BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA PENYEMIRAN SEPATU YANG ERGONOMIS (Studi Kasus: Viero Shoes) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3. Metodologi Penelitian

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

Kata Kunci : Perancangan, Pembuat es Puter, Metode QFD, Aspek Ergonomi

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB III METODOLOGI PENELITAN

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI)

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh LUSI ASTRI TANJUNG

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Digo Andesa Putra NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

PERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS MESIN BOR DI WORKSHOP

RANCANGAN KURSI OPERATOR SPBU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN RUANG DUDUK (KURSI DAN SPACE) PENUMPANG KERETA API EKONOMI (K-3) MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 3. Metodologi Penelitian

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. DESAIN PERANCANGAN SARUNG TANGAN PENGOLAHAN TAHU SECARA ERGONOMIS (Studi Kasus:Sentra Industri Tahu, Kartosuro)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Tabel 4.1 Antropomerti Yang Dipakai Untuk Perancangan Alat Penakaran dan Pengemasan Gula Pasir

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERANCANGAN ALAT PENYISIR IJUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANTROPOMETRI (STUDI KASUS DI CV.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian

3.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan di sebuah UKM yang bergerak di bidang produksi Sendal dan Sepatu kulit VIERO SHOES yang berlokasi di Jl Jendral Sudirman, Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada UKM tersebut. Adapun studi pendahuluan yang dilakukan yaitu: a. Melakukan wawancara kepada pemilik dan pekerja VIERO SHOES yaitu Bapak Zulfan b. Menyebarkan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Dari proses studi pendahuluan yang telah dilakukan, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi, yaitu adanya kelelahan dan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pekerja setelah bekerja. Diantaranya adalah pada saat melakukan proses penyemiran sepatu yang telah selesai diproduksi, proses penyemiran yang dilakukan masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan semir cream yang di poleskan ke sepatu dan di gosok menggunakan bros sepatu, pada proses ini pekerja merasakan pegal terutama pada panggal lengan, serta otot siku tangan, sehingga pekerja sering berhenti sejenak untuk mereganggkan tangan, dan barulah melanjutkan proses penyemiran, dan kegiatan tersebut terjadi berulang- ulang 3.3 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi pendukung dan teoriteori yang berkaitan dalam pemecahan permasalahan yang ditemukan di Viero Shoes yang menjadi objek penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas akhir. Jenis literatur yang digunakan sebagai acuan yang mendukung teori antara lain buku-buku dan karya ilmiah seperti jurnal-jurnal dan kumpulan tugas akhir yang berhubungan dengan ergonomi, antropometri, dan perancangan produk. III - 2

3.4 Identifikasi Masalah Setelah permasalahan diketahui melalui penelitian pendahuluan, dan kemudian didukung oleh teori-teori yang ada maka langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap permasalahan tersebut. Dengan mengidentifikasi masalah dapat diketahui bahwa penyebab dari permasalahan tersebut adalah sistem kerja yang tidak ergonomis dan adanya beberapa keluhan yang dirasakan oleh pekerja saat bekerja seperti kelelahan, pegal pada pangkal lengan pada proses pengerjaan penyemiran sepatu, Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan mengidentifikasi bahwa pada aktivitas penyemiran yang dilakukan secara Tradisional, sikap atau posisi tubuh yang kurang baik dalam bekerja dan gerakan tekanan tangan terhadap sepatu dilakukan secara berulang-ulang yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomi 3.5 Perumusan Masalah Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan terjawab ketika penelitian selesai. Berdasarkan observasi yang dilakukan dan adanya keluhan dari pekerja terhadap pekerjaan yang tidak ergonomis, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana melakukan Perancangan Stasiun Penyemiran Sepatu Yang Ergonomis, agar pada saat proses penyemiran dapat menghindari resiko resiko dan keluhan yang timbul akibat penyemiran sepatu secara tradisional dan dapat mempercepat proses penyemiran? 3.6 Menetapkan Tujuan Penelitian Penetapan tujuan penelitian merupakan suatu target yang ingin dicapai dalam upaya menjawab segala permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti. Dalam suatu penelitian perlu ditetapkan suatu tujuan yang jelas, nyata dan terukur. Adapun tujuan penelitian ini adalah Perancangan Stasiun Penyemiran Sepatu Yang Ergonomis. 3.7 Batasan Masalah Dalam hal ini Batasan masalah digunakan untuk membatasi bahasanbahasan yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Adapun bahasan pada penelitian III - 3

ini, berfokus pada perancangan alat penyemiran sepatu yang ergonomi. data antropometri yang diteliti yaitu 4 orang pengerajin sepatu kulit yang bekerja di VIERO SHOES. 3.8 Pengumpulan Data Data merupakan fakta-fakta ataupun angka-angka. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. 3.8.1 Data Antropomtri Data Antropomtri yang di ambil adalah data antropometri Indonesia meliputi: 1. Tinggi bahu duduk(tbd) yaitu tinggi bahu dalam posisi duduk. 2. Tinggi siku duduk (Tsd), yaitu tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus). 3. Pantat ke lutut (Pkl), yaitu panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut. 4. Pantat popliteal (Pp), yaitu panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan bagian belakang dari lutut atau betis. 5. Tinggi Popliteal (TP), yaitu tinggi lutut bagian dalam yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk. 6. Lebar pinggul (Lp), yaitu lebar pinggul/pantat. Panjang tangan (Pt), yaitu panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. 3.8.2 Pengukuran Denyut Jantung Data denyut jantung dilakukan kepada pekerja sesudah dan sebelum melakukan aktifitas penyemiran sepatu, Perhitungan data denyut jantung pekerja pada saat melakukan proses penyemiran sepatu dilakukan untuk menentukan seberapa besar konsumsi energi dari pekerjaan tersebut III - 4

3.8.3 Pengukuran Waktu Baku Pengumpulan data waktu Penyemiran Sepatu dilakukan dengan menggunakan jam henti (stopwatch) karena jenis pekerjaan yang dilakukan adalah kontinyu 3.9 Pengolahan Data 3.9.1 Pengolahan Data Denyut Jantung Pengolahan data denyut jantung yang dilakukan konversi dari oksigen ke energi, sehungga dapat diketahui berapa besar energy yang dibutuhkan oleh operator 3.9.2 Pengolahan Data Waktu Baku Proses penyemiran sepatu sebelum dan sesudah perancangan. Adapun langkahlangkah dalam melakukan pengolahan datanya adalah sebagai berikut: a. Uji Keseragaman Data Waktu Proses penyemiran sepatu. Uji keseragaman data dapat dilakukan dengan menghitung BKA (batas kontrol atas) dan BKB (batas kontrol bawah). Apabila terdapat data yang keluar dari batas kontrol, maka data tersebut tidak digunakan dalam perhitungan. b. Uji Kecukupan Data Waktu Proses penyemiran sepatu. Uji kecukupan data ini digunakan untuk mengetahui cukup atau tidaknya data hasil pengamatan yang telah terkumpul. Jika N N maka data mencukupi. Sebaliknya, jika N >N maka harus dilakukan pengamatan kembali sampai data tercukupi. c. Menentukan Performance Rating. Performance Rating bertujuan untuk menormalkan waktu kerja yang disebabkan oleh ketidakwajaran operator dalam bekerja. Metode yang digunakan untuk menentukan performance rating dalam penelitian ini adalah metode Westinghouse. d. Menetapkan Allowance. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan faktor kelonggaran ( allowance) seperti kebutuhan pribadi (personal need), III - 5

menghilangkan rasa kelelahan ( fatique), dan hambatan-hambatan yang tak terhindarkan (delay). e. Perhitungan Waktu Normal Melakukan perhitungan waktu normal untuk menentukan waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata. f. Perhitungan Waktu Baku. Bertujuan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik saat itu. g. Perhitungan Output Standar. Menghitung Output standar untuk mengetahui jumlah produk yang dihasilkan dengan dasar dari perhitungan waktu baku 3.9.3 Pengolahan Data dengan Quality Function Deployment (QFD) 3.9.3.1 Derajat Kepentingan Atribut Keinginan Operator Quality function deployment (QFD) merupakan sebuah penerjemahan yang sistematis tentang produk yang diinginkan oleh operator (voice of customer) menjadi sebuah produk yang nyata yang diciptakan oleh perusahaan, oleh karena itu dengan menggunakan quality function deployment, maka diharapkan produk yang akan dirancang dapat memenuhi dengan keinginan operator, sehingga operator dalam melakukan proses perkerjaannya dengan kondisi enak, nyaman, aman, sehat dan efisien. Derajat kepentingan digunakan untuk memposisikan setiap keinginan ataupun kebutuhan operator dalam bentuk data kuantitatif dengan tujuan untuk memprioritaskan keinginan operator. Pemberian bobot dimulai dari atribut yang sangat penting dengan nilai (5) sampai pada atribut yang tidak penting dengan nilai (1). III - 6

3.9.3.2 Interaksi Antara Atribut Keinginan Operator dengan Parameter Teknik Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan masing masing komponen parameter teknik dalam memenuhi keinginan operator yang dianggap penting oleh operator dengan parametr teknik yang telah di peroleh dari penjabaran atribut keinginan operator lemah kuatnya inetraksi yang terjadi dipengaruhi oleh tingkat kedekatan antara atribut dengan parameter teknik. interaksi yang terjadi kemudian dinyatakan dalam angka dan simbol. 3.9.3.3 Nilai Matrik Interaksi Atribut Produk dengan Parameter Teknik Nilai interaksi ini harus dikalikan dengan derajat kepentingan relatif dari setiap atribut produk yang telah dihitung sebelumnya, sehingga menghasilkan nilai untuk setiap parameter teknik. Nilai ini kemudian dijumlahkan sehingga diketahui nilai absolute parameter teknik tiap atribut. Setelah diketahui nilai absolute parameter teknik setiap atribut, maka dapat ditentukan parameter teknik mana yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan terlebih dahulu. Interaksi atribut keinginan operator dengan parameter teknik yang berupa angka dapat dilihat 3.9.3.4 Hubungan Antara Parameter Teknik Pengidentifikasian hubungan antar parameter teknik perlu dilakukan guna mengetahui adanya pertukaran antara masing-masing atribut pada parameter teknik tersebut adalah: 1. Hubungan positif kuat yaitu apabila dua atribut tersebut masing-masing saling mendukung dalam pelaksanaannya dan sifat hubungan sangat kuat. 2. Hubungan positif moderat yaitu apabila dua masing-masing saling mendukung dalam pelaksanaannya dan sifat hubungan sedang. 3. Tidak ada hubungan yaitu bila dua atribut masing-masing tidak terdapat hubungan apapun. III - 7

3.9.3.5 Prioritas Pengembangan Parameter Teknik Dari nilai absolute parameter teknik sebagai pedoman utama dan interaksi diantara parameter teknik maka dapat ditentukan parameter teknik mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan terlebih dahulu. 3.9.3.6 Matrik HOQ Customer Requirements to Technical Requirements Matrik house of quality ini menjelaskan atribut apa saja yang menjadi kebutuhan atau harapan operator terhadap perancangan produk. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengolahan data dari penentuan derajat kepentingan sampai dengan penentuan prioritas pengembangan parameter teknik. 3.10 Pemilihan Konsep Rancangan Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu : a. Penyaringan konsep Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep. b. Penilaian konsep Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria. 3.11 Perancangan Stasiun Penyemiran Sepatu Setelah diperoleh data antropometri seluruh indonesia, selanjutnya yaitu dilakukan perancangan sesuai dengan data-data antropometri tersebut dengan melakukan perencanaan mulai dari model rancangan, spesifikasi rancangan, hingga visualisasi rancangan yang pada akhirnya ke pengerjaan produk, pengembangan konsep rancangan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: III - 8

3.12 Pengujian Hasil Rancangan Yaitu melakukan simulasi terhadap rancangan Stasiun penyemir sepatu, pengukuran terhadap waktu yang digunakan dalam aktivitas Penyemiran sepatu, output standar, denyut jantung pekerja, dan mengetahui adakah keluhan rasa sakit setelah menggunakan alat rancangan. 3.13 Analisa Hasil Rancangan Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka selanjutnya kita dapat menganalisa lebih mendalam dari hasil pengolahan data. Analisa tersebut akan mengarahkan pada tujuan penelitian dan akan menjawab pertanyaan pada perumusan masalah. Analisa hasil data pada penelitian ini adalah tentang perancangan stasiun penyemir sepatu yang ergonomis. 3.14 Penutup Kesimpulan yang dibuat harus sesuai dengan tujuan, yang artinya tujuan dari sebuah penelitian dapat tergambar dan diukur dari kesimpulan yang diuraikan. Sedangkan saran merupakan masukan-masukan yang penulis berikan kepada Viero Shoes untuk memperbaiki sistem kerjanya. III - 9