PENGARUH TINGKAT KEPARAHAN KARIES TERHADAP BARODONTALGIA PADA PENYELAM DI SATKOPASKA ARMATIM SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesawat pada awal abad ke-20. Pada pertengahan abad ke-20, tepat pada awal tahun

Disusun oleh : Mia Handayani J

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CAKRADENTA YUDHA POETERA G

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

Kata kunci: budaya menginang, karies gigi, Talaga Paca.

PERBEDAAN LEBAR LENGKUNG GIGI PADA MALOKLUSI KLASIFIKASI ANGLE DI SMPN I SALATIGA JAWA TENGAH

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

PERBEDAAN STATUS KARIES PADA ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENGKONSUMSI AIR MINUM DARI AIR PAH DAN AIR PDAM DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN HIPOTIROIDISME DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PRIA di KECAMATAN NGARGOYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

HUBUNGAN PERILAKU KESEHATAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES ANAK USIA 4-6 TAHUN TK KARANG ASEM SURAKARTA SKRIPSI

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Mahasiswa Program Magister Ilmu Kedokteran Gigi Dasar-Forensik Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia 2

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA DUDUK DENGAN TIMBULNYA GEJALA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR TAKSI DI KOTA MEDAN. Oleh : NAZHIRA JANANI

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

Diagnosis Penyakit Pulpa dan Kelainan Periapikal

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Gigi. Di susun Oleh : Dian Ayu Rahmania Safitri J

HUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH MEROKOK TERHADAP ph SALIVA TERSTIMULASI PADA PEROKOK DEWASA MUDA

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP. DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo Kota Semarang, Jawa Tengah

KARYA TULIS AKHIR. Oleh : DINDA VIKA YULINA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN JERAWAT PADA SISWA KELAS 3 MTS NU MIFTAHUL FALAH KUDUS

Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

ARI NOVITA RIANTI J

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SOFIA PARAMITA R

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG YANG MENDAPAT PERAWATAN GIGI DAN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN GIGI

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SOFIA PARAMITA R

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tindakan perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang paling sering

ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PROGRAM PENDIDIKAN SISWA DENGAN TINGKAT KECEMASAN DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN GERAKAN BERULANG PADA TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENJULID BUKU DI PT. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN TINGKAT KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR DAN ADEKUASI HASIL APUSAN PAP SMEAR

SKRIPSI HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang,

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG MITOS IMUNISASI DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KLINIK UTAMA PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN SURAKARTA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH SIRKUMSISI TERHADAP TERJADINYA ISK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun bangsa (Taringan, 2006). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN ASISTENSI SKILLS LAB DENGAN NILAI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA LULUSAN SARJANA KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2005 YANG IPK-NYA DI ATAS 2,75 DENGAN IPK-NYA DI BAWAH 2,75 SKRIPSI

HUBUNGAN TINDAKAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KEMBARAN KECAMATAN KEMBARAN

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK PRASEKOLAH DI TK AZ-ZAHRA GEDANGAN SIDOARJO

DALAM PEWARNA RAMBUT TERHADAP KERUSAKAN RAMBUT

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

ABSTRACT. Keywords: Pay satisfaction; management compensation; employee performance. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN GERAKAN FLEKSI PADA PERGELANGAN TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENGEPAKAN PT. LOGAN FOOD KARANGANYAR

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA

ABSTRAK KORELASI ANTARA BENTUK WAJAH DAN BENTUK GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILA PADA ETNIS TIONGHOA USIA TAHUN

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MENGGOSOK GIGI DENGAN STADIUM KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 5 DAN 6 DI SDN BULAK RUKEM 2 SURABAYA SKRIPSI.

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN DISKOLORASI GIGI (Studi Pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah)

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT KEPARAHAN KARIES TERHADAP BARODONTALGIA PADA PENYELAM DI SATKOPASKA ARMATIM SURABAYA NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : Mia Handayani J520110011 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

INTISARI Pengaruh Tingkat Keparahan terhadap Barodontalgia pada Penyelam di Satkopaska Armatim Surabaya Mia Handayani 1 Barodontalgia ditinjau kembali pada dekade terakhir karena dilaporkan adanya peningkatan insidensi terjadinya barodontalgia yang lebih besar pada penyelam. Barodontalgia sendiri merupakan gejala dari kondisi patologis dan dalam kebanyakan kasus dihubungkan dengan gigi yang memang telah memiliki keadaan patologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat keparahan karies terhadap barodontalgia pada penyelam di Satkopaska Armatim Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 154 penyelam Satkopaska ArmPatim Surabaya yang diambil dengan metode random sampling. Hubungan antara variabel penelitian di uji menggunakan uji analisis korelasi Spearman. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai significancy 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai korelasi (r) 0.970 yang berarti bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan sangat kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tingkat keparahan karies dengan barodontalgia pada penyelam dimana semakin dalam tingkat karies maka akan semakin nyeri. Kata Kunci : Tingkat Keparahan, Barodontalgia, Penyelam 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT The Effect of Severity of Dental Caries towards Barodontalgia of the Diver At Satkopaska Armatim Surabaya Mia Handayani 1 Barodontalgia has recently observed due to frequent incidence reported from the divers. Barodontalgia is a symptom of pathological circumstances and generally related to pathological teeth. The purpose of this study is to observe the effect of severity of dental caries towards barodontalgia of the diver at Satkopaska Armatim Surabaya. This is an analytical observation study with cross sectional approach, engaging 154 divers of Satkopaska Armatim Surabaya who were registered by random sampling method. The correlation between variables in this research was examined using Spearman correlation analysis test. The result of Spearman correlation test showed significance value of 0.000 which indicate significant relation between variables, while the correlation score (r = 0.970) showed strong positive correlation. It can therefore conclude that there is effect between severities of dental caries with diver s barodontalgia on a strong positive correlation where the deeper levels of caries the more pain. Keywords : Severity of dental caries, Barodontalgia, Diver. 1. Student of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta

PENDAHULUAN Fenomena rasa nyeri pada gigi yang disebabkan oleh perubahan tekanan barometrik yang disebut aerodontalgia di laporkan untuk pertama kalinya oleh kru pesawat pada awal abad ke-20. Selama tahun 1940-an barodontalgia cukup dilupakan dan ditinjau kembali pada dekade terakhir karena dilaporkan adanya peningkatan insidensi terjadinya barodontalgia yang lebih besar pada penyelam dibandingkan dengan kru pesawat 1. Menyelam biasanya berhubungan dengan berbagai jenis perubahan tekanan terutama tekanan ambient 2. Perubahan tekanan ambient saat menyelam akan menyebabkan rongga-rongga dalam tubuh yaitu kulit, telinga, sinus, gigi, paru-paru dan saluran percernaan mengalami efek langsung dari perubahan tekanan tersebut, akibatnya tubuh harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan tekanan yang terjadi. Namun ketika tubuh tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan tekanan yang ada maka akan terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan itu menyebabkan terjadinya squeeze, kerusakan organ atau minimal menimbulkan rasa tidak nyaman 3. Penyelam dengan riwayat karies ketika menyelam kemudian terjadi perubahan tekanan, gas dalam air compress masuk ke dalam gigi melalui celah yang berupa lesi karies pada gigi atau tepi-tepi tambalan yang rusak menyebabkan gas dalam air compress terperangkap dan menekan tubulus dentinalis, menstimulasi nosiseptor pada pulpa sehingga menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang disebut dengan barodontalgia 4. Tooth Squeeze atau biasa disebut barodontalgia merupakan tekanan barometrik yang berhubungan dengan sakit pada gigi 10. Secara umum, barodontalgia didefinisikan sebagai nyeri yang terjadi pada daerah gigi setelah adanya perubahan tekanan pada saat penyelaman 11. Barodontalgia sendiri merupakan gejala dari kondisi patologis dan dalam kebanyakan kasus dihubungkan dengan gigi yang memang telah memiliki keadaan patologis 4. Etiologi barodontalgia antara lain restorasi gigi rusak dan karies tanpa keterlibatan pulpa (29,2%), nekrosis pulpa atau peradangan periapikal (27,8%), pulpa patologi (13,9%) dan riwayat pasca operasi (11,1%) 1. Menurut dokter gigi di Satkopaska Armatim Surabaya terdapat beberapa penyelam yang memang sering mengeluhkan adanya nyeri pada gigi mereka saat menyelam. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat keparahan karies terhadap barodontalgia pada penyelam di Satkopaska Armatim Surabaya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini menggunakan metode random sampling sebanyak 154 penyelam. Subyek dari penelitian ini yaitu penyelam Brevet Selam Kelas Dua (kedalaman 30-40 meter) di Satkopaska Armatim Surabaya. Penilaian tingkat keparahan karies dinilai berdasarkan empat kriteria tingkat keparahan karies

berdasarkan kedalaman karies yaitu karies superficial, karies media, profunda asimtomatik, dan karies profunda simtomatik. Data ini diuji dengan uji analisis korelasi Spearman. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 21.0. HASIL Tabel 1 Distribusi Tingkat Keparahan terhadap Barodontalgia pada Penyelam di Satkopaska Armatim Surabaya Tingkat Keparahan Tidak Nyeri Barodontalgia Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Total Superficial Media Profunda Asimtomatik Profunda Simtomatik 35 (22.7%) 0 5 (3.2%) 54 (35.1%) 0 0 0 0 0 0 0 0 30 (19.5%) 2 (1.3 %) 5 (3.2 %) 23 (14.9 %) 40 (26.0 %) 54 (35.1 %) 35 (22.7 %) 25 (16.2 %) Tabel 2 Pengaruh Tingkat Keparahan terhadap Barodontalgia berdasarkan Uji Korelasi Spearman Barodontalgia r 0.970 Tingkat Keparahan p* 0.000 N 154 *Nilai kemaknaan p < 0.005 berdasarkan uji korelasi Spearman Pada tabel 2 berdasarkan uji analisis menggunakan korelasi Spearman, diketahui nilai significant 0.000 (p < 0.005) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan karies pada penyelam terhadap barodontalgia. Nilai korelasi Spearman sebesar 0.970 yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan hubungan sangat kuat (0.8 1) dimana ketika semakin dalam tingkat karies maka akan semakin nyeri.

PEMBAHASAN Hasil penelitian ini penyelam dengan karies superficial sebanyak 35 penyelam tidak merasakan nyeri dan 5 penyelam merasakan nyeri ringan. Kemudian pada karies media seluruh penyelam merasakan nyeri ringan saat menyelam. Hal ini sesuai bahwa karies superficial dan karies media sendiri sebetulnya tidak menimbulkan nyeri, tetapi kehilangan jaringan gigi menyebabkan hilangnya isolator dan sensasi temperatur yang merupakan bagian dari fungsi ketebalan jaringan keras antara keadaan lingkungan di luar dan dalam pulpa. Namun jika tubuli dentin terbuka maka akan menghasilkan rasa nyeri terhadap perubahan temperatur dan tekanan akibat dari pergerakan cairan di dalamnya 5. Hal tersebut didukung dengan adanya persepsi rasa nyeri yang berbeda dari setiap individu, dimana menurut Internasional Association for Study of Pain (IASP) nyeri merupakan sensori subyektif yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial yang berbeda pada setiap orang dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya 8. Penyelam dengan karies profunda asimtomatik terdapat 30 penyelam yang mengalami nyeri sedang dan 5 penyelam mengalami nyeri berat. Hal ini sesuai bahwa jaringan pulpa akan bereaksi tergantung pada tingkat keparahan iritasi, susunan individual gigi dan resistensi jaringan pulpa terhadap iritasi, pada suatu kasus dengan tingkat keparahan iritasi ringan ditemukan reaksi produktif pulpa tanpa gejala 6. Rangsangan yang menyebabkan hiperemia atau inflamasi ringan dapat dikompensasi oleh pulpa yang kuat dan imunitas yang baik dengan respon pertahanan diri berupa pembentukan dentin sekunder 6. Penyelam dengan karies profunda simtomatik sebagian besar penyelam mengalami nyeri berat sebanyak 23 penyelam dan nyeri sedang sebanyak 2 penyelam. Hal ini sesuai bahwa pulpitis menjadi penyebab utama terjadinya barodontalgia 1. Adapun mekanisme hubungan barodontalgia yang terjadi pada penyelam dengan karies yang mendekati pulpa baik simtomatik maupun asimtomatik, perubahan tekanan menyebabkan gas dalam air compress terperangkap dan berdifusi masuk melalui karies atau restorasi yang rusak, gas yang terperangkap mengembang menekan tubuli dentin, menstimuli pergerakan cairan tubuli ke arah apikal dan menimbulkan rasa yang sangat sakit 7. Sebuah gigi dengan pulpa yang terinflamasi pada ketinggian diatas permukaan air laut mungkin tanpa gejala, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit ketika berada dibawah permukaan air laut karena tekanan berkurang 9. Hasil penelitian ini berdasarkan uji korelasi Spearman menunjukkan hasil hubungan yang signifikan p = 0.000 atau p < 0.005 dengan arah korelasi postif dengan kekuatan hubungan sangat kuat (0.8 1) dimana semakin dalam tingkat karies maka akan semakin nyeri. Hal ini sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini sehingga kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat pengaruh antara tingkat keparahan karies terhadap barodontalgia.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh tingkat keparahan karies terhadap barodontalgia, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat keparahan karies terhadap barodontalgia (p<0.005) dengan arah korelasi positif dan kekuatan sangat kuat (0.970). SARAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka disarankan untuk para penyelam, dokter gigi dan instansi terkait (Satkopaska Armatim Surabaya) agar lebih memperhatikan kesehatan rongga mulut dengan dilakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menilai rasa sakit berdasarkan durasi menyelam serta mengenai apa saja yang berpengaruh terhadap terjadinya barodontalgia selain dari kondisi patologis berupa karies gigi. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dwi Kurniawati SKG, MPH dan drg. Juwita Raditya Ningsih yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan motivasi serta para Dosen dan teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta serta semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA 1. Zadik, Y. 2010. Barodontalgia : What have we learned in the past decade?. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod, 109 (4) : 65-69. 2. United States Navy. 2008. U.S Navy Diving Manual, Washington DC : U.S Government Printing Office. 3. Mehrotra, V., Sawhny, A., Garg, K., Gaur, S., and Hussain, J. 2014. Pain in Plane : A Case Report and Review on Barodontalgia. International Journal of Advanced Biotechnology and Research, 5 : 214-218. 4. Gaur, T. K., and Shrivastava, T. V. (2012 ). Barodontalgia : Clinical Entity. Journal Oral Comm Dent, 6 (1) : 18-20. 5. Kidd, E. A., and Joyston-Bechal, S. 1992. Dasar-dasar : Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : EGC. 6. Grossman, L. I. 2013. Ilmu Endodontik Dalam Praktek. Jakarta : EGC. 7. Al Hajri, Wadha. 2006. Prevalence of Barodontalgia Among Pilots and Divers in Saudi Arabia and Kuwait. J Saudi Dental, 18 (3) : 134-6. 8. Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba. 9. Orban, B., and Ritchey, B.T. 1945. Interpretation and management of oral symptoms experienced by scuba divers. J Am Dent Assoc, 32 : 154. 10. Zadik, Y., & Diucker, S. 2011. Diving Dentistry : a review of the dental implications of scuba diving. Australian Dental Journal, 56 : 265-271. 11. Stoetzer, M., Cristoph, K., Martin, R., Dirk, Z., Nils, G. C., & Contantin, V. S. 2012. Pathophysiology of Barodontalgia : A Case Report and Review of the Literature. Journal Hindawi Publishing Corporation, 10 : 1-4.