LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

(Rp.) , ,04

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD S/D TW I 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD DESEMBER 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LKJ)

PERJANJIAN KINERJA 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Bapermades Prov. Jateng Th Page 1

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kompleks Tarubudaya Telepon elepon (024) 6921023, Fax. (024) 6921397 UNGARAN

KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. LKj IP ini merupakan wujud implementasi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada dasarnya, LKj IP sebagai bentuk pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah diukur, dianalisis, dievaluasi, dan dijabarkan dalam bentuk LKj Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tujuan penyusunan LKj IP adalah menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi pada masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip pemerintahan yang baik (good governance) menuju terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah. Demikian LKj IP ini disusun, semoga dapat dipergunakan sebagai bahan dalam rangka optimalisasi pencapaian kinerja pada masa mendatang. Ungaran, Februari 2015 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................. ii DAFTAR ISI........................................ iv DAFTAR TABEL.................................... v DAFTAR LAMPIRAN................................. vi BAB I. PENDAHULUAN........................... 1 A. Gambaran Umum Organisasi.............. 1 B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah..... 2 C. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah........................... 2 BAB II. PERENCANAAN KINERJA................... 4 A. Perencanaan Kinerja..................... 4 B. Perjanjian Kinerja....................... 7 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014....... 9 A. Capaian Kinerja Organisasi................ 9 B. Realisasi Anggaran...................... 21 BAB IV. PENUTUP................................ 23 A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.......... 23 B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang................................ 24 LAMPIRAN........................................ 27

DAFTAR TABEL Tabel Teks Halaman 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.................................. 9 3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2014 (Angka Sementara/ASEM)............................ 10 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis................................... 14 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB............... 15 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan.................... 18 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014....................................... 20 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran.................................... 22

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Teks Halaman 1. Pengukuran Perjanjian Kinerja................... 28 2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014....... 30

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 77 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut: Tugas pokok Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis bidang peternakan dan kesehatan hewan. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan. c. Pembinaan dan fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota. d. Melaksanakan tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan, produksi dan usaha peternakan. e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan. f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan pada tugas pokok dan funsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dimaksud, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara umum memiliki Fungsi strategis yakni: Menjadi Dinas yang Profesional Dalam Mewujudkan Masyarakat Peternakan Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera. Secara singkat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternakan Jawa Tengah, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Peternakan. 2. Meningkatkan Sistem Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan. 3. Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Ternak. 4. Meningkatkan Penanganan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 5. Mengembangkan Usaha Agribisnis Peternakan. C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Permasalahan utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di bidang peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Kurangnya modal kerja dan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan usaha peternakan di pedesaan. 2. Cuaca dan musim yang ekstrem mengakibatkan fluktuasi produktivitas ternak dan ancaman penyakit menular. 3. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen maupun petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

4. Adanya ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tidak terkendali. 5. Belum berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat. 6. Fluktuasi harga ternak yang membuat usaha peternakan rakyat mengalami pasang surut, sehingga membuat minat masyarakat untuk beternak rendah. 7. Kurang tersedianya pakan ternak yang berkualitas.

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja Rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah 2008-2013 sebagai penjabaran dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2008-2013 Provinsi Jawa Tengah, merupakan pedoman perencanaan pembangunan peternakan lima tahun melalui pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan. a. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang juga merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan selama Tahun 2013-2018, dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: 1) Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat, akurat. 2) Meningkatkan koordinasi/fasilitasi/pembinaan lingkup peternakan. 3) Meningkatkan tata kerja peternakan dan kesehatan hewan.

Sasaran: 1) Tersedianya data yang berkualitas untuk mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan. 2) Terwujudnya sinergitas pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. 3) Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan. 2. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: Meningkatkan kapasitas SDM teknis dan non teknis sesuai dengan kompetensinya. Sasaran: Terwujudnya SDM peternakan yang profesional. 3. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan Tujuan: Meningkatkan ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Sasaran: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). 4. Mengembangankan Agribisnis Peternakan yang berdaya saing. Tujuan: Meningkatkan nilai tambah dan daya saing agribisnis peternakan. Sasaran: 1) Meningkatnya skala usaha peternakan. 2) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan.

3) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak. b. Strategi Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan dan sasaran, yang akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan, program pembangunan, program kerja dan kegiatan. Strategi sekaligus merupakan asumsi dasar untuk tercapainya tujuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Strategi yang diterapkan dalam mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengelolaan sistem Informasi untuk menyediakan data yang up to date dan valid. 2. Meningkatkan sinergitas pembangunan peternakan. 3. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja. 4. Meningkatkan prasarana dan sarana mendukung sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan. 5. Meningkatkan kapasitas SDM melalui: Pendidikan formal/bintek/magang/in house training dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan jabatan fungsional khusus. 6. Mengembangkan kawasan peternakan berbasis komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. 7. Meningkatkan fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk peternakan. 8. Mengembangkan jaringan pemasaran dan informasi pasar. 9. Menyelenggarakan pelatihan/pembinaan/bintek/magang petani dan kelompok ternak.

B. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan disusunnya perjanjian kinerja adalah: 1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur. 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2014

telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan 12 program, 103 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi sebesar Rp 52.678.580.000,- dan APBN sebesar Rp 62.282.395.000,-. Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2014, secara lengkap tercantum pada Lampiran 1.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 A. Capaian Kinerja Organisasi Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut: Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. NO. SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI 1. Lebih dari 100% Sangat Baik 2. 75 100% Baik 3 55 74 % Cukup 4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2014, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu: a. Sasaran 1: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2014 (Angka Sementara/ASEM). Sasaran Strategis Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1) Jumlah Produksi : a. Produksi daging 274.428.498 kg 266.191.382 kg* 97,00 b. Produksi susu c. Produksi telur 111.077.865 liter 107.361.388 liter* 96,65 278.757.849 kg 277.078.701 kg* 99,40 Capaian Tahun 2013 Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 265.148.307 kg 86,18 97.527.340 liter 97,78 268.038.393 90,05 kg Capaian Kinerja 97,68 91,34 Keterangan: * = Angka Sementara (ASEM) Secara umum capaian kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal masuk pada kategori Baik. Sebagian besar indikator pada sasaran tersebut masih di bawah target. Untuk capaian kinerja produksi daging tercapai 266.191.382 kg (ASEM) sedikit dibawah target 274.428.498 kg atau sebesar 97,00%, produksi susu tercapai sedikit dibawah target yang telah ditetapkan 111.077.865 liter tercapai 107.361.388 liter (ASEM) atau sebesar 96,65%. Sementara itu, untuk capaian kinerja produksi telur tercapai sedikit

dibawah target, ditargetkan 278.757.849 kg tercapai 277.078.701 kg (ASEM) atau sebesar 99,40%. Pada capaian kinerja Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013, sesungguhnya mengalami peningkatan. Capaian kinerja produksi daging pada tahun 2014 tercapai 266.191.382 kg (ASEM), sedangkan tahun 2013 tercapai 265.148.307 kg, atau meningkat sebesar 0,39%. Produksi susu pada tahun 2014 tercapai 107.361.388 liter, sedangkan pada tahun 2013 hanya tercapai 97.527.340 liter, yang berarti meningkat 10,08%. Produksi telur pada tahun 2014 tercapai 277.078.701 kg, sedangkan tahun 2013 tercapai 268.038.393 kg, atau meningkat sebesar 3,37%. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai hampir mendekati target yang ditetapkan. Produksi daging telah tercapai sebesar 86,18%, produksi susu telah tercapai sebesar 97,78%, sedangkan produksi telur mencapai 90,05%. Hal tersebut berarti kemungkinan besar target kinerja peningkatan produksi daging, susu dan telur dapat tercapai di tahun 2018. Penyebab belum tercapainya target capaian kinerja produksi daging belum tercapai karena turunnya permintaan daging menurun akibat masih relatif tingginya harga daging, produksi susu turun akibat tingginya harga pakan sapi perah sehingga peternak memberikan pakan dibawah kualitas sehingga produktivitas ternak turun, sedangkan produksi telur turun karena menurunnya populasi ayam petelur. Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Melakukan langkah-langkah peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.

2. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1, adalah sebesar Rp 58.910.073.080,- atau 93,17% dari total pagu sebesar Rp 63.230.432.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 6,83% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program APBD dan APBN secara sinergis. Program dan Kegiatan pada APBD adalah Program Ketahanan Pangan dengan Kegiatan: 1. Peningkatan Produksi Peternakan. 2. Optimalisasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet). Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan: 1. Optimalisasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran. 2. Optimalisasi Pembibitan Ternak Ruminansia. 3. Optimalisasi Pembibitan Ternak Non Ruminansia. 4. Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan. 5. Optimalisasi Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT). Sementara itu, dari APBN Tugas Pembantuan adalah Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan: 1. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.

3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. 4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal. 5. Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman dan Halal serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan. b. Sasaran 2.1.: Meningkatnya skala usaha peternakan. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.1. dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis. Sasaran Strategis Meningkatnya skala usaha peternakan Indikator Kinerja Target Realisasi Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Keterangan: PU = Pelaku Usaha Capaian (%) Capaian Tahun 2013 Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 20 PU 24 PU 120,00 0 18,46 Capaian sasaran meningkatnya skala usaha peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. indikator kinerja pada sasaran meningkatnya skala usaha peternakan telah melebihi target. Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis dari target 20 pelaku usaha tercapai 24 pelaku usaha atau sebesar 120,00%. Indikator kinerja jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Tahun 2014 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013 karena penghitungan kinerja belum menggunakan indikator tersebut. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 18,46%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 15,38%. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran 2.1, adalah sebesar Rp 1.547.732.988,- atau 91,04% dari total pagu sebesar Rp 1.700.000.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 8,96% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis. c. Sasaran 2.2: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.2 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB. Sasaran Strategis Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Capaian kinerja Indikator Kinerja Target Realisasi Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner(NKV) Persen Capaian Capaian tahun 2013 Capaian terhadap target akhir renstra 2018 (%) 2,41% 2,42%** 100,41% 2,42** 101,26 5 PU 7 PU 140,00% 7 PU 29,17 120,21% 65,22 Keterangan: PDRB = Produk Domestik Regional Bruto. ** = Sumber Jawa Tengah dalam Angka 2013. Capaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (produk domestik regional bruto) yang digunakan adalah PDRB tahun 2013 untuk capaian tahun 2014 dan PDRB tahun 2012 untuk capaian PDRB Tahun 2013, karena masih menggunakan sumber Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2013. Capaian tersebut telah melebihi target 100,41%, dari target 2,41% telah tercapai sebesar 2,42%. Sedangkan capaian indikator kinerja Jumlah pelaku usaha

peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) untuk capaian tahun 2014 telah melebihi target 140%, dari target 5 pelaku usaha telah tercapai banyak 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 masih pada tingkat yang sama yaitu 2,42%. Demikian juga indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV, tahun 2013 tercapai 7 pelaku usaha dan tahun 2014 juga tercapai 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 101% atau melebihi target. Sedangkan indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV telah tercapai 29,17%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 20,83%. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2.2 digunakan anggaran sebesar Rp 11.785.149.705,- atau 91,86% dari total pagu sebesar Rp 12.830.035.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 8,14% dari pagu yang ditentukan. Kendala yang ada dalam pencapaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan adalah: 1. Masih kurangnya pengawasan tansportasi daging yang beredar di pasar-pasar. 2. Kurangnya SDM pengawas kesmavet, bahkan diperlukan SDM pengawas kesmavet dan obat hewan yang diarahkan sebagai PPNS. 3. Pemanfaatan RPH belum maksimal. Sudah ada peternak yang memanfaatkan RPH, namun masih perlu perbaikan sarpras,

karena untuk operasional RPH memerlukan suplai listrik yang besar. Alternatif solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Pendampingan pengolahan produk ternak dari hulu ke hilir menjadi penting melalui pemeriksaan ante mortem, penyembelihan ASUH, pemeriksaan post mortem sampai pengolahan produk harus mempunyai regulasi yang jelas. 2. Sosialisasi produk ASUH perlu diinformasikan pada berbagai aspek dimasyarakat yang dapat menimbulkan efek luas. 3. Pemotongan betina produktif dan penggelonggongan ternak perlu dilakukan pengawasan dan penindakan dengan lebih ketat dan bekerjasama dengan aparat pemerintah (polisi), akademisi. 4. Upaya pembinaan Hygiene Sanitation penting dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas produk peternakan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.2 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program dari APBD yaitu Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan), dan Program APBN yaitu Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan Kegiatan: 1. Pengembangan Pemasaran Domestik. 2. Pengambangan Usaha dan Investasi. 3. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian. d. Sasaran 2.3: Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan.

Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak Indikator Kinerja Target Realisasi Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya Jumlah kelembagaan peternak yang dibina 1.355 orang 7 kelompok 1.380 orang 7 Kelompok Capaian (%) Capaian tahun 2013 102 1.500 orang Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 16,43 100 6 kelompok 15,56 Capaian Kinerja 101 15,99 Capaian sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan mencapai kategori Sangat Baik. Indikator kinerja pada sasaran 2.3 yaitu Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya dan Jumlah kelembagaan peternak yang dibina. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya melebihi target dari 1.355 orang yang ditargetkan tercapai sebanyak 1.380 orang atau 102%. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina tercapai 7 kelompok sesuai dengan target atau tercapai 100%. Namun capaian indikator kinerja jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebenarnya mengalami penurunan. Pada tahun 2013 indikator kinerja tersebut mencapai 1.500 orang, 120 orang lebih tinggi jumlahnya dari tahun 2014 yang hanya 1.380 orang. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina mengalami peningkatan 1 kelompok pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang hanya terbina 6 kelompok saja. Realisasi kinerja kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melebihi dan mencapai target. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya melebihi target yang ditetapkan yaitu mencapi 16,43 dari target yang ditetapkan 16,13%. Sementara itu, indikator

kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina capaian sebesar 15,56% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Analisis terhadap efisiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2.3 sebesar Rp 11.857.296.863,- atau 95,64% dari total pagu sebesar Rp 12.397.280.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 4,36% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.3 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pendidikan Non Formal dan Informal dengan Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak dengan Kegiatan Pelembagaan Kearifan Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan dari anggaran APBD. Dari anggaran APBN Dekonsentrasi adalah Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan: 1. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. 4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal. 5. Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman dan Halal serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan. 6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya. Secara total untuk pencapaian sasaran pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mencapai 93,44%. Pencapaian tersebut masuk pada kategori

Sangat Baik, perincian untuk pencapaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Sasaran No Strategis 1 Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) 2.1 Meningkatnya skala usaha peternakan 2.2 Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan 2.3 Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah Produksi : Produksi daging Produksi telur Produksi susu Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya Jumlah kelembagaan peternak yang dibina 274.428.498 kg 111.077.865 liter 278.757.849 kg 266.191.382 kg* 107.361.388 liter* 277.078.701 kg* 97,00 96,65 99,40 20 PU 24 PU 120,00 2,41% 5 PU 1.355 orang 7 kelompok 2,42%** 7 PU 1.380 orang 7 kelompok 100,41 140,00 101,84 100,00 Total capaian 106,91 B. Realisasi Anggaran Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada tahun anggaran 2014, didukung dengan Anggaran sebesar Rp 114.960.975.000,-. Anggaran tersebut bersumber dari APBD sebesar Rp 52.678.580.000,- dan APBN sebesar Rp 62.282.395.000,-. Secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut: 1. Anggaran APBD: a. Belanja pegawai sebesar Rp 5.609.825.000,- b. Belanja barang jasa Rp 32.923.280.000,- c. Belanja modal sebesar Rp 14.145.475.000,-.

2. Anggaran APBN: a. Belanja barang jasa sebesar Rp 55.104.995.000,- b. Belanja modal sebesar Rp 1.647.400.000,- c. Belanja bantuan sosial sebesar Rp 5.530.000.000,-. Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut: dalam Tabel 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran. Sasaran Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Meningkatnya skala usaha peternakan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Pengembangan Agribisnis Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal. Program Pengembangan Agribisnis Program Ketahanan Pangan Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian. Program Pendidikan Non Formal dan Informal Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak 63.230.432.000 58.910.073.080 93,17 1.700.000.000 1.547.732.988 91,04 12.830.035.000 11.785.149.705 91,86 12.397.280.000 11.857.296.863 95,64 Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2014, apabila dibandingkan Tahun 2013 maka terjadi kenaikan sebesar 1,14%, Tahun 2014 sebesar 93,92%, Tahun 2013 sebesar 92,78%.

LAMPIRAN 1 Pengukuran Perjanjian Kinerja SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Meningkatnya skala usaha peternakan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak Jumlah Produksi : Produksi daging Produksi telur Produksi susu Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya Jumlah kelembagaan peternak yang dibina 274.428.498 kg 111.077.865 liter 278.757.849 kg 20 PU 2,41% 5 PU 1.355 orang 7 kelompok

PROGRAM ANGGARAN (Rp) KETERANGAN (1) (2) (3) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 11.333.488.000 Sumber anggaran APBD Program Pengembangan Agribisnis 16.614.964.000 Sumber anggaran APBD Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian Program Pendidikan Non Formal dan Informal Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak 49.364.510.000 Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 19,04%, Tugas Pembantuan 80,96% 9.844.785.000 Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 7,01%, Tugas Pembantuan 92,99% 2.800.000.000 Sumber anggaran APBD 200.000.000 Sumber anggaran APBD

LAMPIRAN 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014 NO A JENIS BELANJA BOP PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGA N PEREMPUAN DAN ANAK PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KEGIATAN Pelembagaan Kearifan Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan Produksi Peternakan JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) SELISIH (Rp) % 200.000.000 197.749.310 2.250.690 98,87 6.698.238.000 6.327.369.307 370.868.693 94,46 Optimalisasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Lab. 1.650.000.000 1.468.821.863 181.178.137 89,02

PENGEMBANG AN AGRIBISNIS Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) Optimalisasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran Optimalisasi Pembibitan Ternak Ruminansia Optimalisasi Pembibitan Ternak Non Ruminansia Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan 2.985.250.000 2.746.866.455 238.383.545 92,01 5.258.464.000 4.977.229.137 281.234.863 94,65 3.195.000.000 2.569.186.182 625.813.818 80,41 2.500.000.000 2.423.788.599 76.211.401 96,95 1.370.000.000 1.158.648.630 211.351.370 84,57

PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL Optimalisasi Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT) Peningkatan Perencanaan, Data, dan Evaluasi Pembangunan Peternakan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis Pendidikan Kemasyarakatan 1.809.500.000 1.727.375.355 82.124.645 95,46 782.000.000 721.136.848 60.863.152 92,22 1.700.000.000 1.547.732.988 152.267.012 91,04 2.800.000.000 2.795.414.123 4.585.877 99,84 Jumlah A dan Rata-rata % A 30.948.452.000 28.661.318.797 2.287.133.203 92,61 B BAU PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Penyediaan Jasa Surat Menyurat 50.840.000 50.824.536 15.464 99,97

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Inseminasi Buatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pengembangan SDM Peternakan 952.883.000 919.033.967 33.849.033 96,45 63.500.000 58.853.000 4.647.000 92,68 144.400.000 144.392.500 7.500 99,99 36.000.000 36.000.000-100 36.000.000 36.000.000-100

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 24.000.000 24.000.000-100 24.000.000 23.920.000 80.000 99,67 24.000.000 24.000.000-100

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Penyediaan Alat Tulis Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Inseminasi Buatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 24.000.000 23.880.000 120.000 99,50 54.000.000 53.488.000 512.000 99,05 31.418.000 31.400.000 18.000 99,94 8.435.000 8.435.000-100 7.501.000 7.501.000-100

Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 6.267.000 6.215.000 52.000 99,17 8.572.000 8.572.000-100 6.675.000 6.625.450 49.550 99,26 100.000.000 99.822.100 177.900 99,82

Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Inseminasi Buatan 9.925.000 9.923.400 1.600 99,98 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pengembangan SDM Peternakan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 10.330.000 10.330.000-100 10.600.000 10.600.000-100 9.810.000 9.435.000 375.000 96,18

Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 11.600.000 11.600.000-100 9.550.000 9.550.000-100 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 26.811.000 26.807.500 3.500 99,99

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Inseminasi Buatan 24.345.000 24.345.000-100 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan 13.738.000 13.738.000-100 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 7.700.000 7.700.000-100

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 8.368.000 8.280.500 87.500 98,95 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 49.464.000 49.139.000 325.000 99,34 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 8.561.000 8.513.000 48.000 99,44

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Inseminasi Buatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pengembangan SDM Peternakan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 55.000.000 54.770.000 230.000 99,58 9.150.000 9.150.000-100 9.391.000 9.386.700 4.300 99,95 9.790.000 9.790.000-100

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Penyediaan Bahan Bacaan, Buku Perpustakaan, Penerbitan Buku Informasi dan Peraturan Perundangundangan 9.832.000 9.832.000-100 9.783.000 9.783.000-100 9.514.000 9.502.000 12.000 99,87 30.000.000 29.994.000 6.000 99,98

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan luar daerah Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Penyediaan Biaya Publikasi dan Dokumentasi Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 120.000.000 119.964.000 36.000 99,97 550.000.000 523.061.980 26.938.020 95,10 2.548.920.000 2.469.576.000 79.344.000 96,89 165.000.000 158.660.000 6.340.000 96,16 819.000.000 785.895.500 33.104.500 95,96 200.000.000 194.225.000 5.775.000 97,11

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Inseminasi Buatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 240.000.000 238.674.231 1.325.769 99,45 20.000.000 19.993.500 6.500 99,97 20.000.000 19.848.500 151.500 99,24 20.000.000 19.999.000 1.000 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 20.000.000 19.780.000 220.000 98,90 20.000.000 19.990.000 10.000 99,95 20.000.000 19.985.000 15.000 99,93 400.000.000 389.798.500 10.201.500 97,45

Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 200.000.000 185.834.000 14.166.000 92,92 85.000.000 84.533.520 466.480 99,45 70.000.000 67.050.650 2.949.350 95,79 30.000.000 30.000.000-100,00 30.000.000 29.550.000 450.000 98,50

Pemeliharaan Rutin/Berkala Buku-Buku Perpustakaan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Arsip Pemeliharaan Rutin/ Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 15.000.000 14.999.000 1.000 99,99 15.000.000 14.999.500 500 100 2.808.868.000 2.736.043.600 72.824.400 97,41

Pemeliharaan Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 2.441.132.000 2.255.434.800 185.697.200 92,39 PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya Pendidikan dan Pelatihan Formal 1.773.650.000 1.659.679.000 113.971.000 93,57 220.000.000 216.340.000 3.660.000 98,34 160.000.000 127.100.000 32.900.000 79,44

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR PEMERINTAH DAERAH Peningkatan Prasarana Apartur Pemerintah Daerah 6.772.805.000 6.487.298.625 285.506.375 95,78 Jumlah B dan Rata-rata % B 21.730.128.000 20.813.445.559 916.682.441 95,78 Jumlah (A+B) dan Rata-rata % (A+B) 52.678.580.000 49.474.764.356 3.203.815.644 93,92

BAB IV PENUTUP A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang peternakan mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang peternakan pada masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana prasarana secara efektif dan efisien. Dengan memperhatiakan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut: 1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) tercapai sebesar 106,91%, dengan rincian masing masing pencapaian indikator kinerja: 1) 97,00%; 2) 96,65%; 3) 99,40%; 4) 120%; 5) 100,41%; 6) 140%; 7) 101,84%; 8) 100%. 2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan akhir tahun 2014 mampu melakukan efisiensi anggaran dengan rincian masing-masing pencapaian sasaran sebagai berikut: 1) 6,83%; 2) 8,96% dan 3) 8,14%; 4) 4,36%.

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di masa mendatang antara lain: 1. Melaksanakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan berbasis pada potensi sumber daya lokal dan sesuai dengan pengembangan kawasan unggulan spesifik lokal, yang dilaksanakan secara sinergi dan terintegrasi dengan pembangunan lintas fungsi, sektor dan subsektor dengan memperkokoh koordinasi antar pemerintah, akademisi dan dunia usaha, bertumpu pada data di masyarakat, dibangun dengan pendekatan pengembangan sistem (Sistem Building Approach = SBA), serta budaya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN). 2. Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan memperhatikan antara lain: a. Adanya terobosan terhadap penanggulangan pemotongan ternak ruminansia betina produktif. b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis melalui survailans dan pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. c. Perbaikan data populasi ternak pada setiap periode (kartu ternak). d. Pemetaan populasi ternak unggulan di suatu daerah. 3. Dalam rangka mendukung pencapaian kegiatan swasembada daging sapi/kerbau pada tahun 2015, harus dilakukan secara terukur dan diikuti dengan rencana aksi yang nyata, melalui kegiatan utama yaitu penambahan populasi indukan (jantan dan betina) sapi potong, penanganan gangguan reproduksi, sinkronisasi birahi, dan penguatan pakan sapi. 4. Upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dilakukan melalui kegiatan survailans, pengobatan, vaksinasi dan desinfeksi. Pendataan penyakit secara cepat dengan penerapan

aplikasi isikhnas (integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) serta standarisasi prosedur pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. 5. Mengutamakan empat sasaran strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia yaitu meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan ekspor dan subsitusi import produk pertanian, meningkatkan ketersediaan bahan baku bio-industri dan bio-energi serta meningkatkan kesejahteraan petani. 6. Melaksanakan integrasi kehutanan-peternakan dengan memanfaatkan kawasan hutan produksi yang berdekatan dengan desa di Pulau Jawa seluas 250.000 ha, yang merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan pengelolaannya bersama masyarakat melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), untuk kegiatan pengembangan peternakan antara lain: penggemukan, pemuliabiakan (breeding), dan hijauan pakan ternak (HPT). 7. Membangun konsep desa berdikari, yaitu satu kesatuan desa di Jawa Tengah yang saling mendukung dan terkait dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di desa 8. Penjaminan produk hewan yang ASUH memerlukan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dengan kegiatan Program Monitoring dan Surveilans Residu-Cemaran Mikroba (PMSR-CM) kepada seluruh stakeholders, melalui pengendalian zoonosis, penerapan kesejahteraan hewan dan pengawasan hygiene sanitasi pada unit usaha produk hewan. 9. Peningkatan kesadaran masyarakat konsumen dan pelaku usaha terhadap produk hewan yang tidak ASUH (daging glonggongan, pencampuran daging sapi dengan babi/celeng, penambahan bahan kimia yang membahayakan kesehatan), upaya yang dilakukan

adalah sosialisasi, pembinaan dan pengawasan produk hewan untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat, serta dukungan pengembangan labotarorium Kesmavet yang terakreditasi. 10. Penerapan higiene sanitasi pada unit usaha produk hewan memerlukan fasilitasi Rumah Pemotongan Hewan (Ruminansia/Unggas/Babi), fasilitasi los/kios daging di pasar tradisional, unit pengolahan produk hewan, serta fasilitasi Tempat Penampungan Susu (TPS) di sentra produksi susu di Jawa Tengah. 11. Melakukan proses untuk mendapatkan dukungan surat edaran dari Direktur Jenderal PKH terhadap pelarangan penggunaan hormon pertumbuhan untuk penggemukan ternak ke Pemerintah Provinsi dan diteruskan pada Pemerintah Kabupaten/Kota secara berjenjang. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 untuk SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/kinerja yang akan datang. Semarang, Februari 2015 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001