BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB III BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

Benteng Fort Rotterdam

Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat.

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pendidikan Agama Islam

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

SOAL ULANGAN HARIAN. : - Memahami perkembangan wilayah Indonesia

JAN HUYGEN VAN LINSCHOTEN: MEMBUKA JALAN BAGI MASUKNYA BELANDA KE NUSANTARA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

LINTASAN SEJARAH NUSA TENGGARA TIMUR 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pada masa kejayaan melayu di Sumatra Timur, Kesultanan Kotapinang

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan keragaman suku,

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku

Sejarah. Arung Sejarah Bahari Suatu Pendekatan Edukatif Melihat Laut Dari Perspektif Sejarah

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 26 Maret 2016 s/d 31 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 26 Maret 2016

BAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. melarat, dan mereka yang berada ditengah tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu

BAB I PENDAHULUAN. (machstaat). Dengan demikian, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 negara

Transkripsi:

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara pesisir. Berkembangnya perdagangan rempah-rempah di laut-laut Nusantara menyebabkan timbulnya suatu lapisan pedagang yang makmur dan suatu aristokrasi pelabuhan yang kuat. Waktu kekuatan Sriwijaya mundur, kira-kira dalam abad ke-13. sejajar dengan naiknya kekuasaan negara-negara di Jawa Timur, perdagangan di Nusantara bagian barat rupa-rupanya jatuh di tangan beberapa negara bangsa-bangsa asing, ialah pedagang-pedagang dari Persi dan Gujarat, yang yang waktu itu rupa-rupanya mulai memeluk agama Islam, dan oleh negara-negara perdagangan lain di Asia Tenggara ialah Chen-La di Muangthai dan Laos sekarang dan Champa di Vietnam Tengah sekarang. Seperti apa yang telah tersebut di atas pada pertengahan abad ke-14, Majapahit dapat berhasil menduduki dan menguasai tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh Nusantara, dan malahan lebih dari itu. Kita tidak tahu apakah perdagangan waktu itu memang dalam tangan orang Majapahit sendiri, atau orang asing, walaupun kita bisa memperkirakan bahwa waktu itu armada perang Majapahitlah yang memegang kekuasaan maritim di Indonesia. Waktu kekuasaan Majapahit mulai mundur pada akhir abad ke-14, dan kemudian selama seluruh abad ke-15, maka kekuasan maritimnya juga tidak bisa lagi menduduki daerah-daerah strategis di seluruh Nusantara tadi, Kekuatan maritim Majapahit yang lemah menimbulkan berbagai akibat, antara lain terjadi kekosongan kekuasaan di beberapa kota di pantai di Jawa pada khususnya, dan di lain-lain tempat di Indonesia pada umumnya, yang nyatanya paling intensif berhubungan dengan pedagang-pedagang asing itu, dapat mempergunakan pedagang-pedagang itu untuk kepentingan mereka sendiri dan dengan demikian sepanjang abad ke-15 berkembang menjadi negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan Majapahit di pedalaman. Demikian timbul antara lain negara Malaka di Semenanjung Melayu, Negara Aceh di pucuk utara Sumatra, negara Banten di Jawa Barat, dan Negara Demak di pantai utara Jawa Tengah, dan kemudian negara Goa di Sulawesi Selatan.

Dalam proses perkembangan dari negara-negara tersebut, rupa-rupanya pedagang-pedagang Indonesia yang menjadi kaya, dan suatu golongan bangsawan kota-pelabuhan yang timbul di sana, rupa-rupanya terpengaruh oleh agama Islam. Karena gelombang pengaruh pertama dari agama Islam itu asal dari Persi atau Gujarat di India Selatan, padahal agama Islam di sana waktu itu juga mengandung banyak unsur-unsur mistik, maka mudah dimengerti bagaimana agama Islam di negara-negara pantai Indonesia waktu itu juga mengandung unsurunsur mistik. Dalam hubungan itulah kita dapat memahami pelajaran-pelajaran Islam yang asal dari Nurudin Araniri di Sumatra atau Syeh Siti Jenar di Jawa. Agama Islam yang seperti itulah juga, yang kemudian disebarkan oleh penyiarpenyiar yang kemudian di dalam folklore orang Jawa disebut wali, dan di dalam kepercayaan rakyat dianggap sebagai orang-orang keramat. Kegiatan mereka itulah, yang kemudian menyebabkan tersebarnya agama Islam, tidak hanya di pantai Jawa Utara, melainkan juga daerah pedalaman. Agama Islam yang lebih murni sifatnya datang kemudian sebagai gelombang pengaruh kedua, waktu banyak orang Indonesia sendiri sudah mengunjungi Mekkah dan Madinah serta kembali dan naik haji. Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. Demikian keadaannya misalnya di Aceh, di Banten di Pantai Utara Jawa, dan di Sulawesi Selatan. Adapun lain-lain daerah di Sumatra seperti Sumatra Timur, Sumatra Barat, dan Pantai Kalimantan, mengalami proses pengaruh yang sama. Sebaliknya, di daerah-daerah dimana pengaruh kebudayaan Hindu itu kuat dan telah mengembangkan suatu corak tersendiri seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, agama Islam dirubah menjadi suatu agama yang dikenal dengan nama agama Islam Jawa Abangan. Orang yang menganut ajaran-ajaran dan syariah agama Islam secara taat, disebut dalam bahasa Jawa orang Islam Santri. Sudah tentu orang Islam Santri itu tidak hanya ada di daerah pesisir di Jawa Tengah dan Jawa Timur saja; mereka ada juga tersebar di seluruh Jawa, hanya saja ada daerah-daerah di mana orang Santri itu dominan merupakan sebagian besar dari penduduk, seperti misalnya di daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur, tetapi ada pula daerah-daerah di mana orang Santri itu hanya merupakan suatu minoritas, seperti misalnya di daerah Yogya, Surakarta, Madiun dan lain-lain. Rachmat Subagya (1979) menjelaskan, bahwa peralihan ke agama Islam dengan ajaran yang tegas tentang keesaan Tuhan merupakan perubahan besar ke

arah kemajuan kerohanian. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan koreksi besar atas kepercayaan kepada dewa-dewa. Semua suku bangsa di seluruh Indonesia mulai mengembangkan ajaran dan pengakuan tentang adanya Dzat tertinggi yang menaungi manusia. Akaii tetapi pada kelompok-kelompok yang diidentifikasi sebagai satuan suku sebahasa dan sebudaya serta termasuk golongan besar protomelayu masih melangsungkan kepercayaan rohaniah asli. Mereka tidak menerima pengaruh dari agama-agama Hindu dan Islam. Suku-suku bangsa ini terisolasi dari pergaulan. B. Pengaruh Kebudayaan Barat (Eropa) Pengaruh bangsa-bangsa barat (Eropa) di kepulauan Nusantara didahului dengan aktivitas perdagangan-perdagangan Portugis pada paroh pertama dari abad ke-16, sesudah negara Portugal dalam tahun 1511 dapat menaklukkan pelabuhan negara Malaka yang letaknya amat strategis, sebagai pintu gerbang untuk masuk laut-laut Nusantara dari arah barat. Walaupun demikian, orang Portugis tidak lama berkuasa sendiri karena lain-lain bangsa Eropa juga datang berlayar sampai di daerah Nusantara untuk berdagang rempah-rempah. Demikianlah datang orang Belanda, orang Spanyol, dan orang Inggeris. Dalam persaingan sengit dan usaha untuk mencapai monopoli perdagangan rempahrempah yang terjadi pada masa itu antara bangsa-bangsa Eropa tadi, akhimya orang Belandalah dengan perusahaan dagangnya (VOC), yang berhasil menduduki tempat-tempat yang paling strategis, ialah di kepulauan Maluku Tengah (Banda, Ambon, Seram). Kemudian mereka dapat berhasil memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah dari kerajaan Banten, sedangkan Malaka dapat mereka rebut dari tangan orang Portugis dalam tahun 1641. Dalam pada itu orang Belanda telah mendirikan sebuah benteng dan kota pelabuhan yang kuat di tempat kota Jakarta sekarang, yang mereka sebut Batavia, dalam tahun 1619. Dengan benteng itu orang Belanda bisa menjaga dan menguasai Banten, dan demikian mengamankan politik monopoli perdagangan rempah-rempahnya, serta hubungan pelayarannya antara Maluku dan Malaka. Sebaliknya, benteng Batavia tidak hanya dirasakan sebagai ancaman oleh Banten, tetapi juga sebagai ancaman terhadap keamanamnya oleh negara Mataram. Pusat dari negara ini serupa dengan negara Mataram delapan abad yang lalu terletak di daerah subur di antara komplek gunung-gunung berapi di Jawa Tengah, dan berdasarkan pertanian padi di sawah dengan irigasi. Mungkin negara

ini merupakan suatu kelahiran kembali negara Mataram dari abad ke-9 dulu yang mengalami kemunduran, akan tetapi tetap hidup sebagai suatu negara pinggiran pada abad-abad kejayaan dari negara-negara Indonesia-Hindu di Jawa Timur, ialah abad ke-1 2, 13, 14, dan 15. Penduduk Mataram dalam abad ke-15 dan 16 terpengaruh oleh agama Islam, tetapi mereka tidak melepaskan sifat-sifat Jawa Hindunya. Dalam rangkaian peperangan yang kemudian timbul antara negara Mataram dan orang Belanda di Batavia, Mataramlah yang terbukti tidak dapat melawan teknologi persenjataan Belanda yang lebih unggul, sedangkan secara politis mereka didorong oleh campur tangan orang Belanda dalam suatu rangkaian peristiwa perselisihan intern di negara Mataram tentang penggantian raja. Dalam pertengahan abad ke-1 8, dengan perjanjian Gianti pada tahun 1755, negara Mataram pecah dalam tiga kerajaan kecil, yang sebagai kerajaan-kerajaan boneka harus tunduk kepada suatu perusahaan dagang Belanda. Dalam akhir abad ke-18, perusahaan perdagangan Belanda, VOC mundur, sehingga terpaksa dinyatakan bangkit dalam tahun 1799. Dengan demikian semua miliknya di Indonesia diambil alih oleh kerajaan Belanda dan dengan itu daerahdaerah di Indonesia yang selama itu dikuasai oleh VOC menjadi jajahan negara Belanda. Pada waktu pengambil-alihan pada akhir abad ke-18 tersebut, belum semua daerah yang sekarang menjadi wilayah negara Republik Indonesia itu dikuasai oleh Belanda. Banyak daerah lain di luar Jawa barn kemudian sepanjang abad ke19 dan permulaan abad ke-20, direbut oleh mereka. Bengkulu misalnya baru ditukarkan dengan Singapura dan lnggeris pada suatu perjanjian diplomatik di London antara Belanda dan Inggeris dalam tahun 1824; daerah Minangkabau baru dapat diduduki dan dikuasai oleh orang Belanda sesudah mereka berhasil untuk ikut campur tangan dalam Perang Padri dalam tahun 1837; tanah Batak yang sudah mulai dimasuki oleh orang Belanda sejak tahun 1841, baru dapat mereka kuasai sepenuhnya waktu mereka menaklukkan orang Batak Toba dalam tahun 1883; Lombok yang sudah mulai dimasuki sejak tahun 1843, barn bisa mereka kuasai penuh sesudah suatu peperangan yang sengit dalam tahun 1894; Bali yang sudah mulai dimasuki sejak tahun 1814, baru dapat mereka kuasai penuh sesudah pertempuran di Badung dalam tahun 1906; sedangkan daerah Aceh baru dapat dikuasai oleh orang Belanda sesudah suatu peperangan yang berlangsung hampir 30 tahun lamanya di antara 1873 dan 1903.

Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan Eropa yang juga ke dalam kebudayaan Indonesia dalam rangka kolonialisme Belanda, ialah agama Katolik dan agama Kristen Protestan (terutama dari aliran CaIvinism). Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasiorganisasi penyiaran agama (missie untuk agama Katolik dan zending untuk agama Kristen) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu dan Budha, atau yang belum memeluk agama Islam. Daerah-daerah itu adalah misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara bagian Timur dan Pedalaman Kalimantan. C. Alam Pikir Fungsional Pengaruh baru dari kebudayaan Islam dan Eropa adalah dikenalnya pemikiran fungsional. Tahap-tahap alam pikiran mitis dan ontologis menjadi latar belakang pikiran baru yang meliputi pikiran teoritis maupun praktek, perbuatan etis, dan karya artistik, serta keputusan politis. Apabila dalam alam pikiran mitis hubungan antara manusia (subjek) dan dunia (objek) saling meresapi, partisipasi, kemudian dalam alam pikiran ontologis d jumpai distansi (jarak) untuk mencari pengertian, maka dalam alam pikiran fungsional manusia dan dunia menunjukkan relasi, saling bertautan sejauh semuanya mempunyai arti, Masing-masing bagian mempunyai fungsi dalam keseluruhan dan tunduk kepada keseluruhan, dalam pengertian bagaimanam berfungsi dalam keseluruhan dengan penuh hati. Kebudayaan diartikan sebagai cara manusia mengekspresikan diri, cara mencari relasi-relasi tepat terhadap dunia sekitarnya (Van Peursen, 1976).