2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN...30 A. Lokasi dan Subyek Penelitian...30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama tentang struktur materi, komposisi materi, sifat dan perubahan materi serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI KIMIA DI SMA

DAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas

BAB III METODOLOGI. A. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran kimia di SMA bertujuan agar siswa dapat memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rika Siti Sya adah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang meliputi standar isi, standar

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian B. Definisi Operasional C. Partisipan...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum merupakan suatu program yang berupa rencana tertulis yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF

I. PENDAHULUAN yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam memecahkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk pemikir yang jauh lebih baik dari makhluk hidup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER BERBASIS PIKTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas,

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arin Ardiani, 2014

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan salah satu ilmu yang memunculkan fenomena yang abstrak. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL)MATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PROFIL COMMUNICATE STYLE DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI SISTEM REPRODUKSI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. ajar dapat membantu peserta didik dalam penguasaan materi. pelajaran atau buku ajar yang merupakan pegangan penting bagi peserta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal ini karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan hidup manusia. Oleh karena itu, kurikulum sebagai rancangan pendidikan menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia, salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan adalah melakukan perubahan kurikulum pendidikan dari Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013. Perubahan tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan antara kurikulum yang ada dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL (Kemendikbud, 2012). Dalam peraturan pemerintah No. 54 tahun 2013, tentang standar kompetensi lulusan pendidikan menengah menyatakan bahwa siswa dituntut untuk memiliki 4 dimensi pengetahuan yakni pengetahuan konseptual, faktual, prosedural, dan metakognitif. Jenis-jenis pengetahuan ini menunjukkan penjenjangan dari yang sifatnya konkret (faktual) sampai yang sifatnya abstrak (metakognitif). Salah satu model taksonomi yang digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah model taksonomi Bloom revisi. Menurut Anderson dan Krathwohl (2010), model taksonomi Bloom revisi memandang tujuan pembelajaran dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Interelasi diantara keduanya disebut dengan Tabel Taksonomi. Putriani, Utari Eka. 2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 Dimensi proses kognitif terdiri dari enam kategori yaitu C1-mengingat, C2- memahami, C3-mengaplikasikan, C4-menganalisis, C5-mengevaluasi, C6- mencipta. Dimensi pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Taksonomi Bloom revisi pada dimensi pengetahuan dapat digunakan oleh guru untuk menentukan hasil belajar, menentukan proses pembelajaran yang akan dilakukan, dan menentukan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Anderson & Krathwohl, 2010). Salah satu cara untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa adalah dengan tes piktorial bentuk pilihan ganda. Piktorial adalah sebuah ilustrasi yang berisi banyak gambar. Ilustrasi berfungsi untuk memperjelas konsep dan dapat disajikan dalam bentuk deskripsi dan grafis (Toharudin, 2008), sedangkan tes piktorial adalah tes yang melibatkan bahan-bahan media gambar untuk menggambarkan suatu keadaan. Menurut Abadzivor (2006), tes piktorial dapat berupa gambar, angka, grafik, bagan maupun tabel. Pada penelitian ini bentuk tes piktorial yang dikembangkan terdiri dari gambar dan tabel. Gambar berfungsi untuk menjelaskan sebuah keadaan baik secara fisik (tampak) maupun secara kimia (terjadi perubahan pada tingkat molekuler), sedangkan tabel berfungsi untuk menampilkan prosedur suatu percobaan dan menampilkan data keadaan baik sebelum maupun setelah dilakukan percobaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Octafiani (2009) pada materi sistem koloid, menunjukkan bahwa keberadaan gambar dalam pokok uji bentuk pilihan ganda piktorial dapat memudahkan siswa untuk memahami masalah yang ada dalam pokok uji. Hasil penelitian tersebut menjadi dasar dan alasan untuk mengembangkan tes piktorial. Menurut Chittleborough (2004), kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari, karena terdiri dari konsep-konsep yang abstrak. Terlebih lagi, apabila tingkat abstraksi suatu materi pelajaran tersebut semakin tinggi. Menurut Munadi (2008) menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengurangi tingkat keabstrakan suatu materi pelajaran adalah dengan penggunaan gambar sebagai alat bantu untuk mengurangi tingkat keabstrakannya. Salah satu materi kimia

3 yang terdiri dari konsep-konsep abstrak adalah materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Selain itu, materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat diterapkan dalam bentuk gambar. Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit terdiri dari pengetahuan faktual contohnya mengklasifikasikan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan gambaran gejala daya hantar listriknya, pengetahuan konseptual contohnya mengidentifikasi partikel-partikel larutan yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, dan pengetahuan prosedural contohnya pada percobaan penentuan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Oleh karena itu, materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi larutan elektrolit dan nonelektrolit untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, menunjukkan bahwa perlunya dikembangkan suatu alat ukur yang bergambar. Perhatian dalam mengembangkan tes ini adalah bagaimana bentuk tes piktorial pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang memenuhi kualitas soal yang baik sebagai instrumen yang dapat mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA. Berkaitan dengan pengembangan tes piktorial yang dapat mengukur dimensi pengetahuan siswa, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kesulitan yang dialami saat mengembangkan tes piktorial untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit? 2. Bagaimana kualitas tes piktorial yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda?

4 3. Bagaimanakah hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa SMA dengan tes piktorial pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit? 4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen tes piktorial yang baik untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa Siswa dapat termotivasi dalam mengerjakan soal bentuk yang baru, sehingga siswa tidak merasa sulit dalam mengerjakannya. 2. Bagi Guru Tes piktorial yang dikembangkan ini dapat dijadikan alat evaluasi baru untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa. Hasil informasi yang diperoleh dari penelitian ini pun dapat dijadikan referensi oleh guru untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi yang sama. 3. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan tes piktorial dengan mengkombinasikannya dengan kurikulum yang berlaku. E. Pembatasan Masalah Karena memungkinkan masalahnya yang cukup luas, maka permasalahan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Jenis tes piktorial yang dikembangkan adalah tes piktorial tipe pilihan ganda.

5 2. Dimensi pengetahuan yang dianalisis terdiri dari tiga kategori saja, yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, dan pengetahuan prosedural. 3. Tes piktorial yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan KD 3.8 dan 4.8 kelas X Kurikulum 2013. 4. Siswa SMA yang mengikuti penelitian ini adalah siswa kelas XI program MIA di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat yang telah mendapatkan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. 5. Uji validitas hanya difokuskan pada validitas isi. 6. Kesulitan yang dibahas berdasarkan pada pengembangan tes yang dikemukakan oleh Susetyo (2011). F. Struktur Organisasi Skripsi yang berjudul Pengembangan Tes Piktorial untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa SMA pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit terdapat dalam lima Bab. Bab I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan struktur organisasi. Latar belakang penelitian berisi penjelasan tentang pentingnya masalah yang diteliti dalam penelitian. Identifikasi dan perumusan masalah berisi massalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Tujuan penelitian berisi hasil penelitian yang ingin dicapai. Manfaat penelitian berisi asas manfaat sebagai rujukan penelitian setelah penelitian ini selesai. Pembatasan masalah berisi pembatasan ruang lingkup penelitian. Bab II merupakan bab kajian pustaka yang menjelaskan landasan teoritik dalam penyusunan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kajian pustaka terdiri dari pengembangan tes, kualitas tes, tes piktorial, dimensi pengetahuan, dan deskripsi materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Bab III merupakan bab metode penelitian yang menjelaskan secaraa rinci mengenai metode penelitian yang dilakukan. Pada bab terdiri dari Lokasi dan

6 objek penelitian, desain penelitian, alur penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, serta pengolahan dan analisis data. Bab IV merupakan bab hasil penelitian dari pengolahan data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan yang berkaitan dengan kajian pustaka. Bab ini terdiri dari pengembangan tes soal tes piktorial, kualitas soal tes piktorial baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa, serta tanggapan siswa terhadap tes piktorial. Bab V merupakan bab simpulan dan saran. Simpulan menjelaskan hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah pada bab I, sedangkan saran menjelaskan saran penulis untuk memperbaiki penelitian pengembangan tes piktorial yang akan datang. Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam keperluan penelitian.