Modul ke: FILSAFAT MANUSIA Person dan Individu Manusia dan Review Materi Kuliah I s/d VI Fakultas PSIKOLOGI Firman Alamsyah AB, MA Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id
Person dan Individu Manusia itu unik dan memiliki ciri khas tersendiri sebagai aku. Keunikan dan kekhasan manusia itu membedakannya dengan semua entitas yang lain diluar dirinya. Manusia berbeda dengan entitas benda-benda dan makhluk hidup lain selain manusia, selain itu manusia juga unik dan berbeda antara manusia satu dengan manusia lainnya. Keunikan diantara sesama manusia ini tidak selalu mengemuka, karena itu manusia kadang disebut person dan kadang disebut individu.
Defenisi Harfiah Person Person yang berasal dari kata latin persona artinya topeng dan/atau pemain sandiwara, yang menunjukkan kesadaran tentang perasaan dan martabat manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Di dalam bahasa teologis, persona dipakai sebagai terjemahan bagi kata Yunani hypostatis yang artinya yang-berdiri-di-bawah, dimana hal ini sangat erat hubungannya dengan kata Yunani lain semacam ousia atau substansi.
Defenisi Harfiah Individu Individu berasal dari kata latin dividere yang berarti membagikan dan dalam kesadaran pemikiran Yunani sering dirumuskan sebagai indivisum in se, et divisum a quolibet alio yang artinya tak terbagi di dalam diri sendiri, dan terpisah dari segala yang lain. Istilah ini menunjukkan keseluruhan, totalitas dan subsistensi manusia.
Makna (Pengertian) Person Manusia mengalami dirinya sebagai pusat konsentrasi yang mutlak; sebagai sumber yang tak dapat diambil alih (incommunicability); sebagai gaya yang meresapi semua bentuk. Kesadaran orang itu tampak sebagai gaya hidup, sebagai suatu spirit yang memijarkan semua fenomena dan segala aspek yang ada padanya (inner beauty), sehingga semua mendapat warna yang serba unik dan memperlihatkan intensi (arah) yang serba pribadi. Keunikan menurut menurut gaya ini disebut dengan keunikan spiritual manusia, dan itu diungkapkan dengan istilah; personalitas (adanya-person) atau kepribadian.
Makna (Pengertian) Individu Sebagai manusia yang unik dalam banyak dimensi yang bersatu padu itu, manusia juga memiliki suatu kebudayaan pribadi, sebagai ekspresi yang tertentu yang meliputi segala bidang manusiawi. Di dalam wujud kebudayaan pribadi dalam manusia itu, dapat dibedakan beragam unsurnya; seperti nama, warna, cara menulis, psike, mimik; bahkan juga aspek biologis seperti, sidik jari, gigi geligi, struktur sel tubuh (kromosom) dll. Hal itu tidak dijejerkan satu sama lain, melainkan saling melengkapi, organis (saling meresapi) dan saling mewarnai. Di dalam fragmen-fragmen itu lama-kelamaan muncul dengan lebih terperinci keistimewaan orang ini sehingga akhirnya tersusun suatu bentuk atau sinyalemen pribadi yang mengandung seluruh kekhususannya. Keunikan menurut perwujudan ini disebut keunikan materiil, dan itu diungkapkan dengan istilah; individualitas.
Pengertian Klasik tentang Person dan Individu Dalam pandangan Thomas Aquinas, dimensi metafisik manusia adalah sebagai individu dan sebagai personal. Individualitas berakar pada materi, yaitu dalam komposisi biokimia badan atau tubuh. Sedangkan personalitas manusia berakar pada jiwa, yaitu pemahaman. Individualitas dan personalitas adalah dua dimensi manusia yang dipergunakan Thomas untuk manusia dalam mempertahankan harkat dan martabatnya.
Pengertian Modern tentang Person dan Individu Pengertian Modern atas Individu dan Person sebagai dimensi manusia dikemukakan dalam khasanah eksistensialisme. Manusia sebagai individu dicirikan dengan manusia yang larut dalam kehidupannya di dunia dalam keadaan tidak otentik. Manusia sebagai person, manakala saat manusia berhadapan dengan dirinya untuk menentukan hidupnya dalam keadaan otentik.
Hubungan Person dan Individu Individu Material - Universal Tidak Otentik Person Spiritual - Singular Otentik Manusia hidup diantara individu dan person sekaligus, karena manusia sejatinya hidup dalam dua cara; otentik maupun tidak otentik sekaligus secara bergantian dalam hidupnya.
Misteri Manusia Diantara Person dan Individu Berkaitan dengan manusia yang otentik dan inotentik sekaligus dalam sebutan person dan individu, maka sebagaimana Heidegger, Aku itu sifatnya misterius, sebagai sebuah misteri ia kadang terbuka dan kadang tertutup atau bisa dikatakan dalam ketertutupan ia membuka diri, dan sekaligus ia terselubung dalam keterbukaannya sendiri.
Daftar Pustaka Bakker, Anton, 2000, Antropologi Metafisik, Kanisius, Yogyakarta. Heidegger, Marthin, 2002, The Essence of Truth (terj. Ted Sadler), Continuum: London-New York. Mudhofir, Ali, 2001, Kamus Filsuf Barat, Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Internet encyclopedia of philosophy (IEP) http://www.iep.utm.edu/
Terima Kasih Firman Alamsyah, MA