BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Pembuatan Oriented Strand Board (OSB) Persiapan Bahan 3.3.

PENGARUH UKURAN CONTOH UJI TERHADAP BEBERAPA SIFAT PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN SERAT DEVINA ROFI AH PUTRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 PENGARUH KADAR AIR PARTIKEL DAN KADAR PARAFIN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

3 PENGARUH JENIS KAYU DAN KADAR PEREKAT TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Perhitungan bahan baku papan partikel variasi pelapis bilik bambu pada kombinasi pasahan batang kelapa sawit dan kayu mahoni

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam

METODOLOGI. Kehutanan dan pengujian sifat mekanis dilaksanakan di UPT Biomaterial

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Tempat dan Waktu Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Panja ng Samp el Uji ( cm ) Lebar Samp el Uji ( cm )

SURAT KETERANGAN Nomor : '501K13.3.3rrU/2005

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. Kualitas Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba M.) dilaksanakan mulai dari bulan. Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.

BAHAN DAN METODE. Penelitian di laksanakan bulan September - November Penelitian ini

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Nilai kerapatan papan semen pada berbagai perlakuan Anak petak

6 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR KULIT DURIAN (Durio zibethinus murr.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Densitas Dari Papan Gipsum Plafon Terhadap Sampel (Gipsum : Semen PPC : Serat Rami)

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian 1. Pembuatan Contoh Uji 2. Pemilahan Contoh Uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran A. Densitas Dari Papan Gipsum Plafon Terhadap Sampel (Gipsum : Serbuk Batang Kelapa Sawit : Tapioka) M k M g M t ρ air Ρ

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

PENGGUNAAN SEKAM PADI DENGAN ANYAMAN BAMBU SEBAGAI PAPAN SEMEN DEKORATIF

HASIL DAN PEMBAHASAN

KUALITAS PAPAN PARTIKEL TANDAN KOSONG SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN PEREKAT LIKUIDA DENGAN PENAMBAHAN RESORSINOL YULIANI

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB IV PEMBAHASAN. (a) (b) (c) Gambar 10 (a) Bambu tali bagian pangkal, (b) Bambu tali bagian tengah, dan (c) Bambu tali bagian ujung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Effect of Particle Layerson Mechanical Characteristics (MoE And MoR) Of Particle Board Of Ulin Wood (Eusideroxylon Zwageri T.Et.B)

3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan

INFO TEKNIK Volume 8 No. 1, Juli 2007 (15-18) PERILAKU GESER PADA PENGUJIAN KETEGUHAN LENTUR STATIK JENIS KAYU KELAS DUA

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

Ira Lestari Simbolon 1, Tito Sucipto 2, Rudi Hartono 2 1 Alumni Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Jl.

KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI KOMPOSISI PARTIKEL BATANG KELAPA SAWIT DAN MAHONI DENGAN BERBAGAI VARIASI KADAR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA

Sifat-sifat papan semen partikel yang diuji terdiri atas sifat fisis dan mekanis. Sifat fisis meliputi kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB V ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan.

PENENTUAN UKURAN PARTIKEL OPTIMAL

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH COMPACTION RATIO TERHADAP SIFAT PAPAN LANTAI PARTIKEL KAYU JATI DAN SENGON

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

OPTIMASI KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DAN FERO SULFAT

PENGARUH RASIO SEMEN DAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH PARTIKEL INDUSTRI PENSIL

PENGARUH KADAR RESIN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU AHMAD FIRMAN ALGHIFFARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMADATAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU PALAPI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kalibrasi Lensa Mikroskop pada Penggunaan Mikronmeter

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Produk Majemuk Kelompok Peneliti Pemanfaatan Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2008 sampai bulan Februari 2009. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gergaji tangan, gergaji mesin, kaliper, timbangan elektrik, bak perendaman, oven, desikator, Universal Testing Machine Lohmann (UTM), penggaris, kalkulator, dan alat tulis. Bahanbahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua lembar papan partikel dengan ketebalan 1,2 cm, dua lembar papan serat dengan ketebalan 1,5 cm yang didapatkan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Pengambilan Contoh Uji Lembaran papan partikel dan papan serat yang ada dipotong-potong sesuai dengan ukuran contoh uji yang tercantum pada Tabel 6. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan erat Berdasarkan NI, IO dan ATM ifat yang diuji 1. Kerapatan dan kadar air 2. Penyerapan air dan pengembangan tebal 3. Modulus elastisitas dan modulus patah kondisi kering Ukuran contoh uji (mm) NI IO ATM 50 50 50 50 76 152 50 50 (50 ± 1) (50 ± 1) 152 152 50 {50 + (15 tebal)} (50 ± 1) {50 + (20 tebal)} 76 {50 + (24 tebal)}

3.3.2 Pengujian 3.3.2.1 ifat Fisis Papan 1) Kerapatan Panjang, lebar dan tebal contoh uji diukur dalam kondisi kering udara dalam satuan centimeter. Dari hasil pengukuran dimensi tersebut dapat dihitung volumenya (V). Kemudian berat contoh uji juga ditimbang dalam kondisi kering udara dengan menggunakan timbangan elektrik dengan ketelitian 2 desimal dalam satuan gram. Kerapatan dihitung dengan menggunakan rumus : K : kerapatan (g/cm 3 ) B : berat (g) V : volume (cm 3 ) K = B( g) 3 V ( cm ) 2) Kadar air Contoh uji dalam keadaan kering udara ditimbang (BA) contoh uji kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 103 + 2 0 C sampai beratnya konstan. Nilai kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus : BA BKO KA = 100 0 0 BKO KA : kadar air (%) BA : berat awal sebelum dioven (g) BKO : berat kering oven (g) 3) Penyerapan air dan pengembangan tebal Contoh uji dalam kondisi kering udara ditimbang beratnya, dan kemudian diukur tebalnya dengan menggunakan kaliper. Contoh uji kemudian direndam dalam air pada suhu 25 + 1 0 C secara horisontal pada kedalaman

kira-kira 3 cm di bawah permukaan air selama 24 jam. Kemudian setelah 24 jam, contoh uji diukur kembali berat dan tebalnya. Nilai penyerapan air dihitung dengan menggunakan rumus : Bt Ba Penyerapan Air (%) = Ba 100% Ba : berat awal sebelum perendaman (g) Bt : berat setelah perendaman (g) edangkan besarnya pengembangan tebal yang terjadi dihitung dengan rumus : Pengembangan Tebal (%) Tt Ta Ta 100% Ta : tebal awal sebelum perendaman (mm) Tt : tebal setelah perendaman (mm) 3.3.2.2 ifat Mekanis Papan 1) Modulus elastisitas (MOE) Pengujian sifat modulus elastisitas ini dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM). ebelum pengujian, contoh uji diukur dimensi lebar, dan tebalnya dengan menggunakan kaliper digital pada satuan cm dengan ketelitian 3 desimal. etelah diukur, contoh uji dalam kondisi kering udara dibentangkan pada mesin penguji dengan jarak sangga untuk pengujian dengan NI adalah 15 tebal contoh uji, IO 20 tebal contoh uji, dan ATM 24 tebal contoh uji. etelah itu contoh uji diberikan beban tepat di tengah-tengah jarak sangga seperti terlihat pada Gambar 2. elang pembebanan yang diberikan adalah 2 kg untuk semua standar. Pembebanan dilakukan sampai contoh uji tersebut patah. Catat beban maksimum yang mampu ditahan oleh contoh uji dan catat juga defleksi yang terjadi.

P h G L 1 L 2 G L Gambar 2. Pengujian modulus elastisitas dan modulus patah papan. P : posisi dan arah pembebanan : contoh uji h : tebal contoh uji (cm) G : penyangga contoh uji L : jarak sangga contoh uji L 1,L 2 : jarak sangga dari titik sangga ke titik pembebanan (cm) etelah melakukan pengujian, nilai modulus elastisitas dihitung dengan rumus : MOE 3 PL 4 ybh MOE : modulus elastisitas (kg/cm 2 ). ΔP : selisih beban (kg) L : jarak sangga (cm) Δy : perubahan defleksi setiap perubahan beban (cm) b : lebar contoh uji (cm) h : tebal contoh uji (cm) 3 2) Modulus patah (MOR) Pengujian modulus patah dilakukan bersamaan dengan pengujian modulus elastisitas, hanya rumus yang digunakan berbeda. Rumus modulus patah adalah :

3PL MOR 2 2bh MOR : modulus patah (kg/cm 2 ) P : beban maksimum yang diberikan (kg) L : jarak sangga (cm) b : lebar contoh uji (cm) h : tebal contoh uji (cm) 3.4 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan pola acak lengkap. Perbedaan ukuran contoh uji (NI, IO, dan ATM) merupakan perlakuan. Banyaknya pengamatan untuk setiap sifat yang diuji adalah 12. Model linier untuk percobaan ini adalah sebagai berikut : Y ij i ij Y ij μ σ i ij : nilai pengamatan : nilai rata-rata harapan : pengaruh perlakuan ke i : kesalahan percobaan Kemudian dilanjutkan dengan prosedur Tukey (beda nyata tulus/honestly significant difference). Rumus prosedur Tukey : dan q α : diperoleh dari tabel untuk tingkat nyata 5 % atau 1 %, p n 2 x q p, n ) ( 2 x tergantung dari besar kecilnya nilai F hitung : jumlah perlakuan (standar uji yang digunakan) : derajat bebas dari kesalahan percobaan : kesalahan baku x 2 e r

2 e : keragaman dari kesalahan percobaan r : banyaknya ulangan Nilai ω dipakai untuk menilai setiap perbedaan yang dapat dilihat dalam penelitian. Prosedur ini mudah digunakan karena hanya memerlukan satu nilai ω untuk menilai beda harga rata-rata dengan suatu nilai tetap. Prosedur ini juga memperhitungkan jumlah perlakuan dalam penelitian, memungkinkan untuk mengambil kesimpulan tentang nilai beda mana yang nyata dan yang tidak, menggunakan derajat bebas kesalahan percobaan dan dapat dipergunakan untuk menentukan selang kepercayaan.