BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DATA. 52 Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ranta Panjang Kiri, penelitian ini di mulai pada 10 Maret sampai 12 Mei 2014.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan struktur masalah riset kerangka kerja, organisasi, atau konfigurasi hubungan antara variabel suatu studi dan rencana investigasi yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan tersebut. Menurut Nasir (1988) dalam Rizkia (2009), desain penelitian deskriptif merupakan suatu studi untuk menentukan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif ini meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sementara itu, desain penelitian analitis ditujukan untuk menguji hipotesis dan mengadakan intrepretasi yang lebih mendalam tentang hubungan-hubungan. Dalam Rizkia (2009), Istijanto (2006) menyatakan bahwa pada dasarnya desain riset terdiri dari tiga jenis, yaitu riset eksploratori, riset deskriptif, dan riset kausal. Riset eksploratori merupakan riset yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Riset deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu guna membantu pembuat keputusan dalam menentukan, mengevaluasi, dan memilih alternatif terbaik dalam memecahkan masalah. Sedangkan riset kausal bertujuan untuk menguji atau membuktikan hubungan sebab-akibat dalam variabel-variabel yang diteliti. Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal, yaitu penelitian yang bertujuan membuktikan hubungan sebab-akibat atau hubungan yang saling mempengaruhi dalam variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengungkapkan variabel-variabel yang mempengaruhi dan mendapatkan pengaruh. 38

39 Menurut Santoso (2007), aplikasi ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti berapa data-datanya, seberapa jauh data-data bervariasi dari rata-ratanya, berapa median, dan sebagainya. 2. Statistik Induksi (Inferensi) Statistik induksi (inferensi) berusaha membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji hipotesis, peramalan, dan sebagainya. Statistik inferensi pada dasarnya adalah suatu keputusan, perkiraan, atau generalisasi tentang suatu populasi berdasarkan informasi yang terkandung dari suatu sampel. Jadi, yang disimpulkan dari analisis terhadap sampel menjadi kesimpulan umum pada populasi. Dalam praktiknya, kedua bagian statistik ini dapat dipakai bersamaan. Biasanya dimulai dengan statistik deskriptif, kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik inferensi. Penelitian ini akan menggunakan analisis statistik inferensi untuk melakukan uji hipotesis. 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan regresi, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap satu atau lebih variabel dependen. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel independen yaitu penganggaran partisipatif, dengan menggunakan variabel pemoderasi yaitu budaya organisasi, terhadap variabel dependennya yaitu kesenjangan anggaran.

40 3.2.1 Operasionalisasi Variabel Ada tiga tipe variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent variable), variabel terikat (dependent variable) dan variabel pemoderasi (moderating variable). Penganggaran partisipatif dijadikan variabel bebas karena variabel ini diduga dapat menjelaskan variabel lain atau memiliki pengaruh terhadap variabel lain. Variabel ini diukur dari waktu, sumber daya, wewenang, dan kesempatan revisi dalam penyusunan anggaran. Kesenjangan anggaran merupakan variabel terikat karena variabel ini diduga dapat dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel lain yaitu variabel bebas. Variabel ini diteliti melalui penentuan sisi pendapatan daerah, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan BUMD, dan pendapatan asli daerah lainnya, serta sisi belanja yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Sementara itu, budaya organisasi dalam penelitian ini berfungsi sebagai variabel pemoderasi yang diduga memiliki pengaruh kontinjen terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini diukur dengan indikator tuntutan pencapaian target, jadwal yang ketat, reward dan punishment, suasana kerja, peran atasan dalam menyelesaikan masalah, serta adanya pelatihan dan pengembangan di SKPD. 3.2.2 Karakteristik Variabel Bagian ini menjelaskan tentang karakteristik variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabel penganggaran partisipatif merupakan variabel yang menggambarkan keterlibatan tiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Serang dalam penyusunan anggaran. Penganggaran partisipatif dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner yang dibuat terdiri dari empat pernyataan dengan pilihan tanggapan dengan skala Likert 1-5, yaitu 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Setuju), 3 (Tidak Pasti), 4 (Setuju), dan 5 (Sangat

41 Setuju). Skala rendah menunjukan tingkat partisipasi SKPD yang rendah dalam penyusunan anggaran, sedangkan skala tinggi menunjukan partisipasi SKPD yang tinggi dalam menyusun anggaran. Variabel kesenjangan anggaran merupakan variabel yang menggambarkan estimasi secara sengaja pendapatan dan atau belanja agar jumlah yang tertera lebih tinggi dan atau lebih rendah dari yang seharusnya. Estimasi ini dibuat oleh SKPD yang ada dengan pendampingan TAPD sebagai pihak yang turut mempersiapkan dan melaksanakan penyusunan anggaran. Variabel ini diukur menggunakan instrumen yang juga dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner untuk variabel ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A yang memuat empat pernyataan tentang pendapatan daerah, dan bagian B yang berisi tiga pernyataan tentang belanja langsung daerah. Pilihan tanggapan yang tersedia menggunakan skala Likert 1-5, yaitu 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Setuju), 3 (Tidak Pasti), 4 (Setuju), dan 5 (Sangat Setuju). Skala rendah menunjukan anggaran pendapatan daerah dan belanja langsung daerah diestimasi tidak lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya, sedangkan skala tinggi menunjukan bahwa anggaran pendapatan daerah dan belanja langsung daerah diestimasi secara sengaja agar lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya. Variabel budaya organisasi merupakan variabel yang menggambarkan nilai-nilai dan keyakinan (belief) yang dimiliki oleh anggota organisasi, yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan. Teori Hofstede dan rekan-rekan (1990) tentang budaya organisasi yang berorientasi pada pekerjaan dan yang berorientasi pada orang digunakan dalam instrumen ini. Kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti ini terdiri dari enam pernyataan, tiga pernyataan pertama mewakili budaya organisasi yang berorientasi pada pekerjaan dan

42 pernyataan nomor empat hingga enam mewakili budaya organisasi yang berorientasi pada orang. Pengukuran menggunakan skala Likert 1-5, yaitu 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Setuju), 3 (Tidak Pasti), 4 (Setuju), dan 5 (Sangat Setuju). Tanggapan berskala tinggi pada pernyataan nomor satu hingga tiga mencerminkan budaya organisasi berorientasi pada pekerjaan sementara skala tinggi pada pernyataan nomor empat hingga enam menggambarkan bahwa budaya organisasi berorientasi pada orang. 3.3 Spesifikasi Model Penelitian tentang pengaruh variabel penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran dengan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi ini menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Falikhatun (2007) sebagai referensi utama. Dalam penelitian tersebut dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh informasi asimetri, budaya organisasi dan kepaduan kelompok dalam hubungan antara penganggaran partisipatif dan kesenjangan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah se-jawa Tengah. Dengan mengacu pada penelitian tersebut, penelitian ini mengadaptasi salah satu variabel pemoderasinya, yaitu budaya organisasi, sehingga model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: KA = a + b 1 PP KA = a + b 1 PP + b 2 BO Keterangan: KA = Kesenjangan Anggaran PP = Penganggaran Partisipatif BO = Budaya Organisasi

43 3.4 Metode Pengumpulan Data dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner adalah salah satu instrumen pengumpulan data selain dengan melakukan observasi. Fungsi kuesioner adalah: 1. Menerjemahkan informasi yang dibutuhkan ke dalam pernyataanpernyataan. 2. Mendorong responden untuk memberi tanggapan mengenai informasi yang dibutuhkan. 3. Meminimalisasi response error, baik interviewer error (kesalahan pewawancara) maupun respondent error (kesalahan responden). Bentuk pernyataan yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini terdiri dari scaled response statements, yaitu tipe pernyataan yang menggunakan skala untuk mengukur dan mengetahui pendapat atau sikap responden terhadap pernyataanpernyataan. Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun, dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka. Maka data kualitatif ini akan dikuantifikasi agar dapat diproses lebih lanjut. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan merupakan data primer karena diperoleh dengan survei lapangan. Berdasarkan cara memperoleh data, penelitian ini dilakukan secara studi kasus dan unit analisis yang digunakan adalah institusi pemerintah daerah dengan populasi salah satu pemerintah daerah di wilayah Serang, Banten, yaitu Pemerintah Kabupaten Serang. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah non-probability sampling, lebih khusus lagi yaitu purposive non random sampling. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik non-probability sampling merupakan teknik pengambilan populasi yang tidak

44 menggunakan proses random. Di sini anggota populasi yang dijadikan responden dipilih dengan alasan tertentu. Sampel yang dipilih adalah SKPD-SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan anggota TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Pada penelitian ini, ada karakteristik khusus yang menjadi pertimbangan sebagai dasar pengambilan sampel, yaitu SKPD-SKPD, yang diwakili oleh salah seorang pejabat aktifnya, serta para anggota TAPD, merupakan pihak-pihak yang secara aktif terlibat dalam penyusunan anggaran di Pemerintah Kabupaten Serang. 3.5 Metode Analisis Peneliti menggunakan metode analisis regresi linear sederhana serta berganda. Pengolahan data primer dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 17 for windows. Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95% yang berarti bahwa kemungkinan kesalahan dalam menolak hipotesis yang benar sebesar 5%. 3.5.1 Uji Instrumen Pengumpulan Data a.) Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur hal yang ingin diukur (Priyatno, 2008). Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Dengan demikian, permasalahan validitas instrumen akan menunjukkan mampu atau tidaknya instrumen mengukur objek yang diukur (Sudarmato [2005] dalam Rizkia [2009]). Kriteria atau batas minimal suatu instrumen dinyatakan valid diantaranya: 1. Harga koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan harga koefisien korelasi pada tabel dengan tingkat kepercayaan yang telah dipilih (harga koefisien r hitung r tabel ). 2. Dibuat suatu ukuran tertentu, misalnya batas minimal 0,30 (harga koefisien r hitung 0,30). Azwar (1999) dalam Priyatno (2008) menyatakan items yang

45 mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila jumlah item belum mencukupi, batas kriteria masih dapat diturunkan menjadi 0,25. Namun, menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Penelitian ini menggunakan kriteria yang kedua, yaitu menentukan batas minimum 0,30 untuk menguji validitas ketujuh belas pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. b.) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keandalan dan konsistensi alat ukur yang digunakan jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2008). Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur atau instrumen tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali baik oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang berbeda. Dari beberapa metode reliabilitas, metode Alpha (Cronbach s) merupakan yang paling sering digunakan dalam penelitian mahasiswa dan paling sesuai dengan skor berbentuk skala (Priyatno, 2008). Suatu instrumen dapat dikatakan reliable bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Batasan tertentu juga bisa diberlakukan, misalnya 0,6. Sekaran (1992) dalam Priyatno (2008) menyebutkan kriteria reliabilitas sebagai berikut: 1. Kurang dari 0,6 artinya kurang baik 2. Sama dengan 0,7 artinya dapat diterima 3. Lebih dari 0,8 artinya baik Penelitian ini menggunakan batasan minimum sesuai nilai r tabel (uji 2 sisi) pada tingkat signifikansi 5% dengan jumlah data sesuai sampel. 3.5.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik: Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2008). Model

46 regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independen. Jika ada, maka variabel-variabel independen tersebut memiliki kemiripan dan dapat menimbulkan bias saat pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi dianggap sebagai variabel independen yang akan dicari kemungkinan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala multikolinearitas (Priyatno, 2008). Menurut Santoso dalam Priyatno (2008), jika variabel independen memiliki Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 5, maka ada persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Jadi, uji ini akan mencari tahu ada atau tidaknya hubungan linear antar penganggaran partisipatif dan budaya organisasi. 3.5.3 Uji Hipotesis 3.5.3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis korelasi sederhana (R) termasuk dalam analisis ini. Nilai R menunjukkan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara melalui analisis determinasi (R 2 ) menunjukkan persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Priyatno (2008) mengatakan bahwa analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen; apakah positif atau negatif, dan juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independennya mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi linear sederhana adalah: Y = a + bx

47 Di mana: Y = variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = variabel independen a = konstanta (nilai Y apabila X = 0) b = koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan) Dalam penelitian ini, variabel Y adalah kesenjangan anggaran dan variabel X adalah penganggaran partisipatif. Uji t perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara siginifikan terhadap variabel dependen. Signifikan di sini maksudnya pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Untuk melakukan uji ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: 1) merumuskan hipotesis, yaitu: H 0 : Tidak ada pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran H 1 : Ada pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran 2) menentukan tingkat signifikansi, yaitu sebesar 5% 3) menentukan t hitung dengan bantuan SPSS 17 for Windows 4) menentukan t tabel 5) menentukan kriteria pengujian, yaitu: H 0 ditolak jika t hitung > t tabel 6) membandingkan t hitung dengan t tabel 3.5.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah pengujian hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif untuk memprediksi nilai dari

48 variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno, 2008). Prosedur melakukan analisis regresi linear berganda diawali dengan analisis korelasi ganda dan analisis determinasi. Analisis korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,, Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X 1, X 2,, Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat dan sebaliknya, semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi pun semakin lemah. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis korelasi ganda untuk mengetahui hubungan antara penganggaran partisipatif dan budaya organisasi terhadap kesenjangan anggaran. Menurut Sugiyono (2007) dalam Priyatno (2008), pedoman untuk menginterpretasikan koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 0,00-0,199 = sangat rendah 0,20-0,399 = rendah 0,40-0,599 = sedang 0,60-0,799 = kuat 0,80-1,000 = sangat kuat Analisis determinasi (R 2 ) berguna untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X 1, X 2,, X n ) secara serentak terhadap variabel independen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Jika R 2 bernilai 0, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 bernilai 1, maka persentase sumbangan

49 pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis determinasi untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh penganggaran partisipatif dan budaya organisasi secara serentak terhadap kesenjangan anggaran. Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran dengan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi. Analisis regresi digunakan untuk memperoleh suatu persamaan dan garis yang menunjukkan persamaan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: Di mana: Y = kesenjangan anggaran X 1 X 2 a = penganggaran partisipatif = budaya organisasi = konstanta b1, b2 = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Sementara itu, uji koefisien regresi secara bersama-sama (uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1, X 2,, X n ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen (Y), atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan di sini maksudnya hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

50 a. merumuskan hipotesis statistik, yaitu: H 0: H 1 : Penganggaran partisipatif dan budaya organisasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran Penganggaran partisipatif dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran b. menentukan kriteria pengujian Dengan derajat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan sebesar (k-1) dan (n-k-1), maka kriteria pengujian dapat ditentukan sebagai berikut: Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak c. mencari besarnya F hitung dengan bantuan SPSS 17 for Windows d. menarik kesimpulan mengenai diterima atau tidaknya hipotesis dengan cara membandingkan hasil pada langkah (b) dan (c). Sementara itu, uji koefisien regresi secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X 1, X 2,, X n ) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen (Y). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. merumuskan hipotesis statistik untuk dugaan adanya pengaruh masing-masing variabel independen, yaitu: H 0 : Secara parsial penganggaran partisipatif tidak berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran H 1 : Secara parsial penganggaran partisipatif berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran dan H 0 : Secara parsial budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran H 1 : Secara parsial budaya organisasi berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran

51 b. menentukan kriteria pengujian Dengan derajat kepercayaan sebesar 95% dan derajat kebebasan sebesar n-k-1, maka kriteria pengujian dapat ditentukan sebagai berikut: jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel maka H 0 diterima c. mencari besarnya t hitung dengan bantuan SPSS 17 for Windows d. menarik kesimpulan mengenai diterima atau tidaknya hipotesis dengan cara membandingkan hasil pada langkah (b) dan (c).