PROSEDUR PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG Nama : Wizi Tri Septyaningsih NPM : 42209955 Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD
Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dunia saat ini serta sudah berlakunya perdagangan bebas membawa dampak semakin tajamnya persaingan antar perusahaan, sehingga para pelaku ekonomi di Indonesia harus dapat mempersiapkan sumber dayanya secara maksimal agar dapat bersaing dalam era globalisasi ekonomi dunia. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan, karena dalam aktivitas perusahaan mengharapkan laba yang besarnya dipengaruhi oleh pendapatan dari operasi tersebut. Guna mencari laba yang maksimal, berbagai upaya ditempuh untuk memperlancar sekaligus memperbesar pendapatan, salah satunya melalui pelayanan. Pengakuan, pengukuran, dan laporan (penyajian) pendapatan merupakan salah satu tugas akuntan yang penting. Perusahaan tidak bisa lepas dari lingkungan baik yang melingkupi dan mempengaruhi jalannya organisasi tersebut antara lain dapat hidup berkembang dengan cara memenuhi tuntutan berarti dapat memanfaatkan kesempatan dan atau mengatasi tantangan atau ancaman dari lingkungan yang kompleks. Mengingat bahwa pendapatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam laporan keuangan bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik memilih judul untuk penulisan laporan kerja praktek ini PROSEDUR PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG AREA MARUNDA.
Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui penerapan prosedur pengakuan pendapatan. 2. Mengetahui pencatatan dari pengakuan pendapatan atas penjualan tenaga listrik. Bagi Penulis Manfaat Kerja Praktek Adapun manfaat kerja praktek yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Dapat menambah pengetahuan secara praktis khususnya mengenai Prosedur Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Atas Penjualan Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. 2. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh dibangku kuliah. Bagi Instansi Laporan Kerja Praktek yang dibuat penulis dapat disajikan masukan yang berarti dalam mengevaluasi kegiatan perusahaan, khususnya dalam hal Prosedur Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Atas Penjualan Tenaga Listrik. Bagi pihak luar yang turut membaca, diharapkan sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan bahan kajian serta dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam.
Metode Yang Digunakan dalam Kerja Praktek Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam kerja praktek adalah sebagai berikut : a. Objek Kerja Praktek Penulis langsung terjun dalam pelaksanaan kerja praktek tepatnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. Objek penulisannya adalah mengetahui Prosedur Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Atas Penjualan Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. b. Data Yang Digunakan Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, menggunakan data tentang Prosedur Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Atas Penjualan Tenaga Listrik. c. Wawancara Pada proses pengambilan data ini penulis melakukan Tanya jawab langsung terhadap manajer pelayanan dengan melakukan survei dan keterlibatan langsung dalam proses kerja yang digunakan untuk mengetahui masalah yang diteliti pada saat melaksanakan kerja praktek. Dengan metode wawancara ini penulis mendapatkan banyak informasi dan gambaran dalam melaksanakan kerja prakteknya dan lebih mengetahui masalah yang sering dihadapi oleh para karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Tangerang ini guna memperoleh data yang menunjang pembahasan penulis laporan kerja. d. Studi Pustaka Pada proses pengumpulan data penulis mengambil data-data hasil kerja praktek serta dengan membaca buku yang sesuai pembahasan materi dan pengetahuan lain yang penulis lakukan.
Pengertian Pendapatan Pendapatan adalah aliran masuk bruto dari kegiatan perusahaan yang berasal dari kegiatan pokok perusahaan, yaitu dapat berupa penjualan barang dan jasa yang mengakibatkan meningkatnya aktiva perusahaan dan menaikkan ekuitas. A. Pendapatan terdapat beberapa unsur antara lain: a. Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pada tanggal penjualan. b. Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva. c. Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur pendapatan lainlain suatu perusahaan. B. Konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus, yaitu penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama jarak waktu tertentu. Proses arus tersebut yaitu: a. Pada waktu penyelesaian kegiatan utama b. Pada saat dijadikan kejadian teoritis c. Setelah pertukaran terjadi
Hasil Dan Pembahasan Pengukuran adalah proses penetapan atau pemberian nilai angka pada obyek atau kejadian yang berhubungan dengan perusahaan untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur Laporan Keuangan dalam Neraca dan Laporan Laba rugi. Dasar Pengukuran Pendapatan Dasar pengukuran pendapatan terdiri dari empat, antara lain: Biaya historis (Historis Cost) Biaya kini (Current Cost) Nilai realisasi/penyelesaian Nilai sekarang (Present Value) pengakuan pendapatan adalah proses perekaman formal dalam catatan akuntansi ketika barang dipindahtangankan dari penjual kepada pembeli, dimana transaksi penjualan telah terjadi dan terdapat harga dari penjualan barang tersebut yang akhirnya dilaporkan dalam Laporan Keuangan. Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat: a. Direalisasig atau dapat Direalisasi b. Dihasilkan Dasar Pengakuan Pendapatan menurut teori akuntansi ada 2 (dua), yaitu sebagai berikut: Dasar Kas (Cash Basis) Bahwa pendapatan dan biaya diakui pada saat penerimaan dan pengeluaran kas (baik dalam bentuk uang tunai maupun pembayaran melalui Bank).
Misalnya penghasilan atau honor dicatat ketika kas diterima dari klien, dan upah dicatat ketika kas dibayarkan kepada karyawan. Laba (rugi) bersih merupakan selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pengeluaran kas dengan jurnal: Kas - Pendapatan - b. Dasar Akrual (Accrual Basic) Dr Contoh pendapatan berdasarkan accrual basis yaitu: honor yang belum ditagih oleh agen perjalanan, bunga akrul atas wesel tagih dan sewa akrual atas bangunan yang disewakan kepada orang lain dengan jurnal: Piutang Usaha - Pendapatan yang masih harus diterima - Secara teoritis waktu pengakuan pendapatan berdasarkan metode-metode dasar untuk pengakuan pendapatan adalah pada saat: a. Realisasi b. Penyelesaian Produksi c. Selama Produksi d. Berdasarkan (pembayaran ) Tunai Dr Cr Cr
Prosedur Pencatatan Pendapatan Adapun proses pencatatan pendapatan terdiri dari empat, antara lain sebagai berikut: Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen. Departemen Penerimaan Tunai/Kas. Departemen Buku Besar Departemen Pengawasan Siklus Pendapatan dan Dokumen Siklus pendapatan penjualan meliputi proses dan keputusan yang diperlukan untuk mengalikan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Pada siklus pendapatan penjualan ini, terdapat beberapa dokuman yang digunakan, antara lain: 1. Faktur Penjualan (sales invoie) 2. Jurnal Penjualan (sales journal) 3. Laporan Ikhtisar Penjualan (summary sales report) 4. Berkas Induk Piutang Usaha 5. Neraca Saldo Piutang Usaha (Account Receivable Trial Balance) 6. Laporan Bulanan (Monthly statement)
Prosedur atas siklus pendapatan penjualan meliputi berbagai kegiatan utama, yaitu sebagai berikut: Pemrosesan Order Pelanggan Persetujua Penjualan Secara Kredit (Granting Credit) Penerimaan Barang Penagihan ke Pelanggan dan Pencatatan Penjualan Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Pendapatan penjualan tenaga listrik adalah pendapatan yang diperoleh PT. PLN (Persero) dari penyerahan tenaga listrik kepada pelanggan atas dasar pemakai listrik. Pendapatan ini diperoleh dari pelanggan sebesar nilai penjualan listrik, yaitu jumlah pemakai listrik dalam satu bulan dikalikan dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku untuk masing-masing golongan. Menurut sumbernya, pendapatan penjualan tenaga listrik PT. PLN (Persero), berasal dari: 1. Cetak Rekening 2. Non Cetak Rekening 3. Penertiban Penggunaan Tenaga Listrik (P2TL) Pengukuran Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Pengukuran penjualan tenaga listrik adalah sejumlah nilai rupiah yang harus dilunasi oleh pelanggan pada rekening yang tercetak sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku. Pengukuran dengan mengalihkan jumlah pemakai listrik dalam satuan Kwh dengan Tarif Dasar Listrik yang dikenakan pada pelanggan tersebut
Pencatatan Pendapatan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda Saat rekening listrik telah tercetak, pendapatan penjualan tenaga listrik diakui dengan membuat jurnal : Dr. piutang tenaga listrik Dr. Pemakaian/ sewa trafo Dr. Piutang TB Invoice Cr. Penjualan Tenaga Listrik Cr. Pendapatan pemakaian/sewa trafo Cr. Pendapatan diluar usaha lainnya (invoice) Apabila setelah pencetakan rekening dan dilakukan pencatatan atas piutang ternyata terjadi kesalahan dalam perhitungan pemakaian listrik, maka akan dilakukan pembatalan rekening dengan membuat jurnal : Dr. Penjualan Tenaga Listrik Dr. Pendapatan Pemakaian/Sewa Trafo Dr. Pendapatan diluar usaha lainnya (invoice) Cr. Piutang Tenaga Listrik Cr. Pemakaian/Sewa Trafo Cr. Piutang TB Invoice
Rekening listrik yang sudah tercetak kemudian dikirim secara online ke Bank. Pengiriman rekening listrik ini dilakukan sekaligus untuk semua daya dan tarif. Rekening perbaikan adalah rekening yang salah stand dan harus dicetak ulang melalui system Prosedur Pendapatan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda Keterangan Proses : A : Membuat TUL III 09 dan TUL 04 Keterangan Dokumen : TUL III 09 : Laporan Penjualan Tenaga Listrik TUL IV 04 : Laporan Saldo Piutang
Dokumen Terkait dengan Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero) Dokumen yang terkait dengan pendapatan penjualan tenaga listrik adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan dilakukan pada pencatatan dengan menggunakan aplikasi komputer, yaitu ERP (Enterprise Resource Planning). Selain itu PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda membuat jurnal voucher atau yang lebih sering disebut dengan memorial atau jurnal memo. 2. Laporan Ikhtisar Penjualan Laporan yang diberikan bagian komersial yaitu berupa laporan penjualan tenaga listrik atau yang disebut sebagai TUL III 09. TUL (Tata Usaha Langganan) ini berisi jumlah pelanggan pada setiap tarif, daya yang tersambung, jumlah Kwh terpakai, biaya pemakaian, jumlah, pendapatan biaya beban, discount. Dan TUL III 09 yang memberikan informasi mengenai rekening listrik. TUL 09 ini diarsipkan pada bagian komersial dan diberikan pada bagian akuntansi. 3. Berkas Induk Piutang Usaha TUL IV 04 laporan piutang pelanggann dan TUL IV 06 yang berisikan piutang ragu-ragu. 4. Neraca dan Laporan Laba Rugi Penyajian posisi Piutang pada neraca dan rincian pos neraca. Sedangkan penyajian posisi pendapatan pada laporan Laba rugi dan saldo buku besar 5. Laporan bulanan diberikan apabila pelanggan menginginkan pengiriman laporan bulanan berupa tambahan biaya Invoice (TB Invoice).
Kesimpulan Berdasarkan analisa praktek kerja dan data-data yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pendapatan penjualan tenaga listrik adalah pendapatan yang diperoleh dari penyerahan tenaga listrik kepada pelanggan atas dasar pemakaian tenaga listrik. Pendapatan ini diperoleh dari pelanggan sebesar nilai penjualan listrik, yaitu jumlah pemakaian listrik selama satu bulan dikalikan dengan tarif dasar listrik pergolongan tarif. Pendapatan penjualan tenaga listrik diakui pada saat penerbitan hak milik listrik PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda merupakan perusahaan yang penjualannya berupa pemakaian arus listrik. Sistem pencatatan pendapatan, baik perhitungan dan penjurnalan penjualannya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda sudah menggunakan sistem komputerisasi dan tidak manual lagi. Sistem komputerisasi bagian akuntansi dan pendapatan menggunakan aplikasi ERP (Enterprice Resource Planning) merupakan sebuah sistem aplikasi yang cukup baik, misalnya kebenaran data yang dihasilkan tergolong akurat (misalnya untuk pihak keuangan saldo kas/bank per hari tidak terdapat kesalahan, kecuali dari operatornya yang salah catat).
Kesimpulan Disamping terdapat keunggulan dari aplikasi ERP ini, didapati juga kelemahan dari ERP ini, misalnya tidak dapat menyajikan nota, tidak dapat membuat kartu aktiva, dan ERP ini kurang detail dalam akun-akunnya atau dapat dikatakan akun-akunnya masih bersifat general. Sepanjang pengamatan penulis, sistem dari siklus penjualan perusahaan sudah cukup baik. Perusahaan memiliki bagian-bagian yang telah diotorisasi dengan baik. Disamping itu, yang tidak kalah penting adalah masalah kualitas dari Sumber Daya Manusia. Kendalanya adalah ada beberapa pegawai memiliki kebiasaan yang tidak baik pada lingkungan kerja sebuah perusahaan milik Negara. Misalnya, penggunaan waktu kerja yang tidak efisien, kinerja pegawai meningkat apabila atasan atau manajer berada di tempat. Untuk itu perlu diadakan perubahan agar PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda dapat menjadi lebih baik lagi. Masih terjadi keluhan pelanggan mengenai jumlah listrik yang harus dibayar pada rekening listrik, berkaitan dengan ketepatan dalam pencatatan kwh meter listik.
Saran 1. Pencatatan meter lapangan sebaiknya diberi penyuluhan atau pelatihan, sehingga tidak terjadi keluhan bagi pelanggan sewaktu membayar listrik, karena adanya keluhan pelanggan pada bagian pencatat meter ketika melakukan catat meter di stand meter pelanggan, tidak mencatat sesuai dengan angka yang tertera di stand meter. Hal ini dikarenakan supaya pencatat meter tersebut memiliki rasa tangungjawab yang lebih pada pelanggan. 2. Perlu adanya pemberitahuan bagi pegawai mengenai efisiensi waktu kerja. Dengan adanya penyuluhan tersebut diharapkan tidak lagi terjadi pemborosan waktu kerja. 3. PT. PLN (Persero) dalam menjalankan usahanya sehari-hari selalu berhubungan dengan konsumen. Untuk itu PT. PLN (Persero) diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya. Kenaikan tarif dasar listrik selama ini harus juga diimbangi dengan peningkatan pelayanan kepada konsumen. Untuk itu diperlukan peningkatan kinerja perusahaan bukan hanya dari segi financial saja tetapi juga dari segi pelayanan kepada masyarakat.