BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam saham sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

LAMPIRAN. 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2,550 1,770 1, ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 2,450 1,620 1, INDY Indika Energy Tbk 4,725 2,175 1,400

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

S. Munawir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Populasi awal diperoleh 40

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN


BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam saham sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 yang berjumlah 25 perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1. No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan 1 Adora Energy Tbk 16 Medco Energi Internasional Tbk 2 ATPK Resources Tbk 17 Radiant Utama Interinsco Tbk 3 Bayan Resources Tbk 18 Ratu Prabu Energi Tbk 4 Bumi Resources Tbk 19 Aneka Tambang Tbk 5 Darma Henwa Tbk 20 Cita Mineral Investindo Tbk 6 Garda Tujuh Buana Tbk 21 INCO Tbk 7 Indo Tambangraya Megah Tbk 22 Timah Tbk 8 Perdana Karya Perkasa Tbk 23 Central Korporindo Internasional Tbk 9 Petrosea Tbk 24 Citatah Tbk 10 Resource Alam Indonesia Tbk 25 Mitra Investindo Tbk 11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 12 Apexindo Pratama Duta Tbk 13 Benakat Petroleum Energy Tbk 14 Elnusa Tbk 15 Energi Mega Persada Tbk Sumber : Lampiran 1 4.2 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai ratarata (mean) dan standar deviasi pada variabel penelitian, yaitu Debt To Equity Ratio

(DER), Market To Book Ratio dan Return On Asset (ROA). Statistik deskriptif dari data penelitian ini ditunjukan pada tabel 2 berikut ini: Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 125 8.90 86.71 22.6747 18.27732 MBR 125.26 93.28 7.0115 16.21200 ROA 125.06 9.40 2.5557 1.81950 Valid N (listwise) 125 Sumber : Lampiran 5 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Uji Normalitas adalah sebagai pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas adalah karena pada analisis statistik parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Data yang mempunyai distribusi normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Untuk mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak, kita menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Santoso (2002) memberikan pedoman pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau merupakan distribusi normal yang dapat dilihat dari: 1. Nilai signifikansi atau probabilitas <0.05, maka data terdistribusi secara tidak normal.

2. Nilai signifikansi atau probabilitas >0.05, maka data terdistribusi secara normal. Hasil dari uji dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah sebagai berikut: Tabel 3. Uji Normalitas Data N Normal Parameters a,b Most Extreme Diff erences One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Dev iation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Normality 125 32.2419 31.26536.276.276 -.257 3.087 1.055 Sumber : Lampiran 3 Sumber: data sekunder diolah Hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan angka 3.087 dengan tingkat signifikansi yang berarti berada diatas 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel telah terdistribusi secara normal. Selanjutnya normalitas juga dapat dilihat dari gambar berikut ini: Gambar 1. Histogram Regresi Standarisasi Residu

160.00 Normality 120.00 80.00 Sumber : Lampiran 3 40.00 Dari Gambar 1 terlihat bahwa pola distribusi normal, akan tetapi jika kesimpulan normal tidaknya data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 4.3.2 Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen atau variabel bebas. Jika terjadi korelasi antara independen (Ghozali, 2005). Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model suatu model regresi (Santosa,2008). Suatu regresi dikatakan bebas dari multikoloniaritas jika mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 5 dan mempunyai nilai tolerance di atas 0,0001 (Santoso, 2003). Hasil pengujian VIF dari model regresi pada data asli maupun pada data setelah transformasi logaritma natural adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Pengujian Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan DER 1,000 1,000 Tidak ada multikolinieritas MBR 1,000 1,000 Tidak ada multikolinieritas ROA 1,000 1,000 Tidak ada multikolinieritas Sumber: Lampiran 3 Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel menunjukkan nilai VIF yang tidak jauh dari nilai 1. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi. Dengan demikian ketiga variabel bebas dapat digunakan sebagai variabel independen sebagai prediktor yang tidak bias. 4.3.3 Uji Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: a. Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. b. Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. c. Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

Tabel 5. Hasil pengujian Durbin-Watson Model 1 Sumber : Lampiran 3 Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin- R R Square R Square the Estimate Watson.296 a.088.080 1.74499 1.782 a. Predictors: (Constant), DER b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 5 diperoleh nilai sebesar 1.782 yang menunjukkan bahwa bebas autokorelasi. 4.4 Analisis Manova Pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji statistik analisis regresi linier berganda untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dan performa keuangan. Untuk mengetahui pengaruh variabel X dan variabel Y maka diperoleh persamaan regresi : Y 1 +Y 2 = a + bcs+ e Hasil dari pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16.0 for Windows :

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Ef fect Intercept DER Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda a. Exact statistic Hotelling's Trace Roy's Largest Root Multivariate Tests c Value F Hy pothesis df Error df Sig..996 7214.526 a 2.000 59.000.000.004 7214.526 a 2.000 59.000.000 244.560 7214.526 a 2.000 59.000.000 244.560 7214.526 a 2.000 59.000.000 1.813 9.063 128.000 120.000.000.000 64.335 a 128.000 118.000.000 937.494 424.802 128.000 116.000.000 933.130 874.810 b 64.000 60.000.000 b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the signif icance level. c. Design: Intercept+DER Sumber : Lampiran 4 4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Perhitungan Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini yaitu : Tabel 7. Koefisien Determinasi pengaruh DER terhadap ROA Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.296 a.088.080 1.74499 a. Predictors: (Constant), DER Sumber : Lampiran 4 KD = r² X 100% = (0,296)² X 100% = 0,088 X 100% = 8,8%

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut dapat dinyatakan bahwa DER mempengaruhi ROA sebesar 8,8%, yang artinya bahwa DER berpengaruh terhadap ROA sebesar 8,8% sedangkan sisanya sebesar 92,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tabel 8. Koefisien Determinasi pengaruh DER terhadap MBR Model Summary Model 1 Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.547 a.299.293 13.63041 a. Predictors: (Constant), DER Sumber : Lampiran 4 KD = r² X 100% = (0,547)² X 100% = 0,299 X 100% = 29,9% Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut dapat dinyatakan bahwa DER mempengaruhi MBR sebesar 29,9%, yang artinya bahwa DER berpengaruh terhadap MBR sebesar 29,9% sedangkan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa secara statistik Capital Structure berpengaruh terhadap performa keuangan sebesar 8,8% dan nilai perusahaan sebesar 29,9%.

4.5.2 Uji t dan Uji F 4.5.2.1 Analisis Koefisien Regresi Berdasarkan hasil uji regresi Manova, maka diperoleh hasil t hitung untuk masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel 9. Hasil uji t untuk pengaruh DER terhadap ROA Model 1 (Constant) DER a. Dependent Variable: ROA Sumber : Lampiran 4 Unstandardized Coeff icients Coefficients a Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. 1.887.249 7.571.000.029.009.296 3.437.001 Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa t hitung untuk variabel DER = 3,437 > t tabel = 1,660 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang berarti bahwa DER berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Tabel 10. Hasil uji t untuk pengaruh DER terhadap MBR Model 1 (Constant) DER a. Dependent Variable: MBR Unstandardized Coeff icients Coefficients a Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. -3.983 1.947-2.045.043.485.067.547 7.240.000 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa t hitung untuk variabel DER = 7,240 > t tabel = 1,660 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti bahwa DER berpengaruh secara signifikan terhadap MBR. 4.5.2.2 Uji F Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, maka diperoleh hasil F hitung untuk seluruh variabel sebagai berikut: Tabel 11 Hasil Uji F DER terhadap ROA Model 1 Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), DER ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 35.978 1 35.978 11.815.001 a 374.534 123 3.045 410.512 124 b. Dependent Variable: ROA Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa hasil F hitung berdasarkan persamaan regresi linier adalah sebesar 11,815 > F tabel = 3,0 dengan tingkat signifikansi 0,001 (α = 0,05) yang berarti bahwa variabel berpengaruh signifikan DER terhadap ROA atau secara statistic Hipotesis 1 diterima.

Tabel 12 Hasil Uji F DER terhadap MBR Model 1 Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), DER b. Dependent Variable: MBR ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 9738.854 1 9738.854 52.419.000 a 22851.926 123 185.788 32590.780 124 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa hasil F hitung berdasarkan persamaan regresi linier adalah sebesar 52,419 > F tabel = 3,0 dengan tingkat signifikansi 0,000 (α = 0,05) yang berarti bahwa variabel berpengaruh signifikan DER terhadap MBR atau secara statistic Hipotesis 2 diterima. 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil F hitung berdasarkan persamaan regresi linier adalah sebesar 52,419 > F tabel = 3,0 dengan tingkat signifikansi 0,000 (α = 0,05) yang berarti bahwa variabel berpengaruh signifikan DER terhadap MBR atau Ho ditolak dan Ha diterima dan hasil F hitung berdasarkan persamaan regresi linier adalah sebesar 11,815 > F tabel = 3,0 dengan tingkat signifikansi 0,000 (α = 0,05) yang berarti bahwa variabel berpengaruh signifikan DER terhadap ROA atau Ho ditolak dan Ha diterima. 4.5.1 Pengaruh Capital Structure Terhadap Performa Keuagan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa capital structure berpengaruh positif secara signifikan terhadap performa keuangan, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi capital structure sebesar 11,815 dengan signifikansi 0.000, yang

berarti bahwa setiap adanya penurunan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan performa keuangan sebesar 11,815 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis 1 (H 1 ) yang menyatakan bahwa capital structure berpengaruh terhadap performa keuangan, dan sekaligus menjawab perumusan masalah pertama penelitian ini. Hasil penelitian konsisten dengan temuan yang telah dilakukan oleh Sugihen (2000), yang menyatakan bahwa struktur modal memiliki pengaruh tidak langsung positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan melalui aktivitas operasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 atau masa terjadinya krisis moneter. Ketidak konsistenan hasil penelitian ini diduga, pada tahun 1995 sampai tahun 2000 terjadi perubahan perekonomian dimana melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing, suku bunga bank dan tingkat inflasi yang tak terkendali sehingga berpengaruh pada biaya produksi yang menyebabkan penurunan laba. Kebijakan struktur modal terdahulu diukur dengan dari struktur modal di ukur dengan menggunakan equity to asset ratio (EAR) dan debt to asset ratio (DAR) dan kinerja keuangan diukur dengan kinerja keuangan diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) dan basic earning power (BEP). Hasil penelitian ini juga konsisten dengan temuan Sembiring (2008) meneliti pengaruh ukuran perusahaan dan kebijakan pendanaan terhadap kinerja keuangan

pada perusahaan bisnis properti di Bursa Efek Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek jakarta dengan periode penelitian tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, berjumlah 39 perusahaan. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling berjumlah 12 perusahaan. Teknik pengujian data dengan menggunakan regresi linier sederhana untuk menguji secara parsial dan regresi linier berganda untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Hasil penelitian ini membuktikan Secara simultan membuktikan bahwa kebijakan pendanaan yang diukur dengan proksi long term debt to equty berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan proksi earning per share (EPS). 4.5.2 Pengaruh Capital Structure Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa capital structure berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi capital structure sebesar 52,419 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penurunan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 52,419 satuan. Hasil temuan ini sejalan dengan hipotesis 2 (H 2 ) yang menyatakan bahwa capital structure berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus menjawab perumusan masalah kedua penelitian ini.

Hasil penelitian ini bertentangan oleh hasil temuan yang dilakukan oleh Safrida (2008), yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Penelitiannya membuktikan secara parsial struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian konsisten dengan temuan Safitri (2010) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terahadap harga saham perusahaan. Dalam penelitiannya digunakan debt to equty ratio sebagai proksi struktur modal dan cummulative abnormal return sebagai proksi harga saham. Kebijakan struktur modal terbukti mempengaruhi hubungan langsung antara pertumbuhan perusahaan dan harga saham, namun kebijakan struktur modal bertindak sebagai variabel intervening sebagian.