BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah penelitian ini pada penulisan masalah yang akan dibahas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Metode anlisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam periode 2010-2015. Dengan pemilihan periode tersebut diharapkan 6 periode sudah dapat menjelaskan kondisi yang relevan serta kedepannya dapat menjadi bahan refleksi bagi pemerintah. Dan populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota yang terdiri dari 6 Kabupaten dan 1 Kota, antara lain Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan kota Pangkal Pinang. B. Jenis Data Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diambil dari pihak lain atau merupakan data yang sudah diolah oleh pihak-pihak tertentu secara berkala yang dianggap kompeten. Dimana data yang terkait dalam penelitian ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Belanja Modal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama lima tahun. 32

C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai macam sumber melalui data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung dan instansi yang terkait serta dari berbagai sumber studi kepustakaan. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan data sekunder. Data sekunder merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi dalam berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian dengan melihat kembali laporan-laporan yang tertulis baik berupa angka maupun keterangan. Pada penelitian ini, untuk mengetahui data Indeks pembangunan Manusia, Kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto dan Belanja Modal diperoleh dari BPS Provinsi Kepulauan Bangka belitung. Selain diperoleh dari BPS penelitian ini juga dirujuk dengan studi pustaka, buku-buku, internet serta literatur-literatur maupun tulisan yang berhubungan dengan tulisan ini. E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel terkait (dependen variabel) dan variabel bebas (independen variabel) adalah kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Belanja Modal. 33

Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitan ini antara lain: 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia merupakan indeks yang komposit untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara atau daerah. Menurut United Nations Development Programme (UNDP) dalam Indeks Pembangunan Manusia terdapat tiga indikator komposit yang digunakan untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam pembangunan manusia adalah: pertama, Indeks Harapan Hidup yang diukur dengan angka harapan ketika lahir. Kedua, Indeks Pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas. Ketiga, Indeks Pendapatan yang diukur dengan daya beli konsumsi per kapita. 2. Kemiskinan Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti; makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan dan tempat untuk berlindung. Kemiskinan terjadi atas kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Secara ekonomis kemiskinan juga diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemiskinan memberikan gambaran situasi serba kekurangan seperti terbatasnya 34

modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas dan pendapatan. 3. Produk Domestik Regioonal Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara/ wilayah/ daerah. Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah insfratruktur ekonomi. PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oeh seluruh unit usaha di wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. 4. Belanja Modal Belanja modal adalah belanja yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membangun insfratruktur dan kebutuhan masyarakat umum yang sering disebut juga belanja pembangunan yang berupa pembangunan investasi fisik (pembangunan infrastruktur) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun dan mengakibtkan penambahan aset daerah. F. Uji Kualitas Data 1. Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang dapat dilakukan untuk melihat apakah terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Jika terdapat korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. 35

Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu: R 2 cukup tinggi (0,7 0,1), tetapi uji untuk masing-masing koefisein regresinya tidak signifikan.tingginya R 2 merupakan syarat yang cukup (sufficent) akan tetapi bukan syarat yang perlu (necessary) untuk terjadinya multikoinearitas, karena pada R 2 yang rendah < 0,5 bisa juga terjadi multikolinaritas. a. Meregresikan variabel independen X dengan variabel-variabel independen yang lain, kemudian dihitung R 2 nya dengan uji F b. Jika F*> F tabel maka H 0 ditolak, ada multikolinearitas c. Jika F*< F tabel maka H 0 ditolak tidak ada multikolinearitas. Untuk mengetahui terjadinya multikolinearitas dalam satu model, dengan salah satu cara melihat koefisien korelasi, jika terdapat koefisiensi korelasi yang lebih besar dari [0,9] maka terdapat gejala multikolinearitas. 2. Uji Heteroskedatisitas Heteroskedastisitas merupakan suatu kondisi dengan nilai varian dari variabel independen tidak memiliki nilai yang sama. Suatu model regresi dikatakan terkena heteroskedastisitas apabila terjadi ketidaksamaan varian dari residaul baik dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika varian dari residual dan satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini dapat dapat dideteksi dengan melihat tingkat signifikan korelasi. Apabila signifikan korelasi lebih besar dari 0,05 36

maka model regresi terbebas dari heteroskedastisitas dan apabila signifikan korelasi lebih kecil dari 0,05 maka mode regrei mengalami heteroskedasisitas. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Jika ada pola-pola tertentu seperti titik-titik yang ada bentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melambat kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. G. Metode Analisis data Untuk menjawab permasalahan yang telah ditetapkan, maka dalam menganalisis permasalahan data penulis akan menggunkan metode regresi Data Panel. Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data yang merupakan data panel. Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu time series dan data silang cross section. Menurut Wibisono (2005) keunggulan rgresi data panel yaitu: pertama, data panel mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. kedua, kemampuan mengontrol heterogenitas ini menjadikan data panel dapat 37

digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. Ketiga, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif dan kolinearitas antara data semakin berkurang dan derajat kebebasan degree of freedom/df lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. Keempat, data panel mendasarkan dari pada observasi cross section yang berulang-ulang (time series) sehingga metode data panel ini cocok digunakan sebagai stuy of dynamic adjustment. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Keenam, data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh regresi data individu. Berdasarkan studi empiris model regresi data panel dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = + b 1 X 1 it + b 2 X 2 it + b 3 X 3 it e...(3.1) Keterangan: Y X 1 X 2 X 3 i t e : IPM : Konstanta : Kemiskinan : PDRB : Belanja Modal : Kabupaten/Kota : Waktu : Error term 38

untuk menjawab masalah/hipotesis dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam mengestimasi model regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu: 1. Common Effect Model (Pooled Least Suare) Model common effect merupakan pendekatan data panel yang paling sederhana. Model ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. Model ini hanya mengkombinasikan data time series dan cross section dalam bentuk pool, dengan mengestimasi menggunakan pendekatan kuadrat terkecil/ pooled least square. Pada beberapa penelitian data panel, model ini sering tidak pernah digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini yang tidak membedakan perilaku data sehingga memungkinkan terjadinya bias, namun mmodel ini digunakan sebagai pembanding dari kedua pemilihan model lainnya. 2. Fixed Effect Model Model fixed effect ini mengasumsikan bahwa terdapat efek yang berbeda antar individu. Perbedaan ini dapat diakomodasi melalui perbedaan intersepnya. Oleh karena itu, dalam model fixed effect, setiap merupakan parameter yang tidak diketahui dan akan diestimasi dengan menggunakan teknik variabel dummy yang dikenal dengan 39

sebutan model efek tetap atau Least Square Dummy Variable atau disebut juga Covariance Model 3. Random Effect Model Berbeda dengan fixed effect model, dalam analisis regresi data panel juga menggunakan pendekatan random effect model. Pendekatan random effect model ini digunakan mengatasi kelemahan dari pendekatan fixed effect model yang menggunakaan variabel semu, sehingga menyebabakan model mengalami ketidakpastian. Metode random effect ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan diduga memiliki hubungan antar waktu antar obyek. Perbedaan antara metode Common effect, Fixed effect dan Random effect antara lain: 1. Common effect: a. Menggunakan metode OLS biasa. b. Regresi data panel yang dihasilkan berlaku untuk setiap individu. c. Diasumsikan setiap unit individu memiliki intersep dan slope yang sama ( tidak ada perbedaan pada dimensi kerat waktu). 2. Fixed effect a. Intersep dibedakan antar individu. b. Dalam membedakan intersepnya dapat digunakan peubah dummy. 40

c. Metode ini dikenal dengan model Least Square Dummy Variable (LSDV). 3. Random effect a. Metode random dikenal dengan sebutan Error Components Model (ECM) b. Intersep tidak dianggap konstan, namun dianggap sebagai peubah random dengan suatu nilai rata-rata. 1. Pemilihan Model Untuk menganalisis Indeks Pembangunan Manusia menggunakan regresi data panel yang menggabungkan antara data time series dengan cross section. Produser regresi data panel adalah dengan memilih model yang paling tepat dengan cara sebagai berikut: a. Uji Chow Chow test yaitu pengujian untuk menentukan model Fixed Effect atau Random effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Uji ini dapat dilakukan dengan uji restricted F-test atau uji Chow. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut: H 0 H 1 : Common Effect Model : Fixed Effect Model H 0 ditolak jika p-value < H 1 diterima jika p-value < 41

b. Uji Hausman Hausman test yaitu penguji statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Dimana uji Hausman memiliki hipotesis berbentuk: H 0 : Random Effect Model H 1 : Fixed Effect Model Jika H 0 diterima maka dalam model terdapat efek random Jika H 0 ditolak atau menerima H 1 maka dalam model terdapat efek tetap. Dasar penolakan H 0 adalah dengan menggunakan pertimbangan statistic Chi-Sqaure. Jika Chi-Square statistic > Chi-Square tabel maka H0 (model yang digunakan adalah Fixed Effect). 2. Uji Lagrange Multiplier Lagrange Multiplier test yaitu untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect (OLS). 1. Uji Statistik Analisis Regresi Uji siginifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kesalahan atau kebenaran dari hasil hipotesis nol dari sampel. a. Uji F-Statistik Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini dilakukan hipotesa sebagai berikut: a. H 0 : 1= 2=0, artinya secara bersamaan tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 42

b. H 1 : 1= 2=0, artinya secara bersamaan ada pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung lebih besar dari F-tabel maka H 0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen. Jika probabilitas F-statistik > 0,05 maka hipotesis H 0 diterima, artinya variabel independen secara simultan (bersamaan) tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Jika probabilitas F-statistik < 0,05 maka hipotesis H 0 ditolak, artinya variabel independen secara simultan (bersamaan) berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. b. Uji T-Statistik Uji hipotesis dengan t-test yaitu dengan mencari nilai signifikansi apakah variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Uji ini dilakukan untuk membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Jika p < 0,05 maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia 2. Jika p > 0,05 maka variabel independen tersebut berpengaruh apaapa terhadap Indeks Pembangunan Manusia. 43

c. Uji Koefisien Determinasi (R-Square) Suatu model mempunyai kesalahan dan kebenaran jika diterapkan dalam model (goodnes of fit) digunakan koefisien determinasi (R 2 ). Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap variabel dependen atau dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan variasi turunnya Y yang diterangkan oleh pengaruh linier X. Nilai koefisien determasi diantara 0 dan 1 (0 < R 2 < 1), nilai (R 2 ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi model dependen (Gujarati, 2003). 44