PENGARUH PROGRAM SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUMEDANG. Oleh Jejen Jaenudin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

PENGARUH IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA. Oleh: Yayah Pujasari Nurdin. Abstrak

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi).

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, peneliti menghimpun informasi. menggunakan kuesioner sebagai metode pokok. Sebagaimana yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Budaya Sekolah, Mutu Mengajar A. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PEMENUHAN JAM MENGAJAR GURU SMP DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENGARUH PROGRAM SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUMEDANG Oleh Jejen Jaenudin 82351112049 Abstrak Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mayoritas telah disertifikasi dan lulus dalam uji sertifikasi, baik lewat jalur portofolio maupun jalur pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Secara rasional dapat dikatakan bahwa apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan kesejahteraan yang cukup, maka yang diharapkan kinerjanya juga bagus. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk : mengetahui dan menganalisa apakah program sertifikasi dapat mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan; mengetahui dan menganalisa apakah kompetensi dapat mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan; mengetahui dan menganalisa apakah program sertifikasi dan kompetensi secara bersama-sama dapat mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan analisis kuantitatif yang diuraikan secara deskriptif yaitu suatu pendekatan untuk menggambarkan kondisi atau fenomena yang sesungguhnya terjadi mengenai pengaruh program sertifikasi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru penjasorkes se Kabupaten Sumedang. Hasil analisis data penelitian bahwa hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga dapat diterima. Kata kunci: program sertifikasi, kompetensi dan kinerja guru PENDAHULUAN Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan mempunyai peran dan tanggung jawab yang berat untuk mensukseskan tujuan pendidikan nasional. Guru memegang peran yang utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal dilingkungan sekolah, guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar (Mulyasa, 2007: 5). Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas serta memiliki kinerja yang bagus. Sehingga peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru. Dasar pemikiran inilah tentang perlunya sertifikasi guru adalah dengan melihat gambaran jumlah guru yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal tersebut akan semakin besar presentasinya bila dilihat dari persyaratan kualifikasi pendidikan minimal guru yang dituntut oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik. Program sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, Sehingga diharapkan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan demikian, upaya pembentukan guru yang profesional di Indonesia segera menjadi kenyataan dan diharapkan tidak semua orang dapat menjadi guru dan tidak semua orang menjadikan profesi guru sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan seperti yang terjadi belakangan ini. Hal ini merupakan implementasi dari UU RI tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal 8 yang menjelaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas profesional, artinya tugastugas tersebut hanya dapat dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh dari kependidikan. Hal ini sejalan dengan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya: Rasulullah SAW barsabda: jika urusan diserahkan kepada yang Halaman 31

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Januari 2014 bukan ahlinya, maka nantikanlah saat kehancurannya (HR. Bukhari). Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa segala sesuatu itu harus dilakukan oleh ahlinya (orang yang berkompeten dalam tugasnya tersebut). Di Kabupaten Sumedang para pengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mayoritas telah disertifikasi dan lulus dalam uji sertifikasi, baik lewat jalur portofolio maupun jalur pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Hal ini membuktikan bahwa mereka telah layak dan pantas untuk mengajar, karena telah memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan adanya sebagian besar guru Penjasorkes di Kabupaten Sumedang yang telah disertifikasi, maka seharusnya adalah adanya peningkatan kinerja oleh masing-masing guru. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan kesejahteraan yang bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. Begitu pula, apabila kinerjanya bagus maka kegiatan belajar mengajarnya akan bagus pula. Kegiatan belajar mengajar yang bagus diharapkan dapat membuahkan pendidikan yang bermutu (Muslich, 2007: 8). Fenomena yang terjadi di lapangan sehubungan dengan program sertifikasi dan kompetensi menunjukkan bahwa masih dijumpai hal sebagai berikut: 1. Disiplin guru rendah, berarti kinerjanya juga rendah sehingga hasil akhirnya pun rendah. 2. Siswa lulusan tidak menguasai sepenuhnya standar kompetensi lulusan mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. 3. Guru dalam menjelaskan materi pelajaran dan memberikan latihan dalam pembelajaran kurang jelas. 4. Guru mengajar tidak sesuai dengan pedoman kurikulum yang seharusnya diajarkan. 5. Guru pada saat mengajar datang tidak tepat waktu. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka dipandang perlu diadakan penelitian bagaimana pengaruh program sertifikasi dan kompetensi terhadap kinerja guru pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP Negeri se Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data empirik, menganalisa data, menemukan model hasil analisa serta menguji kebermaknaan pengaruh program sertifikasi guru dan kompetensi guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri se Kabupaten Sumedang. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah program sertifikasi dapat mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri se Kabupaten Sumedang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah kompetensi dapat mem- pengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri se Kabupaten Sumedang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah program sertifikasi dan kompetensi dapat mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan SMP Negeri se Kabupaten Sumedang. Kinerja Guru Kinerja didefinisikan Mangkunegara (2007: 67) berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai adalah kemampuan untuk mencapai kinerja maksimal dan motif berprestasi tinggi. Kualitas kinerja dapat ditinjau dari beberapa indikator yang meliputi : (1). Unjuk kerja, (2). Penguasaan Materi, (3). Penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, (4). Penguasaan cara-cara penyesuaian diri, (5). Kepribadian untuk melaksanakan tugasnya dengan baik (Sulistyorini, 2001). Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas profesional artinya tugastugas hanya dapat dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh melalui program pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab yang secara garis besar dapat Halaman 32

Jejen Jaenudin Pengaruh Program Sertifikasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SMP Negeri se-kabupaten Sumedang dikelompokkan yaitu: (1). Guru sebagai pengajar, (2). Guru sebagai pembimbing dan (3). Guru sebagai administrator kelas. (Danim S, 2002). Dari uraian di atas dapat disimpulkan indikator kinerja guru antara lain : a. Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar. b. Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa c. Penguasaan metode dan strategi mengajar d. Pemberian tugas-tugas kepada siswa e. Kemampuan mengelola kelas f. Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi. Kompetensi Guru Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap siswa, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. (Mulyasa 2012:26) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru sebagai agen pembalajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik. Dan msyarakat sekitar. Sertifikasi Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Pada dasarnya pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai banyak tujuan. Berikut ini beberapa tujuan sertifikasi guru: a. Menentukan kelayakan guru sebagai agen pembelajaran. Agen pembelajaran berarti guru menjadi pelaku dalam proses pembelajaran. Guru yang sudah menerima sertifikat pendidik dapat diartikan sudah layak menjadi agen pembelajaran. b. Meningkatkan proses dan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari mutu siswa sebagai hasil pembelajaran. Mutu siswa ini diantaranya ditentukan dari kecerdasan, minat dan usaha siswa yang bersangkutan. Guru yang bermutu dalam arti berkualitas dan profesional menentukan mutu siswa. c. Meningkatkan martabat guru. Dari bekal pendidikan formal dan juga berbagai kegiatan guru yang antara lain ditunjukkan dari dokumentasi data yang dikumpulkan dalam proses sertifikasi maka guru akan mentransfer lebih banyak ilmu yang dimiliki kepada siswanya. Secara psikologis, kondisi tersebut akan meningkatkan martabat guru yang bersangkutan. d. Meningkatkan profesionalisme. Guru yang profesional antara lain dapat ditentukan dari pendidikan, pelatihan, pengembangan diri dan berbagai aktifitas lainya yang terkait dengan profesinya. Langkah awal untuk menjadi profesional dapat ditempuh dengan mengikuti sertifikasi guru. Tujuan sertifikasi guru menurut http://my.opera.com /pandejul/ blog/ 2012/05/23/, sertifikasi guru bertujuan untuk: Halaman 33

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Januari 2014 a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan c. Meningkatkan martabat guru. d. Meningkatkan profesionalitas guru. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis kuantitatif yang diuraikan secara deskriptif yaitu suatu pendekatan untuk menggambarkan kondisi atau fenomena yang sesungguhnya terjadi mengenai pengaruh program sertifikasi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru penjasorkes se Kabupaten Sumedang. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah guru penjasorkes SMP Negeri se Kabupaten Sumedang yang telah di sertifikasi. Data guru yang telah disertifikasi berjumlah 113 orang yang tersebar di 59 Sekolah. Data i ni diperoleh dari bidang Mutu Tenaga pendidik Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang tahun 2012. Jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (dalam Riduwan, 2009: 95) sebagai berikut: n = N N.d 2 + 1 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: ( ) Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi sampel penelitian adalah perwakilan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang sudah melakukan sertifikasi dengan jumlah sampel 53 orang. Teknik Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan sesuai dengan variabel penelitian dikumpulkan melalui kuisioner dan observasi. Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel seperti variabel bebas (X) yakni program sertifikasi (X 1 ), kompetensi (X 2 ). Sedangkan untuk variabel terikat yakni kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Y). Teknik Angket: Angket yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk tertutup. Angket atau kuisioner digunakan untuk menggali dan dapat mengungkapkan hal-hal atau informasi yang sifatnya rahasia sehingga data yang lebih lengkap, akurat dan konsisten. Teknik Analisis Data Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, selanjutnya adalah pemrosesan dan analisa data seperti langkahlangkah berikut : Persiapan/ Uji Coba Kuesioner Kuesioner sebelum diedarkan pada responden harus sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, agar data yang dihasilkan dapat mengungkapkan hal-hal yang mendekati kenyataan/realita yang sebenarnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis mengadakan uji coba instrumen kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 10 orang guru penjasorkes di kabupaten sumedang. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Validitas (kesahihan) tes dimaksud untuk mengetahui apakan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang hendak di ukur dan mampu mengungkapkan apa yang hendak diungkapkan. Hasil analisis tingkat validitas menurut Riduwan (2007: 353) dengan memperhatikan angka pada corrected item-total correlation hasil perhitungan SPSS for windows versi 17 yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung ) di bandingkan dengan nilai r tabel. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keajegan) alat pengumpul data yang hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid melalui uji validitas. Riduwan (2007:353) Halaman 34

Jejen Jaenudin Pengaruh Program Sertifikasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SMP Negeri se-kabupaten Sumedang menuliskan bahwa apabila item dikatakan Valid pasti reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan nilai korelasi koefsien Gutman Split-Halp, kemudian dibandingkan dengan r tabel. 3. Analisis Data. Kegiatan yang dilakukan diantaranya memberikan skor (skoring), terhadap item-item yang perlu diberi skor, selanjutnya mengolah data hasil penelitian ini dipergunakan alat analisa sebagai berikut : a. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan dalam rangka mengetahui apakah galat taksiran regresi variabel terikat (Y) terhadap variabel (X 1 dan X 2 ) berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu dilakukan pengujian normalitas galat taksiran yang didasarkan pada asumsi bahwa harga variabel terikat (Y) harus independen dari harga variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dan galat taksiran berdistribusi normal dengan rata-rata nol serta varians berharga konstan. b. Analisa Korelasi Tunggal. Analisis korelasi untuk mencari derajat hubungan antar variabel. Ukuran yang dipakai dinamakan koefisien korelasi. c. Menghitung Koefisien Korelasi Ganda (X 1, dan X 2 dengan Y) Kriteria uji signifikansi dengan taraf signifikansi 0,05 jika F hitung F tabel korelasi signifikan dan F hitung F tabel korelasi tidak signifikan. d. Menghitung koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. e. Analisis Regresi Hipotesis yang diajukan kemudian diuji dengan analisis regresi linier sederhana, yaitu untuk mencari pengaruh antara variabel X 1 (hasil sertifikasi) dengan variabel Y (kinerja guru), variabel X 2 (pemahaman kompetensi) dengan Y (kinerja guru). Persamaan regresi linier sederhana untuk hipotesis 1, 2 dan 3 dinyatakan dalam rumus : 1). Ŷ = a + b X 1 2). Ŷ = a + b X 2 3). Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 PEMBAHASAN Hasil analisis data penelitian terhadap Hasil analisis data berdasarkan rumusan hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan program sertifikasi dengan kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebesar 80,5 % ini menunjukan realita di lapangan bahwa Hipotesis pertama dapat diterima namun hal ini mengindikasikan bahwa program sertifikasi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan; Berdasarkan rumusan hipotesis kedua menunjukkan bahwa kompetensi guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja mengajar guru sebesar 10 %. Pengaruh ini dinilai kurang, namun demikian berdasarkan hipotesis kedua dapat diterima. Hasil temuan penelitian ini diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi guru yang terdiri dari kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi profesionalisme. Berdasarkan rumusan hipotesis ketiga menunjukan bahwa program sertifikasi dan kompetensi guru memberikan pengaruh secara bersama-sama sebesar 80,8 %. Pengaruh ini dinilai sangat kuat. Dengan demikian hipotesis ketiga dapat diterima. Artinya ada peningkatan kinerja karena pengaruh sertifikasi dan kompetensi guru. SIMPULAN Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa : 1. hipotesis pertama, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara program sertifikasi guru terhadap kinerja guru dapat diterima. 2. hipotesis kedua, yaitu Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi terhadap kinerja guru dapat diterima. 3. hipotesis ketiga yaitu Terdapat pengaruh yang signifikan antara program sertifikasi dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja guru dapat diterima. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (1996). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara (2005). Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Karya. Depdiknas. (2005). Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional 2005. Jakarta: CV. Tamita Utama. Halaman 35

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Januari 2014 Hamalik, O.(2007). Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya. Hornby (1984). Kamus Bahasa Inggris. Jakarta: Oxford University Bentharia Antar Asia. Hoy, K. W dan Miskel, G. C. (1978). Educational Administration, New York: McGraw-Hill. Makmun, A, Sy. (1996). Pengembangan dan Kinerja Tenaga Kependidikan Pedoman dan Intisari Perkuliahan. Bandung: PPS IKIP Bandung. Mangkunegara, A.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda Karya. Makmun, A.S. (1996). PsikologiPendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2007). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bina Aksara. McClelland, David C. (1987). Memacu masyarakat berprestasi. Terjemahan Siswo Suyanto dan W.W. Bakowatun. Jakarta: CV. Intermedia. Nasution, S. (2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Balajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Nawawi, (1988). Administrasi pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Riduwan (2007). Metode & Teknik menyusun Tesis. Bandung: CV. Alfabeta. (2009). Rumus dan Data dalam Analisa Statistika. Bandung: CV. Alfabeta. (2011). Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sudjana, N (1987). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset (1998). Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Sukmadinata, N, Sy. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sulistyorini, 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan: 28 (1) 62-70. Supriadi, D. (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Trisnamansyah, S (2007). Modul Kuliah Evaluasi Pendidikan. Bandung : Tanpa Penerbit Wardadi, D. (2008). Efektivitas Manajemen Pembelajaran Berbasis Produksi. Bandung: UPI. Wijaya, C. (1991). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Dokumen : Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas Peraturan menteri No 18 tahun 2007. Tentang sertifikasi. Jakarta : Depdiknas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2005. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005. Tentang guru dan Dosen. Jakarta: Depdikbud. Internet: http://my.opera.com/pandejul/blog /2012/05/23 diakses tanggal 20 April 2013. Halaman 36