III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Tinggi Tanaman Sawi Hijau Selama kegiatan budidaya dilakukan pengamatan, salah satu pengamatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TATA CARA PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III.TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

III. MATERI DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

Transkripsi:

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pemilihan tempat dan lahan di Dusun Selongisor karena lahan berada di daerah pegunungan sehingga kondisi lingkungan sangat cocok untuk budidaya brokoli dari segi jenis tanah dan faktor iklim. B. Waktu Pelaksanaan Adapun pelaksanaan Tugas Akhir ini dilaksanakan mulai pada bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 C. Metode Pelaksanan Metode pelaksanaan Tugas Akhir (TA) yang dilakukan di Dusun Selongisor RT 03/ RW 15 Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah meliputi: 1. Rancangan Penelitian Faktor perlakuan pada budidaya organik brokoli ini yaitu pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Power. Dilakukan perbedaan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman brokoli. Terdapat 2 perlakuan yaitu dengan lahan 200 m 2 di bagi menjadi 100 m 2 untuk ditanami brokoli dengan pemberian pupuk organik cair. Sedangkan lahan 100 m 2 tanpa pemberian pupuk organik cair. Adapun 2 perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: a. Lahan Kontrol = Tanpa Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Power b. Lahan Perlakuan = Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Power 5 cc/2 liter air. 13

14 2. Penyiapan Alat dan Bahan Budidaya Brokoli a. Alat Beberapa alat yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1) Cangkul 2) Pisau 3) Ember 4) Sprayer 5) Alat Pelubang Mulsa 6) Pengikat Mulsa 7) Mulsa 8) Keranjang 9) Penggaris 10) Timbangan b. Bahan Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 1) Benih brokoli varietas green magic. 2) Tanah Persemaian 3) Air 4) Pupuk Bokasi 5) Pupuk Organik Cair POWER 6) Pestisida Nabati 3. Pelaksanaan Kegiatan Serangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan cara terjun langsung mengikuti kegiatan TA di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan terjun langsung mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan budidaya brokoli. Kegiatan TA dilaksanakan dengan menggunakan lahan seluas kurang

15 lebih 200 meter persegi sebagai tempat budidaya. Pembudidayaan brokoli tersebut kurang lebih dalam jangka 3 bulan. Pada budidaya brokoli kali ini dilakukan perbedaan untuk membandingkan, yaitu dengan lahan 200 m 2 di bagi menjadi 100 m 2 untuk ditanami brokoli dengan pemberian pupuk organik cair. Sedangkan lahan sisanya tanpa pemberian pupuk organik cair. Berikut perbedaan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan budidaya brokoli: Tabel 3.1 Perbedaan Perlakuan Pada Budidaya Brokoli dengan Pemberian No Pupuk Organik Cair dan Tanpa Pemberian Pupuk Organik Cair Perlakuan Budidaya Brokoli dengan Pemberian Pupuk Organik Cair Budidaya Brokoli Tanpa Pemberian Pupuk Organik Cair 1. Pengolahan Lahan 2. Persemaian 3. Penanaman 4. Pemeliharaan Penyiraman Penyulaman Pemberian Pupuk Susulan - Penyiangan Perempelan Tunas 5. Pengendalian Hama Penyakit 6. Panen dan Pasca Panen Berikut penjabaran tahapan dalam pelaksanaan budidaya tanaman brokoli dengan pemberian pupuk organik cair adalah sebagai berikut: a. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan pada budidaya tanaman brokoli dilakukan dengan pembersihan sisa-sisa tanaman yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah menggunakan cangkul sedalam 40 cm. Tanah yang sudah diolah kemudian diberi pupuk kandang sebanyak ± 100 kg dengan cara disebar ke lahan. Setelah itu pupuk ditutup dengan tanah, selanjutnya membentuk bedengan dengan panjang 300 cm dan lebar 100 cm dengan

16 tinggi bedengan 20 cm. Jarak antar bedengan yaitu 60 cm. Dari luasan lahan 100 m 2 terdapat 12 bedengan. Dari 12 bedengan tersebut di aplikasikan pupuk organik cair. Kemudian bedengan tersebut baru ditutup dengan menggunakan mulsa. Selanjutnya mulsa diberi lubang dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm. b. Persemaian Penyemaian benih dilakukan untuk menghasilkan bibit yang siap tanam. Tujuan dilakukannya pembibitan ini adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Media yang telah siap dimasukkan ke polybag dengan ukuran 3x4 cm dan di tata pada sungkup persemaian (para-para) dan disiram. Langkah selanjutnya benih dimasukkan ke dalam polybag yang sudah terisi media semai. Setelah itu adalah melakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan gembor. Waktu penyiraman baik dilakukan pada pagi dan sore hari. Benih yang baik akan tumbuh setelah 3-5 hari. Setelah berdaun 3-5 helai (kira-kira berumur 4 minggu sejak biji disemaikan) tanaman brokoli dapat dipindahkan ke bedeng penanaman. c. Penanaman/Transplanting Penanaman merupakan tahapan yang dilakukan setelah benih tumbuh dari media persemaian atau kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan pertanaman. Penanaman dilakukan pada bibit brokoli ini menggunakan bibit yang berumur 30 hari atau setelah memiliki 3-5 helai daun. Penanaman bibit tanaman di lahan baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari.

17 d. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan yang dilakukan untuk budidaya Brokoli Organik ini meliputi : 1) Penyulaman Penyulaman dilakukan seawal mungkin, yakni sejak tanam hingga umur 14 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan jika terdapat tanaman yang mati atau tumbuhnya abnormal diganti dengan bibit yang baru. Disamping menyulam, juga dilakukan seleksi tanaman. Caranya, tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dicabut dan diganti dengan tanaman yang sehat. 2) Pemberian pupuk susulan Kegiatan pemupukan yaitu menggunakan larutan power yang diencerkan dengan air lalu disiramkan secara merata pada tanaman brokoli. Waktu pemupukan dilakukan seminggu satu kali. Pemberian power bertujuan untuk mempercepat degradasi pupuk kandang. Power ini juga berfungsi sebagai ZPT, fermentor dan pupuk. Adapun dosis yang digunakan dalam pelarutan power yang akan disemprotkan yaitu dengan takaran 5 cc dilarutkan dalam 2 liter air. Waktu pengaplikasian pupuk dilakukan pada pagi hari mulai dari jam 6 pagi jam 10 pagi. 3) Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh disekitar perakaran tanaman serta mengurangi kompetisi unsur hara, mempermudah dalam pemeliharaan tanaman. Penyiangan dilakukan ketika tumbuh gulma di sekitar tanaman dengan mencabutinya menggunakan tangan atau manual, sedangkan pada sekitar bedengan penyiangan dilakukan dengan cangkul.

18 4) Penyiraman Air berfungsi sebagai sarana transportasi unsur hara yang digunakan untuk proses fotosintesis. Selain itu air juga berperan untuk mengatur suhu tubuh tanaman yaitu dalam proses transpirasi. Pengairan pada pemeliharaan tanaman brokoli dilakukan pada saat mulai tanam, pembungaan, sampai panen dilakukan dengan jumlah, waktu, dan cara yang tepat. Mulai tanam sampai umur 2 minggu penyiraman dilakukan setiap hari atau dua hari sekali, pengairan dikurangi saat pembentukan bunga dan saat panen bisa dihentikan. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi lahan supaya tidak menyebabkan kebusukan pada akar tanaman. e. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya brokoli tidak hanya di lakukan sebelum munculnya gejala ataupun serangan, namun juga setelah munculnya serangan. Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya brokoli dilakukan dengan cara membunuh langsung hama yang terlihat atau dengan cara pemberian pestisida nabati atau disebut dengan ces pleng. Penyemprotan dilakukan pada waktu pagi hari antara pukul 05.00 07.00 dimana pada waktu tersebut masih banyak aktifitas hama yang dilakukan sehingga tujuan penyemprotan secara kontak dapat terpenuhi. Selain itu penyemprotan juga bisa dilakukan pada waktu sore hari sekitar pukul 17.00 18.00 dimana pada waktu tersebut aktifitas hama mulai berlangsung sehingga sangat efektif untuk dilakukan penyemprotan. Pemberian pestisida nabati dilakukan setelah dua minggu setelah tanam kepada tanaman. f. Panen dan Pasca Panen Pemanenan bunga brokoli dilakukan pada saat bunga (curd) mencapai ukuran maksimal dan telah padat (kompak), tetapi kuncup bunganya belum mekar. Umur panen bervariasi, tergantung pada varietas atau kultivar yang ditanam, brokoli dengan varietas green magic dapat

19 dipanen pada umur 50-55 hari setelah tanam. Waktu panen yang tepat pada pagi atau sore hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daun-daunnya. g. Pemasaran Hasil Pemasaran adalah usaha untuk menjual hasil produksi kepada konsumen. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Brokoli pada lahan perlakuan yang telah dipanen dapat langsung dijual atau disetorkan pada pengepul P4S Tranggulasi yang nantinya akan disetorkan ke swalayan. Penjualan hasil panen disetorkan kepada pengepul P4S Tranggulasi dimaksudkan agar rantai pemasaran tidak terlalu panjang serta dengan adanya kerjasama antara pengepul dan perusahaan maka harga yang ditawarkan tetap konstan sesuai perjanjian, sehingga kita dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh secara pasti karena harga tetap konstan. Brokoli yang telah dipanen dijual langsung ke pengepul desa setempat P4S Tranggulasi dengan harga untuk setiap kilogram brokoli pada lahan perlakuan adalah Rp 11.000,00 per kilogram. Sedangkan tahap-tahap dalam pelaksanaan budidaya tanaman brokoli tanpa pemberian pupuk organik cair adalah sebagai berikut: a. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan pada budidaya tanaman brokoli dilakukan dengan pembersihan sisa-sisa tanaman yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah menggunakan cangkul sedalam 40 cm. Tanah yang sudah diolah kemudian diberi pupuk kandang sebanyak ± 100 kg dengan cara disebar ke lahan. Setelah itu pupuk ditutup dengan tanah, selanjutnya membentuk bedengan dengan panjang 300 cm dan lebar 100 cm dengan tinggi bedengan 20 cm. Jarak antar bedengan yaitu 60 cm. Dari luasan lahan 100 m 2 terdapat 12 bedengan. Dari 12 bedengan tersebut tanpa diaplikasikan pupuk organik cair. Kemudian bedengan tersebut baru

20 ditutup dengan menggunakan mulsa. Selanjutnya mulsa diberi lubang dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm. b. Persemaian Penyemaian benih dilakukan untuk menghasilkan bibit yang siap tanam. Tujuan dilakukannya pembibitan ini adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Sebelum benih ditanam,sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Media yang telah siap dimasukkan ke polybag dengan ukuran 3x4 cm dan di tata pada sungkup persemaian (para-para) dan disiram. Langkah selanjutnya benih dimasukkan ke dalam polybag yang sudah terisi media semai. Setelah itu adalah melakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan gembor. Waktu penyiraman baik dilakukan pada pagi dan sore hari. Benih yang baik akan tumbuh setelah 3-5 hari. Setelah berdaun 3-5 helai (kira-kira berumur 4 minggu sejak biji disemaikan) tanaman brokoli dapat dipindahkan ke bedeng penanaman. c. Penanaman/Transplanting Penanaman merupakan tahapan yang dilakukan setelah benih tumbuh dari media persemaian atau kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan pertanaman. Penanaman dilakukan pada bibit brokoli ini menggunakan bibit yang berumur 30 hari atau setelah memiliki 3-5 helai daun. Penanaman bibit tanaman di lahan baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari.

21 d. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan yang dilakukan untuk budidaya Brokoli Organik ini meliputi : 1) Penyulaman Penyulaman dilakukan seawal mungkin, yakni sejak tanam hingga umur 14 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan jika terdapat tanaman yang mati atau tumbuhnya abnormal diganti dengan bibit yang baru. Disamping menyulam, juga dilakukan seleksi tanaman. Caranya, tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dicabut dan diganti dengan tanaman yang sehat. 2) Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh disekitar perakaran tanaman serta mengurangi kompetisi unsur hara, mempermudah dalam pemeliharaan tanaman. Penyiangan dilakukan ketika tumbuh gulma di sekitar tanaman dengan mencabutinya menggunakan tangan atau manual, sedangkan pada sekitar bedengan penyiangan dilakukan dengan cangkul. 3) Penyiraman Air berfungsi sebagai sarana transportasi unsur hara yang digunakan untuk proses fotosintesis. Selain itu air juga berperan untuk mengatur suhu tubuh tanaman yaitu dalam proses transpirasi. Pengairan pada pemeliharaan tanaman brokoli dilakukan pada saat mulai tanam, pembungaan, sampai panen dilakukan dengan jumlah, waktu, dan cara yang tepat. Mulai tanam sampai umur 2 minggu penyiraman dilakukan setiap hari atau dua hari sekali, pengairan dikurangi saat pembentukan bunga dan saat panen bisa dihentikan. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi lahan supaya tidak menyebabkan kebusukan pada akar tanaman.

22 e. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya brokoli tidak hanya di lakukan sebelum munculnya gejala ataupun serangan, namun juga setelah munculnya serangan. Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya brokoli dilakukan dengan cara membunuh langsung hama yang terlihat atau dengan cara pemberian pestisida nabati atau disebut dengan ces pleng. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari antara pukul 05.00 07.00 dimana pada waktu tersebut masih banyak aktifitas hama yang dilakukan sehingga tujuan penyemprotan secara kontak dapat terpenuhi. Selain itu penyemprotan juga bisa dilakukan pada waktu sore hari sekitar pukul 17.00 18.00 dimana pada waktu tersebut aktifitas hama mulai berlangsung sehingga sangat efektif untuk dilakukan penyemprotan. Pemberian pestisida nabati dilakukan setelah dua minggu setelah tanam kepada tanaman. f. Panen dan Pasca Panen Pemanenan bunga brokoli dilakukan pada saat bunga (curd) mencapai ukuran maksimal dan telah padat (kompak), tetapi kuncup bunganya belum mekar. Umur panen bervariasi, tergantung pada varietas atau kultivar yang ditanam, brokoli dengan varietas green magic dapat dipanen pada umur 50-55 hari setelah tanam. Waktu panen yang tepat pada pagi atau sore hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daun-daunnya. g. Pemasaran Hasil Pemasaran adalah usaha untuk menjual hasil produksi kepada konsumen. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Brokoli pada lahan kontrol yang telah dipanen langsung dijual atau disetorkan kepada tengkulak yang datang langsung, maka harga yang ditawarkan tetap konstan sesuai perjanjian, sehingga kita dapat mengetahui keuntungan yang

23 diperoleh secara pasti karena harga tetap konstan. Brokoli yang telah dipanen dijual langsung ke tengkulak dengan harga untuk setiap kilogram brokoli pada lahan kontrol adalah Rp 9.000,00 per kilogram dan akan dijual dipasar lokal. 4. Variabel Pengamatan a. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur setiap minggu dan dimulai pada umur 7 HST. Pengukuran tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang hingga daun tertinggi. Tinggi tanaman diukur dengan penggaris. b. Jumlah Daun (helai) Jumlah daun brokoli yang tumbuh dihitung setiap minggu dan dimulai pada umur 7 HST. c. Berat Segar (g) Berat segar ditimbang pada saat panen. Perhitungan berat segar dilakukan dengan cara menimbang secara keseluruhan bagian tanaman brokoli dengan menggunakan timbangan elektrik. d. Diameter Krop Tanaman (cm) Diameter tanaman diukur pada saat panen. Pengukuran diameter krop brokoli dilakukan menggunakan penggaris. 5. Analisis Usaha Tani Untuk melakukan analisis usaha tani dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan rumus sebagai berikut: a. Penerimaan Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut : TR = Q x Pq

24 Keterangan : TR = Total Penerimaan (Rp) Q = Jumlah Produk Pq = Harga Produk (Rp) b. Keuntungan Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian merupakan hasil dari perhitungan berkala. Hal ini akan diketahui secara pasti saat perusahaan menghentikan kegiatanya dan dilakukan likuidasi. Tujuan dari pelaku ekonomi adalah memaksimumkan utility. Produsen memaksimumkan utility dengan cara memaksimumkan keuntungan. Keuntungan (JI) merupakan hasil pengurangan dari penerimaan (revenue) dengan biaya (cost). Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produk (Q) dengan harga produk (P). Jika dirumuskan yaitu : JI = R-C JI = (QxP) C c. R/C Ratio R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran perbandingan antara penerimaan dengan biaya operasional. R/C Ratio dihitunng untuk menentukan kelayakan usaha. R/C Ratio lebih dari 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. R/C Ratio = d. B/C Ratio Total Penerimaan Total Biaya Produksi Jika hasil B/C Ratio lebih besar dari nol maka usahatani tersebut menguntungkan (tambahan manfaat/penerimaan lebih besar dari tambahan biaya). Serta jika hasil B/C Ratio kurang dari nol maka usahatani tersebut mengalami kerugian (tambahan biaya lebih besar dari tambahan

25 penerimaan). Dan apabila hasil B/C Ratio sama dengan nol, maka usahatani tersebut impas (tambahan penerimaan sama dengan tambahan biaya (Rahim 2007). Ratio adalah : Rumus B/C Ratio adalah keuntungan dibagi total biaya, rumus B/C B/C Ratio = Keuntungan Total biaya e. BEP (Break Event Point) Menurut Herjanto (2007), analisis pulang pokok (break-even analysis) adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam kurva biaya-pendapatan yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Titik tersebut disebut sebagai titik pulang pokok (break-even point). Dengan mengetahui titik pulang pokok, analisis dapat mengetahui pada tingkat volume penjualan atau pendapatan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi tetapi juga tidak untung. 6. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara pengambilan foto-foto yang mendukung dan berhubungan dengan kegiatan praktik di lapangan. Dokumentasi sangat berguna dalam menguatkan data untuk penyusunan laporan Tugas Akhir. 7. Studi Pustaka Mencatat hal-hal yang terkait dengan topik yang diambil, dapat melalui studi pustaka sehingga dapat dijadikan referensi dalam pemecahan masalah.