerasi telah tersedia 1 unit komputer. Selain itu, Proses KBM di kelas berlangsung

141 baik dimana guru mampu bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Namun, siswa kelas akselerasi tahun sekarang di SMA Al Ma soem mengalami pelonjakan dari jumlah siswanya. Jumlah murid di atas 20 orang kelas akan bersifat heterogen dan penanganannya akan sama dengan kelas reguler. 4) Evaluasi Sistem evaluasi pembelajaran yang dilakukan dalam program kelas akselerasi di SMA Al Ma soem dengan siswa regular, tetapi waktu yang ditempuh lebih cepat. Sementara itu, evaluasi program akselerasi secara keseluruhan dilakukan pihak sekolah setiap satu tahun sekali dengan melibatkan seluruh pihak. Untuk sistem pelaporan program akselerasi, pihak sekolah melaporkan semua kegiatan program akselerasi setiap tahun sekali yang ditujukan kepada Dinas Pendidikan Propinsi bagian Pendidikan Luar Biasa kemudian diteruskan kepada Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Sementara untuk tindak lanjut biasanya berkisar antara fasilitas dan pengarahan saja. Untuk pengawasan dan supervisi program biasanya langsung dilakukan oleh kepala sekolah, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan untuk dinas pendidikan propinsi untuk mengadakan supervisi secara langsung. B. Saran-Saran Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang diperoleh dari data-data dilapangan, pada dasarnya manajemen sekolah berbasis program akselerasi di SMA Al Ma soem sudah baik. Namun, agar manajemen program akselerasi yang ada di SMA Al Ma soem lebih baik lagi maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kemajuan sekolah pada khususnya, dan bagi pendidikan pada umumnya. Adapun saran yang akan di kemukakan adalah sebagai berikut:

142 1) Untuk Pengelola Program Akselerasi a) Mengingat pentingnya layanan khusus yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki kecerdasan dan keberbakatan yang tinggi maka sebaiknya pihak sekolah membuat sistem pengorganisasian khusus untuk program akselerasi. Hal ini di maksudkan agar pembagian tugas menjadi jelas, terstruktur, dan lebih terorganisir dengan baik. b) Kerja sama antara pihak sekolah dan komite sekolah hendaknya lebih di tingkatkan lagi. Hal ini dilakukan untuk memperlancar dalam mengelola program akselerasi yang ada di sekolah. c) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan manajemen program akselerasi di sekolah. d) Adanya penetapan standar jumlah siswa akselerasi di tiap kelasnya agar kelas tidak bersifat heterogen dan siswa akselerasi dapat belajar dengan nyaman, baik, serta tertangani dengan baik oleh guru. 2) Untuk Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya meningkatkan frekwensi monitoring terhadap kualitas penyelenggaraan program akselerasi yang semula hanya setahun sekali menjadi tiga kali dalam satu tahun. Hal ini berguna supaya dapat diketahui berbagai kelebihan atau kekurangan serta sikap dan perilaku siswa akselerasi dalam mengikuti program pembelajaran. 3) Untuk Tenaga Pendidik a) Guru diharapkan lebih terampil mengelola kelas dan lebih kreatif dalam menggunakan berbagai macam metode pembelajaran dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang lebih variatif sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. b) Metode pembelajaran bisa dilakukan guru di luar kelas agar siswa akselerasi tidak merasa jenuh dan bosan.

143 c) Mengikutsertakan dan memotivasi siswa dalam prestasi non akademik. Hal ini dilakukan agar selain unggul dalam prestasi di bidang akademik, para siswa juga memiliki prestasi di bidang non akademik seperti dalam bidang olahraga atau pentas seni. d) Mengoptimalkan dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa. 4) Untuk Siswa Kelas Akselerasi a) Meningkatkan prestasi belajar akademik maupun non akademik, dengan berusaha sungguh-sungguh. b) Mengikutsertakan diri dalam kegiatan yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan pengembangan diri. 5) Untuk Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya hendaknya lebih mendalam meneliti mengenai manajemen sekolah berbasis program akselerasi baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi program.