Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KUALITAS PELAYANAN JASA PADA CREDIT UNION PANCUR KASIH TEMPAT PELAYANAN SEBADU KABUPATEN LANDAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PERCETAKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TRI JAYA MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KUALITAS PELAYANAN PADA PT SUMBERPRIMA EKABAHARI DI PONTIANAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PADA HOTEL SANTIKA DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

Nora Tristiana Abstrak

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN PADA MINIMARKET CITRA NIAGA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2 Juni 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PINJAMAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TEMPAT PELAYANAN NANGA TAMAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PEMBELIAN BUKU MATERI POKOK (MODUL) UT MELALUI TOKO BUKU ONLINE (TBO) ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB II. Tinjauan Pustaka

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEBIJAKAN KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TEMPAT PELAYANAN SEKADAU BERSATU

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TELLER GUNA MENCAPAI KEPUASAN NASABAH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK, UNIT TELUK DALAM BANJARMASIN

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian kredit Unsur-unsur kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KUALITAS PELAYANAN JASA PADA CREDIT UNION PANCUR KASIH TEMPAT PELAYANAN SEBADU KABUPATEN LANDAK ABSTRAK Brigita Email brigita@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Kajian ini bertujuan tujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan jasa CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumenter. Sampel sebanyak 100 orang. Alat analisis yang digunakan analisis kuantitatif.berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat sub variabel pada kuadran A yang pelaksanaannya belum sesuai dengan keinginan anggota, 15 sub variabel pada kuadran B yang telah dilakukan dengan baik oleh pihak CU, empat sub variabel pada kuadran C yang dianggap kurang penting bagi anggota dan dijalankan sedang saja dan satu sub variabel pada kuadran D dimana kinerja CU berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan anggota akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga pihak CU perlu menguranginya agar dapat mengefisienkan sumberdaya di CU.Dimensi kualitas jasa empati justru memiliki bobot tertinggi jika dibandingkan dengan dimensi kualitas jasa lain, yang berarti memiliki rangking pertama (I). Hal ini berarti tingkat kinerja dimensi empati CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak menurut responden dinilai paling sesuai dengan harapan atau tingkat kepentingan responden. Dimensi keberwujudan menduduki rangking kedua (II), rangking ketiga (III) diberikan kepada dimensi daya tanggap, rangking keempat (IV) pada dimensi jaminan dan rangking kelima (V) untuk dimensi keandalan. KATA KUNCI: Lima DimensiKualitas Pelayanan Jasa, CU. PENDAHULUAN Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat Indonesia yang demokratis dan berwatak sosial.koperasi adalah selain suatu bentuk perkumpulan di mana orangorang yang lemah ekonominya bekerjasama untuk memperbaiki nasibnya, juga merupakan usaha yang bergerak di bidang ekonomi.bagi sebuah badan usaha koperasi kredit yang merupakan bagian dari koperasi umumnya yang ada di Indonesia dalam upaya menghimpun dana masyarakat akan dihadapkan kepada beberapa faktor seperti jenis kredit atau bentuk simpanan, pinjaman, tingkat bunga, pelayanan, citra, tempat dan fasilitas lainnya yang diberikan serta terciptanya kepuasan anggotanya. Kepuasan anggota sebagai faktor yang tidak kalah penting dalam rangka menghimpun dana masyarakat dapat ditunjukkan oleh besarnya manfaat yang dirasakan oleh anggota. Kualitas pelayanan jasa dapat diukur dengan lima dimensi penentu kualitas yaitu Keandalan (realibility), ketanggapan (responsiveness), Jaminan dan Kepastian (assurance), Empati (empathy), Keberwujudan (tangible). 2273

Kualitas pelayanan koperasi memberikan suatu dorongan kepada anggota untuk menjalin suatu ikatan yang harmonis dan kuat dengan koperasi yang tentu saja akan menjadi dasar bagi loyalitasnya. Dalam jangka panjang, ikatan ini akan memungkinkan koperasi untuk memahami dengan lebih seksama kebutuhan serta harapan anggota. Dengan demikian, koperasi akan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalkan bahkan meniadakan pengalaman anggota yang kurang menyenangkan yang pada gilirannya, kepuasan anggota dapat menciptakan loyalitas pelanggan kepada koperasi. Artikel ini mengevaluasi kualitas pelayanan jasa dan tanggapan responden terhadap pelayanan jasa CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak. KAJIAN TEORITIS Di dalam Undang-Undang (UU) Nomor: 25 Tahun 1992 pada Pasal 1 menyebutkan: a Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. b Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi. c Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. d Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. e Gerakan Koperasi adalah keseluruhan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama Koperasi. Menurut Koermen yang dikutip oleh Saladin (2003: 28) setiap koperasi wajib menjalankan seluruh prinsip koperasi yaitu: a Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b Pengelolaan dilakukan secara demokratis. c Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d Pemberian balas jasa yang terbatas modal. e Kemandirian. f Pendidikan perkoperasian. g Kerjasama antar koperasi. Menurut Koermen (2003: 47): Bagi orang koperasi asas dan prinsip koperasi merupakan kepribadian koperasi sebagai watak yang menyatu dalam diri koperasi 2274

yang mempedomani dan memberikan arah kepada segala tingkah laku dan tindakan koperasi sebagai perkumpulan maupun perusahaan. Menurut Tjiptono (2005: 2): Pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, gagasan maupun ide yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional. SedangkanmenurutKasali (2005: 53) American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai "Suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa-jasa untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya." Menurut Hasibuan (2004: 87) Kata kredit berasal dari bahasa Italia, credere yang berarti kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditur bahwa debiturnya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Tegasnya, kreditur percaya bahwa kredit itu tidak akan macet. Kredit yang dikeluarkan oleh koperasi adalah kredit uang yang digunakan dalam pengembangan usaha maupun kebutuhan primer. Kredit di sini berkaitan dengan dua masa yang ditetapkan yaitu masa yang diberikan (sekarang) dan masa dikembalikan (yang akan datang). Dimana dalam pemberian kredit ini didasarkan atas kepercayaan, sehingga pemberian kredit ini merupakan pemberian kepercayaan. Menurut Suyatno et al(2003: 14) unsur yang terdapat dalam kredit adalah: a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yangakan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Degree of risk, yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat resikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko. Dengan adanya unsur resiko inilah maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit. 2275

d. Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktik perkreditan. Berdasarkan uraian tersebut kredit di satu sisi dapat menaikkan produktifitas dan pendapatan serta di sisi lain akan menambah beban di masyarakat yaitu pada saat pengembalian yang disertai dengan biaya bunga. Maka untuk itu masyarakat harus selektif dalam mengambil kebijakan untuk menentukan alternatif kredit yang digunakan. Sedangkan dari pihak koperasi juga harus mempertimbangkan bagaimana keadaan dari calon debitur sesuai dengan prinsip pemberian kredit dan penilaian kredit seperti yang telah dikemukakan di atas, namun koperasi juga harus melakukan kebijakan atau usaha agar jasa yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat. Menurut Kotler Saladin (2003:134): Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,serta tidak menghasilkan kepemilikan suatu proses produksi yang mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki sejumlah karakteristik yang unik yang membedakannya dari barang. Menurut Tjiptono (2005:18-20), secara garis besar, karakteristik tersebut terdari atas: intangibility (tidak berwujud), inseparability (tidak dapat dipisahkan), variability (berubah ubah), perishability (daya tahan), dan lack of ownership. Kualitas jasa adalah sejauh mana produk (jasa) memenuhi spesifikasispesifikasinya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006: 182), terdapat lima dimensi penentu kualitas pelayanan jasa. Kelima dimensi penentu kualitas jasa tersebut yaitu: a Keandalan (reliability) Keandalan merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk setiap pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. 2276

b Ketanggapan (responsiveness) Ketanggapan adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. c Jaminan dan Kepastian (assurance) Merupakan pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.hal ini meliputi beberapa komponen, antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun. d Empati (empathy) Yaitu sikap perusahaan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen, dimana suatu perusahaan diharapkan memberikan pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. e Keberwujudan (tangible) Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan bagi keadaaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contohnya: gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini antara lain: wawancara, kuesioner dan teknik kepustakaan.teknik analisis data terdiri dari metode kualitatif dan kuantitatif.untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap kinerja CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak, maka dilakukan analisis tingkat kepentingan pelanggan dan kinerja pemberi jasa (importance-performance analysis) dengan pendekatan SERVQUAL.Peneliti menggunakan Skala Likert.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak pada tahun 2013 yaitu sebanyak 3.696 orang.teknik Purposive Sampling dengan sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden yaitu anggota CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak dengan kriteria telah menjadi anggota lebih dari satu tahun, aktif menyetor dana, simpanan dana minimal 2 kali dalam sebulan dan memiliki fasilitas pinjaman. 2277

PEMBAHASAN Tabel 1 CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak Rekapitulasi Tingkat Kesesuaian Tingkat Kinerja Dengan Kepentingan Indikator Kinerja Xi Kepentingan Yi X Y Keandalan (reliability) Karyawan CU selalu berusaha memenuhi 398 452 3,98 4,52 88,05 permintaan anggota CU memberikan layanan ekstra yang baik 398 450 3,98 4,50 88,44 kepada anggota Anggota dilayani oleh Karyawan CU dengan 386 446 3,86 4,46 86,55 teliti Transaksi simpan pinjam yang dilakukan 400 452 4,00 4,52 88,50 anggota dapat dilaksanakan dengan benar Karyawan CU siap membantu memecahkan 338 372 3,38 3,72 90,86 masalah yang dihadapi oleh anggota Rata-rata 384 434,40 3,84 4,34 88,48 Daya tanggap (responsiveness) Karyawan CU tanggap dalam memberikan 402 450 4,02 4,50 89,33 solusi atas keluhan anggota Karyawan CU cekatan dalam menyelesaikan 400 448 4,00 4,48 89,29 masalah anggota Karyawan CU memberikan layanan yang 428 448 4,28 4,48 95,54 cepat Karyawan CU selalu bersedia membantu 432 450 4,32 4,50 96,00 mengatasi kesulitan anggota Rata-rata 415,50 449,00 4,16 4,49 92,54 Jaminan (assurance) Karyawan CU terampil dalam melaksanakan 394 454 3,94 4,54 86,78 transaksi di CU Karyawan CU terampil dalam menghitung 412 440 4,12 4,4 93,64 uang dengan cepat Karyawan CU terampil dalam menghitung 336 370 3,36 3,70 90,81 uang secara akurat Karyawan ramah dalam menangani segala 410 438 4,10 4,38 93,61 kebutuhan anggota Karyawan CU melayani anggota dengan 408 436 4,08 4,36 93,58 sabar Karyawan CU memperhatikan keluahan 406 434 4,06 4,34 93,55 anggota Rata-rata 394,33 428,67 3,94 4,29 91,99 Empati (empathy) Karyawan CU memberikan perhatian yang 408 436 4,08 4,36 93,58 sifatnya individual terhadap anggota Anggota mudah menghubungi Karyawan 430 450 4,30 4,50 95,56 CU untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan Lokasi CU mudah dijangkau anggota 406 434 4,06 4,34 93,55 Karyawan CU mendengarkan keluhan 426 446 4,26 4,46 95,52 anggota Rata-rata 417,50 441,50 4,18 4,42 94,55 Tki Berwujud (tangible) CU memiliki peralatan komputer yang memadai dalam melakukan transaksi simpan 446 454 4,46 4,54 98,24 2278

pinjam Semua fasilitas mendukung pelayanan 360 376 3,60 3,76 95,74 anggota Karyawan CU berpenampilan rapi dan 362 444 3,62 4,44 81,53 menarik CU mempunyai administrasi pelayanan yang 372 378 3,72 3,78 98,41 baik Rata-rata 385,00 413,00 3,85 4,13 93,48 Jumlah 1996,33 2166,57 19,96 21,67 461,04 Rata-rata 3,98 4,33 Sumber: Data olahan, 2014 Pada Tabel 1diketahui nilai rata-rata tingkat kinerja atau harapan konsumen ( X ) adalah sebesar 3,98. Sedangkan nilai rata-rata tingkat kepentingan (Y ) CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak adalah 4,33. Dari hasil penilaian tersebut, terlihat bahwa nilai rata-rata tingkat kinerja CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak masih lebih kecil dari nilai rata-rata tingkat kepentingan atau harapan anggota. Hal ini berarti kinerja dari CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak masih belum sepenuhnya memenuhi harapan para anggotanya. Dari hasil perhitungan di atas maka tingkat kesesuaian antara kinerja CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak dengan kepentingan konsumen secara keseluruhan antara kinerja CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak dengan kepentingan konsumen adalah 91,92 persen. Berarti kinerja credit union secara keseluruhan sudah dapat memenuhi kepentingan konsumen. Dari Tabel 1 diketahui bahwa dimensi keandalan memiliki rata-rata tingkat kinerja sebesar 3,84 dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,34. Pada dimensi daya tanggap, nilai rata-rata tingkat kinerja sebesar 4,16 dengan rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,49. Dimensi jaminan memiliki rata-rata tingkat kinerja 3,94 dengan rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,29. Pada dimensi empati, nilai rata-rata tingkat kinerja sebesar 4,18 dengan rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,42. Sedangkan pada dimensi keberwujudan, rata-rata tingkat kinerja sebesar 3,85 dengan rata-rata kepentingannya sebesar 4,13. Setelah menganalisis tingkat kinerja dan tingkat kepentingan, selanjutnya penulis akan menganalisis rata-rata tingkat kesesuaian masing-masing dimensi kualitas jasa dengan cara pembobotan. Setelah mengetahui bobot masing-masing dimensi kualitas jasa, maka akan diketahui rangking atau urutan tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan atau harapan anggota dari CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak. 2279

Untuk mengetahui nilai rata-rata tingkat kesesuaian dimensi kualitas jasa, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: TABEL 2 CU PANCUR KASIH TP SEBADU KABUPATEN LANDAK NILAI RATA-RATA TINGKAT KESESUAIAN DIMENSI KUALITAS PELAYANAN No. Dimensi Kualitas Jasa Nilai Rata-Rata Bobot Tingkat Kesesuaian (persen) Rangking 1 Keandalan (Reliability) 0,8848 19,22 V 2 Daya Tanggap (Responsiveness) 0,9254 20,11 III 3 Jaminan (Assurance) 0,9121 19,82 IV 4 Empati (Empathy) 0,9455 20,54 I 5 Keberwujudan (Tangible) 0,9348 20,31 II Jumlah 4,6026 100,00 Sumber: Data olahan, 2014 Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa dimensi kualitas jasa empati (empathy) justru memiliki bobot tertinggi jika dibandingkan dengan dimensi kualitas jasa lain, yang berarti memiliki rangking pertama (I). Hal ini berarti tingkat kinerja dimensi empati (empathy) CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak menurut responden dinilai paling sesuai dengan harapan atau tingkat kepentingan responden. Dimensi keberwujudan (tangible) menduduki rangking kedua (II), rangking ketiga (III) diberikan kepada dimensi daya tanggap (responsiveness), rangking keempat (IV) pada dimensi jaminan (assurance) dan rangking kelima (V) untuk dimensi keandalan (reliability). 3. Diagram Kartesius GAMBAR 1 CU PANCUR KASIH TP SEBADU KABUPATEN LANDAK DIAGRAM KARTESIUS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 3,98 4,33 2280

Sumber: Data olahan, 2014 a. Kuadran A: Kinerja variabel adalah lebih rendah dari keinginan konsumen sehingga perusahaan harus meningkatkan kinerjanya agar optimal. Indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran A adalah: a) Karyawan CU selalu berusaha memenuhi permintaan anggota (1) b) Anggota dilayani oleh karyawan CU dengan teliti (3) c) Karyawan CU terampil dalam melaksanakan transaksi di CU (10) d) Karyawan CU berpenampilan rapi dan menarik (22) b. Kuadran B: Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat tinggi dan sesuai, sehingga perusahaan mempertahankan kinerja variabel tersebut. Indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran B adalah:transaksi simpan pinjam yang dilakukan anggota dapat dilaksanakan dengan benar (4), Karyawan CU siap membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh anggota (5), Karyawan CU tanggap dalam memberikan solusi atas keluhan anggota (6), Karyawan CU cekatan dalam menyelesaikan masalah anggota (7), Karyawan CU memberikan layanan yang cepat (8), Karyawan CU selalu bersedia membantu mengatasi kesulitan anggota (9), Karyawan CU terampil dalam menghitung uang dengan cepat (11), Karyawan ramah dalam menangani segala kebutuhan anggota (13), Karyawan CU melayani anggota dengan sabar (14), Karyawan CU memberikan perhatian yang sifatnya individual terhadap anggota ( 16), Anggota mudah menghubungi Karyawan CU untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan (17), Lokasi CU mudah dijangkau anggota (18), Karyawan CU mendengarkan keluhan anggota (19), CU memiliki peralatan komputer yang memadai dalam melakukan transaksi simpan pinjam (20) dan semua fasilitas mendukung pelayanan anggota (21). c. Kuadran C: Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat rendah, sehingga perusahaan belum perlu dilakukan perbaikan. Indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran C adalah:cu memberikan layanan ekstra yang baik kepada anggota (2), Karyawan CU terampil dalam 2281

menghitung uang secara akurat (12), Semua fasilitas mendukung pelayanan anggota (21) dan CU mempunyai administrasi pelayanan yang baik (23) d. Kuadran D: Dimana kuadran D ini menyatakan bahwa kinerja perusahaan berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga perusahaan perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisienkan sumberdaya perusahaan.indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran D adalah: karyawan CU memperhatikan keluhan anggota (15) PENUTUP Adapun kesimpulan dalam penelitian ini: Indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran A terdiri dari sub variabel keandalan yaitu karyawan CU selalu berusaha memenuhi permintaan anggota dan anggota dilayani oleh karyawan CU dengan teliti, variabel jaminan seperti karyawan CU terampil dalam melaksanakan transaksi di CU dan variabel keberwujudan seperti karyawan CU berpenampilan rapi dan menarik.indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran B terdiri dari sub variabel keandalan seperti transaksi simpan pinjam yang dilakukan anggota dapat dilaksanakan dengan benar, karyawan CU siap membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh anggota, variabel daya tanggap seperti karyawan CU tanggap dalam memberikan solusi atas keluhan anggota, karyawan CU cekatan dalam menyelesaikan masalah anggota, karyawan CU memberikan layanan yang cepat, karyawan CU selalu bersedia membantu mengatasi kesulitan anggota, variabel jaminan seperti karyawan CU terampil dalam menghitung uang dengan cepat, karyawan ramah dalam menangani segala kebutuhan anggota, karyawan CU melayani anggota dengan sabar, variabel empati seperti karyawan CU memberikan perhatian yang sifatnya individual terhadap anggota, anggota mudah menghubungi karyawan CU untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, lokasi CU mudah dijangkau anggota, karyawan CU mendengarkan keluhan anggota dan pada variabel keberwujudan seperti CU memiliki peralatan komputer yang memadai dalam melakukan transaksi simpan pinjam.indikator-indikator yang berada pada posisi kuadran C terdiri dari sub variabel keandalan seperti CU memberikan layanan ekstra yang baik kepada anggota, pada variabel jaminan seperti karyawan CU terampil dalam menghitung uang secara akurat, variabel keberwujudan seperti semuafasilitas mendukung pelayanan anggota dan pihak CU mempunyai administrasi pelayanan yang baik dan indikator- 2282

indikator yang berada pada posisi kuadran D terdiri dari sub variabel jaminan seperti karyawan CU memperhatikan keluahan anggota. Agar pimpinan CU Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak memperhatikan kinerja karyawan dalam usahanya memenuhi permintaan anggota dengan memberikan pelayanan yang lebih teliti, terampil dan akurat dan Agar pimpinancu Pancur Kasih TP Sebadu Kabupaten Landak meningkatkan sikap empati karyawannya terhadap permasalahan anggota dan memberikan pelayanan yang lebihbaik. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu. 2004.Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kasali, Rhenald. 2005.Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani.2006.Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. RI, Undang-Undang.No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jakarta. Saladin, Djaslim. 2003.Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: CV Linda Karya. Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suyatno, Thomas, et al. 2003.Dasar-dasar Perkreditan, edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, edisi kedua. Yogyakarta: Andi. 2283