MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN MODIFIKASI STRUKTUR ROTI (MSR)

dokumen-dokumen yang mirip
TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

LOGO BAKING TITIS SARI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

I. PENDAHULUAN. Singkong ( Manihot esculenta) merupakan salah satu komoditas yang memiliki

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman singkong adalah komoditas tanaman umbi-umbian yang dapat

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

BAB I PENDAHULUAN. diizinkan, berbentuk khas mie (Badan Standarisasi Nasional, 1992). Berdasarkan survey oleh USDA dalam Anonim A (2015) mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

OPTIMALISASI ROTI MANIS BERBASIS TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG MOCAF MENGGUNAKAN APLIKASI DESIGN EXPERT METODE D-OPTIMAL TUGAS AKHIR

Proses Pembuatan Roti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Resep Kastengel Bawang Merah

III. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana.

PEMBUATAN ROTI TAWAR DARI TEPUNG SINGKONG DAN TEPUNG KEDELAI

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tepung Mocaf. Mocaf adalah singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

BAB V PROSES PENGOLAHAN

BAB X PENGAWASAN MUTU

4. PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Analisa Proksimat Kadar Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

I. METODOLOGI PENELITIAN

PELATIHAN PEMBUATAN ANEKA CAKE DARI TEPUNG MOCAF SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN BAGI MANTAN TKI (TENAGA KERJA INDONESIA) DI KABUPATEN SUBANG

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN MIE DARI CAMPURAN UMBI SINGKONG, MODIFIED CASSAVA FLUOR (MOCAF) DAN TERIGU

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh kandungan racun yang disebut juga linamarin (senyawa sianoglukosida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Syarat Mutu Biskuit Menurut SNI Komponen

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

TINJAUAN PUSTAKA. agar gluten yang terbentuk dapat menyimpan gas sebanyak-banyaknya. Umumnya, dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.

Transkripsi:

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN MODIFIKASI STRUKTUR ROTI (MSR) Disusun oleh : Dr. Dianika Lestari Dr. M.T.A. Penia Kresnowati Asisten Praktikum: Afina Rahmani PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2017 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN... 3 2.1. Tujuan... 3 2.2. Sasaran... 3 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN... 4 3.1. Alat dan Bahan... 4 3.1.1. Pembuatan adonan roti... 4 BAB IV PROSEDUR KERJA... 6 DAFTAR PUSTAKA... 7 1

BAB I PENDAHULUAN Indonesia sangat kaya dengan bahan baku karbohidrat rantai panjang (pati) yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, terutama dalam industri pangan. Salah satu komoditas bahan baku sumber karbohidrat terbesar di Indonesia adalah singkong. Singkong dapat diolah menjadi berbagai produk akhir maupun produk intermediet. Hingga saat ini, produk turunan singkong dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu tepung tapioka, gaplek, mocaf (modified cassava flour), dan fercaf (fermented cassava flour). Tepung tapioka dibuat dari pati yang diisolasi dari singkong (Prabawati dkk., 2011). Namun, penggunaan tepung tapioka masih terbatas yaitu sebagai agen pengental dan stabilizer. Pada awal perkembangan dari pembuatan tepung singkong, singkong hanya dikeringkan dan dijadikan sebagai tepung, yang disebut sebagai tepung gaplek. Perkembangan singkong terus berlanjut dengan pelunakan singkong menggunakan mikroba, yang dikenal sebagai mocaf. Kemudian, mocaf generasi kedua dikembangkan menjadi skala industri, kontinu dan higienis, yang disebut dengan fercaf. Berdasarkan penelitian Kresnowati et.al. (2014), tahap awal pembuatan tepung fercaf adalah penyiapan bahan baku singkong dan starter kombinasi bakteri Lactobacillus plantarum, Saccharomyces cerevisiae, dan Rhizopus oryzae, sebagai media fermentasi (Gunawan, 2015). Singkong dikupas, dicuci dan dipotong membentuk chips. Proses berikutnya adalah pelunakkan singkong dengan cara singkong direndam di reaktor fermentasi semi-kontinu dengan unggun bergerak selama 12 jam. Perendaman singkong dalam air menyebabkan dinding sel singkong pecah sehingga linamarin dapat dilepaskan ke air (Heuberger, 2005). Selanjutnya, singkong hasil fermentasi dikeringkan dan digiling sehingga tepung fercaf diperoleh. Tepung terfermentasi umumnya memiliki warna yang lebih putih, lembut dan tidak berbau (Meitha, 2015), mendekati karakteristik tepung terigu. Secara umum, aplikasi industri pangan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori: komponen penyusun pangan (food ingredients) dan pangan fungsional (functional food/ food additives). Pati singkong (tapioka) memiliki karakteristik yang sangat baik, terutama berkaitan dengan aroma yang netral, warna pasta transparan, dan sifat fungsional yang spesifik, sehingga banyak digunakan baik sebagai pangan fungsional, seperti agen pengental (thickener), agen penjeli (gelling agent), stabilisator, atau peniru lemak (fatmimetic), maupun sebagai menjadi formulasi dalam produk roti, biskuit, mie, atau permen. Roti adalah salah satu produk industri pangan yang popular, dengan tepung terigu merupakan komponen utamanya. Terkait dengan hal ini, tepung fercaf mempunyai beberapa kelebihan daripada terigu, misalnya dari potensi produktivitasnya yang besar dan karakteristik tepung fercaf yang bebas gluten. Gluten mempunyai fungsi yang sangat spesifik dalam produk roti, yaitu sebagai komponen structural dari roti. Tanpa gluten, roti tidak bisa mengembang dan mempunyai struktur yang sama dengan roti yang selama ini disukai konsumen. Untuk mengatasi hal ini, suatu aditif diperlukan untuk memodifikasi struktur roti berbahan baku tepung bebas gluten agar mempunyai karakteristik pemanggangan dan kualitas sensorik yang sama dengan roti komersial. Salah satu aditif yang akan diselidiki adalah glutation. 2

BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN 2.1. Tujuan Tujuan percobaan dalam praktikum modifikasi struktur roti (MSR) adalah: 1. Praktikan memahami dan mampu menjalankan prosedur pembuatan roti dari tepung bebas gluten dan aditif (hidrokoloid, glutation) 2. Praktikan memahami dan mampu menjalankan prosedur analisa karakteristik pemanggangan roti (volume spesifik, bake loss) 3. Praktikan memahami dan mampu menjalankan prosedur pengukuran tekstur dengan alat Texture Analyzer 2.2. Sasaran Untuk mencapai tujuan praktikum, seluruh praktikan diharapkan dapat : 1. Menentukan pengaruh rasio aditif glutation terhadap massa tepung (1%; 2%; 3% massa tepung) terhadap volume spesifik roti, bake loss, warna, dan tekstur roti. 2. Menentukan pengaruh temperatur pemanggangan (160 o C; 170 o C; 180 o C) terhadap volume spesifik roti, bake loss, warna dan tekstur roti. 3. Menentukan pengaruh temperautur pemanggangan (20 menit; 30 menit; 40 menit) terhadap volume spesifik roti, bake loss, warna dan tekstur roti. 2.3 Penugasan Tiap kelompok mahasiswa akan ditugaskan untuk: 1. Melaksanakan percobaan untuk mencapai 2 dari 3 tujuan praktikum yang ditetapkan pada sub 2.2. 2. Percobaan dilakukan dengan metode factorial design dengan dua faktor ditambah 2 kali replikasi nilai tengah (2 2 + 2 = 6 percobaan) 2.4 Pembicaraan dan pelaporan data Tiap kelompok mahasiswa akan ditugaskan untuk: 1. Mengerjakan tugas pendahuluan yang akan diberikan oleh dosen pembimbing, sebelum melakukan dry run dengan asisten. 2. Melaksanakan dry run dan pembicaraan dengan asisten dengan membawa berkas jawaban tugas pendahuluan. 3. Pembicaraan awal praktikum dengan dosen pembimbing dijadwalkan pada hari Rabu pukul 09.00-10.00 4. Mengumpulkan data mentah percobaan dalam excel via blended learning paling lambat pada hari praktikum ke-2 pukul 18.00. 5. Pembicaraan akhir dilakukan dengan MAP. 3

BAB III RANCANGAN PERCOBAAN 3.1. Alat dan Bahan Untuk mencapai tujuan praktikum, alat dan bahan ditunjukkan pada Tabel 3.1. 1. Neraca presisi 2. Mixer 3. Loyang 4. Oven baking 5. Plastik 6. Kacang hijau Tabel 3.1. Daftar alat dan bahan Modifikasi Struktur Roti Alat Bahan 1. Tepung (tepung beras atau fercaf) 2. Glutation 3. Ragi 4. Telur 5. Baking powder 6. Mentega 7. Garam 8. Air minum 3.2 Pembuatan roti Langkah-langkah pembuatan roti non gluten ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Sementara itu, formulasi dasar roti bebas roti ditunjukkan pada Tabel 3.2. Scale Formulasi padatan: tepung bebas gluten, gula, garam, telur, baking powder, ragi, dan aditif glutation (1%; 2%; 3% massa tepung) Formulasi cairan: air dan mentega/ margarin leleh Mix 1 menit pada kecepatan rendah (ca. 140 rpm) 3,5 menit pada kecepatan tinggi (ca. 260 rpm) Proof Adonan dibagi menjadi 2 (duplo)(ca. 100 gram per loyang) Didiamkan hingga mengembang (kurang lebih 1 jam) Bake Variasi T: 160; 170; 180 o C Variasi t: 20; 30; 40 menit Cooled Didinginkan selama kurang lebih 1 jam pada kondisi atmosferik Gambar 3.1. Langkah-langkah pembuatan roti bebas gluten 4

Tabel 3.2. Formulasi dasar roti bebas gluten (Gluten Free/ GF) No Komponen Komposisi massa (rasio-massa berbasis massa tepung) Komposisi massa (gram) 1 Tepung 100 100 2 Gula pasir 6 6 3 Baking powder 2,5 2,5 4 Shortening (margarin) 5 5 5 Ragi 5 5 6 Garam 2,5 2,5 7 Hidrokoloid (glutation, xanthan gum, dst.) 2 2 8 Emulsifier 2 2 9 Air 103 103 Total massa adonan (gram) 228,0 Tabel 3.2 Rancangan Factorial Design Parameter -1 0 1 Jumlah aditif glutation terhadap massa tepung 1% 2% 3% Temperatur pemanggangan 160 o C 170 o C 180 o C Waktu pemanggangan 20 min 30 min 40 min 3.3 Analisis karakteristik roti Tabel 3.3 Parameter evaluasi adonan dan roti No Fraksi Parameter yang Parameter yang diukur diamati 1 Adonan (dough) Dough development Ketinggian maksimum adonan setelah proofing Waktu pengembangan hingga mencapai volume maksimum 2 Roti Karakteristik pemanggangan Volume spesifik (cm 3 /gr) Kehilangan selama pemanggangan (bake loss, %) Warna Tekstur (firmness) Karakteristik sensorik Rasa Penampilan Tekstur 5

BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1 Prosedur Percobaan Modifikasi Struktur Roti Tiap kelompok praktikan diminta membuat dan merencanakan prosedur kerja secara mandiri. 4.2 Prosedur Analisis Karakteristik Roti Volume roti diukur dengan menggunakan dua metode: 1) dengan penggaris, atau dengan 2) displacement of millet seeds method. Secara singkat, sebuah kontainer dengan volume tertentu diisi dengan kacang hijau (yang sudah dicuci dan dikeringkan) hingga penuh. Massa total kacang hijau diukur dan densitas bulk dari kacang hijau ditentukan. Untuk pengukuran volume, roti (yang sudah dipanggang dan didinginkan) dimasukkan ke dalam kontainer tersebut, lalu kacang hijau dimasukkan hingga memenuhi kontainer. Volume roti akan sebanding dengan selisih kacang hijau total yang dapat memenuhi kontainer, sebelum dan setelah penambahan roti. Volume spesifik dihitung dengan menggunakan rumus pada persamaan (1). ( )... (1) Massa awal adonan dan massa roti setelah proses pendinginan diukur. Selanjutnya, kehilangan selama pemanggangan (Bake loss, %) dihitung dengan menggunakan rumus pada persamaan (2). ( ) ( ) (2) Tekstur dari roti diukur dengan menggunakan alat texture profile analyzer (TPA). Pertamatama, potong masing-masing 4 slice dari bagian tengah roti dengan menggunakan pisau roti hingga membentuk ukuran yang seragam dengan ketebalan masing-masing slice 12,5mm. Dua slice roti kemudian ditumpuk sehingga menghasilkan ketebalan total 25mm untuk masing-masing pengukuran. Probe yang digunakan dalam pengukuran TPA adalah alumunium cylindrical probe dengan ukuran diameter 36 mm. Sebelum pengukuran, lakukan terlebih dahulu kalibrasi ketinggian probe dengan set ketinggian 30mm. Parameter yang diukur adalah hardness/firmness (puncak gaya pada kompresi pertama) dengan menggunakan metode one bite test. Lakukan duplo untuk masing-masing variasi. Sementara itu, warna crust dan crumb dari roti diukur dengan menggunakan colorimeter. Parameter yang diukur adalah parameter CIE L*, a*, dan b*. Nilai L* merepresentasikan lightness dari roti yang diukur dengan rentang nilai dari 0 (hitam) hingga 100 (putih). Pengukuran warna dilakukan duplo pada crust dan crumb dari masing-masing variasi roti. 6

DAFTAR PUSTAKA 7