KOPI DARAT - EDISI KHUSUS Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 8 Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

2 antar kabupaten/kota, dan/atau antar provinsi dalam upaya mewujudkan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan formal secara nasional dan pencapaia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

Pulau Sumba. Literasi di Kelas Rendah di Sumba 12/14/2016. Seminar Hasil Penilaian untuk Kebijakan Pendidikan

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih penghargaan Anugerah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah wajib membiayainya. Sehingga memberikan bantuan guru PNS kepada sekolah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 89 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. di sektor publik menjadi hal yang penting. Anggapan umum yang berkembang di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

ACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 22 Juni 2016

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

Mendayagunakan Guru dengan Lebih Baik: Memperkuat Manajemen Guru untuk Meningkatkan Efisiensi dan Manfaat Belanja Publik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sisca Fitriyani, 2013

WALIKOTA PROBOLINGGO

Untitled document. Undang-Undang:

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI MURUNG RAYA PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE,

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KOPI DARAT - EDISI KHUSUS Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 8 Februari 2017 Topik #30 Kebijakan Guru Pegawai Negeri Sipil di Sekolah Swasta Konteks Guru PNS di Sekolah Swasta Cakupan layanan dan distribusi guru berkualifikasi secara merata, masih menjadi isu kompleks di sistem pendidikan Indonesia yang luas ini. Layanan oleh sekolah swasta memainkan peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah terpencil. Menurut sejarah, sebagian besar pendidikan formal justru awalnya diselenggarakan oleh organisasi berbasis agama. Hingga hari ini, sekolah swasta yang dinaungi yayasan Islam, Protestan dan Katolik masih setia menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah bagi sejumlah besar siswa di berbagai daerah. Biasanya, sekolah-sekolah ini melayani siswa dari keluarga yang paling tidak mampu. Sebagai contoh, menurut hasil studi ACDP tentang Laporan Analisis Situasi di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) kurang lebih 41% dari 151.000 siswa SD di Pulau Sumba bersekolah di sekolah swasta berbasis agama; di kabupaten Sumba Barat Daya, proporsi siswa di sekolah swasta mencapai 50%. 1 Melihat pentingnya peran pendidikan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah berupaya melakukan pemerataan mutu pendidikan negeri dan swasta melalui beberapa tindakan kebijakan, termasuk penyediaan dana BOS dan penempatan PNS di sekolah swasta, termasuk di madrasah dan pesantren swasta. Guruguru PNS ini disebut guru PNS yang dipekerjakan atau guru DPK. Di keempat kabupaten di Sumba, secara rata-rata, lebih dari 40% guru di sekolah swasta adalah guru DPK, bahkan di Sumba Tengah saja, guru DPK mencapai setengah dari total guru di sana. Secara keseluruhan, di semua kabupaten di Sumba, 45% guru di sekolah negeri adalah PNS sementara 40% guru di sekolah swasta adalah PNS. Namun demikian, proporsi guru PNS dan non PNS di sekolah negeri dan swasta berbeda-beda menurut daerahnya (lihat Gambar 1). Gambar 1. Proporsi Guru PNS dan Non PNS di Sekolah Negeri dan Swasta di Semua Kabupaten Sumba (persen) Kabupaten Negeri Swasta % PNS % Non-PNS % PNS % Non-PNS Sumba Barat 38 62 35 65 Sumba Barat Daya 44 56 37 63 Sumba Tengah 47 53 51 49 Sumba Timur 51 49 38 62 Persentase keseluruhan 45 55 40 60 Sumber: (ACDP, 2016) Isu Penarikan Guru PNS Pada pertengahan Januari 2017 Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang mempengaruhi para guru DPK. Pernyataan tersebut menjelaskan niat Pemerintah untuk mendorong pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 53/2010 secara lebih ketat. Peraturan tersebut membatasi PNS agar bekerja di lembaga pemerintah saja. Bila kebijakan ini diberlakukan, maka guru-guru PNS dari sekolah swasta akan dipekerjakan di sekolah negeri saja. 1 ACDP, 2016. Strategi Peningkatan Efetivitas Pendidikan Dasar di Sekolah/Madrasah di Sumba, NTT. Volume 1: Analisis Situasi Komprehensif. h. 7

Mandat tersebut akan berdampak besar terhadap siswa di SD dan SMP swasta, termasuk madrasah, khususnya mereka yang berada di daerah yang kekurangan sumberdaya pengajar. Mengembalikan guru DPK ke sekolah negeri akan merugikan, khususnya bagi daerah 3T (terdepan, terluar dan terpencil). Seperti yang terjadi pada kasus di Sumba Tengah, di mana mandat tersebut diterjemahkan menjadi usulan realokasi guru PNS ke sekolah-sekolah negeri di Sumba Tengah atau tempat lain, dan mengakibatkan hilangnya setengah dari jumlah total guru di sekolah swasta. Sejumlah kabupaten pun mulai menarik guru PNS mereka dari sekolah swasta, sejak beberapa saat lalu. Pada bulan Februari 2016, Pemerintah Daerah Pekalongan, Jawa Tengah menarik guru DPK secara besar-besaran, tindakan yang menuai kritik pedas dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta atau BMPS. 2 Meski ada Keputusan Bersama Menteri pada tahun 2014 dan surat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang meresmikan dan mendukung penempatan guru PNS di sekolah swasta pada pertengahan 2016, isu penarikan ini mencuat kembali ke permukaan. Menanggapi arahan MenPAN RB tahun 2017 tentang penarikan guru DPK, Wakil Bupati Sumba Timur memperingatkan masyarakat, bahwa penarikan guru PNS akan kembali menghasilkan anak-anak usia sekolah yang terbengkalai di daerah terpencil. 3 Pernyataan resmi pejabat pemerintah baru-baru ini yang mengarahkan guru PNS untuk kembali ke sekolah negeri adalah pengulangan pernyataan serupa sebelumnya dalam serangkaian pesan pemerintah pusat dan daerah yang tidak konsisten tentang guru DPK. Disinyalir, hal ini disebabkan adanya perbincangan kebijakan dan debat berkelanjutan tentang cara menafsirkan kerangka kerja yang mengatur distribusi guru PNS dan penyesuaian sektoral apa saja yang dibutuhkan. Ada sejumlah inkonsistensi kebijakan dari berbagai jenjang hirarki produk hukum Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. Tabel 1 mencatat berbagai arahan kebijakan dan pernyataan publik selama 8 tahun terakhir, yang berubah-ubah antara mendukung dan menentang guru DPK bekerja di sekolah swasta. Lini waktu pada Tabel 1 menggambarkan sikap lembaga pemerintah terkait isu DPK. Peraturan, keputusan dan pernyataan publik yang digambarkan dalam tabel berubah-ubah antara mendukung penempatan guru PNS di sekolah swasta dan menarik mereka. Hal tersebut memberi kesan bahwa kementerian-kementerian yang terkait dengan persoalan ini tidak berjalan selaras. Pola seperti itu menciptakan kebingungan di tingkat kabupaten, yang situasinya semakin diperburuk oleh desas-desus, salah tafsir atas pernyataan publik, dan kecenderungan untuk menganggap sebuah pernyataan pejabat kepada publik sebagai peraturan baru. Perlu adanya kejelasan tentang penempatan guru PNS di sekolah swasta pada tingkat kebijakan, hukum dan peraturan perundangan. Lebih penting lagi, perlu adanya pertimbangan matang tentang kerangka peraturan perundangan terkait pengelolaan dan distribusi guru PNS secara umum di tingkat daerah. Resiko dari implementasi yang kaku atas keseluruhan kebijakan pengelolaan PNS terhadap guru DPK adalah timbulnya dampak ganda pada anak-anak yang kurang beruntung di pedesaan dan daerah terpencil. Anak-anak ini sudah kurang beruntung, karena tinggal di daerah dengan sumber daya yang minim, dan bila guru-guru berkualifikasi ditarik dari sekolah mereka, maka ini berarti melucuti dari satu-satunya sumber daya yang dapat menolong mereka memperbaiki kehidupannya sekarang maupun di masa mendatang. 2 http://radarpekalongan.com/354/guru-pns-akan-ditarik-bmps-kota-pekalongan-keberatan/ 3 http://kupang.tribunnews.com/2017/01/20/guru-pns-tidak-mau-mengajar-di-sekolah-swasta

Tabel 1. Arah Kebijakan dan Pernyataan Publik yang Mendukung dan Menentang Guru PNS Berkarya di Sekolah Swasta (2009-2017) Mendorong Guru PNS di Sekolah Swasta 2009: Peraturan Pemerintah No. 63/2009 mengakui PNS yang ditugaskan untuk bekerja di lembaga yang bukan milik pemerintah. Menentang Guru PNS di Sekolah Swasta 2010: Peraturan Pemerintah No. 53/2010 tentang Disiplin PNS menyatakan, bahwa PNS ditempatkan di lembaga pemerintah, baik itu di Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, dan tetap mengakui baik PNS yang dipekerjakan, maupun PNS yang diperbantukan. 2014: Keputusan Bersama Menteri No. 5/VIII/PB/2014 mengatur dan meresmikan penugasan guru PNS di sekolah swasta (ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi). 2016 (Juli): Kantor perwakilan Kemenag di Kalimantan Selatan membenarkan di hadapan publik bahwa guru PNS diizinkan mengajar di madrasah swasta, tetapi tidak boleh sebagai kepala madrasah swasta. 2016 (Januari): Dinas Pendidikan di Pekalongan, Jawa Tengah menyampaikan rencana pemda kota untuk menarik guru PNS dari sekolah swasta (Surat No. 420/B/0354). 2016 (Juli): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menerbitkan surat (No. 38186/MPK/KP/2016) yang meminta gubernur dan walikota untuk menempatkan secara merata proporsi guru PNS dan tenaga kependidikan di sekolah negeri dan swasta. 2017 (Januari): MenPAN-RB mengarahkan agar semua guru PNS segera kembali mengajar di sekolah negeri dengan mengacu pada PP No. 53/2010 dan mengancam diberlakukannya sanksi disipliner jika tidak dituruti. 2017 (Januari): Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan menerbitkan rencana untuk menarik semua guru PNS dari sekolah swasta, dan seorang Kepala Sekolah SMA Islam Athirah (swasta) membuat pernyataan publik yang mendukung rencana ini.

Narasumber: - Dr. James Modouw, M. MT Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Widaryati Hestiarsih, S. Kom. Kepala Bidang Pengadaan Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Drs. Budiantoro, MBA Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri - Aloysius Seran Ketua BAPPEDA Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur Lembar Latar Belakang ini disiapkan oleh Tim Knowledge Management, ACDP Indonesia: Isabella Tirtowalujo, Education Specialist ditinjau oleh Dr. David Harding Lead Adviser, Education and Knowledge Management, Fredi Munger, Basic and Secondary Education Policy and Program Reform Specialist dan Muljani Nurhadi, Education Sector Research and Capacity Planning Advisor for Religious Education, diterjemahkan oleh Daniella Situmorang, Tim Komunikasi dan diedit oleh Sari Soegondo, Communication Specialist. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Daniella Situmorang Fara Ramadhina dc2morang@yahoo.com fara.ramadhina@gmail.com ella@acdp-indonesia.org fara@acdp-indonesia.org 0812-9718-1088 0811-9890-271