BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wini Oktaviani, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan baik itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Riri Yuliyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH DI LOKASI DAUR ULANG SAMPAH TAMBAKBOYO (Studi Kasus: Kabupaten Sleman)

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGHIJAUAN UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DI SDN 112 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari adalah masalah sampah. Setiap manusia, memiliki potensi untuk

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Penebangan liar, penggundulan hutan, pengerukan tambang, lahan kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

PARTISIPASI GURU DALAM MENUMBUHKAN RASA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI SMP NEGERI 2 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat dan adanya hubungan timbal balik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam adalah suatu dunia yang berbeda terpisah dari dirinya sendiri dan dapat

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan.

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami tingkat

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS (2009: ) bab 1 pasal 1 bahwa wajib belajar adalah program

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menyatakan telah terjadi pemanasan udara secara global. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tasya Fildzah Shabrina, 2016

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi yang menjadi tujuan riset aksi peneliti adalah Dusun Luwung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk dunia bergerak cepat dan terus bertambah. Sejarah

Kuesioner Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menentukan corak kehidupan dan mempunyai peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada akhir akhir ini, masalah lingkungan terus menjadi pembicaraan dibanyak negara. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dimuka bumi sampai isu global warming yang memicu perubahan suhu permukaan bumi menjadi masalah yang signifikan bagi setiap negara. Fenomena kerusakan alam terjadi diberbagai belahan dunia bukanlah tanpa sebab. Penyebabnya tidak lain adalah tidak terkontrolnya keseimbangan alam. Kerusakan lingkungan terjadi karena akibat dari sikap peduli manusia terhadap lingkungan masih rendah. Hal itu terbukti dengan banyaknya aktivitas maupun perilaku manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan, yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari hari seperti membuang sampah di sungai, illegal logging, lahan hijau yang dirubah menjadi rumah dan pembangunan pabrik serta didirikannya pusat perbelanjaan. Hal tersebut tidak disertai dengan sikap peduli dan bertanggung jawab pada kelestarian lingkungan. Lingkungan merupakan tempat hidup bagi setiap makhluk hidup. Semua makhluk hidup, termasuk manusia sangat tergantung dengan lingkungannya. Diantara keduanya terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat, karena di dalam lingkungan ini, manusia, hewan, tumbuh tumbuhan dan benda benda mati ada dan berinteraksi. Hingga kini, pencemaran lingkungan masih menjadi masalah yang serius bagi bangsa Indonesia, salah satunya adalah masalah sampah. Sampah telah menjadi permasalahan yang serius terutama di kota kota besar. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia menghasilkan buangan atau sampah (Dwiyatmo, 2007, hlm. 49). Menurut data yang dihimpun darijapan International Cooperation Agency (JICA) (2008) bahwa, Pemerintah sudah berusaha secara maksimal, hanya saja hasilnya belum maksimal. Pemerintah hanya mampu menangani 56% dari total

2 sampah yang dihasilkan penduduk secara nasional. Sedangkan dipulau Jawa baru terlayani 59% dari total jumlah penduduk. Sering kita lihat di sekitar lingkungan berserakan sampah dimana mana. Selain itu, kita juga bisa melihat sampah sampah baik yang ada disungai maupun disekitar jalanan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah pada tong sampah membuat lingkungan menjadi tidak sehat dan kotor, bahkan bisa mengakibatkan banjir. Sumber sampah bisa bermacam macam, diantaranya adalah: dari rumah tangga, pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan. Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat didaerah perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat. Sampah selalu menjadi salah satu permasalahan disetiap kota, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, contohnya dapat mengakibatkan banjir, pencemaran udara dan mengganggu estetika lingkungan (keindahan dan bau). Akibat dampak negatif yang ditimbulkan sampah, yaitu menurunkan higienitas dan kualitas lingkungan, sertakeberadaan sampah senantiasa menimbulkan problematika sosial yang cukup besar diberbagai pihak (Andriyeni, 2009). Hal tersebut dipicu tidak lain karena ulah manusia yang mengeksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan tanpa batas. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku menjadi prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Undang undang No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 16 (dalam Syarifuddin, 2014, hlm. 1) mengamanatkan bahwa, Masyarakat bertanggungjawab sebagai produsen timbulan sampah. Diharapkan masyarakat sebagai sumber timbulan yang beresiko sebagai sumber pencemaran, untuk ikut serta dalam sistem pengolahan sampah. Sikap dan prilaku manusia akan menentukan baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Menurut Soemarwoto (2001, hlm. 55) bahwa hubungan manusia dengan lingkungan hidup bersifat sirkuler. Hal ini berarti bahwa setiap kegiatan manusia yang mempengaruhi lingkungan akan berdampak kembali lagi pada manusia, baik berupa keuntungan maupun kerugian. Arne Naess (dalam Sony,

3 2002), yang juga seorang ahli ekologi, mengungkapkan bahwa krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam yang fundamental dan radikal. Salah satu cara dalam upaya mengubah perilaku adalah melalui jalur pendidikan. Sekolah merupakan salah satu komponen utama dalam kehidupan seorang anak selain keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Secara umum sekolah merupakan tempat dimana seorang anak distimulasi untuk belajar di bawah pengawasan guru. Sekolah juga tempat yang signifikan bagi siswa dalam tahap perkembangannya dan merupakan sebuah lingkungan sosial yang berpengaruh bagi kehidupan mereka. Penanaman sikap peduli lingkungan pada jenjang SD (Sekolah Dasar) menjadi hal yang sangat urgent, karena level pendidikan usia dini merupakan jenjang pendidikan yang fundamental, dan akan menentukan karakter dasar seseorang dalam berprilaku dimasa dewasanya, termasuk sikap peduli terhadap lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut, penanaman kepedulian terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan perlu dilakukan sejak dini agar terbentuk rasa menghargai, memiliki dan memelihara sumberdaya alam pada diri siswa-siswi. Melalui pengenalan dan kegiatan compost Art yang dilakukan di kelas diharapkan dapat menuju kearah menyadarkan, mengarahkan dan membimbing siswa menuju terbentuknya rasa peduli terhadap lingkungan serta kreativitas siswa dalam mengelola lingkungan. Atas dasar itu, maka penulis ingin melakukan penelitian yang menerapkan tentang pengolahan sampah dalam pembelajaran IPA di SD dengan judul Pengaruh Compost Art Terhadap Kesadaran Siswa Untuk Peduli Lingkungan. B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

4 1. Bahan belajar pendidikan lingkungan hidup masih kurang efektif dan aplikatif yang mampu mendorong peserta didik mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana. 2. Kurangnya kegiatan disekolah untuk peduli terhadap lingkungan. 3. Penerapan Compost Art dalam proses pembelajaran tidak pernah dilakukan. 4. Sarana dan prasarana belum terpenuhi untuk mendukung keberlangsungan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. C. Batasan Masalah Dan Rumusan Masalah Mengingat batasan waktu dan kemampuan peneliti, maka masalah ini akan dibatasi pada kegiatan pembuatan Compost Art dalam pembelajaran IPA pada konsep Sampah Organik dan sampah Anorganik dikelas V SDN. Berdasarkan pembetasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kegiatan Compost Art dilaksanakan didalam kelas? 2. Bagaimana pengaruh Compost Art terhadap kesadaran siswa untuk peduli terhadap lingkungan di kelas IV dalam mata pelajaran IPA? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan Compost Art didalam kelas. b. Untuk mengetahui sejauh mana Compost Art berpengaruh terhadap kesadaran siswa untuk peduli pada lingkungan dalam pembelajaran IPA konsep Sampah organik dan sampah anorganik dikelas V SD. E. Manfaat Penelitian Diharapkan dari penelitian ini dapat diambil manfaatnya, antara lain :

5 1. Manfaat Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah teoritik di bidang lingkungan dan ilmu pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Menambah kreatifitas, wawasan dan pengalaman dalam pembelajaran IPA dengan kegiatan Compost Art b. Bagi Siswa Memperoleh pengalaman kegiatan belajar yang berbeda, agar mendapatkan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna agar dapat lebih mencintai dan menjaga kebersihan lingkungan. c. Bagi Guru 1) Memberikan masukan dalam memilih pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak yang nyaman dan menyenangkan untuk memudahkan siswa memahami dan mengingat materi pelajaran yang diajarkan sehingga mencapai tujuan pembelajaran. 2) Sebagai alternatif bagi guru dalam melakukan kegiatan praktek pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar yang bisa memberikan kenyamanan dan kemeriahan dalam mengajar. 3) Sebagai introspeksi terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan yang dapat dilaksanakan sehingga siswa lebih peduli terhadap lingkungan d. Bagi Sekolah

6 Sebagai informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk mengembangkan dan meningkatkan pendidikan sesuai dengan tujuan institusi. F. Struktur Organisasi Skripsi Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi keseluruhan skripsi disampaikan dalam sistematika penulisan yang pembahasannya disusun sebagai berikut : 1. BAB I pendahuluan. Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Pada bab ini menjelaskan tentang Kajian Pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis. 3. BAB III metode penelitian. Terdiri atas lokasi, dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang dicapai dan pembahasannya. 5. BAB V kesimpulan dan saran. Pada bab kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.