NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING DALAM LAYANAN KONSELING

dokumen-dokumen yang mirip
267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN

awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor bahasa, untuk mempelajari

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

TAP (TEACHER ADVISOR PROGRAM) SEBUAH STRATEGI KOLABORATIF ANTARA GURU DAN KONSELOR

MUSIK DAN KONSELING: SEBUAH INOVASI DENGAN MENGINTEGRASIKAN SENI KREATIF DALAM KONSELING

KEBERHASILAN KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN

PLAY THERAPY: SEBUAH INOVASI LAYANAN KONSELING BAGI ANAK USIA DINI. Said Alhadi 1) (Universitas Ahmad Dahlan)

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

PERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL. Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy?

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MIKRO KONSELING

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI

AKUNTABILITAS MODEL BRIDGE UNTUK KONSELOR SEKOLAH

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

MODEL SPICC UNTUK MENGURANGI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KOMPETENSI PEMAHAMAN KONSELOR TERHADAP PANDANGAN HIDUP KONSELI YANG BERBEDA BUDAYA

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

Reality Therapy. William Glasser

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Keefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

Psikologi Konseling Gestalt Therapy and Behavior Therapy

Psikologi Konseling Konseling Analisis Transaksional

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017

Teori CIP (Cognitive Information Processing)

MODEL PEMBINAAN REMAJA DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

NLP For Learning PROPOSAL

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

TENTANG HIPNOTIPS. Salam,

PENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN DISUSUSN OLEH : YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

BUKU KERJA (WORKBOOK)

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proses belajar mengajar, diantaranya siswa, tujuan, dan. antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

PEMAHAMAN PENDEKATAN KONSELING MAHASISWA BK FIP UNY SEBAGAI CALON KONSELOR JURNAL SKRIPSI. Oleh Siti Dinar Rohmawati NIM.

Psikologi Konseling Konseling dengan Psikoterapi. Guidance

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas dan produktivitas. Namun, pendidikan di sekolah sampai

Ph/WA: * * COACHING

Studi Mengenai Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Sikap pada Ibu yang Memiliki Anak Autism Spectrum Disorder Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Teori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan

PENILAIAN BERBASIS KURIKULUM 2013*)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

Mekanisme dan Taktik Bertahan ; Penolakan Realita Dalam Konseling Oleh : Sigit Sanyata

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

Biro Konsultasi Psikologi

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING. Oleh: Nelentika Lendarty, S.Kom. Abstrak

PENERAPAN PERSON CENTERED THERAPY DI SEKOLAH (EMPATHY, CONGRUENCE, UNCONDITIONAL POSITIVE REGARD) DALAM MANAJEMEN KELAS

Sigit Sanyata

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. Konseling merupakan salah satu aktivitas layanan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

PROSEDURE PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN DI SUSUN OLEH : YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N (AKHIR) Bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat strategis dalam

Psikologi Konseling. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

JURNAL. Oleh: MIA DEWANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi.

TEORI DAN PENDEKATAN FAMILY SYSTEM MAKALAH. Disusun guna memenuhi tugas. Mata Kuliah : Teori Dan Pendekatan BK

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal lebih jauh apa itu bimbingan dan konseling sekolah. Dr. Carolina L Radjah, Mkes Jurusan Bimbingan & Konseling Universitas Negeri Mlang

PENGGUNAAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang ada dikalangan remaja yang berada pada lingkungan sekolah

NEURO-LINGUSITIC PROGRAMMING (NLP) BASED COUNSELING SEBAGAI SOLUSI UNTUK MEREDUKSI EFEK FOMO (FEAR OF MISSING OUT) PADA KECANDUAN MEDIA SOSIAL

Cerai Dengan Rokok Dalam 20 Hari

PELATIHAN KONSELING KOLABORATIF UNTUK KONSELOR SMA. Oleh : Ayi Najmul Hidayat

2015 PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

BAGAIMANA MELAKUKAN PENILAIAN PROSES PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI?

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Mohammad Fakhri Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia (SDM) yang handal dalam rangka memenangkan persaingan

Transkripsi:

Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 402-407 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING DALAM LAYANAN KONSELING Wahyu Widyatmoko, Barep Hapit Surya Putra, Rio Hermawan Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: vanwide@gmail.com ABSTRAK Era globalisasi saat ini memiliki beragam masalah yang semkin berkembang. Individu menghadapi permasalahan dengan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Berkembangnya berbagai macam masalah diikuti pula solusi atau cara penyelesaian permasalahan tersebut, salah satunya dengan Neuro-Linguistic Programming (NLP). NLP merupakan program latihan yang memanfaatkan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan melihat proses munculnya permasalahan tersebut. Hal ini sebagaimana fungsi konseling itu sendiri, yaitu memberikan perlakuan agar dapat berpikir rasional dan memiliki perasaan yang sesuai sehingga dapat merencanakan serta melaksanakan suatu tindakan yang produktif dan nomatif. Oleh karena itu, dengan proses NLP dalam konseling dapat memudahkan individu dalam berpikir rasional dan memiliki perasaan yang tepat. Kata Kunci: Neuro-Linguistic Programming, konseling PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha perbaikan, agar berkehidupan menjadi lebih baik dan diharapkan dapat mempercepat kemajuan suatu bangsa saat ini. Sebagaimana fungsi pendidikan itu sendiri agar dapat memberikan perubahan yang inovatif (Syamsul Hidayat, 2016). Melalui pendidikan, individu memperoleh informasi dan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada. Dengan demikian pendidikan hendaknya mempersiapkan individu menjadi anggota masyarakat yang memiliki keterampilan hidup yang dapat diterapkan dan dikembangkan melalui ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Namun dalam proses pelaksanaan pendidikan, juga tidak terlepas dari permasalahan yang kompleks seperti kejenuhan dalam belajar, kurangnya percaya diri dalam berinteraksi antar individu maupun kelompok, kecemasan menghadapi ujian sekolah, rendahnya motivasi belajar individu, penundaan tugas belajar, dan masih banyak lagi permasalahan lainnya. Konseling merupakan salah satu layanan di sekolah yang berperan dalam tumbuh kembang siswa/konseli meliputi bidang pribadi/sosial, akademik, dan karir. Pada umumnya layanan ini merupakan bantuan dari seorang ahli profesional (konselor) kepada individu (konseli/klien) yang memiliki masalah. Sutton & Stewart (2002) mengartikan sebagai suatu langkah perubahan yang kolaboratif dam hubungan yang mendukung klien dalam mengeksplorasi, 402

Widyatmoko, Putra, Hermawan, Neuro-Linguistic Programming... 403 memahmi, serta menyelesaikan permasalahannya. Berbagai pendekatan dan teknik dalam proses konseling telah berkembang. Sebagaimana penggunaan Neuro-Linguistic Programming (NLP) dalam proses konseling untuk penyelesaian masalah siswa/konseli. NLP sendiri merupakan suatu program komunikasi yang dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder berdasarkan pendekatan psikoterapi dan hypnoterapi (Teddi Prasetya Yuliawan, 2014). NLP menurut (O Connor, 2001) dimulai dengan mempelajari dan membahas komunikasi manusia yang sistematis. Vaknin (2010) menyatakan NLP sebagai sistem terapi untuk menyelesaikan tantangan pribadi seperti fobia. Selanjutnya teknik dalam NLP sangat efektif untuk pendidikan, konseling, bisnis dan terapi (O Connor & Seymour, 1990). Hasil penelitian Lashkarian & Sayadian (2015) menunjukan teknik-tenik dalam NLP dapat meningkatkan motivasi dan prestasi bahasa pelajar serta hasil analisis isi dari wawancara menunjukan bahwa teknik NLP efektif dalam pengajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Albalawi (2014) juga menunjukan teknik-teknik dalam NLP efektif dalam meningkatkan kualitas hidup mahasiswa. Selanjutnya, strategi penggunaan pelatihan NLP berpengaruh terhadap tingkat kecemasan, dalam artian menurunkan kecemasan tersebut (Abdivarmazan & Sylabkhori, 2016). Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan terbukti dalam efektif dalam kehidupan terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, makalah ini bermaksud memaparkan dan membahas secara ringkas NLP serta penerapannya dalam proses layanan konseling. PEMBAHASAN Perkembangan Terapi Pertama kali istilah NLP (Neuro- Linguitic Programming) digunakan oleh Richard Bandler dan John Grinder pada pertengahan tahun 1970 di Universitas California Santa Cruz. Kedua tokoh tersebut belajar dari beberapa ahli yang diantaranya Virginia Satir terapis keluarga, Fritz Perls psikotrapis beraliran Gestalt, dan Milton H. Erickson praktisi hipnoterapi (Ready & Burton, 2010). Selanjutnya dari ketiga tokoh tersebut, Richard Bandler dan John Grinder mengembangkan terapi dengan istilah Neuro- Linguitic Programming (NLP). NLP muncul dari kajian mengenai struktur pengalaman individu secara detail, khususnya berfokus pada orang-orang yang luar biasa pada bidangnya (Palmer, 2000). NLP menurut O Connor & Seymour (1990) adalah seni dan ilmu dari pribadi yang unggul. Istilah seni dikarenakan setiap individu memiliki keunikan dan gaya mengenai apa yang dilakukan. Istilah ilmu

404 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 402-407 dikarenakan terdapat sebuah metode dan proses untuk menemukan pola yang digunakan oleh individu untuk mencapai hasil yang luar biasa dalam setiap kondisi. Selanjutnya Knight (2002) menambahkan NLP merupakan kajian mengenai apa yang terjadi dalam pemikiran, bahasa, dan perilaku setiap individu sehingga memungkinkan untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam kehidupan. Secara umum NLP diartikan sebagai kajian mengenai pengalaman subjektif individu (Ready & Burton, 2010). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut NLP merupakan seni dan ilmu yang mengkaji pengalaman tentang pikiran, bahasa, dan perilaku individu dalam mencapi hasil yang diinginkan. Konsep Dasar Neuro-Linguitic Programming (NLP) terdiri dari dari tiga area. Neuro berkaitan dengan pikiran, Linguistic, berkaiatan dengan penggunaan bahasa dan pengaruhnya dan Programming, rangkaian dari tindakan untuk mencapai tujuan (O Connor, 2001). Selanjutnya beberapa prinsip dalam NLP diantranya: 1. Keakraban (rapport) merupakan salah satu prinsip terpenting dalam NLP maupun bentuk terapi psikologi lainnya. Rapport dibentuk dalam kualitas hubungan yang didasari pada kepercayaan bersama, kepedulian, saling memahami antar individu (O Connor, 2001). Tentunya proses komunikasi dalam konseling akan berjalan dengan efektif, bilamana keakraban telah terjalin antara konselor dengan konseli. 2. Sensor kesadaran (awareness) mencakup lima panca indera yang digunakan oleh setiap individu. Tentunya sensor kesadaran setiap individu akan berbeda dengan individu lainnya. Hal ini dikarenakan banyaknya informasi dari kenyataan (dunia eksternal) akan digeneralisir, distorsi, bahkan dihapus oleh persepsi (dunia internal) setiap individu. Hal ini dikenal dengan istilah map is not the territory atau presuposisi dalam NLP. Maksudnya adalah kejadian sesungguhnya tidak akan pernah sama dengan kejadian didalam pikiran atau persepsi setiap individu. Setiap individu akan merespon berdasarkan persepsi akan kenyataan yang dihadapi (Palmer, 2000) 3. Berorientasi pada hasil (outcome) memberikan kejelasan terhadap sesuatu yang ingin dicapai seperti membuat keputusan, pilihan karir, penyelesaian tugas sekolah dan sebagainya. O Conor (2001) menekankan pada tiga dasar dalam proses orientasi pada hasil meliputi mengetahui situasi saat ini, situasi yang diinginkan, dan merencanakan strategi tindakan melalui potensi yang dimiliki. Setiap individu diharapkan dapat

Widyatmoko, Putra, Hermawan, Neuro-Linguistic Programming... 405 menentukan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan. Layaknya seorang yang berkendara ke suatu tempat dan ia seharusnya telah paham akan tempat yang ingin dituju tersebut apakah itu rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Karena masing-masing tempat membutuhkan perencanaan atau persiapan yang berbeda-beda. 4. Fleksibilitas (flexibility) dalam NLP berkaitan dengan prilaku (Ready & Burton, 2010). Fleksibilitas dalam perilaku ialah melakukan sesuatu yang berbeda ketika peristiwa yang terjadi tidak sesuai dengan yang direncakan atau diharapkan. Jika telah dirumuskan dengan baik namun tujuan tersebut tidak tercapai, maka cara mencapai tujuan tersebut yang akan menentukan tecapai atau tidak tujuan yang diharapkan (Teddi Prasetya Yuliawan, 2014) Teknik dalam NLP Berikut beberapa teknik dalam NLP yang dapat diterapkan sebagai berikut: 1. Reframing (membingkai) O Connor (2001) menyatakan framing atau kerangka berpikir merupakan pemaknaan yang disebabkan oleh suatu peristiwa dalam suatu konteks. Pintos & López (2010) menambahakan makna dari suatu peristiwa atau situasi tergantung dari sudut pandang setiap individu. Teknik reframing dengan membuat kerangka berpikir atau mengatur situasi baru untuk menghasilkan makna baru yang diinginkan. 2. Anchoring (tombol) Vaknin (2010) menuliskan anchoring adalah bagaimana memperoleh kondisi yang tepat untuk hasil yang diinginkan dengan cara menghubungkan dengan sebuah simbol. Teknik ini juga yang menghubungkan antara apa yang dilihat, dengar, rasakan serta kondisi emosional seseorang (Lashkarian & Sayadian, 2015). Sederhananya anchor adalah pemicu dari kondisi seseorang secara internal maupun eksternal. Dalam istilah psikologi anchor dikenal dengan stimulus. Teknik ini menerapkan struktur pikiran atau emosi tertentu termasuk kondisi relaks, dan bahagia (Albalawi, 2014). Pada umumnya melibatkan sentuhan, gerakan atau kata-kata sebagai anchor. 3. Building rapport (keakraban) Sebagaimana diketahui dalam proses konseling building rapport (keakraban) adalah bagian terpenting. Hal ini bertujuan agar konseli dapat terbuka, nyaman, dan percaya terhadap konselor sehingga dapat mengukapkan permasalahan yang dihadapi. O connor (2001) menyatakan rapport merupakan kualitas hubungan yang saling mempengaruhi dan peduli diantara setiap orang. Sementara itu dalam NLP terdapat salah satu teknik dalam building rapport,

406 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 402-407 yaitu mirror and matching (meniru dan menyesuiakan) suara, kata-kata, dan gerakan anggota tubuh orang lain (O Connor, 2001). Hubungan antara Konselor dan Konseli Dalam proses konseling yang berdasarkan pada NLP, konselor bertujuan memahami secara mendalam dunia konseli. Sebagaimana yang diungkapakan oleh Grinder & Bandler dalam Palmer (2000) adalah sebuah seni membangun keakaraban secara mendalam dengan klien (konseli) dalam memasuki atau memahami dunia mereka. Selanjutnya Palmer menambahkan dalam proses bantuan kepada klien memerlukan sebuah tujuan yang jelas, keakraban diantara konselor dan klien serta teknik yang digunakan dalam proses bantuan yang diberikan. PENUTUP Kesimpulan Bedasarkan paparan atau penjelasan di atas, dapat dikatakan Neuro-Linguistic Programming (NLP) merupakan program latihan yang memanfaatkan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan melihat proses munculnya permasalahan tersebut. Hal ini sebagaimana fungsi konseling itu sendiri, yaitu memberikan perlakuan agar dapat berpikir rasional dan memiliki perasaan yang sesuai sehingga dapat merencanakan serta melaksanakan suatu tindakan yang produktif dan nomatif. Oleh karena itu, dengan proses NLP dalam konseling dapat memudahkan individu dalam berpikir rasional dan memiliki perasaan yang tepat. Keberhasilan kolaborasi pendekatan dengan NLP banyak ditentukan oleh penguasaan konselor terhadap prosedur dan teknik NLP serta keterampilan memberikan layanan konseling pada umumnya. Berikut beberapa teknik dalam NLP yang dapat diterapkan dalam layanan konseling diantaranya reframing, anchoring, dan building rapport. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diberikan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Selanjutnya penulis mengharapkan kepada pembaca, terutama praktisi konseling dalam hal ini guru Bimbingan dan Konseling atau konselor intervensi berupa NLP dapat menjadi salah satu alternatif terapi yang dapat diterapkan dalam membantu penyelesaian masalah psikologis siswa. Penulis juga mengharapkan adanya penelitiian lebih lanjut mengenai efektifitas teknik konseling yang berbasis NLP dalam dunia pendidikan pada umumnya serta Bimbingan dan Konseling khususnya. Sehingga teknik terapi dalam NLP dapat berkembang, baik secara teoritis maupun praktis. DAFTAR RUJUKAN Abdivarmazan, M. & Sylabkhori, Z. (2016). Effectiveness of training of Neuro-

Widyatmoko, Putra, Hermawan, Neuro-Linguistic Programming... 407 linguistic programming (NLP) strategies on reducing social anxiety. World Scientific News (Online) 60, 2016, 67-77 (http://www.proquest.com, 10 Februari 2017). Albalawi, K.S. (2014). Effectiveness of Neuro-Linguistic Programming on Enhancing Univerity Student Quality of Life. International Journal of Arts & Sciences (Online) 7(6), 2014, 431-442 (http://www.proquest.com, 10 Februari 2017). Knight, S. (2002). NLP AT WORK Neuro Linguistic Programming The Difference that Makes a Difference in Business (2 nd ed). London: Nicholas Brealey Publishing. Lashkarian, A., & Sayadian, S. (2015). The Effect of Neuro Linguistic Programming (NLP) techniques on young Iranian EFL learners motivation, learning improvement, and on teacher s. Procedia-Social and Behavioral Sciences (Online) 199, 2015, 510-516 (http://www.sciencedirect.com, diakses 10 Februari 2017). Palmer, S. (Ed). (2000). Introduction to Counselling and Psychotherapy The Essential Guide. London: SAGE Publications. O Connor, J. (2001). NLP WORKBOOK: A Practical Guide of Achieving the Results You Want. London: Thorsons. O Connor, J. & Seymour, J. (1990). Introducing NLP: Neuro-Linguistic Programming (Rev. ed.). California: The Aquarian Press. Pintos, I. & López. (2010). CHOICES AND RESPONSIBILITY IN COUNSELING: Looking into Neuro- Linguistic Programming (NLP) and Reality Therapy (RT) for a Common Thread. International Journal of Choice Theory and Reality Therapy (Online) Vol. XXX, No. 2, 2010, 23-35 (http://www.proquest.com, 10 Februari 2017). Ready, R. & Burton, K. (2010). Neuro- Linguitic Programming for Dummies (2 nd ed). England: John Wiley & Sons, Ltd. Sutton, J. & Stewart, W. (2002). Learning to Counsel Develop the Skills You Need to Counsel Others (2 nd ed). UK: How To Books Ltd. Syamsul Hidayat. (2016). Peranan Media Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal Terhadap Peningkatan Pelaksanaan Konseling AUD. Prosiding Seminar Nasional Revitalisasi Nasionalisme Melalui Konseling Berbasis Kearifan Lokal Sejak Usia Dini, IKIP PGRI, Jember, 24-26 Maret 2016. Teddi Prasety Yuliawan. (2014). NLP The Art of Enjoying Life: Kiat Sederhana Mengelola Pikiran untuk Hidup Bahagia. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Vaknin, S. (2010). The Big Book of NLP EXPANDED: 350+ Techiques, Patterns & Strategies of Neuro Linguitic Programming.USA: Inner Patch Publishing.