Metodologi Penelitian Kuantitatif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metodologi Penelitian Kuantitatif"

Transkripsi

1 Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran

2 Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Metodologi Penelitian Kuantitatif Ruang lingkup: Proses penelitian ilmiah dan alamiah (kuantitatif dan kualitatif), unsur-unsur penelitian Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan unsur-unsur penelitian ilmiah.

3 Proses Penelitian Riset adalah sebuah kegiatan menggambarkan sebuah objek. Menggambarkan sebuah objek terkadang menyulitkan. Meskipun objek fisik relatif tetap, proses menggambarkan atau menafsirkannya ternyata tidak sesederhana yang kita kira.

4 Becker mendefinisikan perspektif sebagai seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan ; suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang ; standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai.

5 Sedangkan Wimmer & Dominick (2000: 102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia.

6 Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika dia hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.

7 Paradigma Metodologi Riset Metode Riset Tataran/ Cara Analisis Klasik/ Objektif/ Positivistik Kuantitatif Survei Analisis Isi Eksperimental Sensus Deskriptif Eksplanatif Evaluatik Konstruktivis Kualitatif Studi Kasus Analisis Isi Kualitatif Kritis Kualitatif Analisis wacana Framing Semiotika Deskriptif Eksplorasi Deskriptif

8 Kuantitatif dan Kualitatif Metodologi riset kuantitatif berdasarkan pendekatan positivisme (klasik/objektif). Sedangkan yang menggunakan metodologi kuantitatif berasal dari pendekatan interpretif (subjektif).

9 Perbedaan antarpendekatan ini dapat diketahui berdasarkan empat landasan falsafahnya, yaitu: ontologis, epistemologis, aksiologis, dan metodologis.

10 Ontologis menyangkut sesuatu yang dianggap sebagai realitas (what is the nature of reality?) Epistemologis menyangkut bagaimana cara mendapatkan pengetahuan (what is the nature of the relationship between the inquirer & knowledge?)

11 Aksiologis menyangkut tujuan atau untuk apa mempelajari sesuatu (ethics & values) Metodologis mempelajari teknik-teknik dalam menentukan pengetahuan (how should the inquirer go about finding out knowledge?).

12 Ontologis (Kuantitatif) Realism: Ada realitas yang real yang diatur oleh kaidahkaidah tertentu yang berlaku universal; walaupun kebenaran pengetahuan tentang itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik. Out there (di luar dunia subjektif peneliti). Dapat diukur dengan standar tertentu, digeneralisasi dan bebas dari konteks dan waktu.

13 Epistemologis (Kuantitatif) Dualist/Objectivity: Ada realitas objektif sebagai suatu realitas yang eksternal di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan objek penelitian. Jangan ada penilaian yang subjektif atau bias pribadi.

14 Aksiologis (Kuantitatif) Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian. Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. Tujuan penelitian: eksplanasi, prediksi, dan kontrol realitas sosial.

15 Metodologis (Kuantitatif) Intervionst: Pengujian hipotesis dalam struktur hypotheticodeductive methods: melalui laboratorium eksperimen atau survei eksplanatif, dengan analisis kuantitatif.

16 Teori dalam Penelitian Kuantitatif Theories of Message Theories of Discourse Theories of Sign and Language Expectancy Violations Theory

17 Interpersonal Communication Symbolic Interactionism (Iowa School) Social Judgment Theory Cognitive Dissonance Theory Theories of Information Reception and Processing.

18 Group/Public Communication Information system approach in organization Social exchange theories Theories of communication network.

19 Mass Communication & Society Structural-functionalism theories of mass media Agenda setting theory Cultivation theory Uses & Gratification Political-economy theories of mass media Theories of message production Theories of mass media and persuasion, effectiveness of ads and communication program.

20 Terima Kasih Finy F. Basarah, M.Si

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Komunikasi sebagai Ilmu (Lanjutan) Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Matriks Perbedaan

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Komunikasi sebagai Ilmu Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Communications

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. 4/23/2013 Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view Mempengaruhi persepsi Mempengaruhi tindakan Paradigma

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME Drs. Fathurin Zen, SH., M.Si

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME Drs. Fathurin Zen, SH., M.Si FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA Tekom II faturin@yahoo.com 1 MATERI TEKOM PRA

Lebih terperinci

Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI

Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI Rachmat K, Ph.D Sumber kutipan: Buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, cet 6, 2012 Colours of book The trees in the jungle Papers Ada Band PARADIGM/PERSPECTIVE Group

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI PENGERTIAN ILMU Konsep Ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal : rsionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974) Pengertian ilmu mencakup : logika,

Lebih terperinci

Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman EPISTEMOLOGI PERSPEKTIF TEORITIKAL-METODOLOGI- METODE (Crotty,1998:5) P. Klasik P.Konstruktivis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.  dan  dengan mengamati teks online BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pengertian dan Ruang

Lebih terperinci

PARADIGMA Penelitian Sosial II

PARADIGMA Penelitian Sosial II Renungan Hambatan Terbesar: Ketakutan Hal Termudah untuk dilakukan: Mencari Kesalahan Hal yang Paling Tak Berguna: Kesombongan Kebangkrutan yang Paling Buruk: Kehilangan Semangat Batu Sandungan Terbesar:

Lebih terperinci

Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi. Rachmat Kriyantono, Ph.D

Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi. Rachmat Kriyantono, Ph.D Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Rachmat Kriyantono, Ph.D Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Sejauh mana manusia membuat pilihan-pilihan nyata? - apakah pilihan nyata adalah mungkin? a. Kaum determinis:

Lebih terperinci

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ 2014 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. M. Sulthan Tri Nugroho

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Penelitian Survey Deskriptif Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Penelitian Survey Deskriptif Metodologi

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: Sosiologi Komunikasi Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Basis Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ishafit http://ishafit.pfis.uad.ac.id Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi

Lebih terperinci

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS Disarikan dari buku Griffin (2006) dan Littlejohn & Foss (2008) Oleh : Prof. Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D Departemen Ilmu Komunikasi FISIP-UI

Lebih terperinci

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. Toto Sugito Mite Setiansah,

Lebih terperinci

Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Fourth - Fifth Meeting A. Latief Email: kalatief@gmail.com; khatibalatif@yahoo.com Twitter: @khatibalatief Mobile: +628 1168 3019 Paradigma Penelitian

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Komunikasi Massa dan Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

Metode Penelitian Komunikasi

Metode Penelitian Komunikasi Modul Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Disusun oleh: Yearry Panji, M.Si Modul II (Minggu 2) Pokok Bahasan: Pendekatan dalam Penelitian Sosial Sub Pokok Bahasan: Pendekatan Kuantitatif Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma atau perspektif dalam bidang keilmuan sebagaimana yang dijelaskan oleh Dedy mulyana merupakan suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia

Lebih terperinci

1. : FISIP 2. : : II

1. : FISIP 2. : : II 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : Smt Genap/ 2014 2015 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. M. Sulthan

Lebih terperinci

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu PENGANTAR METODE PENELITIAN Pertemuan Kesatu Perkembangan ilmu sosial Logos Mitos MITOS 500 SM di daerah Miletos, Asia Minor, seorang bernama Thales berpendapat bahwa alam semesta ini terbuat dari

Lebih terperinci

ANTARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

ANTARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF ANTARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF Secara umum, pemahaman terhadap perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari perbedaan penting antara pendekatan interpretive dan objective untuk

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI Teori KOMUNIKASI MASSA (TEORI Makro)

TEORI KOMUNIKASI Teori KOMUNIKASI MASSA (TEORI Makro) Modul ke: 11 Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI Teori KOMUNIKASI MASSA (TEORI Makro) ADI SULHARDI. Program Studi Penyiaran LATAR BELAKANG Kita hidup dalam apa yang Marshall McLuhan sebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII 1. Nama Mata KuIiah : Filsafat Komunikasi 2. Kode/SKS : F1F 349/2SKS 3. Waktu Pertemuan : 1. x pertemuan (2 x 50 menit) 4. Pertemuan : VIII 5. Tujuan Pembelajaran a. Umum Setelah

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Jaringan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Analisis Jaringan Metodologi Penelitian Kuantitatif

Lebih terperinci

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd Kesulitan mahasiswa 1. Tidak menguasai (ia baru merasa adanya) persoalan yang akan diteliti 2. Ia tidak mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Subyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Subyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Teori Berdasarkan Pendekatan Subyektif Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Teori Pendekatan

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Fakultas Ilmu Komputer Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari

Lebih terperinci

Tiga Paradigma Ilmu Hukum

Tiga Paradigma Ilmu Hukum Tiga Paradigma Ilmu Hukum Positivisme dan Postpositivisme Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam, yaitu sebagai suatu metode yang terorganisis untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan

Lebih terperinci

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi TEORI KOMUNIKASI MODUL 4 Perspektif dalam Ilmu Komunikasi Membicarakan teori pada dasarnya membicarakan perspektif yang melatarbelakanginya. Dalam materi ini, kita menggunakan perspektif dan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PARADIGMA Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma

Lebih terperinci

Mengembangkan Kajian Teoritik Ilmu Komunikasi dari Teori Public Relations Berperspektif Lokal

Mengembangkan Kajian Teoritik Ilmu Komunikasi dari Teori Public Relations Berperspektif Lokal Mengembangkan Kajian Teoritik Ilmu Komunikasi dari Teori Public Relations Berperspektif Lokal M. Fikri. AR, MA (Materi Bedah Buku Teori Public Relations karya Rachmat K, Ph.D 1 The Fact Without Theory

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. ada konteks khusus atau dimensi waktu) (Moleong, 2011: 49). Paradigma yang

BAB III METODOLOGI. ada konteks khusus atau dimensi waktu) (Moleong, 2011: 49). Paradigma yang 40 BAB III METODOLOGI 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang di dalamnya

Lebih terperinci

PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI

PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani

Lebih terperinci

Kuantitatif. penelitian. Kualitatif

Kuantitatif. penelitian. Kualitatif Kuantitatif penelitian Kualitatif PENELITIAN KUANTIATIF KOMPARATIF Eksperimen EXPOST FACTO PENELITIAN KUANTITATIF ASOSIATIF ASOSIASI KORELASIONAL ASOSIASI KAUSAL JENIS PENELITIAN KUALITATIF 1) Etnografi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut Elvinaro Ardianto (2011), ada 3 pendekatan penelitian yaitu: Positivisme Positif berarti apa yang ada berdasarkan fakta objektif. Secara tegas

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Penelitian Korelasional Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Penelitian Korelasional Metodologi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini ialah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Mengapa perlu penelitian? Pengetahuan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Deddy N. Hidayat dalam penjelasan ontologi paradigma kontruktivis, realitas merupakan konstruksi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METPEN. Peran Ilmu Pengetahuan, Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

DASAR-DASAR METPEN. Peran Ilmu Pengetahuan, Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI DASAR-DASAR METPEN Modul ke: Peran Ilmu Pengetahuan, Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian Fakultas PSIKOLOGI Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis

Lebih terperinci

Teori Komunikasi. Teori dalam Komunikasi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 02Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

Teori Komunikasi. Teori dalam Komunikasi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 02Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 02Fakultas Martina Fakultas Ilmu Komunikasi Teori Komunikasi Teori dalam Komunikasi Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication Teori Teori merupakan landasan akademis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH

METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH INFORMASI DOSEN Nama: Dr. Aji Dedi Mulawarman, MSA. Alamat rumah: Perum Persada Bhayangkara Singhasari Blok G-6, Pagentan, Singosari, Malang, 65153.

Lebih terperinci

KUIS: SETUJU ATAU TIDAK?

KUIS: SETUJU ATAU TIDAK? بسم االله الرحمن الرحيم SURVEI KEPEMIRSAAN TELEVISI Suatu Pendekatan Ilmiah Deddy Mulyana Seminar CSR AGB Nielsen Yogyakarta, 13 Maret 2008 KUIS: SETUJU ATAU TIDAK? Rating acara TV adalah persentase penonton

Lebih terperinci

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. JENIS TEORI KOMUNIKASI (Stephen W. Littlejohn) Teori-teori Umum: Teori-teori fungsional dan struktural Teori-teori behavioral

Lebih terperinci

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Thesis: Sociological Paradigms and Organisational Analysis. Elements of the Sociology Corporate Life oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan Diterbitkan oleh Heinemann, London, 1979, chapter 1-3. Hak Cipta:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

Proses berfikir ilmiah

Proses berfikir ilmiah Proses berfikir ilmiah Rasional Mekanisme Analitik &Sintetik Empiris Pengetahuan, pengalaman,pemahaman teori Pengetahuan khusus & Fakta Umum< data lapangan> Deduksi Induksi Pendekatan Ilmiah Penalaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma berpikir dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme yang memandang bahwa kehidupan sosial bukanlah sebuah realita yang natural akan tetapi hasil

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PARADIGMA INTERPRETIVISME

PARADIGMA INTERPRETIVISME PARADIGMA INTERPRETIVISME Salah satu paradigma non positivisme adalah paradigma interpretif. Paradigma ini dikenal juga dengan sebutan interaksionis subyektif (subjective interactionist). Pendekatan alternatif

Lebih terperinci

PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Modul ke: 13Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Ilmu Pengetahuan berlandaskan Pancasila Pengembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Metode Penelitian Fenomenologi. Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Rancang Bangun Metode Penelitian Fenomenologi. Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Rancang Bangun Metode Penelitian Fenomenologi Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Paradigma dan Desain Riset Paradigma merupakan seperangkat keyakinan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Wimmer dan Dominick, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN Teguh Wahyono Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Tentang Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya untiludigdo@ub.ac.id; masunti@gmail.com Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi di Universitas Lampung, 24-26 Agustus 2016 Seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan implikasi logis dari nilai-nilai, asumsi-asumsi, aturan-aturan, dan kriteria yang menjadi bagian tak terpisahkan dari paradigma. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Daftar pemetaan tema kajian dosen jurusan Ilmu Komunikasi sebagai berikut:

PENGUMUMAN. Daftar pemetaan tema kajian dosen jurusan Ilmu Komunikasi sebagai berikut: PENGUMUMAN Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang akan mengajukan permohonan pembimbingan skripsi diminta untuk menyesuaikan tema kajian skripsi yang diajukan dengan pemetaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP METODE PENELITIAN KOMUNIKASI

PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP METODE PENELITIAN KOMUNIKASI PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP 2016-2017 METODE PENELITIAN KOMUNIKASI SEJARAH LAHIRNYA PENELITIAN DAN BERKEMBANGNYA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Modul ke: PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas 1Ilmu Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Scientific (Ilmiah-Empiris) Humanistic (Humaniora- Interpretif)

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI: TINJAUAN UMUM

TEORI KOMUNIKASI: TINJAUAN UMUM TEORI KOMUNIKASI: TINJAUAN UMUM Rachmat Kriyantono, Ph.D Sumber: Littlejohn, 1992 ILMU Upaya Sistematis Memahami & Menjelaskan Gejala/Fenomena Alam Hasil dari METODE ILMIAH Cara Lain: Intuisi Authority

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau jenis penelitian ini adalah penelitian interpretif dengan pendekatan kualitatif. Paradigma merupakan sebuah konstruksi manusia yaitu gagasan

Lebih terperinci

ini. TEORI KONTEKSTUAL

ini. TEORI KONTEKSTUAL TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui

Lebih terperinci

Cultivation Theory Sebuah Perspektif Teoritik dalam Analisis Televisi

Cultivation Theory Sebuah Perspektif Teoritik dalam Analisis Televisi Jurnal Ilmiah SCRIPTURA ISSN 1978-385 Vol. 1 No.1 Januari 2007 Cultivation Theory Sebuah Perspektif Teoritik dalam Analisis Televisi Ido Prijana Hadi 1 Abstract Cultivation analysis focused attention on

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN IV TEORI-TEORI KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT

POKOK BAHASAN IV TEORI-TEORI KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT POKOK BAHASAN IV TEORI-TEORI KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT Materi kuliah ini memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa tentang berbagai teori komunikasi, beberapa perbedaan pada masing-masing teori,

Lebih terperinci

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan 123 BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA 5.1 Simpulan Penelitian ini menemukan faktor yang mempengaruhi kontradiksi pengaruh iklim psikologis persaingan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kerja akademik yang menuntut penerapan prosedur ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar inilah penulis memandang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini memilih Harian Rakyat Merdeka dan Tempo. Alasan yang cukup menguatkan penelitian ini mengapa memilih kedua Harian tersebut karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari lima tahap, yaitu tahap pra riset, riset, mengolah data,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari lima tahap, yaitu tahap pra riset, riset, mengolah data, III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain dan Metode Penelitian Penelitian ini terdiri dari lima tahap, yaitu tahap pra riset, riset, mengolah data, analisis data, dan hasil penelitian. Secara skematik tahap

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi 219 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi Islam di Indonesia dapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

SEPUTAR PARADIGMA INTERPRETIF

SEPUTAR PARADIGMA INTERPRETIF SEPUTAR PARADIGMA INTERPRETIF Penelitian komunikasi acap menerapkan interpretive paradigm, walaupun status keparadigmaannya ini kerap juga diperdebatkan. Terlepas dari antara benar dan salah atau antara

Lebih terperinci

PERSPEKTIF DALAM ILMU KOMUNIKASI

PERSPEKTIF DALAM ILMU KOMUNIKASI Modul 4 BAB 3 Modul 4 PERSPEKTIF DALAM ILMU KOMUNIKASI Tujuan Intruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan dan membedakan perspektif yang ada dalam kajian ilmu sosial umumnya dan ilmu komunikasi khususnya.

Lebih terperinci

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang banyak digunakan sebagai batu pijakan dalam mengembangkan ilmu. Filsafat ilmu menurut Sumantri (1998)

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science

Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Dedy N. Hidayat ABSTRAK Ketidakjelasan paradigma serta posisi metodologi dapat mempersulit peneliti sewaktu melakukan penelitian. Selain akan menyulitkan

Lebih terperinci

Teori. Komunikasi. Pentingnya Komunikasi & Komunikasi sebagai Ilmu. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Teori. Komunikasi. Pentingnya Komunikasi & Komunikasi sebagai Ilmu. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas Modul ke: Teori Ilmu Komunikasi Pentingnya Komunikasi & Komunikasi sebagai Ilmu Fakultas 03Ilmu Komunikasi Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Program Studi Penyiaran Pertanyaan.. The Mathematical Theory of Communication.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Guba dan Lincoln Paradigma sebagai serangkaian keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode analisis deskriptif. Metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode

Lebih terperinci

PARADIGMA PROFETIK: Pembaruan Basis Epistemologi Ilmu Hukum di Indonesia

PARADIGMA PROFETIK: Pembaruan Basis Epistemologi Ilmu Hukum di Indonesia Kode / Nama Rumpun Ilmu : 596 / lmu Hukum LAPORAN PENELITIAN DISERTASI DOKTOR PARADIGMA PROFETIK: Pembaruan Basis Epistemologi Ilmu Hukum di Indonesia N a m a : Kelik Wardiono,S.H.,M.H N.I.D.NN : 0026126801

Lebih terperinci