BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Tempat dan Waktu Metode Penelitian
|
|
- Surya Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan bahan penelitian ini terdiri atas pelepah salak, kawat, paku dan buah salak. Dalam penelitian tahap I digunakan 3 (tiga) varietas buah salak, yaitu manonjaya, pondoh, dan sidimpuan pada 3 (tiga) hari umur panen. Pada penelitian tahap III digunakan buah salak manonjaya yang berumur panen 2 (dua) hari. Adapun alat alat yang digunakan terdiri atas alat alat pertukangan, jangka sorong (vernier caliper), oven pengering, timbangan digital, Universal Testing Machine, meja getar (vibrator), rheometer dan refractometer. Tempat dan Waktu Penelitian tahap I dilakukan di Laboratorium Keteknikan Kayu, Fakultas Kehutanan, IPB untuk pengujian sifat fisik mekanis pelepah dan buah salak, dan Laboratorium Energi Dan Elektrifikasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB untuk pengukuran kadar air pelepah salak. Penelitian tahap II dilakukan menggunakan komputer dengan program Microsoft Excel XP dan Autocad 2002 untuk perancangan kemasan. Penelitian tahap III dilakukan di Laboratorium Mekanik Kayu, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor untuk pengujian beban tekan maksimum kemasan hasil rancangan dan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB untuk simulasi transportasi kemasan. Semua data hasil penelitian tahap III diolah menggunakan program Microsoft Excel XP dan SAS versi Keseluruhan tahapan penelitian dilakukan dari Februari sampai dengan Desember Metode Penelitian Penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) tahapan yang disajikan pada Gambar 9, yaitu : 1. Pengukuran dimensi dan uji sifat mekanis buah dan pelepah salak 2. Perancangan dimensi kemasan yang optimal 3. Uji beban tekan maksimum dan simulasi transportasi kemasan hasil rancangan.
2 Salak Uji sifat mekanis Bioyield Strain Deformasi Stress Firmness Pengukuran Berat tiap buah Dimensi tiap buah Pelepah Salak Uji sifat fisik Uji kadar air Uji penyusutan Uji sifat mekanis Uji kekuatan tekan MOR (kelenturan) MOE (kekakuan) Tahap I Pengawetan pelepah salak dengan metode penjemuran hingga kadar air kering udara (10-20 % bb) Penghitungan jumlah buah dalam satu jenis kapasitas kemasan (N) Penentuan volume seluruh buah dalam 1 jenis kapasitas kemasan (Vk) Tahap II Penentuan Ka, Kb, dan Kc dengan metode fcc (Peleg,1985) Penentuan selang antar buah dalam kemasan ( x, y, z) Penentuan dimensi kemasan (A, B, C, V) Uji beban tekan kemasan hasil rancangan Uji simulasi transportasi kemasan hasil rancangan di laboratorium Tahap III Gambar 9. Diagram alir penelitian. 25
3 Uji sifat fisik bahan kemasan dan sifat mekanis produk (Tahap I) Pengukuran dimensi buah salak Dimensi buah salak yang diukur terdiri atas diameter mayor (2a), diameter minor (2b) dan tinggi buah (h) (Gambar 10). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong (vernier caliper). h 2a 2b Gambar 10. Pengukuran dimensi buah salak. Karena belum tersedia dimensi buah salak, maka untuk mendapatkan data hasil uji (pengukuran) yang representatif dilakukan teknik pengambilan data sampel (sampling) dengan batasan populasi adalah buah salak kelas mutu ukuran besar (bobot buah salak 61 gram) sesuai SNI. Uji sifat mekanis buah salak Pengujian dilakukan pada tiap individu buah salak dengan memberikan gaya statis (beban) (3 ulangan) dengan mesin Instron Universal Testing Machine. Data hasil pengujian berbentuk kurva beban pada kertas grafik. Pemberian beban dihentikan jika kurva menunjukkan penurunan setelah mencapai puncak. Posisi buah salak saat pengujian adalah posisi vertikal, sesuai dengan posisi buah salak bila disusun dalam kemasan hasil rancangan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui 26
4 bioyield (beban tekan maksimum yang ditahan satu buah salak), firmness, deformasi, regangan (strain). Tabel 3. Formulir hasil uji kekerasan buah salak Perlakuan Ulangan Bioyield (kg) Deformasi (mm) Strain Firmness (kg/mm) Uji sifat fisik dan mekanis pelepah salak Data sifat fisik dan mekanis pelepah salak dibutuhkan untuk mengetahui kekuatan pelepah salak sebagai bahan baku kemasan. Karena penelitian sifat fisik pelepah salak belum pernah dilakukan, maka metode yang digunakan pada penelitian ini mengacu kepada metode uji sifat fisik kayu kayu yang telah dilakukan. Tiap jenis uji dilakukan sebanyak 3 (tiga) ulangan. meliputi : Uji sifat fisik yang dilakukan berdasarkan ASTM D 143 (2002), yang 1. Uji kadar air a. contoh uji diambil dari tiap pelepah salak (3 ulangan) dengan ukuran 2.5 x 2.5 x 10 cm (1 x 1 x 4 inchi). b. contoh uji ditimbang untuk menentukan berat awal, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 103 ± 2 o C hingga berat konstan selama 24 jam dan ditimbang berat akhirnya (berat kering tanur) c. Kadar air dihitung dengan rumus 2. Uji penyusutan Berat awal Berat ker ing oven Kabb = x100%...(13) Berat awal Berat awal Berat ker ing oven Kabk = x100%...(14) Berat ker ing oven a. contoh uji diambil dari tiap pelepah salak (3 ulangan) dengan ukuran 2.5 x 2.5 x 10 cm (1 x 1 x 4 inchi). b. contoh uji diukur dimensi awal (panjang, lebar, tinggi) lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 103 ± 2 o C selama 24 jam dan diukur dimensi akhir (berat kering tanur). 27
5 c. Penyusutan dihitung dengan rumus Volume awal Volume akhir Penyusu tan = x100%...(15) Volume awal 3. Uji keteguhan tekan a. contoh uji diambil dari tiap pelepah salak (3 ulangan) dengan ukuran 2 x 2 x 10 cm. b. contoh uji dipasang di tempat alat/ mesin uji tekan.pembebanan diberikan sampai terjadi kerusakan pada contoh uji dan beban yang dicatat adalah beban maksimum. c. Keteguhan (tekan sejajar serat) dihitung dengan rumus Bebanmaks( P) kg ( )...(16) 2 ( ) Keteguhan tekan T = Luas permukaanbidang tekan A cm 4. Uji keteguhan lentur (MOR) dan sifat kekakuan (MOE) a. contoh uji diambil dari tiap pelepah salak (3 ulangan) dengan ukuran 2.5 x 2.5 x 41 cm untuk masing masing uji (MOR dan MOE) b. beban diberikan di tengah tengah contoh uji dengan jarak sangga 36 cm dan defleksi dicatat sampai mencapai beban maksimum. Pembacaan beban dilakukan setiap kenaikan 1 kg beban. c. Dari hasil pengamatan beban dan defleksi selanjutnya dihitung nilai MOE dan MOR dengan rumusan (Lampiran 2): 3 PL MOE = 12 γπr 4...(17) PL MOR= π 3 R...( 18) Penjemuran pelepah salak Pelepah salak termasuk bahan yang mudah busuk, maka untuk mengawetkan dilakukan penjemuran hingga kadar air kering udara. Metode penjemuran dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan aplikasi di tingkat petani. Pelepah salak mudah menyerap air dari lingkungan sekitarnya, maka 28
6 kadar air kering udara pada pelepah salak ditentukan berkisar 10% sampai dengan 20% bb tergantung dari kondisi kelembaban lingkungan sekitarnya. Perancangan kemasan (Tahap II) Kemasan dirancang menggunakan metode fcc (Peleg, 1985). Tahap perancangan kemasan diawali dengan menentukan jumlah buah dalam 1 (satu) jenis kapasitas kemasan menggunakan nilai bobot rataan buah salak manonjaya dengan menggunakan Persamaan 12. Nilai N ini akan digunakan untuk menentukan jumlah buah tiap baris (K A, K B dan K C ) sesuai pilihan pilihan metode fcc (Lampiran 1). Selanjutnya dihitung volume kemasan dan volume seluruh buah dalam kemasan sesuai Persamaan 6 dan Persamaan 7. Selanjutnya dihitung jarak antar buah dalam 3 (tiga) sumbu cartesius (sumbu x, y, z) sesuai Persamaan 9 sampai dengan Persamaan 11. Kemudian dihitung dimensi kemasan (A, B, C) sesuai Persamaan 3 sampai dengan Persamaan 5. Hasil penghitungan dimensi kemasan tersebut menjadi pedoman dimensi dalam kemasan pada pembuatan kemasan hasil rancangan. Uji kemasan hasil rancangan (Tahap III) Uji beban tekan maksimum Uji beban dilakukan untuk menentukan beban tumpukan maksimum kemasan hasil rancangan. Uji dilakukan terhadap kemasan kosong. Perlakuan dalam uji ini adalah kapasitas kemasan, yang terdiri atas 10, 15, 20 kg buah salak. Jumlah ulangan uji beban adalah 3 (tiga) ulangan untuk tiap perlakuan kapasitas kemasan. Posisi kemasan saat diuji beban berada dalam posisi vertikal sesuai posisi kemasan saat digunakan pada uji simulasi transportasi. Pemberian beban dilakukan menggunakan Universal Testing Machine. Pembebanan dihentikan jika kemasan hasil rancangan mengalami deformasi permanen (retak, patah), beban ini dinyatakan sebagai beban maksimum yang dapat ditahan kemasan. Uji transportasi (simulasi) Simulasi dengan meja getar berfrekuensi 3.34 Hz selama 3 (tiga) jam yang setara dengan transportasi sejauh 500 km pada jalan luar kota menggunakan truk yang berfrekuensi 1.4 Hz (Lampiran 9). Uji ini bertujuan menganalisis pengaruh 29
7 kapasitas kemasan terhadap tingkat kerusakan fisik pada buah salak. Uji dilakukan sebanyak 2 (dua) ulangan untuk tiap perlakuan kapasitas kemasan. Pengamatan parameter kerusakan dilakukan pada lapisan atas, tengah, dan bawah dari tiap kemasan perlakuan. Parameter kerusakan terdiri atas persentase kerusakan fisik setelah simulasi, persentase kememaran buah, tingkat kekerasan buah dan total gula (total padatan terlarut). Pengamatan dilakukan sampai keseluruhan buah salak sampel membusuk sehingga pengamatan dilakukan selama 5 (lima) hari. Sampel pengamatan parameter sebanyak 2 (dua) buah salak (sebagai dua ulangan) pada tiap hari pengamatan, sehingga sampel buah salak yang diamati dari tiap lapisan pada tiap ulangan jenis kapasitas kemasan berjumlah 18 (delapan belas) buah salak. Dari tiap buah salak diambil 2 (dua) suku daging buah salak untuk diamati. Hasil pengamatan tiap suku buah salak dirata ratakan untuk masing masing sampel buah salak tersebut. Parameter kerusakan persentase kerusakan fisik setelah simulasi adalah jumlah kumulatif buah salak yang mengalami kerusakan berupa memar, busuk, kulit terkelupas, dan pecah/ retak yang dibagi dengan jumlah total buah dalam kemasan sampel pengamatan. Sampel buah salak yang busuk pada pengamatan hari ke 0 tidak diamati meski terjadi kebusukan setelah simulasi transportasi karena penyebab buah salak menjadi busuk pada hari tersebut adalah infeksi laten cendawan dari kebun bukan akibat simulasi transportasi. Tabel 4. Formulir hasil uji transportasi Hari ke - Kapasitas Kerusakan fisik setelah simulasi (kg) Memar Pecah/ Retak Kulit terkelupas Jumlah 30
8 Persentase kememaran buah adalah persentase dari perbandingan antara luas memar kumulatif yang terjadi pada 1 (satu) buah salak hasil pengamatan dengan luas permukaan daging buah salak (Gambar 11). buah salak memar Gambar 11. Ilustrasi luas memar buah salak. Luas bagian yang memar pada buah diasumsikan sebagai luas lingkaran atau luas setengah elips tergantung pada bentuk luas bagian yang memar. Luas permukaan daging buah salak diasumsikan sebagai luas permukaan (dinding) kerucut. Rumusannya: Persentase luas memar kumulatif memar = luas permukaan daging buah x100 % (19) Luas Luas 1 2 spot memar lingkaran = πd ( 20) 4 1 spot memar setengah elips = π pq ( 21) 4 Luas permukaan = Luas alas + Luas se lim ut = πr 2 + πrs ( 22) Perubahan kekerasan buah salak diukur menggunakan Rheometer dengan cara menusukkan jarum rheometer pada daging buah salak sampel. Kemudian nilai kekerasan (kgf) dibaca pada alat tersebut. Perubahan total gula ditentukan dengan mengukur total padatan terlarut (total soluble solid) buah salak. Prosedur pengukuran diawali dengan menghancurkan setiap sampel daging buah salak, lalu diperas dan airnya diteteskan pada wadah kaca Refractometer (alat ukur total padatan terlarut). Kemudian dilakukan pembacaan pada alat refraktrometer yang 31
9 memiliki skala 0 60% ( o brix). Pengukuran kekerasan dan TPT dilakukan pada tiap sampel buah salak pada tiap hari pengamatan. Analisis ekonomi Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerugian secara ekonomi akibat kerusakan fisik setelah simulasi dengan penggunaan kemasan hasil rancangan. Analisis ini adalah analisis ekonomi sederhana berdasarkan penjualan buah salak yang disusun dalam kemasan hasil rancangan dalam 1 (satu) kali proses pengangkutan menggunakan truk. Parameter (Rp.) Modal awal Modal kemasan Sewa Angkutan Laba awal Harga jual buah salak Kerugian Kerusakan (%) Laba bersih Tabel 5. Formulir analisis ekonomi Bobot kemasan pelepah salak (kg) Rancangan percobaan Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) jenis rancangan percobaan, yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 (satu) faktor untuk hasil uji beban dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan (satu) faktor untuk hasil simulasi transportasi. Rancangan percobaan uji beban Rancangan yang digunakan dalam uji ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 1 (satu) faktorial dan 3 (tiga) kali ulangan untuk tiap perlakuan. Faktor perlakuan (satu faktor) adalah jenis kapasitas kemasan dengan 3 taraf perlakuan, yang terdiri atas: A1 = kemasan berkapasitas 10 kg A2 = kemasan berkapasitas 15 kg A3 = kemasan berkapasitas 20 kg 32
10 Model umum dari rancangan percobaan ini adalah : Yi= µ + Ai + ε(ik)...(23) Rancangan percobaan uji (simulasi) transportasi Untuk menganalisis pengaruh kapasitas kemasan terhadap parameter parameter kerusakan pada simulasi transportasi tersebut digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 1 (satu) faktorial dan 2 (dua) kali ulangan untuk tiap perlakuan dan tiap parameter pada tiap hari pengamatan. Faktor perlakuan (satu faktor) adalah jenis kapasitas kemasan dengan 3 taraf perlakuan pada tiap hari pengamatan, terdiri atas: A1 = kemasan berkapasitas 10 kg A2 = kemasan berkapasitas 15 kg A3 = kemasan berkapasitas 20 kg Batasan kelompok adalah lapisan buah sampel pengamatan dan posisi (letak) kemasan dalam satu tumpukan kemasan uji. Lapisan buah salak sampel pengamatan terdiri atas buah salak lapisan atas (a), lapisan tengah (t), dan lapisan bawah (b) dari satu kemasan. Letak (posisi) kemasan dalam satu tumpukan kemasan uji dibedakan atas kemasan bawah (K1), kemasan tengah (K2), dan kemasan atas (K3), sehingga didapatkan 9 (sembilan) kelompok percobaan, yaitu : K1 = sampel buah lapisan atas pada kemasan 1 (K1a) K2 = sampel buah lapisan tengah pada kemasan 1 (K1t) K3 = sampel buah lapisan bawah pada kemasan 1 (K1b) K4 = sampel buah lapisan atas pada kemasan 2 (K2a) K5 = sampel buah lapisan tengah pada kemasan 2 (K2t) K6 = sampel buah lapisan bawah pada kemasan 2 (K2b) K7 = sampel buah lapisan atas pada kemasan 3 (K3a) K8 = sampel buah lapisan tengah pada kemasan 3 (K3t) K9 = sampel buah lapisan bawah pada kemasan 3 (K3b) Dalam uji ini terdapat 3 (tiga) jenis parameter pengamatan percobaan yaitu kerusakan fisik setelah simulasi, kekerasan dan total padatan terlarut (TPT) buah salak sampel setelah simulasi transportasi selama 3 (tiga) hari pengamatan. Model umum dari rancangan percobaan ini adalah : Yi= µ + K + Ai + ε(ik)...(24) 33
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Dimensi buah salak Pengukuran dimensi buah salak dilakukan pada 3 (tiga) varietas buah salak yaitu salak pondoh, salak manonjaya dan salak sidimpuan. Sampel pengukuran pada ketiga
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian dengan topik Pengaruh Perlakuan Pengemasan Belimbing (Averrhoa carambola L) dengan Penggunaan Bahan Pengisi terhadap Mutu Fisik Belimbing selama Transportasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel CLT, dan pengujian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Perlakuan Bahan Pengisi Kemasan terhadap Mutu Fisik Buah Pepaya Varietas IPB 9 (Callina) Selama Transportasi dilakukan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari hingga April 2012 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian kekuatan sambungan tarik double shear balok kayu pelat baja menurut diameter dan jumlah paku pada sesaran tertentu ini dilakukan selama kurang lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai Juli 2011 Januari 2012 dan dilaksanakan di Bagian Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu, Bagian Kimia Hasil Hutan, Bagian Biokomposit
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
33 V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tahap I Pengukuran Sifat Fisik Buah Manggis Pengukuran sifat fisik buah yang dilakukan meliputi berat buah, diameter mayor, diameter minor buah, tinggi tangkai dan tinggi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sifat-sifat Dasar dan Laboratorium Terpadu, Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN III. A. Lokasi dan Waktu. B. Bahan dan Alat
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Pertanian IPB selama 3 bulan yaitu bulan
Lebih terperinciPEMANFAATAN PELEPAH SALAK UNTUK KEMASAN TRANSPORTASI BUAH SALAK (SALACCA EDULIS) 1
PEMANFAATAN PELEPAH SALAK UNTUK KEMASAN TRANSPORTASI BUAH SALAK (SALACCA EDULIS) 1 Dr. Ir. Sutrisno, M.Agr 2, Dr.Ir. Emmy Darmawati, Msi 2 dan Ir. Wiyana L. S. Siregar, Msi 3 ABSTRACT The objective of
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.
15 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksankan mulai dari bulan November 2011 - April 2012 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 - April 2012 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit dan pengujian sifat fisis dan mekanis dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Desain
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan November 2010 di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Produk Majemuk Kelompok Peneliti Pemanfaatan Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari bulan Mei sampai Juli 2011 bertempat di Laboratorium Biokomposit, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
9 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pembuatan CLT dengan sambungan perekat yang dilakukan di laboratorium dan bengkel kerja terdiri dari persiapan bahan baku,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 204 di Workshop Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara untuk membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2010. Tempat yang dipergunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut : untuk pembuatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. A. Tempat dan Waktu. B. Alat dan bahan. C. Posedur Penelitian. 1. Perancangan Kemasan
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (bagian TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Jenis kayu yang dipakai dalam penelitian ini adalah kayu rambung dengan ukuran sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai dengan Mei 2010, bertempat di Laboratorium Pengeringan Kayu, Laboratorium Peningkatan Mutu Hasil Hutan dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku, pembuatan dan pengujian sifat fisis papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian sifat mekanis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji
III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku dan pembuatan papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 sampai Agustus 2011. Pemotongan kayu dilakukan di Work Shop Laboratorium Peningkatan Mutu Kayu,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober 2015. Pembuatan papan dan pengujian sifat fisis dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Program Studi Kehutanan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Juni hingga Agustus 2011 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu, Laboratorium Peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari hingga Juni 2009 dengan rincian waktu penelitian terdapat pada Lampiran 3. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian kekuatan sambungan menurut kekuatan lentur paku serta pembenaman paku ke dalam balok terhadap empat jenis kayu dilakukan selama kurang lebih tiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ini menggunakan bahan-bahan berupa tandan kosong sawit (TKS) yang diperoleh dari pabrik kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kertajaya,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 hingga Agustus 2011 di Laboratorium Energi dan Listrik Pertanian serta Laboratorium Pindah Panas dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokompsit Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kekuatan Bahan dan Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai Juli 2008. Pembuatan OSB dilakukan di Laboratorium Biokomposit, pembuatan contoh uji di Laboratorium
Lebih terperinci3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan
3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI 3.1. Pendahuluan Analisa teoritis dan hasil eksperimen mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam mekanika bahan (Gere dan Timoshenko, 1997). Teori digunakan untuk
Lebih terperinciPERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN
PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN (Changes in the quality of mangosteen fruits (Garcinia mangosiana L.) after transportation and
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai kajian semi-cutting dan pelilinan terhadap beberapa parameter mutu buah manggis (Garciana mangostana L.) selama penyimpanan dingin dilaksanakan
Lebih terperinciPapan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI
Standar Nasional Indonesia Papan partikel ICS 79.060.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Klasifikasi...
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu : 1. Kayu Bangunan Struktural : Kayu Bangunan yang digunakan untuk bagian struktural Bangunan dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian
24 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012, di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mutu Kekakuan Lamina BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan lamina diawali dengan melakukan penentuan mutu pada tiap ketebalan lamina menggunakan uji non destructive test. Data hasil pengujian NDT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang menunjukkan hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2012 Juli 2012. Dilaksanakan di Laboratorium Bio Komposit, Laboratorium Rekayasa Departemen Hasil Hutan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 hingga Mei 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan pada
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan data di laboratorium berlangsung selama tujuh bulan dimulai pada bulan Juli 2006 hingga Januari 2007. Contoh bambu betung (Dendrocalamus asper) yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metoda Pelaksanaan Penelitian Mulai Studi literatur Persiapan alat dan bahan Pengujian material pembentuk mortar (uji pendahuluan) : - Uji berat jenis semen - Uji berat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2012 hingga September 2012 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai bulan Februari 2009. Tempat pembuatan dan pengujian glulam I-joist yaitu di Laboratorium Produk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2009, bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 Bahan dan Alat 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3 Metode Penelitian
III. METODOLOGI 3.1 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lateks pekat, lateks karbohidrat rendah (Double Centrifuge latex/lds), lateks DPNR (Deproteinized Natural Rubber),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2012 Agustus 2012. Dilaksanakan di Laboratorium Bio Komposit, Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Departemen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciKajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat
Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Emmy Darmawati 1), Gita Adhya Wibawa Sakti 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kualitas Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba M.) dilaksanakan mulai dari bulan. Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
9 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pra Perlakuan Pemadatan Terhadap Kualitas Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba M.) dilaksanakan mulai dari bulan April 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik ( portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Kayu Sifat fisis kayu akan mempengaruhi kekuatan kayu dalam menerima dan menahan beban yang terjadi pada kayu itu sendiri. Pada umumnya kayu yang memiliki kadar
Lebih terperinciBahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga-Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Semen Semen adalah bahan pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengikat butiran agregat dan mengisi ruang antar
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Studi literatur merupakan input dari penelitian ini. Langkah kerja peneliti yang akan dilakukan meliputi pengambilan data potensi, teknik pemanenan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan
TINJAUAN PUSTAKA Papan Partikel Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan papan yang terbuat dari bahan berlignoselulosa yang dibuat dalam bentuk partikel dengan menggunakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perancangan dan Pembuatan Kemasan Hasil Rancangan Perancangan kemasan bertujuan untuk menentukan kekuatan yang dibutuhkan kemasan untuk meredam gaya dari luar serta untuk mengurangi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen Jurusan Teknik Pertanian Universitas
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
DAFTAR SIMBOL BJ : Berat Jenis ρ : Berat Jenis (kg/cm 3 ) m : Massa (kg) d : Diameter Kayu (cm) V : Volume (cm 3 ) EMC : Equilibrium Moisture Content σ : Stress (N) F : Gaya Tekan / Tarik (N) A : Luas
Lebih terperinciPenelitian sifat-sifat fisika dan mekanika kayu Glugu dan Sengon kawasan. Merapi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Merapi
Laporan Penelitian sifat-sifat fisika dan mekanika kayu Glugu dan Sengon kawasan Merapi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Merapi pasca letusan Merapi 21 Disusun oleh: Ali Awaludin,
Lebih terperinciMATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM
PENGUJIAN BETON 4.1. Umum Beton adalah material struktur bangunan yang mempunyai kelebihan kuat menahan gaya desak, tetapi mempunyai kelebahan, yaitu kuat tariknya rendah hanya 9 15% dari kuat desaknya.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Pendahuluan
BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
21 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium UPT BPP Biomaterial LIPI Cibinong dan Laboratorium Laboratorium Bahan, Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang PU, Bandung.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur kayu merupakan suatu struktur yang susunan elemennya adalah kayu. Dalam merancang struktur kolom kayu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan besarnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah balok dengan ukuran panjang 300 cm, tinggi 27 cm dan lebar 15 cm. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah beton
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2009, bertempat di Laboratorium Produk Majemuk dan Laboratorium Penggergajian dan Pengerjaan,
Lebih terperinciMETODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian
15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ±3 bulan dimulai dari Februari sampai April 2013 yang berlokasikan di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi, Lampung Timur. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung pipa paralon sebanyak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
11 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2011 di Laboratorium Agromikrobiologi, Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan;
Lebih terperinci3 PENGARUH JENIS KAYU DAN KADAR PEREKAT TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT
17 3 PENGARUH JENIS KAYU DAN KADAR PEREKAT TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT 3.1 Pendahuluan Perbedaan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan komposit akan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur dan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin serta Laboratoium Kimia Teknik Kimia Universitas
Lebih terperinciCara uji kepadatan ringan untuk tanah
Standar Nasional Indonesia Cara uji kepadatan ringan untuk tanah ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada November 2011 sampai April 2012 dan bertempat di Kebun Manggis Cicantayan-Sukabumi dengan ketinggian tempat sekitar 500-700 m dpl (di atas
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4.1. Sifat Fisis IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisis papan laminasi pada dasarnya dipengaruhi oleh sifat bahan dasar kayu yang digunakan. Sifat fisis yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (
12 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 - Juni 2017. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, dan Workshop Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Labaratorium Analisis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di
19 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di Laboratorium Bioproses dan Pasca Panen dan Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam Andi Aulia Iswari Syam un 1, Muhammad Agung 2 Endang Ariyanti
Lebih terperinci