BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian

Transkripsi

1 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah - masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi - situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan - kegiatan, sikap - sikap, pandangan -pandangan serta proses - proses yang sedang berlangsung dan pengaruh - pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat - sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Pada penelitian ini juga akan dilakukan uji hipotesis yang bermaksud untuk menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antarvariabel atau lebih. Hubungan yang dikaji pada penelitian ini adalah hubungan korelasional dan hubungan kausal. Hubungan korelasional mengungkap asosiasi yang terjadi antarvariabel yang diteliti. Sedangkan, hubungan kausal menguji hubungan sebab akibat antarvariabel dependen dengan variabel independennya. 50

2 51 B. Variabel dan Pengukurannya Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable) variabel bebas (independent variabel). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi. Sedangkan yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterlibatan pengguna dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi, kapabilitas personil SI terhadap kinerja SIA, dukungan Top Manajemen, program pelatihan dan pendidikan pengguna Sistem Informasi, komite pengendali Sistem Informasi dan lokasi departemen Sistem Informasi. 1. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang terikat dan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Melalui analisis terhadap variabel terikat adalah mungkin untuk menemukan jawaban atas suatu masalah (Sekaran, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Kepuasan pengguna menunjukkan seberapa jauh pemakai puas dan percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka (Ives, et al., 1983). Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998) dalam Seddon & Yip (1992) yang menggunakan 12 item 7 point skala Likert.

3 52 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Keterlibatan Pengguna Keterlibatan pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target (Olson & Ives, 1981 dalam Choe, 1996). Diukur dengan 2 item 7 point skala Likert (Soegiharto, 2001). - Kapabilitas Personal SI Kapabilitas personal SI dibedakan kedalam kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Kapabilitas personil sistem informasi diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat pendidikan personil SI (Soegiharto, 2001). - Pelatihan dan Pendidikan Pengguna Pelatihan dan Pendidikan Pengguna merupakan usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan SI yang disyaratkan yang meliputi konsep - konsep SI, kemampuan teknis, kemampauan organisasi, dan pengetahuan mengenai produk - produk SI informasi spesifik (Choe, 1996). Pelatihan dan pendidikan pengguna diukur dengan pertanyaan apakah terdapat

4 53 pelatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan sistem informasi yang disediakan oleh perusahaan atau departemen (Soegiharto, 2001). - Komite Pengendalian SI Yang dimaksud Komite Pengendalian SI pada penelitian ini adalah komite pengarah eksekutif yang bertugas memberikan pedoman/arahan kepada eksekutif dalam pengembangan sistem informasi (Doll, 1985) dalam Dedi Rusdi (2002), diukur dengan menanyakan apakah perusahaan mempunyai komite pengendali untuk sistem informasi (Soegiharto, 2001). - Independensi Departemen SI Independensi departemen SI adalah independensi unit SI dalam perusahaan. Diukur dengan menanyakan apakah departemen SI responden merupakan departemen yang terpisah atau terletak di dalam departemen lainnya (Soegiharto, 2001). - Dukungan Top Manajemen Dukungan top manajemen dalam penelitian ini diartikan sebagai pemahaman top manajemen tentang sistem komputer dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang SI atau komputerisasi (Lee & Kim, 1992). Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Choe (1996) dalam Soegiharto (2001) dengan 5 item 7 point skala Likert.

5 54 C. Teknik Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data dan informasi yang digunakan pada penelitian ini, data diperoleh dengan cara : 1. Kuesioner Kuesioner pada penelitian ini adalah instrumen yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan berupa faktor faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi. Kuesioner terbagi menjadi tiga bagian pertanyaan, bagian pertama berisi tentang kinerja Sistem Informasi Akuntansi, bagian kedua berisi faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dan bagian ketiga berisi tentang dukungan top manajemen. Kuisioner ini diadaptasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dengan melakukan penyesuaian seperlunya. Kuisioner ini disebarkan kepada para pemakai Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan perbankan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi perusahaan perbankan dan ada juga melalui yang dikirimkan pada pemakai Sistem Informasi di perusahaan perbankan. 2. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini juga dilakukan dengan mengumpulkan data melalui membaca, mempelajari literatur literatur yang berkaitan dengan kinerja Sistem Informasi yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, menggali informasi ter-update mengenai perbankan, dsb.

6 55 D. Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah metode purposive sampling, dimana sampel diambil berdasarkan karakteristik atau kriteria tertentu. Kuisioner pada penelitian ini disebarkan pada karyawan yang bekerja pada perbankan yang berlokasi di Jakarta. Karyawan yang menjadi Responden pada penelitian ini bekerja bekerja pada Departemen Operasional, Departemen Financial, Departemen TI, dan lainnya. Responden yang mengisi kuisioner ini tersebar pada perusahaan perbankan besar yang tersebar di Jakarta.

7 56 E. Metode Analisis Data 1. Melakukan Uji Kualitas Data Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan penelitian dalam kuisioner yang diajukan untuk mengukukur variabel penelitian adalah valid. Jika valid berarti pertanyaan dalam kuisioner mampu untuk mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut: - Jika p-value < 0,05 Construct valid - Jika p-value > 0,05 Construct tidak valid Uji Realibilitas Pengujian realibilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu kuisioner dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kriteria pengujian dilakukan dengan pengujian Cronbach Alpha > 0,60 (Imam Gozali : 2001) 2. Melakukan Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Multikolinearitas terjadi jika nilai variance Inflation Factor (VIF) melebihi 10, dengan dasar pengambilan keputusan - Jika VIF > 10, maka ada multiolineritas

8 57 - Jika VIF < 10 maka tidak ada multikolinearitas Setiap variabel independen yang memiliki VIF dibawah 10 dinyatakan terbebas dari problem multikolinearitas. Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Uji autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin Watson, dengan dasar pengambilan keputusan (Trihendardi, 2005) Heteroskeditas Heteroskeditas menunjukkan bahwa varians dari setiap error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser, dengan cara meregresi seluruh variabel independent dengan nilai absolute residual sebagai dependennya, dengan dasar pengambilan keputusan (Trihendardi, 2005): - Jika Sig. < 0,05 maka ada heteroskedastisitas - Jika Sig. > 0,05 maka tidak ada heteroskedastisitas

9 58 3. Melakukan pengujian terhadap Hipotesis Hipotesis diuji untuk mengetahui pengaruh variabel dependent terhadap variabel independent secara parsial digunakan uji t dan uji regresi simultan digunakan uji F. Dengan dasar pengambilan keputusan uji hipotesis (Trihendardi, 2005): - Jika Sig. < 0,05 maka Ho ditolak - Jika Sig. > 0,05 maka Ho diterima Adapun model regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b1. KP + b2.kap + b3.pp + b4. KMP + b5.ld + b6.dtm + Keterangan: Y a b1 b6 KP KAP PP KMP LD DTM = Kinerja SIA = Konstanta = Koefisien Regresi = Keterlibatan Pemakai = Kapabilitas Personil = Pendidikan dan Pelatihan = Komite Pengendalian Sistem = Independensi Departemen = Dukungan Top Manajemen = Error