Pedoman Wawancara. : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

RANCANGAN BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, berikut. disajikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap permasalahan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 13 TAHUN 2010

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 15 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 14 TAHUN 2014

L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTAENG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 8 TAHUN 2012 T E N T A N G PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN BANTAENG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2012

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 09 TAHUN 2010

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Lampiran 2. Hasil wawancara tentang interaksi eksekutif-legislatif dalam perumusan peraturan daerah APBD

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR JAMBI. 3. Undang...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 159 TAHUN : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KOTA MADIUN

Transkripsi:

Pedoman Wawancara Nama Responden : Hj Meilijar Latif, S.E, M.M Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 11.58 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Ibu mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Ya, mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan, dan memiliki beberapa tugas dan kewenangan yaitu membentukan perda, membentuk dan menetapkan APBD, dan lain lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peraturan dan mengenai tugas dan fungsi ini juga di jelaskan pada Tata Tertib DPRD.

2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut? Jawab : Perda itu terbentuknya dari 2 hal, tapi yang jelasnya perda itu harus menyangkut secara general umum tidak boleh dibuat sepihak. Sumber terbentuknya Perda yaitu yang pertama, karena adanya kejadian umum dalam masyarakat yang kemudian diatur pada peraturan perundang undangan yang lebih tinggi yang kemudian perlu adanya Perda sebagai bentuk pengaturan lebih lanjut di daerah. Kedua, sumber terbentuknya perda berasal dari DPRD yang dikatakan dengan perda inisiatif dan boleh juga dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Setelah itu dibahas bersama sama di DPRD dan ditetapkan dalam Prolegda. Kemudian dilakukan pengkajian. Pengkajian dapat dilakukan dengan perbandingan studi ilmiah, kunjungan kerja ke daerah daerah atau kunjungan kerja keluar daerah untuk membandingkan dengan daerah yang sama dan yang sudah menetapkan perda tersebut. Setelah itu, dibuatlah kajian ilmiah dengan mengikutsertakan pakar pakar ilmu seperti dosen. Kemudian dirangkum dan dibawa ke pada Kementeri Dalam Negeri untuk mohon disahkan atau dikoreksi jika ada hal hal yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan setelah menteri menyetujui maka itu menjadi suatu perda yang resmi dan ditandatangani kepala daerah dengan persetujuan Menteri Dalam Negeri. 3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?

Jawab : Sebenarnya sama saja inisiatif dari DPRD atau Inisiatif yang berasal dari Kepala Daerah. Insiatif yang berasal dari DPRD itu tetap tentang masalah rakyat yang di dapat dari hasil reses begitu juga dengan insiatif yang berasal dari kepala daerah juga tentang masalah rakyat, kebutuhan rakyat dan untuk rakyat perda itu dibuat. 4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : Tergantung dari kerumitan, kesulitan dari Perda bersangkutan, jangkauan dari perda yang dibuat. Misalnya RTRW sudah 2 tahun belum selesai. 5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : Masalah pengambilan data yang kurang kongkrit baik itu data Eksternal maupun data internal. Data Internal terkait engan sumber dana dikarenakan pembuatan dana ini membutuhkan dana yaitu misalnya dana untuk membuat kajian ilmiah yang melibatkan para pakar atau tenaga ahli yang ikut serta dalam pembentukan perda. Data Eksternal itu terkait data di lapangan karena suatu perda itu harus didukung data data. Artinya suatu peraturan harus sejalan dengan tujuannya. Hambatan ini dapat diatasi dengan study banding ke daerah yang sudah menerapkan perda tersebut.

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut? Jawab : Masyarakat Cuma menyampaikan keluhan saja. Masyarakat kurang mau tahu kondisi politik, isu ekonomi. Masyarakat cenderung hanya melihat dirinya sendiri. Kontribusi masyarakat tidak ada sama sekali hanya menyampaikan keluhan saja. 7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : Setelah perda ditetapkan diberikan kepada pemerintah kemudian yang mensosialisasikan dinas terkait dengan perda yang ditetapkan. DPRD mensosialisasikannya dengan Reses.

Pedoman Wawancara Nama Responden : Janter Sirait, S.E Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 10.13 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Bapak mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Sudah pasti mengetahui, ada tiga yaitu fungsi control, fungsi legislasi, fungsi anggaran. Tugasnya yaitu membentuk Perda,membahas dan memberikan persetujuan APBD, melaksanakan pengawasan dan lain lain. 2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut? Jawab : Proses pembentukan perda ada dua ada dua yaitu berdasarkan inisiatif Legilatif dan inisiatif eksekutif. Dan proses pembentukannya sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan dapat dilihat pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara. Dalam pembuatan suatu perda maka akan dibentuk panitia khusus, panitia khusus inilah yang nanti menyiapkan ranperda tersebut. Kemudian ranperda itu dibahas dan kemudian diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dikoreksi lalu disahkan dan kemudian ditandatangani Gubernur. 3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD? Jawab : Sebenarnya tidak ada bedanya, sama saja perda dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat. Hanya proses penyusunan dan pengajuannya saja berbeda. Penyusunan perda dari usul DPRD diatur pada Tata Tertib DPRD sedangkan yang berasal dari usul Gubernur diatur pada peraturan Gubernur. 4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : Tergantung perda yang dibentuk, biasanya melewati dua bulan. 5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : Hambatannya berasal dari DPRD sendiri seperti anggota DPRD sering terlambat dan tidak hadir. Memperoleh data yang dibutuhkan dalam pembentukan perda sangat sulit.

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut? Jawab : Masyarakat seperti ormas, tokoh tokoh masyarakat, organisasi perusahaan menyampaikan aspirasinya melalui panitia khusus (pansus) pembentukan perda. 7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : DPRD dengan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah ) terjun kemasyarakat untuk mensosialisasikan perda.

Pedoman Wawancara Nama Responden : Benny Miraldy (Kabid. Hukum dan Perundang undangan ) Hari/ Tanggal : Rabu, 22 April 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 10.00 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa dari Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin meminta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, menurut pandangan bapak, apakah anggota DPRD mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Tentu saja mengetahui, karena pertama kali ada program untuk membekali anggota DPRD dengan diadakan capacity building untuk membekali mereka anggota DPRD dan mereka dikasih Peraturan Perundang-Undang. Program ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun.

2. Sekretariat DPRD berfungsi untuk membantu DPRD dalam melaksanakan tugasnya. Bidang hukum dan perundang undangan ini merupakn bagian kesekretariat DPRD yang membantu DPRD dalam bidang legislasi. Sejauh ini ada berapa perda yang telah ditetapkan oleh DPRD periode 2009-2014? Jawab : DPRD Provinsi Sumatera Utara menetapkan 38 Perda selama tahun 2009 2014. 3. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut? Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal dari Insiatif DPRD dan berasal dari Inisiatif Provinsi dilakukan oleh Gubernur melalui Biro hukum sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Perda yang berasal dari inisiatif DPRD dapat berasal anggota DPRD, komisi, fraksi, maupun badan legislasi. Setiap tahunnya DPRD bersama Gubernur menetapkan Prolegda. Prolegda ini dibuat sebelum penetapan APBN setiap tahunnya. Prolegda ini berisi rancangan perda yang mau dibentuk selama selama setahun. Prolegda mulai ditetapkan semenjak keluarnya Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2010 tentang Pendoman Penyusunan Peraturan DPRD. Berdasarkan urutan prolegda tersebut maka rancangan perda itu kemudian disusun lalu DPRD membentuk panitia khusus untuk menyusun suatu perda. Dalam proses pembentukan perda panitia khusus dibantu tim ahli, dan tenaga ahli. Pembentukan Perda oleh DPRD Provinsi mengikuti peraturan perundang undangan yang berlaku, seperti Undang Undang No. 12 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010, Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 53 Tahun 2011 dan dimuat juga dalam Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 2014. 4. Dalam pembuatan Perda oleh badan legislasi DPRD, apakah usulan pembuatan perda berasal dari Gubernur atau dari anggota badan legislasi DPRD? Jawab : Kebanyakan Perda berasal dari insiatif Provinsi yaitu Gubernur melalui Biro Hukum dan SKPD terkait. Sedangkan Perda yang berasal dari insiatif DPRD hanya 4 Perda selama Periode 2009 2014. 5. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : Relatif, tergantung pada perda yang dibua, biasanya 4 bulan atau 5 bulan untuk pembentukan satu perda. 6. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : DPRD memilki banyak tugas dan fungsi yang mempengarungi kinerja DPRD dibidang legislasi. Adanya pemahaman Pemerintah Provinsi melalui SKPD lebih mengetahui keadaan atau masalah dalam masyarakat daripada DPRD. 7. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : Untuk proses keseluruhan tidak ada, masyarakat hanya menyampaikan aspirasinya melalui rapat dengar pendapat umum, kunjungan kerja dan saat sosialisasi. 8. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : DPRD melalui sekretariat DPRD bagian humas mensosialisasikan perda tersebut melalui media internet, media cetak. Sosialisasi perda ini juga dilakukan oleh biro hukum provinsi melalui SKPD terkait. 9. Apa yang menjadi fungsi atau tugas dari Kesekretariatan Bidang Hukum dan Perundang undangan? Jawab : Menfasilitasi segala kegiatan yang terkait dengan peraturan perundang undangan, menfasilitasi segala kegiatan yang berhubungan dengan pembentuka peraturan daerah dari mulai administrasi (rapat, mempersiapkan bahan, jenis undang undang, dan lain lain), menindaklanjuti ke instasi terkait untuk membahas peraturan daerah dan peraturan DPRD, memfasilitasi DPRD

Pedoman Wawancara Nama Responden : Mustofawiyah, SE Hari/ Tanggal : Senin, 4 Mei 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 13.48 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Sudah mengetahui yaitu DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi legislasi atau pengaturan, fungsi pengawasan, fungsi anggaran. Tugas DPRD banyak, dapat dilihat pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara salah satunya membentuk Perda, mengawasi APBD, mengusulkan pemberhentian Gubernur dan lain - lain. Karena ada pelatihan

pembimbingan yang diberikan kepada anggota DPRD untuk mengetahui tugas dan fungsi DPRD. 2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut? Jawab : Usulan Perda dapat berasal dari Anggota DPRD, Komisi, Fraksi atau Badan Legislasi dan menyampaikan usulan ini kepada pimpinan DPRD, kemudian pimpinan DPRD memberikan usulan DPRD tesebut kepada Badan Legislasi, lalu memberitahukan kepada seluruh anggota DPRD mengenai usulan ranperda tersebut dan dibahas dalam agenda paripurna DPRD sekaligus membentuk Panitia Khusus untuk menyusun ranperda tersebut. Setelah itu dibuat legal draftingnya dengan memerintahkan sekretaris dewan menunjuk pakar ahli, tenaga ahli untuk membantu membuat legal drafting. Kemudian dilakukan pembahasan pasal per pasal dalam rapat pansus dan badan legislasi, lalu dilakukan study banding ke daerah yang telah menetapkan peraturan daerah tersebut, setelah dirampungkan digodok kerapat paripurna, dilakukan pembahasan dengan mendengarkan pendapat fraksi dan kemudian dijawab oleh panitia khusus. Setelah disepakati disetujui langsung diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dikoreksi, setelah itu ditetapkan dan disahkan dengan ditandatangani oleh Gubernur. 3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD? Jawab : Sebenarnya sama saja, terkadang ada yang berasal dari insiatif DPRD tetapi diberikan kepada pemerintah provinsi untuk mengkaji dan

menggondoknya karena dianggap sangat penting untuk segera ditetapkan. Tetapi mengenai proses penyusunan sedikit berbeda yaitu untuk perda yang berasal dari pemerintahan provinsi di koordinasi oleh Biro Hukum dan perda yang berasal dari DPRD dikoordinasi oleh Badan Legislasi. 4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : Tergantung jenis Perdanya. Perda yang berasal dari pemerintahan Provinsi Sumatera Utara biasanya 2 bulan sudah selesai dibahas dan ditetapkan di DPRD, bahkan ada yang tidak selesai karena menyangkut kabupaten/ kota/ pemerintah lain. Contoh : Perda tata ruang, 3 tahun belum selesai. 5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : Perda tidak sesuai dengan Undang-undang/ Peraturan lain. Pemerintah tidak mendukung (Kabupaten, kota/ Pusat),Masyarakat tidak mendukung, Keterbatasan anggaran yaitu biaya sosialisasi, Waktu/ ketertiban, waktu anggota DRPD. 6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut? Jawab : tidak pernah menganggap, perda penting. Aspirasi masyarakat terkadang hanya berupa kelulahan dan tuntutan.

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : Melakukan Sosialisasi, sosialisasi dilakukan oleh pemerintahan provinsi, sosialisasi DPRD dilakukan saat Reses.

Pedoman Wawancara Nama Responden : Rinawati Sianturi Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 12.04 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fak. Hukum USU. Saya ingin minta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Sudah mengetahui, ada tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, fungsi pengawasan, fungsi anggaran. Tugas DPRD yaitu membentuk Perda dan banyak lagi diatur dalam undang undang. 2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Mekanisme pembentukan DPRD ada dua yaitu berdasarkan Inisiatif DPRD dan Eksekutif dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang. Mekanismenya dilaksanakan menurut Undang Undan No.12 tahun 2011 tentang Peraturan Pembentukan Perundang - undangan 3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD? Jawab : Sebenarnya sama aja karena insiatif DPRD ataupun Kepala Daerah semuanya berasal dari rakyat. Hanya saja proses penyusunannya saja yang berbeda. Perda yang berasal dari Insiatif DPRD disusun dan disiapkan oleh anggota DPRD sedangkan perda yang berasal dari inisiatif kepala daerah dipersiapkan oleh Biro Hukum Pemerintahan Provinsi. Namun, pembahasan dan pengkajiannya di berikan kepada Badan Legislasi. 4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : 3-4 Bulan (terkandung kajian analisanya atau studi bandingnya) 5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : Tidak Kourumnya badan legislasi sehingga hasilnya tidak optimal, kajian tidak sesuai dengan kenyataan analisa, anggaran, sosial,alam dan lain lain. Cara mengatasinya yaitu dengan pembentukan tim ahli S2, tidak ada lembaga biasanya USU

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut? Jawab : Peran masyarakat itu diwakilkan oleh DPRD karena DPRD berkedudukan sebagai wakil rakyat. 7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : Sosialisasi Perda yang dilakukan oleh eksekutif.

Pedoman Wawancara Nama Responden : Aduhot Simamora Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015 Lokasi Waktu : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara : 13.06 WIB Keterangan: P : Penulis R : Responden Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Fakultas Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait penulisan skripsi saya berjudul : Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi DPRD Periode 2009-2014) 1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD? Jawab : Sudah tentu mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu legislasi,anggaran dan pengawasan. Sedangkan tugas DPRD adalah membentuk Perda, mengawasi APBD dan lain lain yang diatur dalam undang undang 2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal Inisiatif Usul DPRD dan Inisiatif Usul Gubernur. Dibuat daftar Prolegda, diagendakan ke Badan legislasi. Lalu dilakukan pembahsan dengan mengikuti ketentuan Undangundang. Proses dan Mekanisme penyusunan Perda dilakukan mengikuti ketentuan peraturan perundang undangan diatasnya. 3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD? Jawab : mekanisme penyusunan pengajuan ranperda nya berbeda, penyusunan perda berdasarkan insiatif DPRD dikoordinasikan oleh Badan Legislasi sedangkan di lingkungan pemerintahan dikoordinasikan oleh Biro Hukum dan dapat mengikuti sertakan instansi terkait. 4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut? Jawab : Relatif, tergantung pada Perda yang mau dibahas. Karena ada beberapa Perda yang menyangkut hal lain dan melibatkan lembaga lain. 5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut? Jawab : Kesulitan mensinkronkan peraturan perundang undangan diatasnya dapat berakibat dibatalkan. Cara mengatasinya dengan dibentuknya Badan Legislasi sebagai alat kelengkapan DPRD, adanya kegiatan Studi Banding.

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut? Jawab : Pada intinya masyarakat aktif dalam memberi masukan sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Jawab : Paripurna/ sudah resmi, husnas yang mempublikasi yaitu sosialisasi melalui eksekutif. 7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di tetapkan suatu perda? Jawab : Diadakannya sosialisasi oleh eksekutif dan untuk DPRD sendiri sosialisasi dilakukan oleh sekretariat DPRD bagian Humas.