MENGGUGAH PARTISIPASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

FORMAT PENGEMBANGAN STRATEGI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERENCANAAN PARIWISATA PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT Sebuah Pendekatan Konsep

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN MODERN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

Komunikasi Keperawatan

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PENGANTAR ILMU POLITIK Kerangka Berpikir dalam Dimensi Arts, Praxis & Policy

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KEMISKINAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK,

DIMENSI STRATEGIS MANAJEMEN PEMBANGUNAN

Good Governance di Sekolah; Teori dan Praktik Menggairahkan Partisipasi Masyarakat, oleh Dr. Bujang Rahman, M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

PENGANTAR PENDIDIKAN, oleh Nanang Purwanto, S.Pd., M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis

Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

STRATEGI PELAYANAN KEPERAWATAN BAGI PENDERITA AIDS : Setyoadi, S.Kep., Ns., M.Kep. Endang Triyanto, S.Kep., Ns., M.Kep..

Pelaporan dan Laporan Keuangan, oleh Drs. Pirmatua Sirait, S.E., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SERI PERPAJAKAN INDONESIA-6 PPnBM, Revaluasi Aktiva Tetap dan Fasilitas PPh

UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2011

ARSITEKTUR DAN SOSIAL BUDAYA SUMATERA UTARA

Media dan Model-model Pembelajaran Inovatifa

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

METODOLOGI PENELITIAN PETERNAKAN

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik

PEMASARAN STRATEGIK Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif

OLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

Konsep Dasar Sosiolinguistik

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

ii Pengendalian Hayati

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MEDIANYA Fakta Penelitian Fenomenologi Orang Tua Karir dan Anak Remaja Oleh : Dasrun Hidayat, S.Sos., M.I.Kom.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN, oleh Yakub; Vico Hisbanarto Hak Cipta 2014 pada penulis

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

URBANISASI DAN MORFOLOGI Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

RUMOH ACEH. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

TIPOLOGI ARSITEKTUR RUMAH ADAT NIAS SELATAN & RUMAH ADAT NIAS UTARA

Teori, Kuesioner dan Analisis Data Pemasaran dan Perilaku Konsumen

TEORI DAN PANDUAN KONSELING GIZI

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Pembangunan Pertanian Indonesia Edisi 2, oleh Siti Rochaeni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp:

RISET FUTURISTIK KEOLAHRAGAAN (Inspirasi Substansi dan Metodologi)

MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS CISCO SYSTEM

NEGARA, DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

TRANSPORTASI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

TEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

HUMAS PEMERINTAH Penulis: : Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P.

TEKNOLOGI PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

REENGINEERING SISTEM INFORMASI

SEISMIC HAZARD UNTUK INDONESIA

ii Pengantar Bisnis

KAMPUNG KOTA BANDUNG. Penulis : Pele Widjaja. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

APLIKASI EXCEL DALAM VALUASI PERUSAHAAN BERBASIS IFRS : David Wijaya

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN IMBALAN KERJA. Panduan Penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) Tentang Imbalan Kerja

Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis

PRAKTIKUM PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LANJUTAN

HUKUM KETENAGANUKLIRAN; Tinjauan dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, oleh Eri Hiswara Hak Cipta 2014 pada penulis

MENJADI PRIBADI RELIGIUS DAN HUMANIS

Peranan Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi; Paradigma, Konsep dan Strategi Implementasi, oleh Prof. Richardus Eko Indrajit Hak Cipta 2014 pada

TEORI EKONOMI. Penulis : Dr. Nur Laily, M.Si. Drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.M. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

INTEGRASI ETNIS MUSLIM HUI DI CINA

PERPAJAKAN DI INDONESIA

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

JARINGAN TRANSPORTASI

Intisari Konsep Kimia Dasar Jilid-1

TEKNOLOGI BROADCASTING TV

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Belajar Membuat Iklan Sukses

TEORI, METODE, DAN APLIKASI SOSIOLOGI SASTRA

ii Penyusunan Anggaran Perusahaan

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI WILAYAH Oleh : Sakti Adji Adisasmita

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PEREKONOMIAN INDONESIA Masalah, Potensi dan Alternatif Solusi

PENGUKURAN DAN PENILAIAN PENDIDIKAN

Politik Global dalam Teori dan Praktik

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

KOMUNIKASI POLITIK Filsafat - Paradigma - Teori - Tujuan - Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Islam: Makna dan Kerangka Dasar Ajaran

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : info@grahailmu.co.id

ALIRAN DEBRIS & LAHAR

PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN ANAK SERTA PENERAPANNYA

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : info@grahailmu.co.id

AKUNTANSI BIAYA. Penulis: : Armanto Witjaksono. Edisi Revisi Cetakan Pertama, 2013

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Transkripsi:

MENGGUGAH PARTISIPASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS Penulis: : Dr. Remiswal, S.Ag., M.Pd. Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail : info@grahailmu.co.id Remiswal, Dr., S.Ag., M.Pd. MENGGUGAH PARTISIPASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS/Dr. Remiswal, S.Ag., M.Pd. - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 viii + 120 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN: 978-602-262-021-1 1. Sosial I. Judul

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, buku Menggugah Partisipasi Perempuan di Lingkungan Komunitas Lokal Melalui Pendidikan Gender yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan rekonstruksi dari disertasi penulis yang berjudul Pendidikan Gender dalam Kerangka Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lingkungan Nagari. Terjadinya perubahan pada judul buku ini bermaksud menyuguhkan tulisan yang enak dibaca tanpa mengurangi makna dari keaslian disertasi tersebut, meskipun di dalamnya ada beberapa hal yang disimplisitkan, termasuk juga beberapa penambahan yang dilakukan di beberapa bagian buku ini. Namun secara keseluruhan buku ini tetap menggambarkan secara utuh hasil sebuah penelitian disertasi. Komunitas lokal (local community) merupakan terma global yang mendapat perhatian serius daripada penggiat pembangunan. Dalam konteks ini, komunitas lokal bisa dipahami sebagai suku (kelompok-kelompok masyarakat) yang masih hidup dengan kearifan nilai-nilai lokal yang dimilikinya seperti suku Sakai di Jambi, suku Badui di Jawa Barat, suku Dayak di Kalimantan, suku Punan di Sulawesi dan masih banyak lagi suku-suku yang ditemukan di pedalaman wilayah Indonesia ini. Atau komunitas lokal dapat juga dipahami sebagai implementasi budaya anak bangsa dalam sistem pemerintahan pada tingkat terendah di Indonesia, seperti nagari di Sumatera Barat, uta di Sumatera Utara, desa di Jawa, gampong di Pemerintahan Aceh, kampung di Irian Jaya dan sebagainya. Munculnya penamaan pemerintahan terendah pada beberapa daerah didasarkan atas karakteristik budaya lokal yang dimilikinya. Tentunya penamaan tersebut juga berdampak secara hukum bagi daerah-daerah tersebut. Daerah dengan kriteria seperti itu menganut konsekuensi hukum positif negara serta hukum adatnya sendiri. Oleh karena itu nagari sebagai bentuk pemerintahan berbasis komunitas senantiasa mensejalankan antara hukum positif negara dan hukum adat yang dimilikinya. Nagari sebagai sebuah bentuk kebudayaan senantiasa memiliki pranata-pranata pendukungnya.

vi Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal Pandangan terhadap laki-laki dan perempuan di lingkungan nagari memiliki kedudukan dan peran yang berbeda. Mereka berbuat dan bersikap berdasarkan proporsinya di lingkungan nagari. Segala tindakannya dapat difahami dan dicermati dalam perspektif bernagari (emik), atau analisisanalisis lain dapat digunakan untuk memperhatikan aktivitas mereka (etik). Namun, secara keseluruhan buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat terbuka dengan segala kritikan demi kesempurnaan buku ini untuk masa mendatang. Padang, Desember 2012 Penulis, Dr. Remiswal, S.Ag., M.Pd.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 LATAR BELAKANG 1 BAB 2 PENDIDIKAN GENDER 7 A. Konsep Pendidikan 8 B. Konsep Gender 12 C. Pendidikan Sebagai Proses Transformasi Gender 17 BAB 3 PARTISIPASI PEREMPUAN 29 A. Konsep Partisipasi 29 B. Konsep Perempuan 32 C. Partisipasi Perempuan Sebagai Buah Transformasi Gender 35 BAB 4 HAKIKAT KOMUNITAS LOKAL 41 A. Konsep Lingkungan 41 B. Konsep Komunitas Lokal 42 C. Nagari Sebagai Lingkungan Komunitas Lokal 48 BAB 5 LINGKUNGAN KOMUNITAS LOKAL SEBAGAI PENELITIAN 55 BAB 6 A. Kondisi lingkungan fisik nagari x 55 B. Kondisi lingkungan sosial nagari x 57 C. Sejarah dan budaya nagari x 60 PROSES TRANSFORMASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS LOKAL 63 A. Perempuan Sebagai Anggota Keluarga 63 v vii

viii Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal BAB 7 B. Perempuan Sebagai Anggota Klan 65 C. Perempuan Sebagai Anggota Grup-Grup Sosial 67 D. Perempuan Sebagai Bagian Pranata Politik Lokal 70 ASPEK-ASPEK PENGEMBANGAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN KOMUNITAS LOKAL 75 A. Pengembangan Aspek Personal Perempuan di Lingkungan Nagari X 75 B. Pengembangan Aspek Professional Perempuan di Lingkungan Nagari X 78 C. Pengembangan Aspek Sosial Perempuan di Lingkungan Nagari X 85 BAB 8 PARTISIPASI PEREMPUAN DI LINGKUNGAN KOMUNITAS LOKAL 93 A. Bidang Sosial 99 B. Bidang adat dan lingkungan 101 C. Bidang politik dan pemerintahan 103 D. Bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan 105 E. Bidang Olah Raga dan Kesenian 107 BAB 9 PENUTUP 109 DAFTAR PUSTAKA 113 -oo0oo-

BAB 1 LATAR BELAKANG E ra millenium menuntut adanya perubahan besar yang berkaitan dengan relasi gender, yaitu suatu hubungan yang mengharuskan kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tuntutan kesetaraan peran tersebut bisa dipandang sebagai bentuk keniscayaan yang mengakomodasi tingkat partisipasi masyarakat dan meng eliminir dominasi laki-laki atas perempuan dalam pembangunan. Adanya bentuk dominasi peran yang terjadi selama ini bisa menjadi penyebab rendahnya partisipasi perempuan dalam wilayah publik (public sphere). Kondisi ini tidak menguntungkan bagi perempuan yang memiliki peran strategis dalam berbagai lapangan kehidupan seperti dalam pengembangan pendidikan, kesehatan, perekonomian, sosial, politik, budaya, lingkungan dan sebagainya. Rendahnya apresiasi perempuan terhadap hak-hak hidupnya, suatu hal yang menyalahi kodratnya sebagai manusia, karena hak-hak hidup merupakan sesuatu yang bersifat asasi dan universal. Setiap manusia berkebutuhan terhadap hak-hak tersebut, baik laki-laki maupun perempuan. Sifat kebutuhan dasar manusia tersebut adalah alamiah, dalam konteks apa dan dimana pun senantiasa menjadi perhatian, hanya saja dalam implementasinya masih jauh dari yang diharapkan, apalagi jika ditetapkan sebuah standar kelayakan dalam mencapai hak-hak hidup tersebut. Terjadinya pergeseran paradigma pembangunan berdampak positif terhadap perempuan. Perempuan senantiasa dipandang bukan sebagai beban pembangunan, tetapi perempuan dapat dijadikan mitra, bahkan sebagai subjek pembangunan. Perempuan memiliki berbagai posisi strategis untuk mendukung kegiatan pembangunan. Oleh karena itu, upaya pengembangan potensi perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah sebuah keharusan sebagai bentuk pemberdayaan dari ketidakberdayaan (powerless) perempuan selama ini.

2 Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal Tumbuhnya berbagai bentuk kajian seperti Pusat Studi Wanita (PSW) / Pusat Studi Gender (PSG) dan sejenisnya adalah sebagai bentuk kesadaran tentang pentingnya melibatkan perempuan dalam pembangunan. Tindakan diskriminatif serta meninggalkan keaktifan perempuan menjadi indikasi ketertinggalan suatu negara dalam melindungi hak-hak hidup warganya. Oleh karena itu, bermunculanlah organisasi-organisasi yang memberikan advokasi pemulih an hak-hak perempuan pada negara-negara maju, kemudian gerakan-gerakan yang ada berimbas ke negara-negara berkembang. Hanya saja gerakan-gerakan tidak disikapi sama oleh negara-negara berkembang, karena negara-negara berkembang pada umumnya masih terbelit dengan persoalan internal seperti buta huruf, kemiskinan, pengangguran dan sebagainya. Adanya gerakan Education For All (EFA) pada tahun 1990 dan salah tujuan Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2000 merupakan upaya mengangkat perempuan dari keterpurukannya, sebagai penyebab lemahnya partisipasi mereka dalam pem bangunan. Upaya mendorong terjadinya kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan adalah sebagai bentuk protes terhadap pelaksanaan pembangunan yang bias gender. Rendahnya partisipasi perempuan ditemukan dalam berbagai level dan bidang kegiatan pembangunan pada negara-negara berkembang memaksanya untuk meratifikasi hasil konferensi dunia yang terkait dengan agenda gender. Di sini gender sebagai sebuah gerakan berangkat dari issu keprihatinan terhadap perempuan secara internasional mewarnai gerakan gender yang terjadi pada negara-negara peserta konferensi tersebut. Kuatnya respons negara-negara peserta konferensi terhadap agenda gender tersebut, sejalan dengan geliat yang ditunjukkan perempuan sendiri. Munculnya perempuan sebagai single parent menjadi babak baru dalam melihat peran maskulin perempuan, misalnya dari catatan Munti pada tahun 1999 bahwa ditemukan dari setiap sembilan rumah tangga terpilih satu di antaranya dikepalai perempuan dengan status di antaranya janda, tidak tamat SD, dan hidup dalam kemiskinan. Kondisi ini diprediksi akan terus meningkat, karena adanya krisis ekonomi yang terjadi di masyarakat. Pada komunitas lokal pada umumnya implementasi kesetaraan gender belum menyentuh. Dari berbagai data yang diperoleh belum signifikannya tingkat keterlibatan perempuan dalam kehidupan masyarakat lokal. Pada hal komunitas lokal, seperti nagari, gampong, desa dan berbagai sebutan lainnya merupakan refleksi dari miniatur negara. Susilo (1997) memandang gerakan otonomi yang terjadi sebagai motivasi mencapai kedaulatan pada tingkat lokal ini. Dari tingkat inilah seyogyanya terjadi pemerataan suatu peran dalam pembangunan. Warga komunitas lokal baik laki-laki maupun perempuan adalah sebagai pelaku