BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA OLEH: MELLISA CHRISTIANTI JOHANNES

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ekonomi Pembangunan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penerimaan pajak hotel dan hiburan terhadap pendapatan asli daerah di

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

Perhitungan Perosentase Pajak Daerah. Tahun Anggaran

Daftar Referensi. Halim, Abdul Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN.

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURABAYA

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PENERIMAAN PBB PASKA UU PDRD (UU NO 28 TAHUN 2009) ( Studi Kasus Diwilayah Kabupaten Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI

Rezlyanti Kobandaha., H.R.N. Wokas. Analisis Efektivitas, Kontribusi

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN SEBAGAI PENUNJANG PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURABAYA. Program Studi: Akuntansi

BAB IV PENUTUP. 1. Setelah diberlakukannya penetapan pajak terhadap Pajak Katering

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kabupaten Pulau Morotai Cukup Baik.

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KOTA BATU TAHUN (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu) SKRIPSI

BAB VI PENUTUP. 1. Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Kupang Ditinjau Dari Aktivitas

BAB V PENUTUP. PPN sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku. PT Tiga Muara Jaya selalu mengalami lebih bayar didalam penghitungan PPN.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerimaan pajak reklame kota Surabaya selalu mengalami peningkatan. meningkat melebihi target yang diharapkan.

BAB V PENUTUP. 1. Perbandingan realisasi PBB-P2 Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Sebelum dan Sesudah Menjadi Pajak Daerah

BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman. secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB VI PENUTUP. pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) ratarata

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI RIAU

Disusun oleh: B

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengartikan pajak sebagai pungutan yang dilakukan pemerintah secara

BAB VI PENUTUP. Perkotaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sikka

RESPON WAJIB PAJAK TERHADAP PAJAK DAERAH KATEGORI RUMAH KOS DI KOTA MALANG SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional demi masyarakat adil

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI APBD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MALANG TAHUN

JURNAL SKRIPSI EVALUASI POTENSI PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat. Pajak memiliki fungsi sebagai sumber penerimaan Negara (Budgeter) yang

Tabel 1.Target dan Realisasi Pajak Hotel Kabupaten Tana Toraja Tahun

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI APBD

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

EVALUASI REALISASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN BIMA SKRIPSI

KONTRIBUSI PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN Abdul Hadi (Universitas Lambung Mangkurat)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah. (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor P3 dan Bea Meterai.

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah

ANALISIS KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH SEBAGAI KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BATAM RANGKUMAN TUGAS AKHIR

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pajak hotel dan pajak restoran di Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari. penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah, terjadi perubahan paradigma

KONTRIBUSI PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus pada Terminal Tirtonadi Surakarta tahun )

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DI KOTA PADANG. Oleh: FIKRI ZUHRI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang. menyelenggarakannya adalah pemerintah.

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2002 TENTANG

I. PENDAHULUAN. wilayah negara Indonesia dibagi atas daerah pusat dan daerah dengan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

MEMUTUSKAN: Sambil menunggu pengaturannya dalam Peraturan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32

ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN PROYEKSI PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BLITAR SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kabupaten Bandung Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL KATEGORI RUMAH KOS DI KOTA MALANG

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pajak hotel merupakan salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu, pemerintah Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Surabaya memiliki potensi pajak hotel yang sangat besar dalam hubungan sebagaisalah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga diharapkan dapat memperhatikan nilai potensi tersebut sebagai salah satu penentuan target penerimaan pajak hotel tahun selanjutnya. b) Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, terdapat selisih antara potensi pajak hotel dengan realisasi penerimaan pajak hotel. Rata-rata potensi pajak hotel lebih besar dari pada realisasi penerimaan pajak hotel. Artinya Surabaya telah kehilangan potensi penerimaan pajak rata-rata sebesar Rp 24.345.016.190. c) Pelaksanaan pemungutan pajak hotel di kota Surabaya hampir mendekati efektif, karena nilai efektifnya hampir mendekati 100%. d) Terdapat perbedaan tingkat efektivitas antara perbandingan realisasi dengan potensi pajak hotel dan perbandingan realisasi dan target penerimaan pajak hotel di kota Surabaya. Rata-rata perbandingan realisasi dengan potensi pajak hotel lebih besar dari pada rata-rata perbandingan realisasi dan target penerimaan pajak hotel. 59

60 e) Tren menunjukkan peningkatan pada penerimaan pajak hotel Kota Surabaya selama 6 tahun mendatang. 5.2 Keterbatasan Penulis menyadari terdapat banyak hal yang menjadi keterbatasan dalam mendukung keberhasilan penelitian ini, yaitu: Pihak Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya tidak memiliki data jumlah Rumah kos pada tahun 2009-2010. Sedangkan rumah kos yang menetapkan tarif diatas Rp 750.000 termasuk kedalam kategori hotel non-bintang. Oleh karena itu, hal ini mempengaruhi perhitungan potensi yang hanya menggunakan data hotel nonbintang.selain itu, dalam penelitian ini belum adanya perbandingan potensi pajak hotel antar daerah, hanya meneliti daerah Surabaya. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka sebagai bahan pertimbangan agar potensi pajak hotel dapat lebih dioptimalkan, penulis mengemukakan saran sebagai berikut: a) Bagi Dinas pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya perlu sosialisasi terkait dengan menumbuhkan keadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). b) Bagi pengelola hotel, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk membayar pajak agar meningkatkan pembangunan daerah. c) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan penelitian dengan lebih kompleks, yaitu membandingkan potensi pajak hotel antar

daerah atau antar kota. Dengan demikian, dapat dilihat potensipotensi pajak daerah lain. 61

DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, G., dan Y. Anggarini, 2007, Anggaran Bisnis, Yogyakarta: UPP STIM YKPN YOGYAKARTA. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan, 2013, Target Penerimaan Pajak Hotel, Realisasi Penerimaan Pajak Hotel, Jumlah Hotel, Jumlah Kamar, DPPK Kota Surabaya. Maulana, A.S., 2013, Analisis Potensi Pemungutan Pajak Hotel dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Palu, Skripsi Tidak Dipublikasi. Makassar: Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2011, Tentang Pajak Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Rahardjo. S.S., 2007, Perpajakan, Jakarta: Salemba Empat. Rahayu, B., dan E.Y. Purwanti, 2012, Analisis Potensi Pajak Hotel Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Gunungkidul, Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 25, No. 2, Juli: 55-67. Sumarsan, T., 2013, Perpajakan Indonesia, edisi 3, Jakarta: PT Indeks. Suwarno, A.E., dan Suhartiningsih, 2008, Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2, September: 162-173. Tim Penyusun Pusat Kamus, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007, Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. Waluyo, 2011, Perpajakan Indonesia, edisi 10, Jakarta: Salemba Empat.