BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Usaha Rakyat (KUR) yang pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 20 Triliun. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi ( accounting thought) dibagi. dalam tiga periode: tahun 4000 SM 1300 M; tahun M,

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB1 PENDAHULUAN. Pada masa perkembangan dunia bisnis sekarang ini, diperlukan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB II LANDASAN TEORI. jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen

BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang unggul dan orang- orang yang berpotensi tinggi sajalah yang

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk dilakukan, mengingat fungsi sosial ekonomi yang strategis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berskala kecil, menengah, dan besar yang diharapkan untuk bisa maju

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian saat ini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang besar di sektor ini. Selain itu, tentu saja karena kontribusi yang besar

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang terus meningkat. negeri. Untuk menopang perekonomian suatu negara, UMKM memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah mudah bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan bahkan berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISE OF FACTORS INFLUENCING ON APPLICATION AND AVAILABLE OF ACCOUNTING INFORMATION AT THE SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES IN PEKANBARU CITY

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan krisis global pada tahun Kementrian Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan jenis usaha yang dapat dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Inasius (2014) di Indonesia, jumlah UMKM mencapai 56 juta unit dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan industri saat ini mendapat tantangan yang semakin

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, keperluan ekonomi setiap orang juga

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Kecil 50 Juta 500 Juta Maksimal 300 Juta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

PERSEPSI URGENSI KEBERADAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya pemerataan pembangunan bangsa yang sehat. Kemakmuran dan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. ikut serta bersaing dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

BAB I PENDAHULUAN. informasi (e-commerce), dan akhirnya ke ekonomi kreatif (creative economy).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kerja saat ini semakin ketat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian yang berpengaruh dalam menunjang perekonomian tanpa terkecuali di negara Indonesia. UMKM mempunyai peran yang sangat penting untuk membangun pertumbuhan perekonomian, karena UMKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif. Menurut Danuar (2013). UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian(keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha yang digunakan cenderung sederhana. Oleh karenanya, untuk bisa memenangkan persaingan pasar, setiap pelaku UKM dituntut agar bisa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang mendukung perkembangan bisnisnya. Selain hal tersebut, dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi dasar sebagai perubahan yang begitu kian meningkat berbagai jenis usaha baik swasta maupun pemerintah khususnya bidang industri maupun jasa yang berskala kecil,menengah, atau besar sangat diperlukan adanya penggunaan sistem informasi akuntansi terhadap pelaksanaan suatu kegiatan usaha. Informasi salah satu komponen yang pokok dalam suatu keputusan. Menurut Nahar dan Astuti (2011) informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha, bagaimana struktur modal, serta berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Industri menegah banyak 1

2 mengalamai kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki keunggulan yang kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan, keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, sistem pemasaran serta kualitas layanan. Menurut Aufar (2013) di Indonesia, Jumlah UMKM sampai tahun 2012 mencapai sekitar 56,7 juta. UMKM di Indonesia amat penting bagi perekonomian sebab menyumbang 56% dari Produk Domestik Bruto (PDB) serta menampung 107,6% tenaga kerja (Kementerian Koperasi dan UMKM, 2013). Banyaknya jumlah UMKM di Indonesia merupakan suatu bentuk ketangguhan UMKM bertahan dan menghadapi krisis ekonomi 1997-1998 dan krisis global yang memberikan pengaruh bagi Indonesia (Aufar, 2013). Solovida (2003) menyatakan,dilihat dari sisi manajemen, kurangnya keahlian terhadap pengaplikasian informasi akuntansi salah satu kelemahan yang mengakibatkan gagalnya UMKM terhadap proses kelangsungan usaha. Kemampuan untuk menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi sangat bergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan teknis akuntansi (Theng dan Jasmine, 1996;Haron dan Bala, 1994). Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM menyebutkan bahwa praktik akuntansi pada UMKM memiliki kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh beberapa faktor.

3 Kelemahan tersebut diantaranya adalah rendahnya pendidikan serta kurangnya pemahaman terhadap suatu standar Akuntansi Keuangan (Benjamin, 1990). Banyak riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah, seperti penelitian yang dikemukakan oleh Holmes dan Nicholas. Holmes dan Nicholas (1998) ( dalam (Astuti,2007), menemukan bahwa pendidikan manajer / pemilik, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murniati (2002) (dalam solovida, 2003) merumuskan bahwa masa memimpin perusahaan, pelatihan akuntansi, pendidikan manajer/ pemilik, umur perusahaan dan skala usaha berpengaruh pula terhadap penggunaan informasi akuntasi. Hariyadi (2012), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak dibidang jenis usaha makanan di kota Tanjung pinang. Pada penelitian tersebut, Hariyadi menggunakan variabel independen berupa pendidikan pemilik/manajer, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, skala usaha. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Kasparian (2009) dan Wahyudi (2009). Wahyudi (2009), di penelitiannya tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi pada UKM. Variabel independennya terdiri atas pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, masa memimpin

4 perusahaan, umur perusahaan,pelatihan akuntansi manajer. Dia menyatakan bahwa hanya variabel pendidikan /pemilik dan skala usaha yang berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Kasparian (2009), di penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada usaha kecil dan menengah di kota Deli Serdang. Peneliti menggunakan variabel independen yang terdiri dari partisipasi pemakai, masa memimpin perusahaan, sektor industri, umur perusahaan, skala usaha dan pelatihan pendidikan. Kasparian (2009) menyatakan bahwa hanya partisipasi pemakai yang berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Penelitian Grace (2003) dan Hadiyah Fitriyah, (2006) dalam wahyudi (2009) merumuskan hal yang berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM adalah pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin dan umur perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Hariyadi (2012) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha mikro kecil dan menegah ( UMKM) yang bergerak dibidang jenis usaha makanan di kota Tanjung Pinang. Pada penelitian tersebut, hariyadi menggunakan variabel independen berupa pendidikan pemilik/manajer, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, skala usaha. Dari variabel tersebut Hariyadi menyimpulkan bahwa hanya variabel masa memimpin perusahaan yang berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pada penelitian Hariyadi (2012), memilih objek penelitian pada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) yang bergerak dibidang industry makanan.

5 Sedangkan pada penelitian ini mengambil objek penelitian pada usaha, mikro,kecil dan menegah dibidang fashion di Kota medan Kecamatan Medan Denai dengan menambah variabel partisipasi pemakai. Alas an menambah variabel adalah karena partisipasi pemakai akan mendorong tercapainya kepuasaan kinerja dan memperbaiki kinerja secara keseluruhan. Atas dasar penelitian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali yaitu Pengaruh Pendidikan Pemilik, Masa Memimpin Perusahaan, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Partisipasi Pemakai Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Di Lingkungan UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apakah pendidikan pemilik memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntasi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai 2. Apakah masa memimpin perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai 3. Apakah umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sisitem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai 4. Apakah skala usaha perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai

6 5. Apakah partisipasi pemakai memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai 1.3. Pembatasan Masalah Penulis membatasai masalah, yang penulis teliti yaitu terkait dengan masalah penggunaan sistem informasi akuntansi di lingkungan UMKM Kota Medan. Penelitian sangat dibutuhkan pembatasan dikarenakan agar penelitian lebih terarah serta data yang diperoleh lebih relevan untuk menunjukkan keadaan sebenarnya. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan hasil uraian latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apakah pendidikan pemilik memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai? 2. Apakah masa memimpin perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai? 3. Apakah umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai? 4. Apakah skala usaha memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai? 5. Apakah partisipasi pemakai memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai?

7 6. Apakah pendidikan pemilik, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, skala usaha, partisipasi pemakai memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntasi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai? 1.5 Tujuan penelitian Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk menegetahui pengaruh pendidikan pemilik memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 2. Untuk menegetahui pengaruh masa memimpin perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 3. Untuk menegetahui pengaruh umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 4. Untuk menegetahui pengaruh skala usaha memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 5. Untuk menegetahui pengaruh partisipasi pemakai memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai.

8 6. Untuk menegetahui pengaruh pendidikan pemilik, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, skala usaha, partisipasi pemakai memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntasi pada UMKM Kota Medan Kec. Medan Denai. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan tentang Apa aja factor yang berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA), 2. Sebagai bahan masukan bagi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menjalankan usahanya agar lebih maju dan berkembang,dan 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.