BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

II. METODE PERANCANGAN

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karya dalam proses pembuatan film pendek menggunakan teknik split screen.

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi: suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB 4 METODE PERANCANGAN


Produksi Media PR Audio-Visual

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. dalam perancangan karya interaktif Lily s Pie yang berbasis animasi. Pada BAB

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN. proses pembuatan film menggunakan penggabungan teknik tracing vektor dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

BAB III METODELOGI DAN PERANCANGAN KARYA. dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film dokudrama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D.

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Perancangan dalam pembuatan video klip dengan teknik penggabungan

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB 1 PENDAHULUAN. bertanggung jawab saat pra-produksi, produksi dan pasca produksi. dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara atau produser.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada BAB ini dijelaskan tentang Metodologi Penelitian, Study Existing, dan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif (descriptive research). Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat, dimana dalam penelitian ini lebih spesifik dengan memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antar variabel. Metode deskriptif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif, sehingga dalam hal ini terlihat suatu perbedaan yang esensial antara metode deskriptif dengan metode-metode yang lain. Ciri lainnya adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. Dengan suasana alamiah yang dimaksud, bahwa peneliti terjun kelapangan dan tidak berusaha memanipulasi variabel, karena kehadirannya mungkin mempengaruhi perilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. 29

30 Selain dijelaskan diatas, metode kualitatif dijelaskan juga oleh Nasution. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 : 3). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sebuah bentuk baru dalam dunia interaksi dengan pemanfaatan internet sebagai sebuah medianya yang kompleks. Pengamatan diterangkan dengan cara mengaitkannya dengan ciri ciri yang dianggap khas oleh suatu objek. Penelitian kualitatif merupakan prosedur peneleitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Dalam metode kualitatif, realitas dipandang sebagi sesuatu yang berdimensi banyak, sesuatu kesatuan yang utuh, serta berubah-ubah. Sehingga biasanya, rancangan penelitian tersebut tidak disusun secara rinci dan pasti sebelum penelitannya dimulai. Untuk alasan itu pula, pengertian kualitatif sering diasosiasikan dengan teknik analisis data dan penulisan laporan penelitian. 3.1.1 Survei Penulis melakukan survei mengenai perilaku seorang anak yang secara sukarela membantu orang tuanya meskipun orang tuanya tidak mengetahui bahwa si anak ikut membantu orang tuanya secara finansial. Survei di lakukan di daerah

31 Talangsari Jember. Survei dilakukan didaerah perkampungan kumuh yang ratarata pekerjaan masyarakat di sana adalah pemulung. Ada beberapa anak yang mengamen di jalanan. Pada awalnya kebanyakan dari mereka hanya untuk menambah uang jajan mereka saja. Tetapi seiringnya waktu dan masalah yang terjadi di keluarga mereka, uang dari hasil mengamen, diberikan ke orang tua mereka. Kebanyakan dari orang tua mereka tidak mengetahui kalau anaknya mengamen di jalanan. Metode yang dilakukan penulis adalah pengamatan/observasi dan wawancara. 3.1.2 Pengamatan/Observasi Pengamatan/observasi dilakukan pada awal bulan September 2013, hal-hal yang diamati oleh penulis adalah pengamatan terhadap lingkungan di daerah kumuh dan padat penduduk yang terdapat di daerah Talangsari Jember. Rata-rata pekerjaan masyarakat di daerah tersebut adalah pemulung. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa ternyata faktor kemiskinan dapat menyebabkan kesan negatif kepada masyarakat di perkotaan seperti kriminalitas khususnya. Pekerjaan adalah hal yang sangat diperlukan untuk menghindari kemiskinan tersebut, dengan mencari pekerjaan yang bermutu dan pendidikan yang baik kemiskinan dapat dihindari. Kemiskinan sangat di pandang rendah oleh masyarakat di daerah perkotaan seperti Jember, banyak sekali rakyat miskin di pandang sebelah mata dan sering kali dilecehkan.

32 3.1.3 Studi Literatur Studi literatur yang dipergunakan adalah buku dan internet. Digunakannya studi literatur sebagai teknik pengumpulan data untuk memenuhi semua kebutuhan akan semua materi selama proses perancangan hingga film pendek berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku akan siap dinikmati. Materi yang diambil adalah tentang kehidupan seorang anak yang tulus membantu orang tuanya bekerja. Terkadang orang tua melarang anak yang masih di anggap di bawah umur untuk bekerja, tetapi terkadang anak 3.1.2 Studi Eksisting Untuk memperdalam ide dan konsep diwujudkan dalam bentuk karya di Tugas Akhir ini, penulis telah melakukan kajian terhadap beberapa karya film diantaranya: 1. Nilai Kehidupan Trans TV Nilai Kehidupan merupakan sebuah program acara di Trans TV, Nilai Kehidupan menyajikan drama dari kejadian-kejadian yang mungkin sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap karakter, latar belakang dan alur cerita di acara Nilai Kehidupan selalu berbeda-beda dalam setiap episodenya. Peneliti memilih episode ke 45 yang berjudul Bau Ketulusan.

33 Gambar 3.1 Nilai Kehidupan Trans TV Dari analisis SWOT Nilai Kehidupan dan Oh Ternyata disimpulkan bahwa film bergenre drama di dalamnya terdapat adegan-adegan berisikan pesanpesan moral, penjiwaan karakter pemain, penambahan pewarnaan dan sound effect agar penonton dapat ikut merasakan suasana drama dan pesan-pesan moral yang disampaikan. Berdasarkan studi eksisting dari kedua film dan cerita yang digunakan untuk pembuatan film pendek bergenre drama berjudul Secuil Daging Untuk Keluargaku dengan penggabungan unsur liveshoot dan pewarnaan yang dramatis ini dapat diketahui melalui STP. STP dari kedua film dijelaskan dalam tabel 3.2 analisis STP.

34 Tabel 3.1 Analisis SWOT film Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku Analisis SWOT Nilai Kehidupan Oh Ternyata Strength Weakness Opportunity Threat Para pemeran yang mempunyai karakter yang sangat menjiwai dan mempunyai pesan moral yang sangat bagus Pewarnaan pada gambar kurang dramatis. Menambah referensi tentang pesan moral yang diberikan kepada penonton. Film ini hanya mengangkat pesan moral tanpa diberikan pewarnaan yang dramatis dan sound effect untuk mendukung cerita dalam film ini. Make up dan sound effect yang menarik Segi cerita hanya menampilkan cerita misteri Menambah referensi dalam membuat cerita yang menarik Film ini hanya mengandung cerita misteri dan hanya sedikit pesan moral yang diberikan kepada penonton Dari analisis SWOT Nilai Kehidupan dan Oh Ternyata disimpulkan bahwa film harus mempunyai pesan-pesan moral, penjiwaan karakter pemain, dan

35 penambahan pewarnaan yang dramatis agar penonton dapat ikut merasakan suasana drama dan pesan-pesan moral yang disampaikan. Setelah melakukan analisis SWOT, dilakukan pembagian segment yang dituju, target yang diinginkan, serta memposisikan filmpendek ini kepada khalayak luas. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan rancang karya yang akan dikerjakan pada tahap pra-produksi. Berikut adalah pembagian berdasarkan STP. STP akan dijelaskan dalam tabel 3.4 analisis STP. Tabel 3.2 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) STP 1 Geografis Segmentation & Targeting Demografis Psikografis Positioning - Ukuran kota: Kota kecil - Letak kota: Tengah kota - Usia: 16 30 tahun - Jenis Kelamin: laki-laki, perempuan - Pendidikan: Pelajar, Mahasiswa, Sarjana - Kelas sosial: bawah - Gaya hidup: hidup enak Film pendek ini bertemakan drama keluarga dengan menggunakan realita background kemiskinan di dalamnya,

36 dan alur cerita yang dramatis agar audien dapat merasakan pesan-pesan moral di film ini, serta film pendek ini menampilkan ketulusan seorang anak kecil untuk membantu keluarganya tanpa paksaan. Dari analisis STP kedua film dapat disimpulkan bahwa pembuatan film diperlukan beberapa hal yang berkaitan dengan jenis atau bentuk film itu sendiri. Film yang baik mempunyai ciri dimana konsep yang dituju dapat diterima penonton sehingga cerita yang dibuat dapat dimengerti. Selain itu dapat disimpulkan bahwa suatu film harus mampu mempresentasikan isi pesan dengan semiotika cerita. Selain teknik yang dilakukan, penggabungan antar keduanya seimbang agar terlihat nyata dan tidak kaku. Dengan jelasnya target pasar serta penempatan film maka konsep tersebut dapat diterima oleh penikmatnya sesuai dengan tujuan film itu dibuat. 3.1.3 Perancangan Karya Pada gambar 3.3 dapat dilihat pengerjaan tugas akhir ini berawal dari ide dan konsep yang telah mengalami pematangan sejak dari ide yang bertemu dengan hasil studi literatur dan studi eksisting. Kemudian diolah menjadi treatment dan storyboard yang menjadi acuan dalam pembuatan film ini. Lalu setelah selesai, dilakukan casting pemeran dilanjutkan pemilihan kostum. Selain itu dicari pula setting lokasi. Setelah itu maka dilakukan syuting dan pengambilan audio.

37 Saat rangkaian syuting selesai maka tiba ke proses editing. Proses editing melewati beberapa tahap mulai dari pemberian pewarnaan gambar/tone dan penambahan sound didalamnya. Pengembangan ide cerita Skenario Storyboard Casting Pra produksi Budgeting Break down skenario Lokasi Logistik Peralatan Shooting Schedule Produksi Perekaman Gambar Pemilihan Musik Editing Video Pasca Produksi Memasukkan Perwarnaan Memasukkan Musik Melakukan Mixing Gambar Gambar 3.3 Bagan Metodologi Perancangan Pengerjaan Tugas Akhir

38 3.1.4 Keyword Dalam analisis warna ini dilakukan analisa dari target pasar dan tujuan film berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku ini dibuat. Untuk menentukan konsep karya maka akan dilakukan penelitian terdahulu untuk merujuk ke satu point kunci (keyword), analisis ini berguna untuk mencari keyword yang kemudian akan diterapkan dalam film. Tabel 3.3 Analisis Keyword Pendapatan rendah Masalah hidup Pendidikan rendah Ramai Kebutuhan hidup tinggi Sosial masyarakat kurang Tanggung Jawab Keluarga Keluarga bahagia Kelas Sosial Rendah Tengah Kota Keluarga Kecil Miskin Tulus Mencari kebahagiaan Mendidik Hutang Usaha Masalah bersama Mencapai Target Tanggung Jawab Kerja Keras Dari analisa keyword pada tabel 3.3 maka hasilnya adalah menggunakan keyword Tulus. Analisa ini sesuai dengan kehidupan sosial yang dengan sukarela membantu orang disekitarnya khususnya Orang Tuanya. Dalam pewarnaan sebuah film dapat menimbulkan ciri khas tertentu dari sebuah film. Analisis pewarnaan dalam film pendek Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku ini sesuai

39 pada analisis keyword yaitu Tulus. Berdasarkan pemilihan pewarnaan pada analisis keyword tabel 3.3 didapatkan pewarnaan dramatis dengan warna yang lembut yang akan mendominasi hasil karya film pendek yang bertema kemiskinan. 3.2 Pra Produksi Dalam tahapan pra-produksi disiapkan berbagai perencanaan dan peralatan shooting diantaranya: 1. Anggaran Pada tahapan budgeting/anggaran dilakukan untuk merumuskan dan merencanakan pengeluaran yang terjadi pada tahap produksi. 2. Crew Pemilihan crew dilakukan untuk membantu pelancaran proses produksi. 3. Penyusunan Materi Tahap ini dilakukan untuk mematangkan ide dan konsep. Sehingga dapat membantu dalam proses produksi dan pasca produksi. 4. Persiapan peralatan Tahap ini dilakukan untuk mempersiapkan peralatan shooting untuk mempermudah dalam pengambilan gambar dan audio.

40 3.2.1 Ide dan Konsep Cerita Berawal dari penulis melihat kehidupan saat ini banyaknya realita kehidupan sosial yang ada didalam kehidupan sehari-hari, Background kemiskinan adalah salah satu kelas sosial yang akan penulis ambil, maka timbul keinginan penulis untuk membuat sebuah karya film pendek bertemakan kehidupan masyarakat miskin. Konsep film pendek ini muncul berawal dari realita kehidupan masyarakat sehari-hari, yaitu banyaknya masyarakat yang hidup secara mewah dan tidak pernah merasa puas dengan kehidupannya yang mewah. Sebagai contoh banyak masyarakat tidak menghargai apa yang telah mereka punya seperti membuangbuang makanan, membuang-buang uang untuk membeli pakaian baru karena gengsi, berfoya-foya ataupun sejenisnya. Maka film pendek yang berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku ini akan di produksi untuk memberikan contoh positif bagi kehidupan orang miskin yang hidup serba keterbatasan, arti judul film pendek ini di ibaratkan sebagai sedikit pengorbanan yang akan selalu diberikan kepada keluarganya walaupun harus berjuang untuk mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan tersebut. Yang dimaksudkan oleh penulis adalah perjuangan seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya walaupun harus bekerja untuk mencari uang demi membantu keadaan finansial orang tuanya tanpa ada unsur paksaan dari Orang Tua. Dan penulis berharap mampu menyampaikan pesan berupa Ketulusan, kegigihan, dan pengorbanan. Menggunakan 3 tokoh utama sepasang suami istri yang bernama Sugito, Sumiyati dan anaknya yang bernama kevin. Dalam pembuatan film pendek

41 berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku, ada beberapa pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada masyarakat nantinya, antara lain: 1. Hendaknya kita sebagai anak harus berusaha membahagiakan orang tua dalam keadaan diatas ataupun di bawah, meskipun harus bekerja membanting tulang. 2. Ketulusan dan kegigihan adalah modal utama kita sebagai anak. 3. Mengingatkan kepada para generasi muda sekarang yang kebanyakan kurang menghargai jeri payah Orang Tua. Penulis disini membuat karya film pendek dengan pengambilan gambar liveshot, karena film pendek dengan liveshot dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam dan nilai-nilai pesan moral yang akan disampaikan daripada dengan media animasi. Penulis juga memadukan film ini dengan teknik slow motion untuk mendramatisir sebuah adegan pada bagian-bagian tertentu. Penulis ingin membuktikan bahwa para sineas lokal tidak kalah dan mampu menghasilkan karya yang baik dan layak dinikmati masyarakat Indonesia. Pada proses syuting berlangsung untuk mengambil adegan karakter yang akan dimainkan dalam film, penulis dalam melakukan liveshot tidak menggunakan kamera video pada umumnya, tapi penulis memilih menggunakan kamera DSLR dalam pengambilan gambar. Keuntungan dari pengambilan video shooting dengan menggunakan kamera DSLR adalah: 1. Fitur video dapat merekam hingga kualitas HD, sehingga menghindari gambar yang pecah karena resolusi yang kecil.

42 2. Fokus kamera DSLR mudah dirubah sesuai keinginan penulis. 3. Lensa kamera DSLR lebih variatif dan mudah di dapat. 4. ISO yang tinggi antara 100-6400, menjadikan kamera DSLR lebih sensitif terhadap penangkapan cahaya. 3.2.2 Sinopsis Sinopsis merupakan pengembangan ide cerita. Susunan sinopsis merupakan acuan dalam pembuatan skenario. Pada sinopsis, mulai terdapat pengembangan cerita, tokoh utama dan setting. Sinopsis Tugas Akhir film pendek berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku ini adalah: Bercerita tentang sebuah keluarga kecil yang miskin hidup di perkampungan kumuh, keluarga tersebut hidup seorang bapak bernama Sugito, Istri yang bernama Sumiyati dan seorang anak yang bernama Kevin. Berawal dari kehidupan keluarga ini yang susah dan miskin, semua masalah kehidupan telah mereka hadapi tetapi mereka selalu menjalani dengan tegar, tulus, dan sabar. Pak Sugito selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya, namun uang yang didapat Pak Sugito belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pak Sugito hanyalah seorang pekerja serabutan yang hanya mengandalkan tenaga dan keringat. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tinggi, akhirnya Bu Sumiyati terpaksa meminjam uang kepada tetangga-tetangganya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Dan hutang-hutang itupun menjadi semakin banyak. Pada suatu hari, tetangga Bu Sumiyati datang dan menagih hutang-hutang Bu Sumiyati yang sudah terlalu banyak dan sudah mencapai tenggat waktu

43 pembayaran yang sudah disepakati bersama. Pak Sugito dan Bu Sumiyati pun kebingungan karena masih belum ada uang untuk membayar hutang-hutangnya. Pada saat itu, Hati kecil Kevin tergerak untuk membantu melunasi hutang-hutang orang tuanya. Kevin yang sebelumnya sudah mengikuti kegiatan seni Jaranan untuk mencari sedikit uang yang pada awalnya hanya untuk menambah uang jajannya. Tetapi seiringnya waktu dan permasalahan yang dialami oleh Orang Tuanya, akhirnya uang itupun diberikan kepada Orang Tuanya. Pada awalnya Orang Tua kevin tidak bisa menerima uang tersebut dan menyuruh kevin menyimpan uang tersebut, tetapi kevin tetap memberikan uang itu kepada Orang Tuanya. Akhirnya bapak dan ibu kevin menerima uang tersebut. Mereka sangat bangga atas apa yang dilakukan anaknya. 3.2.3 Naskah dan Treatment Naskah dan Treatment ada pada lampiran 1. 3.2.4 Storyboard Storyboard ada pada lampiran 2. 3.2.5 Karakter Karakter yang digunakan di film pendek berjudul Setetes Keringat Untuk Orang Tuaku antara lain: 1. Pemeran utama sebagai seorang suami adalah Sugito 35 tahun. Sifat Sugito adalah orang yang gigih, tanggung jawab, dan pekerja keras. 2. Pemeran utama kedua sebagai seorang istri adalah Sumiyati 30 tahun. Sifat Sumiyati sabar dan penyanyang.

44 3. Pemeran utama ketiga sebagai seorang anak adalah kevin 9 tahun. Sifat kevin pendiam dan peduli kepada Orang Tuanya. 3.3 Produksi Untuk meminimalkan dana dan waktu, produksi dilakukan selama 10 hari di 5 tempat yang berbeda. Proses syuting pertama dilakukan di daerah perkampungan Talangsari Jember, kemudian dilanjutkan syuting di pinggir jalan untuk pengambilan adegan Pak Sugito mengambil barang-barang bekas. Di jalan untuk pengambilan adegan kevin berangkat dan pulang sekolah lalu di dalam rumah kevin untuk pengambilan adegan tetangga menagih hutang Pak Sugito dan Bu Sumiyati. Dan yang terakhir untuk pengambilan adegan pementasan Jaranan. Pemilihan backsound untuk film pendek ini harus sesuai dengan film yang akan di produksi, penulis memilih membuat backsound sendiri yang disesuaikan dengan adegan untuk menambah kesan-kesan tertentu dari film ini. 3.4 Pasca Produksi 1. Editing Setelah semua data dirender dalam komputer maka penulis akan melakukan tahap editing dan penggabungan (compositing) animasi stop motion dan live shoot dengan menggunakan software editing video. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam tahap ini adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan storyboard sebagai acuan awal pembuatan video klip. b. Mempersiapkan perangkat lunak yang akan digunakan untuk editing seperti komputer dan aplikasi-aplikasi editing.

45 c. Mempersiapkan materi atau turorial-tutorial yang akan membantu penulis dalam melakukan tahap editing. 2. Final Rendiring Pada tahap ini penulis akan melakukan rendering terakhir yaitu menggabungkan semua elemen video klip dalam satu kesatuan. 3.5 Publikasi Setelah selesai mengolah seluruh hasil film, maka penulis melakukan publikasi. Media yang digunakan penulis untuk publikasi adalah poster dan DVD. Kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk cetak berupa poster dan DVD. Poster disebar lewat sosial media dan forum-forum mahasiswa sehingga dirasa bisa menarik simpati publik. Berikut konsep dan sketsa dari desain publikasi dari film pendek ini: 1. Poster a. Konsep poster Penulis menggunakan konsep pada poster dengan menampilkan 3 peran utama dan pewarnaan yang sesuai dengan analisis keyword, serta pemberian background suasana perkampungan yang padat penduduk yang mewakili kehidupan kemiskinan yang diperlihatkan disela-sela kusutnya sebuah kain. Hal ini dimaksudkan agar poster dapat mewakili film dan penonton menjadi tertarik untuk melihatnya.

46 b. Sketsa Poster Gambar 3.4 Sketsa poster 2. Cover DVD a. Konsep cover DVD b. Sketsa cover DVD 3. Sampul cover DVD a. Konsep sampul cover DVD b. Sketsa sampul cover DVD