Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Komunikasi sebagai Ilmu (Lanjutan) Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id
Matriks Perbedaan Filosofi Barat dan Timur Aspek Timur Barat 1. Orientasi Keseluruhan; kesatuan Bagian per bagian 2.Acuan Nilai Kolektivitas Individualitas 3.Bahasa Non verbal Verbal 4. Relationship Sederhana Kompleks: melibatkan peranan, status dan kekuasaan
Ilmu Komunikasi tidak bisa dilepaskan dari tiga komponen filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Perspektif ontologi memfokuskan pada pemahaman mengenai hakekat obyek kajian ilmu dan teori; sementara epistemologi menyangkut prosedur dan metode mendapatkan pengetahuan; dan aksiologi berkaitan dengan nilai kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia. Ketiga komponen ini merupakan pijakan ilmu komunikasi sejak disiplin ini menjadi bagian kajian ilmiah atau keilmuan (Suriasumantri, 1984: 34-35).
Dalam tiga perspektif filasafat ilmu tersebut, komunikasi sebagai kajian ilmu dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari tentang pesan antar manusia sebagai obyek telaah, hakekat dan bagaimana wujud pesan-pesan itu (ontologis). Secara epistemologis, dalam cara tertentu yang memenuhi unsur-unsur ilmiah, pesan-pesan antar menusia ini disusun hingga menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Dan mengkaji beragam manfaat dan kegunaan ilmu bagi kehidupan manusia (aksiologis).
Madzab Littlejohn membagi tipe pendekatan penyelidikan ilmu komunikasi dalam tiga mazhab, yakni mazhab ilmiah (scientific scholarship), mazhab humanistik (humanistic scholarship) dan mazhab ilmu sosial (social scholarship) (Littlejohn dam Foss, 2008: 7).
Scientific Scholarship atau Mazhab ilmiah Mazhab ini yang identik dengan obyektifitas dan karenanya ada pula standardisasi. Implikasinya setiap kali studi ilmiah dilaksanakan, hasilnya akan tetap sama. Asumsi dasar tradisi scientific atau positivistik tentang realitas adalah tunggal, dalam artian bahwa fenomena alam dan tingkah laku manusia itu terikat oleh tertib hukum. Fokus kajiankajian positivis adalah peristiwa sebab-akibat (Mulyana, 2001: 25).
Humanistic Scholarship atau Mazhab humanistik Aliran ini yang diasosiasikan dengan subyektifitas, yang mengutamakan kreatifitas manusia. Tujuannya adalah bagaimana memperoleh pengertian dari kasus orang per orang. Asumsi dasar pendekatan humanistik mengenai realitas adalah jamak individual. Hal itu berarti bahwa realitas atau perilaku manusia tidak tunggal melainkan hanya bisa menjelaskan dirinya sendiri menurut unit tindakan yang bersangkutan. Fokus kajian pendekatan ini adalah tindakan-tindakan manusia sebagai ekspresi keputusan.
Social Scholarship atau Mazhab ilmu sosial Mazhab ini melakukan pengamatan dan menerjemahkan pola-pola perilaku manusia, ilmuwan sosial menjadikan manusia sebagai obyek studinya. Pemahaman fakta tentang pola-pola perilaku itu harus tampil seobyektif mungkin.
3 Pendekatan Penelitian Positivis Interpretif Critical Alasan Penelitian Menemukan hukumhukum alam, sehingga manusia dapat memprediksi dan mengontrol suatu perisdtiwa Memahami dan menjelaskan tindakan sosial yang bermakna Meruntuhkan mitos dan memberdayakan orang guna merubah masyarakat secara radikal Sifat Realitas Menstabilkan pola-pola yang sudah ada atau tatanan yang dapat ditemukan Definisi yang lentur mengenai suatu situasi yang diciptakan melalui interaksi sosial Konflik dibuat dan diatur oleh struktur yang tersembunyi
Sifat Manusia Kepentingan diri sendiri dan individuindividu yang rasional yang dibentuk oleh kekuatan-kekuatan eksternal Masyarakat yang menciptakan makna dan secara konstan memahami lingkungannya Manusia yang kreatif dan adaftiof namun dijebak oleh ilusi dan eksploitasi Nilai Ilmu adalah bebas nilai; dan nilai-nilai tersebut tidak mempunyai tempat kecuali ketika peneliti memilih sebuah topik Nilai-nilai adalah bagian integral kehidupan sosial; tidak ada nilai-nilai kelompok yang salah, hanya berbeda. Semua ilmu harus dimulai dengan posisi nilai; beberapa posisi benar; beberapa posisi lainnya salah. Diadaptasi dari: W. Laurence Neuman, Social Research Methodes, Qualitative and Quantitative Approaches, hal 83
PENGELOMPOKKAN TEORI DAN PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI TEORI / PENDEKATAN PARADIGMA KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS Theories of Message Theories of Disclosure Theories Sign and Language Interpersonal Communications Symbolic interactionism (Iowa School) (Chicago School) Social Judgement theory Cognitive Dissonance theory Theories of experience and interpretation Theories of Receptions and Processing Group/Public/Organisational Communication Information system approach in Organisation Social Exchange theories Theories of Communication Network Mass Communication and Society Structural-Functionalism theories of mass media Agenda Setting theory Uses and Gratifications instrumentalism & Political-economy theories of mass media (liberal poitical economy (culturalsm/constructivism (Golding &Murdoch) structuralism (Chomasky, Schudson) Mass media and social construction of reality Media and cultural studies Theories of message production Theories of Mass Media and Persuasion, effectiveness of ads and communication program
SELESAI